Academia.eduAcademia.edu

Pengamanan Penggunaan Komputer pada Anak dan Remaja

2019

Kepedulian orang tua terhadap penggunaan komputer oleh anak anak dan remaja perlu mendapat perhatianserius, kami telah melakukan pelatihan terkait Pengamanan Penggunaan Komputer bagi para orang tua diwilayah RW 02 Cempaka Putih Timur Kec. Cempaka Putih Jakarta Pusat. Pelatihan dilaksanakan diLaboratorium MDI Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI pada 15 Januari 2018. Dalampelaksanaan pelatihan ini, kami telah mengukur tingkat pengetahuan orang tua terhadap materi pelatihanberupa penyebaran kuesioner. Merujuk kepada kuesioner yang telah disebarkan, kami menilai bahwapeningkatan pengetahuan para orang tua pada saat pelatihan berjalan cukup baik, kepedulian mereka terhadapkeamanan penggunaan cukup tinggi.

Pengamanan Penggunaan Komputer pada Anak dan Remaja Elan Suherlan1), Heri Yugaswara2, Ummi Azizah Rahmawati3 123 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas YARSI Telp : (021) 4206674 ext 5027, Fax : (021) email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstract Parents' concern about the use of computers by children and adolescents needs serious attention, we have conducted a computer security related training for parents in the area of RW 02 Cempaka Putih Timur Kec. Cempaka Putih Jakarta Pusat. The training was held at the MDI Laboratory of the Faculty of Information Technology of YARSI University on January 15, 2018. In the course of this training, we have measured the level of parental knowledge on training materials in the form of questionnaires. Referring to the distributed questionnaires, we assessed that the improvement of parents' knowledge during training was good, their concern for the safety of use was high. Keywords : security, computers, parents, children, adolescents Abstrak Kepedulian orang tua terhadap penggunaan komputer oleh anak anak dan remaja perlu mendapat perhatian serius, kami telah melakukan pelatihan terkait Pengamanan Penggunaan Komputer bagi para orang tua di wilayah RW 02 Cempaka Putih Timur Kec. Cempaka Putih Jakarta Pusat. Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium MDI Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI pada 15 Januari 2018. Dalam pelaksanaan pelatihan ini, kami telah mengukur tingkat pengetahuan orang tua terhadap materi pelatihan berupa penyebaran kuesioner. Merujuk kepada kuesioner yang telah disebarkan, kami menilai bahwa peningkatan pengetahuan para orang tua pada saat pelatihan berjalan cukup baik, kepedulian mereka terhadap keamanan penggunaan cukup tinggi. Kata kunci : pengamanan, komputer, orang tua, anak anak, remaja 1. PENDAHULUAN Saat ini teknologi Informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat. Perkembangan komputer banyak memberi dampak yang bermanfaat, dan tidak sedikit juga yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Orang tua harus memahami karakteristik informasi yang terdapat pada komputer dan internet dan melakukan upaya agar anak-anak dapat memanfaatkan internet dengan seluas-luasnya dan meminimalisir pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkannya. Walaupun masyarakat kita saat ini sudah menjadi masyarakat informasi, namun masih banyak masyarakat terutama orang tua yang tidak sepenuhnya paham dengan perkembangan teknologi yang terjadi. 