Academia.eduAcademia.edu

Ipi146535

Abstrak-Dengan perkembangan teknologi seperti ponsel pintar yang sudah banyak dimiliki orang serta perkembangan teknologi jaringan dapat digunakan untuk mengatasi masalah penghemataan listrik. Saklar listrik dapat diganti dengan menggunakan peralatan relay dan dikendalikan melalui peralatan mikrokontroler berbasis jaringan sehingga dapat terhubung ke ponsel pintar yang sudah terpasang program pengendali akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Adanya peralatan Wifi Shield yang dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui komunikasi serial sehingga informasi berupa perintah on/off saklar yang dikirim dari ponsel pintar dengan koneksi wireless ke peralatan wifi shield merupakan pilihan solusi untuk mengatasi pengganti saklar listrik. Dari hasil percobaan dengan menggunakan teknologi tersebut, ponsel pinter berbasis android yang terpasang program pengendali saklar listrik dapat mematikan atau menghidupkan peralatan listrik dari jarak yang cukup jauh (sejauh koneksi wifi yang tersedia).

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 1 Pengendali Saklar Listrik Melalui Ponsel Pintar Android Vidy Masinambow (1), Meicsy E.I Najoan, ST,MT.(2), Arie S.M. Lumenta, ST,MT. (3) (1)Mahasiswa (2)Pembimbing 1 (3)Pembimbing 2 [email protected](1) [email protected] (2) [email protected] (3) Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115 Abstract— With the development of technology such as smart phones that are already widely owned as well as the development of network technology can be used to overcome the problem of electricity consumtion. Electrical switches can be replaced by using the equipment controlled through a relay and network-based mikrokontler equipment so that it can connect to the smart phones which is mounted control program will be used to resolve the issue. Presence wifi shield equipment that can communicate with the microcontroller through serial communication so that information in the form of commands on / off switch that is sent from a smart phone with wireless connection to the equipment shield is a choice of solutions to address the replacement power switch. From the experimental results with the use of such technology, the Androidbased smart phones that installed the control program can turn off the power switch or turn on electrical appliances from a considerable distance (as far as wifi connection is available). Keywords: Android Smartphone, Electrical Switches, Microcontroller, Relays, Wifi Shield Abstrak- Dengan perkembangan teknologi seperti ponsel pintar yang sudah banyak dimiliki orang serta perkembangan teknologi jaringan dapat digunakan untuk mengatasi masalah penghemataan listrik. Saklar listrik dapat diganti dengan menggunakan peralatan relay dan dikendalikan melalui peralatan mikrokontroler berbasis jaringan sehingga dapat terhubung ke ponsel pintar yang sudah terpasang program pengendali akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Adanya peralatan Wifi Shield yang dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui komunikasi serial sehingga informasi berupa perintah on/off saklar yang dikirim dari ponsel pintar dengan koneksi wireless ke peralatan wifi shield merupakan pilihan solusi untuk mengatasi pengganti saklar listrik. Dari hasil percobaan dengan menggunakan teknologi tersebut, ponsel pinter berbasis android yang terpasang program pengendali saklar listrik dapat mematikan atau menghidupkan peralatan listrik dari jarak yang cukup jauh (sejauh koneksi wifi yang tersedia). Kata kunci: Mikrokontroler, Ponsel Pintar Android, Relay, Saklar Listrik , Wifi Shield. I. PENDAHULUAN Sebagian besar peralatan yang tercipta baik untuk keperluan rumah tangga, perkantoran, pertokoan maupun industri pemakaiannya menggunakan tenaga listrik, yang juga berarti kebutuhan akan listrik terus meningkat. Tak lepas dari itu persediaan listrik saat ini sangatlah terbatas, hal itu menuntut kita untuk menghemat penggunaan listrik, itu dapat kita lakukan dengan menggunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan, yang sekaligus akan menghemat biaya pengeluaran penggunaan listrik kita. Begitu juga dengan perkembangan ponsel pintar dengan sistem operasi android yang mendominasi pasaran ponsel dunia semakin banyak tersedia di pasaran dengan harga yang semakin terjangkau. Sistem operasi android sendiri bersifat sistem operasi