PENGARUH PROGRAM CAUSE RELATED MARKETING PADA SIKAP
KONSUMEN
Adhi Prakosa
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta
JL PGRI 1 No.117. Sonosewu, Bantul, Yogyakarta
email:
[email protected]
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara atribut-atribut cause related
marketing (CRM) yaitu kredibilitas perusahaan, kedekatan cause, dan kesesuaian produk
dengan cause pada sikap terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap
merek. Variabel independen dalam penelitian ini kredibilitas perusahaan, kedekatan cause,
dan keterkaitan produk dengan cause. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap
terhadap program CRM dan sikap terhadap merek. Metode eksperimen dicoba dalam
penelitian ini. Uji hipotesis dilakukan menggunakan analisis one way ANOVA. Hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa kredibilitas perusahaan, kedekatan cause keterkaitan
produk dengan cause berhubungan dengan sikap yang lebih positif terhadap merek.
Kata kunci: cause related marketing (CRM), sikap terhadap merek, sikap terhadap program
cause related marketing, kredibilitas, kedekatan cause, keterkaitan produk dengan cause
ABSTRACT
This study aims to test relationships between the causes related marketing (CRM) attributes,
credibility of the company , the proximity of the cause , and product fitness to attitude toward
cause related marketing , and attitude toward brand. Independent variable is credibility,
proximity, and products fitness with causes. The dependent variable is attitude toward cause
related marketing, and attitude toward brand. Hypothesis testing is done using one-way anova
analysis . Results can be concluded that credibility, proximity, and products fitness with
causes associated with a more positive attitude toward the brand.
Keyword: credibility, proximity, products fitness with causes, cause related marketing,
attitude toward brand
1
Tanggung jawab sosial perusahaan
Latar Belakang
sering disebut sebagai Corporate Social
Bagi produsen, persaingan usaha
Responsibility (CSR). CSR didefinisikan
semakin berat dari waktu ke waktu. Di
sebagai kebijakan dan praktek perusahaan
masa kini, pasar penuh dengan berbagai
dalam melibatkan diri untuk kegiatan
macam produk dan jasa. Berbagai macam
sosial
produk memiliki kualitas, harga dan
mestinya dilakukan supaya memberikan
pelayanan yang serupa (Bronn dan Vrioni,
manfaat bagi masyarakat banyak (Enderle
2001). Lingkungan eksternal perusahaan
dan Tavis dalam Bronn dan Vrioni, 2001).
yang selalu berubah membuat setiap
Menurut literatur-literatur sebelumnya, ada
perusahaan harus memikirkan cara yang
keterkaitan antara CSR dengan kinerja
efektif dalam aktivitas pemasaran mereka.
perusahaan. Keterkaitan yang jelas antara
Di sisi lain, perkembangan teknologi yang
CSR
begitu cepat mulai memberikan dampak
perusahaan ialah pada aspek reputasi atau
pada lingkungan. Perubahan iklim dan isu
kredibilitas,
mengenai
perusahaan bagi kesejahteraan sosial maka
pemanasan
kerusakan
lingkungan
global
ataupun
dan
isu-isu
melebihi
kewajiban
dengan
reputasi
kinerja
semakin
perusahaan
kontribusi
lebih
pada konsumen bahwa mereka perlu
perusahaan
berpartisipasi dalam proses menjaga dan
dengan
memperbaiki lingkungan. Bagi sebagian
awareness), membantu dalam diferensiasi
perusahaan
merek, dan pada akhirnya memberikan
mulai
juga
2001).
baik
(Bronn
tersebut
Vrioni,
keseluruhan
besar
akan
yang
kemanusiaan mulai memberikan kesadaran
isu-isu
dan
sah
dekat
pengenalan
Reputasi
berhubungan
merek
(brand
keuntungan tambahan bagi perusahaan,
ditanggapi dengan serius.
bisa dalam bentuk reputasi yang baik di
Bagi pemasar, mereka melihat
sebagai
mata masyarakat. (Kay dalam Bronn dan
kesempatan. Tanggung jawab sosial yang
Vrioni, 2001). CSR juga berkaitan dengan
dilakukan tentunya perlu dikomunikasikan
loyalitas yang kuat dikarenakan konsumen
dengan
agar
mengembangkan evaluasi pada perusahaan
masyarakat mengetahui bahwa perusahaan
dengan lebih positif dan pengenalan
peduli pada masalah-masalah yang terjadi
konsumen pada perusahaan lebih kuat
di lingkungan. Perusahaan berusaha untuk
(Marin, Ruiz, dan Rubio, 2008).
tanggung
jawab
baik
pada
sosial
masyarakat,
Tanggung jawab sosial perusahaan
memberikan kontribusi dalam pemecahan
masalah tersebut supaya terlihat berbeda
mulai
dari pesaing mereka.
sehingga
2
sering
dilakukan
perusahaan,
kampanyenya
semakin
sosial
mencari laba yang memberikan sumber
perusahaan mulai diaplikasikan di dalam
daya dan pembiayaan yang ditujukan pada
konteks pemasaran (Oktoria, 2005) dan hal
isu-isu sosial dan tujuan pemasaran bisnis
ini sering disebut sebagai cause related
(Cui, Trent, Sullivan, dan Matiru, 2003).
marketing (CRM). Banyak perusahaan
Varadarajan
dan
mulai menaruh perhatian pada program ini
mengusulkan
definisi
(Brink et al, 2006). Berbagai pendapat
berikut:
berkembang.
Tanggung
mengatakan
bagian
bahwa
dari
jawab
CRM
(1988)
CRM
sebagai
...proses
perumusan
dan
pelaksanaan
kegiatan
pemasaran yang bercirikan,
tawaran dari perusahaan untuk
memberikan kontribusi pada
suatu jumlah tertentu yang
menyebabkan bila pelanggan
terlibat dalam memberikan
penghasilan/pertukaran akan
memuaskan tujuan individu
dan organisasi.
merupakan
tanggungjawab
Menon
sosial
perusahaan, akan tetapi di dalam CRM
perusahaan memasukkan unsur pemasaran
dalam kampanye program-program sosial
yang mereka lakukan. Semenjak awal
tahun 1990, CRM merupakan salah satu
CRM merupakan program yang
jenis program pemasaran yang memiliki
dapat secara jelas menunjukkan tanggung
pertumbuhan paling cepat (Smith dalam
jawab sosial perusahaan sekaligus pada
Brink et al, 2006). CRM merupakan
saat yang bersamaan dapat digunakan
aktivitas
untuk
pemasaran (Varadarajan dan
membangun
bisnis.
CRM
Menon, 1988), akan tetapi di sisi lain
merupakan sarana pemasaran yang efektif
CRM seringkali juga dianggap sebagai
untuk menangani isu-isu sosial (Adkins
tanggungjawab sosial perusahaan.
dalam Oktoria, 2005). Program CRM juga
Program CRM berusaha untuk
dapat
digunakan
mencapai dua tujuan, yaitu meningkatkan
penjualan
kinerja
mengkomunikasikan
perusahaan
dan
membantu
untuk
meningkatkan
dengan
cara
kepada
target
masyarakat secara pantas pada suatu
program pemasaran ini bahwa sebagian
kejadian (Varadarajan dan Menon, 1988).
dari hasil penjualan akan didonasikan
Assael
CRM
untuk kegiatan sosial tertentu. Lebih
sebagai dukungan sponsor yang dilakukan
lanjut, CRM dapat diterapkan dalam
oleh perusahaan pada suatu kegiatan amal
beberapa
atau kejadian sosial yang lain, dimana
sponsor, hubungan masyarakat (public
perusahaan
relation),
(2004)
mendefinisikan
mengkaitkan
namanya
di
bentuk
seperti
pemasaran
periklanan,
langsung (direct
dalam kegiatan tersebut. Definisi yang lain
marketing),
mengatakan bahwa CRM sebagai aliansi
(Adkins, Suter dalam Oktoria, 2005).
umum antara bisnis dan kegiatan tidak
3
dan
promosi
penjualan
Akan tetapi CRM berbeda dari promosi
(Roberts dan Ryan, 2005). Penelitian ini
penjualan,
philanthropy,
menggunakan desain eksperimen yang
perusahaan,
mencoba menguji atribut-atribut CRM
dan
yang terkait dengan cause yang dipilih
hubungan masyarakat (public relation),
dalam program CRM pada sikap terhadap
CRM seringkali merupakan campuran dari
CRM, dan sikap terhadap merek.
sponsor
corporate
yang
corporate
dilakukan
good
samaritan
act,
aktivitas tersebut (Varadarajan dan Menon,
1988).
Rumusan Masalah
ingin
Berdasarkan beberapa hal yang telah
dilaksanakan, hal mendasar yang harus
dipaparkan pada bagian pendahuluan,
dilakukan ialah menentukan manakah
maka masalah yang dapat dirumuskan di
kejadian-kejadian sosial yang akan dipakai
dalam penelitian ini ialah:
Saat
sebagai
program
CRM
yang
cause
didukung
a. Apakah
oleh
kredibilitas
perusahaan
perusahaan. Cause telah menjadi suatu
mendorong evaluasi positif pada
istilah untuk segala macam kegiatan yang
sikap
menunjukkan
related
cara-cara
inovatif
yang
isu
sosial
program
cause
dan
sikap
marketing,
terhadap merek?
dipakai perusahaan di mana perusahaan
mengintegrasikan
terhadap
b. Apakah
dan
kedekatan
cause
lingkungan. Hal ini penting karena banyak
mendorong evaluasi positif pada
sekali cause yang dapat dipilih, misalnya
sikap
di
related
bidang
kesehatan,
perlindungan
terhadap
program
cause
dan
sikap
marketing,
terhadap merek?
binatang, kemanusiaan, dan lingkungan
alam (Hou, Du dan Li, 2008). Cause akan
c. Apakah keterkaitan produk dengan
memotivasi konsumen untuk berpartisipasi
cause mendorong evaluasi positif
dalam program CRM.
pada sikap terhadap program cause
CRM
dapat
meningkatkan
related marketing,
terhadap merek?
persepsi positif konsumen pada suatu
perusahaan
(Landreth,
2002).
