Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
2 files
Manusia dituntut untuk berpikir tentang proses penciptaan dirinya dan penciptaan alam semesta untuk menambah keimanannya. Proses penciptaan tersebut secara ilmiah ternyata sejalan dengan keterangan dalam Alquran. Alquran menjelaskan tahapan pembentukan calon janin di dalam rahim secara akurat, mulai dari nuthfah, alaqah, mudhgah, dan akhirnya menjadi janin. Ternyata tahap krusial dalam penentuan kesempurnaan calon janin berada pada tahap mudhgah dan hal ini sesuai dengan keterangan dalam Alquran yang menyatakan bahwa tahap mudhgah itu ada yang sempurna dan ada juga yang tidak sempurna. Penciptaan langit dan bumi, proses evolusi bintang, dan karakteristik bintang ternyata juga dijelaskan dalam Alquran. Beberapa kajian ilmiah terkait dengan peristiwa isra’ miraj, teleportasi di zaman nabi Sulaiman, penjelasan tentang ashabul Kahfi juga dibahas secara ilmiah berdasarkan teori sains modern. Pembahasan yang lebih rinci tentang dalil Alquran bahwa gunung merupakan pasak yang mengokohkan bumi, terjadinya hujan es pada awan yang menggunung, fenomena gelombang di bawah permukaan laut juga dijabarkan secara jelas. Kajian yang disampaikan dalam buku ini disertai dengan data ilmiah dan ilustrasi sesuai hasil penelitian terkini.
Al-Qur'an adalah sumber intelektualitas dan spiritualitas Islam. Ia merupakan basis bukan hanya bagi agama dan pengetahuan spiritual namun bagi semua jenis pengetahuan. Manusia memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber dan melalui berbagai cara serta jalan. Tetapi semua pengetahuan pada akhirnya bersumber dari Tuhan Yang Maha Mengetahui. Menurut pandangan Al-Qur'an, pengetahuan Manusia tentang benda-benda maupun hal-hal ruhaniyah menjadi mungkin karena Tuhan telah memberinya ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mengetahui. Banyak filosof dan ilmuwan muslim berkeyakinan bahwa dalam tindakan berpikir dan mengetahui, akal manusia mendapat pencerahan dari akal Ilahi (Osman Bakar, 2008: 149). Allah adalah sumber dari segala sumber pengetahuan yang ada di alam raya ini. Pengetahuan Nya meliputi segala sesuatu baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat (ghaib), sehingga mempercayai keluasan ilmu Nya merupakan fitrah manusia. Tentunya perasaan pertama yang muncul dalam diri manusia ketika mengamati dirinya dan alam sekitarnya adalah perasaan tentang adanya sebuah kekuatan besar yang mengendalikan, memelihara, mengatur alam dan kehidupan. Tidak diragukan lagi bahwa Allah adalah pemilik pengetahuan yang abadi, meliputi seluruh yang ada di langit dan di bumi. Pengetahuan Allah inilah yang diwahyukan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril dalam bentuk kitab suci Al-Qur'an. Dalam hal ini Al-Qur'an memerintahkan umat Islam untuk merenungkan dan memahami pesan-pesan Allah didalamnya. Sebagai kitab pengetahuan yang komprehensif, Al-Qur'an merupakan sebuah kitab yang bersumber dari sumber yang utama, pemilik ilmu yang tiada tandingannya yaitu Allah SWT. Tidak akan ditemui kesalahan didalamnya karena difirmankan oleh Yang Maha Benar dan tidak ada keraguan sedikitpun akan dijumpai. Oleh sebab itu maka mengkaji muatan pengetahuan di dalam Al-Qur'an sebagai referensi utama adalah keharusan bagi umat Islam. Dan mempelajarinya merupakan kewajiban bagi yang ingin selamat hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Q.S Al Baqarah ayat 164)
SPEKTRA : Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 2017
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang gari pantai 81,000 km merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumber daya yang sangat besar dan beragam. Al-Quran dengan segala derivasinya menyebutkan Al-bahr sebanyat 41 kali yang mana konteks dan kandungannyapun berbeda-beda satu sama lain, yakni ada yang bermuatan sejarah, teologi, hukum, ekonomi, dan sainstek. Pemanfatan kekayaan laut oleh manusia dibenarkan dalam Al-Quran bahkan justru dianjurkan untuk kepentingan manusia. Cara mengolah sumber daya alam kelautan harus berdasarkan asas kemanfaatan, baik yang bersifat individu maupun kolektif. Akan tetapi dalam kemanfaatannya, tidak boleh berlebih-lebihan. Ekonomi maritim menurut Al-Quran harus berpijak pada pengembangan sektor-sektor kelautan yang ada, yang mana meliputi sektor perikanan, pariwisata, wisata kuliner, transportasi, industri kelautan dan industri kerajinan laut. Dari kesekian sifat lautan ternyata air laut yang saling bertemu tidak berampur sama...
