Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2001, Dra. Triana Wulandari, Muchtaruddin Ibrahim
…
6 pages
1 file
Sarekat Islam merupakan organisasi pertama diIndonesia yang bersifat kerakyatan. Organisasi ini menjadi pelopor kebangkitan politik bangsa yang bernafaskan Islam. Berdirinya Sarekat Islam dilatarbelakangi dari adanya kesadaran bersama tokoh-tokoh bangsa yang terpelajar. Kesadarannya ini didasari karena tidak rela melihat bangsanya diperlakukan seperti kuda tunggangan yang tidak pemah diberi kesempatan untuk melepas lelah barang sekejap pun oleh Kolonialis Belanda. Karena itu Sarekat Islam tampil ke depan untuk mendobrak dinding-dinding penyekat yang telah dibangun beratus tahun lamanya oleh Kolonialis Belanda.
Abstrak Peranan agama dalam kancah politik menjadi wacana yang sulit dibicarakan, karena keduanya mengalami ketimpangan yaitu politik yang diperkayai oleh SARA (suku, ras, agama, dan antar golongan). Sedangkan agama menempati tempat yang paling peka terhadap unsur lainnya. Tetapi tetap kita sadari, bahwa peran agama dan kontribusinya terhadap negara merupakan hal yang dicita-citakan. Di Indonesia saja, sebagai negara demokratis yang sekular mayoritas penduduk memeluk Islam juga harus memperhatikan keadaan sekitar. Di negara ini, gejala demikian terjadi disetiap babakan sejarah, mulai permulaan abad ke-20 sampai saat ini, yakni terjadi pergumulan antara politik dan agama. Pada pembahasan ini digunakan metode historis dan deskriptif analitik. Metode historis merupakan penyelidikan kritis terhadap masa lampau serta mengintreprestasikan sumber tersebut. Sedangkan metode deskriptif analitik adalah mempelajari masalah-masalah yang timbul pada masyarakat, serta tata cara dan pengaruh dari suatu fenomena. Kemudian hasilnya dianalisis lebih dalam tentang permasalahan tersebut. Selanjutnya tulisan ini akan membahas tentang perihal Pilkada yang terjadi di Sampang, Madura. Sebagaimana Madura menjadi salah satu pusat studi Islam yang mayoritasnya adalah penganut Islam tradisional. Sebelum adanya Pilkada, kasus kekerasan anti-Syiah di Sampang mulai meledak sejak tahun 2006 hingga berdampak pada Pilkada Jawa Timur tahun 2012. Tentu saja menimbulkan pertanyaan besar bagaimana pemerintah maupun tokoh agama menanggulangi permasalahan tersebut. Terdapat dua dinamika kasus kekerasan anti-Syiah di Sampang. Pertama, konteks Pilkada di Sampang yang terjadi pada tahun 2012. Kemudian yang kedua, yaitu sulitnya mengembalikan warga kekerasan untuk kembali ke kampungnya sehingga menjadi sorotan utama di pemerintahan tingkat Nasional. Kata Kunci: Politik, Pilkada, Islam, Syi'ah Pendahuluan Masuknya Islam ke Nusantara melalui jalan damai telah diakui oleh para sejarawan. Pasalnya, berbagai macam teori yang telah dikemukakan tidak menunjukkan sikap perang pada masyarakat. Salah satu contoh dakwah yang dibawakan oleh Walisongo melalui pendekatan budaya dan sosial, telah menuai jurus jitu. Sehingga masyarakat dapat menerima ajaran Rasulullah secara sukarela. Berawal dari jalan damai hingga akhirnya bertujuan untuk
CV INSAN ADIGUNA SERANG BANTEN, 2017
Sayd, 2020
PILKADA DAN KONSESI POLITIK DIMASA PANDEMI OLEH : SAYD FIKRI MAHASISWA STISIPOL RAJA HAJI TANJUNG PINANG Pemilihan kepala daerah langsung merupakan sebuah tuntutan atas pilkada digunakannya sistem pemilihan langsung hal ini tentunya menunjukkan perkembangan demokrasi yang semakin matang di tingkat daerah.Pilkada langsung dinilai sebagai perwujudan pengembalian hakhak dasar masyarakat di daerahdengan memberikan kewenangan yang utuh dalam rangka rekrutmen pimpinan daerah sehinggamendorong dinamika dalam kehidupan berdemokrasi di tingkat daerah. Pada hasil seminar yang diselenggarakan pada hari rabu 12 agustus tersebut, dijelaskan mengenai Persiapan dan Tantangan Penyelenggaraan Pilkada 2020. Pada 2020 bangsa Indonesia kembali menggelar hajatan demokrasi berupa pemilihan kepala daerah secara serentak. DPR dan Pemerintah bersepakat untuk tetap menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember 2020 di 270 daerah se-Indonesia. Keputusan ini juga mendasari pada Perppu No 2 Tahun 2020 tentang Pilkada yang telah diteken oleh Presiden Jokowi. Protokol pelaksanaan pilkada di era pandemi Covid-19 yang dirancang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Peraturan KPU (PKPU) tinggal menunggu diundangkan. Komisi II DPR RI telah menyetujui ketentuan dalam PKPU tersebut. Sejumlah tantangan membayangi pelaksanaan pilkada di masa pandemi ini. Kendati pemerintah tengah menyiapkan tatanan normal baru (new normal), hakikatnya ancaman penularan virus Covid-19 masih terus membayangi. peraturan KPU terkait protokol pelaksanaan pilkada di situasi pandemi memiliki relevansi dan signifikansi yang kuat. Kendati demikian, tantangan berat penyelenggaraan pilkada di momen pandemi ini tidaklah ringan. Dibutuhkan kedisiplinan, kolaborasi, dan komitmen semua pihak agar dari sisi teknis penyelenggaraan pilkada berhasil. Selain itu, pilkada di tengah pandemi harus dipastikan tidak menjadi klaster baru penularan virus Covid-19 baik bagi pemilih maupun bagi penyelenggara khususnya petugas pilkada di lapangan.. Penyelenggaraan pilkada di masa pandemi Covid-19 ini memiliki tantangan baik dari sisi teknis maupun kualitas penyelenggaraan. Jika tak diantisipasi dengan baik, pilkada