Isu
mengenai program CRM diteliti baik oleh
kalangan
akademik
Penelitian-penelitian
memaparkan
bahwa
maupun
Tujuan Penelitian
Penelitian
industri.
menguji
sebelumnya
program
dan sikap
ini
hubungan
bertujuan
antara
untuk
tingkat
kredibilitas perusahaan dan atribut-atribut
CRM
memiliki pengaruh yang signifikan pada
CRM
sikap konsumen dan perilaku pembelian
keterkaitan produk dengan cause pada
4
yaitu
kedekatan
cause,
dan
sikap konsumen terhadap program cause-
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
related marketing, dan sikap terhadap
Beberapa penelitian sebelumnya
merek.
menemukan terdapat hubungan positif
antara kampanye CRM dan niat beli
Manfaat Penelitian
konsumen (Hou et al, 2008). Konsumen
Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan
kontribusi
memiliki sikap positif terhadap program
bagi
CRM,
sikap positif terhadap merek,
perkembangan ilmu pemasaran. Kontribusi
dukungan pada program CRM dan niat
yang diharapkan dari penelitian mengenai
beli saat mengetahui terdapat program
CRM ini adalah sebagai berikut:
CRM
a.
Menunjukkan
dikampanyekan
oleh
antara
perusahaan. Mengenal atribut-atribut CRM
kredibilitas perusahaan, dan atribut-atribut
yang diduga dapat mempengaruhi pilihan
CRM
dan
konsumen dalam memilih produk atau
keterkaitan produk dengan cause pada
merek adalah hal yang penting bagi
sikap konsuemn terhadap program CRM,
perusahaan.
dan sikap terhadap merek.
menguji pengaruh kredibilitas perusahaan
b. Hasil dan implikasi penelitian ini
dan dua atribut CRM yaitu kedekatan
diharapkan
cause, dan keterkaitan produk dengan
yaitu
hubungan
yang
kedekatan
dapat
cause,
memberikan
rekomendasi kepada kalangan praktisi atau
Penelitian
ini
mencoba
cause.
perusahaan saat mengimplementasikan dan
memilih cause yang akan didukung oleh
Kredibilitas Perusahaan
perusahaan untuk program CRM.
Isu sosial yang dikampanyekan
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dalam program CRM menunjukkan bahwa
digunakan sebagai dasar bagi kalangan
perusahaan peduli pada masyarakat, dan
akademisi untuk melakukan penelitian
hal ini akan dilihat calon konsumen
selanjutnya.
sebagai
nilai
tambah
bagi
reputasi
perusahaan. Kepedulian akan berdampak
pada kredibilitas perusahaan. Kredibilitas
perusahaan memiliki pengaruh positif
terhadap
sikap
konsumen,
kampanye
periklanan untuk merek perusahaan, dan
niat beli (Kim et al, 2005).
5
memberikan sumbangan (Cui et al, 2003).
Salah satu aset terpenting bagi
perusahaan adalah merek yang mereka
Varadarajan
miliki.
akan
berpendapat, saat cause dapat dilihat
mendapatkan penilaian baik di mata
secara nasional dan pasar yang dilayani
konsumen
perusahaan juga nasional, maka cakupan
Merek
jika
perusahaan
merek
tersebut
juga
dan
Menon
(1988)
mempedulikan isu-isu sosial dan akibat
geografis
dampak yang ditumbulkan dari bisnis
dilaksanakan secara nasional. Penelitian
mereka.
yang dilakukan Cone, Inc menghasilkan
Apabila
perusahaan
terlihat
program
CRM
dapat
bertanggungjawab pada lingkungan dan
temuan
masyarakat, penilaian konsumen akan baik
berpikiran cause di tingkat lokal lebih
dan berdampak pada citra merek. Hal ini
penting, diikuti 30 persen untuk cause di
karena kepercayaan konsumen pada merek
tingkat nasional, dan 10 persen untuk
tersebut. Saat seseorang merasakan bahwa
cause di tingkat global (Hou et al, 2008).
tingkat
yang
Dapat disimpulkan bahwa cause yang
mereka lihat pada kampanye program
dekat cenderung membuat seseorang lebih
CRM itu tinggi, maka dapat dikatakan
memiliki sikap positif terhadap program
semakin
CRM.
kredibilitas
positif
perusahaan
sikap
mereka
pada
program CRM. Inilah yang mendasari
55
persen
konsumen
Kedekatan cause memiliki esensi
hipotesis satu.
yaitu jarak antara aktivitas sumbangan
yang
Hipotesis
bahwa
1:
Saat
dilakukan
konsumen,
kredibilitas
perusahaan
sehingga
dengan
konsumen
akan
perusahaan tinggi, maka mendorong
terpengaruh untuk memberikan bantuan.
evaluasi positif pada sikap terhadap
Jika sumbangan yang diberikan untuk
program cause-related marketing, dan
keseluruhan cause dirasakan dekat, maka
sikap terhadap merek.
cenderung memiliki pengaruh langsung
bagi
sumbangan
Kedekatan Cause
Kedekatan
konsumen
dirasakan
jauh
jika
(Landreth,
dibagi
2002). Dampak sumbangan yang nyata
menjadi tiga alternatif yaitu wilayah
bagi kehidupan seseorang akan membuat
nasional, regional, dan lokal (Varadarajan
program lebih disukai.
cause
dapat
dibandingkan
dan Menon, 1988). Letak geografis ini
Kedekatan cause sejalan dengan
berkenaan dengan lingkungan atau lokasi
teori
yang dibantu oleh perusahaan, dengan
behavior).
memandang bahwa konsumen akan turut
dipelajari dalam teori perilaku prososial
6
perilaku
Salah
prososial
satu
(prosocial
variabel
yang
ialah jarak fisik antara penerima dan
Keterkaitan
penderma. Secara fisik semakin dekat
Cause
penerima
dengan
potensial,
maka
Produk
dengan
yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
mungkin
perusahaan dalam memilih cause ialah
penderma
semakin
antara
penderma yang potensial terlibat dalam
karakteristik
beberapa
prososial
merek, posisi merek, dan karakteristik
(Landreth, 2002). Dalam konteks CRM,
pasar yang dilayani (Varadarajan dan
konsumen akan bersedia memberikan
Menon,
donasi untuk cause jika donasi perusahaan
merupakan
berdampak
cause
melakukan donasi tertentu bagi masyarakat
memiliki jarak dekat dengan domisili
apabila produk yang dimiliki perusahaan
mereka.
memiliki kondisi kesesuaian (congruence)
bentuk
perilaku
langsung,
biasanya
penawaran
1988).
hal
produk,
Bagi
yang
citra
perusahaan,
efisien
apabila
Konsumen cenderung tertarik pada
dengan bisnis inti perusahaan (Hou et al,
sesuatu yang diminatinya, begitu juga
2008). Kondisi kesesuaian antara produk
program-program
dikeluarkan
dengan cause yang disponsori merupakan
perusahaan. Permasalahan atau isu-isu
hal yang penting (Menon dan Kahn dalam
yang menjadi tema kampanye CRM akan
Hou et al, 2008). Perusahaan seharusnya
diterima lebih terbuka, dan ada kepedulian
memperhatikan kecocokan antara profil
apabila kegiatan atau bantuan sosial yang
konsumen
perusahaan
konsumen yang memiliki ketertarikan
berikan
yang
dapat
berdampak
perusahaan
yang
dan
secara langsung bagi kehidupan seseorang.
dengan
Dampak secara langsung bisa dikatakan
(Varadarajan dan Menon, 1988).
cause
akan
target
didukung
merupakan kondisi geografis yang dekat
Konsumen memiliki kepercayaan
dengan tempat tinggal mereka saat ini.
bahwa perusahaan hendaknya mensponsori
Teori inilah yang mendasari hipotesis 2.
isu-isu sosial yang memiliki koneksi logis
dengan aktivitas perusahaan (Haley dalam
Hipotesis 2:
Hou et al, 2008). Kampanye CRM yang
Cause yang dekat mendorong evaluasi
dilakukan
positif pada sikap terhadap program
kemungkinan meraih kesuksesan, apabila
cause related marketing, dan sikap
cause
terhadap merek dibandingkan cause
perusahaan (Hou et al, 2008). Dalam
yang jauh.
penelitian mengenai CRM, kongruensi
perusahaan
memiliki
kesesuaian
memiliki
dengan
merupakan keterkaitan antara cause dan
lini produk, citra merek, posisi merek atau
7
target pasar perusahaan yang mensponsori
Program yang dilakukan tidak hanya
cause (Landreth, 2002).
dianggap sebagai cara untuk meraih
Menurut Landreth (2002) masih
pendapatan yang lebih besar. Produk dan
ada perdebatan apakah perusahaan harus
cause yang memiliki koneksi logis dengan
mengejar kongruensi antara perusahaan
bisnis perusahaan mendorong evaluasi
dengan cause ataukah justru inkongruensi,
positif pada program CRM, dan pada sikap
walaupun beberapa penelitian menemukan
terhadap merek. Inilah yang mendasari
bahwa kongruensi antara cause dengan
hipotesis 3.
perusahaan berdampak positif. Apabila
perusahaan mendukung cause yang sesuai
Hipotesis 3:
dengan bisnis inti perusahaan, maka
Kondisi
keterkaitan
terlihat lebih masuk akal dan tentunya
dengan
cause
lebih efisien (Ellen, Mohr, dan Webb,
positif pada sikap terhadap program
2000).
cause-related
Dalam konteks CRM, keterkaitan
konsumen
lebih
dikarenakan
lebih
konsumen
untuk
tertarik.
masuk
Hal
akal
percaya
mendorong
marketing,
terhadap merek.
antara produk dengan cause membuat
ini
bagi
bahwa
perusahaan mendukung suatu cause karena
perusahaan memang benar-benar peduli
dengan cause tersebut.
