Academia.eduAcademia.edu

TUGAS AKHIR MODUL 2

2019, Motor Otomotif- Bahan Bakar

NAMA : I KOMANG WIDYA TRIANA,ST KELAS : A NOMOR : 19180858710088 1) Dalam pemasangan Komponen-komponen utama motor ada beberapa hal yg harus diperhatikan menyangkut tanda tanda atau simbol khusus dalam pemasangannya yaitu: a. Tanda pemasangan pada batang torak dalam pemasangannya tanda tersebut harus menghadap ke arah depan, sebab kalau tanda pemasangan terbalik maka lubang oli yang ada di big end batang torak menjadi tertutup. b. Tanda pemasangan pada tutup bantalan batang torak juga tidak boleh terbalik, sebab kalau dipasang terbalik maka big end batang torak menjadi tidak bulat. c. Tanda dalam pemasangan piston Ada tanda IN dan EX. Tinggal menyesuaikan tanda saja. Misal di permukaan piston tertulis IN, maka tanda itu diposisikan di katup IN pada kepala silinder. Jika pemasangan sampai terbalik, pengaruhnya pada kinerja mesin sangat besar. Yang bisa langsung kita dengarkan dari suara mesin yang berubah menjadi kasar. Hal itu karena gaya gesek yang terjadi semakin besar. Selain itu, keausan jadi lebih cepat karena besarnya gesekan yang terjadi antara piston dengan dinding silinder. d. Ketika pemasangan Timing Belt tepatkan tanda F pada pulley timing belt camshaft dengan indicator dan tepatkan tanda titik pada puley timing belt crankshaft dengan indikator. Pengaruhnya jika tidak sesuai mesin akan susah hidup dan pincang e. Dalam pemasangan rantai timing pada sepeda motor harus memperhatikan tanda yaitu tanda pada gear timing seperti tanda titik harus lurus dengan coakan pada body atau posisi mesin dalam keadaan TOP kompresi. Pemasangan rantai timing yang tidak pas pada topnya mengakibatkan mesin sulit dihidupkan,kalaupun dapat hidup,motor akan tidak normal dan mengakibatkan klep dapat bengkok. f. Dalam pemasangan ring piston angka ke arah atas jika salah akan menyebabkan Kompresi bocor/oli tidak tergerus semua 2) Melakukan Pengukuran Rem Hidrolik Motor SupraX Dalam manual book Motor Honda SupraX tercantum

TUGAS AKHIR MODUL 2 NAMA : I KOMANG WIDYA TRIANA,ST KELAS :A NOMOR : 19180858710088 1) Dalam pemasangan Komponen-komponen utama motor ada beberapa hal yg harus diperhatikan menyangkut tanda tanda atau simbol khusus dalam pemasangannya yaitu: a. Tanda pemasangan pada batang torak dalam pemasangannya tanda tersebut harus menghadap ke arah depan, sebab kalau tanda pemasangan terbalik maka lubang oli yang ada di big end batang torak menjadi tertutup. b. Tanda pemasangan pada tutup bantalan batang torak juga tidak boleh terbalik, sebab kalau dipasang terbalik maka big end batang torak menjadi tidak bulat. c. Tanda dalam pemasangan piston Ada tanda IN dan EX. Tinggal menyesuaikan tanda saja. Misal di permukaan piston tertulis IN, maka tanda itu diposisikan di katup IN pada kepala silinder. Jika pemasangan sampai terbalik, pengaruhnya pada kinerja mesin sangat besar. Yang bisa langsung kita dengarkan dari suara mesin yang berubah menjadi kasar. Hal itu karena gaya gesek yang terjadi semakin besar. Selain itu, keausan jadi lebih cepat karena besarnya gesekan yang terjadi antara piston dengan dinding silinder. d. Ketika pemasangan Timing Belt tepatkan tanda F pada pulley timing belt camshaft dengan indicator dan tepatkan tanda titik pada puley timing belt crankshaft dengan indikator. Pengaruhnya jika tidak sesuai mesin akan susah hidup dan pincang e. Dalam pemasangan rantai timing pada sepeda motor harus memperhatikan tanda yaitu tanda pada gear timing seperti tanda titik harus lurus dengan coakan pada body atau posisi mesin dalam keadaan TOP kompresi. Pemasangan rantai timing yang tidak pas pada topnya mengakibatkan mesin sulit dihidupkan,kalaupun dapat hidup,motor akan tidak normal dan mengakibatkan klep dapat bengkok. f. Dalam pemasangan ring piston angka ke arah atas jika salah