Tahapan Mencapai Mutu Pendidikan Yang Bermutu
Dimulai Dari Good, Great dan Beyond
“Sesuai Amanat Nawacita President, dengan SDM Unggul
Menuju Indonesia Maju”
(Berdasarkan Pengalaman Dilapangan Dan Studi Literature
Menulis Buku Series Karakter)
ESSAY
Ade Engkar Sumengkar
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN
2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM PASCASARJANA S-3
Page 1|9
Saya dilahirkan di kota kecil di daerah yang berhawa dingin, sejuk
dan menjadi daerah tempat tujuan wisata favorit nama daerah tersebut
adalah Cipanas, letaknya sekitar 85,5 Km dari kota jakarat. Sedikit bercerita
banyak orang tua terutama di daerah memiliki kebiasaan jika akan
melahirkan membiasakan kembali ke halaman rumahnya, demikian juga
orang tua saya melakukan hal yang sama. Melatarbelakangi daerah dan
pendidikan yang ada saat itu sangat di maklumi walaupun keadaan suasana
saat itu masih sederhana dan penuh dengan keceriaan.
Saya memiliki keluarga yang berlatar pendidikan terutama Ayah
saya, dengan kesederhanaan yang dimiliki sebagai seorang Ayah yang
bekerja sebagai pegawai negeri Sipil di Pemda DKI jakarta, dari empat
bersaudara saya berada di posisi nomor. Cita-cita saya ingin memiliki
pendidikan yang lebih tinggi dari yang lain sejak kecil sudah tertanam.
Hanya saja pengalaman dan perjalanan hidup membawa saya menyelami
bebagai pengalaman mulai dari pengalaman di sekolah, pengalaman di luar
sekolah seperti di korporasi dan sebagainya, dan saat ini kembali menyelami
pengalaman di dalam lingkungan pendidikan.
Sejak tamat program D3 Universitas Indonesia, tahun 1992-1996
saya memulai berkarir sebagai pendidik di daerah, kemudian dengan satu
alasan tertentu saya harus dekat dengan orang tua yang sudah sebatang
kara dan perlu didampingi, kemudian saya
bergabung dengan sebuah
korporasi sebah perusahaan dibidang Jasa selama hampir 18 tahun.
Page 2|9
Dari pengalaman di korporasi banyak hal yang saya pelajari terutama
betapa besar kesenjangan antara pendidkan yang saya pelajari dengan
kontek kerja yang saya alami.
Kesenjangan yang saya temui juga seirama dengan hasil Skor PISA
dimana posisi literasi pendidikan kita masih tertinggal jauh dari negaranegara terdekat kita yang nota bene kemampuan daya saing dan alam nya
masih diawah kita, tetapi mengapa kita masih tertinggal?
Perbedaan dan gap ini yang menjadikan saya tersadar betapa
penting nya penguatan karakter pendidikan dimulai sejak dini. Yang
utama dalam dunia kerja yang saya alami perlunya penguatan karakter
sebagai pondasi. Dari buku yang saya tulis mulai dari buku pertama yang
berjudul Self Awareness Curriculum edisi early stage tahun 2017,
saya tujukan untuk bagaimana membangun sebuah karakter yang baik
dimulai dari usia dini dan harus dengan kesadaran diri yang tinggi ( self
awareness), saya menuangkan dalam tulisan saya, bahwa kesadaran diri
itu harus dimulai dengan wajah baru dan sejak usia dini. Buku kedua
berjudul Become a great awareness person tahun 2018, tentang
Karakter dan kolaborasi, buku ketiga berjudul Self Accreditation tahun
2019 tentang akrediasi mandiri. Dan buku ke empat berjudul Good Great
Beyond tahun 2020.
Saya berpendapat bahwa porsi siswa seharusnya sebagai subjek
mandiri dari sebuah sistim pendidikan, bagaimana siswa menjadi Good
Page 3|9
dalam keseharian disekolah, rumah dan masyarakat. Siswa wajib di ajarkan
praktik membangunkan karakter melalui kesadaran diri dalam keseharian.
Sehingga ketika di rumah anak mampu menjadi distibutor kebaikan
melalui pikiran, perasaaan dan tindakan kepada orang tua. Serta bagaimana
mempelajari dan memahami serta praktik langsung tentang soft skill,
seperti living skill, adaptive skill dan thinking skill, tidak lupa dipelajari moral
dan etika skill untuk menyiapkan anak bertanggung jawab akan masa depan
nya sebagai pemimpin.