8
antara
produk
evaluasi
dan
sikap
Model Penelitian
Kredibilitas Perusahaan
H1
Sikap terhadap Program
Cause Related Marketing
H2
H3
Kedekatan Cause
H1
H2
H3
Keterkaitan Produk
dengan Cause
Sikap terhadap Merek
Sumber: Model diadaptasi dari penelitian
Kim, et al (2005)
METODE PENELITIAN
penelitian ini dengan desain 2 (kredibilitas
perusahaan: tinggi, rendah) x 2 (kedekatan
Bagian ini akan menguraikan hal-
cause: jauh, dekat) x 2 (keterkaitan produk
hal yang terkait secara langsung dengan
dengan cause: cause yang terkait, cause
metode
berurutan
yang tidak terkait). Eksperimen merupakan
diuraikan mengenai desain penelitian,
studi yang melibatkan intervensi oleh
prosedur
partisipan
periset di luar apa yang diharapkan untuk
eksperimen, metode pengumpulan data,
pengukuran, intervensi ini umumnya ialah
definisi operasional variabel, pengujian
memanipulasi suatu variabel dalam sebuah
validitas dan reliabilitas, serta prosedur
latar belakang dan mengamati bagaimana
analisis.
hal tersebut mempengaruhi pokok masalah
penelitian.
Secara
eksperimen,
yang sedang dikaji (Cooper dan Schindler,
2006).
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif.
Jenis
penelitian
adalah
Prosedur Eksperimen
confirmatory
Pre-tes
research yang bertujuan menguji hipotesis
berdasarkan teori yang sudah ada. Metode
Peneliti menentukan bahwa produk
eksperimen laboratorium digunakan dalam
untuk program CRM yang digunakan
dalam penelitian ini adalah iklan makanan
9
cepat saji, yaitu hamburger. Dilakukan
yang membutuhkan (mean 4,74) sebagai
survei pada mahasiswa S1 di Yogyakarta
cause yang paling terkait dengan makanan
untuk memberikan penilaian atas beberapa
hamburger, dan riset penyakit flu burung
kegiatan cause yang terkait atau tidak
(mean 3,13) sebagai cause yang paling
terkait
tidak terkait dengan makanan hamburger.
dengan
Pengukuran
produk
pada
hamburger.
kuesioner
dengan
Hasil ini digunakan untuk mendesain
menggunakan skala Likert 5 poin. Hasil
gambar eksperimen.
survei ini dianalisis dengan nilai rata-rata
untuk menemukan cause yang terkait dan
Pengembangan Treatment/Perlakuan
tidak terkait dengan produk. Setelah cause
Dalam
sebuah
eksperimen,
ini didapatkan, dapat membantu peneliti
partisipan mengalami sebuah manipulasi
untuk menentukan desain iklan sebagai
variabel independen yang biasa disebut
pengembangan
sebagai perlakuan eksperimen (Cooper dan
perlakuan
eksperimen
penelitian.
Schindler, 2006). Manipulasi digunakan
Peneliti mengumpulkan kegiatan
untuk menguji hipotesis 1-3. Produk iklan
cause untuk disurvei kepada responden,
yang
yaitu pembangunan fasilitas rekreasi di daerah
hamburger. Kredibilitas tinggi diwakili
terpencil,
dengan kalimat dalam iklan bahwa produk
riset
penyakit
flu
burung,
digunakan
pembangunan taman kota, pelestarian hutan
tersebut
lindung, bantuan beasiswa bagi anak-anak
sedangkan
tidak mampu, pelatihan kewirausahaan bagi
mencantumkan
anak jalanan, program melawan kegemukan
rendah
kalimat
tidak
tersebut.
bahwa donasi akan dilakukan satu di kota
anak sd, penanganan limbah, daur ulang
pecandu
kredibilitas
penghargaan,
keterangan pada iklan yang ditampilkan
program peningkatan kualitas makanan untuk
pengobatan
mendapatkan
makanan
Kedekatan cause dimanipulasi dengan
(obesitas), tanggap darurat bencana alam,
sampah,
adalah
Yogyakarta
narkoba,
dan
lainnya
di
kota
pemberian
Balikpapan. Kota Yogyakarta mewakili
lowongan kerja bagi yang membutuhkan. Dari
perlakuan eksperimen untuk sumbangan
23 responden, mereka diminta menilai
yang memiliki jarak dekat dengan kota
pada
tempat
penghijauan
lingkungan,
masing-masing
dan
kegiatan
yang
tinggal
partisipan
eksperimen,
menurut mereka adalah kegiatan sosial
karena penelitian ini dilakukan di kota
yang
Yogyakarta.
paling
makanan
cocok
yaitu
dengan
hamburger.
produk
Kota
Balikpapan
di
Kalimantan Timur mewakili perlakuan
Terpilih
eksperimen
kegiatan pemberian lowongan kerja bagi
untuk
sumbangan
yang
memiliki jarak jauh dengan kota tempat
10
tinggal
partisipan
keterkaitan
eksperimen.
produk
dengan
Untuk
Cek Manipulasi
cause,
Cek manipulasi dilakukan untuk
manipulasi dilakukan dengan cause yang
menguji
terkait dan tidak terkait dengan produk.
menafsirkan manipulasi yang diujikan.
Terpilih kegiatan pemberian lowongan
Dalam penelitian ini, cek manipulasi
kerja bagi yang membutuhkan sebagai
digunakan untuk memperkirakan apakah
cause yang paling terkait dengan makanan
partisipan
hamburger, dan riset penyakit flu burung
perlakuan tentang kredibilitas perusahaan,
sebagai cause yang paling tidak terkait
cause dalam gambar eksperimen tersebut
dengan makanan hamburger.
terkait atau tidak terkait dengan cause, dan
apakah
melihat
partisipan
bahwa
tepat
terdapat
Metode pencil and paper test
apakah keterangan mengenai sumbangan
digunakan pada para partisipan untuk
program CRM dalam gambar dilihat
menguji pengukuran, cek manipulasi, dan
partisipan memiliki jarak yang dekat
variabel dependen. Variabel dependen
dengan kota tempat tinggal mereka.
dalam penelitian ini adalah sikap terhadap
program CRM, dan sikap terhadap merek.
Eksperimen
Stimuli eksperimen ialah iklan yang
Eksperimen dilakukan di dalam
menggambarkan sebuah produk. Iklan
kelas. Masing-masing partisipan diberi
tersebut berbentuk satu halaman kertas
gambar
berwarna yang berisi iklan produk, dan
kuesioner mengenai sikap terhadap CRM,
kampanye mengenai program CRM yang
dan sikap terhadap merek. Gambar ini
disumbang oleh perusahaan karena produk
merupakan
mereka
yang
memberikan informasi mengenai program
dicantumkan dalam gambar iklan adalah
CRM, partisipan diwajibkan memahami
produk hamburger. Keterangan mengenai
dan membaca keterangan yang ada dalam
cause berada di bagian bawah gambar latar
gambar tersebut. Terdapat empat buah
belakang iklan. Untuk kondisi cause dekat,
gambar yang digunakan untuk eksperimen
informasi termasuk keterangan mengenai
ini.
yang
terjual.
Produk
donasi di wilayah Yogyakarta. Untuk
manipulasi
iklan
Gambar
eksperimen
hamburger
pertama
adalah
dan
yang
iklan
kondisi cause jauh, informasi termasuk
mengenai hamburger dengan keterangan
keterangan
donasi
dilakukan
mengenai
di
wilayah
donasi
yang
Balikpapan,
di
wilayah
kota
Yogyakarta,
keterangan cause yang terkait dengan
Kalimantan Timur.
produk,
11
dan
keterangan
mengenai
tingginya level kredibilitas perusahaan.
cause. Partisipan kemudian dipersilakan
Gambar ini mewakili manipulasi untuk
mengisi
level
tinggi,
partisipan hanya mendapatkan satu gambar
kedekatan cause dekat dan keterkaitan
dan hanya diberi kesempatan sekali dalam
produk dengan cause. Gambar kedua
eksperimen.
kredibilitas
perusahaan
kuesioner
mereka.
