LAPORAN HASIL WAWANCARA PAKAR SEJARAH ISLAM
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah: Sejarah
Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Rozali, MA
Disusun Oleh:
Melisa Anriani
(0310223036)
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada Bapak Dr. Muhammad Rozali, MA selaku dosen mata kuliah sejarah Peradaban Islam
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap laporan ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga
laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami
memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam laporan
ini.
Medan, Desember 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A.
Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B.
Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 2
C.
Metode Penelitian ....................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
BAB III................................................................................................................................................... 6
PENUTUP .............................................................................................................................................. 6
A.
Kesimpulan ................................................................................................................................. 6
B.
Saran ........................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid adalah tempat ibadah untuk umat Islam. Masjid dibangun agar umat islam
mengingat, mensyukuri, dan menyembah Allah SWT dengan baik. Selain itu fungsi masjid di
zaman sekarang dapat menjadi multi fungsi bahwa masjid bukan hanya digunakan sebagai
tempat beribadah saja, namun dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Masjid
merupakan tempat ibadah yang tidak ada bandingannya di agama-agama lain, dalam hal
kesederhanaannya, keberhasilannya, ketenagaannya dalam menggembala syi’ar tauhid.
Masjid merupakan tempat orang berkumpul dan melakukan shalat secara berjamaah
dengan tujuan meningkatkan solidaritas dan silaturahmi dikalangan umat islam. Masjid juga
merupakan tempat terbaik untuk melakukan shalat jum’at. Masjid adalah perangkat masyarakat
yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, begitu beliau sampai di madinah setelah
menempuh perjalanan hijrah yang melelahkan. Bangunannya sangat sederhana, jauh dari
cukup apalagi nampak mewah. Suatu lokasi di sudut kota yang hanya di tandai batas batasnya,
beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di sudutnya terdapat sebongkoh pokok pohon
kurma sebagai tempat imam dan khotib berdiri.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, masjid adalah tempat ibadah yang digunakan
sebagai tempat menyebarkan agama islam, berarti masjid mempunyai fungsi yang sangat besar
dalam upaya penyebaran agama islam, baik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW
kepada para sahabatnya maupun antar sesama sahabat lainnya. Oleh sebab itu penyebaran
agama islam merupakan suatu amalan yang sangat mulia didalam islam dan menjadi sarana
utama.
Membangun mesjid harus berbeda dengan membangun sebuah rumah atau tempat
tinggal apa pun. Karna masjid merupakan tempat ibadah, maka nuansa spritual yang mewarnai
bangunan masjid tersebut harus di perhatikan. Segala hal yang memperlancar jalannya
pelaksanaan ibadah dan aktifitas lain yang menjadi ciri khas dan karakter masjid juga harus di
perhatikan. Jangan sampai mengunggulkan desain interior atau eksterior masjid dengan tanpa
memperhatikan karakter masjid yang mempunyai peran dan multifungsi dalam membina dan
membangun masyarakat.
1
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang pak Kisno selaku pelaku Sejarah islam
2. Mengetahui kapan masjid Al-Mizan berdiri
3. Mengetahui dan memahami latar belakang berdirinya pembangunan masjid AlMizan.
4. Mengetahui tokoh-tokoh yang memiliki peran dalam proses berdirinya masjid AlMizan.
5. Mengetahui kegiatan lain yang dilaksanakan di masjid Al-Mizan selain untuk
tempat beribadah.
6. Mengetahui keberadaan asal sumber dana pembangunan masjid Al-Mizan.
C. Metode Penelitian
Pengumpulan data melalui observasi yaitu datang langsung ke Masjid Al-Mizan
dan memperoleh data dari bapak Kisno selaku nazir masjid tersebut. Bentuk data
dokumentasi dalam laporan ini berupa foto Masjid Al-Mizan dan foto wawancara dengan
narasumber. Kami juga menggunakan metode penelitian kajian pustaka atau studi
kepustakaan yaitu dengan membaca buku sebagai acuan dalam penyusunan laporan ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hari rabu tanggal 6 Desember 2023, kami dari kelompok 15 melaksanakan
kegiatan observasi tentang sejarah masjid Al-Mizan di Bandar Khalipah.
