Academia.eduAcademia.edu

SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Manusia adalah makhluk sosial. Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari kebutuhan untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia selain kebutuhan utama yang lainnya. Karena adanya kebutuhan inilah manusia akan melakukan interaksi dengan sesamanya untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antarmanusia tersebut dapat dilakukan melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih. Orang tersebut akan melakukan interaksi yang saling berbalasan dan saling mempengaruhi. Komunikator akan menyampaikan pesan yang didasari dari aturan dan harapan penyampaian pesan itu sendiri sehingga komunikator akan melakukan proses komunikasi kepada komunikan agar komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya menghasilkan suatu output tertentu. Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem. Sebagai suatu sistem, unsur-unsur yang ada dalam komunkasi interpersonal saling terkait satu sama lain. Ketiadaan satu unsur akan mengganggu unsur yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mengenai unsur-unsur dari sistem komunikasi interpersonal itu sendiri yaitu unsure input (aturan dan harapan, persepsi, konsep diri), proses, dan output. B. Rumusan Masalah 1. Apakah arti komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem? 2. Bagaimana peran aturan dan harapan dalam komunikasi interpersonal? 3. Bagaimana peran persepsi dalam komunikasi interpersonal? 4. Apa itu makna perempuan? 5. Bagaimana peran konsep diri dalam komunikasi interpersonal? 6. Apa saja contoh kasus yang berkaitan dengan sistem komunikasi interpersonal? BAB II PEMBAHASAN A. Komunikasi Interpersonal sebagai Sistem Geoffrey Gordon (melalui Suranto Aw 2011:55) mendefinisikan sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam sebuah pola interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Togar M. Simatupang (melalui Suranto Aw 2011:55) menyebutkan lima unsur utama yang terdapat dalam sistem, yaitu: 1) Elemen-elemen atau bagian-bagian 2) Adanya interaksi atau hubungan antarelemen-elemen atau bagian-bagian 3) Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan 4) Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir 5) Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks. Di dalam sistem tersebut terdapat komponen-komponen yang saling berpengaruh yang sangat menentukan efektivitas kerja sebuah sistem. Ada tiga komponen sistem, yaitu input, proses (pengolah), dan output. Input merupakan komponen penggerak, proses (pengolah) merupakan sistem operasi, dan output menggambarkan hasil-hasil kerja sistem. Komunikasi interpersonal sebagai sebuah sistem berarti dalam proses komunikasi itu juga terdapat komponen input, proses, dan produk. Input adalah komponen penggerak, sumberdaya awal yang menggerakkan proses komunikasi interpersonal, misalnya harapan dan aturan. Tubbs & Moss terjemahan Deddy Mulyana (melalui Suranto Aw 2011:55) menegaskan bahwa

SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari kebutuhan untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia selain kebutuhan utama yang lainnya. Karena adanya kebutuhan inilah manusia akan melakukan interaksi dengan sesamanya untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antarmanusia tersebut dapat dilakukan melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih. Orang tersebut akan melakukan interaksi yang saling berbalasan dan saling mempengaruhi. Komunikator akan menyampaikan pesan yang didasari dari aturan dan harapan penyampaian pesan itu sendiri sehingga komunikator akan melakukan proses komunikasi kepada komunikan agar komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya menghasilkan suatu output tertentu. Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem. Sebagai suatu sistem, unsur-unsur yang ada dalam komunkasi interpersonal saling terkait satu sama lain. Ketiadaan satu unsur akan mengganggu unsur yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mengenai unsur-unsur dari sistem komunikasi interpersonal itu sendiri yaitu unsure input (aturan dan harapan, persepsi, konsep diri), proses, dan output. Rumusan Masalah Apakah arti komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem? Bagaimana peran aturan dan harapan dalam komunikasi interpersonal? Bagaimana peran persepsi dalam komunikasi interpersonal? Apa itu makna perempuan? Bagaimana peran konsep diri dalam komunikasi interpersonal? Apa saja contoh kasus yang berkaitan dengan sistem komunikasi interpersonal? Tujuan Mengetahui dan memahami arti komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem. Mengetahui dan memahami peran aturan dan harapan dalam komunikasi interpersonal. Mengetahui dan memahami peran persepsi dalam komunikasi interpersonal. Mengetahui dan memahami makna perempuan. Mengetahui dan memahami peran konsep diri dalam komunikasi interpersonal. Mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan sistem komunikasi interpersonal. BAB II PEMBAHASAN Komunikasi Interpersonal sebagai Sistem Geoffrey Gordon (melalui Suranto Aw 2011:55) mendefinisikan sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam sebuah pola interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Togar M. Simatupang (melalui Suranto Aw 2011:55) menyebutkan lima unsur utama yang terdapat dalam sistem, yaitu: Elemen-elemen atau bagian-bagian Adanya interaksi atau hubungan antarelemen-elemen atau bagian-bagian Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks. Di dalam sistem tersebut terdapat komponen-komponen yang saling berpengaruh yang sangat menentukan efektivitas kerja sebuah sistem. Ada tiga komponen sistem, yaitu input, proses (pengolah), dan output. Input merupakan komponen penggerak, proses (pengolah) merupakan sistem operasi, dan output menggambarkan hasil-hasil kerja sistem. Komunikasi interpersonal sebagai sebuah sistem berarti dalam proses komunikasi itu juga terdapat komponen input, proses, dan produk. Input adalah komponen penggerak, sumberdaya awal yang menggerakkan proses komunikasi interpersonal, misalnya harapan dan aturan. Tubbs & Moss terjemahan Deddy Mulyana (melalui Suranto Aw 2011:55) menegaskan bahwa harapan dan aturan menggerakkan manusia untuk berkomunikasi. Tidak ada dua orang manusia, bagaimanapun akrabnya hubungan mereka, benar-benar hidup terlepas dari aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan hubungan mereka, mereka juga mengembangkan sejenis masyarakat miniatur, suatu sistem sosial dua orang yang dilengkapi beberapa aturan dan harapan, beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku di antara mereka berdua. Elemen input yang juga menggerakkan proses komunikasi interpersonal ialah adanya persepsi interpersonal dan konsep diri. Manusia adalah makhluk berpikir yang memiliki nalar rasional untuk menilai segala stimuli. Proses menilai stimuli adalah persepsi. Di samping itu, manusia juga mempunyai ukuran kepatutan dalam berperilaku yang bersumber dari konsep diri. Komponen proses, berarti proses komunikasi interpersonal itu sendiri. Aturan dan harapan tersebut menggerakkan komunikator dan komunikan berinteraksi. Materi yang diinteraksikan adalah pesan. Proses komunikasi interpersonal tersebut hendak mencapai tujuan tertentu yang mengejawantah dalam bentuk komponen produk, yaitu berupa pengetahuan, sikap, atau perilaku. Konsep komunikasi sebagai sebuah sistem ini dapat disajikan dalam bentuk skema sebagaimana Gambar 1 berikut: INPUT Aturan & harapan Persepsi & konsep diri PRODUK Pengetahuan Sikap perilaku PROSES Interaksi interpersonal Gambar 1. Komunikasi interpersonal sebagai sistem Gambar 1 mengindikasikan bahwa komunikasi interpersonal merupakan interaksi interpersonal antara komunikator dengan komunikan. Interaksi interpersonal itu digerakkan oleh komponen input yang terdiri dari aturan dan harapan, serta persepsi dan konsep diri. Produk aktivitas komunikasi interpersonal mungkin saja sekedar memberikan informasi atau pengetahuan, mengubah sikap, ataupun mengubah perilaku komunikan. Togar M. Simatupang (melalui Suranto Aw 2011:56) menyebutkan ada dua macam sistem, yaitu sistem alamiah dan buatan. Sistem alamiah adalah sistem yang telah terbentuk dengan sendirinya yang dapat ditemui di alam bebas misalnya sistem ekologi, tata surya, dan sebagainya. Sedangkan sistem buatan adalah sistem yang diciptakan dan dikendalikan dengan tujuan tertentu. Dengan demikian, sistem komunikasi interpersonal termasuk sebuah sistem buatan, dengan alasan: (a) adanya sistem komunikasi