Strategi Pembelajaran
Yasifa Arkanasya Ummayah 23330016
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang
[email protected]
1. Hakikat Strategi pembelajaran
Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan
dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Menurut Newman dan Mogan strategi dasar setiap usaha
meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai berikut.
1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus
dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan
aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
2. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai
sasaran.
3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal
sampai akhir.
4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan
digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat strategi dasar
tersebut bisa diterjemahkan menjadi:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku kepribadian peserta didik yang diharapkan;
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat;
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para
guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya; dan
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan
dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang
bersangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang
sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang diharapkan. Keempat dasar
strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh antara dasar yang satu
dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak bisa dipisahkan.
2. Strategi pembelajaran secara umum
Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan
bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Anak
usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini
merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7).
Hakikat Tentang anak usia dini oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta
Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 – 1.13) diantaranya sebagai berikut. 1.
Anak bersifat unik, 2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relative
spontan, 3. Anak bersifat aktif dan enerjik, 4. Anak itu egosentris, 5. Anak
memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal, 6. Anak
bersifat eksploratif dan berjiwa petualang, 7. Anak umumnya kaya dengan
fantasi, 8. Anak masih mudah frustrasi, 9. Anak masih kurang pertimbangan
dalam bertindak, 10. Anak memiliki daya perhatian yang pendek, 11. Masa anak
merupakan masa belajar yang paling potensial, 12. Anak semakin menunjukkan
minat terhadap teman. Sejalan dengan pendapat diatas juga Dadan Suryana dan
Nenny Mahyudin (2014:8) menyebutkan ada beberapa karakteristik anak usia
dini diantaranya sebagai berikut:1. Anak Bersifat Egosentris , 2. Anak
Memiliki Rasa Ingin Tahu (Curiosity), 3. Anak Bersifat Unik, 4. Anak Memiliki
Imajinasi dan Fantasi, 5 . Anak Memiliki Daya Konsentrasi Pendek.
Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan
suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai
bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang. Hakikat strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi
yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck
dan Jauch, p.9, 1989). Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan
dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a
particular educational goal (J. R. David, 1976).
Menurut Newman dan Mogan Strategi dasar setiap usaha meliputi empat
masalah masing-masing sebagai berikut : 1. Pengidentifikasian dan penetapan
spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha
tersebut dengan mempertimbangan aspirasi masyarakat yang memerlukannya, 2.
Pertimbangan dan pemillihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai
sasaran, 3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak
awal sampai akhir, dan 4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran
baku yang akan digunakan menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Hakikat Pembelajaran. Belajar adalah proses perubahan perilaku secara
aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses
yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman,
proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan
mengajar sendiri memiliki pengertian upaya guru untuk “membangkitkan” yang
berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b
elajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan kepercayaanan dan
sikap pada peserta didik. Secara bahasa , strategi bisa diartikan sebagai “siasat,
kiat, trik, atau cara”. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan
dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan hakikat
Pembelajaran menurut Bruner dalam Dadan Suryana (2016:8) sekurang-
kurangnya memiliki empat prinsip, yaitu (1) dapat memotivasi pelajar, (2)
materi pembelajaran terorganisasi dan terstruktur, (3) memiliki tahapan-tahapan
instruksional, (4) dan dapat memodifikasi perilaku pelajar. Pembelajaran itu
sendiri terbagi atas dua bagian besar, yaitu pembelajaran yang kurang
bermakna dan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang kurang
bermakna hanya terfokus pada tujuan tanpa melibatkan siswa dan tujuan
yang hendak dicapai dipilih dan ditentukan oleh guru. Sementara pembelajaran
yang berkualitas berfokus pada siswa, dapat mengaitkan berbagai aspek
atara personal, self initiated, dan pengalaman masing-masing siswa.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Dalam hal ini, adalah tujuan pembelajaran : Soedjadi (1999: 101)
menyatakan : Strategi pembelajaran adalah suautu siasat melakukan kegiatan
pembelajaran yang bertujuan mengubah suatu keadaan pembelajaran kini menjadi
keadaan pembelajaran yang diharapkan untuk mengubah keadaan itu dapat
ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran, lebih lanjut soedjadi
menyebutan bahwa dalam suatu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu
metode dan dalam suatu metode dapat dilakukan lebih dari suatu teknik. Secara
sederhana dapat dirunut sebagai rangkaian teknik → metode → pendekatan →
strategi. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai :Suatu rencana
kegiatan pembelajaran yang rancang secara saksama sesuai dengan tuntutan
kurukulum sekolah untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, dengan
memilih pendekatan, metode, media, dan keteramppilan tertentu misalnya
membelajarakan, bertanya, dan berkomunikasi. Secara ringkas strategi
pembelajaran merupkan cara pandang dan pola piker guru agar siswa mampu
belajar. Factor-faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam menyusun
sterategi pembelajaran yakni : (1) mengaktifkan siswa, dalam bentuk tugas
kelompok, melakukan curah pendapat dalam proses pembelajaran dalam
melakukan Tanya jawab terbuka; (2) membanguan peta konssep sistematika
materi bahan ajar); (3) mengfaali informasi dari berbagai media; dan (4)
membandingkan dan mensintesiskan informasi. (Depdiknas, 2008).
