Academia.eduAcademia.edu

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MANAJEMEN USAHA KECIL DAGANG SYARIAH

2022, Tugas UAS MUK Dagang Syariah_Siska Ratri Cahya Ningrum (402200083)_ PS.D

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN USAHA KECIL DAGANG USAHA SYARIAH Pada Kelas Perbankan Syariah D Semester IV Disusun Oleh: Siska Ratri Cahya Ningrum 402200083 Dosen Pengampu: Wening Purbatin Palupi, S., M.BA., M.Si JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2022 BAGAN ANALISA USAHA Analisa Usaha BP Analisis Usaha Analisis Produk Analisis Pemasaran LU 1 Analisis Keuangan LU 2 LU 3 LU 4 LU 5 LU 7 Laporan Tutup Buku Total Transaksi Keseluruhan Analisis Produk Laporan Neraca Laba Rugi Analisa Total Transaksi LU 1 Analisis Produksi Analisis Usaha (laba rugi) Total Pendapatan LU 1 - LU 5 Analisis Manajemen SDM LU 2 Analisis Manajemen SDM Analisis Strategi Pemasaran Analisis Strategi Pemasaran LU 3 Analisis Strategi Pemasaran Analisis Keuangan Analisis Keuangan Analisis Produk Analisa Usaha LU 1 LU 3 Analisis Usaha Analisis Usaha Analisis Usaha Analisis Internal Analisis Produk Analisis Produk Analisis Produk Analisis Pembukuan Strenght Analisis Produksi Analisis Produksi Analisis Produksi Weakness Analisis Manajemen SDM Analisis Manajemen SDM Opportunity Analisis Pemasaran Threat Analisis Keuangan Analisa Eksternal Analisis Keuangan LU 1- LU 3 LU 6 Analisis Usaha Analisis Usaha Analisa SWOT Analisis Produksi Analisis Manajemen SDM Analisis Pasar Analisis Kompetitor Analisa Total Pendapatan Analisis Keuangan  Analisis Usaha: Nama usaha yang dijalankan adalah “Jajan Tradisional” dengan produk “Cenil Legit”. Usaha ini merupakan usaha manufaktur (perorangan) dalam bidang usaha makanan.  Analisis Produk : Cenil sendiri merupakan makanan atau jajanan yang sudah ada sejak jaman dahulu yang terkenal dengan cita rasa yang manis gurih yang terbuat dari olahan tepung kanji dan disajikan dengan taburan gula dan parutan kelapa di atasnya. Jajanan ini banyak diminati karena selain manfaatnya yang baik bagi tubuh juga karena harganya yang terjangkau. Dengan alasan diatas saya sebagai pemilik usaha memilih produk cenil sebagai produk yang akan saya pasarkan dengan mempertimbangkannya menggunakan analisis SWOT, yaitu: 1. Strenght (Kekuatan), yang teemasuk kedalamnya adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan dari perusahaan, yaitu: Sumber daya bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku dengan kualitas yang baik serta tanpa zat pengawet, Keterampilan yang baik dalam mengolah produk. Keunggulan Produk, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, enak dan harganya terjangkau. 2. Weakness (Kelemahan), Kurangnya efisiensi dalam proses pembuatan atau produksi karena dilakukan secara manual. 3. Opportunity (Peluang), Munculnya atau meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya pelestarian dan pengembangan kebudayaan dalam ragam khas makanan tradisional. 4. Threat (Ancaman), Munculnya pesaing baru seperti jajanan modern yang lebih menarik, pola pikir manusia yang berubah, dan minat masyarakat berkurang. Untuk  Analisa Internal 1. Dalam menjalankan usaha ini saya sebagai pelaku usaha memiliki banyak kekurangan seperti kurang pandai dalam memasarkan produk baik secara online maupun offline yaitu dapat dilihat dari transaksi yang sudah terjadi, bahwasanya penjualan sebagian besar hanya berasal dari penjualan produk yang saya titipkan ke pedagang di pasar. 2. Jaringan (kontak WA, FB, maupun IG) tidak terlalu banyak sehingga promosi tidak bisa optimal. 3. Kurang telaten dalam menjalankan usaha dapat dilihat dari beberapa waktu berhenti (tidak melakukan produksi) menjalankan usaha.  Analisa Eksternal 1. Analisis Keuangan, dilakukan setiap akhir periode transaksi. 2. Analisis Pasar, dilakukan setiap awal periode. 3. Analisis Usaha, dilakukan sebagai upaya melihat perkembangan usaha yang dijalankan.  Laporan Tutup Buku Jajanan Tradisional “Cenil Legit” Tahun 2022 Tanggal Nama Akun Debit Kredit Pembelian bahan baku Rp. 44.000 Rp. 81.000 16 Februari 2022 Peralatan Kas Rp. 125.000 Kas Rp. 50.000 17 Februari 2022 Pendapatan Rp. 50.000 Pembelian bahan baku Rp. 44.000 18 Februari 2022 Kas Rp. 44.000 Kas Rp. 50.000 19 Februari 2022 Pendapatan Rp. 50.000 Pembelian bahan baku Rp. 44.000 20 Februari 2022 Kas Rp. 44.000 Kas Rp. 50.000 21 Februari 2022 Pendapatan Rp. 50.000 Pembelian bahan baku Rp. 44.000 22 Februari 2022 Kas Rp. 44.000 23 Februari 2022 24 Februari 2022 25 Februari 2022 26 Februari 2022 27 Februari 2022 28 Februari 2022 01 Maret 2022 02 Maret 2022 03 Maret 2022 Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 53.000 Rp. 53.