Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tugas Akhir Modul PPG Daljab, 2020
a. Seorang guru SD menyelenggarakan pembelajaran STEAM dimana siswa diberikan masalah untuk dipecahkan secara berkelompok. Masalah yang harus dipecahkan siswa adalah bagaimana tiap kelompok dapat membentuk 3 (tiga) struktur bangunan apa saja yang mampu menyanggah sebuah bola basket. Siswa dibekali peralatan seperti karet gelang, lidi, dan koran dengan jumlah yang sama antar kelompok. Selain membentuk struktur bangunan, siswa harus melakukan uji coba ketiga struktur yang telah dibuat untuk mengetahui daya tahan saat menyangga bola basket dalam waktu tertentu. Sebagian besar siswa terlihat antusias untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru, tetapi ada beberapa kelompok siswa yang terlihat tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa dipecahkan. Menurut Anda, bagaimana agar siswa yang tidak berminat menjadi berminat dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik? JAWAB Agar siswa menjadi berminat pada pembelajaran, maka pembelajaran harus konstektual dengan cara melibatkan peserta didik dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan prinsip STEAM, diantaranya adalah: Prinsip perhatian dan motivasi-memberikan ransangan baik berupa contohmaupun pancingan-pancingan logis kepada peserta didik contoh pentingnya bentuk dan kekuatan fondasi untuk menyangga suatu bangunan rumah. Sehingga membuat rasa penasaran mereka muncul untuk menyelesaikan permasalahan.-memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih percaya diri terhadap ide-ide yang ingin mereka lakukan untuk memecahkan masalah Prinsip keterlibatan langsung-Pendidik melibatkan peserta didik untuk melakukan uji coba dari rancangan yang telah dibuat.-Pendidik juga memberikan pendampingan secara khusus bagi siswa yang kurang berminat, karena secara psikologi anak tingkat SD biasanya akan merasa termotivasi dan merasa dihargai biala didampingi langsung oleh gurunya Prinsip pengulangan Pendidik membuat latihan berupa soal atau lembar kerja dan melakukan pengulangan kesempatan kepada peserta didik untuk mengulang dalam pembelajaran. Prinsip balikan dan penguatan
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari
Motor Otomotif- Bahan Bakar, 2019
NAMA : I KOMANG WIDYA TRIANA,ST KELAS : A NOMOR : 19180858710088 1) Dalam pemasangan Komponen-komponen utama motor ada beberapa hal yg harus diperhatikan menyangkut tanda tanda atau simbol khusus dalam pemasangannya yaitu: a. Tanda pemasangan pada batang torak dalam pemasangannya tanda tersebut harus menghadap ke arah depan, sebab kalau tanda pemasangan terbalik maka lubang oli yang ada di big end batang torak menjadi tertutup. b. Tanda pemasangan pada tutup bantalan batang torak juga tidak boleh terbalik, sebab kalau dipasang terbalik maka big end batang torak menjadi tidak bulat. c. Tanda dalam pemasangan piston Ada tanda IN dan EX. Tinggal menyesuaikan tanda saja. Misal di permukaan piston tertulis IN, maka tanda itu diposisikan di katup IN pada kepala silinder. Jika pemasangan sampai terbalik, pengaruhnya pada kinerja mesin sangat besar. Yang bisa langsung kita dengarkan dari suara mesin yang berubah menjadi kasar. Hal itu karena gaya gesek yang terjadi semakin besar. Selain itu, keausan jadi lebih cepat karena besarnya gesekan yang terjadi antara piston dengan dinding silinder. d. Ketika pemasangan Timing Belt tepatkan tanda F pada pulley timing belt camshaft dengan indicator dan tepatkan tanda titik pada puley timing belt crankshaft dengan indikator. Pengaruhnya jika tidak sesuai mesin akan susah hidup dan pincang e. Dalam pemasangan rantai timing pada sepeda motor harus memperhatikan tanda yaitu tanda pada gear timing seperti tanda titik harus lurus dengan coakan pada body atau posisi mesin dalam keadaan TOP kompresi. Pemasangan rantai timing yang tidak pas pada topnya mengakibatkan mesin sulit dihidupkan,kalaupun dapat hidup,motor akan tidak normal dan mengakibatkan klep dapat bengkok. f. Dalam pemasangan ring piston angka ke arah atas jika salah akan menyebabkan Kompresi bocor/oli tidak tergerus semua 2) Melakukan Pengukuran Rem Hidrolik Motor SupraX Dalam manual book Motor Honda SupraX tercantum
