ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UNTUK
MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
(Survey pada Mahasiswa Dan Alumni Program Studi Akuntansi S1 Universitas X
Bandung)
Sri Rahayu
R. Wedi Rusmawan
ABSTRAK
This study aimed to elucidate the factors that influence attention to attend
accounting profession education programs (PPAK) the terms of the services marketing mix.
Various changes and developments is a challenge faced by the world of higher education in
accounting in Indonesia as a major producer of staff accountants. X University is one
university that produces accountants who have obtained permission from the Directorate
General of Higher Education administration. Accounting Profession (PPAK) is the
additional education for graduates of Bachelor of Economics, Accounting who want to get
the designation or title of Accountants (Ak.).
In its development, according to Ahmadi Hadibroto (2005) Accounting Profession
(PPAK) in general (national) experience low constraint enthusiasts, this also happens and
experienced in particular by the University X PPAK and this perceived lack of data on the
number of participants supported the program PPAK for every generation.
Research variables were measured with the approach of the marketing mix. By using
descriptive analysis to find out the interests of graduates and students of accounting to PPAK
S1 shows the results that the choice of proceeding on PPAK is the last choice after
graduating from the plan if the S1 and the domination of parent and friend challenges are
more dominant than the desire itself.
The factor analysis used to determine the most dominant factors that are considered
important for prospective students in choosing institutions PPAK penyelenggrara general
PPAK namely in terms of product and process.
Keywords : Accounting Profession (PPAk), Marketing Mix
PENDAHULUAN
Perkembangan lingkungan bisnis sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus
dihadapi bagi setiap pelaku bisnis. Persaingan tidak lepas dari ketatnya perkembangan
lingkungan bisnis, sehingga banyak pelaku bisnis yang bekerja keras untuk mampu bersaing
mengatasi munculnya permasalahan yang akan dihadapi akibat persaingan tersebut.
Perkembangan ini juga diikuti oleh semakin meluasnya profesi akuntan yang mempunyai
hubungan erat dengan tata nilai dan budaya yang berkembang bukan hanya di lingkungan
1
bisnis tetapi di kalangan masyarakat. Profesi akuntan tidak bisa lepas yang terjadi di negeri
ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi.
Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan
lingkungan.
Berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi merupakan tantangan berat yang
dihadapi oleh dunia pendidikan tinggi akuntansi di Indonesia sebagai penghasil utama
tenaga-tenaga akuntan. Universitas X merupakan salah satu universitas yang menghasilkan
tenaga akuntan yang telah mendapatkan ijin penyelenggaraan Ditjen Dikti No.
2780/D/T/2004 tanggal 16 Juli 2004. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) merupakan
pendidikan tambahan bagi lulusan Sarjana Ekonomi Akuntansi yang ingin mendapatkan
sebutan atau gelar Akuntan (Ak.), sehingga dengan mendapat sebutan akuntan tersebut yang
bersangkutan dapat melanjutkan karir sebagai seorang akuntan publik atau akuntan lainnya.
Idealnya suatu program dan pendidikan akuntansi diharapkan mampu mempersiapkan
peserta didiknya untuk memulai dan mengembangkan keanekaragaman karir professional
dalam bidang akuntansi tersebut, sehingga dengan adanya pengadaan pendidikan profesi
akuntansi tersebut dapat menciptakan tenaga professional yang berkualitas, mampu bersaing
dan memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi.
Pada situasi saat ini profesi akuntan menjadi sorotan tajam bagi pelaku bisnis dan
masyarakat karena dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu memberikan kontribusi
besar dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh mereka. Profesi akuntan dituntut untuk
mampu menjaga kepercayaan publik kepada profesi dan menjalankan setiap kegiatan profesi
dengan maksimal yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas jasa yang diberikan profesi,
sehingga profesi akuntan saai ini dianggap suatu profesi yang mempunyai prosfek masa
depan yang cerah untuk mahasiswa strata satu (S1) program studi Akuntansi.
2
Namun pandangan mahasiswa S1 program studi Akuntansi tentang program
Pendidikan Profesi Akkuntansi (PPAK) akan berbeda antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Hal tersebut bergantung kepada karakteristik sosial, budaya dan perkembangan
perekonomian di wilayahnya masing-masing. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak
menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran
tenaga kerja.