Setiap
adalah iklan mengenai hamburger dengan
keterangan
donasi
di
wilayah
kota
Partisipan Eksperimen
Balikpapan, keterangan cause yang tidak
Penelitian
ini
melibatkan
terkait dengan produk, dan keterangan
mahasiswa yang sedang menempuh kuliah
mengenai
kredibilitas
di Universitas PGRI Yogyakarta. Peneliti
mewakili
akan mengambil sampel sebanyak 30
kredibilitas
orang pada setiap perlakuan (treatment)
perusahaan tinggi, kedekatan cause jauh
yang diberikan, sehingga jumlah sampel
dan tidak ada keterkaitan produk dengan
yang akan diteliti sebanyak 60 orang. Unit
cause.
yang dianalisis adalah individu yang
perusahaan.
manipulasi
tingginya
level
Gambar
untuk
ini
level
Kemudian, gambar ketiga adalah
iklan
mengenai
keterangan
donasi
hamburger
di
berada di dalam kelompok kelas. Setiap
dengan
wilayah
kelas nantinya akan terdiri dari 30 orang.
kota
Yogyakarta, keterangan cause yang terkait
Metode pengumpulan data
dengan produk, dan keterangan mengenai
Data
yang
digunakan
dalam
rendahnya level kredibilitas perusahaan.
penelitian ini terdiri atas data primer yang
Gambar ini mewakili manipulasi untuk
diperoleh melalui penyebaran kuesioner
level
rendah,
yang diisi oleh partisipan secara langsung
kedekatan cause dekat dan ada keterkaitan
mengenai sikap terhadap program CRM,
produk dengan cause. Gambar keempat
dan
adalah iklan mengenai hamburger dengan
kelompok partisipan memperoleh stimulus
keterangan
yang
kredibilitas
donasi
perusahaan
di
wilayah
kota
Balikpapan, keterangan cause yang tidak
sikap
terhadap
berlainan
merek.
sesuai
Setiap
dengan
kelompoknya.
terkait dengan produk, dan keterangan
mengenai rendahnya level kredibilitas
Definisi operasional variabel
mewakili
Penelitian ini memfokuskan pada
kredibilitas
atribut CRM yaitu kredibilitas perusahaan,
perusahaan rendah, kedekatan cause jauh
kedekatan cause, dan keterkaitan produk
dan tidak ada keterkaitan produk dengan
dengan cause. Skala pengukuran yang
perusahaan.
manipulasi
Gambar
untuk
ini
level
12
digunakan diadaptasi dari penelitian yang
Sikap terhadap program CRM
pernah dilakukan oleh Landreth (2002),
Sebuah sikap adalah sesuatu yang
Kim, et al (2005), dan penelitian Nan dan
dapat diamati mengenai kecenderungan
Heo (2007).
yang stabil untuk bereaksi pada diri
Kredibilitas perusahaan
sendiri, orang lain, obyek-obyek, atau
Kredibilitas perusahaan merupakan
masalah dengan cara yang menyenangkan
tingkat kepercayaan seseorang terhadap
atau tidak menyenangkan secara konsisten
suatu perusahaan karena aktifitas yang
(Cooper dan Schindler, 2006). Sikap
dilakukan. Untuk mengukur variabel ini
terhadap program CRM dalam penelitian
dilakukan
ini merupakan keseluruhan reaksi yang
cek
menanyakan
manipulasi
mengenai
yang
kredibilitas
mempengaruhi
seseorang
dalam
perusahaan berada pada level tinggi atau
mengevaluasi
rendah menurut partisipan.
mengukur variabel ini masing-masing
Kedekatan cause
butir pertanyaan diukur menggunakan
program
CRM.
Untuk
Kedekatan cause merupakan jarak
skala diferensial semantik dengan tujuh
yang dirasakan oleh seseorang dengan
titik. Variabel sikap terhadap program
aktivitas
CRM diukur dengan tujuh item pertanyaan
sosial
yang
dilakukan
oleh
perusahaan yang terkait dengan program
yaitu
CRM.
negatif/positif,
tidak
diharapkan/diharapkan,
tidak
menanyakan mengenai cause berada pada
diperkirakan/perkirakan,
tidak
jarak dekat atau jauh dengan kota tempat
dibayangkan/bayangkan,
tinggal partisipan saat ini.
dipercayai/dipercayai.
Keterkaitan produk dengan cause
digunakan
Untuk mengukur
dilakukan
cek
variabel
manipulasi
ini
yang
Keterkaitan produk dengan cause
didefinisikan
sebagai
kaitan
tidak
suka/suka,
diadaptasi
buruk/baik,
dan
tidak
Skala
yang
dari
penelitian
Landreth (2002).
yang
Sikap terhadap merek
dirasakan antara cause dan produk dari
Sikap
terhadap
merek
adalah
dipelajari
dalam
perusahaan yang mensponsori (Ellen et al
kecenderungan
dalam Hou et al, 2008). Untuk mengukur
mengevaluasi
variabel ini partisipan diberi pertanyaan
menyukai atau tidak menyukai merek
sebagai cek manipulasi yang menanyakan
tersebut, evaluasi konsumen tentang suatu
mengenai
merek
apakah
produk
memiliki
yang
merek
tertentu
secara
konsisten
berdasarkan
dasar
keterkaitan atau tidak dengan kegiatan
keseluruhan dari penilaian jelek sampai ke
donasi yang dilakukan.
sempurna (Assael, 1998). Untuk mengukur
13
variabel
ini
masing-masing
butir
Uji reliabilitas
pertanyaan diukur menggunakan skala
Uji
diferensial semantik dengan tujuh titik.
buruk/baik,
jujur/jujur,
negatif/positif,
tidak
Skala
yang
dengan
reliabilitas yang mengindikasikan seberapa
jauh butir-butir dalam penelitian tersebut
dapat
saling berkorelasi positif satu sama lain.
diandalkan/dapat diandalkan, dan tidak
tulus/tulus.
alpha
Cronbach’s alpha merupakan koefisien
tidak dapat dipercaya/dapat dipercaya,
tidak
menggunakan
menggunakan bantuan program SPSS.
dengan tujuh item pertanyaan yaitu tidak
suka/suka,
Cronbach’s
metode
Variabel sikap terhadap merek diukur
reliabilitas
Penelitian ini menggunakan nilai koefisien
digunakan
minimal 0,60. Penelitian yang baik apabila
diadaptasi dari penelitian Landreth (2002)
nilai Cronbach’s alpha semakin mendekati
dan penelitian Nan dan Heo (2007).
nilai 1. Hair et al, (2006) berpendapat nilai
koefisien minimal sebesar 0,60 dapat
Uji validitas dan reliabilitas
diterima.
Uji validitas instrumen
Uji
menguji
validitas
digunakan
untuk
instrumen
penelitian
agar
Prosedur analisis
instrumen tersebut dapat memberikan hasil
Uji
hipotesis
dilakukan
sesuai dengan tujuannya (Sekaran, 2003).
menggunakan analisis ANOVA, dengan
Dalam
saat
bantuan program SPSS. Pada ANOVA
dikatakan suatu indikator valid, maka
jumlah variabel dependen satu (skala
indikator tersebut valid untuk tujuan dan
metrik),
definisi
2006).
jumlahnya satu ataupun lebih dari satu
Penelitian ini menggunakan salah satu
(skala non-metrik atau kategorikal dengan
jenis measurement validity yaitu content
kategori lebih dari dua) Variabel dependen
validity. Tahapan dalam content validity
dalam penelitian ini ialah sikap pada
adalah menentukan content di dalam
program CRM, dan sikap pada merek.
definisi
kemudian
Variabel independen dalam penelitian ini
mengembangkan satu atau lebih indikator
ialah kredibilitas perusahaan, kedekatan
yang menekankan semua bagian dari
cause, dan keterkaitan produk dengan
definisi.
cause.
validitas
tertentu
konstruk
pengukuran,
(Neuman,
dan
14
dan
variabel
independen
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
Bab
ini
Keterkaitan
15,090
Program
dengan Cause
Sumber: Lampiran
menguraikan
hasil
penelitian tentang penilaian atribut-atribut
cause
related
pada
marketing
0,001
Terdapat
sikap
menanyakan
pertanyaan
mengenai
yang
kredibilitas
terhadap program cause related marketing
perusahaan,
dan sikap terhadap merek. Analisis dimulai
keterkaitan produk dengan cause untuk
dengan
melihat
tahap
karakteristik
pengumpulan
partisipan,
uji
data,
kedekatan
apakah
cause,
responden
dan
benar
hipotesis
membedakan gambar perlakuan. Hasilnya
penelitian, dan analisis pembahasan pada
diperoleh terdapat perbedaan antar gambar
bagian akhir.
yang digunakan.
