Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
merupakan usaha fisik/mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengelola produk. Biaya Tenaga Kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia dalam mengelola produk. Biaya Tenaga Kerja dapat juga diartikan sebagai salah satu biaya konversi disamping biaya overhead pabrik yang merupakan salah satu biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. 2. Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan sebagai berikut : a. Penggolongan Menurut Fungsi Pokok Dalam Organisasi Perusahaan Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi ke dalam 3 fungsi pokok : Produksi, Pemasaran, dan Administrasi & Umum. Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya tenaga kerja non-pabrik yang bukan merupakan unsur harga pokok produksi melainkan merupakan unsur biaya usaha. Dengan demikian biaya tenaga kerja perusahaan manufaktur digolongkan menjadi : 1. Biaya Tenaga Kerja Produksi : Gaji karyawan pabrik Biaya kesejahteraan karyawan pabrik Upah lembur karyawan pabrik Upah mandor pabrik Gaji manajer pabrik 2. Biaya Tenaga Kerja Pemasaran : Upah karyawan pemasaran Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran Biaya komisi pramuniaga Gaji manajer pemasaran
Bahan Baku, jika persediaan bahan baku yang ada digudang mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali (Reorder Point), bagian gudang kemudian membuat surat permintaan pembelian (Purchase Requisition) untuk dikirimkan ke bagian pembelian. b. Prosedur Order Pembelian, untuk pemilihan pemasok, bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga (Purchase Price Quotation) kepada para pemasok yang berisi permintaan informasi harga dan syarat-syarat pembelian dari masingmasing pemasok tersebut. Setelah pemasok yang dianggap baik dipilih, bagian pembelian kemudian membuat surat order pembelian untuk dikirimkan kepada pemasok yang dipilih. c. Prosedur Penerimaan Bahan Baku, pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian yang diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas menerima barang mencocokan kuantitas, kualitas, jenis serta spesifikasi bahan baku yang diterima dari pemasok dengan tembusan surat order pembelian. Apabila bahan baku yang telah diterima telah sesuai dengan surat order pembelian, bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk dikirimkan kepada bagian akuntansi. d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang, bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok kepada bagian gudang, bagian gudang menyimpan bahan baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang diterima dalam karut gudang (Stock Card) pada kolom "Masuk". Kartu gudang ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutase tiap-tiap jenis barang gudang. Catatan dalam kartu gudang diawasi dengan catatan yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi berupa kartu persediaan (Sebagai rekening pembantu persediaan). Bagian gudang disamping mencatat mutasi barang gudang dalam kartu gudang, juga mencatat
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya Dalam perusahaan yang produksi berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu : a. Biaya Bahan Penolong, adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan, berupa biaya suku cadang(Spareparts), biaya bahan habis pakai (Factory Supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik. c. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung, adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. d. Biaya Yang Timbul Sebagai Akibat Penilaian Terhadap Aktiva Tetap, yang termasuk kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya depresi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas laboratorium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik. e. Biaya Yang Timbul Sebagai Akibat Berlalunya Waktu, biaya yang termasuk kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi Gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortasi kerugian trial-run. f. Biaya Overhead Pabrik Lain Yang Secara Langsung Memerlukan Pengeluaran Uang Tunai, biaya yang termasuk kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN, dan sebagainya.
Di buat untuk memenuhi tugas UAS Dosen Pengampu : Bpk Ade Fauji, SE, MM. Di buat oleh: Nama : Samuel Nim : 11160467 Kelas : 7M-SDM UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2020 KATA PENGANTAR
Nama : Ressa Herdiani Rifin NIM : C1B020004 Kelas : R-003 Manajemen Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Academia Medicine, 2023
Mateos Cruz P.; Granados Chiguer, I. (Eds.) 2024: Vivere in urbe. El ámbito doméstico urbano de hispania desde la época altoimperial hasta el periodo emiral, Mytra 13, Mérida., 2024
Revista de Sistemas de Informação da FSMA, 2021
Empresa y Humanismo, 2020
Asian Journal of Education and Social Studies
Journal of Cancer Epidemiology, 2019
Proyecciones (Antofagasta), 2014
Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
The Journal of Bone and Joint Surgery. British volume, 1996
South African Journal of Animal Science, 2019
CHEMICAL & PHARMACEUTICAL BULLETIN, 2003