Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Asy'ariyah adalah sebuah aliran yang menganut iktikad yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh sahabat-sahabatnya. Aliran ini dinisbatkan kepada pendirinya yaitu Imam Abul Hasan Ali bin Ismail al-Asy'ari, keturunan Abu Musa al-Asy'ari, seorang tahkim dalam peristiwa Perang Siffin dari pihak Ali. Dia lahir di kota Bashrah tahun 260 H (873 M) dan meninggal tahun 324 H (935 M) di Baghdad 1 . Pada awalnya Al-Asy'ari ini berguru kepada tokoh mu'tazilah waktu itu, yang bernama Abu Ali Al-Jubai.dalam pembelajaran itu ia membandingkan berbagai pemikiran yang telah ada dan ilmu yang sedang berkembang. Ia juga merenungkan dan membandingkan ajaran-ajaran Mu'tazilah dengan paham ahliahli fikih dan hadis 2 Ketika Berumur 40 tahun beliau merenungkan antara ajaran-ajaran Mu'tazilah dengan paham ahli-ahli fiqih dan hadits, di dalam rumahnya selama 15 hari. Tepat pada hari jumat, dia berdiri di atas mimbar mesjid Bashrah dan secara resmi menyatakan keluar dari Mu'tazilah. Dalam Khutbahnya beliau Mengatakan sebagai berikut : "Wahai masyarakat, barangsiapa mengenal aku, sungguh dia telah mengenalku. Barangsiapa yang tidak mengenalku maka aku mengenalnya sendiri. Aku adalah Fulan bin Fulan. Dahulu aku berpendapat bahwa al-Qur'an adalah makhluk, bahwasanya allah tidak melihat dengan mata, bahwasanya perbuatan-perbuatan 1
SERTA IMPLIKASI SOSIAL YANG DITIMBULKANNYA I. IFTITAH Maraknya perbincangan seputar Syi"ah tidak terlepas dari peristiwa politik paling spektakuler yang terjadi di Iran, yaitu revolusi nasional yang dipimpin oleh seorang mullah terkemuka dari pengasingan di Paris Perancis Ayatullah Ruhullah Al Musawi Khomeini (Imam Khomeini RA), revolusi Islam menggulingkan rezim dinasti Shah Reza Pahlevi yang notabene adalah "boneka" Amerika Serikat dan Eropa serta menjadi tonggak sejarah awal berdirinya Republik Islam Islam yang dimotori oleh tokoh-tokoh syi"ah ushuli. Revolusi dengan sendirinya anti kemapanan (astablishment), peristiwa revolusioner di suatu negara akan menjadi kewas-wasan tersendiri bagi negara-negara disekelilingnya, termasuk negara-negara yang relatif jauh, karena adanya kesamaan struktur sosial dan demografis termasuk kepentingan politik tertentu. Hal ini barangkali kurang berdampak signifikan terhadap negara Indonesia, disamping karena kecilnya syi"isme di Indonesia baik secara kuantitas maupun kualitas juga struktur sosial dan demografis yang agak berbeda jauh dengan timur tengah, ditambah kepentingan politik ekonomi Indonesia yang tidak terlalu signifikan. Lebih dari itu semua, yang lebih baik atau yang diperlukan adalah melihat syi"ah bukan sebagai masalah baik sebagai agama, ideologi, fenomena sejarah, politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya. Syi"ah harus dilihat sebagai kenyataan sejarah internasional Islam baik untuk hari ini maupun untuk masa depan Islam, disamping itu juga yang jauh lebih penting lagi bahwa syi"ah adalah kenyataan historis yang secara tak terpungkiri ikut mewarnai sejarah agama dan umat Islam selama lima belas abad. Mengingkari kenyataan-kenyataan tersebut adalah suatu bentuk kenaifan, kepicikan dan kekerdilan berfikir manusia, bahkan adalah suatu kemustahilan, mengingkari sama dengan menolak kebenaran fakta sejarah. Maka dalam rangka melihat syi"ah sebagai sebuah kenyataan internasional umat Islam, diperlukan sikap yang lebih bersedia untuk memahami, mengkaji, mentelaah, secara obyektif dengan nalar yang sehat dan hati yang tulus dan jujur serta dilaksanakan dengan sikap arif dan bijaksana, disamping itu juga mengenali secara seksama interaksi syi"ah dengan aliran-aliran Islam yang lain, khususnya dengan sunnisme. Selanjutnya umat Islam harus belajar hidup berdampingan dengan memberikan ruang toleransi yang manusiawi berdasar kenyataan internasional umat Islam tersebut. Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat : 13) Artinya : Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta Dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS. Ar Ruum : 31-32)
Adawiyah, 2020
Mu'tazilah merupakan salah satu aliran dalam ilmu kalam
2017 2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt atas segala berkah dan rahmatNya yang telah diberikan, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah dengan judul "Sejarah Munculnya Aliran Asy'ariyah Dan Maturidiyah" . Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. M. Razali, Lc. MA dosen pengampu mata kuliah Theologi Islam.
A UNIÃO INDISSOLÚVEL 24 AS DIFICULDADES 34 PARTE 2 -MEDITAÇÃO -A EXPERIÊNCIA DO SENHOR É A TERRA 43 PORQUE DEUS TANTO AMOU O MUNDO 46 VÓS SOIS O TEMPLO 49
I Cantieri dell'Agiografia hanno lo scopo di favorire lo scambio scientifico tra gli studiosi e di far emergere i principali o più innovativi campi di ricerca e orientamenti metodologici degli attuali studi agiografici. L'evento si svolge ogni anno nel mese di gennaio e prevede la presenza di seminari tematici (panels), composti da un numero limitato di relatori – da tre a cinque, ciascuno con un tempo di 20 minuti a disposizione – coordinati da un proponente e con un discussant designato dal Comitato scientifico.
While religious politics have been a widely discussed topic in the social sciences in recent decades, few studies develop general explanations based on systematic and detailed comparative analysis. This article seeks to explain when and how successful religious parties rise. To that end, I comparatively analyze the politicization of German Catholicism in the second half of the nineteenth century (1848–1878) and Turkish Islam in the post-1970 period (1970–2002) and briefly examine the negative case of nineteenth-century German Protestantism. According to the theory of revival-reaction-politicization I propose, successful religious parties rise when major religious revivals confront social counter-mobilization and state repression, provided that existing political parties do not effectively represent religious defense. The study's findings challenge the pervasive tendency to treat Christian and Islamic politics as incommensurable.
ECOIQ, 2019
Mamíferos en áreas de monitoreo y compensación asociadas a complejos mineros al nororiente de Colombia, 2024
Empowerment Technologies, 2021
Mülkiye Dergisi, 2023
Studia Europaea Gnesnensia, 2019
HAL (Le Centre pour la Communication Scientifique Directe), 2019
Falsafeye-Elm (Philosophy of Science), 2024
IIUM Engineering Journal, 2019
Journal of Management, Spirituality & Religion, 2019
Hybrid Intelligent Systems, 2021
Ferroelectrics, 2001