NURUL UYUN
90500121016
RESUME : “BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN”
A. Pengertian biaya produksi
Pengertian biaya produksi Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya
adalah biaya produksi. Pengertian biaya produksi menurut Soemarso (1996,295): adalah biaya
yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dalam proses
awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan
dalam proses akhir periode.Pengertian biaya produksi Menurut Mulyadi (1999,8) adalah
pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk tujuan
tertentu. Sedangkan pengertian biaya produksi menurut Mas’ud Machfoedz (1989, 109:
merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan
keuangan dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain yang selalu terjadi berulangulang dalam pola yang sama secara rutin. Menurut L. Gayle Rayburn (1995,27) “Production
costs include the direct material, direct labor, and factory overhead incurred to produce a good
or service”.Biaya produksi merupakan pengeluaran biaya terbesar bagi perusahaan manufaktur,
oleh karena itu pihak manajemen harus melakukan suatu pengendalian biaya produksi dan
mengoptimalkan pemanfaatannya secara rasional dan sistematis agar biaya produksi menjadi
rasional dan efektif.Biaya produksi dapat dikatakan efisien apabila pengeluaran biaya tersebut
tidak terjadi suatu pemborosan serta mampu menghasilkan output produk dengan kuantitas dan
kualitas yang baik, untuk itu diperlukan suatu usaha yang sistematis pada perusahaan dengan
cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan tepat atas
perbedaannya. Dalam kegiatan produksi sebuah produk jadi, perusahaan harus mengukur
biayabiaya yang sudah dikeluarkan sebagai dasar menentukan harga pokok produk, apabila
terjadinya keterlambatan pengendalian akan mengakibatkan biaya meningkat dan profitabilitas
menurun. Selain hal tersebut, perusahaan dalam melakukan suatu kegiatan produksinya
memerlukan biaya guna mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya yang dikeluarkan
tersebut akan diakumulasikan ke biaya produksi.Jadi dapat disimpulkan biaya produksi adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan fungsi atau kegiatan
dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang mempunyai nilai jual.
B. Garis biaya produksi
Kegiatan produksi dan biaya adalah hal yang tidak terpisahkan. Biaya memiliki pengaruh
terhadap tingkat suatu produksi. Perusahaan harus dapat menentukan strategi produksi yang
tepat untuk dapat memproduksi output pada biaya terendah. Produksi berlangsung dengan jalan
mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output).
C. Penerimaan Penerimaan(revenue)
adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan produksinya. Ada beberapa konsep
penerimaan yang penting dalam melakukan analisis perilaku produsen yaitu; a. Penerimaan
Total (Total Revenue / TR) Total penerimaan perusahaan dari hasil penjualan produksinya
(output) atau hasil perkalian antara jumlah produksi yang terjual dengan harga jual produk.TR
= Pq x Q Penerimaan Rata-rata (Average Revenue / AR) Penerimaan perusahaan per unit produk
yang mampu dijual oleh perusahaan atau harga jual produk per unit. b. Penerimaan Marginal
(Marginal Revenue / MR) c. Kenaikan dari penerimaan total (TR) yang disebabkan pertambahan
penjualan 1 unit produk (output) Hubungan antara TR, AR dan MR dapat digambarkan dalam
dua model yaitu; 1) Kurva Permintaan Menurun Asumsikan bahwa kurva permintaan yang
dihadapi oleh produsenadalah menurun, yang berarti bahwa ia bisa menjual lebih banyak output
hanya dengan menurunkan harga jual. Sifat hubungan dari ketiga konsep penerimaan tersebut:
• TR menaik selama elastisitas harga Eh dari kurva permintaanD (yang tidak lain adalah kurva
AR) adalah lebih besar dari satu. • TR mencapai maksimum persis pada pertengahan dari kurva
permintaan yaitu dimana elastisitas harga sama dengan satu. • TR menurun pada daerah dimana
kurva permintaan mempunyai elastisitas harga yang lebih kecil dari satu. • TR menaik selama
MR positif,mencapai maksimum bila MR = 0 dan menurun bila MR negatif. 2) Kurva
Permintaan
Horizontal.
Keadaan
dimana
produsen
menghadapi
kurva
permintaan
yanghorizontal (dimana terjadi pada suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna), yang
berarti bahwa harga jual per unit yang diterimaprodusen tetap, berapa pun volume output yang
dijual. • Dalam model ini TR berupa garis lurus yang menaik, tanpa ada posisi maksimum • MR
ternyata sama dengan (AR=P) dan tidak pernah bernilai negatif
D. Biaya Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang a. Biaya jangka pendek Jangka pendek
adalah periode waktu dimana produsen tidak dapat merubah kuantitas input yang digunakan,
bisa ukuran hari, minggu, bulan dan sebagainya. Dalam jangka pendek, konsep biaya biaya
terdiri atas : 1) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) Yaitu biaya yang jumlahnya tidak
tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dikeluarkan apabila produsen dalam
waktu sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah yang
sama. Contohnya adalah pembelian gedung, mesin, sewa gedung, pajak, dan lain-lain. 2) Biaya
Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kuantitas produk yang dihasilkan makin besar kuantitas produksi maka
makin besar produk yang dihasilkan. Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan sebagainya 3) Biaya Total (Total Cost / TC) Yaitu jumlah dari biaya tetap total dan
biaya variabel total. 4) Biaya Marjinal (Marginal Cost / MC) Yaitu berapa besar perubahan
biaya total yang dikeluarkan perusahaan apabila jumlah output yang diproduksi berubah satu
unit. 5) Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) Yaitu biaya tetap yang harus
dikeluarkan setiap unit output. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost / AVC) Yaitu
biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. 6) Biaya Rata-rata (Average
Cost / AC) Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output. b. Biaya
jangka panjang Dalam jangka panjang, memungkinkan produsen untuk mengubah jumlah
semua input yang digunakan sehingga tidak ada input tetap. Produsen dapat menambah semua
faktor produksi yang digunakannya. Sehingga tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan biaya
variabel. Oleh karena itu, produsen bisa memilih kombinasi input yang paling efisien untuk
mempeoleh biaya terendah. Untuk memproduksi suatu produk tertentu, dibutuhkan biaya tetap
(FC) dan biaya total (TC). Produk yang dihasilkan akan 10 dijual untuk mendapatkan
penerimaan, maka akan ditemukan total penerimaan penjualan produk atau total revenue (TR).
