TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH MANAJEMEN USAHA KECIL DAGANG USAHA SYARIAH
Pada Kelas Perbankan Syariah D Semester IV
Disusun Oleh:
Siska Ratri Cahya Ningrum
402200083
Dosen Pengampu:
Wening Purbatin Palupi, S., M.BA., M.Si
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
BAGAN ANALISA USAHA
Analisa
Usaha
BP
Analisis
Usaha
Analisis
Produk
Analisis
Pemasaran
LU 1
Analisis
Keuangan
LU 2
LU 3
LU 4
LU 5
LU 7
Laporan
Tutup Buku
Total
Transaksi
Keseluruhan
Analisis
Produk
Laporan
Neraca Laba
Rugi
Analisa
Total
Transaksi
LU 1
Analisis
Produksi
Analisis
Usaha (laba
rugi)
Total
Pendapatan
LU 1 - LU 5
Analisis
Manajemen
SDM
LU 2
Analisis
Manajemen
SDM
Analisis
Strategi
Pemasaran
Analisis
Strategi
Pemasaran
LU 3
Analisis
Strategi
Pemasaran
Analisis
Keuangan
Analisis
Keuangan
Analisis
Produk
Analisa
Usaha LU 1 LU 3
Analisis
Usaha
Analisis
Usaha
Analisis
Usaha
Analisis
Internal
Analisis
Produk
Analisis
Produk
Analisis
Produk
Analisis
Pembukuan
Strenght
Analisis
Produksi
Analisis
Produksi
Analisis
Produksi
Weakness
Analisis
Manajemen
SDM
Analisis
Manajemen
SDM
Opportunity
Analisis
Pemasaran
Threat
Analisis
Keuangan
Analisa
Eksternal
Analisis
Keuangan
LU 1- LU 3
LU 6
Analisis
Usaha
Analisis
Usaha
Analisa
SWOT
Analisis
Produksi
Analisis
Manajemen
SDM
Analisis
Pasar
Analisis
Kompetitor
Analisa
Total
Pendapatan
Analisis
Keuangan
Analisis Usaha:
Nama usaha yang dijalankan adalah “Jajan Tradisional” dengan produk “Cenil
Legit”. Usaha ini merupakan usaha manufaktur (perorangan) dalam bidang usaha
makanan.
Analisis Produk :
Cenil sendiri merupakan makanan atau jajanan yang sudah ada sejak jaman dahulu
yang terkenal dengan cita rasa yang manis gurih yang terbuat dari olahan tepung kanji
dan disajikan dengan taburan gula dan parutan kelapa di atasnya. Jajanan ini banyak
diminati karena selain manfaatnya yang baik bagi tubuh juga karena harganya yang
terjangkau. Dengan alasan diatas saya sebagai pemilik usaha memilih produk cenil
sebagai produk yang akan saya pasarkan dengan mempertimbangkannya
menggunakan analisis SWOT, yaitu:
1. Strenght (Kekuatan), yang teemasuk kedalamnya adalah sumber daya,
keterampilan, atau keunggulan dari perusahaan, yaitu: Sumber daya bahan
baku yang digunakan merupakan bahan baku dengan kualitas yang baik serta
tanpa zat pengawet, Keterampilan yang baik dalam mengolah produk.
Keunggulan Produk, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, enak dan
harganya terjangkau.
2. Weakness (Kelemahan), Kurangnya efisiensi dalam proses pembuatan atau
produksi karena dilakukan secara manual.
3. Opportunity (Peluang), Munculnya atau meningkatnya kesadaran konsumen
akan pentingnya pelestarian dan pengembangan kebudayaan dalam ragam
khas makanan tradisional.
4. Threat (Ancaman), Munculnya pesaing baru seperti jajanan modern yang
lebih menarik, pola pikir manusia yang berubah, dan minat masyarakat
berkurang.
Untuk
Analisa Internal
1. Dalam menjalankan usaha ini saya sebagai pelaku usaha memiliki banyak
kekurangan seperti kurang pandai dalam memasarkan produk baik secara
online maupun offline yaitu dapat dilihat dari transaksi yang sudah terjadi,
bahwasanya penjualan sebagian besar hanya berasal dari penjualan produk
yang saya titipkan ke pedagang di pasar.
2. Jaringan (kontak WA, FB, maupun IG) tidak terlalu banyak sehingga promosi
tidak bisa optimal.
3. Kurang telaten dalam menjalankan usaha dapat dilihat dari beberapa waktu
berhenti (tidak melakukan produksi) menjalankan usaha.