Cek Manipulasi
Karakteristik Partisipan
Cek manipulasi dilakukan untuk
mengetahui
apakah
yang
kuesioner diberikan kepada 62 partisipan
dilakukan sudah tepat atau belum. Cek
dan kuesioner yang diterima kembali
manipulasi dalam penelitian ini dengan
sejumlah 62 kuesioner. Setelah melalui
menyebarkan kuesioner pada 28 orang
analisis data, ditemukan bahwa data yang
partisipan. Hasilnya dianalisis dengan uji
memenuhi untuk dianalisis lebih lanjut
independent sample t test. Cek manipulasi
sebanyak 61 kuesioner yang terbagi ke
bertujuan
dalam kelompok perlakuan.
untuk
perlakuan
Dalam penelitian ini, perlakuan dan
mengetahui
apakah
partisipan dapat membedakan perlakuan
Partisipan
adalah
mahasiswa
yang terdapat dalam gambar eksperimen.
jurusan manajemen
Hasilnya
perlakuan
Yogyakarta. Dari 61 data, partisipan pria
eksperimen dalam gambar semua terlihat
berjumlah 21 orang (34,4%) dan partisipan
berbeda oleh responden cek manipulasi.
wanita berjumlah 40 orang (65,6%).
diperoleh
bahwa
Universitas PGRI
Berdasarkan usia, sebanyak 45 orang
Variabel
Kredibilitas
Lokasi
Tabel 4.1.1
(73,8%) berusia antara 17-22 tahun,
Cek Manipulasi
sebanyak 14 orang (23,0%) berusia 23-27
Levene test for Equality
of Variances
F
Sig
13,701
0,001
16,314
0,000
tahun, dan 2 orang berusia diatas 27 tahun
(3,3%). Jumlah uang saku per bulan
partisipan berjumlah antara Rp500.000,00Rp1.000.000,00 sebanyak 37 orang (
15
60,7%), antara Rp1.000.000,00-Rp1.500.000,00 sebanyak 10 orang (16,4%), dan di
atas Rp1.500.000,00 sebanyak 14 orang (23%). Karakteristik keseluruhan partisipan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2.1
Karakteristik Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekuensi
Persen
Valid Persen
Kumulatif Persen
Pria
21
34,4%
34,4%
34,4%
Wanita
40
65,6%
65,6%
100%
Total
61
100%
100%
Sumber: Lampiran
Tabel 4.2.2
Karakteristik Partisipan Berdasarkan Usia
Frekuensi
Persen
Valid Persen
Kumulatif Persen
17-22 tahun
45
73,8%
73,8%
73,8%
23-27 tahun
14
23%
23%
96,7%
Di atas 27 tahun
2
3,3%
3,3%
100%
Total
61
Sumber: Lampiran
16
Tabel 4.2.3
Karakteristik Partisipan Berdasarkan Uang Saku per Bulan
Frekuensi
Persen
Valid Persen
Kumulatif Persen
Rp500.000-Rp1.000.000
37
60,7%
60,7%
60,7%
Rp1.000.000-Rp1.500.000
10
16,4%
16,4%
77%
> Rp1.500.000
14
23%
23%
100%
Total
61
100%
100%
Sumber: Lampiran
Analisis Data
Analisis data dilakukan terhadap data yang tidak lengkap karena jawaban di dalam
kuesioner tidak terisi semua oleh partisipan eksperimen. Setelah dilakukan pengecekan
sebanyak satu kuesioner tidak lengkap pengisiannya sehingga data yang ada tidak dapat
digunakan. Tahap selanjutnya, peneliti menguji hipotesis satu persatu.
Pengujian Hipotesis I
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada hipotesis 1 peneliti menguji perbedaan pada perlakuan gambar AH dan AL.
Pengujian validitas dilakukan dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunakan
software SPSS versi 22. Berdasarkan hasil CFA yang disajikan menunjukkan convergent
validity yang bisa diterima karena item pertanyaan mempunyai factor loading yang lebih
besar dari 0,40 dan tidak signifikan pada lebih dari satu faktor. Beberapa item pertanyaan
tidak dimasukkan dalam analisis karena signifikan pada lebih dari satu faktor.
Tabel 4.4.1
Hasil Pengujian Validitas
Item
Komponen
1
2
3
Keterangan
4
5
S.merekAH 3
,809
Valid
S.merekAH 6
,729
Valid
S.merekAH 7
,716
Valid
S.CRM.AH1
,681
Valid
17
S.CRM.AH4
,892
Valid
S.CRM.AH6
,935
Valid
S.merekAL1
,869
Valid
S.merekAL2
,932
Valid
S.merekAL3
,910
Valid
S.merekAL5
,860
Valid
S.merekAL6
,905
Valid
S.merekAL7
,840
Valid
S.CRM.AL1
,900
Valid
S.CRM.AL3
,822
Valid
S.CRM.AL4
,792
Valid
Sumber: Lampiran
Pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dan item-tototal correlation. Hasil pengujian reliabilitas didapatkan hasil nilai Cronbach’s Alpha pada
variabel sikap terhadap merek sebesar 0,878 dan untuk variabel sikap terhadap CRM sebesar
0,882. Nilai Alpha yang berada di atas kisaran 0,60 menunjukkan bahwa hasil telah
memenuhi uji reliabilitas. Hasil analisis reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel
4.5.3.
Tabel 4.4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
No
Variabel
Cronbach’s
Keterangan
Alpha
1.
Sikap terhadap merek
2.
Sikap
terhadap
0,878
Reliabel
program 0,882
Reliabel
CRM
Sumber: Lampiran
Untuk menguji hipotesis 1 digunakan uji one-way ANOVA, dengan sikap terhadap
program CRM dan sikap terhadap merek sebagai variabel dependen. Penghitungan dengan
18
bantuan program SPSS versi 22. ANOVA merupakan teknik yang digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata nilai (means). ANOVA dapat membandingkan rata-rata dua atau lebih
sampel dimana kedua sampel tersebut tidak saling berhubungan.
Dalam penelitian ini, ANOVA digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata pada tanggapan responden pada perlakuan gambar AH (kredibilitas
tinggi, cause sesuai dan berjarak dekat) dan AL (kredibilitas rendah, cause sesuai dan
berjarak dekat) terhadap pertanyaan mengenai sikap terhadap program CRM dan sikap
terhadap merek yang diajukan.
Hipotesis 1 menyatakan saat kredibilitas perusahaan tinggi, maka mendorong evaluasi positif
pada sikap terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap merek.
Prosedur pengujian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Ho: Saat kredibilitas perusahaan tinggi, maka tidak mendorong evaluasi positif pada
sikap terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap merek.
Ha: Saat kredibilitas perusahaan tinggi, maka mendorong evaluasi positif pada sikap
terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap merek.
Dalam hipotesis ini, bila Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan sikap yang
ditunjukkan oleh responden yang menganggap kredibilitas perusahaan rendah atau tinggi
terhadap keterangan mengenai perlakuan eksperimen.
2) Tingkat signifikansi α = 0,10
Kriteria:
Ho ditolak apabila α < 0,10
Ho diterima apabila α > 0,10
Seperti terlihat pada tabel 4.5.1, tabel ini berisi statistik deskriptif untuk variabel independen
pentingnya cause tinggi dan rendah.
Tabel 4.4.3
Statistik Deskriptif Variabel Kredibilitas Perusahaan
Variabel
N
Mean
Kredibilitas Tinggi
30
4,611
Kredibilitas Rendah
31
5,102
Total
61
4,86
Sikap terhadap merek:
19
Sikap terhadap CRM:
Kredibilitas Tinggi
30
5,03
Kredibilitas Rendah
31
5,27
Total
61
5,15
Sumber: Lampiran
Tabel 4.4.4 merupakan uji Levene yang berfungsi untuk menguji kesamaan varians.
Signifikansi pengujian Levene test ini (p-value) untuk sikap terhadap merek adalah 0,822
sedangkan untuk sikap terhadap CRM adalah 0,545. Hal ini berarti mendukung bahwa
varians sama, sehingga asumsi ANOVA terpenuhi.
Tabel 4.4.4
Uji Kesamaan Varians
Variabel dependen
Levene statistic df1
df2
Sig
Sikap terhadap merek
0,822
1
59
0,368
Sikap terhadap program CRM
0,545
1
59
0,463
Sumber: Lampiran
Tabel 4.4.5 merupakan hasil pengujian one-way ANOVA. Hasil F test dinyatakan
valid jika asumsi normalitas dan asumsi kesamaan varians terpenuhi. Dalam penelitian ini,
asumsi kesamaan varians telah terpenuhi. Dari hasil pengujian ANOVA, p-value dari F-test
bernilai 0,045 untuk variabel sikap terhadap merek, sementara variabel sikap terhadap
program CRM bernilai 0,367.
Tabel 4.4.5
Pengujian one-way ANOVA
Sum of Squares Df
Mean
Square
F
Sig
Sikap terhadap merek
Between groups 3,676
Within groups
51,667
Total
55,343
1
59
60
3,676
0,876
4,198
0,045
Sikap terhadap CRM
Between groups 0,924
Within groups
66,099
Total
67,024
1
59
60
0,924
1,120
0,825
0,367
Sumber: Lampiran
20
Hasil analisis ANOVA ini, berarti menolak sebagian pernyataan pada Ho. Hal ini
berarti sebagian mendukung Ha sehingga hipotesis pertama terdukung. Dapat disimpulkan
bahwa, tanggapan seseorang terhadap program CRM dan merek berbeda antara seseorang
yang menganggap kredibilitas perusahaan rendah dan tinggi. Seseorang yang memiliki
respon kredibilitas tinggi memiliki sikap yang lebih positif pada sikap terhadap merek,
dibandingkan seseorang yang memiliki sikap pentingnya kredibilitas perusahaan rendah pada
sikap terhadap CRM.
Pengujian Hipotesis 2
Pada hipotesis 2 peneliti menguji perbedaan pada perlakuan gambar AH dan BH.
Pengujian validitas dilakukan dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunakan
software SPSS versi 22. Berdasarkan hasil CFA yang disajikan menunjukkan convergent
validity yang bisa diterima karena item pertanyaan mempunyai factor loading yang lebih
besar dari 0,40 dan tidak signifikan pada lebih dari satu faktor. Beberapa item pertanyaan
tidak dimasukkan dalam analisis karena signifikan pada lebih dari satu faktor.