akan menyebabkan Kompresi bocor/oli tidak tergerus semua 2) Melakukan Pengukuran Rem Hidrolik Motor SupraX Dalam manual book Motor Honda SupraX tercantum 1 Bagian- bagian yang diukur : Alat Ukur yang digunakan: 1. Mikrometer 2. Jangka Sorong 3. Dial Gauge Mengukur Ketebalan Cakram Rem Mengukur Keolengan Cakram Mengukur diameter dalam dan luar silinder Mengukur diameter dalam dan Luar Silinder Rem Kaliper Dari pengukuran diatas hasilnya sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 URAIAN Ketebalan Cakram Keolengan Cakram Diameter dalam silinder utama Diameter luar piston silinder utama Diameter dalam silinder Kaliper Diameter luar piston silinder Kaliper HASIL (mm) STANDAR (mm) BATAS SERVIS KET 3,5 0,32 3,8 – 4,2 3,5 0,30 12,704 12,700 – 12,743 12,76 12,680 12,657- 12,684 12,641 25,408 25,400 – 25,450 25,46 Baik 25,360 25,318 – 25,368 25,31 Baik 2 Baik Baik Baik Baik Dari hasil pengukuran Rem Hidrolik Motor SupraX tersebut disimpulkan bahwa rem tersebut dalam keadaan baik dan aman digunakan. 3) Ada beberapa cara untuk menggerakkan poros nok, antara lain dengan timing belt, timing chain, dan timing gear. Kebaikan dan kelemahannya antara lain: a. Model Timing Gear Penggerak poros nok dengan roda gigi biasanya digunakan pada mekanisme katup jenis OHV, karena letak poros noknya ada di blok silinder. Model penggerak nok dengan timing gear ini sekarang jarang dijumpai pada motor bensin karena pertautan antara kedua roda gigi menimbulkan suara berisik. Keunggulanya: respon cepat karena jarak ke poros nok dekat sehingga menghasilkan tenaga lebih besar, Tahan lama karena gear dilumasi oli. Kerugiannya : suara berisik, agak berat karena terbuat dari besi paduan. b. Model Timing Chain Penggerak poros nok dengan rantai banyak digunakan pada mekanisme katup jenis OHV maupun OHV. Poros nok digerakkan oleh rantai dan roda gigi sprocket yang dilumasi dengan oli. Tegangan rantai diatur oleh penegang rantai, sedang getaran rantai dicegah oleh chain vibration damper. Kebaikannya : memiliki waktu penggantian yang lebih lama Kekurangannya : membutuhkan oli pelumas, lebih berisik karena pergesakan antara rantai dan gear, lebih berat. c. Model Timing Belt Poros nok digerakkan oleh sabuk yang bergigi (timing belt) sebagai pengganti timing chain. Kebaikannya : • Model timing belt selain tidak menimbulkan bunyi juga tidak diperlukan pelumasan. • Timing belt lebih ringan dibanding model lainnya. Biasanya timing belt terbuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik dan hanya mempunyai pemuaian yang kecil apabila terjadi kenaikan temperatur. • Mesin mobil SOHC dan mesin mobil DOHC yang menggunakan timing belt, bisa memiliki rpm yang lebih tinggi tanpa harus khawatir ada gaya momentum • Timing belt memiliki tingkat gesekan yang lebih kecil • Timing belt mengurangi energi yang hilang karena getarannya lebih kecil • Timing belt lebih sederhana dan lebih mudah dibandingkan timing chain • Timing belt tidak memerlukan pelumasan Kelemahannya: Kalau timing belt karena materialnya karet, dia lebih cepat aus dibanding chain karena akan lebih cepat retak dan putus 3 4) Engine dengan 3 cylinder, mempunyai firing order ( F.O ) = 1 - 2 - 3, maka proses pembakaran dimulai dari cylinder No.1, dilanjutkan silinder No.2, dan No.3. Firing Order (FO) : 1 - 2 – 3 Jarak kompresi 720/3 = 240 o Silinder 0 1 K 2 B 3 U 180 360 U 540 B I I K B 720 U I B K U Katup yang dapat distel TOP Kompresi silinder 1 NO silinder in ex 1 1 √ √ 2 2 3 3 √ 5) Setiap karburator terdiri dari komponen-komponen utama berikut ini yaitu: a) Sebuah tabung berbentuk silinder, tempat terjadinya campuran udara dan bahan bakar. b) Perecik utama (main nozzle), yaitu pemancar utama yang mengabutkan bahan bakar. Tinggi ujung perecik utama hampir sama tinggi dengan permukaan bahan bakar di dalam bak pelampung. Main