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 35.000 Rp. 35.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 58.000 Rp. 58.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 49.000 Rp. 49.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 39.000 Rp. 39.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 04 Maret 2022 05 Maret 2022 06 Maret 2022 07 Maret 2022 09 Maret 2022 11 Maret 2022 12 Maret 2022 Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Rp.44.000 Rp. 44.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 44.000 Rp. 44.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 13 Maret 2022 16 Maret 2022 17 Maret 2022 19 Maret 2022 21 Maret 2022 22 Maret 2022 23 Maret 2022 26 Maret 2022 27 Maret 2022 28 Maret 2022 01 April 2022 03 April 2022 04 April 2022 06 April 2022 08 April 2022 06 Mei 2022 08 Mei 2022 09 Mei 2022 11 Mei 2022 13 Mei 2022 14 Mei 2022 Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahna baku Kas Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rp. 132.000 Rp. 132.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 88.000 Rp. 88.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 16 Mei 2022 18 Mei 2022 21 Mei 2022 22 Mei 2022 23 Mei 2022 26 Mei 2022 28 Mei 2022 02 Juni 2022 04 Juni 2022 05 Juni 2022 07 Juni 2022 09 Juni 2022 10 Juni 2022 12 Juni 2022 Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pemebelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Pembelian bahan baku Kas Kas Pendapatan Kas Pendapatan Total Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rp. 90.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rep. 90.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rp. 90.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rp. 90.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rp. 90.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 3.935.000 Rp. 50.000 Rp. 3.935.000  Laporan Neraca Laba Rugi Laporan Laba Rugi Usaha Jajanan Tradisioanal “Cenil Legit” Periode Berakhir tanggal 12 Juni 2022 Pendapatan : Pendapatan Usaha Rp. 200.000 Rp. 400.000 Rp. 940.000 Rp. 0 Rp. 500.000 + Jumlah Pendapatan Beban Usaha: Beban Pembelian bahan baku Total Beban Laba Bersih: Rp. 2.040.000 Rp. 257.000 Rp. 352.000 Rp. 836.000 Rp. 0 Rp. 450.000 + Rp. 1.895.000 Rp. 145.000  Total Transaksi Keseluruhan 1. LU 1 : 04 Transaksi Penjualan 2. LU 2 : 08 Transaksi Penjualan 3. LU 3 : 20 Transaksi Penjualan 4. LU 4 : 0 Transaksi Penjualan 5. LU 5 : 10 Transaksi Penjualan Total Transaksi Keseluruhan yang telah dilakukan adalah sebanyak 32 Transaksi Penjualan.  Total Pendapatan 1. LU 1 : Rp. 200.000 2. LU 2 : Rp. 400.000 3. LU 3 : Rp. 940.000 4. LU 4 : Rp. 0 5. LU 5 : Rp. 500.000 + Rp. 2.040.000 Total pendapatan kotor dari transaksi yang telah dilakukan adalah Rp. 2.040.000 dan setelah dikurangi oleh biaya beban maka pendapatan (laba) bersih dari keseluruhan transaksi adalah Rp. 145.000. ANALISA PERKEMBANGAN PRODUK, POLA MARKETING, POLA PRODUKSI, POLA SDM, DAN POLA PENGEMBANGAN KEUANGAN.  BP o Analisa Perkembangan Produk: Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. o Pola Marketing: Dalam hal gambaran pola pemasaran yang akan dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price dan Promotion. a. Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang disajikan. b. Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar rumah produksi dan pasar. c. Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua kalangan. d. Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial dan memasarkan langsung dengan menitip pada sayur keliling dan pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat. o Pola Produksi: a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan pendukung plastik untuk mengemas produk. b) Proses Produksi: o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula dll). o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian. o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang telah tercampur dengan tepung hingga pulen. o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak. o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut. o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia. c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko kelontong sekitar rumah produksi. d) Perkiraan jumlah produksi awal adalah sekitar 175/minggu atau 25/hari. o Pola SDM: Dalam manajemen SDM yang digunakan proyeksi penggunaan SDM meliputi: a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum. b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar) c) Pemasar 3 : Bapak. Agus ( pedangang sayur keliling). o Pola Pengembangan Keuangan: Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Estimasi modal yang dikelurakan untuk usaha adalah sebesar Rp. 500.000.  