Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
april
…
7 pages
1 file
Moderasi menurut KBBI artinya ada dua, yaitu: (1) pengurangan kekerasan, dan (2) penghindaran keekstreman. Jadi jika dikatakan orang itu bersikap moderat, maka dapat diartikan orang itu bersikap wajar, biasa-biasa saja dan tidak ekstrem. Sedangkan dalam bahasa Arab, moderasi bermakna tawazun, tawasuth, tasamuh dan i’tidal (Ali Mutahar,2005: 1220). Secara sederhana, makna moderasi beragama dapat dipahami sebagai sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah (wasathiyah), selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem kanan atau kiri dalam praktik beragama. Kata wasathan diartikan moderat sedang moderasi menjadi kata sifat yaitu sikap atau pikiran yang berada di jalan tengah. Pengertian wasathan mencakup tiga arti: (1) Baik karena berada di antara dua makna ekstrem; (2) Menjadi penengah/wasit; dan (3) Adil. ( A.W.Munawwir,1984: 1662-1663).
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola piker masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut. Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karakter masing-masing kelompok masyarakat ataupun kebiasaan mereka. Realitas yang multi budaya ini dapat kita jumpai di negara-negara dengan komposisi penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, seperti Indonesia, Uni Soviet (sekarang, Rusia), Yugoslavia (sekarang terpecah menjadi beberapa Negara) dan lain-lainnya. Kondisi Negara dengan komposisi multi budaya rentan terhadap konflik dan kesenjangan social. Memang banyak factor yang menyebabkan terjadinya berbagai konflik tersebut, akan tetapi sebagai salah satu unsur dasar dalam kehidupan social, budaya mempunyai peranan besar dalam memicu konflik. Berbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual. Pada ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturan-aturan, nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada kepercayaan-kepercayaan transedental yang semuanya berpengaruh sekaligus menjadi kerangka perilaku dari individu-individu yang masuk dalam kehidupan bersama. Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok individu itulah yang disebut budaya. Pada ranah individual adalah budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar. Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari individu-individu lain yang berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku individu. Budaya telah menjadi perluasan topik ilmu psikologi di mana mekanisme berpikir dan bertindak pada suatu masyarakat kemudian dipelajari dan diperbandingkan terhadap masyarakat lainnya. Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian lintas budaya merupakan pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi budaya-budaya yang berbeda dalam dimensi tertentu dari kebudayaan.
Abstrak PT PERSERO BATAM adalah perseroan atau Badan Usaha Milik Negara menurut Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 1973 tentang penyertaan modal negara untuk pendirian perusahaan perseroan, salah satu usahanya adalah Pergudangan Laut Dan Udara, Bongkar Muat, Transportasi /Forwarding, Integrated Logistic. Dalam pelayanannya selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan permintaan customer, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk merancang standar kualitas pelayanan untuk meningkatkan permintaan customer pada unit sewagudang untuk mengetahui indikator -indikator yang mempengaruhi penurunan jumal customer agar dijadikan panduan penyusunan standar kualitas. Peneliti mengambil sampel sebanyak 20 responden dan merancang standar kualitas pelayanan menggunakan metode servqual, Kano dan Quality Function Deployment , hasil dari penelitian ini adalah pada technical responcess ke 23 merupakan prioritas kepentingan no satu dengan nilai prioritas 150.21 dengan presentasi 5.59%. Penulis menyarankan agar perusahaan lebih mengedepankan pelayanan yang maksimal terhadap customer guna meningkatkan permintaan sewa gudang. Abstract PT PERSERO BATAM is a company or state-owned company according to Government Regulation number 43 of 1973 concerning state capital participation for the establishment of a company, one of which is Sea and Air Warehousing, Loading and Unloading, Transportation / Forwarding, Integrated Logistics. In its service for the last 5 years experienced a decrease in customer demand, therefore this study aims to design service quality standards to increase customer demand for warehouse units to determine indicators that affect the decline in customer journals to be used as guidelines for the preparation of quality standards. Researchers sampled 20 respondents and designed service quality standards using the servqual, Kano and Quality Function Deployment methods, the results of this study were the 23rd technical response process was priority priority number one with a priority value of 150.21 with a presentation of 5.59%. The author suggests that companies prioritize maximum service to customers in order to increase warehouse rental demand.
DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN, 2019
DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Association for Educational Communication and Technology (AECT) menyatakan bahwa pada tahun 1963 "audiovisual communication" merupakan definisi resmi pertama dari teknologi pendidikan yang disetujui, dikembangkan oleh Departement of Audiovisual Instruction (DAVI) dari National Education Association (NEA) dan didukung oleh Technological Development Project (TDP). Berikut merupakan definisi Teknologi Pendidikan dari tahun 1963-1977, tahun 1994 dan 2008. A. Definisi Teknologi Pendidikan 1963 Definisi teknologi pendidikan pertama disahkan pada tahun 1963 yang dipengaruhi oleh adanya pengaruh sains, rekayasa (rancang-bangun), dan gerakan pendidikan audiovisual. Berikut definisi Teknologi Pendidikan 1963: "Komunikasi audiovisual merupakan cabang teori dan praktik pendidikan, khususnya berhubungan dengan rancangan dan pemanfaatan pesan yang mengendalikan proses belajar. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, seleksi, pengelolaan dan pemanfaatan komponen-komponen sistem dan seluruh sistem istruksional. Tujuan praktisnya yaitu efisiensi pemanfaatan pada setiap metode dan media komunikasi yang dapat menyumbang pengembangan potensi pebelajar sepenuhnya" (Januszewki and Molenda, 2010: 260-261). B. Definisi Teknologi Pendidikan 1970 Definisi 1970 lebih menekankan teknologi instruksional sebagai proses tidak hanya sebagai media maupun peralatan; merupakan konsep dan pendekatan sistem berdasarkan pada teori belajar dan komunikasi, dan mulai dikenalkan istilah sumber belajar. Berikut definisi tahun 1970: "Teknologi instruksional merupakan cara sistematik untuk merancang, melaksanakan,dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan khusus komunikasi dan belajar pada manusia dengan mempergunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-insani agar pembelajaran menjadi lebih efektif" (Januszewki and Molenda, 2010: 266). C. Definisi Teknologi Pendidikan 1972 Definisi 1972 dikeluarkan oleh AECT dan muncul dengan istilah Teknologi Pendidikan. Definisinya lebih spesifik ditunjukkan dengan: teknologi pendidikan adalah suatu bidang dan tidak hanya mengendalikan belajar tetapi memfasilitasi belajar. Berikut definisi tahun 1972: "Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang garapan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut" (Januszewki and Molenda, 2010: 267). Definisi ketiga ini menunjukkan beberapa hal yang baru, seperti: teknologi pendidikan sebagai suatu bidang ilmu; proses memfasilitasi belajar bukan kendali belajar; dan penggunaan nama teknologi pendidikan.
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015 ii iii iv HALAMAN PERSEMBAHAN Segala puji bagi Allah atas segala segala kekuasaan dan rahmat-Nya.
Aprilina Eka Wati , 2022
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN USAHA KECIL DAGANG SYARIAH
Gender, Place, and Culture, 2022
Wien Akademie am Dom, 2023
Cahiers des études anciennes, 2007
COST ACTION APPLY, 2019
Journal of Family Violence, 1993
List of publications in chronological order, 2020
Studies in Comparative International Development
Scientific Bulletin of the ''Petru Maior" University of Tîrgu Mureș, 2009
Advances in Oceanography and Limnology, 2010
2018
Gaceta Médica de México
Journal of Pain and Symptom Management, 2020
The Journal of biological chemistry, 1986