UJIAN AKHIR SEMESTER MATERI AKIDAH AKHLAK
Dosen Mata Kuliah:
Muhammad Arsyam AM, S.Pd.I, M.Pd
(
[email protected])
Disusun Oleh:
Mariani (70200119033)
(
[email protected])
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KSEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
1. Jelaskan berdasarkan Al-Qur’an dan hadits tentang pengertian keberadaan
manusia dan agama dalam islam?
Jawaban:
Pengertian manusia berdasarkan Al-qur’an dan hadits yaitu:
Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sulit dimengerti meskipun
oleh dirinya sendiri. Manusia adalah mahluk yang tidak bisa ditebak,
namun rasional. Manusia juga memiliki fisik yang baik seperti halnya
makhluk hidup lainnya. Manusia juga memiliki akal sehingga dia dapat
menciptakan hal-hal yang luar biasa meskipun secara fisik dia tidak mampu
melakukannya. Manusia melakukan hal-hal hebat dengan bantuan mesinmesin yang dibuatnya. Dengan begitu, manusia bukanlah hewan, tapi mirip
dengan hewan karena punya akal dan perasaan. Sehingga manusia tidak
memiliki konsep definisi yang jelas akan dirinya. Dalam Al-Qur’an, ada
beberapa konsep berkenaan dengan manusia. Yaitu Konsep Al-Basyr,
Konsep Al-Insan, Konsep Al-Naas, Konsep Bani Adam, Konsep Al-Ins,
Konsep Abdu Allah (Hamba Allah). Manusia merupakan mahluk Tuhan
yang paling sempurna karena manusia memiliki segala unsur dari mahluk
hidup lainnya ditambah dengan akal pikiran.
Sementara itu dalam sebuah potongan Hadis yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim juga dijelaskan :
“Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. Beliau berkata :
Rasulullah SAW menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang
yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh
hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari,
kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian
diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia
diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya,
ajalnya, amalnya, dan kecelakaan atau kebahagiaannya…” (Riwayat
Bukhori dan Muslim).
Pengertian keberadaan agama berdasarkan al-qu’an dan hadits sebagai
berikut:
Agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar
tidak kacau. Dalam bahasa Arab, istilah agama disebut “dīn”, berarti
“ajaran tentang ketaatan absolut (kepada Tuhan, Allah)”, pemahaman ini
benar-benar sesuai dengan konsep “Islam”, yang berarti “ketundukan
penuh (kepada Tuhan)”. Menurut para salaf al- shālih sebagaimana yang
dikutip oleh Atiqullah, agama adalah suatu keimanan manusia akan adanya
Allah Swt yang ditetapkan kebenarannya melalui perasaan iman (qalb),
diucapkan dengan kata-kata (lisan), dan melaksanakan dengan perbuatan.
2. Jelaskan dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang
pengertian iman kepada Allah?
Jawaban:
Iman kepada Allah adalah keyakinan atau mebenarkan yang mantap dalam
hati akan wujud Allah, adanya Allah yang meha pencipta, yang mengatur,
membero rezeki, dah menghidupkan serta mematikan (rybubiyah) serta
satu-satunya dzat yang berhak disembah oleh semua mahkluk dengan
segala bentuk peribadahan.
Keimanan mencakup seluruh bentuk amal kebaikan yang kurang lebih ada
tujuh puluh tiga cabang. Syaikhul islam ibnu Taimiyah dalam kitabnya “alAqidah al-Wasithiah” menyatakan bahwa cakupan iman terdiri dari empat
hal sebagai berikut: “Adapun iman kepada Allah itu mencakup, iman
dengan wujud Nya, rububiah Nya, uluhiyah Nya, asma’wasifat Nya.
Keempat cakupan atau kandungan iman tersebut harus benar-benar berada
di dalam keimanan kita.
Contoh iman kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai
berikut:
a. Mendirikan Sholat
b. Menafkahkan sebagian rezeki
c. Beriman Kepada Kita Allah
d. Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
e. Selalu berbuat kebajikan
f. Mampu menahan amarah
g. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
h. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
i. Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
j. Mempercayai dengan benar rukum iman
3. Berikan penjelasan tentang bagaimana hakikat dan konsekuensi dua
kalimat syahadat dalam islam?
Jawaban:
Hakikat dan konsekuensi dua kalimat syahadat dalam islam yaitu:
Iqrar La Ilaha Illallah tidak akan dapat diwujudkan secara benar tanpa
mengikuti petunjuk yang disampaikan Rasululllah SAW. Karena itu Iqrar
La Ilaha Illallah tidak dapat dipisahkan dari iqrar Muhammad Rasulullah.