Untuk menguji hipotesis 2 digunakan uji one-way ANOVA, dengan sikap terhadap
program CRM dan sikap terhadap merek sebagai variabel dependen. Penghitungan dengan
bantuan program SPSS versi 22. Dalam penelitian ini, ANOVA digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata pada tanggapan responden pada perlakuan gambar AH
(cause sesuai dan berjarak dekat) dan BH (cause sesuai dan berjarak jauh) terhadap
pertanyaan mengenai sikap terhadap program CRM dan sikap terhadap merek yang diajukan.
Hipotesis 2 menyatakan cause yang dekat mendorong evaluasi positif pada sikap terhadap
program CRM, dan sikap terhadap merek dibandingkan cause yang jauh. Prosedur pengujian
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Ho: Cause yang dekat tidak mendorong evaluasi positif pada sikap terhadap program
CRM, dan sikap terhadap merek dibandingkan cause yang jauh.
Ha: Cause yang dekat mendorong evaluasi positif pada sikap terhadap program CRM,
dan sikap terhadap merek dibandingkan cause yang jauh.
Dalam hipotesis ini, bila Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan sikap
responden terhadap donasi untuk cause dekat dan jauh.
2) Tingkat signifikansi α = 0,10
Kriteria:
Ho ditolak apabila α < 0,10
21
Ho diterima apabila α > 0,10
Seperti terlihat pada tabel 4.5.4, tabel ini berisi statistik deskriptif untuk variabel
independen cause yang dekat dan cause jauh.
Tabel 4.4.6
Statistik Deskriptif Variabel Kedekatan Cause
Variabel
N
Mean
Cause dekat
30
5,300
Cause jauh
30
4,546
Total
60
4,92
Cause dekat
30
5,033
Cause jauh
30
4,777
Total
60
4,90
Sikap terhadap merek:
Sikap terhadap CRM:
Sumber: Lampiran
Tabel 4.4.7 merupakan uji Levene yang berfungsi untuk menguji kesamaan varians.
Signifikansi pengujian Levene test ini (p-value) untuk sikap terhadap merek adalah 0,740
sedangkan untuk sikap terhadap CRM adalah 0,828. Hal ini berarti mendukung bahwa
varians sama, sehingga asumsi ANOVA terpenuhi.
Tabel 4.4.7
Uji Kesamaan Varians
Variabel dependen
Levene statistic df1
df2
Sig
Sikap terhadap merek
Sikap terhadap program CRM
Sumber: Lampiran
0,111
0,048
58
58
0,740
0,828
1
1
Tabel 4.4.8 merupakan hasil pengujian ANOVA. Hasil F test dinyatakan valid jika
asumsi normalitas dan asumsi kesamaan varians terpenuhi. Dalam penelitian ini, asumsi
kesamaan varians terpenuhi. Dari hasil pengujian ANOVA, p-value dari F-test bernilai 0,009
untuk variabel sikap terhadap merek, sementara variabel sikap terhadap program CRM
22
bernilai 0,413. Ini merupakan bukti untuk tidak menolak hipotesis nol yaitu cause yang dekat
tidak mendorong evaluasi positif pada sikap terhadap program CRM, dan sikap terhadap
merek dibandingkan cause yang jauh.
Tabel 4.4.8
Uji one-way ANOVA
Sum of Squares df
Mean
Square
F
Sig
Sikap terhadap merek
Between groups 8, 513
Within groups
67, 655
Total
76, 167
1
58
59
8,513
1,166
7,298
0,009
Sikap terhadap CRM
Between groups 0,980
Within groups
83,707
Total
84,687
1
58
59
0,980
1,442
0,679
0,413
Sumber: Lampiran
Hasil analisis ANOVA ini, berarti menolak sebagian pernyataan pada Ho. Hal ini
berarti sebagian mendukung Ha sehingga hipotesis kedua terdukung. Dapat disimpulkan
bahwa, tanggapan seseorang terhadap program CRM dan merek berbeda antara seseorang
yang merasa dekat dan jauh dengan lokasi bantuan sosial yang dilakukan. Seseorang yang
berjarak dekat memiliki sikap yang lebih positif pada sikap terhadap merek, dibandingkan
seseorang yang jaraknya jauh. Dapat disimpulkan bahwa, tanggapan seseorang terhadap
wilayah diselenggarakannya program sosial tidak berbeda untuk sikap mereka terhadap
CRM, tetapi berbeda untuk sikap terhadap merek.
Pengujian Hipotesis 3
Pada hipotesis 3 peneliti menguji perbedaan pada perlakuan gambar BH dan DH.
Pengujian validitas dilakukan dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunakan
software SPSS versi 22. Berdasarkan hasil CFA yang disajikan menunjukkan convergent
validity yang bisa diterima karena item pertanyaan mempunyai factor loading yang lebih
besar dari 0,40 dan tidak signifikan pada lebih dari satu faktor. Beberapa item pertanyaan
tidak dimasukkan dalam analisis karena signifikan pada lebih dari satu faktor.
Untuk menguji hipotesis 3 digunakan uji one-way ANOVA, dengan sikap terhadap
program CRM dan sikap terhadap merek sebagai variabel dependen. Penghitungan dengan
bantuan program SPSS versi 22. Dalam penelitian ini, ANOVA digunakan untuk mengetahui
23
apakah terdapat perbedaan rata-rata pada tanggapan responden pada perlakuan gambar BH
(cause sesuai dan berjarak jauh) dan DH (cause tidak sesuai dan berjarak jauh) terhadap
pertanyaan mengenai sikap terhadap program CRM dan sikap terhadap merek yang diajukan.
Hipotesis 3 menyatakan kondisi keterkaitan antara produk dengan cause mendorong evaluasi
positif pada sikap terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap merek.
Prosedur pengujian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Ho: Kondisi keterkaitan antara produk dengan cause tidak mendorong evaluasi positif
pada sikap terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap merek.
Ha: Kondisi keterkaitan antara produk dengan cause mendorong evaluasi positif pada
sikap terhadap program cause-related marketing, dan sikap terhadap merek.
Dalam hipotesis ini, bila Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan antara
kondisi keterkaitan antara produk dengan cause.
2) Tingkat signifikansi α = 0,10
Ho ditolak apabila α < 0,10
Kriteria:
Ho diterima apabila α > 0,10
Seperti terlihat pada tabel 4.5.7, tabel ini berisi statistik deskriptif untuk keterkaitan produk
dengan cause.
Tabel 4.4.9
Statistik Deskriptif Variabel Keterkaitan Produk dengan Cause
Variabel
Sikap terhadap merek:
Cause sesuai
Cause tidak sesuai
Total
Sikap terhadap CRM:
Cause sesuai
Cause tidak sesuai
Total
N
Mean
30
30
60
4,633
4,066
4,35
30
30
60
4,433
4,500
4,46
Sumber: Lampiran
24
Tabel 4.4.10 merupakan uji Levene yang berfungsi untuk menguji kesamaan varians.
Signifikansi pengujian Levene test ini (p-value) untuk sikap terhadap merek adalah 0,259 dan
sikap terhadap CRM adalah 0,888. Hal ini berarti mendukung bahwa varians sama, sehingga
asumsi ANOVA terpenuhi.
Tabel 4.4.10
Uji Kesamaan Varians
Variabel dependen
Levene
Statistic
df1
df2
Sig
Sikap terhadap merek
Sikap terhadap program CRM
1,298
0,020
1
1
58
58
0,259
0,888
Sumber: Lampiran
Tabel 4.4.11 merupakan hasil pengujian ANOVA. Hasil F test dinyatakan valid jika asumsi
normalitas dan asumsi kesamaan varians terpenuhi. Dalam penelitian ini, asumsi kesamaan
varians terpenuhi. Dari hasil pengujian ANOVA, p-value dari F-test bernilai 0,098 untuk
variabel sikap terhadap merek, sementara variabel sikap terhadap program CRM bernilai
0,853. Ini merupakan bukti untuk tidak menolak hipotesis nol yaitu kondisi keterkaitan
produk dengan cause tidak mendorong evaluasi positif pada sikap terhadap program CRM,
dan sikap terhadap merek dibandingkan cause yang tidak memiliki keterkaitan dengan
produk.
Tabel 4.4.11
Uji One Way ANOVA
Sum of Squares df
Mean
Square
F
Sig
Sikap terhadap merek
Between groups 4, 817
Within groups
98, 833
Total
103, 650
1
58
59
4,817
1,704
2,827
0,098
Sikap terhadap CRM
Between groups 0,067
Within groups
110,867
Total
110,933
1
58
59
0,067
1,911
0,035
0,853
Sumber: Lampiran
Hasil analisis ANOVA ini, berarti sebagian menolak pernyataan pada Ho. Hal ini berarti
sebagian menerima Ha sehingga hipotesis ketiga terdukung. Dapat disimpulkan bahwa,
25
kondisi keterkaitan produk dengan cause mendorong evaluasi positif pada sikap terhadap
program merek, dan tidak terhadap sikap terhadap program CRM.
program CRM, dan sikap terhadap merek.
