PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BAURAN PEM ASARAN TERHADAP
LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada KSU SYARIAH AN NUR Taw angsari Sukoharjo)
Setyani Sri Haryanti
Ida Dw i Hastuti
Abstraksi
Dalam era global ini, dunia bisnis seyogyanya membangun sistem kualitas modern agar
mampu mempertahankan pelanggan yang telah ada (cust omer loyalt y) dan menarik konsumen
(pelanggan potensial) menjadi pelanggan dari perusahaan bisnis itu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diambil dengan
daftar pertanyaan yang diberikan kepada anggota koperasi di KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo, sebanyak 60 orang sebagai sampel. Alat analisa yang dipakai adalah uji
instrumen, analisis jalur, uji t, uji F, uji R2, dan uji linieritas.
Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan variabel kepuasan
nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah pada KSU SYARIAH AN
NUR Tawangsari Sukoharjo sedangkan variabel Bauran Pemasaran berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Loyalitas .
Hasil uji F menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan, Bauran Pemasaran dan Kepuasan
Nasabah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Nasabah
pada KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari Sukoharjo.
Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R square total sebesar 0,879,
artinya variabel Loyalitas Nasabah dijelaskan oleh variabel Kualitas Pelayanan dan variabel
Bauran Pemasaran dengan Kepuasan Nasabah sebagai variabel intervening adalah sebesar
87,9 %, sedangkan sisanya sebesar 12,1% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian,
misalnya Pengembangan Baru Produk Pembiayaan dan Penerimaan SHU.
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa :
a.
Kepuasan nasabah tidak tidak memediasi hubungan antara Kualitas Pelayanan
terhadap Loyalitas.
b.
Kepuasan nasabah memediasi hubungan antara Bauran Pemasaran terhadap
Loyalitas.
c. Dilihat dari total pengaruh untuk meningkatkan Loyalitas, lebih efektif melalui Bauran
Pemasaran terhadap Loyalitas dari pada Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas.
Kata kunci : kualitas pelayanan, bauran pemasaran, kepuasan nasabah, loyalitas.
A. Latar Belakang M asalah
K
ualitas produk atau jasa secara pokok
dinilai dalam kerangka kepuasan
pelanggan. Hal ini searah dengan
upaya perusahaan dalam memenangkan
persaingan, bahwa kunci persaingan dalam
pasar global adalah kualitas total, yang
mencakup penekanan pada: kualitas
produk, kualitas biaya/harga, kualitas
pelayanan, kualitas penyerahan tepat
waktu, kualitas moral, dan mungkin bentuk-
bentuk kualitas lainnya yang terus
berkembang, guna mem-berikan kepuasan
terus-menerus kepada pelanggan, sehingga
mampu menciptakan loyalitas pelangan
(Vincent, 1997).
Menyadari kenyataan yang akan
dihadapi dalam era global ini, dunia bisnis
seyogyanya membangun sistem kualitas
modern agar mampu mempertahankan
pelanggan yang telah ada (cust omer loyalt y)
dan menarik konsumen (pelanggan poten-
sial) menjadi pelanggan dari perusahaan
bisnis itu.
Memfokuskan untuk mendengarkan
suara pelanggan, berarti menjamin bahwa
kualitas bisa dibangun dalam produkproduk atau versi produk baru yang sudah
ada dalam tahap desain awal. Secara
spesifik, pentingnya meningkatkan kualitas
pelayanan adalah untuk menciptakan
kepuasan pelanggan dengan menjadikan
pelanggan sebagai fokus utamanya. Jadi,
persoalan kualitas jasa dan kepuasan
konsumen kini semakin menjadi hal yang
penting dan genting bagi perusahaan jasa.
Oleh karena itu, perusahaan perlu membangun sistem manajemen kualitas jasa,
mengidentifikasi kesenjangan yang mungkin
terjadi, serta pengaruhnya bagi kepuasan
konsumen dan perilaku konsumen purna
layanannya. Melalui pemahaman ini diharapkan perusahaan jasa akan mampu
mengeliminasi tuntutan konsumen dan
mengoptimalkan kepuasan pelanggannya
(Lupiyoadi & Hamdani, 2006). Lebih lanjut
dalam rangka memuaskan pelanggan, upaya
meningkatkan kualitas pelayanan pada
umumnya difokuskan dalam pengukuran
keandalan (reliabilit y), jaminan dan kepastian (assurance), wujud (tangible), empati
(Empat hy) dan ketanggapan (responseveness). Sehingga pada bagian ini, kelima
dimensi tersebut secara khusus akan diukur
terhadap loyalitas dan kepuasan dari
pelanggan.
Selain faktor kualitas layanan hal lain
yang tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan bauran pemasaran di sektor
jasa. Bauran pemasaran merupakan alat
bagi pemasar yang terdiri atas berbagai
unsur suatu program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan agar implementasi strategi
pemasaran dan positioning yang ditetapkan
dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran
pada produk barang yang kita kenal selama
ini berbeda dengan bauran pemasaran
untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan
perbedaan karakteristik jasa dan barang.
Para pakar pemasaran menetapkan tujuh
unsur bauran pemasaran jasa yang penting
diperhatikan, meliputi : produk, harga,
promosi, tempat, orang, proses dan layanan
konsumen (Lupiyoadi & Hamdani, 2006).
Secara logis, pelanggan yang menunjukkan sikap-sikap loyal terhadap salah satu
dari produk, harga, promosi, tempat, orang,
proses dan layanan konsumen belum tentu
pasti merasa puas. Kebanyakan pelanggan
yang sudah merasa loyal pada akhirnya
dalam suatu peristiwa tertentu pernah
merasakan adanya ketidakpuasan. Dengan
kata lain, loyalitas bisa membangun
perasaan puas atau tidaknya pelanggan terhadap bauran pemasaran yang diterapkan
sebuah perusahaan. Bila seorang pelanggan
yang pernah menunjukkan sikap loyal pada
akhirnya tidak merasakan kepuasan lagi,
maka pelanggan akan memberikan respon
dan tindakan negatif atas bauran pemasarannya. Dengan demikian, "loyalitas dapat
menimbulkan sikap puas dan tidak puas."
Lebih lanjut, bila sikap puas yang dirasakan
oleh pelanggan dapat ditemukan pada
semua unsur bauran pemasaran, maka hal
tersebut akan memberikan umpan balik
yang positif untuk tetap loyal.
Tentu saja dengan meningkatkan
kualitas pelayanan dan menilai bauran
pemasaran jasa diharapkan dapat menumbuhkembangkan loyalitas pelanggan.
