Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN SPI KLP 15 1

2023, Melisa anriani

Masjid adalah tempat ibadah untuk umat Islam. Masjid dibangun agar umat islam mengingat, mensyukuri, dan menyembah Allah SWT dengan baik. Selain itu fungsi masjid di zaman sekarang dapat menjadi multi fungsi bahwa masjid bukan hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, namun dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Masjid merupakan tempat ibadah yang tidak ada bandingannya di agama-agama lain, dalam hal kesederhanaannya, keberhasilannya, ketenagaannya dalam menggembala syi’ar tauhid.

LAPORAN HASIL WAWANCARA PAKAR SEJARAH ISLAM Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah: Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Rozali, MA Disusun Oleh: Melisa Anriani (0310223036) PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2023 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Rozali, MA selaku dosen mata kuliah sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam laporan ini. Medan, Desember 2023 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii BAB I ...................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1 B. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 2 C. Metode Penelitian ....................................................................................................................... 2 BAB II .................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3 BAB III................................................................................................................................................... 6 PENUTUP .............................................................................................................................................. 6 A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 6 B. Saran ........................................................................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 7 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid adalah tempat ibadah untuk umat Islam. Masjid dibangun agar umat islam mengingat, mensyukuri, dan menyembah Allah SWT dengan baik. Selain itu fungsi masjid di zaman sekarang dapat menjadi multi fungsi bahwa masjid bukan hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, namun dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Masjid merupakan tempat ibadah yang tidak ada bandingannya di agama-agama lain, dalam hal kesederhanaannya, keberhasilannya, ketenagaannya dalam menggembala syi’ar tauhid. Masjid merupakan tempat orang berkumpul dan melakukan shalat secara berjamaah dengan tujuan meningkatkan solidaritas dan silaturahmi dikalangan umat islam. Masjid juga merupakan tempat terbaik untuk melakukan shalat jum’at. Masjid adalah perangkat masyarakat yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, begitu beliau sampai di madinah setelah menempuh perjalanan hijrah yang melelahkan. Bangunannya sangat sederhana, jauh dari cukup apalagi nampak mewah. Suatu lokasi di sudut kota yang hanya di tandai batas batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di sudutnya terdapat sebongkoh pokok pohon kurma sebagai tempat imam dan khotib berdiri. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, masjid adalah tempat ibadah yang digunakan sebagai tempat menyebarkan agama islam, berarti masjid mempunyai fungsi yang sangat besar dalam upaya penyebaran agama islam, baik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya maupun antar sesama sahabat lainnya. Oleh sebab itu penyebaran agama islam merupakan suatu amalan yang sangat mulia didalam islam dan menjadi sarana utama. Membangun mesjid harus berbeda dengan membangun sebuah rumah atau tempat tinggal apa pun. Karna masjid merupakan tempat ibadah, maka nuansa spritual yang mewarnai bangunan masjid tersebut harus di perhatikan. Segala hal yang memperlancar jalannya pelaksanaan ibadah dan aktifitas lain yang menjadi ciri khas dan karakter masjid juga harus di perhatikan. Jangan sampai mengunggulkan desain interior atau eksterior masjid dengan tanpa memperhatikan karakter masjid yang mempunyai peran dan multifungsi dalam membina dan membangun masyarakat. 