nozzle biasanya terdapat pada karburator tipe venturi tetap Sedangkan pada karburator tipe slide (variable venturi) maupun tipe kecepatan konstan (CV), peran main nozzle digantikan oleh needle jet. Needle jet mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang dialirkan dari celah diantara needle jet dan jet needle (jarum pengabut) tersebut. c) Venturi yaitu bagian yang sempit di dalam tabung karburator berfungsi untuk mempertinggi kecepatan aliran udara. Sesuai dengan tipe karburator yang ada pada sepeda mesin,diameter venturi akan selalu tetap untuk tipe karburator venturi tetap dan diameter venturi akan berubah-ubah untuk tipe karburator varible venturi. d) Katup trotel (throttle valve atau throttle butterfly), untuk mengatur besar-kecilnya pembukaan tabung karburator yang berarti mengatur banyaknya campuran udara bahan bakar. Katup trotel terdapat pada karburator tipe venturi tetap dan karburator tipe kecepatan konstan (CV). 4 e) Wadah (ruang) bahan bakar dilengkapi dengan pelampung (float chamber) untuk mengatur agar tinggi permukaan bahan bakar selalu tetap. Bahan bakar masuk ke dalam ruang pelampung melalui sebuah katup jarum (needle valve). Katup jarum tersebut akan membuka dan menutup aliran bahan bakar yang masuk ke ruang pelampung melalui pergerakan turun-naik pelampung (float). f) Spuyer utama (main jet), yaitu berfungsi mengontrol aliran bahan bakar pada main system (sistem utama) pada putaran menengah dan tinggi. g) Pilot jet, yaitu berfungsi sebagai pengontrol aliran bahan bakar pada bagian pilot system pada putaran rendah dan menengah. h) Jet needle (jarum pengabut), yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran bahan bakar dan udara melalui bentuk ketirusan jet needle/jarum pengabut tersebut. Jet needle umumnya terdapat pada karburator tipe variable venturi dan kecepatan konstan atau tipe CV i) Pilot air jet, yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran udara pada pilot system pada putaran langsam/idle/stasioner ke putaran rendah. Ilustrasi penempatan pilot air jet seperti terlihat pada karburator tipe variable venturi. j) Diapragma dan pegas, yaitu berfungsi bekerja berdasarkan perbedaan tekanan diantara tekanan udara luar dan tekanan negatif lubang untuk mengontrol jumlah pemasukan udara. Diapragma dan pegas (spring) biasanya terdapat pada karbuartor tipe CV. k) Main air jet, yaitu berfungsi mengontrol udara pada percampuran bahan bakar dan udara pada putaran menengah dan tinggi. Kemudian juga mengontrol udara yang menuju ke needle jet sehingga mudah tercampur dengan bensin yang berasal dari main jet. l) Pilot screw, yaitu berfungsi mengontrol sejumlah campuran udara dan bahan bakar yang keluar pada pilot outlet 6) Identifikasi Permasalahan yang disebabkan gangguan pada sistem bahan bakar konvensional yaitu: a. Mobil Tidak Mau Stasioner Ada beberapa hal yang menjadi faktor permasalahan ini. • Pertama bisa mencoba untuk memeriksa sambungan pada karburator mobil. Periksa selang vakum, cek apakah terdapat keretakan pada selang atau tidak. • Periksa posisi pada katup cuk dan cobalah untuk membersihkan pilot jet. Biasanya ada kemungkinan kotoran yang menyumbat yang menyebabkan permasalahan ini. • Periksa kondisi selang bahan bakar, jangan sampai posisi kotor ataupun terjepit. Selain itu bersihkan penampung bahan bakar serta lakukan pengecekan pada pelampung karburator karena bisa jadi ada kemungkinan terjadi kebocoran. b. Kaburator Banjir Periksa jarum pelampung. Apakah komponen ini rusak atau aus, periksa pula pegas jarum pelampung agar jangan sampai ada bagian yang patah. Setelah itu periksa permukaan ada bahan bakar kendaraan di dalam penampung agar jangan sampai 5 melebihi batas yang ada. Lakukan pengecekan pada needle valve apakah tersumbat dengan kotoran atau tidak. Setelah itu cek kerja pelampung, apakah