Sebagaimana pula yang terjadi pada sektor
industri perbankan, layanan yang memuaskan bisa menjadi stimulan bagi para nasabah untuk bersikap loyal. Terkait dengan hal
tersebut, mengingat begitu pentingnya
faktor kepuasan pelanggan para ahli banyak
yang tertarik dan melakukan berbagai
survei terhadap beberapa industri perbankan papan atas guna mengetahui opini
mengenai loyalitas para nasabah, karena
kepuasan berkaitan dengan loyalitas dari
para nasabah. Benjamin (2006:1), telah
menguji harapan nasabah, kualitas dan
kepuasan atas layanan yang diterima serta
prediksi loyalitas nasabah kepada Bank di
Nigeria. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa persepsi terhadap kepuasan dan kualitas layanan merupakan
prediktor dari loyalitas nasabah dengan
andil kontribusi dari kepuasan nasabah.
Lebih jauh, untuk mendapatkan loyalitas nasabah tentu bagi manajemen jasa
perbankan perlu mengetahui kepuasan
nasabahnya. Salah satunya bisa dimplementasikan saat para nasabah bisa mengetahui dan menggunakan fasilitas yang
dimiliki sehingga memuaskan mereka. Ini
menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan
tergantung pada kinerja produk (Kotler,
etal. 2001). Peningkatan loyalitas nasabah
adalah stimulan paling penting bagi kinerja
per-bankan jangka panjang serta kualitas
layanan maupun kepuasan nasabah yang
bisa ditunjukkan sebagai kunci keberhasilan
menjaga loyalitas nasabah.
Lebih lanjut, secara spesifik pada
bagian ini fenomena tersebut akan diangkat
ke dalam penelitian dengan berjudul
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN
BAURAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN
NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
“ (Studi Pada KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo).
B. Perumusan dan Batasan M asalah
1. Perumusan M asalah
Sehubungan dengan uraian latar
belakang di atas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Apakah faktor kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah di KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo ?
b. Apakah faktor bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah di KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo ?
c. Apakah faktor kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah di KSU SYARIAH
AN NUR Tawangsari Sukoharjo ?
d. Apakah faktor bauran pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah di KSU SYARIAH
AN NUR Tawangsari Sukoharjo ?
e.
Apakah faktor kepuasan nasabah
berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah di KSU SYARIAH
AN NUR Tawangsari Sukoharjo ?
2. Batasan M asalah
Agar penelitian ini tidak terlalu
luas dan jelas batas-batasnya, maka
dibatasi masalah penelitian ini sebagai
berikut :
a. Penelitian ini difokuskan pada
pengukuran kualitas pelayanan dan
bauran
pemasaran
terhadap
kepuasan nasabah dan loyalitas
nasabah, sehingga pada penelitian
yang akan datang dapat dikembangkan menggunakan variabelvariabel lain yang dapat berdampak
terhadap kepuasan nasabah dan
loyalitas nasabah.
b. Obyek penelitian ini dipilih pada jasa
keuangan
khususnya
kelompok
Koperasi Serba Usaha, sehingga hasil
penelitian menggunakan variabel
yang sama pada kelompok industri
Perbankan secara Umum maupun
sektor ekonomi lain termasuk
manufaktur memungkinkan hasil
temuan-temuan yang variatif dan
signifikan.
c. Penelitian ini terbatas pada ukuran
sampel yang akan diteliti mengingat
adanya kendala waktu, tenaga dan
lain sebagainya.
d. Nasabah yang dimaksud dalam
penulisan ini adalah anggota pada
KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini diharapkan dapat:
a.
Untuk memberikan bukti
secara empiris pengaruh kualitas
pelayanan
terhadap
kepuasan
nasabah di KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
b.
Untuk memberikan bukti
secara empiris pengaruh bauran
pemasaran
terhadap
kepuasan
nasabah di KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
c.
Untuk memberikan bukti
secara empiris pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas nasabah
di KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo.
d.
Untuk memberikan bukti
secara empiris pengaruh bauran
pemasaran
terhadap
loyalitas
nasabah di KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
e.
Untuk memberikan bukti
secara empiris pengaruh kepuasan
nasabah terhadap loyalitas nasabah
di KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo.
2. Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian
sebagaimana dikemukakan di atas, maka
hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
a.
Diharapkan hasil
penelitian
dapat
memberikan
kontribusi khususnya bagi KSU
SYARIAH AN NUR Tawang-sari
Sukoharjo dan kalangan bisnis
perbankan pada umumnya yang ingin
mengetahui perilaku nasabahnya
guna meningkatkan pelayanan dan
kemampuan bersaingnya.
b.
Diharapkan hasil
penelitian
dapat
memberikan
rekomendasi yang ber-manfaat untuk
dipertimbangkan khususnya oleh
jajaran managemen pada KSU
SYARIAH AN NUR Tawang-sari
Sukoharjo sebagai masukan dan
bisnis perbankan pada umumnya
guna menyususn strategi dalam
pengambilan keputusan bidang pema
saran baik untuk saat ini maupun
dimasa depan.
D. LANDASAN TEORI
1. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian
Menurut Oliver (1999), loyalitas
pelanggan merupakan suatu komit-
men yang dipegang secara kuat untuk
membeli kembali atau menggunakan
produk atau layanan yang disukai
dimasa mendatang meskipun ada
pengaruh situasional dan upayaupaya pemasaran yang memiliki
potensi dapat mengubah perilaku.
Hal tersebut menganggap bahwa agar
para pembeli bersikap loyal, perusahaan harus menjalin hubungan
dengan cara membangun keintiman
dengan para pelanggan.
Sementara menurut Fournier
and Yao (1997), loyalitas pelanggan
merupakan suatu sikap. Yaitu, sikap
yang menggambarkan perilaku aktual
dari pelanggan yang tidak ditampakkan atau tidak disadari, tetapi
analisis dan gambaran yang benar
secara jelas diperlukan untuk mendasari struktur sikap dari pelanggan.
Adapun Jacoby and Kyner (1973:p.2),
loyalitas pelanggan diekspresikan
oleh enam kondisi yang diperlukan
dan secara kolektif dengan mengintegrasikan dua pendekatan: kondisi
ini mengekspresikan bahwa loyalitas
merek adalah proses-proses (1) bias
(misal, random), (2) respon perilaku
(misal, pembelian), (3) waktu
senggang, (4) dengan beberapa unit
pengambilan keputusan, (5) dengan
respek untuk satu atau lebih merekmerek alternatif dari beberapa
merek, dan (6) sebuah fungsi
psikologis (pengambilan keputusan,
evaluatif).
b. Faktor-faktor Loyalitas Pelanggan
Menurut Foumier and Yao
(1997), beberapa ukuran operasional
dalam menentukan pendekatan
deterministik dalam loyalitas pelanggan adalah preferensi, intensitas
pembelian, prioritas pemasok dan
kemauan merekomendasikan. Para
konsumen termotivasi untuk berbelanja merupakan suatu fungsi dari
banyak variabel, beberapa diantaranya tidak berhubungan dengan
pembelian produk aktual. Konse-
kuensinya, para pengecer perlu
mengerti berbagai macam motivasi
berbelanja yang bisa ditunjukkan dan
menggabungkan informasi ini ke
dalam strategi mengecer. Untuk itu,
pemasar perlu menyadari bahwa
upaya memuaskan pelanggan dewasa
ini bukan lagi merupakan kerja keras
yang harus dilakukan akan tetapi
lebih daripada itu membangun penga
laman berbelanja positif adalah jauh
lebih penting dari segalanya. Sebab
dengan pengalaman positif akan
menumbuhkan sikap kesetiaan.