1 Sebuah komputer - sebagai alat dalam teknologi informasi dan komunikasi - dalam sebuah keluarga tentu bisa menjadi sarana pendidikan sekaligus hiburan tersendiri. Dari aspek pendidikan komputer membantu keluarga dalam mengenalkan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi dan dari aspek hiburan komputer bisa digunakan sebagai pemutar film, musik, dan berinternet. Internet saat ini telah menjadi sebuah dunia tersendiri, yang mampu membuat banyak orang tertarik, termasuk anak-anak. Segala macam informasi dapat dijumpai di internet, mulai dari yang baik hingga yang sangat berbahaya. Jika anak-anak menghabiskan waktu dalam jaringan (saat ini, sebagian besar anak-anak melakukannya) Mungkin perlu mencari cara agar dapat mengontrol apa yang dapat mereka akses. RW 02 Cempaka Putih Timur adalah wilayah yang ada di kecamatan Cempaka Putih Tumur Kota Jakarta, berdasarkan wawancara dengan ketua RW, di wilayah ini terdapat anak anak dan remaja sekolah yang tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi seperti gadget maupun komputer/laptop. Dengan pemakaian teknologi seperti itu, tokoh masyarakat terutama para orang tua merasa tertarik akan pengendalian mereka terhadap keamanan anak anak dan remaja dari pengaruh buruk teknologi (gadget/komputer). Adapun yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh mitra: 1. Pengontrolan pengamanan para orang tua terhadap alat alat teknologi pada anak-anaknya (parental control) belum banyak diketahui, hanya sebatas penggunaan yang umum seperti medsos, chating, telpon dan sms saja. 2. Kegiatan penyuluhan terkait hal ini masih relatif belum ada yang melaksanakan Persoalan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan adalah Pelatihan Pengamanan Pengunaan Komputer pada Anak dan Remaja, Justifikasinya adalah mitra memerlukan hal tersebut di atas untuk mengatasi persoalan prioritas yang dihadapi dan hal ini sesuai dengan kompetensi yang dimiliki kami sebagi tim pengusul Fitur parental control bisa digunakan untuk melindungi anak-anak dari penggunaan komputer yang tidak benar. Fitur ini diciptakan untuk membantu orang tua dalam kemampuan mereka membatasi tampilan konten tertentu (yang mereka anggap tidak sesuai untuk usia, tingkat kematangan atau nuansa mereka) yang dapat dilakukan oleh anak-anak mereka.. Permintaan akan metode kontrol orang tua yang membatasi konten meningkat selama beberapa dekade karena meningkatnya ketersediaan Internet. Survei ICM terbaru menunjukkan bahwa hampir seperempat anak muda berusia di bawah 12 tahun terpapar pornografi online. Membatasi konten artinya terutama membantu dalam kasus ketika anak-anak terpapar konten yang tidak pantas secara tidak sengaja. Pemantauan mungkin efektif untuk mengurangi tindakan cyberbullying di internet. Sembilan puluh lima persen siswa Amerika berusia antara dua belas dan tujuh belas mengakses web setiap hari, dan delapan puluh delapan persen siswa tersebut mengatakan bahwa mereka menyaksikan rekan mereka mengganggu pengguna online atau sedang diintimidasi. 2. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah pelatihan di mana fasilitator utama mempresentasikan materi secara interaktif kepada peserta, sedangkan fasilitator pendamping membantu peserta saat praktek. 2.1 Materi Pelatihan 2 Materi Pelatihan tentang penggunaan Parental Control dan aplikasi Antiporn dalam sistem Operasi Windows. Parental Control adalah fitur yang disertakan dalam layanan seperti televisi, permainan komputer dan video, perangkat seluler dan perangkat lunak yang memungkinkan orang tua membatasi akses konten kepada anak mereka. Kontrol ini diciptakan untuk membantu orang tua dalam membatasi tampilan konten tertentu yang dapat dilakukan oleh anak-anak mereka. Ini mungkin konten yang mereka anggap tidak sesuai untuk usia, tingkat kematangan atau nuansa mereka. Kontrol orang tua dibagi menjadi empat kategori: 1. 2. 3. 