bekerja secara optimal atau tidak. c. Mesin Tidak Mau Menyala Penyebab mobil tidak bisa distarter dan tidak mau hidup juga dapat disebabkan permasalahan pada sistem karburator mobil. • Jika kondisi ini dikarenakan bagian choke nya yang terlalu terbuka lebar atau penuh, maka akan membuat udara yang dihisap akan terlalu sedikit sehingga menyebabkan busi nya menjadi banjir. • Kondisi baut yang terlalu keluar juga dapat menyebabkan permasalahan ini. Untuk menanganinya, maka lakukan penyetelan ulang pada bagian tersebut. • Adanya banyak udara di dalam lubang silinder yang berasal dari kebocoran antara kepala silinder dan kaburator mobil, bensin dari tangki yang tidak dapat turun ke karburator, dan jet seproyer yang tersumbat. d. Putaran Mesin Melemah Ketika menarik tuas gas sampai mencapai 1/4 dari ukuran yang normalnya, maka akan terlihat putaran mesin yang tidak mau naik. Sehingga menyebabkan kendaraan tidak dapat dinyalakan. Hal ini diakibatkan jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam lubang venturi karburator terlalu sedikit dan menyebabkan suplay bahan bakar menjadi lebih banyak. Untuk solusi mengatasinya, maka anda bisa menggunakan throttle dengan ukuran yang lebih kecil sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih seimbang. Agar jumlah udara yang akan masuk ke dalam venturi bisa ditekan kuat menuju ruang bakar, maka cobalah memutar skep setelan hingga kencang. e. Mobil Mengeluarkan Asap Hitam Kerusakan pada sistem karburator juga menjadi penyebab mobil berasap hitam, hal ini dikarenakan kondisi karburator yang terlalu basah. Sehingga menyebabkan suplay bahan bakar yang menuju lubang venturi menjadi terlalu banyak daripada normalnya. Untuk mengatasi permasalahan ini maka cobalah untuk memutar sekrup setelah udara ke arah luar, sehingga bisa memperbanyak jumlah udara di dalam venturi. Anda bisa mengganti nomor anti pilot jet ke yang lebih kecil. Selain itu ganti throttle ke jarum yang lebih besar ukurannya. 7) Komponen-komponen sistem bahan bakar konvesional motor diesel adalah: • Tanki bahan bakar (fuel tank) berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar • Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump/ feed pump) berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari tangki dan menekan bakar melalui saringan bahan bakar ke ruang pompa injeksi. • Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump) berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan yang cukup melalui kerja elemen pompa yang didalamnya terdapat Plunyer,Sleeve pengontrol plunyer, Silinder (barrel), Pinion pengontrol 6 plunyer,Alur pengontrol, Plunger driving face, Lubang masuk elemen, Batang pengatur (control rack), Katup penyalur • Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines) berfungsi sebagai saluran bahan bakar dari tanki menuju nozzle. • injektor (injection nozzle) kadang kala disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut dengan nosel (nozzle). Disebut injector karena tugas dari komponen ini adalah menginjeksi, dan disebut pengabut karena bahan bakar keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut,sedangkan disebut nosel karena ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil. • water sedimenter yang berfungsi untuk memisahkan antara air dengan bahan bakar. • Termination Bila plunger bergerak ke kanan lebih lanjut, dua spill port pada plunger terbuka dari spill ring dan bahan bakar bertekanan rendah tertekan ke belakang masuk ke rumah pompa melalui spill port. Tekanan bahan bakar tiba-tiba akan turun dan injeksipun berakhir. • Pressure Equalization (Penyamaan Tekanan) untuk menghindari terjadinya perbedaan pengiriman bahan bakar ke setiap silinder. • Fuel cut solenoid berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal dari ruang dalam pompa menuju pump plunger. • Pump