Sehingga seorang pemasar juga
harus tahu betul apa saja faktor yang
paling penting mempengaruhi proses
memilih dan membeli yang direpresentasikan dalam situasi seputar kepu
tusan konsumen. Situasi oleh karena
itu bisa dipandang terdiri dari semua
faktor khusus dengan waktu dan
tempat observasi yang mana tidak
mengikuti pengetahuan personal dan
atribut-atribut stimulus serta memiliki pengaruh sistematis dan bisa
ditunjukkan dalam perilaku saat ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
image perusahaan, (Nguyen and
Leblanc, 2001), biaya beralih yang
ditanggung pelanggan (Jones et al.,
2002), kepercayaan (Lau and Lee,
1999) dan kualitas layanan (Bolton
and Drew,1991) memiliki pengaruh
yang signifikan pada loyalitas
pelanggan.
2. Kepuasan Pelanggan
a. Pengertian
Menurut Day (Dalam Tse dan
Wilton, 1988:204-212), kepuasan
pelanggan atau ketidakpuasan adalan
diskonfirmasi yang dirasakan antara
harapan sebelumnya (atau norma
kinerja lainnya) dan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Adapun menurut Engel,
et.al (dalam Tjiptono, 1998:146),
kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi purna jual dimana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya
memberikan hasil (out come) sama
atau melampaui harapan pelanggan.
Sementara menurut Kotler
(2001:36), secara umum kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya. Ada juga yang
mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa
harapannya telah terpenuhi atau
terlampaui.
b. Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan
Kotler (2001:43), menekankan
tiga hal penting dalam membangun
kepuasan pelanggan, antara lain :
1) Mutu
2) Pelayanan
3) Nilai
3. Bauran Pemasaran
a.
Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan salah
satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Berhasil tidaknya dalam pencapaian
tujuan bisnis tergantung pada keahlian dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain.
Selain itu juga tergantung pada
kemampuan didalam mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar
organisasi dapat berjalan lancar.
Ada
beberapa
pendapat
mengenai pengertian pemasaran
yang dikemukakan oleh beberapa
ahli, yang kelihatannya berbeda-beda
namun sebenarnya sama.
Perbedaan ini disebabkan karena
mereka meninjau pemasaran dari
segi yang berbeda-beda. Ada yang
menitik beratkan pada segi fungsi,
segi
barangnya,
segi
kelembagaannya,
segi
manajemennya dan ada pula yang
menitikberatkan dari semua segi
tersebut sebagai suatu sistem.
Berbagai defmisi dari para ahli
tersebut diantaranya menurut The
American
market ing
associat ion
(Swastha, 1984 : 7), " M arket ing
adalah suatu kegiatan usaha yang
mengarahkan aliran barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen atau
pemakai akhir."
Berdasarkan defmisi tersebut,
pengertian market ing masih dipandang sempit dan statis. Sebenarnya
pengertian marketing sudah dikenal
dan dijalankan sejak dulu, yaitu sejak
manusia mengadakan transaksinya
dalam perekonomian walaupun
sangat sederhana. Pada saat itu
kegiatan produksi tidak beorientasi
pada pemasaran, karena hampir
seluruh produksi barang dapat dijual
habis, dengan kata lain pembeli mencari barang (Seller's market ) yaitu
kekuatan pasar di tangan penjual. Hal
ini menyebabkan barang mencari
pembeli dimana keadaan pasar berubah menjadi buyer's market , yang
sebelumnya adalah Seller's market .
Menurut St ant on (Swastha,
1984:10), " M arket ing adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan
kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial." Definisi tersebul
mengandung unsur-unsur: (a) Suatu
sistem: suatu sistem kegiatan usaha;
(b) Dibuat untuk: merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan
dan menditribusikan; (c) Sesuatu
yang bernilai : barang serta jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan; (d)
Untuk kepentingan: pasar, berupa
konsumen rumah tangga potensial
atau pembeli industri.
Pemasaran merupakan suatu
interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran, tetapi
pemasaran bukanlah merupakan
suatu cara yang sederhana sekedar
untuk menghasilkan penjualan saja.
Menurut Kot ler (1993 : 5), " M arket ing
adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu-individu
dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan yang diinginkan melalui penciptaan, penawaran produk-produk yang
bernilai."
Yang menjadi tujuan dari
market ing
adalah mengarahkan
barang-barang serta jasa ke tangan
konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan. Untuk itu diperlukan
kegiatan tertentu, berbagai jenis
kegiatan dan proses dalam marketing
adalah
mengenai
fungsi-fungsi
marketing.
b. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran produk
barang mencakup 4P: product , price,
place, dan promot ion. Sedangkan
untuk jasa keempat hal tersebut
masih dirasa kurang mencukupi. Para
pakar pemasaran menambahkan tiga
unsur lagi yaitu : people, proces, dan
cust omer service. Ketiga hal ini terkait
dengan sifat jasa di mana tahapan
operasi hingga konsumsi merupakan
suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan serta mengikutsertakan
konsumen dan pemberi jasa secara
langsung, dengan kata lain terjadi
interaksi langsung antara keduanya
(meski tidak untuk semua jenis jasa).
(Lupiyoadi & Hamdani, 2006). Sebagai
suatu bauran, unsur-unsur tersebut
saling memengaruhi satu sama lain
sehingga bila salah satu tidak tepat
pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara
keseluruhan.
c. Jasa
1) Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (2000), ada empat
karakteristik jasa yang membedakan dengan produk barang,
yang harus diperhatikan dalam
merancang program pemasaran
jasa adalah sebagai berikut :
a) Tak berwujud
b) Tak terpisahkan.
c) Keanekaragaman.
d) Tak tahan lama.
2) Penggolongan Jasa
Menurut Swasta (1996), secara
umum jasa dapat digolongkan ke
dalam dua golongan besar , yaitu:
a) Jasa
Industri
(Indust rial
Service).
Jasa industri disediakan untuk
organisasi dalam lingkup yang
luas, termasuk pengolahan,
pertambangan,
pertanian,
organisasi non laba dan pemerintah.
b) Jasa Konsumen (Consumer
Service).
Jasa ini banyak digunakan
secara luas dalam masyarakat,
seperti halnya dengan barang.
Jasa konsumsi ini dibagi ke
dalam 3 golongan, yakni :
(1) Jasa Konvenien (Convennien
Service), adalah jasa yang
pembeliannya sering dan
masyarakat
membelinya
dengan usaha yang minimal.