Pembahasan
Pengujian
menggunakan
dengan
Hasil ini mendukung beberapa penelitian
menunjukkan
sebelumnya. Pada hipotesis 1, kredibilitas
hipotesis
ANOVA
yang
berpengaruh pada dukungan dan seberapa
terdukung (H1, H2 dan H3). Hasil analisis
positif sikap seseorang terhadap program
menunjukkan
CRM,
bahwa
terdapat
tiga
hipotesis
bahwa
perusahaan,
kedekatan
keterkaitan
produk
kredibilitas
cause,
dengan
keragu-raguan
akan
pengenalan
cause
mendukung
(awareness)
terhadap
menyebabkan
sikap
yang
suatu
seseorang
Kurangnya
cause.
meningkat. Saat konsumen mengetahui
skeptis.
bahwa kredibilitas perusahaan tinggi, sikap
Pengenalan dan informasi yang kurang
mereka akan positif. Sebaliknya, jika tidak
terhadap cause akan membuat seseorang
ada
tidak memperhatikan dan cenderung sangsi
penjelasan kepada konsumen mengenai
dengan
Konsumen
kredibilitas perusahaan, maka bisa jadi
cenderung memiliki sikap skeptis pada
konsumen sulit menentukan sikap mereka
suatu cause karena kurangnya informasi
terhadap
mengenai cause tersebut. Bisa disebabkan
perusahaan.
cause
atau
merek
program tersebut. Hal ini terkait dengan
dan
berpengaruh sebagian pada sikap terhadap
pengenalan
dan
tersebut.
karena kurangnya keterangan yang rinci
pada
iklan
informasi
yang
kampanye
Hasil
memberikan
yang
analisis
dilakukan
hipotesis
2
yang
menunjukkan kedekatan cause sebagian
kegiatan
berpengaruh pada sikap terhadap program
sumbangan suatu perusahaan. Mohr et al
CRM, dan sikap terhadap merek. Terkait
(1998) dalam Bronn dan Vrioni (2001)
dengan self interest (kepentingan diri
mengatakan bahwa hampir tidak mungkin
sendiri) seseorang, dengan tujuan untuk
mempengaruhi pendapat seseorang yang
mencoba memaksimalkan self interest,
sinis karena keyakinan yang mereka
maka
pegang tersebut akan tetap bertahan. Akan
mempedulikan
tetapi, menurut Bronn dan Vrioni (2001),
hasilnya berdampak secara langsung pada
bahwa sikap skeptisme akan menurun saat
diri
pengetahuan
penelitian ini adalah dalam artian dekat
menjelaskan
atau
informasi
mengenai
(knowledge)
seseorang
26
sebagian
mereka.
besar
isu
Arti
atau
individu
akan
cause
yang
kedekatan
dalam
secara
geografis,
yaitu
donasi
yang
norma-norma sosial. Hasil eksperimen
dilakukan perusahaan mendukung cause di
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kota tempat tinggal partisipan saat ini.
sikap konsumen pada donasi yang berjarak
Dengan definisi ini diharapkan bahwa
dekat dengan partisipan dibandingkan
donasi akan dianggap oleh partisipan
donasi yang secara geografis letaknya jauh
berdampak secara langsung pada diri
dari kota tempat tinggal. Menurut teori,
mereka.
lingkup geografi yang dekat membuat
Konsisten dengan elemen social exchange
manfaat yang lebih bagi komunitas lokal
theory, yang mengatakan bahwa individu
dan berdampak secara langsung bagi diri
cenderung memaksimalkan self interest
konsumen, sehingga sikap konsumen akan
(Hou et al, 2008), menurut Landreth
lebih positif.
(2002) di dalam social exchange theory,
Hasil
analisis
hipotesis
4
pertukaran yang individu lakukan adalah
menunjukkan bahwa kesesuaian produk
tentang kepentingan diri mereka sendiri,
dengan cause sebagian berpengaruh pada
dan
untuk
sikap terhadap program CRM, dan sikap
memaksimalkan timbal-balik yang mereka
terhadap merek Bagi sebuah perusahaan,
dapatkan serta meminimalkan biaya untuk
akan lebih efisien untuk membuat suatu
mendapatkan
individu
hasil
menguntungkan.
mengenai
berusaha
Namun
keuntungan
yang
paling
donasi yang sesuai dengan bisnis inti
ada
batasan
mereka. Hal tersebut juga akan dipandang
saat
konsumen sebagai sesuatu yang wajar dan
individu tidak lagi mengejar kepentingan
masuk akal, sehingga sikap konsumen
untuk diri mereka sendiri. Dalam konteks
terhadap
program
CRM, ada perasaan tanpa pamrih untuk
lakukan
cenderung
memberi
mereka
dengan sikap terhadap merek perusahaan.
yaitu
Bloom et al (2006) mengatakan ekspos
manfaat tak berwujud (intangible) dalam
terhadap setiap jenis inisiatif promosi telah
bentuk pemberian yang mereka lakukan,
dipahami bahwa dapat berpengaruh positif
dan manfaat berwujud (tangible) dari
pada
barang atau produk yang dibeli. Self
melibatkan afiliasi merek dengan suatu
interest dapat termanifestasikan sebagai
kelompok, kegiatan, atau kejadian sosial
perasaan untuk berbuat baik dan terlibat
yang
dalam kegiatan amal, atau kelegaan karena
bahwa ada persamaan kegiatan tersebut
penyesuaian
dilakukan
dengan merek perusahaan, berpengaruh
terhadap tekanan sosial eksternal dan
positif pada penilaian dan perasaan mereka
selain
tersebut
bahwa
mendapatkan keuntungan ganda
yang
sudah
27
merek.
membuat
yang
positif,
Inisiatif
perusahaan
begitupun
promosi
konsumen
yang
merasakan
mengenai merek tersebut dibandingkan
cause yang berkaitan dengan isu-isu sosial
jika promosi yang sama, akan tetapi tidak
lebih efektif jika menggunakan cause yang
melibatkan
sesuai
persamaan
cause tertentu,
merek
dengan
dengan
produk
perusahaan
dibandingkan yang tidak walaupun ada
ataupun jika terdapat
kesesuaian yang rendah antara produk
bukti
dengan cause. Landreth (2002) dalam
Sebagai contoh, perusahaan susu yang
penelitiannya menggunakan produk body
mensponsori penyediaan susu bagi anak-
lotion untuk produk yang sesuai dengan
anak miskin akan meningkatkan sikap
cause yang dipilih yaitu kanker kulit, dan
lebih
produk keju cheddar sebagai produk yang
program dan merek, dibandingkan dengan
tidak
Untuk
perusahaan
susu
penelitian ini produk yang digunakan
penyuluhan
kecanduan
dalam eksperimen adalah produk makanan
konsumen melihat ada kesesuaian yang
yaitu hamburger dengan cause pemberiaan
tinggi dengan cause, terkadang sebagian
lowongan kerja bagi masyarakat (memiliki
dari
keterkaitan dengna produk) dan riset untuk
perusahaan
flu burung (tidak memiliki keterkaitan
komersil.
dengan produk). Program pemasaran yang
mungkin akan bertindak negatif dengan
memiliki kesesuaian yang tinggi dengan
program
produk perusahaan akan lebih mudah
kesesuaian
tinggi
dikenali
Sebaliknya
apabila
sesuai
oleh
dengan
cause.
konsumen,
akan
ada
yang mendukung hal tersebut.
positif
dan
mereka
perasaan
yang
justru
terhadap
mensponsori
alkohol.
akan
Saat
melihat
sebagai
oportunistik
Konsumen
yang
apabila
cause
skeptis
mempunyai
dengan
cause
dan
produk.
mempunyai
penilaian dan menghasilkan pengaruh
kesesuaian rendah dengan produk, hal ini
positif pada anggapan konsumen dan
mungkin juga dapat berpengaruh baik bagi
perasaan mereka dibandingkan dengan
konsumen karena menimbulkan kesan unik
kesesuaian yang rendah. Sebagai contoh,
dan dapat menjadi salah satu strategi
perusahaan
mensponsori
diferensiasi merek. Dalam penelitian ini,
lomba balap sepeda Tour de France akan
kesesuaian antara produk dengan cause
menghasilkan tanggapan yang lebih positif
terbukti lebih menunjukkan sikap positif
dari konsumen daripada perusahaan sepeda
pada diri seseorang.
sepeda
yang
yang mensponsori kegiatan balap mobil
(Bloom et al, 2006). Akan tetapi, Bloom et
Kesimpulan
al (2006) mengkritisi bahwa sepertinya
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
belum ada kejelasan bahwa kegiatan-
menguji hubungan antara atribut-atribut
kegiatan perusahaan yang mensponsori
CRM
28
yaitu
kredibilitas
perusahaan,
kedekatan cause, dan keterkaitan produk
2. Masih terdapat beberapa partisipan yang
dengan cause pada sikap terhadap program
tidak lengkap mengisi lembar jawaban
cause-related
terhadap
merek.
dilakukan
dan
marketing,
dengan
sikap
Pengujian
hipotesis
analisis
ANOVA,
kuesioner mungkin karena minim dan
kurang jelasnya petunjuk pengisian.
dengan bantuan program SPSS versi 22.
Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Pada ANOVA jumlah variabel dependen
Beberapa saran untuk penelitian
lebih dari satu (metrik atau interval), dan
selanjutnya dari penelitian ini adalah:
variabel independen jumlahnya satu (non-
1. Perlunya penambahan atribut-atribut
metrik atau nominal) Variabel dependen
CRM yang lain untuk diteliti, seperti jenis
dalam penelitian ini ialah sikap pada
dukungan yang diberikan perusahaan.
program CRM, dan sikap pada merek.