interpersonal karena direncanakan dan diciptakan sebagai upaya untuk transaksi informasi; dan (b) dalam aktivitasnya, sistem komunikasi interpersonal dikendalikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Aturan Dan Harapan Setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan sosial masyarakat tertentu. Setiap masyarakat itu pasti memberlakukan adanya aturan baik berupa nilai-nilai, norma, maupun etika yang diacu untuk ketertiban interaksi warga masyarakat. Selain itu, setiap individu pastilah mempunyai harapan, tujuan, keinginan, cita-cita. Harapan itu sendiri dipengaruhi oleh motivasi, pengalaman, dan kepribadian setiap individu. Jadi, dapat dikatakn bahwa aturan dan harapan menjadi input yang menggerakkan individu melakukan komunikasi interpersonal. Harapan dan aturan harus berjalan bersamaan. Jika hanya harapan saja tanpa ada aturan, cenderung mendorong manusia untuk serakah, melakukan berbagai hal untuk mengejar keuntungan sendiri dan mengabaikan hak orang lain. Setiap individu memiliki harapan dan aturan yang saling berbeda dengan yang lain, maka situasi ini menghasilkan karakter cara berkomunikasi interpersonal setiap individu bersifat unik, khusus, dan berbeda dengan orang lain Kitty O. Locker (melalui Suranto Aw 2011:58) mengatakan bahwa cara berkomunikasi seseorang dipengaruhi oleh norma sosial budaya yang bersumber dari national culture, organizational culture, dan personal culture. Aturan yang ada di dalam masyarakat beraneka ragam sehingga beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi. Risikonya adalah terjadi perbedaan parameter benar-salah dan baik-buruk dalam diri satu orang dengan yang lainnya. Praktik komunikasi yang menurut saya benar dan baik, ada kemungkinan menurut anda salah dan buruk. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah komunikasi verbal yang menjadi serius ketika saling berkomunikasi terutama bagi orang-orang yang memiliki perbedaan latar belakang sosial budaya yang besar. Persepsi Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi atau menafsirkan informasi yang tertangkap oleh alat indera. Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (partner komunikasi) baik yang berupa pesan verbal maupun nonverbal. Persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi. Artinya keberhasilan mempersepsi stimuli inderawi mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi. Oleh karena itu, persepsi dapat dikatakan sebagai inti komunikasi. Pemahaman kita berasal dari indera yang menangkap stimuli. Proses indera menangkap stimuli dinamakan sensasi. Selanjutnya agar stimuli memiliki makna, pikiran dan perasaan melakukan persepsi. Semua penafsiran kita tentang apa yang terjadi berdasar dari persepsi. Manusia memiliki lima panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan peraba. Bahkan ada yang mengatakan memiliki enam indera, yang keenam adalah insting, naluri, nurani. Kesemua indera tersebut bekerja secara otomatis. Ketika kita berhadapan dengan orang lain maka keenam indera kita akan bekerja mempersepsikan perilaku dan karakteristik orang yang kita hadapi. Seringkali membuat persepsi untuk orang lain itu tidak mudah. Persepsi tiap orang kepada orang lainnya belum tentu sama, bersifat bias, dan dapat keliru. Adapula fenomena mengenai mepersepsikan orang lain yang memang mereka sengaja membuka kesempatan untuk dipersepsikan. Kesulitan bahkan kesalahan persepsi kadang-kadang juga terjadi manakala isyarat yang ditransaksikan berupa istilah dan singkatan yang dipelesetkan. Intinya adalah persepsi menghasilkan makna. Pesan terdiri dari simbol atau isyarat yang tidak mengandung makna. Makna baru timbul apabila kita mempersepsikan dan menafsirkan simbol tersebut. Perempuan Apakah persepsi orang-orang ketika mendengar, membaca, dan melihat sembilan huruf itu? Tentu orang-orang tersebut akan menemukan dan mengungkapkan makna yang berbeda, apalagi ketika sudah ada kata tambahan di belakang kata perempuan seperti perempuan malam, perempuan murahan, perempuan besi, dan lain-lain. Salah satu persepsi mengenai perempuan adalah persepsi pemilik truk yang mengungkapkan perempuan dalam bahasa Jawa, “wong wedok gawe bobrok liyane simbok” (perempuan membawa kehancuran, selain ibu). Namun ada persepsi lain yang diungkapkan