4. Filter konten, yang membatasi akses terhadap konten yang tidak pantas; Kontrol penggunaan, yang membatasi penggunaan perangkat ini seperti menempatkan batas waktu penggunaan atau melarang penggunaan jenis tertentu; Alat manajemen penggunaan komputer, yang memberlakukan penggunaan perangkat lunak tertentu; dan, Pemantauan, yang dapat melacak lokasi dan aktivitas saat menggunakan perangkat. Filter Konten adalah tipe kontrol orang tua yang populer untuk membatasi akses ke konten Internet Gambar 1 – Control Panel Gambar 2 – parental control 3 Gambar 3 – Pengaturan dalam Parental Control Gambar 4 – Pengaturan waktu dalam Parental Control Gambar 5 – Pengaturan Games dalam Parental Control Aplikasi Antiporn adalah program parental control berbayar yang dikembangkan oleh TuEagles, program ini menyediakan filtering (penyaringan) terhadap konten informasi dengan penambahan pengenalan gambar, fitur lainnya adalah merekam aktifitas penggunaan komputer oleh anak anak, mirip seperti CCTV, aktifitas anak anak akan terekam berupa gambar dengan pengambilan setiap 3 menit. Sama seperti pada windows, program ini menyediakan pengaturan pembatasan penggunaan Game dan time control, tapi yang lebih unggul juga menyediakan pengaturan penggunaan internet. 2.2 Tahapan Pelaksanaan Tahap-tahap yang dilakukan adalah tahap studi pendahuluan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Target luaran program ini adalah terwujudnya kemampuan orang tua dalam mengawasi penggunaan komputer yang dipakai anak-anaknya. Untuk mengukur peningkatan kompetensi tersebut, digunakan kuesioner dengan skala 1 (belum menguasai), 2 (kurang menguasai), 3 (cukup menguasai), dan 4 4 (sangat menguasai). Setiap workshop diawali dan diakhiri dengan membagikan kuesioner tersebut untuk mendapatkan informasi tentang peningkatan kompetensi peserta. Gambar 5 – Kuesioner Pra Pelatihan Kebiasaan Anak pengguna komputer 5 Gambar 6 – Kuesioner Pra Pelatihan - Kompetensi Orang Tua 6 Gambar 7 – Kuesioner Pasca Pelatihan - Kompetensi Orang Tua 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kuesioner setiap workshop, diketahui bahwa peningkatan kompetensi pada pelatihan cukup baik. Grafik 1 dan menunjukkan rata-rata peningkatan kompetensi dalam pegamanankomputer Grafik 1. Kuesioner Pra Pelatihan 7 Grafik 2. Kuesioner pasca pelatihan terlihat bahwa terjadi perpindahan jumlah responden pada saat pra pelatihan dari semula 22 orang menilai tidak mampu (termasuk sangat tidak mampu) menjadi 2 orang menilai tidak mampu (termasuk sangat tidak mampu) pada pasca pelatihan. Artinya setelah melakukan pelatihan (pasca pelatihan), 20 orang merasa mengerti/faham/mampu melakukan pengamanan, dan hanya 3 orang yang menyatakan masih belum mengerti/faham/mampu. Beberapa dokumentasi kegiatan ditunjukkan pada Gambar 8-13. 8 Gambar 8. Dokumentasi kegiatan 1 Gambar 9. Dokumentasi kegiatan 2 9 Gambar 10. Dokumentasi kegiatan 3 Gambar 11. Dokumentasi kegiatan 4 10 Gambar 12. Dokumentasi kegiatan 5 Gambar 13. Dokumentasi kegiatan 6 4. KESIMPULAN Dari kegiatan/program ini, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa: Pengamanan pada penggunaan komputer masih belum dilakukan oleh orang tua pada umumnya Parental Control belum banyak diketahui orang tua, sehingga belum dilakukan pemasangannya pada komputer mereka 11 Pelatihan ini memberikan pengetahuan yang baru bagi orang tua, dan berhasil “membuka mata” para orang tua bahwa perlu pengamanan pada komputer mereka terutama jika digunakan oleh anak anak. 5. DAFTAR PUSTAKA Buku Panduan Pengabdian Masyarakat Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas YARSI Tahun 2014 Ditlitabmas Dirjen Dikti (2013). Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi, Edisi IX, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Purbo, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Salemba Infotek, 2005 Shortis, The language of ICT, Intertext, 2001 https://id.theasianparent.com/parental-control-sebagai-internet-safety-untuk-anak/2/ https://www.kompasiana.com/valentino/mengatur-parental-controls-pada-windows-7-tutoriallanjutan_5512428f8133116c54bc6338 http://technikawater-indonesian.tk/articles.php?id=15374 12