Islam merupakan sebuah agama yang dapat dikategorikan sebagai agama terbesar dan terbanyak dianut oleh masyarakat global sekarang ini. Al-Qur’an yang merupakan sebuah kitab suci agama Islam yang langsung diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW menjadi bahan acuan dan juga pengantar hidup kaum muslim di dunia. Tetapi tanpa kita sadari bahwa pada ayat-ayat yang terkandung di dalam Al-Qur’an terdapat ilmu-ilmu duniawi.
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis, 2017
Adalah Alquran sebagai sebuah kitab yang diutuskan oleh Allah s.w.t sudah pasti mempunyai banyak keunikan. Ia mencakupi keistimewaan dalam pelbagai disiplin ilmu yang bermanfaat untuk kegunaan manusia. Antaranya ialah ilmu biologi yang mengkaji struktur, fungsi, pertumbuhan, asal, evolusi dan taburan benda hidup. Secara umumnya sains biologi terbahagi kepada beberapa bidang antaranya anatomi, biofizik, biogeografi, biokimia, biologi laut,biologi molekul, biologi sel, botani, bioteknologi, fisiologi, mikrobiologi, paleontologi, patologi, virologi dan zoologi. Dalam Alquran terdapat beberapa tanda secara tidak langsung yang menunjukkan kaitan beberapa bidang dalam bidang ilmu biologi ini. Penerokaan sains moden terhadapnya telah berjaya menyingkap keunikan beberapa isu yang telah dinyatakan dalam kitab suci ini dari perspektif sains. Kajian ini menampilkan beberapa contoh ayat Alquran yang dilihat penjelasannya dari sudut beberapa bidang biologi yang telah dinyatakan. Ayat berkenaan diterjemahkan kemudian diulas berdasarkan penemuan dari kajian sains yang dilakukan oleh penyelidik. Hasil dari kajian menunjukkan bahawa terdapat banyak ayat yang telah diwahyukan oleh Allah s.w.t ini memberi isyarat terhadap keunikan banyak bidang dalam ilmu biologi, setelah dilakukan kajian dan pemerhatian oleh penyelidik zaman moden. Kata Kunci: Alquran, sains, biologi.