oleh sebagian laki-laki yang sangat bergantung pada perempuan, seperti yang tersirat dalam syair lagu Jawa, ”Walang kekek mencok neng tenggok, mabur maneh mencok neng tali. Aja ngenyek marang wong wedok, yen ditinggal lunga setengah mati”. Maknanya adalah sebagai peringatan kepada para lelaki, jangan menyepelekan perempuan, kalau ditinggal pergi, rasanya setengah mati. Perempuan dalam hal ini memiliki makna yang berbeda-beda tergantung dari persepsi masing-masing orang. Ketika melakukan persepsi terhadap orang lain, yang kita perlukan adalah kecermatan. Harapannya kita dapat mengerti dan memahami orang secara benar. Dengan persepsi yang benar, maka ini menjadi modal yang penting untuk keberhasilan komunikasi interpersonal. PERSEPSI KOMUNIKASI SENSASI Gambar 2. Hubungan sensasi, persepsi, dan komunikasi Indera manusia menangkap stimuli (melakukan sensasi), kemudian stimuli itu dipersepsikan sehingga menghasilkan makna. Kalau makna yang dihasilkan benar, maka akan mendukung keberhasilan proses komunikasi. Dengan kata lain, kendala komunikasi dapat berawal dari kesalahan memberi makna dalam persepsi tersebut. Dua Jenis Filter Kemampuan kita untuk menyerap stimuli dengan inderawi terbatas sehingga kita tidak mungkin dapat mengumpulkan seluruh informasi tentang karakteristik orang lain secara lengkap. Kita mempunyai minat yang berbeda-beda, sehingga yang memperoleh perhatian inderawi juga hanya sesuatu yang kita minati. Terkadang kita tidak memperhatikan stimuli yang penting karena tidak berminat. Dengan demikian setiap orang hanya memperhatikan sebagian dari stimuli yang tersedia sekaligus mengabaikan stimuli lainnya dengan memanfaatkan filter. Ada dua jenis filter yaitu: Filter Fisiologis Filter ini menunjuk dimana perhatian kita hanya tertuju kepada hal-hal yang menarik indera kita, dalam menangkap objek secara fisik. Filter Psikologis Filter ini akan membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan dengan pertimbangan psikologis kita, misalnya kita lebih memperhatikan orang yang senasib dengan kita saja. Gunung Es Karakteristik Manusia Karakteristik manusia bisa dikatakan sebuah misteri. Karena sebagian besar karakter manusia tidak dapat dengan mudah ditangkap oleh indera. Seperti gunung es, yang kelihatannya hanya sedikit, sedangkan yang tidak kelihatan karena berada dalam lautan sangatlah banyak. Bongkahan gunung es memiliki enam sampai tujuh kali massa di bawah permukaan air lebih banyak dari pada di atas. Namun jika melihat gunung es, seseorang sering tidak segera menyadari bagian yang tersembunyi. Jika bagian atas diubah dengan memilah segumpal, gunung es akan menyesuaikan posisinya di air dan kemungkinannya adalah beberapa bagian lain akan muncul. Ini sama dengan perilaku dan karakteristik manusia. Apabila kita menilai orang lain, maka kenyataannya adalah kita hanya dapat melihat penampilan luarnya dan perkataannya saja. Seperti gunung es, yang dilihat orang lain lebih sedikit dibandingkan dengan hal yang tidak kelihatan. Mempersepsi karakteristik seseorang akan dihadapkan dengan aspek fisik dan mantel, lahiriah dan batiniah, jasmani dan rohani, serta sesuatu yang kelihatan dan tidak kelihatan. Oleh karena itu, mempersepsi orang jauh lebih sulit daripada mempersepsi objek (benda). Mempersepsi Objek Mempersepsi Manusia Stimuli ditangkap oleh indra Tidak seluruh stimuli dapat ditangkap oleh indera Hanya menanggapi sifat-sifat luarnya saja Harus memahami apa yang tidak tampak dan tidak tertangkap oleh indera Ketika ditafsir, objek diam (tidak bereaksi) Bereaksi secara dinamis ketika ditafsirkan. Reaksi itu dapat mengelabui dan membelokkan ketepatan dan kecermatan persepsi. Persepsi sebagai Inti Komunikasi Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi seseorang tidak akurat, maka tidak mungkin orang tersebut berkomunikasi secara efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain, serta memilih seorang teman dan mengabaikan teman lain. Dengan demikian, cara kita berkomunikasi secara interpersonal sangat dipengaruhi oleh persepsi kita terhadap partner komunikasi. Apabila persepsi kita positif, kita akan melakukan komunikasi dengan nyaman. Sebaliknya, apabila kita mempunya persepsi negatif terhadap seseorang, maka kita akan berusaha membatasi diri sehingga tidak