Academia.eduAcademia.edu

BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PENERIMAAN

2022, NURUL UYUN

Perhitungan harga pokok produksi tidak terlepas dari masalah biaya, karena harga pokok merupakan kumpulan dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang semuanya perlu diperhatikan tingkat kegunaannya dalam suatu produk agar tercipta harga pokok produksi yang efektif. Biaya produksi dapat dinilai efektif dan efisien apabila produksi yang dihasilkan memiliki standar kuantitas dan kualitas yang berbanding dengan harga yang sesuai, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat dikatakan tepat guna dan tidak mengandung adanya indikasi pemborosan.

NURUL UYUN 90500121016 RESUME : “BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN” A. Pengertian biaya produksi Pengertian biaya produksi Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah biaya produksi. Pengertian biaya produksi menurut Soemarso (1996,295): adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dalam proses awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses akhir periode.Pengertian biaya produksi Menurut Mulyadi (1999,8) adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan pengertian biaya produksi menurut Mas’ud Machfoedz (1989, 109: merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain yang selalu terjadi berulangulang dalam pola yang sama secara rutin. Menurut L. Gayle Rayburn (1995,27) “Production costs include the direct material, direct labor, and factory overhead incurred to produce a good or service”.Biaya produksi merupakan pengeluaran biaya terbesar bagi perusahaan manufaktur, oleh karena itu pihak manajemen harus melakukan suatu pengendalian biaya produksi dan mengoptimalkan pemanfaatannya secara rasional dan sistematis agar biaya produksi menjadi rasional dan efektif.Biaya produksi dapat dikatakan efisien apabila pengeluaran biaya tersebut tidak terjadi suatu pemborosan serta mampu menghasilkan output produk dengan kuantitas dan kualitas yang baik, untuk itu diperlukan suatu usaha yang sistematis pada perusahaan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan tepat atas perbedaannya. Dalam kegiatan produksi sebuah produk jadi, perusahaan harus mengukur biayabiaya yang sudah dikeluarkan sebagai dasar menentukan harga pokok produk, apabila terjadinya keterlambatan pengendalian akan mengakibatkan biaya meningkat dan profitabilitas menurun. Selain hal tersebut, perusahaan dalam melakukan suatu kegiatan produksinya memerlukan biaya guna mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya yang dikeluarkan tersebut akan diakumulasikan ke biaya produksi.Jadi dapat disimpulkan biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan fungsi atau kegiatan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang mempunyai nilai jual. B. Garis biaya produksi Kegiatan produksi dan biaya adalah hal yang tidak terpisahkan. Biaya memiliki pengaruh terhadap tingkat suatu produksi. Perusahaan harus dapat menentukan strategi produksi yang tepat untuk dapat memproduksi output pada biaya terendah. Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). C. Penerimaan Penerimaan(revenue) adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan produksinya. Ada beberapa konsep penerimaan yang penting dalam melakukan analisis perilaku produsen yaitu; a. Penerimaan Total (Total Revenue / TR) Total penerimaan perusahaan dari hasil penjualan produksinya (output) atau hasil perkalian antara jumlah produksi yang terjual dengan harga jual produk.TR = Pq x Q Penerimaan Rata-rata (Average Revenue / AR) Penerimaan perusahaan per unit produk yang mampu dijual oleh perusahaan atau harga jual produk per unit. b. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue / MR) c. Kenaikan dari penerimaan total (TR) yang disebabkan pertambahan penjualan 1 unit produk (output) Hubungan antara TR, AR dan MR dapat digambarkan dalam dua model yaitu; 1) Kurva Permintaan Menurun Asumsikan bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh produsenadalah menurun, yang berarti bahwa ia bisa menjual lebih banyak output hanya dengan menurunkan harga jual. Sifat hubungan dari ketiga konsep penerimaan tersebut: • TR menaik selama elastisitas harga Eh dari kurva permintaanD (yang tidak lain adalah kurva AR) adalah lebih besar dari satu. • TR mencapai maksimum persis pada pertengahan dari kurva permintaan yaitu dimana elastisitas harga sama dengan satu. • TR menurun pada daerah dimana kurva permintaan mempunyai elastisitas harga yang lebih kecil dari satu. • TR menaik selama MR positif,mencapai maksimum bila MR = 0 dan menurun bila MR negatif. 2) Kurva Permintaan Horizontal. Keadaan dimana produsen menghadapi kurva permintaan yanghorizontal (dimana terjadi pada suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna), yang berarti bahwa harga jual per unit yang diterimaprodusen tetap, berapa pun volume output yang dijual. • Dalam model ini TR berupa garis lurus yang menaik, tanpa ada posisi maksimum • MR ternyata sama dengan (AR=P) dan tidak pernah bernilai negatif D. Biaya Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang a. Biaya jangka pendek Jangka pendek adalah periode waktu dimana produsen tidak dapat merubah kuantitas input yang digunakan, bisa ukuran hari, minggu, bulan dan sebagainya. Dalam jangka pendek, konsep biaya biaya terdiri atas : 1) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) Yaitu biaya yang jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dikeluarkan apabila produsen dalam waktu sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah yang sama. Contohnya adalah pembelian gedung, mesin, sewa gedung, pajak, dan lain-lain. 2) Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produk yang dihasilkan makin besar kuantitas produksi maka makin besar produk yang dihasilkan. Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan sebagainya 3) Biaya Total (Total Cost / TC) Yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel total. 