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh
seorang guru dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang
berkaitan dengan pembelajaran, yakni:
a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan strategi
mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang
mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta,
konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. Strategi
pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
strategi mikro dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada
metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada
satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu
kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang
melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.
b. Strategi Penyampaian Pembelajaran.
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan komponen variabel
metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi
penyampaian pembelajaran adalah: (1) menyampaikan isi
pembelajaran kepada pembelajar, dan (2) menyediakan informasi atau
bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk
kerja.
c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel
metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara
pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan
selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada tiga klasifikasi penting
variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan
kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
Masitoh juga mengutip pendapat Kostelnik yang juga mengemukakan
tujuh strategi pembelajaran khusus yang dapat dijadikan dasar untuk
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Pendidikan Anak
Usia Dini umumnya dan anak Taman Kanak-kanak khususnya. Strategi
pembelajaran ini relevan untuk digunakan pada anak berusia 3-8 tahun. Jenis-
jenis strategi pembelajaran tersebut adalah; 1) kegiatan eksploratori (eksplolatori
activities), 2) penemuan terbimbing (guided discovery), 3) pemecahan masalah
(problem solving), 4) diskusi (discussion), 5) belajar kooperatif (cooperative
learning), 6) demonstrasi (demonstration),7) pengajaran langsung (direct
instruction)
3. Strategi pembelajaran untuk PAUD
Beberapa jenis strategi pembelajaran menurut Isjoni (2010) untuk
PAUD, antara lain:
1. Strategi pembelajaran langsung,
Yaitu materi pembelajaran disajikan langsung pada anak didik dan anak
didik langsung mengolahnya, misalnya bermain balok, puzzle, melukis
dan lain-lain. Diharapkan anak didik bekerja secara menyeluruh dan
peran guru hanya sebagai fasilitator.
2. Strategi belajar individual,
Dilakukan oleh anak didik secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan
keberhasilan pembelajaran anak didik sangat ditentukan oleh masing-
masing individu anak yang bersangkutan.
3. Strategi belajar kelompok,
Secara beregu. Bentuk belajar kelompok bisa dalam
pembelajaran kelompok besar, dan kelompok Strategi kelompok
tidak memperhatikan kecepatan belajar individual karena setiap
individu dianggap sama. Oleh karena itu belajar kelompok dapat terjadi
pada anak didik yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh
anak didik yang kemampuannya biasa-biasa saja. Strategi pembelajaran
kelompok dapat dikatakan strategi pembelajaran deduktif dan induktif.
4. Strategi pembelajaran deduktif
Adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari
konsep-konsep, kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi dari yang
abstrak menuju ke hal yang kongkret. Strategi ini disebut juga
strategi pembelajaran dari umum ke khusus.
5. Strategi induktif,
Bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret kemudian
secara perlahan anak didik dihadapkan pada materi yang cukup rumit,
strategi ini dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum.
Daftar Pustaka
Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi
guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2).
Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan
Anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 2(1), 65-72.
Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek Perkembangan
Anak. Prenada Media.
Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di
Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1), 67-82.
Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran.
Prenada Media.