Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Di laut terlihat hanya gelombang dan ombak, padahal kekayaan laut berupa ikan yang terhampar sampai kedalaman dasar laut. Tidak hanya laut, sumber daya yang lain adalah danau, sungai, rawa, dan perairan lainnya. Ikan merupakan hewan yang erat kaitannya dan banyak bersinggungan dalam kehidupan manusia. Namun masih banyak yang belum diketahui tentang ikan dan hal-hal yang berkaitan dengan ikan.
Di laut terlihat hanya gelombang dan ombak, padahal kekayaan laut berupa ikan yang terhampar sampai kedalaman dasar laut. Tidak hanya laut, sumber daya yang lain adalah danau, sungai, rawa, dan perairan lainnya. Ikan merupakan hewan yang erat kaitannya dan banyak bersinggungan dalam kehidupan manusia. Namun masih banyak yang belum diketahui tentang ikan dan hal-hal yang berkaitan dengan ikan.
1 | B i o l o g i P e r i k a n a n BAB I PENDAHULUAN
Ini adalah file mengenai morfologi ikan.
2020
Waduk Penjalin adalah habitat untuk beragam biota air salahsatunya ikan. Studi tentang komunitas terutama ikan dapat dilakukan secara fungsional yaitu digambarkan dengan pemanfaatan sumber makanan dalam cara dan waktu yang sama disebut dengan guild. Cara makan atau kebiasaan makan ikan mengakibatkan perbedaan struktur anatomi dan morfologi spesies. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tipe guild ikan di Waduk Penjalin. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan teknik purposive random sampling pada 5 stasiun di Waduk Penjalin. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu guild. Parameter yang diamati yaitu posisi mulut, tipe gigi, tipe tapis insang, panjang tubuh dan panjang usus, serta rasio antar panjang tubuh dan usus. Data guild dianalisis secara deskriptif. Ikan yang tertangkap sebanyak 11 spesies. Guild dalam komunitas ikan di Waduk Penjalin didominasi oleh ikan Karnivora (5 spesies).
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 2019
Dried tekwan is a traditional restructured-fish product of South Sumatera processed b y convectional drying. The study aimed to determine the effect of fish and tapioka ratio and tekwan's length on the physical quality of the dried tekwan. The physical quality of dried tekwan made with different ratio of fish and tapioca ratio (1:1, 1.5:1 and 2:1 (w:w)) and length 1, 2, and 3 cm were investigated. The physical quality evaluated were the degree of whiteness, rehydration ratio, water holding capacity (WHC) and microstucture. The drying profile and proximate composition were also evaluated. There was no difference in the rate of drying of different fish:tapioca ratio as well a different tekwan length when free water evaporation was progressing. However, difference in drying rate was ob served when the water content reached the equilibrium. Ratio 2:1 of fish and tapioca and 2 cm length of tekwan was found the to b e b est treatment and resulting in dried tekwan with moisture content 10.22%, ash 1.9%, protein 27.9%, fat 1.38%, carb ohydrate 58.6%, whiteness 45.96% and expressib le moisture content 2.06%. Microstructure of dried tekwan with 2:1 ratio showed more compact structure and slight damage than 1.5:1 ratio. However, dried tekwan with 2:1 ratio still had lower rehydration properties than other treatment.
Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang berkaki enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda. Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di lautan. Keluarga besar serangga (Insecta) dikelompokan kedalam 28 ordo yang masing-masing ordo memiliki ciri-ciri unik yang membedakan antar mereka, kelas (class) insecta terbagi menjadi dua subkelas (subclass) berdasarkan keberadaan organ sayap yang memiliki, yaitu subkelas Apterygota bagi serangga yang tidak memiliki sayap dan subkelas Apterygota bagi serangga -serangga yang memiliki sayap.
PROSIDING SEMNAS UMM 2016.pdf, 2016
Dalam mendukung program pemuliaan, membuat varietas unggul yang memiliki sifat produksi tinggi dan mutu biji baik maka perlu dilakukan identifikasi / karakterisasi plasma nutfah kedelai. Penelitian ini bertujuan mengetahui keragaman plasma nutfah kedelai dan hubungan antar karakter. Sebanyak 110 aksesi plasma nutfah kedelai diuji di KP Cikeumeuh Bogor pada bulan April sampai Juli 2013. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 ulangan. Petak percobaan berukuran petak 1.2 x 3 m dengan 1 tanaman per lubang tanam. Setiap aksesi ditanam dengan jarak tanam 40 x 15 cm. Penggunaan pupuk N-P-K setara dengan urea 50 kg/ha, SP 36 100 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 110 aksesi kedelai yang dikarakterisasi telah memiliki kisaran tinggi tanaman 33 – 106 cm, jumlah cabang 2- 5 buah, umur 50 % berbunga 28 – 57 hari, umur panen 73 – 104 hari, jumlah polong 19 – 113 buah, % polong diatas 83%, bobot 100 biji 5 – 21 gram, dan hasil biji 65 – 717 g/petak. Hasil karakterisasi aksesi kedelai mempunyai keragaman cukup tinggi pada sifat bobot 100 biji dan hasil biji/plot. Korelasi nyata diperoleh antara karakter jumlah polong isi dan jumlah cabang dengan hasil biji kedelai. Hasil biji kedelai terbanyak tercapai dengan didukung karakter jumlah polong isi dan cabang yang terdapat dalam nama aksesi 6/3/21/7/1 (Introduksi USA), Detam 2 (Jawa Timur), PW-4 (Jawa Tengah), Lokal Pasuruan (Jawa Timur), Lokal Karangasem (Bali), dan Kedele Godek 2 (Jawa Barat).
Positions, 2019
What matters for "biopolitical investigations," writes Roberto Esposito (2006: 7) in a recent article devoted to the "History of Concepts and the Ontology of Actuality," "is not the relationship between before and after, but the one between inside and outside. This is how an 'outside' -in this case life -enters into something else (something that is thought to be other) and transforms, twists, or undermines it. What is at stake are not the forms, but the forces [le forze], that is, the way in which these forces are exploding the forms." In this brief contribution, I would like to again take up Esposito's point, albeit in a different context from the highly philosophical one in which his thought operates. The tense relation between inside and outside (between forces and forms) will be analyzed here with specific reference to the way in which "life itself," in a sense quite different from its general positions 27:1
Polymatheia - Revista de Filosofia, 2024
International journal of engineering research and technology, 2019
Springer , 2023
Antrópica. Revista de Ciencias Sociales y Humanidades, 2024
Medical teacher, 2018
Health Psychology, 2000
boriginal Antillean Pictographs: A New Discovery, 1975
Check List, 2005
Acta otorhinolaryngologica Italica: organo ufficiale della Società italiana di otorinolaringologia e chirurgia cervico-facciale
International Journal of Molecular Sciences, 2018
Revista de Trabajo y Seguridad Social. CEF
Cogent Food & Agriculture, 2017
OPUS Uluslararası Toplum Araştırmaları Dergisi, 2019
Diabetes & Metabolism, 2017
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2010
Kardiologia Polska, 2014
Journal of Veterinary and Animal Sciences, 2021