Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Puji syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Cahaya yangmenerangi hati sehingga timbullah suatu keimanan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Sang revolusioner abadi, Nabi Muhammad saw. Semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir kelak. Kemudian, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Titik Rahmawati, M.Ag, selaku dosen pengajar mata kuliah Ulumul Hadist yang telah memberikan solusi-solusi serta memberikan tenggang waktu untuk mengumpulkan makalah ini. Semoga segala pengertian, pengorbanan dan perhatian yang bapak berikan kepada Mahasiswa-Mahasiswi senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Hal ini disebabkan, pengetahuan penulis yang masih terbatas dan pemahaman yang relatif minim. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan sumbang saran dari bapak selaku pembimbing. Makalah ini dibuat dengan judul "Pengertian Shahabat dan Tabi'in" Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca, khususnya pada mata kuliah ini. Semarang, Maret 2015 Penulis BAB I PENDAHULUAN
Ilmu hadist merupakan khazanah keilmuan Islam yang senantiasa terus dikaji. Ilmu ini disusun guna memilah, memilih suatu informasi yang disandarkan ke Nabi SAW hingga dikenal hadis sahih dan daif. Namun hal ini bukanlah perkara mudah, terlebih jika belum menguasai ilmu hadis. Oleh karena itu para ulama dahulu sangat selektif dalam merumuskan persyaratan kevalidan suatu hadis terutama sahihnya suatu sanad. Dari generasi ke generasi kajian hadis khususnya ilmu hadis terus berkembang dan menjadi bahan kajian ilmiah. 1 A. Pendahuluan Kata ulum al-hadis terdiri dari atas 2 kata, yaitu ulum dan al-hadis. Kata 'ulum dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari ilm, jadi berarti "ilmu-ilmu", sedangkan al-hadis di kalangan Ulama Hadis berarti "segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa perbuatan, perkataan, taqir, atau sifat. 2 Jadi secara bahasa ilmu hadis adalah ilmu yang membahas segala hal yang bersumber dari Rasulullah saw. Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur'an. Istilah hadis biasanya mengacu pada segala sesuatu yang terjadi sebelum maupun setelah kenabiannya. 3 Hadis terkadang dipertukarkan dengan istilah sunnah. Sebagian ulama hadis menganggap kedua istilah tersebut adalah sinonim (mutaradif), sementara sebagian yang lainnya ada yang membedakan antara keduanya. 4 Sejarah dan perkembangan hadis dapat dilihat dari dua aspek penting, yaitu periwayatan dan pen-dewan-annya. Dari keduanya dapat diketahui proses dan transformasi yang berkaitan dengan perkataan, perbuatan, hal ihwal, sifat dan taqrir dari Nabi SAW kepada para sahabat dan seterusnya hingga munculnya kitab-kitab himpunan hadis untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan ini. Terkait dengan masa pertumbuhan dan perkembangan hadis, para ulama berbeda 1
maya, 2021
Usaha mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis ini diharapkan dapat mengetahui sikap dan tindakan umat Islam yang sebenarnya. Khususnya para ulama ahli hadis,terhadap hadis serta usaha pembinaan dan pemeliharaan mereka pada tiap-tiap periodenya sampai akhirnya terwujud kitab-kitab hasil tadwin secara sempurna. Bahkan, menguatnya kajian hadis dalam dunia islam tidak lepas dari upaya umat islam yang melakukan counter balik terhadap sangkaansangkaan negatif kalangan orientalis terhadap keaslian hadis. Goldziger misalnya, ia meragukan sebagian besar keaslian (orisinalitas) hadis, oleh yang diriwayatkan oleh Bukhari sekalipun. Salah satu alasannya adalah semenjak wafatnya Nabi Muhammad SAW dengan masa upaya pentadwinan hadis sangat jauh, menurutnya, sangat sulit untuk menjaga tingkat orisinalitas hadis tersebut. Sebab studi tentang keberadaan hadis selalu makin menarik untuk di kaji seiring dengan perkembangan manusia yang semakin kritis. Oleh karena itu mengkaji sejarah ini berarti melakukan upaya mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya sehingga sulit untuk ditolak keberadaannya. Perjalanan hadis pada tiap-tiap periodenya mengalami berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapinya, yang antara satu periode dengan periode lainnya tidak sama, maka pengungkapan sejarah persoalannya perlu diajukan ciri-ciri khusus dan persoalan-persoalan tersebut.
sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, sama maknanya dengan hadis. Sedangkan menurut istilah (terminologi), para ahli memberikan definisi (ta'rif) yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang disiplin ilmunya. Menurut ahli hadis, pengertian hadits ialah: ه ه ل ه و و وحاح و ه ه ل ه علا و ف و حا و و و ص.م حالنبى ل ه و و ق ه حا و "Segala perkataan Nabi, perbuatan dan hal ihwalnya."