open source yang dapat dimodifikasi sesuai dengan keperluan. Hal ini menumbuhkan minat developer software mobile untuk dapat membuat perangkat lunak yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Dengan memanfaatkan perangkat keras yang sudah terdapat di ponsel pintar android berupa pengaturan wifi maka developer dapat membuat aplikasi berdasarkan fungsi tersebut. Selain itu dalam proses pembuatan aplikasi tentunya tidak berbayar dan dapat dilakukan dengan bebas atau open source. Perkembangan mikrokontroler yang semakin pesat membuat beberapa pengembang membuat suatu proyek arduino sebagai design system minimum mikrokontroler yang di buka secara bebas dengan modul yang menggunakan mikrokontroler AVR dan menggunakan seri yang lebih canggih, sehingga dapat digunakan untuk membangun sistem elektronika berukuran minimalis namun handal dan cepat. Hal ini menarik minat penulis untuk menggunakan mikrokontroler ini dan ponsel pintar android untuk membuat suatu sistem pengendali saklar listrik. II. LANDASAN TEORI A. Arduino Arduino adalah sebuah produk design system minimum mikrokontroler yang di buka secara bebas. arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang telah dimodifikasi dan sudah ditanamkan programmer bootloader yang berfungsi untuk menyembatani antara software compiler arduino dengan mikrokontroler. Untuk koneksi dengan komputer menggunakan RS232 to TTL Converter atau menggunakan Chip USB ke serial converter seperti FTDI FT232. Arduino membuka semua sourcenya mulai dari diagram rangkain, jalur PCB, software compiler, dan bootloadernya. Arduino Duemilanove merupakan salah satu jenis papan arduino yang mempunyai otak mikroprosesor Atmega 328, memiliki 14 digital input/output pin (dimana 6 e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, osilator 16 MHz kristal, koneksi USB, soket listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya dengan menghubungkan ke komputer dengan kabel USB atau menghidupkannya dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulainya. . B. Komunikasi Serial Dua tipe dasar dari komunikasi serial adalah komunikasi secara synchronous dan asynchronous. Sebuah sistem komunikasi synchronous, kedua alat yang saling bertukar data harus selalu melakukan sinkronisasi untuk mengetahui status keaktifan bit data yang dikirim/diterima. Proses sinkronisasi ini akan terus berjalan walaupun pada saat itu tidak terdapat data yang sedang dikirim/diterima. Komunikasi serial synchronous ini dapat menghasilkan jumlah bit per second(bps) yang lebih besar dibandingkan asynchronous karena tidak memerlukan start bit maupun stop bit, namun tidak sepopuler komunikasi asynchronous karena memerlukan resource yang lebih besar dan IBM PC yang telah menjadi standar Personal Computer pada umumnya hanya mempunyai support untuk Asynchronous Serial Communication. Asynchronous yang berarti ’tanpa sinkronisasi’ tidak memerlukan line untuk sinkronisasi, dan dengan ini dapat melakukan komunikasi full duplex dengan jumlah I/O line yang sangat minim. Sebagai pengganti proses sinkronisasi, sebuah start bit dan sebuah stop bit diperlukan untuk menandai awal dan akhir dari transmisi. Perlunya ditambahkan kedua bit ini membuat komunikasi secara asynchronous menjadi lebih lambat dibandingkan dengan komunikasi serial synchronous, tetapi dapat merupakan sebuah kelebihan dimana prosesor tidak akan terbebani dengan proses sinkronisasi. Sebuah line asynchronous yang sedang tidak melakukan pengiriman/penerimaan data akan mempertahankan nilai ’1’ yang juga disebut sebagai ’mark state’. Dengan menggunakan nilai ini, sebuah sistem dapat melakukan pengenalan antara sebuah line yang sedang idle (tidak melakukan pengiriman/penerimaan data) dan sebuah line yang sedang tidak tersambung/disconnected. Setiap proses pengiriman akan dilakukan, sebuah start bit yang bernila ’0’ akan dikirim, dan ketika terjadi perubahan dari nilai ’1’ ke ’0’, sistem penerima akan mengenali awal dimulainya penerimaan data. Protokol komunikasi serial asynchronous dapat dilihat pada gambar 1. . C. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Seperti pada perangkat 2 lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Seperti pada gambar model dari arsitektur TCP/IP (gambar 2) Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya. Model Client/Server TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada hubungan tuan dan budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server. Server adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. Client adalah yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client, dimana dapat berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem. Server merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan pelayanan yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani multi request bersamaan. D. Wireless Local Area Network (WLAN) Teknologi wireless LAN melakukan proses pengiriman data dengan menggunakan frekuensi radio sebagai media perantaranya. Ada tiga pita (Band) frekuensi yang dapat digunakan secara bebas dalam dunia industri, medis, dan ilmiah, antara lain frekuensi 900 HZ, 2,4 GHz, dan 5,2 GHz. Diantara ketiga band, perangkat-perangkat wireless saat ini banyak menggunakan frekuensi 2,4 Ghz. Wireless LAN kebanyakan memiliki peran sebagai acces layer, sehingga digunakan sebagai entry poin ke dalam jaringan kabel. Wireless LAN bekerja pada layer data Link seperti umumnya device acces layer lainnya. IEEE telah menetapkan protokol standar yang digunakan pada device wireless, yakni IEEE 802.11. Saat ini, ada beberapa standar 802.11, antara lain: 802.11a, teknologi menggunakan frekuensi 5 GHz dan dapat menghasilkan kecepatan 54 Mbps. 802.11b, Teknologi menggunakan frekuensi 2,4 GHZ dan memiliki kemampuan transmisi hingga 11 Mbps. 802.11g, teknologi sama dengan 802.11b, menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dan memiliki kemampuan transmisi 54 54 Mbps. E. Android Android merupakan suatu sistem operasi ponsel yang berbasis linux. Android menyediakan platform yang bersifat open source bagi para pengembang untuk menciptakan sebuah aplikasi. Segi arsitektur sistem (gambar 3) , android merupakan sekumpulan framework dan virtual mesin yang berjalan di atas kernel linux. Virtual machine android bernama dalvik virtual machine (DVM), engine ini berfungsi untuk menginpresentasikan dan menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan oleh setiap aplikasi dengan kernel linux. Sementara untuk framework aplikasi sebagian besar dikembangkan oleh google dan sebagian lain dikembangkan oleh pihak ketiga (developer). Beberapa framework yang e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 Gambar 1. Protokol Komunikasi Serial Asynchronous 3 Gambar 3. Arsitektur Sistem Operasi Android Gambar 4. Prinsip kerja relay Gambar 2. Detail dari model arsitektur TCP/IP dikembangkan oleh android sendiri misalnya fungsi untuk telephoni seperti panggilan telepon, sms, dan video call. Aplikasi yang dikembangkan diatas Android dibuat dengan kode java seperti halnya Java 2 Mobile Edition yang telah lama digunakan pada platform perangkat seluler umumnya. Namun secara siklus program memilikiperbedaan mendasar antara Java 2 Mobile Edition dengan java yang ada pada android. Kode java pada android lebih dekat dengan Java 2 Standart Edition. Dengan dukungan software Development Kit (SDK) dan Application Programming Interface (API) dari google memberikan kemudahan bagi pihak ketiga (developer) untuk membangun aplikasi yang dapat berjalan pada sistem operasi Android. Selain itu terdapat metode baru dalam mengembangkan aplikasi di dalam sistem operasi android menggunakan Native Development Kit (NDK). NDK ini memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi di dalam sistem operasi Android menggunakan bahasa pemrograman C atau C++. Android memiliki empat komponen. Meliputi activity, Broadcast Receiver, service dan content provider. Komponen aplikasi dapat disebut juga sebagai elemen-elemen aplikasi yang bisa dikembangkan pada platform android. F. Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Relay memiliki sebuah kumparan tengah-rendah yang lililitkan pada sebuah inti, terdapat sebuah armatur besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas pegas. Ketika armatur tertarik menuju ini, kontak jalur bersama akan merubah posisinya dari kontak normal tertutup ke kontak normal terbuka. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya (Gambar 4). Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar dan sebagai Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Dalam pemakaiannya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu: Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu.Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu dan Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain. Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman. Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontakterbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Dalam pelaksanaan tugas akhir ini penulis mengambil tempat penelitian pada Ruang Laboratorium Sistem Komputer (LSK), Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sam Satulangi (UNSRAT) Manado B. Bahan dan Peralatan Alat dan peralatan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini meliputi Perangkat Keras (Hardware) berupa Arduino Duemilanove (Atmega 328), Arduino wifi shield, Relay, Adapter Daya, Kabel listrik, Kabel USB, Stop Kontak, Notebook Asus K45D. Untuk perangkat lunak (Software) yang digunakan berupa Operating system Windows 7, Arduino Integrated Development Environment (Arduino IDE), Eclipe bundle Android Development Tools (Eclipse ADT). C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam membuat pengendali saklar listrik melalui ponsel ponsel android adalah melakukan studi literatur melalui pencarian materi-materi yang berhubungan dengan pengendalian saklar listrik dan pembuatan aplikasi android ponsel android melalui buku-buku di perpustakaan dan internet. Selanjutnya penulis merancang sistem pengendali saklar listrik melalui ponsel pintar android secara umum. Kemudian penulis merancang komunikasi antara mikrokontroler dan Ponsel Pintar Android. Penulis juga merancang rangkaian saklar dan merancang program mikrokontroler. Selanjutnya merancang program aplikasi Pengendali saklar listrik di ponsel android. Prosedur terakhir adalah melakukan pengujian sistem dan evaluasi perangkat keras maupun perangkat lunak. D. Perancangan Sistem Sistem yang akan dibuat adalah mengendalikan saklar listrik melalui ponsel android dengan menggunakan jaringan 4 wireless. Jaringan wireless sebagai media pentransmisian input data dari ponsel android ke mikrokontroler yang telah terhubung dengan rangkaian relay yang berfungsi sebagai saklar listrik (Gambar 6). Ponsel pintar Android yang terinstal aplikasi pengendali saklar listrik akan mengirimkan perintah melalui jaringan wireless ke arduino wifi shield, kemudian arduino wifi shield akan mengirimkan kembali data ke mikrokontroler melalui komunikasi serial, data yang diterima mikrokontroler akan diproses mikrokontroler yang kemudian akan mengeluarkan output berupa teganngan 5 volt melalui pin digital arduino yang telah terhubung dengan relay dan akan memicu relay untuk mengalirkan listrik. Bagian–bagian dari perancangan sitem ini meliputi perancangan Hardware dan perancangan Software. Blok diagram sistem pengendalian dapat dilihat pada gambar 5. Komunikasi data Ponsel Android dengan Wifi Shield Komunikasi data ini menggunakan Wirele/isss LAN dengan Protokol jaringan menggunakan TCP dengan IP 192.168.1.1 dan socket yang dibuka untuk komunikasi port 3000. Protokol TCP digunakan karena mendukung komunikasi port yang mengijinkan sebuah server untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan client di satu jaringan. Port dapat mengidentifikasi aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Komunikasi Serial Antara Wifi Shield Dengan Mikrokontroler Proses komunikasi wifi shield dengan mikrokontroler menggunakan komunikasi serial dengan baut rate 115200 bit/second. Data yang diterima wifi shield berupa karakter ASCII diubah menjadi Biner oleh prosesor wifi shield agar dapat dikirim secara serial ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan membaca data ASCII yang dikirim sebagai 1 byte data dalam bentuk biner. Data kemudian di proses sesuai dengan instruksi pada code program yang terdapat di RAM flash memory.Untuk pengontrolan saklar listrik ini digunakan sebanyak 18 karakter ASCII (TABEL I) sebagai bentuk instruksi ke mikrokontroler. Rangkaian Saklar Dengan Mikrokontroler Dalam implementasi saklar (gambar 6) pada penelitian ini, pin digital 8, 9, 10 pada arduino akan mengeluarkan output berupa tegangan 5 volt yang terhubung pada pin NO atau normally open pada relay sebagai input mengalirkan listrik. Perancangan Program Mikrokontroler Perancangan program mikrokontroler penulis menggunakan software IDE arduino untuk menulis program, mengkompile program dan mengunggah program ke dalam mikrokontroler. Program ditulis dengan bahasa C dan memanggil library program IDE Arduino dengan menggunakan fungsi #include. Pemanggilan Library IDE arduino yang digunakan adalah: #include <SoftwareSerial.h> berfungsi untuk memanggil library komunikasi serial pada software arduino, #include <Time.h> berfungsi untuk memanggil library perhitungan waktu pada software arduino, Dan #include <TimeAlarms berfungsi untuk memanggil library alarm pada software arduino. Gambar 7 menunjukan flowchart pembuatan program mikrokontroler. e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 5 Gambar 5. Blok Diagram Sistem TABEL I KARAKTER ASCII YANG DIGUNAKAN DALAM INSTRUKSI MIKROKONTROLER Gambar 6. Rangkaian Saklar Listrik Gambar 7. Flowchart Program Mikrokontroler Perancangan Program Aplikasi Pengendali Ponsel Android Pada program ponsel android dibuat suatu aplikasi yang dapat memudahkan interaksi antara ponsel android dengan mikrokontroller, aplikasi ini diberi nama Pengendali saklar listrik. Aplikasi dibuat dengan menggunakan program IDE Eclipse Android Development Tools, tahapan pembuatan aplikasi meliputi pembuatan Layout aplikasi dan pembuatan activity aplikasi. Pada perancangan layout (gambar 8) aplikasi ini dibuat sebanyak empat buah layout, Layout pertama merupakan layar pembuka dan diberi nama Home dengan satu imagebutton yang ketika ditekan akan menuju ke layout kedua yaitu layout Menu. Pada Layout Menu memiliki dua imagebutton yaitu Auto dan Manual, masing-masing imagebutton yang akan ditekan akan menuju ke layout berikutnya yang merupakan pilihan pengendalian yang akan digunakan. Layout Auto merupakan mode pengendalian saklar berbasis waktu, dimana pilihan waktu yang digunakan telah ditetapkan seberapa lama saklar akan menyala dan akan mati. Sedangkan pada layout manual merupakan mode pengendalian biasa dengan menggunakan Togglebutton. Togglebutton dipilih karena merupakan button berbasis switch yang dalam penggunaannya akan memiliki dua pilihan pengiriman data. Pada perancangan activity ini dibuat sebanyak empat buah activity dengan menggunakan bahasa pemrograman java e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 6 Gambar 8. Perancangan Tampilan Aplikasi Gambar 9. Flowchart Aplikasi Pengendali pada Android (Gambar 9). Setiap activity akan berjalan pada satu layout dengan perintah setContentView(R.layout.manual) pada onCreate atau pada saat aplikasi pertama dijalankan. Untuk perpindahan activity digunakan perintah pindah intent pada pendeklarasian onClick atau pada saat button di klik . Untuk activity utama yaitu Auto Activity dan Manual Activity dengan mengimport libraries pemrograman java yang terdapat Java Aplication Programming Interface (API) . Dasar pemrograman yang dipakai adalah Socket Programming java yang bertindak sebagai client. Libraries java yang digunakan dalam activity ini adalah sebagai berikut: import java.io.BufferedWriter;, import java.io.IOException;, import java.io.OutputStreamWriter;, import java.io.PrintWriter;, import java.net.InetAddress;, import java.net.Socket;, import java.net.UnknownHostException;. Sedangkan libraries android yang digunakan dalam auto activity ini adalah import android.app.Activity;, import android.app.AlertDialog;, import android.content.Dialog Interface;, import android.os.Bundle;, import android.view. View;, import android.view.animation.Animation;, import android.view.animation.AnimationUtils; import android .widget.Button;, import android.widget.TextView;, import android.widget.Toast;. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk dapat mengendalikan mikrokontroler melalui ponsel pintar android, Ponsel android terlebih dahulu dihubungkan dengan jaringan wireless yang telah dibuat oleh mikrokontroler. Dengan mengakses pengaturan wifi pada ponsel android, jaringan wireless yang dibuat mikrokontroler akan dapat dilihat pada ponsel android dengan nama jaringan VidyTugasAkhir. Gambar 10 menunjukan jaringan wireless yang telah dibuat oleh mikrokontroler. Jaringan wireless yang dibuat memiliki tingkat keamanan Wired Equivalent Privacy (WEP) sehingga untuk dapat terkoneksi dengan jaringan wireless ini harus memasukan sandi yang sesuai dengan yang dibuat wifi shield untuk proses authentifikasi menuju ke wifi shield. Setelah proses authentifikasi selesai maka ponsel android sudah terkoneksi dengan ponsel android dengan status tersambung dan memiliki IP yang diberikan oleh wifi shield. Gambar 11 menunjukan informasi status jaringan yang telah terkoneksi dengan wifi shield, sedangkan pada gambar 12,13,14 dan 15 merupakan tampilan program