Setelah Saudara mendalami materi mata kegiatan: model-model pembelajaran, media pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan terakhir perencanaan pembelajaran, kemampuan memahami kompetensi pedagogik hampir purna. Untuk mengukur tingkat kepurnaan tersebut, kerjakan tugas berikut: 1. Susun perangkat pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu untuk satu kompetensi dasar. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi dengan powerpoint) 2. Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah YouTube dan temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Amati dengan cermat bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan, Kemudian jelaskan apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai dengan catatan sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda? Kerjakan secara mandiri tugas ini, kemudian kirimkan hasilnya dalam bentuk file PDF atau MS Word Jawab: 1. Perangkat Pembelajaran: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik, sebagai berikut:
Tyas, 2019
PENGORGANISASIAN INFORMASI/ PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA A. PENDAHULUAN Belajar merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap mulia yang bermanfaat bagi kehidupannya. Menurut Bloom (1988) defenisi belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman secara praktis dan diasosiasikan sebagai proses memperoleh informasi. Pengorganisasian informasi berkaitan dengan bagaimana seseorang menerima sebuah informasi, mempersepsi, mengorganisasi, menyimpan dalam bentuk ingatan dan memanggil kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan tersebut saat dibutuhkan. Pengorganisasian informasi merupakan bidang kajian dari psikologi kognitif yang mengkaji tentang sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana kita memperoleh informasi mengenai dunia, bagaimana informasi tersebut direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana informasi itu disimpan dan bagaimana pengetahuan tersebut digunakan untuk mengarahkan perhatian dan perilaku kita (Solso, 1991). Psikologi kognitif ini penting kita pelajari karena memiliki ruang lingkup pembahasan tentang memori, persepsi, pengambilan keputusan, bahasa, problem solving, inteligensi, emosi dan kognisi, penalaran, konsep, pengetahuan (prosedural). Yang mana aspek-aspek tersebut sangat berkaitan erat dengan aplikasi teori-teori belajar dan berperan penting dalam keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang individu. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mengkaji bagaimana proses pengolahan sebuah informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.
A. Judul : Termokimia B. Tujuan : 1. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan kalor 2. Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana C. Dasar Teori Penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia disebut termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia termasuk proses isothermal, bila dilakukan di udara terbuka, maka kalor reaksi qp = ΔH Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi q = ΔHreaksi = Hhasil reaksi -Hpereaksi Supaya terdapat keseragaman harys ditetapkan keadaan standar, yaitu suhu 25oC dan tekanan 1 atm. Dengan demikian, perhitungan termokimia didasarkan pada keadaan standar, contoh: AB + CD → AC + BD ΔHo = x kJ mol-1 ΔHo adalah lambing (notasi) perubahan entalpi reaksi pada keadaan itu. Ditinjau dari jenis reaksi, terdapat empat jenis kalor, yaitu sebagai berikut. Kalor pembentukan, ialah kalor yang menyertai pembentukan satu mol senyawa langsung dari unsur-unsurnya. Contohnya ammonia (NH3), harus dibuat dari gas nitrogen dan hidrogen, sehingga reaksinya : ½ N2 (g) + 1½ H2 (g) → NH3 (g) ΔHo = -46 kJ mol-1 Karena NH3 harus 1 mol maka koefisien reaksi nitrogen dan hidrogen boleh dituliskan sebagai pecahan. Energi yang dilepaskan sebesar 46 kJ disebut kalor pembentukan amonia (ΔHoNH3). Kalor penguraian, (kebalikan dari kalor pembentukan), yaitu kalor yang menyertai penguraian 1 mol senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya, contoh HF(g) → ½ H2 (g) + ½ F2 (g) ΔH = +271 kJ mol-1 Kalor penetralan, ialah kalor yang menyertai pembentukan 1 mol air dari reaksi penetralan (asam dan basa), contoh : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 121 kJ mol-1 Kalor reaksi, yakni kalor yang menyertai suatu reaksi dengan koefisien yang paling sederhana, contoh: 3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) ΔH = -92 kJ
EUT Edizioni Università di Trieste eBooks, 2014
Consciousness and Cognition, 2019
La Deleuziana, 2022
Management of Organizations: Systematic Research, 2018
Georgia: Simulations of power (1999), 1999
Κερμάτια Φιλίας. Τιμητικός Τόμος για τον Ιωάννη Τουράτσογλου, Αθήνα 2009, Β, 251-269.
Political Economy: Taxation, 2013
Proceedings of the 4th international conference on Hardware/software codesign and system synthesis, 2006
Movimento (Porto Alegre), 2021
Gastrointestinal Endoscopy, 2009
Newborn and Infant Nursing Reviews, 2014
Human Brain Mapping, 2019
Journal of Contaminant Hydrology, 1993
International Sorghum and Millets newsletter., 2005
Journal of Hazardous Materials, 2009