Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Mengutip dari buku Psikologi Industri dan Organisasi karya Rosleny Marliani tahun 2015, ada dua ahli yang berpendapat mengenai definisi dari PIO. Menurut Muchinsky, PIO merupakan suatu ilmu tentang hubungan antara manusia dan dunia kerja yang mencakup penelitian mengenai tujuan pekerjaan individu, orang-orang yang ditemui, dan pekerjaan yang dilakukan. Naylor juga berpendapat mengenai definis dari PIO. Menurutnya, PIO adalah penerapan sederhana dan mendalam dari fakta dan prinsip psikologi yang berhubungan dengan manusia dalam bidang bisnis dan industri. Mengutip dari buku Work in the 21 st Century tahun 2019, definisi mudah dari psikologi industri dan organisasi adalah penerapan prinsip, teori, dan hasil riset dari psikologi di tempat kerja.
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian sejarah. 2. Siswa mampu membedakan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni. 3. Siswa mampu mendeskripsikan periodisasi dan kronologi. 4. Siswa mampu mendeskripsikan kegunaan sejarah.
Yasmin, 2021
Disusun oleh: Yasmin Haddad Assegaf (6020210117) FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2021 1.1. Penerapan Psikologi Dalam Konsep PIO Dilansir dari sumber American Psychological Association (2015), bahwa penerapan psikologi dalam dunia industri diantaranya adalah : • Industrial and organizational (I/O) psychologists focus on the behavior of employees in the workplace. They apply psychological principles and research methods to improve the overall work environment, including performance, communication, professional satisfication and safety. Hal ini berarti bahwa peran psikologi dalam dunia industri dan organisasi menekankan fokus utama pada tingkah laku karyawan dalam ruang lingkup pekerjaan. Menerapkan prinsip dan nilai dasar psikologi, serta metode penelitian dengan tujuan meningkatkan situasi pekerjaan secara keseluruhan, termasuk performa dan etos kerja, komunikasi, mencapai kepuasan dalam pekerjaan, serta keamanan. Dilansir dari Steve M. Jex dan Thomas W. Britt dalam buku Organizational Psychology (2014), bahwa penerapan psikologi dalam industri dan organisasi terbagi menjadi beberapa bidang, diantaranya berfokus pada rekrutmen, seleksi, klasifikasi, kompensasi, penilaian kerja, dan pelatihan karyawan. Dalam konteks organisasi, fokus utama penerapan psikologi tertuju pada sosialisasi, motivasi, kesehatan dan kesejahteraan, kepemimpinan, regulasi sosial, dan keadilan untuk karyawan.
Pengantar Sejarah, 2022
Setiap bidang kajian memerlukan skop untuk menjadikannya sebuah bidang yang tersendiri. Oleh itu, sejarah sebagai sebuah bidang kajian perlulah mempunyai skop kajian atau ruang lingkupnya yang tersendiri. Skop kajian ini perlulah spesifik dan berfokus, kerana mustahil kita dapat membahaskan semua perkara. Dan jika kita membahaskan semua perkara, perbahasan kita akan menjadi perbahasan umum dan bukan lagi berdiri sebagai satu bidang yang tersendiri. Untuk menentukan skop dan ruang lingkup sejarah, ahli sejarah telah berusaha untuk memahami falsafah sejarah dan memberikan satu definisi kepadanya. Kerana tanpa sebuah definisi, kita tidak dapat menentukan sempadan dan ruang kajian kita.