(2) Jasa Shopping (Shopping
Service), adalah jasa konsumsi yang dipilih masyarakat sesudah mengadakan
perbandingan
kualitas,
harga reputasi.
(3) Jasa Spesial (Special Service)
Jasa spesial adalah jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya pembeli harus
melakukan usaha pembelian khusus dengan cara
tertentu atau dengan pembayaran yang lebih besar.
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas
Kualitas menurut ISO 9000
(dalam Lupiyoadi & Hamdani, 2001),
adalah: " degree t o w hich a set of
inherent
charact erist ics
fulfils
requirement s" (derajat yang dicapai
oleh karakteristik yang bersatu padu
dalam memenuhi persyaratan).
Persyaratan dalam hal ini adalah:
" need or expect at ion t hat is st at ed,
generally implied or obligat ory"
(yaitu, kebutuhan atau harapan yang
dinya-takan biasanya tersirat atau
wajib). Jadi, kualitas sebagaimana
yang diinterpretasikan ISO 9000
meru-pakan perpaduan antara sifat
dan karakteristik yang menentukan
sejauh
mana
keluaran
dapat
memenuhi persyaratan kebutuhan
pelanggan.
Pelanggan
yang
menentukan dan menilai sampai
seberapa jauh sifat dan karakteristik
itu memenuhi kebu-tuhannya.
Konsep kualitas sendiri pada
dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan
spesifikasi. Pada dasarnya terdapat
tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain: (1)
persepsi konsumen, (2) produk (jasa),
dan (3) proses. Untuk yang berwujud
barang, ketiga orientasi ini hampir
selalu dapat dibedakan dengan jelas,
tetapi tidak untuk jasa. Untuk jasa,
produk dan proses mungkin tidak
dapat dibedakan dengan jelas,
bahkan produknya adalah proses itu
sendiri. Konsistensi kualitas suatu jasa
untuk ketiga orientasi tersebut dapat
memberi kontribusi pada keberhasilan suatu perusahaan ditinjau dari
kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan profitabilitas organisasi.
b. Faktor-faktor Kualitas Pelayanan /
Jasa
Keberhasilan perusahaan dalam
memberikan layanan yang berkualitas
kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta
peningkatan laba perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan (Zeithmal,
Berry, dan Parasuraman: 1996). Salah
satu pendekatan kualitas jasa yang
banyak dijadikan acuan dalam riset
pemasaran adalah model SERVQUAL.
(Service Qualit y) yang dikembangkan
oleh Parasuraman, Zeithmal, dan
Berry dalam serangkaian penelitian
mereka terhadap enam sektor jasa:
reparasi, peralatan rumah tangga,
kartu kredit, asuransi, sambungan
telepon jarak jauh, serta perbankan
ritel dan pialang sekuritas SERVQUAL
dibangun atas adanya perbandingan
dua faktor utama, yaitu persepsi
pelanggan atas layanan yang nyata
mereka terima (perceived service)
dengan layanan yang sesungguhnya
diharapkan
(expected
service)
(Parasuraman, dkk, 1998).
Dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL oleh Parasuraman
(1988) yang melibatkan 800 pelanggan (yang terbagi dalam empat
perusahaan) berusia 25 tahun ke
atas, disimpulkan bahwa terdapat
lima dimensi SERVQUAL sebagai
berikut (Parasuraman, dkk, 1998):
Dimensi Pert ama, dari kualitas
pelayanan
menurut
konsep
SERVQUAL
adalah
berwujud
(t angible) yaitu kemampuan suatu
perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal.
Kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan juga ditentukan oleh
dimensi Kedua, yakni kehandalan
(reliabilit y) adalah dimensi yang
mengukur kemampuan perusahaan
untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan secara akurat
dan terpercaya.
Dimensi Ket iga, ketanggapan
(responsiveness) adalah suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan
pelayanan
yang
cepat
(responsif) dan tepat kepada
pelanggan, dengan menyampaikan
informasi yang jelas.
Dimensi Keempat , Jaminan dan
kepastian (assurance), yaitu penge-
tahuan,
kesopansantunan,
dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada
perusahaan.
Dimensi
Kelima,
empati
(emphat y) adalah yaitu memberikan
perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan
kepada para pelanggan dengan
berupaya
memahami
keinginan
konsumen.
E. Penelitian Terdahulu
1.
2.
3.
4.
5.
Supadmo (2005),
Pengaruh Demensi-demensi Penentu
Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus Di BPR BPD Jateng
Group).
Sutrisni (2005),
Pengembangan Konsep Jasa Perbankan
Pada PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah Cabang Karanganyar
Berbasis Keinginan Konsumen.
Hatane
Semuel
(2006),
Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran
Pemasaran terhadap Loyalitas Toko
Moderen dengan Kepuasan Pelanggan
sebagai intervening (Studi Kasus pada
Hypermarket Carrefour di Surabaya),
Jurnal
Manajemen
Pemasaran:http://puslit.petra.ac.id/~pusli
t/journals/dir.php?DepartmentID=MAR).
Fia Transtrianingzah (2006)
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap tingkat Kepuasan Nasabah
Pada Bank Muamalat Cabang Solo.
Bangun Kuntoro Harjo &
Asri Laksmi Riani (2003), Analisis Tingkat
Kualitas
Pelayanan
Dan
Tingkat
Kepuasan
Nasabah
Bank
(Kasus
Terhadap Nasabah Bank
Pemerintah
di
Solo),
(Jurnal,
http://mnj.fe.uns.ac.id/jurnal/pdf/vol
1no2_4.pdf).
F. Kerangka Pemikiran
Kualitas
Layanan
Kualitas
Layanan
(X1)
( X1 )
H33
H
H11
Kepuasan
Kepuasan
(X3)
(X3)
Gambar
:1
H55
H
Loyalitas
Loyalitas Nasabah
Nasabah
(Y)
(Y)
H22
H
Bauran Pemasaran (X2).
Bauran Pemasaran
(X2).
H44
H
Kerangka Pikir Penelitian.
Sumber : Robbins (2003), Handoko (2000), Mangkunegaro (2001), Henry
Simamora (2004), Hasibuan (2007), Siagian (2007), Danim (2004).
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
G. Hipotesis
H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
H2 : Bauran Pemasaran berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
H3 : Kualitas Pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
H4 : Bauran Pemasaran berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo.
H5 : Kepuasan Nasabah berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas
H. Lokasi dan Obyek Penelitian
1.
okasi Penelitian.
L
Penelitian dilakukan dengan mengambil
lokasi pada Koperasi Serba Usaha (KSU)
Syariah An-Nur di Desa Kateguhan,
Kecamatan Tawangsari, Kabupaten
Sukoharjo.
2.
O
byek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek
adalah para anggota Koperasi Serba
Usaha (KSU) Syariah An-Nur di Desa
Kateguhan, Kecamatan Tawangsari,
Kabupaten Sukoharjo, sebagai pengguna
jasa keuangan.