plunger dan spill ring untuk mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang diinjeksikan tergantung posisi spill ring terhadap pump plunger, karena akan mempengaruhi langkah efektif. • Saringan bahan bakar (fuel filter ) berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran pada bahan bakar agar tidak masuk ke injektor • Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines) berfungsi sebagai saluran pengembalian bahan bakar ke tanki bahan bakar • Pengatur kecepatan (governor) untuk mengatur putaran sesuai beban mesin. • (advancer/automatic timer) berfungsi sebagai Pengatur untuk memajukan saat injeksi pada putaran tinggi a. Cara kerja Sistem Bahan Bakar Motor Diesel dengan Pompa Injeksi In Line 7 Sistem bahan bakar motor diesel konvensional menggunakan pompa injeksi in line yang aliran bahan bakarnya dapat dilihat sebagai berikut: Bahan bakar yang ada di dalam tanki (fuel tank) dihisap oleh feed pump, kemudian dialirkan ke water sedimenter – fuel filter –unit elemen pompa – injektor (injection nozzle) sesuai F.O. (firing order). Bahan bakar yang keluar dari elemen pompa injeksi sudah bertekanan tinggi kemudian dialirkan ke pengabut untuk dimasukkan ke dalam ruang bakar. Kebutuhan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder tergantung putaran dan beban mesin, sehingga ada sebagian bahan bakar yang tidak diperlukan. Untuk itu diperluakan saluran pengembali (over flow/fuel return line) untuk memberi kesempatan bahan bakar yang tidak diperlukan kembali ke tanki lagi. Dengan demikian over flow (fuel return line) pada motor diesel fungsinya untuk mengalirkan sisa bahan bakar dari pengabut menuju ke tanki bahan bakar. b. Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Motor Diesel dg. Pompa Injeksi Ditributor Type VE Pada sistem BB tersebut, bahan bakar yang ada di dalam tanki (fuel tank) dihisap oleh feed pump melalui water sedimenter dan fuel filter masuk ke dalam rumah pompa memenuhi seluruh ruangan yang ada di dalam pompa. Tekanan bahan bakar di dalam rumah pompa (inner pressure) diatur oleh pressure regulator. Selanjutnya bahan bakar yang sudah memenuhi ruangan dalam rumah pompa mengalir melalui fuel cut off solenoid menuju pump plunger. Bahan bakar yang sudah masuk ke dalam pump plunger dinaikkan tekanannya sekaligus didistribusikan ke masing-masing pengabut sesuai F.O. (firing order). Dalam hal ini fuel cut off solenoid berfungsi membuka dan menutup aliran bahan bakar dari ruang dalam pompa menuju pump plunger. Untuk mengendalikan kerja fuel cut off solenoid, diperlukan arus dari batterei melalui kunci kontak. Didalam rumah pompa juga terdapat mechanical governor dan timer sebagai kelengkapan pompa injeksi. Mechanical governor berfungsi untuk mengatur putaran sesuai beban mesin, sedang timer berfungsi untuk mengajukan saat injeksi pada putaran tinggi. Dari gambar tersebut nampak bahwa jumlah pump plunger hanya satu meskipun jumlah silinder motor 8 lebih dari satu. Dalam hal ini pump plunger selain bergerak ke kiri dan ke kanan juga berputar (gerakan translasi dan rotasi sekaligus). Gerakan pump plunger ke kiri dan ke kanan bertujuan untuk menghisap dan menaikkan tekanan bahan bakar, sedang gerak putar pump plunger untuk menyalurkan bahan bakar yang sudah bertekanan mengalir ke dalam masing-masing injektor sesuai F.O. 8) Identifikasi gangguan-gangguan yang mungkin timbul dan mendiagnosis kemungkinan penyebabnya pada motor diesel dengan sistem bahan bakar konvensional adalah sebagai berikut: Pada motor diesel sering terjadi gangguan antara lain knocking, asap tebal, kurang tenaga dan sebagainya dikarenakan Tidak Sempurnanya Proses Pembakaran Pada Mesin Diesel. Hal tersebut disebabkan oleh: a. Injektor Tersumbat Dan Kualitas Bahan Bakar Saluran injektor kotor/tersumbat oleh kotoran yang ikut bersama bahan bakar, sehingga