Academia.eduAcademia.edu

Tugas 4 Desain Kurikulum Yasifa Arkanasya Ummayah 23330016

2023, yasifa arkanasya ummayah

Strategi Pembelajaran Yasifa Arkanasya Ummayah 23330016 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang [email protected] 1. Hakikat Strategi pembelajaran Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Newman dan Mogan strategi dasar setiap usaha meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai berikut. 1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya. 2. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran. 3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir. 4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan. Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat strategi dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian peserta didik yang diharapkan; 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat; 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya; dan 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang diharapkan. Keempat dasar strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh antara dasar yang satu dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak bisa dipisahkan. 2. Strategi pembelajaran secara umum Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Hakikat Tentang anak usia dini oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 – 1.13) diantaranya sebagai berikut. 1. Anak bersifat unik, 2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan, 3. Anak bersifat aktif dan enerjik, 4. Anak itu egosentris, 5. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal, 6. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang, 7. Anak umumnya kaya dengan fantasi, 8. Anak masih mudah frustrasi, 9. Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak, 10. Anak memiliki daya perhatian yang pendek, 11. Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial, 12. Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman. Sejalan dengan pendapat diatas juga Dadan Suryana dan Nenny Mahyudin (2014:8) menyebutkan ada beberapa karakteristik anak usia dini diantaranya sebagai berikut:1. Anak Bersifat Egosentris , 2. Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu (Curiosity), 3. Anak Bersifat Unik, 4. Anak Memiliki Imajinasi dan Fantasi, 5 . Anak Memiliki Daya Konsentrasi Pendek. Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hakikat strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989). Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Menurut Newman dan Mogan Strategi dasar setiap usaha meliputi empat masalah masing-masing sebagai berikut : 1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangan aspirasi masyarakat yang memerlukannya, 2. Pertimbangan dan pemillihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran, 3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir, dan 4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan menilai keberhasilan usaha yang dilakukan. Hakikat Pembelajaran. Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b elajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan kepercayaanan dan sikap pada peserta didik. Secara bahasa , strategi bisa diartikan sebagai “siasat, kiat, trik, atau cara”. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan hakikat Pembelajaran menurut Bruner dalam Dadan Suryana (2016:8) sekurang- kurangnya memiliki empat prinsip, yaitu (1) dapat memotivasi pelajar, (2) materi pembelajaran terorganisasi dan terstruktur, (3) memiliki tahapan-tahapan instruksional, (4) dan dapat memodifikasi perilaku pelajar. Pembelajaran itu sendiri terbagi atas dua bagian besar, yaitu pembelajaran yang kurang bermakna dan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang kurang bermakna hanya terfokus pada tujuan tanpa melibatkan siswa dan tujuan yang hendak dicapai dipilih dan ditentukan oleh guru. Sementara pembelajaran yang berkualitas berfokus pada siswa, dapat mengaitkan berbagai aspek atara personal, self initiated, dan pengalaman masing-masing siswa. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam hal ini, adalah tujuan pembelajaran : Soedjadi (1999: 101) menyatakan : Strategi pembelajaran adalah suautu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah suatu keadaan pembelajaran kini menjadi keadaan pembelajaran yang diharapkan untuk mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran, lebih lanjut soedjadi menyebutan bahwa dalam suatu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode dan dalam suatu metode dapat dilakukan lebih dari suatu teknik. Secara sederhana dapat dirunut sebagai rangkaian teknik → metode → pendekatan → strategi. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai :Suatu rencana kegiatan pembelajaran yang rancang secara saksama sesuai dengan tuntutan kurukulum sekolah untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, dengan memilih pendekatan, metode, media, dan keteramppilan tertentu misalnya membelajarakan, bertanya, dan berkomunikasi. Secara ringkas strategi pembelajaran merupkan cara pandang dan pola piker guru agar siswa mampu belajar. Factor-faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam menyusun sterategi pembelajaran yakni : (1) mengaktifkan siswa, dalam bentuk tugas kelompok, melakukan curah pendapat dalam proses pembelajaran dalam melakukan Tanya jawab terbuka; (2) membanguan peta konssep sistematika materi bahan ajar); (3) mengfaali informasi dari berbagai media; dan (4) membandingkan dan mensintesiskan informasi. (Depdiknas, 2008). Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip. b. Strategi Penyampaian Pembelajaran. Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah: (1) menyampaikan isi pembelajaran kepada pembelajar, dan (2) menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja. c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi. Masitoh juga mengutip pendapat Kostelnik yang juga mengemukakan tujuh strategi pembelajaran khusus yang dapat dijadikan dasar untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini umumnya dan anak Taman Kanak-kanak khususnya. Strategi pembelajaran ini relevan untuk digunakan pada anak berusia 3-8 tahun. Jenis- jenis strategi pembelajaran tersebut adalah; 1) kegiatan eksploratori (eksplolatori activities), 2) penemuan terbimbing (guided discovery), 3) pemecahan masalah (problem solving), 4) diskusi (discussion), 5) belajar kooperatif (cooperative learning), 6) demonstrasi (demonstration),7) pengajaran langsung (direct instruction) 3. Strategi pembelajaran untuk PAUD Beberapa jenis strategi pembelajaran menurut Isjoni (2010) untuk PAUD, antara lain: 1. Strategi pembelajaran langsung, Yaitu materi pembelajaran disajikan langsung pada anak didik dan anak didik langsung mengolahnya, misalnya bermain balok, puzzle, melukis dan lain-lain. Diharapkan anak didik bekerja secara menyeluruh dan peran guru hanya sebagai fasilitator. 2. Strategi belajar individual, Dilakukan oleh anak didik secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran anak didik sangat ditentukan oleh masing- masing individu anak yang bersangkutan. 3. Strategi belajar kelompok, Secara beregu. Bentuk belajar kelompok bisa dalam pembelajaran kelompok besar, dan kelompok Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual karena setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu belajar kelompok dapat terjadi pada anak didik yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh anak didik yang kemampuannya biasa-biasa saja. Strategi pembelajaran kelompok dapat dikatakan strategi pembelajaran deduktif dan induktif. 4. Strategi pembelajaran deduktif Adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep, kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi dari yang abstrak menuju ke hal yang kongkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus. 5. Strategi induktif, Bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret kemudian secara perlahan anak didik dihadapkan pada materi yang cukup rumit, strategi ini dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Daftar Pustaka Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2). Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 2(1), 65-72. Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak. Prenada Media. Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1), 67-82. Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada Media.