Analisa Eksternal
1. Analisis Keuangan, dilakukan setiap akhir periode transaksi.
2. Analisis Pasar, dilakukan setiap awal periode.
3. Analisis Usaha, dilakukan sebagai upaya melihat perkembangan usaha yang
dijalankan.
Laporan Tutup Buku
Jajanan Tradisional
“Cenil Legit”
Tahun 2022
Tanggal
Nama Akun
Debit
Kredit
Pembelian bahan baku
Rp. 44.000
Rp. 81.000
16 Februari 2022 Peralatan
Kas
Rp. 125.000
Kas
Rp. 50.000
17 Februari 2022
Pendapatan
Rp. 50.000
Pembelian bahan baku
Rp. 44.000
18 Februari 2022
Kas
Rp. 44.000
Kas
Rp. 50.000
19 Februari 2022
Pendapatan
Rp. 50.000
Pembelian bahan baku
Rp. 44.000
20 Februari 2022
Kas
Rp. 44.000
Kas
Rp. 50.000
21 Februari 2022
Pendapatan
Rp. 50.000
Pembelian bahan baku
Rp. 44.000
22 Februari 2022
Kas
Rp. 44.000
23 Februari 2022
24 Februari 2022
25 Februari 2022
26 Februari 2022
27 Februari 2022
28 Februari 2022
01 Maret 2022
02 Maret 2022
03 Maret 2022
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 53.000
Rp. 53.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 35.000
Rp. 35.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 58.000
Rp. 58.000
Rp. 30.000
Rp. 30.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 49.000
Rp. 49.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 39.000
Rp. 39.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
04 Maret 2022
05 Maret 2022
06 Maret 2022
07 Maret 2022
09 Maret 2022
11 Maret 2022
12 Maret 2022
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Rp.44.000
Rp. 44.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 44.000
Rp. 44.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
13 Maret 2022
16 Maret 2022
17 Maret 2022
19 Maret 2022
21 Maret 2022
22 Maret 2022
23 Maret 2022
26 Maret 2022
27 Maret 2022
28 Maret 2022
01 April 2022
03 April 2022
04 April 2022
06 April 2022
08 April 2022
06 Mei 2022
08 Mei 2022
09 Mei 2022
11 Mei 2022
13 Mei 2022
14 Mei 2022
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahna baku
Kas
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 132.000
Rp. 132.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 88.000
Rp. 88.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
16 Mei 2022
18 Mei 2022
21 Mei 2022
22 Mei 2022
23 Mei 2022
26 Mei 2022
28 Mei 2022
02 Juni 2022
04 Juni 2022
05 Juni 2022
07 Juni 2022
09 Juni 2022
10 Juni 2022
12 Juni 2022
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pemebelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Pembelian bahan baku
Kas
Kas
Pendapatan
Kas
Pendapatan
Total
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rp. 90.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rep. 90.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rp. 90.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rp. 90.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rp. 90.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 3.935.000
Rp. 50.000
Rp. 3.935.000
Laporan Neraca Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
Usaha Jajanan Tradisioanal
“Cenil Legit”
Periode Berakhir tanggal 12 Juni 2022
Pendapatan :
Pendapatan Usaha
Rp. 200.000
Rp. 400.000
Rp. 940.000
Rp.
0
Rp. 500.000 +
Jumlah Pendapatan
Beban Usaha:
Beban Pembelian bahan baku
Total Beban
Laba Bersih:
Rp. 2.040.000
Rp. 257.000
Rp. 352.000
Rp. 836.000
Rp.
0
Rp. 450.000 +
Rp. 1.895.000 Rp. 145.000
Total Transaksi Keseluruhan
1. LU 1 : 04 Transaksi Penjualan
2. LU 2 : 08 Transaksi Penjualan
3. LU 3 : 20 Transaksi Penjualan
4. LU 4 : 0 Transaksi Penjualan
5. LU 5 : 10 Transaksi Penjualan
Total Transaksi Keseluruhan yang telah dilakukan adalah sebanyak 32 Transaksi
Penjualan.
Total Pendapatan
1. LU 1 : Rp. 200.000
2. LU 2 : Rp. 400.000
3. LU 3 : Rp. 940.000
4. LU 4 : Rp.
0
5. LU 5 : Rp. 500.000 +
Rp. 2.040.000
Total pendapatan kotor dari transaksi yang telah dilakukan adalah Rp. 2.040.000
dan setelah dikurangi oleh biaya beban maka pendapatan (laba) bersih dari
keseluruhan transaksi adalah Rp. 145.000.
