Academia.eduAcademia.edu

Perancangan Organisasi TI-35-04 / NIM Ganjil

Perancangan Organisasi TI-35-04 / NIM Ganjil Nama NIM 112100001 112100123 Regi Alvino 112111127 Nata Satya Putri 112111129 Fakhrurrozi 112111131 Wiwit Mulyaningsih 112111133 Satryo Dwi Sutrisno 112111135 Satya Wicaksana Mukhlisin 112111137 Reza Mohammad Rifky 112111139 Kevin Reza Andaru 112111141 Anggara Cipta Riyanto 112111143 Himawan Santoso 112111145 Hafiz Abdul Azis 112111155 Hafiz Rizky Utama 112111157 Ricky Muhammad Firdaus 112111159 Robby Fachri 112111161 Zeynabila Kheista Sakina 112111163 Moehammad Budhicahyanto 112111165 Dhinar Rizki Ismail 112111167 Kontra Gillette’s Animal Testing Animal testing merupakan suatu pengujian yang menggunakan hewan sebagai media perobaan. Hal ini biasa dilakukan untuk menguji reaksi produk dengan memberikan produk tersebut kepada hewan yang dijadikan uji coba. Bagi sebagian perusahaan, animal testing merupakan cara yang terbaik yang dapat dilakukan karena perusahaan tersebut sangat concern terhadap hak yang dimiliki manusia. Tetapi, di sisi lain banyak sekali keburukan dan dampak buruk yang mereka kesampingkan ketika melakukan animal testing. Keburukan pertama, animal testing jelas dapat memberikan efek samping kepada hewan yang dijadikan uji coba, seperti kecacatan atau bahkan menumbulkan kematian. Sebagai sebuah organisme, bukan hanya manusia yang memiliki hak untuk hidup, tetapi hewan serta tumbuhan juga mempunyai hak yang sama untuk hidup di muka bumi ini. Sebagai makhluk yang beretika, seharusnya mereka sadar bahwa bumi ini diciptakan bukan hanya untuk kepentingan manusia semata, tetapi juga untuk kepentingan seluruh makhluk yang ada di dalamnya. Ketika aturan tersebut dilanggar, maka sama saja manusia tersebut secara sadar atau tidak sadar telah menghilangkan kehormatannya sebagai makhluk yang beretika. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan. Manusia dibekali oleh Tuhan berupa akal yang dapat memikirkan beribu-ribu variable alternative untuk memecahkan suatu masalah. Dari zaman dahulu hingga saat ini, sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh manusia dan itu yang membuktikan bahwa selalu ada alternative yang lebih baik yang dapat memperbaiki kekurangan yang dimiliki inovasi sebelumnya. Selama ini, animal testing merupakan inovasi yang memberikan rasa aman bagi manusia, tetapi masih memberikan dampak buruk terhadap hewan. Sebagai sebuah industri besar, seharusnya perusahaan Gillette tidak hanya mengembangkan inovasi terhadap produknya, tetapi juga mengembangkan inovasi terhadap teknik uji cobanya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pasti ada jalan yang dapat dikembangkan untuk menggantikan animal testing. Contohnya, saat ini ilmuwan telah menciptakan manusia buatan yang dirancang khusus untuk digunakan sebagai uji coba. Manusia buatan ini telah digunakan dalam uji coba senjata api militer, keamanan mobil, bela diri dan sebagainya. Gillette, dalam hal ini seharusnya mengetahui kulit sintetis buatan bernama episkin yang dibuat mirip dengan kulit asli manusia dan memiliki reaksi yang mirip dengan kulit manusia apabila dikenakan beberapa zat-zat tertentu terhadap kulit tersebut. Apabila dilihat terdapat film berjudul “upside down” dimana ada ilmuan yang memiliki sejenis kepala dengan kulit buatan yang mirip manusia untuk dipakai sebagai alat percobaan pembuatan krim kosmetik. Sehingga baik hewan maupun manusia tidak ada yang mendapat efek samping ketika perusahaan tersebut akan melakukan pengujian terhadap produknya. Manusia adalah makhluk yang bermoral. Inovasi yang dikembang harus memberikan hal positif untuk kepentingan manusia tanpa harus merugikan lingkungan sekitarnya. Karena manusia dan lingkungan akan selalu berinteraksi dan saling membutuhkan. Itulah yang mencirikan manusia sebagai kholifah di bumi ini.