Pada bagian kedua menuju Great, saya mengajak pendidik dan
orang tua (keluarga) yaitu ayah dan bunda sebagai subjek pendidikan
memberikan contoh dan me-support secara maksimal dan optimal di dunia
pendidikan dengan berbagai cara dan metode agar anak menyenangi
pembelajaran melalui literasi kebudayaan, literai keuangan, literasi bahasa,
literai kunjungan kepustakaan, dan literasi komunikasi dan bahasa serta
digital informasi untuk menjadi great dalam bidang pendidikan berbasis ICT
sehingga anak mampu bersaing dan menyesuaikan perkembangan jaman
di era globalisasi dan millenial di era disruption revolusi industri 4.0. dan
percepatan menuju era society 5.0.
Kondisi saat ini di saat wabah pademi dan pemerintah telah
mengeluarkan kurikulum darurat, tentunya salah satu sebab terjadinya
permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan kita menurut saya
dikarenakan sejak awal pembelajaran, pendidikan hanya mefokuskan
Page 4|9
kepada anak dan pendidik disekolah, sedianya orang tua dalam hal ini
Ayah dan bunda perlu diajak dan diikutsertakan sebagai subjek dan
dimasukan kedalam kurikulum riil, dan bukan objek pendidikan yang hanya
membayar SPP atau menyerahkan anak ke sekolah.
Selanjutnya menurut saya jika akan menuju Beyond diperlukan
kebijakan dan arahan bagaimana menjadi beyond, sehingga setiap anak,
orang tua, tenaga pendidik dan lembaga mampu menjadikan dirinya pribadi
penuh berkesadaran diri menuju akreditasi mandiri yang sesuai dan
diamanatkan
undang
undang
dasar
1945.
Salah
satunya
adalah
meningkatkan Mutu dan kualitas pendidikan melalui Sarana akreditasi
mandiri.
Dalam menjalankan misi, visi tujuan pendidikan nasional, di latar
belakangi oleh perlunya dilakukan penjaminan mutu pendidikan secara
umum, dan juga bagaimana pengertian penjaminan mutu serta manfaat
pendidikan melalui peningkatan mutu melalui akreditasi mandiri, dan perlu
diperluas melalui pembinaan yang berkelanjutan yang lebih komprehensif,
membantu
mengembangkan
kompetensi
tenaga
pendidik
dalam
mengemban tanggung jawabnya dimasa yang akan datang di dalam
memenuhi kebijakan pembangunan pendidikan nasional tahun 2020 dan
untuk mencapai nawacita presiden, terkait juga dengan empat pilar
kebangsaan, salah satunya adalah melaksanakan amanat UUD tahun 1945
pasal 31 ayat 1 dimana setiap warga-negara berhak mendapat pendidikan
Page 5|9
yang layak, termasuk didalamnya adalah bagaimana
kebutuhan setiap
warga negara mendapat jaminan mutu dan kualitas pendidikan serta
sumber daya manusia yang unggul, baik dan merata.
Saya menggambarkan tiga hal diatas Good, Great dan Beyond
dapat diukur dan di capai dengan alur gambar berikut:
Sumber: Buku Good Great Beyond (Ade Sumengkar) dipresentasikan diacara
Bedah buku, Perpusnas RI tgl 3 September 2020 pkl 13.00-15.00
Diagram diatas sudah saya presentasikan pada acara bedah buku
karya saya ke-4 pada tanggal 3 September 2020 yang disponsori oleh
Perpusnas RI, sebagai keynote speaker adalah Ibu Dr. Ir Hetifah
Sjaifudian MPP Wakil ketua komisi X DPR RI ), sebagi nara sumber
utama bapak Maman Mathurrohman Ph.D ( Kepala kurikukum dan
Perbukuan Balitbang dan Perbukuan Kemdikbud RI) juga dihadiri oleh
nara sumber lain yang dapat di lihat di link berikut:
https://nuranihatiinstitute.blogspot.com/2020/09/bedah-bukubicara-buku-bersama-wakil.html
Page 6|9
Ada empat irisan yang saya kuatkan bagi ketiga bagan diatas,
irisan pertama apabila kita akan menuju SDM unggul Indonesia Maju
perlu dikuatkan dengan Karakter moral, dimana karakter yang
dilandasi dengan kesadaran diri akan bertumpu pada Moral yang
didahulukan. Kemudian pada bagian kolaborasi, ada irisan disruption
dengan kesadaran diri, artinya di era saat ini saat pandemik covid 19
maupun saat pandemik lain, baik becana alam gempa bumi maupun non
alam harus memiliki empati berupa kesadaran diri, majunya teknologi
harus dengan empati dan memikirkan bagaimana ketertinggalan tementeman pendidik, siswa dan orang tua agar menguasai ICT.
