UJIAN AKHIR SEMESTER
AKIDAH AKHLAK
DOSEN MATA KULIAH
MUHAMMAD ARSYAM
(
[email protected])
DISUSUN OLEH
MAGFIRAH ILYAS
70200119111
(
[email protected])
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
1. Jelaskan berdasarkan Al-Quran dan Hadits tentang pengertian keberadaan manusia dan
agama dalam islam?
Jawaban:
Dalam agama islam dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang
keberadaanya di bumi bukan karena sembarang alasan, melainkan karena ia dipercaya
untuk menjadi khalifah dimuka bumi. Yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah/2:30
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “mengapa Engkau
menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui”.
Dalam literatur dakwah Islamiyah, secara umum ditegaskan bahwa tujuan keberadaan
manusia adalah untuk beribadah kepada Allah swt.
Manusia sesungguhnya adalah “Ibadullah.” Kata atau term Ibadullah sudah umum
dimaknakan dengan “beribadah” kepada Allah. Secara lebih spesifik, pemaknaan
ibadullah ini diartikan sebagai ketundukpatuhan sang hamba kepada Allah swt.,
sekurang-kurangnya sebagaimana terakumulasi pada enam rukun iman dan lima rukun
Islam. Di sisi lain, ada pernyataan tugas manusia, yakni sebagai “khalifah” Kata atau
istilah. “Khalifah” bila dikaitkan dengan sejarah umat Islam, sudah pasti merujuk kepada
model pemerintahan, tepatnya kepala pemerintahan Islam di awal-awal pertumbuhannya
pasca wafatnya Rasulullah saw.
Keberadaan agama islam mampu memberikan petunjuk dan pedoman hidup bagi
umat manusia yang meyakininya sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diridhoi
oleh Allah swt dan senantiasa mendekatkan diri pada hal-hal yang menjadi anjuran dan
disukai oleh Allah swt.
2. Jelaskan dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang pengertian iman kepada
Allah SWT?
Jawaban:
Iman secara bahasa adalah percaya, secara istilah iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati mengucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.
Iman kepada Allah SWT membenarkan dengan hati bahwa Allah SWT ada dengan segala
sifat keagungan dan kesempurnaanya, kemudian diakui dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan di dunia.
Contoh iman keada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari:
a. Mendirikan Sholat
b. Menafkahkan sebagian rezeki
c. Beriman Kepada Kitab Allah
d. Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
e. Selalu berbuat kebajikan
f. Mampu menahan amarah
g. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
h. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
i. Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
j. Mempercayai dengan benar rukum iman
3. Berikan penjelasan tentang bagaimana hakikat dan konsekuensi dua kalimat syahadat
dalam islam?
Jawaban:
Hakikat dua kalimat syahadat
Kalimat syahadat Asyhadu an laa ilaaha illaAllah wa asyhadu anna Muhammad
Rasulullah, yang berarti Aku bersaksi bahwa tiada Sesembahan selain Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.
Kalimat “Asyhadu” dalam tatanan bahasa Arab adalah bentuk fi’il mudhori’ (kata kerja
sekarang atau yang akan dilakukan) dari fi’il madhi (kata kerja lampau) syahida yang
berarti persaksian, pernyataan, janji dan sumpah. Maka pernyataan, janji dan sumpah
seseorang yang telah bersyahadat tidak hanya berlaku pada saat diucapkan saja, tetapi
juga untuk waktu seterusnya. Ia berlaku mengikat sepanjang hayat yang setiap detiknya
menuntut pembuktian dari syahadat tersebut.
Dari lafadz laa ilaaha illallah, ilah berarti tidak ada sesembahan, dan taalluh berarti
ta’abbud (penyembahan). Adapun makna laa ilaaha illallah adalah tidak ada sesembahan
(yang haq) melainkan Allah. Jadi, syahadat laa ilaaha illallah adalah seseorang
mengakui lisan dan hatinya bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah
SWT, sebab kalimat laa ilaah illallah mengandung unsur peniadaan dan unsur
penetapan. Unsur peniadaan adalah laa ilaaha, sedangkan unsur penetapan
adalah illallah. Dalam ilmu nahwu, lafadz Allah adalah pengganti khabar laa yang
dihapus, dan ma’na eksplisitnya adalah laa ilaaha haq illallah.
Makna syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah adalah menyatakan dengan lisan
dan mengimani dalam hati dengan kuat, serta menjelaskannya kepada orang lain bahwa
junjungan kita adalah Muhammad bin Abdullah al-Qurasyi Al-Hisyam adalah utusan
Allah kepada seluruh makhluk; baik jin maupun manusia, yang benar dalam segala apa
yang dia sampaikan dari Allah. Seluruh makhluk-Nya wajib membenarkan dan
mengikutinya. Dan barang siapa yang mendustakannya, maka dia dzalim dan kafir, dan
barang siapa menyalahi petunjuknya, dia adalah pelaku maksiat dan pasti merugi.