Perkembangan terakhir politik di Indonesia bahwa agama menjadi peran penting dalam membangun politik di Negara ini, dan menjadi salah satu institusi penting dalam membangun dasar-dasar Negara Indonesia yaitu pancasila, yakni yang terdapat dalam sila pertama. Sebab, dari agamalah para politisi-politisi serta tokoh-tokoh mencara legistimasi mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Serta agama dipergunakan sebagai sumber dalam keputusan moral terhadap rakyat, yang merupakan basis dari masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, agama dan politik tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan alasan apapun. Sebab, agama ikut andil dalam pembentukan suatu politik di dalam suatu Negara berdasarkan keputusan demi terciptanya kemamkmuran bagi bangsa tersebut. Begitu juga dengan politik yang memerlukan agama demi terciptanya perdamian dan kesejahteraan bagi masyarakat di dalam suatu Negara tersebut. Sedangkan bagaimana peran agama islam dalam politik di Indonesia, yang ikut berkontribusi dengan elemen-elemen lain dalam membangun Negara dan pemerintahan, yang sesuai dengan apa yang diinginkan dan dicita-citakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
JURUSAN FILSAFAT POLITIK ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2017 PENDAHULUAN Islam merupakan agama wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Sebagai sebuah agama yang berasal dari Allah, ia merupakan agama universal yang kandungan ajarannya mencakup semua aspek kehidupan, kebangsaan dan ras dengan kawasan yang meliputi hampir semua ide klimatologi dan geografi. Karena ia merupakan agama wahyu yang diperuntukkan bagi manusia, maka Nabi diutus untuk berdakwah menyampaikan ajaran Islam ini. Islam akhirnya berkembang begitu pesat, bukan saja ke wilayah Timur, tetapi sampai ke Barat. Untuk wilayah Timur, Islam menyebar sampai ke Suria, Palestina, Persia, Iraq, Mesir dan Tripoli bagian selatan. Kota-kota penting yang berhasil di kuasai Islam di Barat terbentang luas dari Damaskus , Uta, Pulau Rhodus, Sicilia sampai ke Konstantenopel, dari Qairawan, Tunis, Ceuta, Granada, Cordova, Andalusia sampai ke tepi lautan Atlantik dan pegunungan Pyrenia.
ASWAJA DAN PERAN GERAKAN POLITIK ISLAM DI INDONESIA, 2019
Jika anda menginginkan bantuan penulisan artikel, Silabusm RPP, silahkan hubungi kami di WA : 081357571515
Abstaksi Ada yang berpandangan bahwa semua masyarakat itu secara lembaga maupun individu telah menyimpang dari jalan yang benar dan perbaikan mendasar hanya dapat dilakukan melalui jalan dan cara politis. Meskipun mereka kemudian berbeda pandangan lagi apakah perubahan itu harus melalui kudeta?Atau mengikuti persaingan politik yang keras?Atau justru dengan melakukan kekacauan dan menanamkan ketakutan pada diri para penguasa politis sebuah negara?. Ada pula yang berpandangan bahwa masyarakat Islam sedikit banyak masih berada di atas jalan yang semestinya, meskipun mereka sepakat bahwa ada banyak hal yang harus diperbaiki di tubuh umat ini secara lembaga maupun individu. Tapi yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimana cara memperbaikinya?. Karena itu tidak mengherankan jika para ulama pun berbeda pandangan dalam menyikapi pemilu yang diselenggarakan di berbagai tempat dan hukum keikutsertaan di dalamnya. Tema inilah yang ingin diangkat dalam makalah ini, dimana ia akan berusaha mengulas dan mendudukkan persoalan ini berdasarkan kaidah-kaidah syar'i yang ada Kata Kunci : Politik, Perspektif, Islam PENDAHULUAN
Serbia, the EU, NATO and the Hope of a Bulk Accession into the Union of the Western Balkans, 2009
2024
The Journal of Theological Studies, 2020
Pain Relief - From Analgesics to Alternative Therapies, 2017
Work in Progress. Work on Progress. Doktorand*innen-Jahrbuch der Rosa-Luxemburg-Stiftung, Hamburg: VSA Verlag
JAPHTN-HAN, 2022
Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board, 2002
Boletim de Conjuntura NERINT, 2017
Naturvetenskap och kristen tro, 2020
Journal of Church and State, 2011
New England Journal of Medicine, 2010
Journal of Medical Virology, 2017
Construction and Building Materials, 2023
JACC: Cardiovascular Interventions, 2018
Topoi Supplément 18, 2022