LU 1 o Analisa Perkembangan Produk: Seperti yang telah dijelaskan pada BP bahwasanya Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produkproduk serupa dipasaran. Produk yang telah terjual pada minggu pertama yaitu 116 bungkus yang artinya kurang estimasi penjualan dari yang disebutkan pada BP sebanyak 175 bungkus/minggu. Penjualan tersebut dilakukan sebanyak 4 kali dalam waktu seminggu dengan masing-masig penjualan dapat menjual sebanyak 29 bungkus produk. o Pola Marketing: Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price dan Promotion. o Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang disajikan. o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar rumah produksi dan pasar. o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua kalangan. o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat. b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen berasal dari ibu rumah tangga. c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online) o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan BP. a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan pendukung plastik untuk mengemas produk. b) Proses Produksi: o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula dll). o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian. o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang telah tercampur dengan tepung hingga pulen. o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak. o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut. o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia. c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko kelontong sekitar rumah produksi. d) Jumlah produksi awal adalah mencapai 116 bungkus/minggu sehingga kurang dari estimasi awal yang tertulis pada BP. o Pola SDM: Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis di BP karena penggunaan SDM meliputi: a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum. b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar) Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk sudah jarang keliling. o Pola Pengembangan Keuangan: Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Modal yang dikeluarkan untuk usaha pada minggu pertama sebesar Rp. 257.000. Modal tersebut berbeda dengan estimasi modal yang tertulis di BP, karena sebagian besar peralatan yang digunakan yaitu peralatan pribadi lama dari pemilik usaha atau tidak membeli barang baru. Dengan modal sebesar Rp. 257.000 tersebut pendapatan yang diperolehh mencapai Rp. 200.000. Belum terjadi keuntungan karena penjualan masih relatif sedikit dan belum menutup modal awal untuk pembelian sebagian kecil peralatan.  LU 2 o Analisa Perkembangan Produk: Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Produk yang telah terjual pada periode ini yaitu 200 bungkus yang artinya lebih banyak dari estimasi penjualan yang disebutkan pada BP dan pada LU 1. Penjualan ini terjadi pada tanggal 25 Februari 2022 sampai dengan 06 Maret 2022 dengan 8 kali periode penjualan, yang pada masing-masing penjualan dapat menghabiskan 25 bungkus produk. o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 1. Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price dan Promotion. o Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang disajikan. o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar rumah produksi dan pasar. o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua kalangan. o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat. b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen berasal dari ibu rumah tangga. c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online) o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya. a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan pendukung plastik untuk mengemas produk. b) Proses Produksi: o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula dll). o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian. o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang telah tercampur dengan tepung hingga pulen. o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak. o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut. o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia. c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko kelontong sekitar rumah produksi. d) Jumlah produksi awal adalah mencapai 200 bungkus sehingga lebih banyak dari estimasi awal yang tertulis pada BP dan LU 1. Jumlah produksi pada periode ini lebih banyak 2 kali lipat dari produksi pada LU 1. o Pola SDM: Sama dengan LU 1. Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis di BP karena penggunaan SDM meliputi: a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum. b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar) Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk sudah jarang keliling. o Pola Pengembangan Keuangan: Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Modal yang dikeluarkan untuk usaha pada periode ini sebesar Rp. 352.000. Modal tersebut berbeda dengan estimasi modal yang tertulis di BP dan LU 1, karena beban peralatan sudah tertulis di LU 1 dan pengeluran hanya untuk membeli bahan baku produksi. Dengan modal sebesar Rp.352.000 tersebut pendapatan yang diperolehh mencapai Rp. 400.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 48.000 dengan keuntungan per penjualan sebesar Rp. 6.000.  LU 3 o Analisa Perkembangan Produk: Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Produk yang telah terjual pada periode ini yaitu 470 bungkus yang artinya lebih banyak dari penjualan yang disebutkan pada LU 1 dan LU 2. Karena periode penjualan pada periode ini lebih lama dibandingkan Laporan sebelumnya yaitu mulai dari tanggal 07 Maret 2022 sampai dengan 14 Mei 2022 dengan 20 kali periode penjualan. o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 2. Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price dan Promotion. o Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang disajikan. o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar rumah produksi dan pasar. o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua kalangan. o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat. b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen berasal dari ibu rumah tangga. c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online) o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya. a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan pendukung plastik untuk mengemas produk. b) Proses Produksi: o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula dll). o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian. o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang telah tercampur dengan tepung hingga pulen. o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak. o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut. o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia. c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko kelontong sekitar rumah produksi. d) Jumlah produksi pada periode ini adalah 470 bungkus sehingga lebih banyak dari LU 1 dan LU 2. o Pola SDM: Sama dengan LU 2. Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis di BP karena penggunaan SDM meliputi: a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum. b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar) Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk sudah jarang keliling. o Pola Pengembangan Keuangan: Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Seiring dengan bertambahnya penjualan yang semakin tinggi maka modal yang dibutuhkan juga akan meningkat. Modal yang dikeluarkan untuk usaha pada periode ini sebesar Rp. 836.000. Modal tersebut lebih banyak dari laporan-laporan sebelumnya, karena untuk biaya produksi produk yang lebih banyak daripada produksi sebelumnya. Dengan modal sebesar Rp.836.000 tersebut pendapatan yang diperoleh mencapai Rp. 940.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 104.000 untuk 20 kali penjualan yang terjadi.  LU 4 o Analisa Perkembangan Produk: Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Pada periode ini belum terjadi proses produksi apapun karena singkatnya masa/periode penjualan, yaitu 14 Mei 2022 sampai 16 Mei 2022. o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 3. Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price dan Promotion. o Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang disajikan. Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar rumah produksi dan pasar. o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua kalangan. o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat. b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen berasal dari ibu rumah tangga. c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online) o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya. a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan pendukung plastik untuk mengemas produk. b) Proses Produksi: o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula dll). o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian. o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang telah tercampur dengan tepung hingga pulen. o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak. o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut. o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia. c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko kelontong sekitar rumah produksi. d) Jumlah produksi pada periode ini adalah 0 bungkus sehingga sangat kurang dari periode-periode sebelumnya. o Pola SDM: Sama dengan LU 3. Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis di BP karena penggunaan SDM meliputi: a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum. b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar) o Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk sudah jarang keliling. o Pola Pengembangan Keuangan: Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena tidak ada transaksi jual beli sama sekali, maka pada periode ini tidak terjadi pengeluaran maupun pemasukan kas/pendapatan.  LU 5 o Analisa Perkembangan Produk: Seperti yang sudah dijelaskan pada laporan sebelumnya bahwasanya Produk adalah hal terpenting dalam strategi pemasaran dan layak dipertanggungjawabkan. Sehingga saya memproduksi produk ini menggunakan bahan yang bermanfaat bagi tubuh dan dikemas dengan kemasan yang lebih simple dari produk-produk serupa dipasaran. Produk yang telah terjual pada periode ini yaitu 250 bungkus yang artinya lebih banyak dari penjualan yang disebutkan pada LU 1, 2 dan 4 dan lebih sedikit dari penjualan pada LU 3. Karena periode penjualan pada periode ini terjadi mulai dari tanggal 18 Mei 2022 sampai dengan 12 Juni 2022 dengan 10 kali periode penjualan. o Pola Marketing: Sama seperti pada LU 4. Pola pemasaran yang dilakukan dalam menjalankan usaha yaitu dengan a) Menggunakan strategi analisa pasar (4P), yaitu Product, Place, Price dan Promotion. o Product, yaitu produk yang dipasarkan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal proses produksi, barang baku yang digunakan dan rasa yang disajikan. o Place, Perkiraan tempat untuk memasarkan produk adalah di sekitar rumah produksi dan pasar. o Price, untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua kalangan. o Promotion, promosi yang digunakan melalui media sosial pribadi pemilik usaha dan memasarkan langsung dengan menitip pedagang jajanan tradisional di pasar, agar cakupan promosi lebih luas dan menyebar dikalangan masyarakat. b) Menentukan Target Pasar : yaitu semua kalangan terutama ibu rumah tangga, karena penjualan terbanyak didapat dari pembelian konsumen berasal dari ibu rumah tangga. c) Menggunakan Sistem Direct Selling, yaitu melakukan promosi lewat media sosial dan dititipkana ke pedagang (offline/online) o Pola Produksi: Untuk proses produksi sama dengan sebelumnya. a) Bahan baku yang digunakan meliputi: Tepung kanji, Gula merah/putih, pewarna makanan, air, dan kelapa (parut). Dan bahan pendukung plastik untuk mengemas produk. b) Proses Produksi: o Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan (tepung kanji, gula dll). o Pengukusan tepung yang telah diberi sedikit garam sebentar setelah itu angkat dann pisah menjadi 2 bagian. o Campurkan pewarna dengan tepung dan uleni tepung yang telah tercampur dengan tepung hingga pulen. o Bentuk bulat-bulat dan rebus hingga masak. o Sajikan dengan taburan gula dan kelapa parut. o Kemas dalam plasti kemasan yang telah tersedia. c) Bahan baku yang digunakan diperoleh dari pasar terdekat atau toko kelontong sekitar rumah produksi. d) Jumlah produksi pada periode ini adalah 250 bungkus sehingga lebih banyak dari LU 1, LU 2 dan LU 4 dan lebih kurang dari LU 3. o Pola SDM: Sama dengan LU 4. Dalam manajemen SDM yang digunakan sedikit berbeda dengan yang tertulis di BP karena penggunaan SDM meliputi: a) Pemilik Usaha + Pemasar 1: Siska Ratri Cahya Ningrum. b) Tingkat Pemasar 2 : Bu. Minem (pedagang di pasar) Karena pemasar ketiga yang akan ditargetkan untuk memasarkan produk sudah jarang keliling. o Pola Pengembangan Keuangan: Pola pengembangan keuangan yang akan dijalankan dalam mengatur usaha agar tetap berjalan yaitu dengan memaksimalkan pola produksi dan pemasaran agar penjualan terus meningkat. Karena dengan penjualan yang tinggi maka pendapatan yang masuk juga akan lebih besar. Seiring dengan bertambahnya penjualan yang semakin tinggi maka modal yang dibutuhkan juga akan meningkat. Modal yang dikeluarkan untuk usaha pada periode ini sebesar Rp. 450.000. Modal tersebut untuk pembelian bahan baku produksi dengan sebagian besar harga bahan baku yang meningkat. Dengan modal sebesar Rp.450.000 tersebut pendapatan yang diperoleh mencapai Rp. 500.