Penilaian kinerja karyawan adalah masalah penting bagi seluruh pengusaha. Namun, kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis, dimana hal ini akan terjadi dengan menggunakan sistem penilaian manajemen yang baik. Sistem manajemen kinerja (performance management system) terdiri dari proses-proses untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja para karyawan yang dipekerjakan.
dd Publishing, 2020
Buku Industri dan Organisasi yang ditulis oleh Seta A. Wicaksana, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Aisyah Pia Asrunputri, B.A., M.M., dan Andita Putri Ramadhania ini menantang untuk dibaca. Industri merupakan kegiatan ekonomi untuk memproses masukan (mentah) menjadi produk yang diperlukan pasar. Subjek yang menghasilkan produk itu mempunyai concerns agar produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan efisiensi prosesnya yang tinggi pula. Meskipun buku ini tidak memberikan resep bagaimana seharusnya menghasilkan produk (barang atau jasa) yang berkualitas tinggi itu, tetapi isinya memberikan pemahaman tentang apa dan bagaimana unsur yang terlibat dalam produksi itu dapat berperan secara maksimal. Organisasi memang sudah ada sejak berabad-abad, malahan sudah ada sejak manusia tidak hidup sendirian. Meskipun demikian dengan perjalanan waktu, organisasi terus mengalami perubahan untuk melakukan fungsinya secara maksimal sesuai dengan perkembangan tantangan yang dihadapinya. Memahami organisasi, apalagi organisasi modern, tidak dapat dilakukan hanya melalui satu disiplin ilmu. Psikologi berperan besar untuk memahami perilaku manusia dan lingkungannya, sosiologi berperan untuk memahami perilaku manusia dalam kaitannya dengan manusia lain dalam konteks institusional, politik berperan untuk memahami distribusi kekuasaan yang menjadi motor penggerak organisasi, manajemen berperan untuk mencari upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menghasilkan produk, teknologi berperan untuk mendapatkan aplikasi praktis dalam memaksimalkan produktivitas organisasi, riset, dan pengembangan berperan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana teori atau model dapat ditemukan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Penulis buku ini tampak berusaha untuk menjelaskan bagaimana memahami dan memaksimalisasi kinerja organisasi, melalui apa yang disebutnya sebagai pendekatan integratif, meskipun titik berat tinjauan kelihatannya adalah psikologi. Ini dapat dipahami karena berbicara tentang organisasi, selalu bicara tentang individu dan lingkungannya, berbicara tentang pemahaman perilaku kelompok dalam suatu struktur dan sistem, berbicara tentang ekuilibrium perilaku dan kepemimpinan yang mengendalikan ekuilibrium itu. Tidak ada organisasi tanpa manusia, oleh karena itu pemahaman tentang manusia sebagai pelaku dalam organisasi dari berbagai aspeknya menjadi penting. Perolehan ilmu tentang perilaku manusia dalam organisasi berbeda dengan perolehan ilmu dalam hard sciences. Dalam hard sciences, konstruksi teori dilakukan dengan mencari generalisasi melalui temuan hukum, aksioma, postulat yang dapat dipakai untuk menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena. Dalam psikologi, meskipun ada psikologi eksperimental, generalisasi tidak dapat diperoleh dengan hanya menggunakan pendekatan induktif. Dalam psikologi, prediksi fenomena merupakan hal yang rumit. Perlu juga diingat bahwa banyak masalah psikologi yang tidak dapat dipecahkan melalui pendekatan keilmuan sehingga perlu bantuan filsafat untuk menjawabnya.
Karl Jaspers. Pueblo y Universidad (Traducción), 2024
INTERNATIONAL CONFERENCE ON EURASIAN ECONOMIES 2012, 2012
Proceedings of the 5 th National Conference; INDIACom-2011, 2011
Ancient Near Eastern Studies, 2000
Psicologia Argumento, 2011
Sociology of Sport Journal, 2010
Journal of Thermal Analysis and Calorimetry, 2013
The Japan Society of Applied Physics, 2018
BMC Complementary and Alternative Medicine, 2017
Scientific Journal of Hamadan Nursing & Midwifery Faculty, 2017
UNED Research Journal, 1969
Journal of Experimental & Clinical Cancer Research
Acta Psychiatrica Scandinavica, 2000
Journal of the Canadian Association of Gastroenterology