pengabutan yang tidak sempurna. Angka cetane solar yang dipakai terlalu tinggi atau terlalu rendah, atau kualitas solar yang tidak bagus. Angka cetane adalah tingkat bakar untuk solar, kalau bensin disebut angka oktan.Semakin tinggi angka cetane berarti solar semakin mudah terbakar. b. Filter Udara Kotor Filter udara sudah kotor, kotoran bisa ikut terbawa kesistem bahan bakar dan menyebabkan penyumbatan.Jika filter udara sudah rusak, tidak akan bisa menyaring debu atau partikel lain yang juga bisa menyebabkan penyumbatan. Filter yang sudah kotor juga akan menghalangi oksigen masuk, dimana oksigen adalah sangat dibutuhkan pada semua pembakaran. Akibatnya pembakaran juga tidak akan sempurna. c. Ada Oli Yang Masuk Ruang Bakar Bisa disebabkan oleh sil sil oli yang sudah aus/bocor, sehingga oli merembes kedalam ruang bakar. Oli tersebut akan ikut terbakar, sehingga asap knalpot lebih tebal dari biasanya. d. Campuran Gemuk Campuran gemuk (boros) disebabkan pada setelan, atau adanya kerusakan pada pompa injeksi sehingga bahan bakar yang keluar berlebihan. e. Saringan Bahan Bakar Kotor Saringan bahan bakar yang kotor dan tersumbat, asupan bakar bakar tidak akan stabil. Hasilnya, proses pembakaran tidak akan sempurna. Mesin pun akan tersengal-sengal dan menimbulkan getaran keras dan asap hitam pekat. Agar gangguan pada motor bakar diesel konvensional tidak terjadi dapat dilakukan dengan cara: 1. Rawatlah injektor secara berkala agar tidak ada sumbatan-sumbatan akibat bahan bakar yg kotor 2. Gunakanlah kualitas bahan bakar yang bagus yang sesuai anjuran pabrik 9 3. Periksa dan bersihkan filter udara secara rutin, misalnya dua minggu sekali. Jika memang kondisinya sudah sangat tidak layak, sebaiknya diganti dengan yang baru. 4. Gantilah sil sil oli agar tidak ada oli masuk ke ruang bakar 9) Cara kerja sistem pelumasan basah dan mengidentifikasi kemungkinan gangguan mesin khusunya pada sistem pelumasan serta mendiagnosis kemungkinan penyebabnya. Cara kerja sistem pelumasan basah adalah 1. Saat mesin mati, oli mesin semua ditampung di dalam oil pan, sebagian kecil ada yang tertahan di dalam main galery , oil cooler, filter oli dan oil pump. 2. Setelah mesin distarter dan hidup, maka mesin akan memutar pompa oli. Akibatnya, oli mesin mulai dihisap masuk kedalam pompa oli melalui oil strainer. Oil strainer akan menyaring oli yang masuk sehingga pompa oli terhindar dari kerusakan. 3. Selanjutnya, Pompa oli akan memompa oli mesin menuju keseluruh sistem pelumasan. Akibatnya tekanan oli akan meningkat. Semakin kencang putaran mesin, maka tekanan oli akan semakin besar. 4. Untuk mencegah kelebihan tekanan oli, maka oil pressure regulator akan membatasi tekanan yang dihasilkan pompa oli. Ketika tekanan berlebih, relieve valve akan terbuka untuk menurunkan tekanan oli dan mengembalikan oli yang berlebih kembali kedalam oil pan. 5. Oli mesin akan masuk kedalam filter oli (saringan halus) untuk menyaring oli mesin dari kotoran-kotoran yang lebih halus / kecil. Dengan begitu, maka oli mesin yang bersih bisa dialirkan menuju oil cooler. 6. Didalam oil cooler, oli mesin akan didinginkan suhunya terlebih dahulu. Prosesnya ada yang menggunakan air radiator ataupun langsung dengan udara. Setelah oli di dinginkan suhunya di dalam oil cooler, selanjutnya oli mesin dialirkan kembali menuju main galery silinder blok. 7. Di dalam main galery silinder blok, oli akan disalurkan menuju crankshaft pin dan crankshaft jurnal, selain itu oli mesin ada juga yang disemprotkan ke pin piston melalui oil jet. Selanjutnya, sebagian oli mesin ada yang dialirkan ke silinder head untuk melumasi bagian camshaft dan rocker arm. 8. Setelah semua bagian dalam mesin sudah mendapatkan pelumasan, oli mesin akan mengalir kembali kedalam oil pan untuk kemudian kembali disirkulasikan keseluruh komponen sistem pelumasan mesin. 