ANALISA PERKEMBANGAN PRODUK, POLA MARKETING, POLA PRODUKSI,
POLA SDM, DAN POLA PENGEMBANGAN KEUANGAN.
BP
o Analisa Perkembangan Produk:
Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak
dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini
menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan
kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran.
o Pola Marketing:
Dalam hal gambaran pola pemasaran yang akan dilakukan dalam menjalankan
usaha yaitu dengan menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product,
Place, Price dan Promotion.
a. Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan
dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang
disajikan.
b. Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar
rumah produksi dan pasar.
c. Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua
kalangan.
d. Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial dan
memasarkan langsung dengan menitip pada sayur keliling dan
pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas
dan menyebar dikalangan masyarakat.
o Pola Produksi:
a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula
merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan
pendukung plastik untuk mengemas produk.
b) Proses Produksi:
o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula
dll).
o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar
setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian.
o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang
telah tercampur dengan tepung hingga pulen.
o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak.
o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut.
o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia.
c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko
kelontong sekitar rumah produksi.
d) Perkiraan jumlah produksi awal adalah sekitar 175/minggu atau
25/hari.
o Pola SDM:
Dalam manajemen SDM yang digunakan proyeksi penggunaan SDM
meliputi:
a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum.
b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar)
c) Pemasar 3 : Bapak. Agus ( pedangang sayur keliling).
o Pola Pengembangan Keuangan:
Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha
agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan
pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang
tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Estimasi modal
yang dikelurakan untuk usaha adalah sebesar Rp. 500.000.
LU 1
o Analisa Perkembangan Produk:
Seperti yang telah dijelaskan pada BP bahwasanya Produk adalah hal
terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan.
Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat
bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produkproduk serupa dipasaran. Produk yang telah terjual pada minggu pertama
yaitu 116 bungkus yang artinya kurang estimasi penjualan dari yang
disebutkan pada BP sebanyak 175 bungkus/minggu. Penjualan tersebut
dilakukan sebanyak 4 kali dalam waktu seminggu dengan masing-masig
penjualan dapat menjual sebanyak 29 bungkus produk.
o Pola Marketing:
Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan
a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price
dan Promotion.
o Product,
yaitu
produk
yang
dipasarkan
dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang
baku yang digunakan dan rasa yang disajikan.
o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di
sekitar rumah produksi dan pasar.
o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk
semua kalangan.
o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial
pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan
menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan
promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat.
b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah
tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen
berasal dari ibu rumah tangga.
c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat
media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online)
o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan BP.
a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula
merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan
pendukung plastik untuk mengemas produk.
b) Proses Produksi:
o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula
dll).
o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar
setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian.
o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang
telah tercampur dengan tepung hingga pulen.
o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak.
o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut.
o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia.
c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko
kelontong sekitar rumah produksi.
d) Jumlah produksi awal adalah mencapai 116 bungkus/minggu sehingga
kurang dari estimasi awal yang tertulis pada BP.
o Pola SDM:
Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis
di BP karena penggunaan SDM meliputi:
a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum.
b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar)
Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk
sudah jarang keliling.
o Pola Pengembangan Keuangan:
Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha
agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan
pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang
tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Modal yang
dikeluarkan untuk usaha pada minggu pertama sebesar Rp. 257.000. Modal
tersebut berbeda dengan estimasi modal yang tertulis di BP, karena sebagian
besar peralatan yang digunakan yaitu peralatan pribadi lama dari pemilik
usaha atau tidak membeli barang baru. Dengan modal sebesar Rp. 257.000
tersebut pendapatan yang diperolehh mencapai Rp. 200.000. Belum terjadi
keuntungan karena penjualan masih relatif sedikit dan belum menutup modal
awal untuk pembelian sebagian kecil peralatan.
LU 2
o Analisa Perkembangan Produk:
Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk
adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak
dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini
menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan
kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Produk yang
telah terjual pada periode ini yaitu 200 bungkus yang artinya lebih banyak dari
estimasi penjualan yang disebutkan pada BP dan pada LU 1. Penjualan ini
terjadi pada tanggal 25 Februari 2022 sampai dengan 06 Maret 2022 dengan 8
kali periode penjualan, yang pada masing-masing penjualan dapat
menghabiskan 25 bungkus produk.
o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 1.
Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan
a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price
dan Promotion.
o Product,
yaitu
produk
yang
dipasarkan
dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang
baku yang digunakan dan rasa yang disajikan.
o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di
sekitar rumah produksi dan pasar.
o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk
semua kalangan.
o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial
pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan
menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan
promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat.
b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah
tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen
berasal dari ibu rumah tangga.
c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat
media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online)
o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya.
a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula
merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan
pendukung plastik untuk mengemas produk.
b) Proses Produksi:
o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula
dll).
o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar
setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian.
o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang
telah tercampur dengan tepung hingga pulen.
o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak.
o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut.
o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia.
c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko
kelontong sekitar rumah produksi.
d) Jumlah produksi awal adalah mencapai 200 bungkus sehingga lebih
banyak dari estimasi awal yang tertulis pada BP dan LU 1. Jumlah
produksi pada periode ini lebih banyak 2 kali lipat dari produksi pada
LU 1.
o Pola SDM: Sama dengan LU 1.
Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis
di BP karena penggunaan SDM meliputi:
a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum.
b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar)
Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk
sudah jarang keliling.
o Pola Pengembangan Keuangan:
Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha
agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan
pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang
tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Modal yang
dikeluarkan untuk usaha pada periode ini sebesar Rp. 352.000. Modal tersebut
berbeda dengan estimasi modal yang tertulis di BP dan LU 1, karena beban
peralatan sudah tertulis di LU 1 dan pengeluran hanya untuk membeli bahan
baku produksi. Dengan modal sebesar Rp.352.000 tersebut pendapatan yang
diperolehh mencapai Rp. 400.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 48.000
dengan keuntungan per penjualan sebesar Rp. 6.000.
LU 3
o Analisa Perkembangan Produk:
Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk
adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak
dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini
menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan
kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Produk yang
telah terjual pada periode ini yaitu 470 bungkus yang artinya lebih banyak dari
penjualan yang disebutkan pada LU 1 dan LU 2. Karena periode penjualan
pada periode ini lebih lama dibandingkan Laporan sebelumnya yaitu mulai
dari tanggal 07 Maret 2022 sampai dengan 14 Mei 2022 dengan 20 kali
periode penjualan.
o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 2.
Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan
a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price
dan Promotion.
o Product,
yaitu
produk
yang
dipasarkan
dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang
baku yang digunakan dan rasa yang disajikan.
o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di
sekitar rumah produksi dan pasar.
o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk
semua kalangan.
o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial
pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan
menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan
promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat.
b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah
tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen
berasal dari ibu rumah tangga.
c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat
media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online)
o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya.
a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula
merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan
pendukung plastik untuk mengemas produk.
b) Proses Produksi:
o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula
dll).
o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar
setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian.
o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang
telah tercampur dengan tepung hingga pulen.
o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak.
o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut.
o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia.
c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko
kelontong sekitar rumah produksi.
d) Jumlah produksi pada periode ini adalah 470 bungkus sehingga lebih
banyak dari LU 1 dan LU 2.
o Pola SDM: Sama dengan LU 2.
Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis
di BP karena penggunaan SDM meliputi:
a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum.
b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar)
Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk
sudah jarang keliling.
o Pola Pengembangan Keuangan:
Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha
agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan
pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang
tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Seiring dengan
bertambahnya penjualan yang semakin tinggi maka modal yang dibutuhkan
juga akan meningkat. Modal yang dikeluarkan untuk usaha pada periode ini
sebesar Rp. 836.000. Modal tersebut lebih banyak dari laporan-laporan
sebelumnya, karena untuk biaya produksi produk yang lebih banyak daripada
produksi sebelumnya. Dengan modal sebesar Rp.836.000 tersebut pendapatan
yang diperoleh mencapai Rp. 940.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp.
104.000 untuk 20 kali penjualan yang terjadi.
LU 4
o Analisa Perkembangan Produk:
Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk
adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak
dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini
menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan
kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Pada
periode ini belum terjadi proses produksi apapun karena singkatnya
masa/periode penjualan, yaitu 14 Mei 2022 sampai 16 Mei 2022.
o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 3.
Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan
a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price
dan Promotion.
o Product,
yaitu
produk
yang
dipasarkan
dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang
baku yang digunakan dan rasa yang disajikan.
Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di
sekitar rumah produksi dan pasar.
o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk
semua kalangan.
o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial
pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan
menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan
promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat.
b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah
tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen
berasal dari ibu rumah tangga.
c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat
media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online)
o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya.
a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula
merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan
pendukung plastik untuk mengemas produk.
b) Proses Produksi:
o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula
dll).
o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar
setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian.
o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang
telah tercampur dengan tepung hingga pulen.
o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak.
o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut.
o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia.
c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko
kelontong sekitar rumah produksi.
d) Jumlah produksi pada periode ini adalah 0 bungkus sehingga sangat
kurang dari periode-periode sebelumnya.
o Pola SDM: Sama dengan LU 3.
Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis
di BP karena penggunaan SDM meliputi:
a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum.
b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar)
o
Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk
sudah jarang keliling.
o Pola Pengembangan Keuangan:
Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha
agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan
pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena tidak ada transaksi jual
beli sama sekali, maka pada periode ini tidak terjadi pengeluaran maupun
pemasukan kas/pendapatan.
LU 5
o Analisa Perkembangan Produk:
Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk
adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak
dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini
menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan
kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Produk yang
telah terjual pada periode ini yaitu 250 bungkus yang artinya lebih banyak dari
penjualan yang disebutkan pada LU 1, 2 dan 4 dan lebih sedikit dari penjualan
pada LU 3. Karena periode penjualan pada periode ini terjadi mulai dari
tanggal 18 Mei 2022 sampai dengan 12 Juni 2022 dengan 10 kali periode
penjualan.
o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 4.
Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan
a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price
dan Promotion.
o Product,
yaitu
produk
yang
dipasarkan
dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang
baku yang digunakan dan rasa yang disajikan.
o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di
sekitar rumah produksi dan pasar.
o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk
semua kalangan.
o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial
pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan
menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan
promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat.
b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah
tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen
berasal dari ibu rumah tangga.
c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat
media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online)
o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya.
a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula
merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan
pendukung plastik untuk mengemas produk.
b) Proses Produksi:
o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula
dll).
o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar
setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian.
o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang
telah tercampur dengan tepung hingga pulen.
o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak.
o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut.
o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia.
c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko
kelontong sekitar rumah produksi.
d) Jumlah produksi pada periode ini adalah 250 bungkus sehingga lebih
banyak dari LU 1, LU 2 dan LU 4 dan lebih kurang dari LU 3.
o Pola SDM: Sama dengan LU 4.
Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis
di BP karena penggunaan SDM meliputi:
a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum.
b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar)
Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk
sudah jarang keliling.
o Pola Pengembangan Keuangan:
Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha
agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan
pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang
tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Seiring dengan
bertambahnya penjualan yang semakin tinggi maka modal yang dibutuhkan
juga akan meningkat. Modal yang dikeluarkan untuk usaha pada periode ini
sebesar Rp. 450.000. Modal tersebut untuk pembelian bahan baku produksi
dengan sebagian besar harga bahan baku yang meningkat. Dengan modal
sebesar Rp.450.000 tersebut pendapatan yang diperoleh mencapai Rp.
500.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 50.000 untuk 10 kali penjualan yang
terjadi, yang artinya pada masing-masing penjualan mendapatkan laba sebesar
Rp. 5.000. Keuntungan yang didapat menurun karena bahan baku yang
digunakan mengalami kenaikan harga.
BAGAN TATA KELOLA KEUANGAN
Modal (Rp.
1.895.000)
• Bahan Baku (Rp.
1.719.000)
• Peralatan (Rp.
176.000)
Penjualan
(Rp.
2.040.000)
Pendapatan
(Rp.
145.000)
• Laba Kotor (Rp.
2.040.000)
• Laba Bersih (Rp.
145.000)
BP :
o Estimasi Modal : RP. 500.000 (produksi pertama),
o Estimasi Pendapatan : RP. 350.000 (seminggu).
LU 1 :
o Modal : RP. 257.000 (produksi pertama),
o Pendapatan : RP. 200.000 (seminggu).
LU 2 :
o Modal : RP. 352.000
o Pendapatan : RP. 400.000
LU 3 :
o Modal : RP. 836.000
o Pendapatan : RP. 940.000
LU 4 :
o Modal : RP. 0.
o Pendapatan : Rp. 0.
LU 5 :
o Modal : RP. 450.000
o Pendapatan : RP. 500.000
LU 6 :
o Jumlah Modal yang dikeluarkan: Rp. 257.000 + Rp. 352.000 + Rp. 836.000 +
Rp. 0 + Rp. 450.000 = Rp. 1.895.000.
o Jumlah Pendapatan : Rp. 200.000 + Rp. 400.000 + Rp. 940.000 + Rp. 0 + Rp.