berkomunikasi secara mendalam dengan orang tersebut. Persepsi merupakan proses internal yang dialami individu dalam menyeleksi dan mengatur stimuli yang datang dari luar. Stimuli itu ditangkap oleh indera dan secara spontan pikiran dan perasaan kita akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana, persepsi dapat dikatakan sebagai proses individu dalam memahami kontak/hubungan dengan dunia sekelilingnya. Informasi atau stimuli ditangkap oleh indera dengan cara mendengar, melihat, meraba, mencium, dan merasa. Stimuli itu dikirim ke otak untuk dipelajari dan di interpretasikan. Teori Spiral Kesunyian Teori spiral kesunyian/kebisuan diperkenalkan oleh Elizabeth Noelle-Neuman, seorang guru besar ilmu komunikasi dari Institute fur Publizistik Jerman melalui tulisannya yang berjudul The Spiral of Silence pada tahun 1984. Teori spiral kesunyian berkaitan dengan bagaimana terbentuknya pendapat umum maupun pribadi, setelah dalam diri seseorang memperoleh terpaan informasi dari komunikasi massa, komunikasi interpersonal, dan persepsi individu. Menurut teori ini, individu pada umumnya berusaha untuk menghindari isolasi sendirian mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu. Individu-individu tersebut akan mengamati lingkungannya, mempertimbangkan hasil komunikasi interpersonal dengan individu lain, dan juga tidak melupakan persepsi individu. Dari konfigurasi opini media massa, opini interpersonal, dan persepsi pribadi, setelah semuanya dipelajari maka ia akan dapat menyimpulkan pandangan-pandangan mana yang bertahan atau paling populer, sehingga pendapat yang dominan dan populer ini akan menjadi pendapat umum. Setiap individu memiliki kecenderungan “konformitas” yaitu akan merasa lebih nyaman apabila berpendapat atau beropini sesuai dengan pendapat atau opini mayoritas. Oleh karena itu, banyak orang akan memilih mengubah pendiriannya, ia tidak mau berbeda sendirian, dan juga tidak mau merasa sendiri. Teori Konvergensi Teori konvergensi mengasumsikan bahwa komunikasi sebagai proses penciptaan dan pembagian bersama informasi untuk mencapai saling pengertian bersama antara para pelakunya. Komunikasi interpersonal sebagai proses konvergensi dilihat tidak sebagai komunikasi yang bersifat linear dari sumber kepada penerima, melainkan sebagai sirkel atau melingkar. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi berganti-ganti peran sebagai sumber ataupun penerima, sampai akhirnya mencapai tujuan, kepentingan, atau pengertian bersama. Pola komunikasi interpersonal model konvergensi, berpengaruh pada objektivitas persepsi seseorang kepada orang lain. Artinya, ada perubahan persepsi antara sebelum dan sesudah proses komunikasi. Jadi, komunikasi yang berlangsung secara sirkel, melingkar, berulang, dan berkelanjutan dapat mengubah persepsi kita kepada orang lain. Konsep Diri Konsep diri adalah faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang melakukan tindakan dilandasi oleh konsep diri. Jalaludin Rakhmat (melalui Suranto Aw 2011:68) mendefinisikan bahwa konsep diri sebagai gambaran dan penilaian diri kita, pandangan, dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, ditegaskan bahwa setiap orang pasti mengenali dirinya sendiri. Salah satu cara untuk mengenali diri sendiri menurut Charles Horton Cooley yaitu dengan looking glass self (melihat diri dengan cermin). Artinya, setiap orang dapat mengenali dirinya dengan seolah-olah meletakkan cermin di depannya sehingga profil diri orang tersebut dapat dikenalinya. Sesungguhnya kita tidak berhadapan dengan cermin, tetapi berhadapan dengan orang lain. Melalui orang lain kita dapat bertanya mengenai penilaian terhadap diri kita. Jadi, penilaian orang lain atas diri kita itulah yang merupakan gambaran objektif diri kita berdasarkan sudut pandang orang lain. Contoh Kasus Sistem Komunikasi Interpersonal Berikut adalah contoh kasus yang berkaitan dengan sistem komunikasi interpersonal: Kasus 1 Punya Pacar Baru, Jessica Iskandar Tak Curhat ke Olga Sabtu, 08 Juni 2013 17:51  Kapanlagi.com - Mengaku telah memiliki tambatan hati, Jessica Iskandar memilih untuk tidak menceritakan hal itu kepada Olga Syahputra. Ia takut kabar tersebut membuat Olga menjadi cemburu. Ternyata pria yang telah berhasil merebut hatinya ini bukan dari