pada saat running di ponsel pintar android e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 7 Gambar 10. Jaringan wireless VidyTugasAkhir yang dibuat mikrokontroler Gambar 13. Tampilan Menu Activity Gambar 11. Ponsel Pintar Android terkoneksi dengan Mikrokontroler Gambar 14. Tampilan Auto Activity Gambar 12. Tampilan Home Activity Gambar 15. Tampilan Manual Activity e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 Auto Mode Auto mode adalah pengendalian saklar listrik dengan menggunakan timer untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik, hanya ada dua pilihan waktu yaitu 30 detik ON/OFF dan 60 detik ON/OFF sebagai bentuk demonstrasi pengendalian ini. Ketika file button di klik maka data akan dikirim ke mikrokontroler, dan diproses untuk kemudian dalam waktu 30 detik (Gambar 16 ) atau 60 detik (gambar 17) mikrokontroler akan mengeluarkan input yang memicu relay untuk mengalirkan atau memutuskan arus listrik. Pada percobaan ini lampu biru dan lampu merah masing-masing tombol yang ditekan 30 detik untuk biru dan 60 detik merah.Tampilan button saat di klik memakai animasi scale dan toast button sebagai tanda bahwa button di klik. 8 Manual Mode Manual Mode adalah pengendalian saklar listrik biasa tanpa timer, ketik layar disentuh arus listrik akan langsung dialirkan atau diputuskan oleh relay. Pengujian ini dilakukan pada saat tombol pada auto mode 60 ditekan kemudian langsung berpindah ke Manual mode, karna dalam coding program mikrokontroler timer yang digunakan tidak menggunakan delay maka mikrokontroler bisa mendapat instruksi lainnya. Dari hasil pengujian lampu yang dinyalakan tidak akan langsung menyala namun ada jeda satu detik dikarenakan proses pengiriman data dari media wireless diubah menjadi komunikasi serial agar dapat diterima oleh mikrokontroler. Gambar 18 menunjukan lampu biru dan lampu merah bawah menyala dan gambar 19 semualampu dinyakan. Gambar 16. Lampu biru 30 detik on yang menyala Gambar 18. Dua Lampu yang dinyalakan Gambar 17. Lampu merah 60 detik on yang menyala Gambar 19. Semua Lampu yang dinyalakan e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 V. KESIMPULAN Dari penelitian diatas didapatkan kesimpulan bahwa pengendali saklar listrik dilakukan oleh mikrokontroler yang sudah diprogram dan terhubung ke Ponsel Pintar Android melalaui koneksi wireless. Fungsi relay menggantikan saklar listrik, bagian pemicu terhubung ke mikrokontrler sehinggal bisa memutuskan atau meneruskan arus listrik yang mengalir ke peralatan listrik (lampu). Perangkat Lunak IDE Arduino yang merupakan bawaan dari papan arduino (board arduino) dimana mikrokontroler berada berfungsi sebagai tempat menulis program, melakukan kompilasi dan mengunggah program hasil kompilasi ke mikrokontroler. Perangkat Lunak Eclipse Bundle Android adalah tools untuk membuat program aplikasi ponsel pinter berbasis Android. Program ini bila dijalankan di ponsel Android, akan mengirim sinyal ke Wifi Shield atau modul wireless kemudian wifi shield meneruskan sinyal ini ke mikrokontroler melalui komunikasi serial. Pengontrolan dibuat dalam dua mode, yaitu auto dan manual. Mode Auto akan mengendalikan saklar listrik (relay) dengan menggunakan waktu (timer) sedangkan mode manual bersifat real time (jika tombol di tekan lampu menyala/mati. DAFTAR PUSTAKA [1] A.A. Huda , 24 Jam Pintar Pemrograman Android, Andi Offset, Yogyakarta., 2012. 9 [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] D.A. Mellis, Blink With Out Delay , tersedia di: http://www.arduino.cc/en/Tutorial/BlinkWithoutDelay, diakses 7 Juli 2013. F.R Tambaani, Perancangan waktu sistem tercepat perlombaan balap mobil, Skripsi Program S1 Teknik Elektro Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2012. Java Code Geeks., Android Socket Example , tersedia di: http://examples.javacodegeeks.com/android/core/socket-core/androidsocket-example/, diakses 15 Juni 2013. M. Margolis, Arduino Cookbook, O’Reilly Media, Sebastapol, 2011. N.H. Safaat, Pemrograman Aplikasi Android Smartphone dan Tablet PC Android, Informatika, Bandung, 2012. R. Tamada, Android Working with XML Animation, tersedia di http://www.androidhive.info/2013/06/android-working-with-xmlanimations/ , diakses 7 Juli 2013. W. Simon, 30 Arduino Project Evil Jenius, The McGraw-Hill Companies, Inc.Ebook, 2010. W. Budiharto, Aneka Proyek Mikrokontroler, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.