Konsekuensi dua kalimat syahadat
Dua kalimat syahadat itu mempunyai konsekuensi tersendiri, yaitu diucapkan dengan
lidah, dibenarkan oleh hati, dan dipraktikkan dengan amal dan perbuatan.Seseorang yang
telah mengucapkan dua kalimat syahadat harus menjauhi hal-hal yang dapat
membatalkan kalimat tersebut yang mana bisa berpengaruh pada keimanannya.
Jika seseorang mengamalkan konsekuensinya secara lahir dan batin maka dia adalah
seorang muslim yang hakiki dan mendapatkan kesenangan dunia dan akhirat. Jika dia
mengamalkan konsekuensinya secara lahir saja, maka dia dikatakan muslim secara zhahir
saja. Dia diperlakukan selayaknya orang muslim, tapi secara batin dia adalah orang
munafik, dan hanya Allah yang akan melakukan hisab atas dirinya.Jika dia tidak
mengerjakan konsekuensi dari kalimat La Ilaha illallah, sekadar mengucapkannya saja,
atau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kalimat ini, maka dia disebut
dengan orang murtad, dia akan diperlakukan selayaknya orang-orang murtad.Jika dia
melakukan sebagian dari konsekuensinya dan meninggalkan sebagian yang lain, maka
dalam keadaan seperti ini perlu dilihat dulu.
Jika sesuatu yang dia tinggalkan itu dapat menyebabkan kemurtadan ketika ditinggalkan,
maka dia dihukum sebagai orang murtad, seperti meninggalkan shalat dengan sengaja,
atau melaksanakan suatu ibadah untuk selain Allah. Jika apa yang ditinggalkannya itu
tidak menyebabkan kemurtadan, maka dia disebut mukmin yang kurang imannya sesuai
dengan apa yang dia tinggalkan, seperti para pelaku dosa selain dosa syirik.
4. Jelaskan pengertian akhlak dalam islam serta kemukakan salah satu ayat Al-Quran secara
lengkap?
Jawaban:
Akhlak dalam Islam adalah suatu bentuk (karakter) yang kuat di dalam jiwa yang darinya
muncul perbuatan yang bersifat iradiyah ikhtiyariyah (kehendak pilihan) berupa, baik
atau buruk, indah atau jelek, sesuai dengan pembawaan diri yang dipengaruhi oleh
pendidikan yang pernah dialami oleh seorang muslim.
يه
َ ساوًا َوذِي ْالقُ ْربَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم
َ ََل تَ ْعبُدُونَ ِإ اَل اللاـهَ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْه ِإ ْح
ِ سا ِك
َوقُولُوا ِللىاا ِس ُح ْسىًا
“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada
manusia” (QS.Al-Baqarah 2:83)
Ayat ini berisi perintah supaya mentauhidkan Allah. Setelah perintah yang agung tesebut,
Dia mengiringinya dengan seruan agar seorang hamba selalu berbuat kebajikan dan
berakhlak mulia kepada seluruh manusia.
5. Berikan penjelasan serta contoh tentang akhlak pergaulan berdasarkan ajaran agama
islam?
Jawaban:
Beberapa hal yang dianjurkan dalam bergaul dengan orang lain:
a. Lemah lembut terhadap orang lain
b. Tersenyum
c. Kasih sayang
d. Memberi salam
e. Jabat tangan
f. Mempermudah dan saling membantu orang lain
g. Menolong orang lain
h. Jangan sombong dengan orang lain
i. Melalukan perkenalan
Langkah pertama dalam pergaulan adalah perkenalan. Inilah tujuan Allah SWT
menjadikan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa. Perkenalan harus segera dilakukan
dengan orang yang belum dikenali, karena hal itu lebih cepat dapat menguatkan tali
persaudaraan. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seseorang menjadikan orang lain sebagai saudara, maka hendaklah ia
menanyakan namanya, nama ayahnya, dan berasal dari mana. Karena hal itu lebih dapat
menguatkan hubungan kasih sayang.”(HR. At-Tirmizi).
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya
hubungan baik antara khalik dengan makhluk dengan makhluk lain.
Dalam islam ada beberapa aspek atau hal menyangkut pergaulan yang harus
diketahui diantaranya adalah dengan siapa kita bergaul dan bagaimana cara bergaul
dengan orang lain.
Berikut adalah contoh akhlak terpuji dalam pergaulan:
a. Mencari teman-teman yang berakhlak baik
b. Mengucapkan salam kepada orang lain
c. Menjawab salam dari orag lain
d. Berjabat tangan dengan orang lain ketika bertemu
e. Tidak berkhlawat