I. Definisi
Operasional
Variabel
Tabel 1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel
Kualitas
Pelayanan
(X1)
Definisi
Merupakan perpaduan
antara
sifat dan
karakteristik
yang
menentukan
sejauh mana
keluaran dapat memenuhi
persyaratan kebutuhan
pelanggan.
Indikator
Pengukuran
Kuesioner dengan
Berwujud (t angible)
Kehandalan (reliabilit y) skala Likert
Ketanggapan
(responsiveness)
Jaminan
dan
kepastian (assurance)
Empati (emphat y)
Bauran
Pemasaran
(X2)
Kcpuasan
Nasabah
(X3)
Loyalitas
Nasabah
(Y)
Pilihan produk terdiri dari
semua lini produk dan jasa yang
ditawarkan penjual tertentu.
Perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja (atau hasil)
suatu produk dan harapannya.
Suatu komitmen yang
dipegang secara kuat untuk
membeli kembali atau
menggunakan produk atau
layanan yang disukai dimasa
mendatang meskipun ada
pengaruh situasional dan
upaya-upaya pemasaran yang
memiliki potensi dapat
mengubah perilaku.
Product (produk)
Price (harga)
Promot ion (promosi)
Place (tcmpat)
People (orang)
Process (proses)
Cust omer service
(layanan konsumen)
Mutu (qualit y)
Pelayanan (service)
Nilai (value)
Kuesioner dengan
skala Likert
Kuesioner dengan
skala Likert
Pref Kuesioner dengan
skala Likert
Inte
erensi (preference)
-
nsitas Pembelian (buying
int ent ion)
Prio
ritas pemasok
(suplier
priorit y)
Kem
auan merekomendasi
(recommendat ion
w illingness)
J. Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Menurut Arikunto (2006: 130) ”Populasi
adalah keseluruhan obyek penelitian,
apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah
penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi penelitiannya disebut studi populasi atau
studi sensus”. Populasi dalam penelitian
ini adalah anggota KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo yang banyaknya
bersifat fluktuatif.
2.
Sampel
Dalam pengambilan sampel sebanyak 60
orang anggota koperasi didasarkan pada
teknik Convenience Sampling. Menurut
Indriantoro dan Bambang Supomo
(2002) sesuai namanya, metode ini
memilih sampel dari elemen populasi
(orang atau kejadian) yang datanya
mudah diperoleh peneliti. Menurut
Malhotra (1996), Convenience Sampling
berusaha mem-peroleh sampel pada
elemen-elemen yang tepat. Pemilihan
unit-unit sampling berada terutama
dekat dengan pewa-wancara. Seringkali
para responden dipilih karena mereka
berada di tempat yang tepat dan pada
waktu yang tepat. Adapun cara
pengambilan sampel dengan melakukan
survei kepada setiap anggota yang
dijumpai di front office kantor KSU
SYARIAH AN NUR, Tawangsari Sukoharjo. Selanjutnya para anggota
yang ditemui diminta untuk memberikan
jawaban atas kuesioner yang diberikan
peneliti.
K. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data
Data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer,
dengan menggunakan kuesioner, skala
dasar pengukuran Likert (Sugiyono,
2004;14) memakai urutan skala lima,
yaitu 5, 4, 3, 2 dan 1 yang mempunyai
kriteria sebagai berikut : Sangat Setuju (
SS ) ; Setuju ( S ); Netral ( N ); Tidak
Setuju ( TS ) ; Sangat Tidak Setuju ( STS ).
2. M etode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah :
Observasi, Wawancara, Studi Pustaka
dan Kuesioner.
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas (uji kesahihan)
b. Uji Reliabilitas (uji keandalan)
2. Uji Linieritas
3. Uji Hipotesis
a. Persamaan Stuktur Regresi Jalur
L. Teknik Analisis Data.
Kualitas Pelayanan
(X1)
P3
P1
Kepuasan (X3)
P5
P2
Bauran Pemasaran
(X2).
P4
1
b.
c.
d.
e.
Loyalitas
Nasabah
(Y)
2
Persamaan Regresi I ( sub Struktur I )
Y1 = 1.X 1 + 2.X 2 + є
Keterangan :
Y1
= Kepuasan nasabah
1, 2 =
koefisien variabel X1, X2. ( Koefisien regresi )
X1
= Faktor Kualitas Pelayanan
X2
= Faktor Bauran Pemasaran
є
= residual (error)
Persamaan Regresi II ( sub Struktur II )
Y2 = 1.X 1 + 2.X 2 + 3.X 3 + є
Keterangan :
Y2
= Loyalitas Nasabah
1, 2, 3
= koefisien variabel X 1, X 2, X 3 .( Koefisien regresi )
X1
= Faktor Kualitas Pelayanan
X2
= aktor Bauran Pemasaran
X3( Y1 )
= Faktor Kepuasan Nasabah
є
= residual (error)
Uji Parsial (Uji-t)
Uji Simultan (Uji F)
Uji Korelasi
Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Total Pengaruh
M . Hasil dan Analisis
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Korelasi item-item pernyataan
terhadap variabel yang mempunyai
nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pernyataan yang valid
dalam menjelaskan variabelnya,
menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan dari 20 item pernyataan 19
item valid dan 1 item tidak valid;
Bauran Pemasaran kesemuanya valid;
Kepuasan kesemuanya valid; Loyalitas
semuanya valid.
b. Uji Reliabilitas
Semua instrument penelitian
reliable karena mempunyai nilai
Alpha Cronbach > 0,60. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa
butir-butir
pertanyaan
seluruh
variabel dalam keadaan reliabel dan
layak diuji model regresi struktur
jalur.
hitung = 60 x 0,000= 0, sedangkan nilai
C² tabel sebesar 84,82. Nilai C² hitung <
C² tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah
model linier.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Jalur
1) Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan dan Bauran Pemasaran
2. Uji Linieritas
dengan
Kepuasan
Nasabah
Nilai R² sebesar 0,000 dengan
jumlah sampel 60, besarnya nilai C²
Sebagai Variabel Intervening.
Tabel 2
Hasil Uji Regresi I
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-1,418
1,610
,033
,030
,232
,040
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Bauran Pemasaran
Standardized
Coefficients
Beta
,135
,723
t
-,881
1,086
5,828
Sig.
,382
,282
,000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data yang diolah, 2011
Persamaan regresi I
Y1 = 0,135 X1 + 0,723 X2 + є1
(0,282) (0,000)**
2) Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan dan Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas
Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening.
Tabel 3
Hasil Uji Regresi II
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Bauran Pemasaran
Kepuasan
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-1,652
2,659
,112
,050
,070
,082
,499
,217
Standardized
Coefficients
Beta
,325
,156
,355
t
-,621
2,221
,855
2,298
Sig.