Dua iqrar inilah yang dikenal dengan Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain).
Kata asyhadu secara etimologi berakar dari kata syahada, yang mempunyai
tiga pengertian :
a. Musyahadah (menyaksikan), terdapat dalam Al-Qur’an (AlMuthaffifin:21).
“Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada
Allah).” (Al-Muthaffifin:21)
b. Syahadah (kesaksian), terdapat dalam Al-Qur’an(Al-Thalaq:2)
“…dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil diantara kamu.”
Al-Qur’an(Al-Thalaq:2)
c. Half (sumpah), terdapat dalam Al-Qur’an (Al-Munafiqun:1)
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka
berkata:”Kami bersumpah bahwa sesungguhnya kamu benar-benar
Rasul-Nya; dan Allah bersaksi bahwa sesungguhnya orang-orang
munafik itu benar-benar pendusta.” (Al-Munafiqun:1)
Inti dari Syahadatain yaitu; beribadah hanya kepada Allah SWT semata,
dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai titik uswatun hasanah. Hal ini
terdapat dalam Al-qur’an (Al-Ahzab:21) :
ِيرا
ً ٱّلل َكث
ِ َّ لَّقَد كَانَ لَكُم فِى َرسُو ِل
َ َّ ٱّلل َوٱليَو َم ٱل َءاخِ َر َوذَك ََر
َ َّ ٱّلل أُس َوة َح َسنَة ِل َمن كَانَ يَ رجُوا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik
(uswatun hasanah) bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah
dan kedatangan hari akhir dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab:21).
Jika setiap muslim memahami dan mengiqrarkan secara benar Syahadatain,
InsyaAllah akan memberikan dampak yang besar, antara lain dapat diukur
dari sikap yang dilahirkan (cinta) terhadap Allah SWT, dan Rasul-Nya.
4. Jelaskan pengertian akhlak dalam Islam serta kemukakan salah satu ayat
al-qur’an secara lengkap?
Jawaban:
Akhlak merupakan simbol yang mewakili jiwa seseorang. Karena dari jiwa
itulah tabiat dan perilaku atau akhlak seseorang muncul. Baik buruknya
manusia tidak dinilai dari rupanya; baik itu tingginya, warna kulitnya,
ataupun harta kekayaannya.
Akan tetapi baik buruk manusia itu dinilai dari hati dan perbuatannya, yang
mana perbuatan itu merupakan buah dari akhlak yang dimilikinya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
ُ اس إِنَّا َخلَقنَاكُم مِ ن ذَكَر َوأُنثَى َو َجعَلنَاكُم
ّللا أَتقَاكُم
ِ َّ َارفُوا ۚ إِنَّ أَك َر َمكُم عِند
ُ َّۚيَا أَيُّ َها الن
َ َشعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَع
علِيم َخبِير
َ ّللا
َ َّ َّإِن
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat : 13)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
َولَكِن َينظُ ُر ِإلَى قُلُو ِب ُكم،ص َو ِركُم
ُ َو َل ِإلَى،للا َل َينظُ ُر ِإلَى أَج َسا ِدكُم
َ َِّإن
“Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad dan rupa kalian. Akan tetapi
Allah melihat pada hati kalian”. (HR. Muslim no. 2564)
Dari firman Allah dan sabda Rasul tersebut kita bisa mengetahui bahwa
Allah tidak menilai baik buruk seorang hamba dari jasad dan rupa. Akan
tetapi Allah menilai kebaikan seseorang dari hati dan ketakwaan yang
dimilikinya, serta perbuatannya yang merupakan cerminan dari hatinya.
5. Berikan penjelasan serta contoh tentang akhlak pergaulan berdasarkan
ajaran agama Islam?
Jawaban:
Ahklak mulia dalam pergaulan adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam dalam alqur’an dan hadist. Akhlak dalam pergaulan yang
baik telah diajarkan oleh rasullullah kepada setiap umat khususnya umat
islam. Setiap aturan dalam islam tentang akhlak dalam pergaulan bertujuan
tentang cara bagaimana manusia memposisikan dirinya sebagai mahkluk
tuhan demi terwujud suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat sesuai dengan yang diingankan oleh Allah SWT. Akhlak mulia
tersebut menyangkut tentang etika kepada Allah, etika kepada diri sendiri
dan etika kepada sesama, serta budi-pekerti dan moral.
Contoh akhlak pergaulan berdasarkan ajaran agama islam yaitu:
a. Menghormati yang lebih tua
b. Mengucapkan salam jika bertemu seseorang
c. Berjabat tangan
d. Mencari teman yang baik