Pada hari itu, kami bersama-sama pergi ke masjid Al-Mizan untuk menggali informasi
kepada Bapak Kisno selaku nazir masjid, tentang sejarah masjid tersebut. Namun dia
menyarankan kepada kami untuk datang kerumahnya saja pada malam hari.
Bapak Kisno adalah salah seorang waraga Bandar kalipah beliau sudah tinggal di sana
sekitar 30 tahun lebih,pekerjaan sehari-hari dari pak kisno adalah salah satu karyawan di kantor
PLN di Bandar Kalipah ,usia Pak kisno saat ini sudah menduduki usia 74 tahun, pak kisno lahir
pada 25 november 1949,beliau memiliki 3 orang anak laki laki yang Bernama Aris,Abib,dan
Surya ,kegiatan sehari hari beliau adalah bekerja sebagai karyawan kantor PLN,semasa
hidupnya beliau terbilang seorang yang paham akan agama dan mempunyai pengetahuan luas
mengenai agama islam.
Bapak kisno dikenal sebagai sosok yang alim, khususnya di bidang agama. Latar
belakangnya yang berasal dari darah seorang ahli agama di bandar kalipah masa dulu,
membentuk karakter kepribadian seorang pemimpin atau negarawan yang memegang teguh
pada agama.
Hubungan dari Pendidikan islam dengan pak kisno adalah beliau telah berkontribusi
dalam Pembangunan salah satu masjid di Bandar Klaiapah yang di beri nama masjid Al-mizan
.Dimana masjid bisa di jadikan sebgai tempat menimba ilmu salah satunya dengan melakukan
pengajian rutin dan juga bisa di jadikan sebagai tempat madrasah untuk anak anak di sore hari
dan tempat mengaji sehingga masjid tesebut sangat berarti bagi Masyarakat sekitar.
Disaat beliau memperhatikan warga setiap waktu sholat tiba sangat susah menjangkau
masjid yang jauh dari tempat tinggalnya sehinngga muncul inisiatif dari beliau untuk
merencanakan Pembangunan sebuah masjid untuk mempermudah Masyarakat sekitar.
Kemudian pada tahun 2004-2005 muncullah ide pembangunan masjid Al-Mizan oleh Pak
Kisno dan teman-temannya.
Selama kami melakukan wawancara kepada Bapak Kisno selaku nazir, kami
menemukan beberapa fakta sejarah terkait dengan masjid Al-Mizan. Beliau mengatakan bahwa
3
masjid tersebut dibangun sekitar tahun 2004-2005. Masjid ini awalnya ialah musholla yang
diberi nama Al-Mizan, yang tanah wakafnya pemberian dari keluarga Bapak Muhammad Nuh.
Bapak Muhammad Nuh adalah warga biasa yang tinggal di daerah tersebut.
Selama Pembangunan masjid beliau sangat memantau prosesnya demi kenyaman hasilnya
nanti untuk di gunakan warga sekitar.Dengan adanya masjid ini nanti diharapkan untuk
mendorong warga sekitar melakukan ibadah kepada Allah swt.Modal pembangunannya yaitu
tanah musholla nya dijual lalu hasil penjualannya menjadi modal awal pembangunan masjid
Al-Mizan ditambah dari para donatur juga. Donatur pertamanya ialah Pak Kisno sendiri yaitu
sebesar 20 juta dari hasil pensiunannya yang bekerja sebagai pegawai PLN. Kemudian
muncullah donatur lainnya dengan nominal yang bermacam-macam mulai dari 20 juta sampai
100 juta.
Bapak kisno juga memiliki perhatian terhadap aset pembangunan mesjid, dan berupaya
agar tidak ada campur tangan pihak luar,yang menganggu pembangunan mesjid,sebagian tanah
di sekitar mesjid dinyatakan menjadi waqaf untuk kepentingan pembangunan mesjid
kedepannya jika ada pembangunan lanjutan . Begitu juga masjid Al-mizan yang dinyatakan
dalam sebuah wasiat khusus.