9. Untuk mengetahui kondisi aliran oli mesin di dalam mesin, pengemudi bisa mengetahui melalui lampu indikator oli mesin yang sinyalnya didapat dari oil pressure switch. Ketika mesin mati, lampu indikator oli mesin akan menyala, kemudian setelah mesin hidup dan oli sudah mengalir, maka lampu indikator oli mesin akan padam. 10 Ganguan-ganguan yang dialami mesin karena pengaruh pelumasan yaitu: a. Mesin Tidak dapat distarter,tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan KEMUNGKINAN PENYEBAB PERBAIKANNYA KERUSAKAN a. Minyak pelumas terlalu rendah. a. Ganti minyak pelumas dengan minyak pelumas yang sesuai b. Komponen-Komponen pompa b. Bongkar dan periksa komponen-komponen pompa,ganti jika aus c. Saringan oli tersumbat c. Ganrti saringan oli d. Katup pengatur tekanan oli rusak d. Bongkar katup pengatur tekanan oli dan ganti jika rusak e. Alat pengukur tekanan oli rusak e. 1. Buka sending unit & hidupkan mesin.apabila oli memancar berarti alat pengontrol rusak e. 2. periksa system pengontrol tekananoli,perbaiki/ganti jika rusak f. Minyak pelumas terlalu sedikit f. Tambah minyak pelumas,sesuai kebutuhan g. Paking atau sil yang berhubungan g. Ganti paking atau sil dengan baik dengan saluran minyak pelumas bocor b. Pada waktu mesin beroperasi, tekanan oli berkurang KEMUNGKINAN PENYEBAB KERUSAKAN a. Kekentalan minyak pelumas berkurang,karena mesin terlalu panas b. Kerusakan pada bantalan c. Tutup pembuangan oli pada panic oli bocor d. Sil pada poros engkol bocor PERBAIKANNYA a. Periksa mesin,setel system pengapian dan perbaiki system bahan baker b. Bongkar mesin dan perbaiki c. perbaiki tutup pembuangan oli d. Ganti sil poros engkol c. Terdengar Suara kegaduhan pada pengangkat katup dan bantalan a. b. c. d. e. f. g. KEMUNGKINAN PENYEBAB KERUSAKAN Pegas penekan katup pada filter lemah atau patah. Pompa oli rusak. Saluran oli pecah atau retak. Saluran oli sebelum unit saklar tekanan terhalang atau tersumbat. Oli yang tidak tepat atau terlalu encer Bantalan mesin aus. Kebocoran pada filter oli PERBAIKANNYA aGanti pegas katup filter. b. Ganti pompa oli. c. Perbaiki atau tambal saluran olinya. d. Hilangkan sumbatan pada saluran oli. e. Ganti oli sesuai dengan spesifikasi f. Ganti bantalan mesin. g. Ganti filter dan gasketnya. 11 d. Pada saat mesin beroperasi tekanan oli terlalu tinggi KEMUNGKINAN PENYEBAB PERBAIKANNYA KERUSAKAN a. Katup tekanan oli terlalu ke dalam. a. Longgarkan katup tekanan oli. b. Pegas katup tekanan oli rusak. b. Ganti pegas katup oli. c. Saluran oli sesudah unit saklar tekanan c. Hilangkan sumbatan pada saluran oli. tersumbat. d. Oli terlalu kental. d. Ganti oli sesuai dengan spesifikasi. 10) Berikut adalah gangguan mesin khusunya pada sistem pendinginan serta mendiagnosis kemungkinan penyebabnya. 1. Kipas pendingin yang digerakkan dengan motor tidak mau berputar meskipun mesin telah panas. Penyebabnya adalah: a) Coolant temperatur switch rusak/tidak bekerja b) Relay kipas rusak atau tidak bekerja c) Motor penggerak kipas rusak atau tidak bekerja d) Jaringan kabel penghubung putus atau hubung singkat. 2. Saat Berkendara Suhu mesin Naik/ Tinggi, kemungkinan penyebabnya: a) Thermostat macet tertutup b) Radiator cap tidak bekerja dengan baik c) Jumlah coolant kurang d) Saluran di dalam radiator, hoses atau water jacket tertahan e) Ada udara di dalam sistem f) Water pump tidak bekerja dengan baik 3. Terjadi Overcooling (mesin dingin) disebabkan karena Termostat macet terbuka. 4. Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginan a) Bantalan pompa yang longgar atau bengkok, dapat diatasi dengan mengganti rakitan bantalan. b) Daun kipas yang longgar atau bengkok, dapat diatasi dengan cara mengencangkan daun kipas, diperbaiki atau diganti. c) Fan Belt sudah aus atau retak, dapat diatasi dengan mengganti fan belt. 12