4) Biaya Marjinal (Marginal Cost / MC) Yaitu berapa besar perubahan biaya total yang dikeluarkan perusahaan apabila jumlah output yang diproduksi berubah satu unit. 5) Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) Yaitu biaya tetap yang harus dikeluarkan setiap unit output. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost / AVC) Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. 6) Biaya Rata-rata (Average Cost / AC) Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output. b. Biaya jangka panjang Dalam jangka panjang, memungkinkan produsen untuk mengubah jumlah semua input yang digunakan sehingga tidak ada input tetap. Produsen dapat menambah semua faktor produksi yang digunakannya. Sehingga tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu, produsen bisa memilih kombinasi input yang paling efisien untuk mempeoleh biaya terendah. Untuk memproduksi suatu produk tertentu, dibutuhkan biaya tetap (FC) dan biaya total (TC). Produk yang dihasilkan akan 10 dijual untuk mendapatkan penerimaan, maka akan ditemukan total penerimaan penjualan produk atau total revenue (TR). E. Keuntungan Maksimum Dalam sebuah perusahaan, hal yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan yang maksimum. Besarnya harga yang diberikan oleh supplier/perusahaan kepada pelanggan, akan memengaruhi jumlah keuntungan yang didapat. Apabila menentukan harga terlalu rendah, maka keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produknya, akan rendah. Apabila menentukan harga terlalu tinggi, maka akan menurunkan minat pelanggan untuk membeli produk tersebut, yang akan mengakibatkan penurunan omzet perusahaan. Dalam memaksimalkan keuntungan, dapat diselesaikan dengan optimasi matematika yang dilakukan dengan menggunakan program linear, program tak linear, program integer dan program dinamik. 8 Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan maksimum dapat di peroleh dengan beberapa pendeketan seperti berikut. a. Pendekatan Total Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut: 1. Keuntungan maksimum dicapai dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum. 2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. Hasil Penjualan Total, seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik 0. b. b. Pendekatan Marginal Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan : Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan. Hasil Penjualan Marjinal, satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksikannya. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal. Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000 c. c. Pendekatan Rata-rata Hasil Penjualan Rata-rata, untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000. Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan ratarata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:(Nuthfil, 2018) E. Efisiensi Produksi Dan Skala Ekonomi a. Efisiensi produksi Merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan, produksi yang efisien memerlukan waktu, sama seperti diperlukannya input konvensional tenaga kerja yang sering dipakai sebagai patokan, yaitu bagaimana mengatur penggunaan input sedemikian rupa sehingga nilai produksi marginal suatu input sama dengan harga input . Efisiensi teknik 15 yaitu efisiensi yang menghubungkan antara produksi yang sebenarnya dan produksi maksimum. Efisiensi teknis yaitu bila perusahaan-perusahaan menggabungkan masukan mereka untuk memproduksi keluaran tertentu semurah mungkin (Pindyck dan Rubinfeld, 2009). F. Prespektif Islam Terhadap Biaya Produksi Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait dengan manusia dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi merupakan kegiatan menciptakan kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Berproduksi lazim diartikan menciptakan nilai barang atau menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang dan jasa yang diproduksi itu haruslah hanya yang dibolehkan dan menguntungkan (yakni halal dan baik) menurut Islam. Produksi tidak berarti hanya menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, melainkan yang dapat dilakukan oleh manusia adalah membuat barangbarang menjadi berguna yang dihasilkan dari beberapa aktivitas produksi, karena tidak ada seorang pun yang dapat menciptakan benda yang benar-benar baru. Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam Yang berkaitan dengan maqashid al-syari‟ah antara lain:  Kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai Islam dan sesuai dengan maqashid al syari‟ah. Tidak memproduksi barang/jasa yang bertentangan dengan penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.  Prioritas produksi harus sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu dharuriyyat, hajyiyat dan tahsiniyat. Kebutuhan dharuriyyat (kebutuhan primer) merupakan kebutuhan yang harus ada dan terpenuhi karena bisa mengancam keselamatan umat manusia. Pemenuhan kebutuhan dhururiyat terbagi menjadi lima yang diperlukan sebagai perlindungan keselamatan agama, keselamatan nyawa, keselamatan akal, keselamatan atau kelangsungan keturunan, terjaga dan terlidunginya harga diri dan kehormatan seorang, serta keselamatan serta perlindungan atas harta kekayaan.  Kebutuhan hajiyyat (kebutuhan sekunder) merupakan kebutuhan yang diperlukan manusia, namun tidak terpenuhinya kebutuhan sampai mengancam eksistensi kehidupan manusia menjadi rusak, melainkan hanya sekedar menimbulkan kesulitan dan kesukaran.  Kebutuhan tahsiniyyat (kebutuhan tersier) merupakan kebutuhan manusia yang mendukung kemudahan dan kenyamanan hidup manusia.  Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek keadilan, sosial, zakat, sedekah, infak dan wakaf.  Mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros, tidak berlebihan serta tidak merusak lingkungan.  Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola, manajemen dan buruh.