Irisan
ketiga
adalah
Literasi Hati atau karakter yang
berkesadaran diri, adalah irisan antara akreditasi mandiri dengan
Karakter, diperlukan sebuah kesadaran untuk atau menuju mutu dan
kualitas yang baik. Irisan terakhir adalah mutu dan kualitas, dimana
irisan ini berada di antara akreditasi mandiri dan kolaborasi, diperlukan
mutu dan kualitas yang baik untuk menuju akreditasi dan demikian
sebaliknya diperlukan akreditasi yang baik asalkan di topang dengan
mutu dan kualitas yang baik. Mutu dan kualitas yang baik, harus
menguasai literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi digital, science dan
financial, litaresi budaya kebangsaan serta literasi yang sangat penting
menurut saya adalah literasi moral dan etika.
Page 7|9
Semua ke empat irisan di atas saling berhubungan dan tidak bisa
berdiri sendiri.
Masih banyak dari gambar diatas yang perlu di benahi dan kuatkan
serta di prioritaskan terlebih dahulu, Saya berharap kedepan akan
membawa perubahan yang baik dan essay ini saya harapkan bermanfaat
untuk diri saya, dan juga masyarakat bangsa dan negara menuju SDM
unggul
Indonesia
Maju.
Tentunya
essay
ini
masih
jauh
dari
kesempurnaan, dan kekurangan itu masih diperlukan kritik dan masukan
yang konstruktif. Sehingga tujuan pendidikan nasional yang tertuang
didalam UUD dapat tercapai.
Demikian Essay ini saya buat dengan sebenar dan sebaik mungkin
agar dapat di setujui, guna memenuhi syarat untuk pengajuan
program beasiswa Unggulan dari Kemendikbud RI, Situasi pandemik
covid19 ini dana tersebut saya butuhkan agar supaya tertutupi kewajiban
saya sebagai mahasiswa Program Doktor, dan saat kondisi perekonomian
berdampak kepada masyarakat dan saya pribadi sebagai pendidik/guru
swasta di pendidikan Anak usia dini yang saya kelola dan besarkan.
Niat baik saya selanjutnya adalah, apabila disetujui oleh
kemedikbud RI program beasiswa unggulan ini akan saya pergunakan
untuk menyelesaikan program Pascasarjana progam Doktor (S3) di
UNINUS bandung, dan saya akan terus mengembangkan dan
membesarkannya Literasi sebagai fokus utama saya di dunia
Page 8|9
pendidikan khususnya anak usia dini, sebagaimana program-program
saya yang telah lakukan setiap tahun sejak 2017 selalu mengajak
pendidk AUD, sebagai bagian dari akademisi yang mengimplementasi
tridarma perguruan tinggi dalam bentuk karya riset/peneltian,
Pengajaran dan pengabdian masyarakat dengan menjalankan Literasi
salah satunya melalui program bedah buku yang saya inisiasi setiap
tahun secara regular sejak 2017, bekerja sama dengan Perpustakaan
MPR DPR RI, dan Perpusnas RI, kemudian akan saya kembangkan ke
Perpusda-daerah,
dan
saya
akan
mengajak
seluruh
tenaga
pendidik/guru/kepsek/ anak usia dini, serta praktisi pendidikan dan
umum untuk menghasilkan karya buku dan menularkannya, sehingga
ketercapaian dan ketertinggalan Skor PISA kita dengan Negara lain akan
bisa kita kejar dan lampaui. Kita Optimis SDM unggul menuju Indonesia
Maju 2045 dapat kita capai.
Salam Literasi
Ade E. Sumengkar
Page 9|9