Pada perkembangannya, menurut Ahmadi Hadibroto (2005) Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) secara umum (nasional) mengalami kendala peminat yang rendah, hal ini
pun terjadi dan dialami khususnya oleh program PPAk di Universitas X dirasakan kurang
dilihat dari jumlah peminat yang minim jika dibandingkan dengan jumlah lulusan untuk
jurusan akuntansi tiap dilakukan wisuda padahal jumlah wisudawan atau alumni merupakan
market atau peluang besar bagi Program PPAk yang diselenggarakan. (Tabel 1)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa program S1 Akuntansi untuk mengikuti program
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) melalui pendekatan marketing mix. Sehingga hasil
penelitian ini dapat memberikan gambaran penyebab minat yang rendah dalam mengikuti
program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) pada Universitas X dan sebagai gambaran
bagi institusi lain penyelenggara Program PPAk.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
pokok permasalahan yang selanjutnya akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1. Faktor-faktor apa saja yang dominan dan mempengaruhi rendahnya minat mahasiswa
untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?
2. Apakah ada perbedaan secara nyata faktor dominan yang berpengaruh terhadap minat
mengikuti program PPAk antara mahasiswa dengan alumni?
3
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Kepentingan bagi penulis, yaitu
dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta wawasan yang berkaitan dengan
Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti Program Pendidkan Profesi Akuntansi
(PPAk).
KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Beberapa orang berfikir bahwa manajemen pemasaran adalah mencari konsumen
yang cukup untuk memenuhi tingkat output perusahaan, tetapi pandangan ini masih terlalu
terbatas. Setiap perusahaan menginginkan tingkat permintaan tertentu untuk produknya. Pada
suatu waktu, mungkin tidak terjadi permintaan. Tugas manajemen pemasaranlah untuk
mencari cara dalam menghadapi tingkat permintaan yang berbeda tersebut, Sigit (2005).
Manajemen pemasaran dianggap tidak hanya dengan mencari dan meningkatkan
permintaan tetapi juga dalam mengubah atau bahkan mengurannginya. Seorang manajer
pemasaran harus mampu mempengaruhi tingkat, pemilihan waktu, dan komposisi dari
permintaan untuk menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang ingin di capai.
Berikut pengertian Manajemen Pemasaran (Marketing Management):
Marketing Management is the analysis, planning, implementation, and control
programs designed to create, build, and maintain beneficial exchanges with target
buyers for the purpose of achieving organizational objectives. Kotler & Amstrong
(2000:9).
Menurut definisi di atas manajemen pemasaran melibatkan permintaan, yang berarti
juga mengatur hubungan dengan konsumen. Manajemen pemasaran dideskripsikan sebagai
menjalankan tugas-tugas untuk mencapai perubahan yang diinginkan dengan pasar sasaran,
dimana membutuhkan proses analisis, perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian dari
produk, harga, promosi, dan distribusi untuk menciptakan pertukaran dan mencapai tujuan
perusahaan.
4
Perguruan tinggi sebagai penyedia jasa (service provider) memiliki cirri khas antara
lain sebagai organisasi nirlaba dan diserahi tanggung jawab mempersiapkan peserta didiknya
untuk mengisi kebutuhan masyarakat akan tersedianya tenaga ahli dan terampil dengan jenis
kemampuan yang beragam. Apa yang ditawarkan oleh perguruan tinggi tidak lain adalah jasa
pendidikan yang diperuntukan bagi masyarakat luas. Menurut Philip Kotler (2003), jasa
adalah any act or performance that one party can offer to another that essentially intangible
and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a
physical product.
Adapun menurut Zeithaml dan Bitner (2003), karakteristik dari jasa adalah:
1) Intangibility
Jasa tidak berwujud, jasa lebih merupakan tindakan atau performansi dari pada
merupakan suatu objek.
2) Heterogenity
Jasa lebih banyak dihasilkan oleh manusia, sehingga tidak ada jasa yang benar-benar
sama antara satu dengan lainnya. Jasa yang ditawarkan cenderung tidak standard dan
seragam dibandingkan barang.
3) Simultaneous Production and Consumption
Jasa dijual, diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsumen hadir pada saat jasa
dihasilkan dan dapat ikut terlibat dalam proses produksi jasa.
4) Perishability
Jasa tidak dapat disimpan, dijual kembali atau dikembalikan, sehingga peramalan
permintaan dan perencanaan penggunaan kapasitas jasa merupakan hal yang sangat
penting
Berdasarkan pengertian dan karakteristik jasa dalam uraian di atas, organisasi
penyedia jasa, termasuk perguruan tinggi, menghadapi tantangan untuk dapat menyesuaikan
5
jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pengguna jasa.
Penyedia jasa pun perlu memahami bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan
pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa.
Pemahaman atas perilaku konsumen juga menyangkut analisa faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan barang atau jasa (Lamb, Hair & Mc
Daniel, 2001).
Stimuli/rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli.
Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian
tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai
dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian.
