Academia.eduAcademia.edu

Pengukuran beda tinggi atau Pengukuran tinggi pohon

JudulPraktikum : Pengukuran beda tinggi atau Pengukuran tinggi pohon Prinsip Teori Pengukuran merupakan suatu aktifitas atau lindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Ilmu ukur dan pemetaan wilayah memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara langsung karena hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh alat tersebut adalah pita ukur, bak ukur, yalon dan abney level. Penggunaan dan perlakuan seorang surveyor terhadap alat merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan. Penggunaan alat yang tidak tepat dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang salah. Cara perawatannya pun harus diperhatikan agar alat ukur tanah tidak rusak. Alat ukur tanah merupakan alat-alat yang harganya cukup mahal. (Dwi,2014). Pengukuran di atas permukaan bumi dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk lengkung permukaan bumi dan proses perhitungannya pun akan lebih sulit dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan pada bidang datar. Jadi pengukuran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan bentuk lengkung bumi disebut geodesi, sedangkan pengukuran yang dilaksanakan tanpa mempertimbangkan bentuk lengkung bumi disebut ukur tanah datar. Pengukuran sudut berarti mengukur suatu sudut yang terbentuk antara suatu titik dan dua titik lainnya. Pada pengukuran ini diukur arah dari pada dua titik atau lebih yang dibidik dari satu titik kontrol dan jarak antara titik-titik diabaikan. (Sosrodarsono dan Takasaki, 1992 dalam Dopi). Abney level adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur ketinggian yang terdiri dari skala busur drajat. Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk digunakan, relative mudah dan akurat. Abney level digunakan untuk mengukur derajat dan elevasi topografi. Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengah lingkaran.

JudulPraktikum : Pengukuran beda tinggi atau Pengukuran tinggi pohon Prinsip Teori Pengukuran merupakan suatu aktifitas atau lindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Ilmu ukur dan pemetaan wilayah memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara langsung karena hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh alat tersebut adalah pita ukur, bak ukur, yalon dan abney level. Penggunaan dan perlakuan seorang surveyor terhadap alat merupakan hal yang  penting dan harus diperhatikan. Penggunaan alat yang tidak tepat dapat mengakibatkan hasil  pengukuran yang salah. Cara perawatannya pun harus diperhatikan agar alat ukur tanah tidak rusak. Alat ukur tanah merupakan alat-alat yang harganya cukup mahal. (Dwi,2014). Pengukuran di atas permukaan bumi dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk lengkung permukaan bumi dan proses perhitungannya pun akan lebih sulit dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan pada bidang datar. Jadi pengukuran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan bentuk lengkung bumi disebut geodesi, sedangkan pengukuran yang dilaksanakan tanpa mempertimbangkan bentuk lengkung bumi disebut ukur tanah datar. Pengukuran sudut berarti mengukur suatu sudut yang terbentuk antara suatu titik dan dua titik lainnya. Pada pengukuran ini diukur arah dari pada dua titik atau lebih yang dibidik dari satu titik kontrol dan jarak antara titik-titik diabaikan. (Sosrodarsono dan Takasaki, 1992 dalam Dopi). Abney level adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur ketinggian yang terdiri dari skala busur drajat. Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk digunakan, relative mudah dan akurat. Abney level digunakan untuk mengukur derajat dan elevasi topografi. Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengah lingkaran. Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997). TujuanPraktikum 1.      Mahasiswa dapat mengetahui letak kedataran tanah dan kemiringannya. 2.      Mahasiswa bisa mengukur tanah menggunakan alat praktek. 3.      Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat praktek tersebut. 4. Mahasiswa dapat menghitung beda tinggi yang telah di praktekkan menggunakan alat ukur. PelaksanaanPraktikum Alat/bahan : - ATK Abney Level Theodolit Prosedurkerja : Abney level bidang datar Pegang alat abney level, letakkan lubang tepat membidik mata Bidik suatu sasaran yang lebih tinggi dari mata Atur atau gerakkan lingkaran berskalanya keatas atau kebawah Lihat angka skala pada setengah lingkaran tadi. Angka tersebut menunjukkan kemiringan atau bidikan yang kita lakukan. Abney level kelerengan Cari orang yang tinggi matanya sama dengan yang akan melakukan pengukuran 1 orang berdiri pada tempat yang lebih rendah dan 1 orang lagi berdiri pada tempat yang lebih tinggi. Pegang alat abney level, letakkan lubang tepat membidik mata Bidik sasaran tepat pada mata orang yang berada pada tempat yang lebih rendah. Atur atau gerakkan lingkaran berskalanya keatas atau kebawah Lihat angka skala pada setengah lingkaran tadi. Angka tersebut menunjukkan kemiringan atau bidikan yang kita lakukan. Lakukan sekali lagi pada sasaran yang lebih tinggi dari mata. Atur atau gerakkan lingkaran berskalanya keatas atau kebawah Lihat angka skala pada setengah lingkaran tadi. Angka tersebut menunjukkan kemiringan atau bidikan yang kita lakukan. Theodolit Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah. Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan. Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah, alat sudah dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo. Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi. Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak horizontal. Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal. Hasil Perhitungan Beda Tinggi Menggunakan Abney Level/Clinometer Diketahui : Pohon pada keadaan Datar Jarak = 10,4 m Sudut = 49 Tinggi Pengamat = 1,6 41 B 8,89 90 36 A 1,6 10,4M = = = B x 0,65 = 10,4 x 0,75 B = B = 8,89 M B + tinggi pengukur = 8,89 + 1,6 = 10,49 M Diketahui : Pohon pada keadaan Miring Jarak Mata Pengamat = 18,45M Sudut Mata Pengamat = 11 Sudut = 10 Tinggi Pengamat = 1,6 3,25 B 18,74 M 79 13 65 A 90° Tinggi Bawah = 18,74 Sin 10 Jarak Datar = = 18,74 x (-0,5) = = 3,25 = =18,45M = = = B x 0,98 = 18,45 x 0,19 B = B = 3,59 M Tinggi Total = Tinggi Atas + Tinggi Bawah + Tinggi Pengamat = 3,59 + 3,25 + 1,6 = 8,44 M Perhitungan Beda Tinggi Menggunakan Theodolit Diketahui :