1 B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tentang pak Kisno selaku pelaku Sejarah islam 2. Mengetahui kapan masjid Al-Mizan berdiri 3. Mengetahui dan memahami latar belakang berdirinya pembangunan masjid AlMizan. 4. Mengetahui tokoh-tokoh yang memiliki peran dalam proses berdirinya masjid AlMizan. 5. Mengetahui kegiatan lain yang dilaksanakan di masjid Al-Mizan selain untuk tempat beribadah. 6. Mengetahui keberadaan asal sumber dana pembangunan masjid Al-Mizan. C. Metode Penelitian Pengumpulan data melalui observasi yaitu datang langsung ke Masjid Al-Mizan dan memperoleh data dari bapak Kisno selaku nazir masjid tersebut. Bentuk data dokumentasi dalam laporan ini berupa foto Masjid Al-Mizan dan foto wawancara dengan narasumber. Kami juga menggunakan metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan yaitu dengan membaca buku sebagai acuan dalam penyusunan laporan ini. 2 BAB II PEMBAHASAN Pada hari rabu tanggal 6 Desember 2023, kami dari kelompok 15 melaksanakan kegiatan observasi tentang sejarah masjid Al-Mizan di Bandar Khalipah. Pada hari itu, kami bersama-sama pergi ke masjid Al-Mizan untuk menggali informasi kepada Bapak Kisno selaku nazir masjid, tentang sejarah masjid tersebut. Namun dia menyarankan kepada kami untuk datang kerumahnya saja pada malam hari. Bapak Kisno adalah salah seorang waraga Bandar kalipah beliau sudah tinggal di sana sekitar 30 tahun lebih,pekerjaan sehari-hari dari pak kisno adalah salah satu karyawan di kantor PLN di Bandar Kalipah ,usia Pak kisno saat ini sudah menduduki usia 74 tahun, pak kisno lahir pada 25 november 1949,beliau memiliki 3 orang anak laki laki yang Bernama Aris,Abib,dan Surya ,kegiatan sehari hari beliau adalah bekerja sebagai karyawan kantor PLN,semasa hidupnya beliau terbilang seorang yang paham akan agama dan mempunyai pengetahuan luas mengenai agama islam. Bapak kisno dikenal sebagai sosok yang alim, khususnya di bidang agama. Latar belakangnya yang berasal dari darah seorang ahli agama di bandar kalipah masa dulu, membentuk karakter kepribadian seorang pemimpin atau negarawan yang memegang teguh pada agama. Hubungan dari Pendidikan islam dengan pak kisno adalah beliau telah berkontribusi dalam Pembangunan salah satu masjid di Bandar Klaiapah yang di beri nama masjid Al-mizan .Dimana masjid bisa di jadikan sebgai tempat menimba ilmu salah satunya dengan melakukan pengajian rutin dan juga bisa di jadikan sebagai tempat madrasah untuk anak anak di sore hari dan tempat mengaji sehingga masjid tesebut sangat berarti bagi Masyarakat sekitar. Disaat beliau memperhatikan warga setiap waktu sholat tiba sangat susah menjangkau masjid yang jauh dari tempat tinggalnya sehinngga muncul inisiatif dari beliau untuk merencanakan Pembangunan sebuah masjid untuk mempermudah Masyarakat sekitar. Kemudian pada tahun 2004-2005 muncullah ide pembangunan masjid Al-Mizan oleh Pak Kisno dan teman-temannya. Selama kami melakukan wawancara kepada Bapak Kisno selaku nazir, kami menemukan beberapa fakta sejarah terkait dengan masjid Al-Mizan. Beliau mengatakan bahwa 3 masjid tersebut dibangun sekitar tahun 2004-2005. Masjid ini awalnya ialah musholla yang diberi nama Al-Mizan, yang tanah wakafnya pemberian dari keluarga Bapak Muhammad Nuh. Bapak Muhammad Nuh adalah warga biasa yang tinggal di daerah tersebut. Selama Pembangunan masjid beliau sangat memantau prosesnya demi kenyaman hasilnya nanti untuk di gunakan warga sekitar.Dengan adanya masjid ini nanti diharapkan untuk mendorong warga sekitar melakukan ibadah kepada Allah swt.Modal pembangunannya yaitu tanah musholla nya dijual lalu hasil penjualannya menjadi modal awal pembangunan masjid Al-Mizan ditambah dari para donatur juga. Donatur pertamanya ialah Pak Kisno sendiri yaitu sebesar 20 juta dari hasil pensiunannya yang bekerja sebagai pegawai