pekerja seni. Jessica berkata paling senang jika sang kekasih mengajaknya pergi ke pantai. "Nggak curhat sama Olga, nanti dia jealous. Pacaran sih biasa saja, paling senang kalau diajak ke pantai," ungkap Jessica saat ditemui di Kawasan Kebon jeruk Jakarta Barat, Sabtu (8/6). Padahal jika dilihat dari berbagai program televisi yang mereka berdua kerjakan selalu menampilkan adegan mesra di antara keduanya. Hal ini tentu saja membuat para masyarakat bertanya apa sebenarnya hubungan Jessica Iskandar dengan Olga Syahputra. Apabila tidak terbukti benar tentu saja hal ini akan menjadi sebuah sensasi dari keduanya. Akibatnya, sebagian orang akan berpersepsi buruk tentang keduanya karena hanya mengumbar sensasi di depan kamera. Sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/punya-pacar-baru-jessica-iskandar-tak-curhat-ke-olga-5380c2.html Kasus 2 Ragam Koleksi Fashion Bermerek Milik Syahrini Yang 'Cetar' Banget Jum'at, 18 Januari 2013 12:27 (c) PrincesSyahrini/Instagram Vemale.com - Syahrini memang terkenal dengan gaya busana yang glamour. Tak heran, karena bila Anda mengikuti akun Instagram Syahrini, Anda bisa menemukan foto-foto menakjubkan tentang kehidupan Syahrini. Mulai dari mendapatkan koleksi tas dan sepatu branded, bepergian ke luar negeri, menggunakan pakaian yang cantik dan sebagainya. Wanita cantik ini sering berbagi foto mengenai koleksi fashionnya yang 'cetar' banget. Koleksi cantik tersebut berjajar-jajar bak produk yang masih dipajang di etalase butik mahal. Atau disandingkan dengan Syahrini untuk menjelaskan gaya fashion apa yang ia kenakan pada hari tersebut.  Sebut saja tas Hermes original yang menjadi kebanggaannya. Banyak yang mempertanyakan apakah tas tersebut asli atau tidak sehingga Syahrini pun memotret tas tersebut dengan sertifikat keaslian produk. Ada juga deretan sepatu Louboutin yang sudah pasti harganya tidak murah. Sepatu-sepatu dan tas cantik bermerek tersebut memenuhi koleksi foto Syahrini dalam akun Instagramnya. Koleksi fashion pribadi Syahrini bervariasi. Mulai dari sepatu blik-blink Louboutin, hingga dress motif animal prints dari Kim Kadarshian Collection. Wow, sepertinya Syahrini sudah menguras kocek cukup dalam ya? Namun koleksi tersebut hanya beberapa dari yang dia miliki, Ladies. Untuk koleksi tas, Syahrini punya berbagai jenis tas Hermes dan Coco Chanel. Ia juga menunjukkan beberapa clutch cantik di akun Instagramnya. Salah satunya adalah clutch Judith Leiber seharga $ 3.295 atau sekitar lebih dari Rp 30 juta. Well, si ratu fashion ini memang memiliki koleksi yang luar biasa bila kita mengintip akun instagramnya. Meski beberapa foto Syahrini tentang koleksi brandednya sempat mendapat banyak komentar miring karena dianggap pamer, ia tetap santai dan mengupload foto-fotonya. Well, bagaimana menurut Anda, Ladies? Hal tersebut berkaitan dengan gunung es karakteristik manusia. Dimana gunung es itu yang kelihatan hanya sedikit, sedang yang tidak kelihatan karena berada di dalam air laut sangat banyak. Pada kenyataannya, kita hanya melihat penampilan luar seseorang saja: pakaian, asesoris, dan fisiknya. Melihat penapilan Syahrini yang begitu glamour, tentunya akan timbul berbagai persepsi dari masyarakat umum. Persepsi itu ada yang baik dan ada yang buruk. Perbedaan persepsi inilah yang akan membuat masyarakat bisa berkomunikasi dengannya. Sumber : http://www.vemale.com/fashion/pernik/19704-ragam-koleksi-fashion-bermerek-milik-syahrini-yang-cetar-banget.html Kasus 3 Ditahan di Polda Metro Jaya, Nikita Mirzani Malah Mengaku Bahagia oleh Rommy Ramadhan Posted: 17/10/2012 12:21 Liputan6.com, Jakarta. Sejak Selasa (16/10) sore, Nikita Mirzani berada di ruang penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus pemukulan yang dilakukannya. Namun, ketika dihubungi, Nikita justru mengaku tengah berada di rumah. “Nggak ada yang jadi tersangka,” begitu pesan singkat BlackBerry Messager (BBM) yang ditulis Nikita Mirzani Rabu (17/10) pukul 10.27. Nikita Mirzani justru memberikan pernyataan yang berbeda ketika ditanya prihal keberadaan dirinya. “Aku di rumah,” lanjut Nikita. Seperti diketahui, Nikita memang kerap memberikan pernyataan yang berubah-ubah. Ia pernah mengaku pacaran dengan komedian Aming, tapi beberapa hari kemudian Nikita meralat pernyataannya. Nikita Mirzani malah asyik bercerita kalau dirinya tengah bahagia karena kebanjiran job. Kondisi ini di luar perkiraannya terkait penghapusan tato keberuntungan miliknya. Nggak takut sial? “Sial dari mana? Nggak tuh, malah beruntung banget. Aku dapat film baru, aku juga baru beli rumah,” sambung Nikita di BBM.