SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia :
Kelenjar Hipofisis atau Pituitari (hypophysis pituitary gland)
Kelenjar hipofisis berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hipotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain.
Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa (pada pria dari lahir – usia 21 th, pada wanita dari lahir – usia 18 th). Hormon pertumbuhan ini bekerja pada tulang, otot, tulang rawan dan kulit. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi (gigantism); tetapi bila produksi itu teIjadi setelah usia dewasa, akan didapatkan manusia dengan bagian-bagian tubuh tertentu tumbuh berlebih (dagu, jari, dll.), dinamakan acromegali. Hormon yang kurang pada masa anak-anak menyebabkan anak tumbuh menjadi orang dewasa yang kecil dengan tubuh berimbang.
Hormon hipofise lain adalah follicle stimulating hormone yang merangsang produksi hormon seks, dan prolactin yang mengatur produksi air susu ibu setelah melahirkan.
Kekurangan hormon tiroid (thyroxin) dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pula. Seeara fisik dapat dijumpai akibatnya sebagai seorang yang kecil dengan bagian tubuh yang kurang proporsional. Ada juga yang tumbuh kecil dengan mental terbelakang (cretin). Produksi hormon tiroid dirangsang oleh hormon hipofise (thyroid stimulating hormone) dan membutuhkan iodium.
Kelenjar Tiroid (thyroid gland) atau Kelenjar Gondok
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan.
Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Kadang-kadang tiroid agak membesar pada wanita menjelang saat menstruasi.
Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung; banyak keringat dan berat badan turun; serta mata menonjol seperti ikan koki.
Untuk memeriksa aktivitas produksi hormon thyroid, disamping memeriksa kadar thyroxin darah dapat juga diperiksa dengan menggunakan radio-isotop. Pada pasien yang bersangkutan diberi iodium radioaktif dan dilihat bagaimana kelenjar tiroid menangkap zat tersebut. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
Tidak semua pembesaran tiroid berbahaya karena tidak otomatis meningkatkan produksi hormon. Yang perlu diperhatikan adalah pembesaran yang teIjadi ke arah rongga dada karena dapat menekan jalan napas (trachea) dan esofagus (jalan makan).
Tepat di belakang kelenjar tiroid terdapat serabut saraf yang antara lain mengurus otot penggerak pita suara (n.recurrens).Salah satu risiko pembedahan kelenjar tiroid adalah terpotongnya serabut saraf ini, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pita suara sehingga suara menjadi serak berbisik. Walaupun sulit dan kedl kemungkinannya, keadaan ini masih bisa diperbaiki dengan menyambung saraf yang terputus itu.
Kelenjar Paratiroid (parathyroid gland)
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, berjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot.
Kelenjar Suprarenalis (suprarenal gland)
Kelenjar suprarenalis dinamakan pula kelenjar adrenal, terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
Bagian korteks
Menghasilkan hormon deoksikortison dan kortison. Kekurangan hormon ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang berakibat kematian.
Bagian medulla
Menghasilkan adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin berfungsi
untuk mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa), menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah, bersama dengan hormon insulin, adrenalin mengatur kadar gula darah sampai 0,1%.
Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
Pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas
Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta.
Sel-sel alfa menghasilkan glucagon yang berfungsi meninggikan gula darah,
Sel-sel beta menghasilkan hormon insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula darah),
Selain itu pankreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan.
Hormon insulin dan glucagon, kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalam darah. Gangguan produksi hormon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.
Adakalanya seseorang sangat sensitif terhadap karbohidrat atau gula. Mengkonsumsi dapat karbohidrat menyebabkan peningkatan produksi insulin sehingga yang bersangkutan akan kekurangan gula. Sebagai akibatnya, ia akan makan kembali dan reaksi yang sarna akan berulang. Lambat laun orang itu akan menjadi gemuk karena terus makan dan kadar gula darah naik karena memang konsumsi gula terlalu banyak dan insulin yang dikeluarkan tak dapat mengimbanginya. Hal tersebut salah satu mekanisme terjadinya penyakit diabetes yang sangat beragarn. Ada juvenile diabetes yang biasanya merupakan penyakit turunan, ada juga adult onset diabetes yang baru muncul sesudah usia di atas 40 tahun.
Kelenjar Kelamin (Gonad)
Gonad yang terdiri dari testis pada laki-laki dan indung telur (ovary) pada wanita menghasilkan hormon seks pria atau wanita. Pada setiap laki-Iaki dan wanita sebenarnya terdapat hormon seks wanita dan pria bersama-sama, yang dihasilkan oleh gonad dan kelenjar suprarenal. Pada wanita keseimbangannya terletak pada hormon wanita yang lebih banyak dan pada laki-Iaki pada hormon laki-laki. Pada laki-Iaki yang dikebiri sifat kejantanan yang dipengaruhi oleh hormon seks laki-Iaki, akan hilang dan pengaruh hormon seks wanita akan menonjol.
Kelenjar kelamin pria (testis)
Testis mempunyai 2 fungsi utama yaitu menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormon jantan (androgen) yaitu hormon testosteron oleh sel-sel leyding.
Hormon testosteron berfungsi untuk mempengaruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain
Kelenjar kelamin wanita (ovarium)
Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormon-hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berpengaruh pada :
Pematangan sel-sel kelamin,
Pertumbuhan alat kelamin,
Pemeliharaan sistem reproduksi dan
Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita.
Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi :
Mempengaruhi kontraksi otot rahim,
Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endometrium uterus.
Salah satu akibat hormon seks laki-Iaki dan wanita, di luar pengaruh terhadap fungsi seksual itu sendiri, adalah dalam pertumbuhan lapisan lemak tubuh. Hormon testosteron membantu terbentuknya jaringan otot yang baik, sedangkan hormon estrogen pada wanita membantu tumbuhnya jaringan lemak. Pada pemberian pil KB formula lama, hal ini perlu diperhatikan karena ada pil yang cenderung bersifat maskulin (androgenic) dan ada yang feminin (estrogenic).
Kepala botak pada pria (male pattern baldness) merupakanakibat hormon seks pria, seperti juga tumbuhnya jerawat.
Plasenta
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
Thymus
Jika dipergunakan definisi tidak mempunyai saluran keluar untuk mengalirkan zat yang dihasilkannya, kelenjar thymus dapat dimasukkan ke dalam kelompok ini.
Thymus terletak di belakang tulang dada anak-anak hingga usia pubertas. Setelah usia pubertas kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih yang disebut T-lymphocyte.
Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai memory atau ingatan terhadap benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan memperbanyak din menetralkan efek zat itu terhadap tubuh.
Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atau sistem imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler.
Efek serupa terjadi juga melalui mekanisme pembentukan zat anti (humoral immune system) oleh B-lymphocyte. Dari penjelasan ini thymus tidak termasuk dalam kelenjar endokrin. Walaupun tidak mempunyai saluran' keluar, termasuk dalam sistem imun tubuh.
Hormon
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan :
Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual,
Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi,
Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.
PAGE \* MERGEFORMAT 8