KELOMPOK 5 : ANNISAH UMMU ABIDAH NABILA PUTRI MUSTAQIM ULUL AZMI DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD ROZALI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2018 PENDAHULUAN Kemunculan ulum al-hadits sebagai suatu disiplin ilmu melalui suatu tahapan perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah yang dimulai dari masa Rasulullah SAW sampai sekarang. Walaupun melalui pasang surut, akan tetapi semangat para Ulama tidak pernah surut atau berhenti menghasilkan karya-karya besar karena mereka termotivasi oleh semangat pengabdian yang tulus untuk memurnikan ajaran agama. Karya-karya tersebut berupa kitab-kitab yang merupakan konstribusi berharga dari para Ulama terhadap perkembangan ulum alhadits. Karya-karya ulama itu kemudian menjadi ilmu yang membahas secara spesifik hal-hal tertentu yang berkaitan dengan Hadits Rasulullah SAW. Maka dalam makalah ini pemakalah menyajikan tentang "Pengertian dan Sejarah Perkembangan Ulumul Hadits Pada Masa Klasik, Pertengahan dan Modern", semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Kelas 2 C : Kelompok 7 Firdayani Nirma Siti Sarah PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR'AN (IIQ) JAKARTA TA 2015/2016 KATA PENGANTAR
Musdalifa R, 2020
Kontroversi Hadis Minum Sambil Berdiri Dan Implementasinya Pada Masyarakat
Makalah - Ulumul Hadits dan Cabang-Cabangnya, 2023
Di dalam Ilmu Hadits juga terdapat cabang-cabang Ilmu Hadits untuk mengetahui adanya Sanad dan Matan tersebut, dan dari penelitian tentang Sanad dan Matan Hadits terdapat penelusuran terhadap perawi yang meriwayatkan Hadits dari segi Sanad maupun Matan Hadits
SOBIHANNUR LUBIS 0304182109 PENDAHULUAN Pada dasarnya Ulumul Hadis telah lahir sejak dimulainya periwayatan Hadis di dalam Islam, terutama setelah Rasul Saw. wafat, ketika umat merasakan perlunya menghimpun Hadis-Hadis Rasul dikarenakan adanya kekhawatiran Hadis-Hadis tersebut akan hilang atau lenyap. Para sahabat mulai giat melakukan pencatatan dan periwayatan Hadis, mereka mempergunakan kaidah-kaidah dan metode-metode tertentu dalam menerima Hadis, namun mereka belumlah menuliskan kaidah-kaidah tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa Ulumul Hadis ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada sangkut-pautnya dengan Hadis Rasul. Ilmu ini dapat memberikan penilaian apakah suatu Hadis memenuhi kriteria untuk dapat diterima atau tidak memenuhi syarat sehingga harus ditolak. Secara garis besarnya, ilmu Hadis dibedakan kepada ilmu Hadis Riwayah dan ilmu Hadis Dirayah. Manfaat mempelajari ilmu Hadis Riwayah adalah untuk memelihara kemurnian Hadis-Hadis Rasul dan menghindarkannya dari kemungkinan-kemungkinan salah kutip dan kekeliruan lainnya. Adapun guna mempelajari Ilmu Hadis Dirayah adalah untuk dapat memberikan kepastian kepada kita dalam menilai sebuah hadis, mana yang shahih dan mana pula yang tidak. Dengan kata lain, kajian Hadis Dirayah akan memnerikan keyakinan kepada kita dalam penerimaan Hadis yang dapat dijadikan Hujah. Ilmu ini di kalangan ulama Hadis disebut juga 'illah al-hadits dan 'ilm Musthalah al-Hadis.