PLN. Kemudian muncullah donatur lainnya dengan nominal yang bermacam-macam mulai dari 20 juta sampai 100 juta. Bapak kisno juga memiliki perhatian terhadap aset pembangunan mesjid, dan berupaya agar tidak ada campur tangan pihak luar,yang menganggu pembangunan mesjid,sebagian tanah di sekitar mesjid dinyatakan menjadi waqaf untuk kepentingan pembangunan mesjid kedepannya jika ada pembangunan lanjutan . Begitu juga masjid Al-mizan yang dinyatakan dalam sebuah wasiat khusus. Adapun peran masyarakatnya ialah dengan cara warga diberi kotak infaq setiap rumahnya tanpa terkecuali, lalu setiap sebulan sekali infaq tersebut akan dikutip begitu pun seterusnya sampai pembangunan masjid selesai. Hingga saat ini infaq tersebut masih tetap berjalan, tetapi hanya diletakkan di masjid saja, tidak lagi diletakkan di rumah warga. Akhirnya setelah pembangunan masjid selesai, Pak Kisno diangkat menjadi nazir pertama masjid AlMizan.Beliau lah yang pertama meresmikan sekaligus mengisi acara pengajian secara rutin di masjid tersebut. Selain tentang sejarah pembangunan masjid tersebut, kami juga menanyakan tentang kegiatan yang dilakukan orang-orang di masjid ini selain menjadi tempat ibadah. Beliau mengatakan bahwa kegiatan selain menjadi tempat ibadah dilakukan berbagai kegiatan diantaranya ada pengajian rutin yang dilakukan setiap senin malam, jumat malam, sabtu malam, dan pagi jumat. Selain itu, karna banyaknya bidang dalam pengelolaan masjid, sehingga banyak juga kegiatan yang terjadi. Diantara kegiatan tersebut ada pemandian jenazah, kegiatan sosial seperti penggalangan dana, melaksanakan acara maulid nabi, isra mi'raj dan masih banyak lagi kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan. 4 Dengan berakhirnya penjelasan beliau tentang sejarah masjid tadi, maka berakhir juga sesi wawancara kami dengan beliau. Tidak lupa kami meminta sesi foto bersama dengan beliau sebagai bukti bahwa kami telah melakukan observasi. Berikut Dokumentasi yang diambil: 1. 2. 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masjid adalah salah satu bentuk arsitektur Islam yang dibangun dengan bentuk, gaya, corak, dan penampilannya dari setiap kurun waktu, daerah, lingkungan kehidupan, adat-istiadat serta latar belakang manusia yang membangunnya. Karena itulah, keberadaan bangunan masjid dapat dikaitkan dengan sejarah perkembangan Islam serta pengaruh perkembangan kebudayaan yang melatarbelakanginya. Perkembangan Islam di berbagai tempat mewujudkan bentuk dan corak masjid yang beraneka ragam. Misalnya dapat dilihat pada masjid-masjid di Indonesia yang memiliki bentuk atap yang unik dan menarik yang biasanya dipengaruhi oleh bentuk rumah tradisional setempat beserta ukiran-ukirannya. Dalam proses perjalanan waktu dan tempat, bentuk masjid mengalami perkembangan disebabkan percampuran dengan pengaruh lain. Masjid Al-Mizan sudah dibangun sekitar tahun 2004-2005. Modal pembangunannya yaitu tanah musholla nya dijual lalu hasil penjualannya menjadi modal awal pembangunan masjid Al-Mizan ditambah dari para donatur juga. Adapun peran masyarakatnya ialah dengan cara warga diberi kotak infaq setiap rumahnya tanpa terkecuali, lalu setiap sebulan sekali infaq tersebut akan dikutip begitu pun seterusnya sampai pembangunan masjid selesai. Selain tentang sejarah pembangunan masjid tersebut, kegiatan lain selain menjadi tempat ibadah ialah dilakukannya berbagai kegiatan diantaranya ada pengajian rutin yang dilakukan setiap senin malam, jumat malam, sabtu malam, dan pagi jumat. B. Saran Sebagai generasi muda muslim kita diharuskan untuk terus menjaga dan merawat atas keberadaan masjid karena arsitektur Islam dibangun dengan bentuk, gaya, corak, adat-istiadat serta latar belakang manusia yang membangunnya. Sehingga bentuk seperti itu bisa dijadikan sebagai sejarah. 6 DAFTAR PUSTAKA Sidi Gazalbah. 1991. Masjid Pusat Ibadah dan kebudayaan Islam. Jakarta: Gema insani Press. Yulianto Sumalyo. 2006. Arsitektur Masjid dan Monument Sejarah Muslim. Gadjah Mada: UI Press. 7