,537
,030
,396
,025
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data yang diolah, 2011
Persamaan regresi II
Y2 = 0,325 X1 + 0,156 X2 + 0,355 X3 + є2
(0,030)** (0,396) (0,025)**
Dari persamaan di atas
b. Uji Parsial (Uji-t)
menunjukkan bahwa variabel Kualitas
1) Pengaruh Kualitas Pelayanan
pelayanan, bauran pemasaran dan
Terhadap Kepuasan Nasabah
Hipotesis tidak diterima
kepuasan nasabah berpengaruh
2) Pengaruh Bauran Pemasaran
positif terhadap loyalitas nasabah
KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Terbadap Kepuasan Nasabah
Sukoharjo Sukoharjo.
Hipotesis diterima.
3) Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap
Loyalitas
Nasabah
Hipotesis diterima.
4) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Nasabah Hipotesis
tidak diterima
5) Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Hipotesis
diterima.
c. Uji Simultan Uji F
Hasil uji secara serempak (Uji F)
diketahui besarnya nilai F = 27,679
signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan secara bersamasama variabel kualitas pelayanan,
bauran pemasaran dan kepuasan
nasabah mempengaruhi Loyalitas
nasabah secara signifikan.
d. Koefisien Determinasi ( R2 )
Nilai Koefisien Determinasi
dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan tabel berikut ini :
Tabel 4
Koefisien Determinasi R2
2
Keterangan
2
Nilai R
0,699
0,597
Uji model 1
Uji model 2
Nilai adjusted R
0,688
0,576
Sumber: Data yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel IV.13 di atas maka dapat dihitung nilai R2 total dengan cara
(Ghozali, 2005:161) sebagai berikut :
Menghitung 1 pada persamaan struktur I sebagai berikut :
1
1 R
1 0,699 0,549 .
2
Menghitung 2 pada persamaan struktur II sebagai berikut :
2
1 R
1
2
2
1 0,597 0,635 .
R 2 1 1 x.. 2 1 0,549 x 0,635 0,879
2
Menghitung Total R sebagai berikut :
2
2
2
Dari Uji R2 tersebut didapatkan
hasil nilai Total R2 sebesar 0, 879. Ini
berarti bahwa variabel loyalitas
nasabah yang dijelaskan oleh kualitas
pelayanan dan bauran pemasaran
dengan kepuasan nasabah sebagai
variabel intervening adalah sebesar
2
87,9 %, sedangkan sisanya sebesar
12,1% dijelaskan oleh faktor lain di
luar model penelitian, misalnya
Pengembangan Baru Produk Pembiayaan dan Penerimaan SHU.
e. Uji Korelasi
Tabel 5
Tabel hasil uji Korelasi
Correlations
Kualitas
Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Bauran Pemasaran
Kepuasan
Loyalitas
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
60
,802**
,000
60
,686**
,000
60
,694**
,000
60
Bauran
Pemasaran
,802**
,000
60
1
60
,832**
,000
60
,715**
,000
60
Kepuasan
,686**
,000
60
,832**
,000
60
1
60
,719**
,000
60
Loyalitas
,694**
,000
60
,715**
,000
60
,719**
,000
60
1
60
Berdasarkan tabel data uji korelasi
pada Tabel 5 tersebut di atas, maka
korelasi antar variabel penelitian adalah
sebagai berikut :
1) Kualitas Pelayanan mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan Bauran
Pemasaran.
2) Kualitas Pelayanan mempunyai hubungan yang kuat dengan Kepuasan.
3) Bauran Pemasaran mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan
Kepuasan.
4) Kualitas Pelayanan mempunyai hubungan yang kuat dengan Loyalitas .
5) Bauran Pemasaran mem-punyai
hubungan
yang
kuat
dengan
Loyalitas.
6) Kepuasan mempunyai hubu-ngan
yang kuat dengan Loya-litas.
f. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak
Langsung dan Total Pengaruh.
Tabel 6
Pengaruh antar variabel secara Langsung, Tidak Langsung dan Total
Model
Pengaruh
Kualitas Pelayanan Loyalitas
1
Bauran Pemasaran
2
3
Loyalitas
Kepuasan Loyalitas
Kualitas Pelayanan Kepuasan
Loyalitas
Bauran Pemasaran Kepuasan
Loyalitas
Sumber: Data yang diolah, 2011
Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa kepuasan nasabah tidak
tidak memediasi hubungan antara Kualitas
Pelayanan terhadap Loyalitas.
Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa kepuasan nasabah
Kualitas
Pelayanan
(X1)
Bauran
Pemasarana
(X2)
Langsung
Tidak Langsung
Total
0,135 x 0,355 =
0,048
0,723 x 0,355 =
0,257
0,325 + 0,048 =
0,373
0,156 + 0,257 =
0,413
0,325
0,156
0,355
memediasi hubungan antara Bauran
Pemasaran terhadap Loyalitas.
Dilihat dari total pengaruh untuk
meningkatkan Loyalitas, lebih efektif
melalui Bauran Pemasaran terhadap
Loyalitas dari pada Kualitas Pelayanan
terhadap Loyalitas.
Gambar 2. Struktur
Pengaruh Langsung dan Tak
P3
β= 0,325
Langsung
r= 0,694
P1
β= 0,135
r= 0,686
P2
β = 0,723
r = 0,832
Kepuasan
Nasabah
(X3) = (Y1)
P5
β = 0,355
r = 0,719
Loyalitas
Nasabah
(Y2)
P4
β = 0,156
r = 0,715
ε1= 0,620
ε2 = 0,550
penting menciptakan retensi/ pengulangan kepada para nasabah, dimana
secara umum menghasilkan manfaat
finansial yang lebih baik (misal, tambahan keuntungan), hal ini akan
menyebabkan nasabah menjadi loyal.
N. Implikasi manajerial
1.
Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah
Hasil penelitian ini menun-jukkan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
secara langsung namun tidak signifikan
terhadap kepuasan nasabah KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari Sukoharjo ,
artinya kualitas pelayanan sudah cukup
memadahi sehingga adanya peningkatan kualitas pelayanan cenderung
tidak mempengaruhi kepuasan nasabah
KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo Sukoharjo.
2.
Pemasaran
Nasabah.
Pemasaran
Nasabah.
Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
Nasabah.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan dapat berpengaruh secara langsung dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah KSU SYARIAH
AN NUR Tawangsari Sukoharjo, artinya
semakin meningkat kualitas pelayanan
maka menyebabkan nasabah menjadi
loyal terhadap KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo .Untuk itu sebagai
implikasi manajerial maka diperlukan
adanya peningkatan kualitas pelayanan
kepada nasabah dengan tidak hanya
memfokuskan pada usaha-usaha untuk
meningkatkan penjualan; lebih dari itu
Pengaruh Bauran
Terhadap
Loyalitas
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa bauran pemasaran dapat berpengaruh secara langsung dan tidak
signifikan terhadap loyalitas nasabah
KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo. Hal ini berarti bahwa adanya
peningkatan bauran pemasaran yang
dilakukan maka tidak mempengaruhi
meningkatnya loyalitas KSU SYARIAH AN
NUR Tawangsari Sukoharjo.