Disusun Oleh: Nurul Afifah Hadi (0305193158) PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kita ketahui bahwasanya hadits merupakan sumber-sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur'an. Keberadaan hadits disamping telah mewarnai masyarakat kehidupan yang telah menjadi bahasan kajian yang menarik. Hadits mengandung makna dan ajaran serta memperjelas kandungan Al-Qur'an dan lain sebagainya. Para peneliti dan ahli hadits telah berhasil mendokumentasikan hadits baik kepada kalangan masyarakat, akademis, penelitian hadits tersebut telah membuka peluang untuk mewujudkan suatu kajian disiplin Islam, yaitu bidang study Ulumul Hadits. Hadits yang disebut dengan sunnah, adalah sesuatu yang bersuber atau disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan atau taqrirnya. Sebagai sumber ajaran Islam setelah Al-Qur'an sejarah perjalanan. Hadits tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan Islam itu sendiri. Akan tetapi, dalambeberapa hal terdapat cirri-ciri tertentu yang spesifik, sehingga dalam mempelajarinya diperlukan pendekatan khusus. Hadits dapat disebut sumber hukum Islam ke-dua setelah Al-Qur'an karena, hadits diriwayatkan oleh para perawi dengan sangat hati-hati dan teliti sebagaimana sabda Nabi SAW : النا من فليثبوا ا مثعمد على ب كذ من " Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka tempatnya dalam neraka disediakan" Tidak seperti Al-Qur'an dalam penerimaan Hadits dari Nabi Muhammad SAW banyak mengandalkan hafalan para sahabatnya, dan hanya sebagian aja yang ditulis oleh mereka. Penulisan itupun hanya bersifat dan untuk kepentingan pribadi. Dengan demikian Haduts-hadits yang ada pada para sahabat, yang kemudian diterima oleh para tabi'in, memungkinan ditemukan Muhammad SAW, dan ada yang hanya sesuai makna atau maksudnya saja, sedangkan redaksinya tidak sama. Atas dasar itulah, maka dalam menerima suatu Hadits, langkah yang harus dilakukan adalah dengan meneliti siapa pembawa Hadits itu (disandarkan kepada siapa Hadits itu), untuk mengetahui apakah Hadits itu patut kita ikuti atau ditinggalkan. Oleh karena untuk memahami Hadits secara universal, diantarabeberapa jalan, salah satu diantaranya adalah dengan melihat Hadits dari segi kuantitas atau jumlah banyaknya pembawa Hadits (Sanad). BAB II PEMBAHASAN Definisi Ulumul Hadis 1 Mahmud al-Thahhan, Taisir Mushthalah al-Hadits (Beirut: Dar Al-Qur'an al-Karim,1979), h.14.
Gümüşhane Üniversitesi Sağlık Bilimleri Dergisi, 2021
Publicado en el libro Ráfagas de dirección múltiple. Abordajes de Walter Benjamin, Francisco Naishtat, Enrique G. Gallegos y Zenia Yébenes (editores), México, Universidad Autónoma Metropolitana, Unidad Cuajimalpa, 2015, pp. 137-163. ISBN: 978-607-28-0289-6. Número de páginas totales 307., 2015
Observatorio del Sur Global , 2023
Oñati socio-legal series, 2022
Nazwah Nazifah, 2024
Journal of Physics: Condensed Matter, 2011
Akademik Tarih ve Dusunce Dergisi, 2020
Prayer: Christian and Muslim Perspectives, 2013
Malta Journal of Health Sciences, 2020
Proyecto Qhapaq Ñan - Sede Nacional (Alfredo Bar, Guido Casaverde, Sonia Ríos y Joseph Bernabé), 2024
In: MARČIN, Jozef (ed.). Kapušansko v zrkadle času. Bratislava : Veda, vydavateľstvo Slovenskej akadémie vied, 2022, s. 16-41. ISBN 978-80-224-1967-3
Computational Fluid Dynamics 2006, 2009
Journal of Civil Structural Health Monitoring, 2015
Actas españolas de psiquiatría, 2015
InTech eBooks, 2015
European journal of medicinal chemistry, 2016
Journal of Epidemiology and Community Health, 1988
12th International Conference on Structural Analysis of Historical Constructions, 2021