500.000 = Rp. 2.040.000.
o Laba/Rugi : Jumlah Pendapatan – Jumlah Pengeluaran
Laba/Rugi = Rp. 2.040.000 – Rp. 1.895.000
Laba = Rp. 145.000
LU 7 : Analisa/ Alasan
o BP 1 : Estimasi modal sebesar Rp. 500.000 karena untuk pembelian peralatan
dan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Estimasi pendapatan
Rp. 350.000 karena estimasi penjualan/produksi mencapai 25 produk dan
penjualan/minggu mencapai 25 x 7 = 175 bungkus. Dan perbungkus dibandrol
dengan harga Rp. 2.000 sehingga muncul hasil Rp. 350.000.
o LU 1 : Terjadi 4 kali transaksi penjualan produk “Cenil Legit” dalam waktu
seminggu karena belum banyak permintaaan dari pasar (konsumen). Jumlah
modal yang dikeluarkan sebnayak Rp 257.000 dengan penghasilan Rp.
200.000. Dalam transaksi ini belum memperoleh laba/keuntungan dan bahkan
mengalami kerugian sebesar Rp. 57.000 karena terdapat pembelian peralatan
dan bahan baku untuk produksi dan penjualan belum banyak.
o LU 2 : Terjadi 8 kali transaksi penjualan produk “Cenil Legit”, meningkat 2
kali lipat dari LU 2 karena memang periode yang berlangsung lebih lama dari
LU 1. Modal yang dikeluarkan adalah Rp. 352.000 dengan penghasilan
mencapai Rp. 400.000. Sehingga terjadi keuntungan atau memperoleh laba
sebesar Rp. 48.000. Di karenakan jumlah modal yang diperlukan hanya untuk
pembelian bahan baku produk saja sehingga tidak terlalu banyak
membutuhkan biaya karena bahan bakau yang digunakan harganya relatif
terjangkau semua.
o LU 3 : Jumlah transaksi penjualan dalam periode ini mencapai 20 kali
penjualan dan membutuhkan modal sebanyak Rp. 836.000 dan menghasilkan
pendapatan Rp. 940.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 104.000 karena
periode untuk menjalankan usaha tergolong paling lama dari laporan-laporan
sebelumnya sehingga transaksi penjualan produk juga semakin banyak dan
mengakibatkan modal serta pendapatan juga semakin meningkat. Laba
tersebut diperoleh karena meningkatnya jumlah penjualan dan lamanya waktu
periode penjualan.
o LU 4 : Dalam laporan ini belum terjadi transaksi jual beli apapun sehingga
tidak terdapat pemasukan maupun pengeluran sama sekali. Sehingga tidak
terjadi keuntungan maupun kerugiaan.
o LU 5 : Terjadi 10 kali transaksi penjualan dengan jangka waktu usaha sekitar
1 bulan. Mendapat keuntungan/laba sebesar Rp. 50.000 dengan masingmasing keuntungan per transaksi sebesar Rp. 5.000. Laba tersebut mengalami
penurunan dubandingkan laba pada laporan-laporan sebelumnya karena
kenaikan harga bahan baku yang digunakan dalam produksi.
o LU 6 : Dari total keseluruhan pendapatan yang dihasilkan dari LU 1 – LU 5
maka menghasilkan laba sebesar Rp. 145.000, dikarenakan sempat terjadi
kerugian di periode awal produksi dan terjadi perubahan situasi dan kondisi,
serta harga pada bahan baku yang digunakan dalam produksi.
ANALISA KEADAAN USAHA
Analisa usaha “Cenil Legit” dari LU 1 sampai LU 7 secara keseluruhan sudah sesuai dengan
yang tertulis di BP. Mungkin perbedaan hanya terjadi dalam manajemen SDM yang
berpartisipasi, jumlah permodalan pada masing-masing periode dan pendapatan yang di
hasilkan dari transaksi yang sudah terlaksana. Dalam penetapan harga jual produk di
sesuaikan dengan keadaan perekonomian masyarakat dan harga beli bahan baku yang
digunakan. Harga jual yang ditetapkan untuk 1 bungkus produk mulai dari Rp. 1.000 atau
Rp. 2.000 diharapkan agar dapat dijangkau semua kalangan masyarakat dari yang anak-anak
hingga dewasa. Untuk pelaksanaan usaha dari awal berjalan dengan lancar, tetapi tetap
terdapat kendala dalam penjualan yaitu pada bulan April – Awal Mei karena bertepatan
dengan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri sehingga penjualan terhenti untuk
sementara waktu.
LAMPIRAN
# Untuk Hasil Keuangan dan Neraca Laba Rugi terdapat di dalam analisa di atas.