Pengaruh Bauran
Terhadap
Kepuasan
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa bauran pemasaran secara langsung berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo, artinya semakin
baik bauran pemasaran maka menyebabkan kepuasan nasabah KSU SYARIAH
AN NUR Tawangsari Sukoharjo juga
meningkat. Untuk itu sebagai implikasi
manajerial maka diperlukan adanya
produk yang ditawarkan KSU harus
memberikan banyak manfaat, lengkap,
inovatif dan menarik. Selain itu, suku
bunga KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo harus mampu bersaing
dengan lembaga keuangan yang lain.
3.
4.
5.
Pengaruh
Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas
Nasabah.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kepuasan nasabah dapat berpengaruh secara langsung dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah KSU SYARIAH
AN NUR Tawangsari Sukoharjo, artinya
apabila nasabah semakin puas maka
menyebabkan loyalitas kepada KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari Sukoharjo
juga akan meningkat.
Untuk itu sebagai implikasi managerial maka KSU harus bisa memberikan
saran dan jalan keluar kepada nasabah,
sehingga nasabah merasa dibantu dan
akan merasa puas. Dengan demikian
nasabah akan meminjam kembali ke KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari Sukoharjo
ketika sudah lunas dan ketika memerlukan keuangan akan merekomendasikan kapada orang lain.
O. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan
selanjutnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa :
a. Hipotesis 1 (H1) yang menyatakan
bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo tidak terbukti.
b. Hipotesis 2 (H2) yang menyatakan
bahwa Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo terbukti.
c. Hipotesis 3 (H3) yang menyatakan
bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo terbukti.
d. Hipotesis 4 (H4) yang menyatakan
bahwa Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo tidak terbukti.
e. Hipotesis 5 (H5) yang menyatakan
bahwa Kepuasan Nasabah berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah KSU SYARIAH AN NUR
Tawangsari Sukoharjo terbukti.
2 Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
kualitas
pelayanan
dan
variabel
kepuasan nasabah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
pada KSU SYARIAH AN NUR Tawangsari
Sukoharjo sedangkan variabel Bauran
Pemasaran berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Loyalitas.
3.
Hasil
uji
F
menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan,
Bauran Pemasaran dan Kepuasan
Nasabah
secara
bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Nasabah pada KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari Sukoharjo.
4.
Hasil uji koefisien
determinasi menun-jukkan bahwa nilai R
square total sebesar 0,879, artinya
variabel Loyalitas Nasabah dijelaskan
oleh variabel Kualitas Pelayanan dan
variabel Bauran Pema-saran dengan
Kepuasan Nasabah sebagai variabel
intervening adalah sebesar 87,9 %,
sedangkan sisanya sebesar 12,1%
dijelaskan oleh faktor lain di luar model
penelitian, misalnya Pengem-bangan
Baru Produk Pembiayaan
dan
Penerimaan SHU.
5. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa :
a.
Kepuasan nasabah tidak
tidak meme-diasi hubungan antara
Kualitas
Pela-yanan
terhadap
Loyalitas.
b.
Kepuasan
nasabah
memediasi hubu-ngan antara Bauran
Pemasaran ter-hadap Loyalitas.
c.
Dilihat dari total pengaruh
untuk meningkatkan Loyalitas, lebih
efektif melalui Bauran Pemasaran
terhadap Loyalitas dari pada Kualitas
Pelayanan terhadap Loyalitas.
P.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Penelitian
ini
hanya dilakukan pada KSU SYARIAH AN
NUR Tawangsari Sukoharjo setelah RAT
Tutup Buku 2010 pada bulan Pebruari
2011 hingga Mei 2011 dan penelitian ini
difokuskan pada pengu-kuran Kualitas
Pelayanan dan Bauran Pemasaran
terhadap Kepuasan Nasabah dan
Loyalitas Nasabah, sehingga pada
penelitian yang akan datang dapat
dikembangkan menggunakan variabelvariabel lain yang dapat berdampak
terhadap Loyalitas Nasabah dan
Kepuasan Nasabah. Ataupun penelitian
pada lembaga keuangan kelompok Bank
maupun sektor ekonomi lain termasuk
manufaktur yang memungkinkan untuk
menghasilkan temuan-temuan yang
variatif dan signifikan.
2. Pada penelitian saat ini jumlah
responden sebanyak 60 orang sehingga
masih dapat dipertimbangkan kembali
bila ukuran sampel yang lebih besar
diterapkan pada penelitian yang akan
datang.
Q. Saran/ Rekomendasi
Dikarenakan kualitas pelayanan dan
bauran pemasaran sangat penting bagi
peru-sahaan jasa keuangan seperti KSU
SYARIAH AN NUR Tawangsari Sukoharjo,
supaya nasabah semakin puas dan semakin
loyal maka:
1. Setiap karyawan perlu dibekali dengan
service exellent , hal ini bisa dengan in
house training. Dan hasil dari training ini
harus bisa ditindak lanjuti dalam pekerjaan sehari-hari. Bahkan bisa menjadi
gaya hidup bagi setiap karyawan.
2. Diadakan pelatihan perbankan bagi
karyawan tetap, supaya semakin diperkaya pengetahuan tentang perbankan,
baik itu bagi pemasaran, operasional
maupun bagian umum.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi, 2006, Prosedur
Penelit ian,
Suat u
Pendekatan
Prakt ek, Rineka Cipta, Jakarta .
Bangun Kuntoro Harjo & Asri Laksmi Riani,
2003, Analisis Tingkat Kualit as
Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan
Nasabah Bank (Kasus Terhadap
Nasabah Bank Pemerint ah di Solo),
(Jurnal,
http://mnj.fe.uns.ac.id/jurnal/pdf/vol
1no2_4.pdf).
Benjamin, O.Ehigie, 2006. Correlat es of
cust omer loyalt y t o t heir bank: a case
st udy in Nigeria. Int ernat ional Journal
of Bank M arket ing, Vol. 24 No. 7. pp.
494-508.
Bolton, R.N. and Drew, J.H, 1991, "A
mult ist age model of cust omer's
assesment of service .qualit y and
value" ,
Journal
of
Consumer
Research, Vol. 17 No. 4, pp. 365-84.
Dewi Widoretno, 2007, Analisis Pengaruh
Relat ionship M arket ing t erhadap
Tingkat Kepuasan Pelanggan (St udi
kasus Nasabah Bank Jat eng Cabang
Sragen ). Tesis Magister Manajemen
STIE Adi Unggul Bhirawa Surakarta.
Diah Natalisa, 2007, Survey Kepuasan
Pelanggan. Jurnal Manajemen dan
Bisnis Universitas Sriwijaya. Vol. 5.