This study aims to examine the paradigm of Islamic Science based on the logic of the universal verses. Using the literature research method, qualitative research approach and philosophical analysis. Interaction between religion and science can be seen through several perspectives that include Islamization of science, Islamic scientification, Integration of interconnection (paradigm of Indonesian science). While science-based Al-Qur'an can be divided into three, namely Modern Science, Islamic Science and the logic of the universal verses. This study also found that Islamic Science can be built from the Qur'an as the basis of scientific epistemology. Revelation as a source that provides inspiration for the construction of science. This new Ijtihad is a project of civilization and progress of Islam, because it awakens to Muslims about the importance of kauniyah verses that have been forgotten. The logic of the universal verses proposes an " Islamic Science " approach which science is constructed based on the inspiration of God's revelation as a source of inspiration for the building of science. Islamic science not only combines or matches Science and Revelation, but with its interaction with philosophy. This is where it is hoped that science that comes from the revelation of the Qur'an will continue to grow, but not separated from religious values. D iskursus interaksi antara " agama " dan " ilmu (sains) " adalah dua entitas yang tak bisa dipertemukan sampai saat ini. Dengan ungkapan lain, sains tidak mempedulikan agama atau sebaliknya, agama tidak mempedulikan sains. Kini paradigma dikotomis mulai diratapi, disesali oleh banyak kalangan, hati nurani terlepas dari akal sehat, empati dan simpati dan sosial skill menipis,
Dewasa ini, ramai para Muslimin telah muncul dan mempelopori teori mereka bahawa dalam Quran itu kononnya ada banyak fakta-fakta dan mujizat saintifik. Banyak laman-laman web, buku-buku serta video telah dicipta orang-orang Islam yang cuba menonjolkan Islam itu sebenarnya berpunca dari Allah, kononnya disokong oleh hujah-hujah yang 'tepat secara saintifik' dalam al-Quran dan Hadith. Kebanyakan risalah mereka bermula dengan pernyataan seperti berikut :
AL-QUR'AN DAN LAHIRNYA SAINS TEISTIK
Sejak pertama kali turun pada empat belas abad silam, Al-Quran tak menyebut diri sebagai kitab ilmiah. Namun ia memuat isyarat-isyarat ilmiah yang kemudian hari di tegaskan dan di jabarkan oleh temuan-temuan ilmiah modern. Terkadang tanpa kita sadari kita hanya melihat alam sekitar ataupun suatu pengalaman atau kejadian yang kita lihat merupakan sesuatu yang kita anggap sebagai suatu ilmu pengetahuan. Padahal apa yang kita lihat kejadian-kejadian sekarang yang kita alami itu telah lama sebelumnya dijelaskan di dalam Al-Quran, bahkan jika kita mengkaji Al-Quran itu lebih dalam mungkin kita akan mengetahui dengan sejelas-jelasnya. Dan akan tersadar bahwa Al-Quran tidak dapat dipisahkan dengan realita yang kita alami sekarang.
Sejarah islam dari abad awal sampai kejayaannya takan bisa terpisah dari isi dan kandungan dalam Al-Qur'an semua sejarah masa lalu banyak kita jumpai.begitu pula dengan semua hal yang kita pelajari sekarang antara lain bentuk-bentuk peristiwa yang melatar belakangi ada nya ilmu-ilmu yang kita pelajari sekarang sangat beragam, di antaranya berupa: hasil pemikiran dari pakar-pakar tafsir Al-Qur'an, penelitian-penelitian kandungan dari ayat-ayat Al-Qur'an, dan masih banyak lagi yang belum kita ketahui. Dengan adanya itu kami ingin mengetahui makna atau arti kandungan yang sesungguhnya dari surat-surat yang diberikan ALLAH SWT semoga dengan adanya makalah ini kita semakin menebalkan iman kita kepada sang pencipta yaitu ALLAH SWT amin ya robbal alamin.
Metacritic Journal for Comparative Studies and Theory 3.1 (2017), 2017
Gynecologic and Obstetric Investigation, 2024
Forschungen zur baltischen Geschichte, 2021
Trakya Üniversitesi Sosyal Bilimler Dergisi, 2024
2022
EURAS Journal of Social Sciences, 2023
Towards Zero Waste Circular Economy Boost, Waste to Resources, 2018
Technology‟s Influence on the Metaphorical Language in Contemporary Literature: A Transformative Force and a Formidable Challenge, 2025
Rapid Communications in Mass Spectrometry, 2005
International journal of analytical chemistry, 2017
IEEE Transactions on Haptics, 2018
Revue des sciences de l'éducation, 2001
Tạp chí Khoa học, 2019
Revista Tocantinense de Geografia - UFNT, 2024
Discrete Dynamics in Nature and Society, 2011