(ASW) Gangguan komunikasi yang sesuai dengan contoh kasus 1 adalah gangguan komunikasi psikologis, dimana masyarakat memiliki prasangka bahwa kasus yang menimpa Nikita Mirzani dapat membuatnya merasa sedih atau merasa bersalah, namun pada kenyataannya, Nikita Mirzani merasa kasus yang sedang dialaminya tidak akan mempengaruhi kesehariannya ataupun kepribadiannya yang santai dan cuek. Dampak dari gangguan dalam contoh kasus 1 terhadap pesan yang diterima oleh komunikan adalah komunikan yaitu masyarakat menilai Nikita Mirzani sebagai artis yang tidak memiliki pendirian dalam berbicara dan juga menilai bahwa ucapannya tidak dapat dipegang. Sumber : http://dino-al-depoky.blogspot.com/2012/10/resumekonflik-dalam organisasi.html Kasus 4 Ups! Konflik Dua Kubu Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia “Memanas” Rabu, 13 Juni 2012 01:11 WIB (392 hari yang lalu)Editor: Joko Irianto LENSAINDONESIA.COM: Konflik IWAPI yang pecah menjadi dua kubu kepengurusan semakin berkepanjangan dan tambah menghangat. Suasana ini disulut sikap kubu Rina Fahmi, yang mengadakan jumpa pers di Gedung DPR RI dua hari lalu, Senin (11/6//12). Pasalnya, Rina Fahmi mengklaim kubunya lah yang sah sebagai mengendalikan DPP IWAPI. Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Ir Nita Yudi Maudy, MBA, yang kubunya berseberangan melakukan upaya damai terkait konflik di internal DPP IWAPI itu. Ia tidak ingin konflik di tubuh IWAPI berlarut-larut. Nita menyayangkan sikap IWAPI kubu Rina Fahmi memberi pernyataan lewat pemberitaan di media. Sebab, ia menyebut bahwa IWAPI yang syah adalah dipegang kubu Rina Fahmi. Bahkan, ia mengakui kubunyamenang dalam gugatan di tingkat Mahkamah Agung (MA). Kubu Rina Fahmi menyampaikan itu dalam press conference di Gedung DPR, Senin (11/6/12). Karena itu, Nita selaku Ketua Umum DPP IWAPI ingin menjelaskan persoalan yang terjadi di pengurusan IWAPI bahwa terkait pemberitaan yang disampaikan IWAPI kubu Rina Fahmi. “Saya akan jelasnya realita yang benar,” tegas Nita yang terpaksa harus menggelar jumpa pers, Selasa (12/6/12). Nita menggelar jumpa pers di Warung Sunda, Pacifik Palace, Jakarta Selatan untuk menanggapi pernyataan yang disebarkan Rina Fahmi. Jumpa pers kubu Nita ini dihadiri Wakil Ketua Umum Kadin Zukarnaen dan Yogi Ismet. Selain itu hadir pula pihak DPP IWAPI, dan IWAPI DPD DKI, DPD Jatim, serta kepengurusan Nita Yudi, dan Kuasa Hukum DPP IWAPI, Yudha SH. Dijelaskan Nita, Kamis (1/12/2011), Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menerima gugatan Ketua Umum IWAPI Nita Yudi atas Tergugat Rina Fahmi Idris, mantan Ketua Umum DPP IWAPI periode 2007-2012 yang dilengserkan dalam sebuah Munaslub pada 8 April 2010. Saat itu, Rina Fahmi menolak melakukan serahterima jabatan dan tetap mengklaim sebagai ketua umum sah, dan menguasai aset gedung DPP IWAPI di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Putusan PN Jakarta Selatan itu, menyatakan memenangkan gugatan Nita Yudi melalui Surat Keputusan No. 720/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Disebutkan, pihak tergugat yakni kubu Rina Fahmi tidak berhak lagi menggunakan dan/ atau memanfaatkan logo, simbol-simbol dan/ atau atribut lain dari organisasi IWAPI terhitung sejak diberhentikan pada forum Munaslub IWAPI, 8 April 2010. “Putusan hakim juga menyebutkan tentang tergugat yang tak berhak mengatasnamakan sebagai pengurus IWAPI dalam bentuk dan/atau untuk kepentingan apa pun terhitung sejak diberhentikan pada forum Munaslub IWAPI,” jelasnya. @agus irawan Sumber: http://www.lensaindonesia.com/2012/06/13/wow-konflik-dua-kubu-katan-wanita-pengusaha-indonesia-memanas.html Kasus 5 Perempuan Korban Konflik Myanmar Terancam Diselundupkan Rabu, 05 Juni 2013 18:26 wib Fajar Nugraha – Okezone BANGKOK - Konflik komunal yang terjadi di wilayah utara Myanmar, membuahkan penderitaan bagi perempuan di wilayah Kachin. Hidup dalam penampungan, justru membuat perempuan ini rentan terjerumus dalam kasus perdagangan