E. Keuntungan Maksimum Dalam sebuah perusahaan, hal yang ingin dicapai adalah
mendapatkan keuntungan yang maksimum. Besarnya harga yang diberikan oleh
supplier/perusahaan kepada pelanggan, akan memengaruhi jumlah keuntungan yang didapat.
Apabila menentukan harga terlalu rendah, maka keuntungan yang diperoleh dari hasil
penjualan produknya, akan rendah. Apabila menentukan harga terlalu tinggi, maka akan
menurunkan minat pelanggan untuk membeli produk tersebut, yang akan mengakibatkan
penurunan omzet perusahaan. Dalam memaksimalkan keuntungan, dapat diselesaikan dengan
optimasi matematika yang dilakukan dengan menggunakan program linear, program tak linear,
program integer dan program dinamik. 8 Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh
dari output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan maksimum dapat di peroleh
dengan beberapa pendeketan seperti berikut. a. Pendekatan Total Laba Total (p) adalah
perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih
posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan
mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas. Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut: 1. Keuntungan maksimum
dicapai dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. Hasil Penjualan Total, seluruh jumlah
pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan
hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam
persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang
yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis
lurus yang bermula dari titik 0.
b. b. Pendekatan Marginal Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya
total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan : Penerimaan Marginal (MR)
adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan. Hasil Penjualan Marjinal, satu
konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal
(MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksikannya.
Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil
penjualan marjinal. Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp
3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000
c. c. Pendekatan Rata-rata Hasil Penjualan Rata-rata, untuk suatu perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi
perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang
sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan
adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan
rata-rata pada harga Rp 6000. Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan
ratarata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak
sempurna:(Nuthfil, 2018)
E. Efisiensi Produksi Dan Skala Ekonomi a. Efisiensi produksi Merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan
yang dijalankan, produksi yang efisien memerlukan waktu, sama seperti diperlukannya input
konvensional tenaga kerja yang sering dipakai sebagai patokan, yaitu bagaimana mengatur
penggunaan input sedemikian rupa sehingga nilai produksi marginal suatu input sama dengan
harga input . Efisiensi teknik 15 yaitu efisiensi yang menghubungkan antara produksi yang
sebenarnya dan produksi maksimum. Efisiensi teknis yaitu bila perusahaan-perusahaan
menggabungkan masukan mereka untuk memproduksi keluaran tertentu semurah mungkin
(Pindyck dan Rubinfeld, 2009).
F. Prespektif Islam Terhadap Biaya Produksi
Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait dengan manusia dan
eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi merupakan kegiatan menciptakan kekayaan
dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Berproduksi lazim diartikan menciptakan nilai
barang atau menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang dan jasa yang diproduksi itu
haruslah hanya yang dibolehkan dan menguntungkan (yakni halal dan baik) menurut Islam.
Produksi tidak berarti hanya menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, melainkan yang
dapat dilakukan oleh manusia adalah membuat barangbarang menjadi berguna yang dihasilkan
dari beberapa aktivitas produksi, karena tidak ada seorang pun yang dapat menciptakan benda
yang benar-benar baru. Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam Yang berkaitan dengan
maqashid al-syari‟ah antara lain: Kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai Islam dan
sesuai dengan maqashid al syari‟ah. Tidak memproduksi barang/jasa yang bertentangan
dengan penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Prioritas produksi harus
sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu dharuriyyat, hajyiyat dan tahsiniyat. Kebutuhan
dharuriyyat (kebutuhan primer) merupakan kebutuhan yang harus ada dan terpenuhi karena bisa
mengancam keselamatan umat manusia. Pemenuhan kebutuhan dhururiyat terbagi menjadi lima
yang diperlukan sebagai perlindungan keselamatan agama, keselamatan nyawa, keselamatan
akal, keselamatan atau kelangsungan keturunan, terjaga dan terlidunginya harga diri dan
kehormatan seorang, serta keselamatan serta perlindungan atas harta kekayaan. Kebutuhan
hajiyyat (kebutuhan sekunder) merupakan kebutuhan yang diperlukan manusia, namun tidak
terpenuhinya kebutuhan sampai mengancam eksistensi kehidupan manusia menjadi rusak,
melainkan hanya sekedar menimbulkan kesulitan dan kesukaran. Kebutuhan tahsiniyyat
(kebutuhan tersier) merupakan kebutuhan manusia yang mendukung kemudahan dan
kenyamanan hidup manusia. Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek keadilan, sosial,
zakat, sedekah, infak dan wakaf. Mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros,
tidak berlebihan serta tidak merusak lingkungan. Distribusi keuntungan yang adil antara
pemilik dan pengelola, manajemen dan buruh.