Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Ekosistem hutan mangrove memiliki beberapa fungsi yakni fungsi ekologis, ekonomis dan sosial yang penting dalam pembangunan, khususnya di wilayah pesisir. Meskipun demikian, kondisi hutan mangrove di Indonesia terus mengalami kerusakan dan pengurangan luas dengan kecepatan kerusakan mencapai 530.000 ha/tahun. Sementara laju penambahan luas areal rehabilitasi mangrove yang dapat terealisasi masih jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju kerusakannya, yaitu hanya sekitar 1.973 ha/tahun. Demikian juga kondisi hutan mangrove di Kabupaten Karawang, untuk diluar kawasan hutan, tingkat kerusakan tergolong rusak berat dan rusak sedang masing masing seluas 13.217,36 ha dan 16.697,38 ha dari total luas diluar kawasan hutan 253.30 ha. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk memulihkan kembali hutan mangrove yang rusak agar dapat kembali memberikan fungsinya bagi kesejahteraan manusia dan mendukung pembangunan wilayah pesisir. Isu abrasi dapat menjadi pemicu untuk menggalakkan kembali rehabilitasi hutan mangrove yang rusak di Karawang dalam rangka meredam efek kikisan ombak ke bibir pantai, mengingat tingkat erosi di Kabupaten Karawang cukup tinggi. Tulisan berikut merupakan hasil kajian pustaka untuk menggambarkan kondisi dan peranan hutan mangrove khususnya di Kabupaten Karawang.
Ummul Khairiyah, 2019
Tulisan ini membahas tentang Hutan Mangrove. Dimana Hutan mangrove merupakan ekosistem pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan. Secara ekologis, hutan man-grove berfungsi sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota, penahan abrasi, amukan angin taufan dan tsunami, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut dan lain sebagainya. Secara ekonomis, hutan mangrove menghasilkan kayu, daun- daunan sebagai bahan baku obat dan lain sebagainya.
Abstrak: Keberadaan hutan Mangrove saat ini benar-benar pada posisi yang mengkhawatirkan. Hutan Mangrove ini harus selalu dijaga kelestariannya oleh masyarakat agar fungsi ekologinya tetap lestari. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai upaya pelestarian mangrove di Indonesia. Penulisan yang digunakan berdasarkan kajian lingkungan. Beberapa wilayah sudah menerapkan upaya pelestarian hutan mangrove Jawa Timur, Jawa Tengah dan Aceh.
Abstact: Ekosistem hutan mangrove merupakan sumber daya alam yang memberikan banyak keuntungan bagi manusia, karena produktivitasnya yang tinggi serta kemampuannya memelihara alam. Hilangnya vegetasi hutan mangrove menyebabkan beberapa spesies ikan (seperti ikan pesut), kerang dan udang terganggu daur hidupnya, tidak mendapatkan tempat untuk berkembang biak. Terjadinya kerusakan hutang mangrove di Pesisir Pantai Utara (pantura) Gresik sangat disayangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Disdperikla) Jatim. Kerusakan mangrove yang mencapai 40 persen atau sekitar 271 hektare (ha) dari 678,878 ha jumlah luas lahan mangrove (bakau) di Gresik. Dalam pembuatan jurnal penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Terdapat beberapa penyabab Hutan Mangrove di daerah pesisir utara Gresik berkuran dan rusak dalam Bidang Demografi, Ekonomi, Kelembagaan, dan Kebudayaan. Dalam bidang demografi meliputi pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan jumlah penduduk dalam satuan jiwa/tahun, kepadatan penduduk yaitu perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilyah dengan satuan jiwa/tahun. Untuk mengurangi kerusakan hutan mangrove di Gresik sebaiknya diadakan suatu organisasi pencinta alam sebagai melakukan kegiatan area konservasi mangrove di daerah pesisir pantai Gresik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang serta bagaimana dampak kerusakan hutan mangrove terhadap sosial ekonomi masyarakat nelayan tradisional di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat. Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat pada bulan Juni 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif dan yang menjadi populasi dan sampel dalam penenlitian ini adalah seluruh wilayah hutan mangrove yang berada di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat, tetapi untuk keperluan data-data yang berhubungan dengan keadaan mangrove sumber datanya adalah kepala keluarga (KK) nelayan yang berdomisili di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat sebanyak 170 kk. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 15% dari jumlah populasi yaitu 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keadaan hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat dengan luas kerusakan hutan mangrove 740 Ha (61,67%) dari luas seluruh hutan mangrove 1200 Ha. Kerusakan hutan mangrove tergolong kondisi berat 528 Ha (71,35%) dari luas kerusakan mangrove 740 Ha. (2) Rusaknya hutan mangrove berdampak negatif bagi nelayan Desa lubuk Kertang karena menyebabkan biota-biota laut semakin berkurang, Sebelum kerusakan terjadi pendapatan masyarakat nelayan cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun setelah kerusakan terjadi pendapatan masyarakat nelayan menurun drastis, untuk memenuhi kebutuhannya saja tidak mencukupi apa lagi untuk menyekolahkan anak-anaknya tidak mampu karena tingkat pendapatan yang sangat rendah. Kata kunci : studi, kerusakan, hutan mangrove
Muhammad Dwi Kurniawan.M, 2019
Makalah saya ini bercerita tentang bagaimana pemanfaatan ekosistem mangrove dalam kehidupan masyarakat pesisir dan khalayak umum. Mangrove adalah varicietas pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove, dan memiliki fungsi ekologis penting antaralain sebagai tempat pemijahan, pengasuhan, dan mencari makan bagi biota tertentu. Yang mana pohon mangrove mempunyai berbagai macam manfaat bagi kehidupan, beberapa diantaranya ialah, dapat meminimalisi tsunami, sebagai pakan, dan sebagai bahan pangan bagi manusia dan obat-obatan dan juga sebagai objek wisata yang dapat membantu perekonomian masyarakat pesisir.
ABSTRAK Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan terhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam pengelolaannya. Restorasi ekologi pada dasarnya merupakan tindakan silvikultur melalui rekayasa lingkungan, mulai dari penelusuran tapak hingga diketahui tabiat upaya-upaya pemulihannya. Pulih kembalinya kawasan mangrove seperti sediakala sebelum terdegradasi, menjamin kembali pulihnya habitat bagi kehidupan satwa liar. Hal ini dilakukan melalui pemulihan kualitas lingkungan, melalui: (a) Penilaian kawasan mangrove, (b) Peningkatan kualitas habitat, (c) Peningkatan kualitas kawasan hijau, dan (d) Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Pembuatan bibit mangrove, (2) Penanaman dan penyulaman bibit mangrove, (3) Pemberdayaan masyarakat, dan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Perlu penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian kawasan mangrove guna menjamin keberlanjutan ekologi pantai.
Jurnal Geografi , 2022
Abstrak Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menyelidiki potensi mangrove untuk pembangunan gerusan penghalang di Jalan Paluh Getah, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Pengelolaan Hutan Mangrove di Desa Tanjung Rejo mempromosikan pembelajaran tentang operasi ekologi, ekonomi dan sosial mereka yang ditandai dengan pemulihan keanekaragaman hayati ekosistem mangrove. Hal ini berdampak baik karena meningkatkan keanekaragaman tumbuhan mangrove, spesies ikan, invertebrata bahkan burung, sehingga menarik sebagai tujuan ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan alternatif strategi pengembangan ekowisata di kawasan Jalan Paluh Getah desa Tanjung Rejo kecamatan Percut Sei Tuan Medan. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif yang cocok sehingga dapat digunakan secara efektif oleh para perencana pembangunan dan pengambil keputusan di lapangan. Melalui observasi, analisis isi dan wawancara dengan pemangku kepentingan pengelola, warga dan pengunjung, diperoleh informasi tentang perkembangan ekowisata mangrove oleh pihak yang bertanggung jawab (pemerintah desa dan Pokdarwis) dan perkembangannya sejak awal pengembangan destinasi wisata hutan mangrove. tentang pemanfaatan dan pengelolaan hutan mangrove di Jalan Paluh Getah, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Model pengembangan ekowisata mangrove yang paling tepat di Desa Jalan Paluh Getah Tanjung Rejo Kecamatan Sei Tuan Medan adalah berbasis pariwisata yang meningkatkan peluang ekowisata berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. dan berupa pohon bakau sebagai simbol utama di pantai, dan di masyarakat dan pemerintah daerah, yang mulai sadar akan pariwisata. Kata kunci: pantai, hutan bakau, ekowisata