Adapun peran masyarakatnya ialah dengan cara warga diberi kotak infaq setiap
rumahnya tanpa terkecuali, lalu setiap sebulan sekali infaq tersebut akan dikutip begitu pun
seterusnya sampai pembangunan masjid selesai. Hingga saat ini infaq tersebut masih tetap
berjalan, tetapi hanya diletakkan di masjid saja, tidak lagi diletakkan di rumah warga. Akhirnya
setelah pembangunan masjid selesai, Pak Kisno diangkat menjadi nazir pertama masjid AlMizan.Beliau lah yang pertama meresmikan sekaligus mengisi acara pengajian secara rutin di
masjid tersebut.
Selain tentang sejarah pembangunan masjid tersebut, kami juga menanyakan tentang
kegiatan yang dilakukan orang-orang di masjid ini selain menjadi tempat ibadah. Beliau
mengatakan bahwa kegiatan selain menjadi tempat ibadah dilakukan berbagai kegiatan
diantaranya ada pengajian rutin yang dilakukan setiap senin malam, jumat malam, sabtu
malam, dan pagi jumat. Selain itu, karna banyaknya bidang dalam pengelolaan masjid,
sehingga banyak juga kegiatan yang terjadi. Diantara kegiatan tersebut ada pemandian jenazah,
kegiatan sosial seperti penggalangan dana, melaksanakan acara maulid nabi, isra mi'raj dan
masih banyak lagi kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan.
4
Dengan berakhirnya penjelasan beliau tentang sejarah masjid tadi, maka berakhir juga
sesi wawancara kami dengan beliau. Tidak lupa kami meminta sesi foto bersama dengan beliau
sebagai bukti bahwa kami telah melakukan observasi.
Berikut Dokumentasi yang diambil:
1.
2.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masjid adalah salah satu bentuk arsitektur Islam yang dibangun dengan bentuk,
gaya, corak, dan penampilannya dari setiap kurun waktu, daerah, lingkungan
kehidupan, adat-istiadat serta latar belakang manusia yang membangunnya. Karena
itulah, keberadaan bangunan masjid dapat dikaitkan dengan sejarah perkembangan
Islam serta pengaruh perkembangan kebudayaan yang melatarbelakanginya.
Perkembangan Islam di berbagai tempat mewujudkan bentuk dan corak masjid yang
beraneka ragam. Misalnya dapat dilihat pada masjid-masjid di Indonesia yang memiliki
bentuk atap yang unik dan menarik yang biasanya dipengaruhi oleh bentuk rumah
tradisional setempat beserta ukiran-ukirannya. Dalam proses perjalanan waktu dan
tempat, bentuk masjid mengalami perkembangan disebabkan percampuran dengan
pengaruh lain.
Masjid Al-Mizan sudah dibangun sekitar tahun 2004-2005. Modal
pembangunannya yaitu tanah musholla nya dijual lalu hasil penjualannya menjadi
modal awal pembangunan masjid Al-Mizan ditambah dari para donatur juga. Adapun
peran masyarakatnya ialah dengan cara warga diberi kotak infaq setiap rumahnya tanpa
terkecuali, lalu setiap sebulan sekali infaq tersebut akan dikutip begitu pun seterusnya
sampai pembangunan masjid selesai. Selain tentang sejarah pembangunan masjid
tersebut, kegiatan lain selain menjadi tempat ibadah ialah dilakukannya berbagai
kegiatan diantaranya ada pengajian rutin yang dilakukan setiap senin malam, jumat
malam, sabtu malam, dan pagi jumat.
B. Saran
Sebagai generasi muda muslim kita diharuskan untuk terus menjaga dan
merawat atas keberadaan masjid karena arsitektur Islam dibangun dengan bentuk, gaya,
corak, adat-istiadat serta latar belakang manusia yang membangunnya. Sehingga
bentuk seperti itu bisa dijadikan sebagai sejarah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Sidi Gazalbah. 1991. Masjid Pusat Ibadah dan kebudayaan Islam. Jakarta: Gema insani
Press.
Yulianto Sumalyo. 2006. Arsitektur Masjid dan Monument Sejarah Muslim. Gadjah Mada:
UI Press.
7