No. 9, Juni 2007.
Djarwanto dan Subagyo.2000. St at ist ik
Indukt if . BPFE UGM. Yogyakarta.
Eko Setiawan.2006. Analisis Kepuasan
Pelanggan dengan Pendekatan Fuzzy
Service
Qualit y
dalam
Upaya
M eningkat kan Kualit as Pelayanan.
Jurnal IlmiahTeknik Industri. Vol.
4.No. 3, Hal 139 -146
Ferdinand,
Augusty. 2002. St ruct ural
Equat ion M odelling dalam Penelit ian
M anajemen . BP UNDIP.
Fournier, S. and Yao, J.L. 1997. " Reviving
brand loyalt y: a concept ualizat ion
w it hin t he framew ork of consumerbrand relat ionships", International
Journal of Research in Marketing, Vol.
14 No. 5, pp. 451-72.
Fia
Transtrianingzah, 2006,
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah
Pada Bank Muamalat Cabang Solo,
Skripsi STIE Adi Unggul Bhirawa
Surakarta.
Ghozali, Imam.2005. Analisis M ult ivariat e
Dengan Aplikasi SPSS, Semarang. BP
UNDIP.
Harrison, T. (2003a), " Why t rust is
import ant in cust omer relat ionships
and how t o achieve it " , Journal of
Financial Services Marketing, Vol. 7
No. 3, pp. 206-9.
Hatane Semuel, 2006, Ekspektasi Pelanggan
dan Aplikasi Bauran Pemasaran
t erhadap Loyalit as Toko M oderen
dengan Kepuasan Pelanggan sebagai
int ervening
(St udi
Kasus
pada
Hypermarket Carrefour di Surabaya),
Jurnal
Manajemen
Pemasaran:
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journa
ls/dir.php?DepartmentID=MAR).
Irawan, Handi.2004. 10 Prinsip Kepuasan
Pelanggan .
PT.
Elex
Media
Komputindo. Jakarta.
Indriani, Etty. 2005. Pergeseran Paradigma
Pemasaran: Suat u Kajian Teorit ik dan
Filosofi
Pendukung
Relat ionship
M arket ing. Jurnal Ekonomi dan
Perbankan. ProBank Vol.9 No.3,
Hal.177-222.
Jacoby, J. and Kyner, D.B. 1973. " Brand
loyalt y
vs.
repeat
purchasing
behavior ", Journal of Marketing
Research, Vol. 10, February, pp. 1-9.
Jones, M.A., Beatty, S.E. and Mothersbaugh,
D.V. (2002), "Why customers st ay:
measuring t he underlying dimensions
of services sw it ching cost s and
managing t heir different ial st rat egic
out comes" ,
Journal of Business
Research, Vol. 55, pp. 441-50.
Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2001.
M anajemen Pemasaran di Indonesia .
Jakarta. Salemba Empat
Kotler,
Philip,
2000
M arket ing
M anagement .:
The
Millenium
Edition.New Jersey. Prentice Hall
Lupiyoadi, Rambat, 2001, M anajemen
Pemasaran Jasa: Teori dan Prakt ik .
Jakarta. Salemba Empat.
Mardalis, Ahmad.2005. M eraih Loyalit as
Pelanggan . Benefit. Vol.9 No.2 Hal
111-120
Muchammad Rizal.2003. Implementasi
St rat egi
Cust omer
Relat ionship
M arket ing
unt uk
M eningkat kan
Kepuasan dan Loyalit as Pelanggan.
Skema Vol I No.3 Hal.2
Nisma, Andriani.2002. Analisis Relat ionship
M arket ing
Nusant ara
Yogyakart a ,
pada
PT.
Airlines
M erpat i
Cabang
Oliver, R.L. 1999. "Whence consumer
loyalt y?" , Journal of Marketing, Vol.
63, pp. 33-44.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih.2006.
M anajemen Pelayanan. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Rangkuti,
Freddy. 2003. M easuring
Cust omer Sat isfact ion . PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Racmadi.2006. Pengaruh Kualit as Pelayanan t erhadap Kepuasan Pasien
Raw at Inap Kelas III di RSUD
Kabapat en Karimun .2008 Surakarta.
Jakarta. UT
Setiadi,
Nugroho
J.2003.
Perilaku
Konsumen: Konsep dan Implikasi
unt uk
St rat egi
dan
Penelit ian
Pemasaran . Bogor. Kencana.
Shen,
XX.,
Tan,
K.C..,
Xie,M.
2000,
Benchmarking in QFD for Qualit y
Improvement . Journal Vol.7 No.I,
pp.202-291. MCR University Press.
National University of Singapore,
Singapore.
Singarimbun, M., dan Effendi, S., 1987,
M et ode Penelit ian Survei , LP3ES,
Jakarta.
Supadmo, 2005, Pengaruh Demensi-
demensi Penent u Kualit as Jasa
Terhadap Kepuasan Nasabah (St udi
Kasus Di BPR BPD Jat eng Group),
Tesis Magister Manajemen STIE Adi
Unggul Bhirawa Surakarta.
Supranto, J, 2001, Pengukuran Tingkat
Kepuasan
Pelanggan
unt uk
M enaikkan Pangsa Pasar . Jakarta.
Rineka Cipta.
Sutrisni, 2005, Pengembangan Konsep Jasa
Perbankan Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jaw a Tengah Cabang
Karanganyar
Berbasis
Keinginan
Konsumen ,
Tesis
Magister
Manajemen STIE Adi Unggul Bhirawa
Surakarta.
Swastha, Basu, DH, 1996, Azas-azas
M arket ing . Jilid I. Liberty. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1998. M anajemen Jasa ,
Penerbit Andi, Cetakan Kedua,
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana.2003.
Tot al Qualit y M anagement . Yogya.
Andi Offset.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
2005.
Service,
Qualit y
and
Sat isfact ion . Yogyakarta. Andi Offset.
Tse, D.K., andP.C. Wilton. 1988. M odels of
Consumer Sat isfact ion Format ion: An
Ext ension, Journal of Marketing
Research, pp. 204-212.
Umar, Husein.2004.M et ode Riset Bisnis.
Jakarta.PT. Gramedia Pustaka Utama.
Vincent, Gaspersz, 1997. M embangun Tujuh
Kebiasaan Kualit as Dalam Prakt ek
Bisnis Global . PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
………… 2002. M anajemen Tot al Bisnis.
Yayasan Indonesia Emas dan PT.
Gramedia. Jakarta
……….. 2005. Tot al Qualit y M anagement . PT.
Gramedia. Jakarta.
Yohanes Rizan Prakosa. 2006. Analisis
Pengaruh Relat ionship M arket ing
dalam M encapai Kepuasan Pelanggan pada Bisnis Jasa Penyedia Layanan
Int ernet
(Int ernet
Service
Provider) Telkomnet Instan di PT.
Telkom Kandat el Solo ’.Surakarta. FE
UNS