Gastropods is an animal which has soft body, walks with leg stomach, and its body consists of head, mantle, leg and bowel. Some gastropods live in the mangrove forests, on muddy ground or in puddle of water, and adhere on the root as well as the stem of mangrove. This research was about Gastropods found at mangrove forest in Mangguang district, Pariaman city that was conducted on March 2012 which aimed at knowing kinds of Gastropods at mangrove forest in Mangguang district, Pariaman city. This mangrove forest faced a little degradation and pollution from disposal waste that washed away during the high tide. The sample of gastropods was taken systematically line transect method sampling namely by drawing a straight line vertically and horizontally from the edge of the lagoon to the back of mangrove forest. The identification of the sample was conducted at laboratory of animal taxonomy, at Biology Department of Mathematics and Science Faculty, the Andalas University of Padang. The result of this research showed that there were 13 species of Gastropods found namely
mangrove's ecosystem at Mamburungan's sub-district constitutes one of conservation forest already be established by Tarakan's City government since year 2006. mangrove's forest at thisa is threatened degradation by marks sense society activity amongst those limba family, islandic settlement development, fishpond, bridge and any other as it. This research intent to know condition of mangrove bases type and mangrove's forest composition that exists at Mamburungan. Knowing Important Appreciative Index (INP) mangrove Mamburungan Of research result exists 3 mangrove's types primaries of 31 taking plots which is Avicennia sp Sonneratia sp and Rhizophora sp the same as with coronet and anakan / semai mangrove. Avicennia sp has to assess relatir's density 80,392 %, relative frequency 93,503 %, relative foreclosure 81,511 % and Point Index Are Of Important 255,506 %. Sonneratia sp has to assess relatir's density 9,803 %, relative frequency 25,585 %, relative foreclosure 8,643 % and Point Index Are Of Important 44,031 %. Rhizophora sp is relatir's density 7,843 %, relative frequency 24,317 %, relative foreclosure 7,477 % and Point Index Are Of Important 39,457 %. Points Out that konserpasi mangrove mamburungan's area dominated by type Avicennia sp that have role and influence to other type, besides available 510 trees / Ha it points out that Konserpasi Mangrove Mamburungan's Area experience damaged condition.
Castellologica Bohemica , 2018
Stefan Münger, Nancy Rahn, and Patrick Wyssmann (ed.), “Trinkt von dem Wein, den ich gemischt habe!”/”Drink of the Wine which I have Mingled”: Festschrift für Silvis Schroer zum 65. Geburtstag. Orbis Biblicus et Orientalis 303. Leuven: Peeters 2023. Pp. 362–380. , 2023
Rerum Militarium Fragmenta, 2020
Római kori temető Biatorbágy határában, 2024
Febbyana Wulandari Hamdani, 2024
International Journal of Health, 2016
«I MISSIONARI DEL CREDITO»: Cariplo, Giordano Dell’Amore e la nascita del Finafrica , 2024
BÁO CÁO THỰC TẾ NHÀ THUỐC OF THƯ 2019
Muslim Politics Review, 2023
Prosiding Seminar Nasional PGSD UST, 2019
Trends in Psychiatry and Psychotherapy, 2014
Journal of Cancer Therapy, 2013
Journal of the American Heart Association, 2017
The Journal of Tepecik Education and Research Hospital, 2006
International Journal of Management, Entrepreneurship, Social Science and Humanities (IJMESH), 2019
Micromachines, 2019
Mayo Clinic Proceedings, 2010
Gesundheitswesen, 2016
Innovation in Aging, 2018