Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, gas ideal
…
8 pages
1 file
Gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas.Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruhruangan yang ditempatinya, maka menimbulkan kesulitan dalam mempelajari sifat-sifat gas riil
DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN, 2019
DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Association for Educational Communication and Technology (AECT) menyatakan bahwa pada tahun 1963 "audiovisual communication" merupakan definisi resmi pertama dari teknologi pendidikan yang disetujui, dikembangkan oleh Departement of Audiovisual Instruction (DAVI) dari National Education Association (NEA) dan didukung oleh Technological Development Project (TDP). Berikut merupakan definisi Teknologi Pendidikan dari tahun 1963-1977, tahun 1994 dan 2008. A. Definisi Teknologi Pendidikan 1963 Definisi teknologi pendidikan pertama disahkan pada tahun 1963 yang dipengaruhi oleh adanya pengaruh sains, rekayasa (rancang-bangun), dan gerakan pendidikan audiovisual. Berikut definisi Teknologi Pendidikan 1963: "Komunikasi audiovisual merupakan cabang teori dan praktik pendidikan, khususnya berhubungan dengan rancangan dan pemanfaatan pesan yang mengendalikan proses belajar. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, seleksi, pengelolaan dan pemanfaatan komponen-komponen sistem dan seluruh sistem istruksional. Tujuan praktisnya yaitu efisiensi pemanfaatan pada setiap metode dan media komunikasi yang dapat menyumbang pengembangan potensi pebelajar sepenuhnya" (Januszewki and Molenda, 2010: 260-261). B. Definisi Teknologi Pendidikan 1970 Definisi 1970 lebih menekankan teknologi instruksional sebagai proses tidak hanya sebagai media maupun peralatan; merupakan konsep dan pendekatan sistem berdasarkan pada teori belajar dan komunikasi, dan mulai dikenalkan istilah sumber belajar. Berikut definisi tahun 1970: "Teknologi instruksional merupakan cara sistematik untuk merancang, melaksanakan,dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan khusus komunikasi dan belajar pada manusia dengan mempergunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-insani agar pembelajaran menjadi lebih efektif" (Januszewki and Molenda, 2010: 266). C. Definisi Teknologi Pendidikan 1972 Definisi 1972 dikeluarkan oleh AECT dan muncul dengan istilah Teknologi Pendidikan. Definisinya lebih spesifik ditunjukkan dengan: teknologi pendidikan adalah suatu bidang dan tidak hanya mengendalikan belajar tetapi memfasilitasi belajar. Berikut definisi tahun 1972: "Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang garapan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut" (Januszewki and Molenda, 2010: 267). Definisi ketiga ini menunjukkan beberapa hal yang baru, seperti: teknologi pendidikan sebagai suatu bidang ilmu; proses memfasilitasi belajar bukan kendali belajar; dan penggunaan nama teknologi pendidikan.
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015 ii iii iv HALAMAN PERSEMBAHAN Segala puji bagi Allah atas segala segala kekuasaan dan rahmat-Nya.
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola piker masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut. Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karakter masing-masing kelompok masyarakat ataupun kebiasaan mereka. Realitas yang multi budaya ini dapat kita jumpai di negara-negara dengan komposisi penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, seperti Indonesia, Uni Soviet (sekarang, Rusia), Yugoslavia (sekarang terpecah menjadi beberapa Negara) dan lain-lainnya. Kondisi Negara dengan komposisi multi budaya rentan terhadap konflik dan kesenjangan social. Memang banyak factor yang menyebabkan terjadinya berbagai konflik tersebut, akan tetapi sebagai salah satu unsur dasar dalam kehidupan social, budaya mempunyai peranan besar dalam memicu konflik. Berbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual. Pada ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturan-aturan, nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada kepercayaan-kepercayaan transedental yang semuanya berpengaruh sekaligus menjadi kerangka perilaku dari individu-individu yang masuk dalam kehidupan bersama. Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok individu itulah yang disebut budaya. Pada ranah individual adalah budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar. Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari individu-individu lain yang berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku individu. Budaya telah menjadi perluasan topik ilmu psikologi di mana mekanisme berpikir dan bertindak pada suatu masyarakat kemudian dipelajari dan diperbandingkan terhadap masyarakat lainnya. Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian lintas budaya merupakan pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi budaya-budaya yang berbeda dalam dimensi tertentu dari kebudayaan.
Gas Mulia pertama kali ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total, mereka menemukan sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu adalah lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium. Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.
april
Moderasi menurut KBBI artinya ada dua, yaitu: (1) pengurangan kekerasan, dan (2) penghindaran keekstreman. Jadi jika dikatakan orang itu bersikap moderat, maka dapat diartikan orang itu bersikap wajar, biasa-biasa saja dan tidak ekstrem. Sedangkan dalam bahasa Arab, moderasi bermakna tawazun, tawasuth, tasamuh dan i’tidal (Ali Mutahar,2005: 1220). Secara sederhana, makna moderasi beragama dapat dipahami sebagai sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah (wasathiyah), selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem kanan atau kiri dalam praktik beragama. Kata wasathan diartikan moderat sedang moderasi menjadi kata sifat yaitu sikap atau pikiran yang berada di jalan tengah. Pengertian wasathan mencakup tiga arti: (1) Baik karena berada di antara dua makna ekstrem; (2) Menjadi penengah/wasit; dan (3) Adil. ( A.W.Munawwir,1984: 1662-1663).
150204039 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU PEKANBARU 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul GOLONGAN GAS MULIA "HELIUM". Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Anorganik dan sekaligus sebagai sumber bacaan khususnya tentang HELIUM. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menggunakan literatur-literatur baik yang berasal dari buku maupun dari internet yang cukup dipercaya sumber dan kebenarannya. Penulis menyadari kemungkinan kekeliruan yang dapat terjadi dalam penulisan dan interpretasi sumber-sumber literatur yang digunakan. Oleh sebab itu berbagai saran atau masukan dari pembaca, baik dari kalangan peneliti, pengajar, maupun mahasiswa sangat diharapkan agar sempurnanya bahan bacaan ini. Perawang, Februari 2016 PENULIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini sangat sedikit kandungannya di bumi bahkan dalam udara kering hanya ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Helium = 0,00052 % Neon = 0,00182 % Argon = 0,934 % Kripton = 0,00011 % Xenon = 0,000008 Radon = Radioaktif Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
International Research Journal of Pure & Applied Chemistry, 2020
… radova, Elektrotehnički institut …
The Image of Muhammad Between Ideal and Ideology
Latomus Revue D Etudes Latines, 1995
Espiral. Estudios sobre Estado y Sociedad, 30 (87): 173-210, 2023
The Eighteenth Century Theory and Interpretation, 29 (Winter, 1988), 19-45, 1988
Biosocieties, 2021
Fodor Pál - Varga Szabolcs: TÖBB MINT EGY CSATA: MOHÁCS AZ 1526. ÉVI ÜTKÖZET A MAGYAR TUDOMÁNYOS ÉS KULTURÁLIS EMLÉKEZETBEN, Budapest, BTK TTI, 2019
Ecosystems and People, 2024
Choice Reviews Online, 2007
Bioresource Technology, 2017
Concreto & Construções, 2022
Cell Biochemistry and Function, 2006
JCAE (Journal of Chemistry And Education), 2018
Journal Studia Universitatis Babes Bolyai Negotia, 2007
City, Culture and Society, 2012
Serbian Journal of Experimental and Clinical Research, 2019
Research, Society and Development, 2021