2. Komponen frekuensi atau batas waktu
Variabel independen dalam penelitian ini
dalam kampanye CRM perlu diteliti.
ialah kredibilitas perusahaan, kedekatan
3.
cause, dan kesesuaian produk dengan
karakteristik
cause. Adapun hasil penelitian dapat
dimasukkan dalam analisis.
disimpulkan sebagai berikut:
4. Menggunakan metode penelitian yang
1. Saat kredibilitas perusahaan tinggi,
lain, misalnya survei.
Dalam
penelitian
selanjutnya,
sosio-demografis
dapat
maka dapat mendorong evaluasi positif
pada sikap terhadap merek.
Implikasi Manajerial
2. Cause yang dekat dapat mendorong
Penelitian ini tentunya mendukung
evaluasi positif pada sikap terhadap merek,
praktek CRM yang dilakukan perusahaan.
dibandingkan cause yang jauh.
Penelitian terdahulu mendapatkan temuan
3. Kondisi kesesuaian antara produk
bahwa program CRM membuat konsumen
dengan cause dapat mendorong evaluasi
bersikap positif terhadap merek dan
positif pada sikap terhadap merek.
perusahaan. Citra merek akan meningkat
di mata konsumen. Nama perusahaan
Keterbatasan Penelitian
Terdapat
beberapa
terangkat
keterbatasan
di
mata
konsumen
karena
kampanye sosial yang mereka lakukan
dalam penelitian ini, diantaranya adalah:
tersebut. CRM bisa dikatakan strategi
1. Manipulasi dalam eksperimen berupa
kreatif untuk memenangkan pasar terlepas
iklan berbentuk gambar seharusnya bisa
dari pro dan kontra yang mengiringinya.
lebih kreatif.
Pemahaman yang tepat mengenai perilaku
29
konsumen
praktisi.
sangat
Hasil
penting
bagi
penelitian
ini,
Strategic,
para
and
Consideration,”
CRM
Statistical
Journal
of
meningkatkan citra merek bagi produk
Personality and Social Psychology,
yang dipasarkan.
Vol. 51, No.6, pp. 1173-1182.
Hasil penelitian ini diharapkan
Bloom, Paul N., Hoefller, Steve., Keller,
memberikan wawasan mengenai pengaruh
Kevin Lane., and Meza, Carlos
CRM pada sikap konsumen. Salah satu hal
Basurto.,”How
yang
paling penting
percaya
atas
apa
perusahaan
agar
konsumen
Marketing
yang
dilakukan
Perceptions,”
adalah
Social-Cause
Affects
Consumer
MIT
Sloan
Management Review, Vol.47, No.2.
akuntabilitas
saat
Brink, Douwe van den., Schroder, G.O.,
konsumen mempercayai perusahaan telah
Pauwels, P. (2006),”The Effect of
sungguh-sungguh
yang
Strategic and Tactical Cause-Related
dijanjikan, seperti memastikan berapa
Marketing on Consumers Brand
produk yang terjual, dan berapa jumlah
Loyalty,”
yang disumbangkan. Akuntabilitas sangat
Marketing, Vol.23, No.6, pp.15-25.
perusahaan.
CRM
akan
sukses
melakukan
Journal
of
Consumer
konsumen
Bronn, P.S. and Vrioni, A.B. (2001),
berpikiran bahwa program yang dilakukan
“Corporate Social Responsibility and
hanya
Cause-Related
penting
karena
untuk
bisa
saja
meningkatkan
penjualan
Marketing:
an
produk semata. Perusahaan hendaknya
Overview,” International Journal of
memilih isu sosial yang memang menjadi
Advertising, 20, pp. 207-222.
Cooper, Donald R. and Schindler, Pamela
perhatian perusahaan maupun konsumen
yang menjadi sasaran produk perusahaan.
S.
Bukti
Method, 9th edition. Mcgraw-Hill
mengatakan
bahwa
perusahaan
(2006),
Business
Research
International Edition.
mengalami peningkatan penjualan secara
Cui, Y., Trent, E.S., Pauline, M.S., Grace,
pesat setelah melakukan kampanye CRM.
N.M.
(2003),”Cause-Related
Marketing:How
DAFTAR PUSTAKA
Generation
Y
Respond,” International Journal of
Retail and Distribution Management,
Baron, Reuben M. and Kenny, David, A.
Vol.31, No.6, pp.310-320.
(1986), “The Moderator-Mediator
Variabel
Distinction
in
Dharmmesta, B.S. (1998), “Theory of
Social
Planned Behaviour dalam Penelitian
Psychological Research: Conceptual,
30
Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen,”
Journal of Public Policy and
KELOLA, No.18, pp.85-103.
Marketing, Vol.21, No.1, pp.78-89.
Hou, J., Du, L., and Li, J. (2008),”Cause’s
Ellen, Pam Scholder., Mohr, Lois A., and
Webb,
Deborah
“Charitable
J.
Program
Attributes Influencing Consumer’s
(2000),
and
the
Purchasing
Intention:
Empirical
Retailer:Do They Mix,” Journal of
Evidence
Retailing, Vol.76, No.3.
Pacific Journal of Marketing and
Fry, L.W., Keim, G.D., Meiners, R.E,
(1982),”Corporate
Altruistic
or
Profit?,”
Jogiyanto, H.M. (2007),” Sistem Informasi
The
Keperilakuan,
Vol.25, No.1, pp.94-106.
Yogyakarta.
Shruti.,
and
(2006),”The
Pirsch,
Asia
380.
academy of management Journal,
Gupta,
China,”
Logistic, Vol.20, No. 4, pp.363-
Contributions:
For
from
Penerbit
Andi
Julie.
Kim, Hae Joo., Kim, Jae Il., and Han,
Company-Cause-
Woong Hee. (2005),”The Effects of
Costumer Fit Decision in Cause-
Cause-Related
Related
of
Company and Brand Attitudes,”
Marketing,
Seoul Journal of Business, Vol.11,
Marketing,”
Consumer
Journal
Vol.23,No.6,pp.314-326.
Kotler, Philip. and Keller, K.L. (2006),
”Marketing
R.L. and Blanck, W.C. (2006)
Multivariate Data Analysis, 6
Upper
on
No.2
Hair, J. F. Jr.; Anderson, R.E.; Tatham,
edition.
Marketing
Saddle
th
Pearson
edition,
River,
Management
twelft
Education
International.
Prentice Hall International, Inc.
Landreth, Stacy. (2002), For A Good
Heckler, Susan E. and Childer, Terry L.
Cause:
The
Effects
of
Cause
Cause
Proximity,
(1992), “The Role of Expectancy
Importance,
and Relevancy in Memory for
Congruency and Participation Effort
Verbal and Visual Information:
on Consumer Evaluations of Cause
What
us
Incongruency?,”The
Related
Marketing,
Lousiana State University.
Journal of Consumer Research,
Vol. 18, No. 4,pp. 475-492.
Marin, L., Ruiz, S., Rubio, A., (2008),
”The Role of Identity Salience in The
Hoeffler, S. and Keller, K.L. (2002),
“Building Brand Equity throught
Effects
Corporate
Responsibility
Societal
Dissertation
Marketing,”
31
of
Corporate
on
Social
Consumer
Behavior,”
Journal
of
Smith, Scott M. and Alcorn, David S.
Business
(1991),”Cause Marketing: A New
Ethics, No.84, pp.65-78.
Nan, Xiaoli. and Heo, Kwangjun., (2007),
Direction
“Examining the Role of Brand-Cause
Corporate
Fit in Cause-Related Marketing,”
Journal of Consumer Marketing,
Journal of
Vol.8, No.3.
Advertising, Vol.36,
Tarkiainen,
No.2, pp.63-74.
in
the
Marketing
Responsibility,”
A.
and
of
The
Sundqvist,
S.
Neuman, W Lawrence., (2006) Social
(2005),”Subjective Norms, Attitudes
Research Method Qualitative and
and Intention of Finnish Consumers
th
Quantitative Method, 6
in Buying Organic Food,” British
edition.
Food Journal, Vol.107, No.11, pp.
Pearson International Edition.
Oktoria, S. (2005),”Modeling and Testing
The
Effects
Marketing,
of
Related
Till, Brian D. and Nowak, Linda I. (2000),
Reputation,
“Toward Effective Use of Cause
Cause
Corporate
808-802.
and Brand Image on Buyer Attitude
Related
Marketing
Alliances,”
and Purchase Intention,” Simposium
Journal of Product
and Brand
Riset Ekonomi II, Surabaya 23-24
Management, Vol.9, No.7, pp. 472-
November 2005.
484.
Prakosa, A. (2010),”Penilaian Atribut-
Varadarajan, P.R. and Menon, A. (1988),
Atribut Cause Related Marketing
”A
pada Sikap terhadap Cause Related
Strategy
Marketing
Philanthropy,”
Merek,
dan
Sikap
Thesis
Gadjah
terhadap
Coalignmet
of
Marketing
and
Corporate
The
Journal
of
Marketing, Vol.52, No.3, pp.58-74.
Mada
Webb, Deborah J. and Mohr, Lois A.
University.
(1998), “A Typology of Consumer
Prakosa, A. (2016). Penilaian Sikap Pada
Country Of Origin Image Terhadap
Responses
Sustainability
Marketing: From Skeptics to Socially
Dan
Evaluasi
Roberts, M. and Ryan, M.M. (2005),”The
of
2005
Related
and Marketing, Vol.17, No.2 pp.
Cause-Related
226-238.
Marketing on Purchase Behaviour,”
ANZMAC
Cause
Concerned,” Journal of Public Policy
Produk. Akmenika, 13(1).
Influence
to
Conference:
Corporate Responsibility.
32