manusia. Setelah selama 17 tahun, konflik yang terjadi antara pemberontak etnis Kachin dan militer Myanmar masih terus berlanjut. Perjanjian damai sempat gagal pada Juni 2011 silam, namun dua pekan lalu, kedua belah pihak bersedia untuk menyepakati perjanjian gencatan senjata. Lebih dari 85 ribu jiwa warga kehilangan tempat tinggal selama dua tahun terakhir konflik bergerak intensif. Karena peraturan ketat dari pihak Myanmar mengenai bantuan, akibatnya organisasi internasional hanya bisa menyentuh sekira 50 ribu jiwa untuk diberikan bantuan. Selama menunggu bantuan, warga pun ditempatkan di lokasi penampungan di dekat perbatasan Myanmar dan China. Bahkan, banyak dari mereka menyeberang ke China untuk mencari pekerjaan. Ketiadaan kartu identitas membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi pelaku perdagangan manusia. Perempuan menjadi pihak yang terancam dengan isu perdagangan manusia ini. "Dorong puluhan ribu warga Myanmar ke China, tekan mereka dengan makanan dan status (kewarganegaraa) maka perdagangan manusia memainkan peluangnya," ujar juru bicara Asosiasi Perempuan Kachin di Thailand (KWAT) Julia Marip, seperti dikutip Reuters, Rabu (5/6/2013). KWAT mendapatkan laporan sekira 24 kasus perdagangan manusia dari wilayah Kachin. 13 dari kasus itu, adalah perempuan muda yang berusia 18 tahun dan bahkan lebih muda lagi. Perempuan-perempuan muda ini ditipu, dibius dan bahkan diperkosa dan dijual untuk pria atau keluarga-keluarga di China. Banyak dari mereka dijadikan pengantin atau dijadikan pekerja kasar. Beberapa dari mereka berakhir di Provinsi Shandong dan Fujian di sebelah timur China. Namun beberapa dari mereka berhasil kabur dan bergabung kembali dengan keluarga. Namun adapula yang hingga kini dilaporkan hilang. (faj) Sumber:http://international.okezone.com/read/2013/06/05/411/818022/perempuan-korban-konflik-myanmar-terancam-diselundupkan BAB III PENUTUP Kesimpulan Komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem berarti dalam proses komunikasi juga terdapat komponen-komponennya yaitu input (aturan dan harapan), proses (interaksi interpersonal), dan output (pengetahuan, sikap, perilaku). Aturan dan harapan menjadi input yang menggerakkan individu melakukan komunikasi interpersonal. Aturan dan harapan berjalan bersamaan dan harapan perlu dipandu oleh aturan. Persepsi merupakan inti komunikasi yang menjadi faktor penentu keberhasilan komunikasi interpersonal. Kata perempuan mempunyai makna yang berbeda-beda bagi banyak orang. Ada yang bermakna positif dan ada pula yang bermakna negatif. Begitu pula dengan pesan yang disampaikan komunikator pasti akan memunculkan persepsi yang berbeda-beda dari komunikannya. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi interpersonal, karena orang yang akan melakukan komunikasi atau tindakan dilandasi oleh konsep diri. Contoh kasus yang berkaitan dengan sistem komunikasi interpersonal yaitu konflik IWAPI, penyelundupan perempuan konflik Myanmar, masalah Jessica Iskandar, masalah Syahrini, dan masalah Nikita Mirzani. DAFTAR PUSTAKA Fajar Nugraha. 2013. “Perempuan Korban Konflik Myanmar Terancam Diselundupkan.” Diunduh pada tanggal 9 Juli 2013 dari http://international.okezone.com/read/2013/06/05/411/818022/perempuan-korban-konflik-myanmar-terancam-diselundupkan Joko Irianto. 2012. “Ups! Konflik Dua Kubu Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia “Memanas”.” Diunduh pada tanggal 9 Juli 2013 dari http://www.lensaindonesia.com/2012/06/13/wow-konflik-dua-kubu-katan-wanita-pengusaha-indonesia-memanas.html Kapanlagi.com. 2013. “Punya Pacar Baru, Jessica Iskandar Tak Curhat ke Olga.” Diunduh pada tanggal 10 Juli 2013 dari http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/punya-pacar-baru-jessica-iskandar-tak-curhat-ke-olga-5380c2.html Rommy Ramadhan. 2012. “Contoh Kasus Gangguan Komunikasi.” Diunduh pada tanggal 10 Juli 2013 dari http://dino-al-depoky.blogspot.com/2012/10/resumekonflik-dalam-organisasi.html Suranto Aw. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Vemale.com. 2013. “Ragam Koleksi Fashion Bermerek Milik Syahrini Yang 'Cetar' Banget.” Diunduh pada tanggal 10 Juli 2013 dari http://www.vemale.com/fashion/pernik/19704-ragam-koleksi-fashion-bermerek-milik-syahrini-yang-cetar-banget.html 19