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 50.000 untuk 10 kali penjualan yang terjadi, yang artinya pada masing-masing penjualan mendapatkan laba sebesar Rp. 5.000. Keuntungan yang didapat menurun karena bahan baku yang digunakan mengalami kenaikan harga. BAGAN TATA KELOLA KEUANGAN Modal (Rp. 1.895.000) • Bahan Baku (Rp. 1.719.000) • Peralatan (Rp. 176.000) Penjualan (Rp. 2.040.000) Pendapatan (Rp. 145.000) • Laba Kotor (Rp. 2.040.000) • Laba Bersih (Rp. 145.000)  BP : o Estimasi Modal : RP. 500.000 (produksi pertama), o Estimasi Pendapatan : RP. 350.000 (seminggu).  LU 1 : o Modal : RP. 257.000 (produksi pertama), o Pendapatan : RP. 200.000 (seminggu).  LU 2 : o Modal : RP. 352.000 o Pendapatan : RP. 400.000  LU 3 : o Modal : RP. 836.000 o Pendapatan : RP. 940.000  LU 4 : o Modal : RP. 0. o Pendapatan : Rp. 0.  LU 5 : o Modal : RP. 450.000 o Pendapatan : RP. 500.000  LU 6 : o Jumlah Modal yang dikeluarkan: Rp. 257.000 + Rp. 352.000 + Rp. 836.000 + Rp. 0 + Rp. 450.000 = Rp. 1.895.000. o Jumlah Pendapatan : Rp. 200.000 + Rp. 400.000 + Rp. 940.000 + Rp. 0 + Rp. 500.000 = Rp. 2.040.000. o Laba/Rugi : Jumlah Pendapatan – Jumlah Pengeluaran Laba/Rugi = Rp. 2.040.000 – Rp. 1.895.000 Laba = Rp. 145.000  LU 7 : Analisa/ Alasan o BP 1 : Estimasi modal sebesar Rp. 500.000 karena untuk pembelian peralatan dan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Estimasi pendapatan Rp. 350.000 karena estimasi penjualan/produksi mencapai 25 produk dan penjualan/minggu mencapai 25 x 7 = 175 bungkus. Dan perbungkus dibandrol dengan harga Rp. 2.000 sehingga muncul hasil Rp. 350.000. o LU 1 : Terjadi 4 kali transaksi penjualan produk “Cenil Legit” dalam waktu seminggu karena belum banyak permintaaan dari pasar (konsumen). Jumlah modal yang dikeluarkan sebnayak Rp 257.000 dengan penghasilan Rp. 200.000. Dalam transaksi ini belum memperoleh laba/keuntungan dan bahkan mengalami kerugian sebesar Rp. 57.000 karena terdapat pembelian peralatan dan bahan baku untuk produksi dan penjualan belum banyak. o LU 2 : Terjadi 8 kali transaksi penjualan produk “Cenil Legit”, meningkat 2 kali lipat dari LU 2 karena memang periode yang berlangsung lebih lama dari LU 1. Modal yang dikeluarkan adalah Rp. 352.000 dengan penghasilan mencapai Rp. 400.000. Sehingga terjadi keuntungan atau memperoleh laba sebesar Rp. 48.000. Di karenakan jumlah modal yang diperlukan hanya untuk pembelian bahan baku produk saja sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan biaya karena bahan bakau yang digunakan harganya relatif terjangkau semua. o LU 3 : Jumlah transaksi penjualan dalam periode ini mencapai 20 kali penjualan dan membutuhkan modal sebanyak Rp. 836.000 dan menghasilkan pendapatan Rp. 940.000. Terjadi keuntungan sebesar Rp. 104.000 karena periode untuk menjalankan usaha tergolong paling lama dari laporan-laporan sebelumnya sehingga transaksi penjualan produk juga semakin banyak dan mengakibatkan modal serta pendapatan juga semakin meningkat. Laba tersebut diperoleh karena meningkatnya jumlah penjualan dan lamanya waktu periode penjualan. o LU 4 : Dalam laporan ini belum terjadi transaksi jual beli apapun sehingga tidak terdapat pemasukan maupun pengeluran sama sekali. Sehingga tidak terjadi keuntungan maupun kerugiaan. o LU 5 : Terjadi 10 kali transaksi penjualan dengan jangka waktu usaha sekitar 1 bulan. Mendapat keuntungan/laba sebesar Rp. 50.000 dengan masingmasing keuntungan per transaksi sebesar Rp. 5.000. Laba tersebut mengalami penurunan dubandingkan laba pada laporan-laporan sebelumnya karena kenaikan harga bahan baku yang digunakan dalam produksi. o LU 6 : Dari total keseluruhan pendapatan yang dihasilkan dari LU 1 – LU 5 maka menghasilkan laba sebesar Rp. 145.000, dikarenakan sempat terjadi kerugian di periode awal produksi dan terjadi perubahan situasi dan kondisi, serta harga pada bahan baku yang digunakan dalam produksi. ANALISA KEADAAN USAHA Analisa usaha “Cenil Legit” dari LU 1 sampai LU 7 secara keseluruhan sudah sesuai dengan yang tertulis di BP. Mungkin perbedaan hanya terjadi dalam manajemen SDM yang berpartisipasi, jumlah permodalan pada masing-masing periode dan pendapatan yang di hasilkan dari transaksi yang sudah terlaksana. Dalam penetapan harga jual produk di sesuaikan dengan keadaan perekonomian masyarakat dan harga beli bahan baku yang digunakan. Harga jual yang ditetapkan untuk 1 bungkus produk mulai dari Rp. 1.000 atau Rp. 2.000 diharapkan agar dapat dijangkau semua kalangan masyarakat dari yang anak-anak hingga dewasa. Untuk pelaksanaan usaha dari awal berjalan dengan lancar, tetapi tetap terdapat kendala dalam penjualan yaitu pada bulan April – Awal Mei karena bertepatan dengan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri sehingga penjualan terhenti untuk sementara waktu. LAMPIRAN # Untuk Hasil Keuangan dan Neraca Laba Rugi terdapat di dalam analisa di atas.