Stimuli pemasaran seperti dalam model perilaku pembelian di atas, yang lebih dikenal
dengan istilah bauran pemasaran/marketing mix terdiri dari seperangkat alat pemasaran yang
dapat dikendalikan dan digunakan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 2003). Bagi perusahaan atau organisasi penyedia
jasa, elemen-elemen bauran pemasaran ini dikembangkan lagi menjadi tujuh alat yang terdiri
dari Product,Price, place, Promotion, People, Physical Evidence, Process.
Selain stimuli pemasaran dan lingkungan terdapat
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi perilaku konsumen dan dapat menimbulkan minat atau keputusan pembelian.
Menurut Philip Kotler (2003), factor-faktor tersebut adalah:
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
3. Faktor Pribadi
4. Faktor Psikologis
Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, secara umum konsumen akan melalui
beberapa tahapan dalam proses pembuatan keputusan pembelian. Proses ini terdiri dari lima
6
tahapan (Philip Kotler, 2003) yang akan menggerakkan konsumen dari pengenalan produk
atau jasa ke evaluasi pembelian, yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternative
4. Kepuasan pembelian
5. Perilaku pasca pembelian
Pemahaman tantang perilaku konsumen sebagaimana dijelaskan dalam stimulusresponse model diharapkan akan mengurangi ketidakpastian dalam pembuatan keputusan
pemasaran, termasuk pada institusi perguruan tinggi, terutama ketika mereka dihadapkan
pada masalah mendefinisikan pasar sasaran dan merancang bauran pemasaran yang tepat.
Profesi Akuntan
Menurut International federation of Accountants (Regar, 2003) yang dimaksud
dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di
bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan public, akuntan intern yang bekerja
pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan
akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang
dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan public yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit,
akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi
lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki
beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan
profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah
sebagai berikut:
7
1) Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya
2) Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu
3) Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4) Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat
5) Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat
Selanjutnya ciri dari suatu profesi sebagaimana disebut oleh J.L Carey (dalam regar,
2003) antara lain, adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui proses
pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan sertifikat yang diperoleh dari lembaga yang
diakui yang memberikan kewenangan untuk melayani masyarakat dalam bidang keahlian
tersebut.
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan Profesi
Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana ilmu
ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan
lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi
akuntansi. Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi
akuntan yang selanjutnya disingkat Ak.
Kurikulum nasional Pendidikan profesi akuntansi paling sedikit 21 satuan kredit
semester (SKS) dan paling banyak 40 SKS yang ditempuh 2 sampai dengan 6 semester.
Kurikulum nasional yang dimaksud adalah:
1)
Etika Bisnis dan Profesi
2)
Perpajakan
8
3)
Praktik Audit
4)
Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial
5)
Pengetahuan Pasar Modal Dan Manajemen Keuangan
6)
Pelaporan Dan Akuntansi Keuangan
7)
Akuntansi Manajemen Dan Biaya
Kerangka Pemikiran
Dari tinjauan teoritis di atas maka dapat digambarkan factor-faktor yang dapat
mempengaruhi minat untuk mengikuti program pendidikan profesi akuntansi sebagai model
pendekatan dari penelitian ini (gambar 1).
Analisis mengenai factor-faktor yang mempengaruhi minat untuk mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Universitas X menunjukan bahwa terdapat beberapa
factor yang berpengaruh terhadap minat calon mahasiswa untuk memilih dan mengikuti
program Pendidikan Profesi Akuntansi yang mengacu pada pendekatan konsep stimulusresponse model yang dikembangkan oleh Philip kotler (2003), dalam perusahaan jasa seperti
institusi pendidikan dari segi marketing mix selain 4P (product, place, promotion, price) juga
ditambah 3P (people, physical evidence, process). Yang berperan dalam menentukan
keputusan seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. PPAk penting bagi mahasiswa jurusan
akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang
professional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka penyelenggaraan
perlu memperhatikan hal-hal mempengaruhi calon mahasiswa untuk memilih dan mengikuti
program pada institusi yang terkait.
Dari model penelitian di atas maka nantinya dapat diketahui factor mana yang paling
berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
METODE RISET
9
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian survei
adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data (Suharsimi,2002).
(Sekaran ,2000:91), menyatakan bahwa;
“A variable is anything that can take on differing or varying values. The values can
difer at various times for the same objects or persons, or the values can differ at the
same time for different objects or persons.
Variabel-variabel dalam penelitian ini mengacu pada konsep stimulus-response Model
yang dikembangkan oleh Philip Kotler (2003) dengan beberapa penyesuaian yang didasarkan
pada situasi dan kondisi di lapangan.
Dalam penelitian ini mengambil populasi mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2006
dan alumni wisudawan Februari tahun ajaran 2008/2009. Alasan memilih mahasiswa
angkatan 2006 karena mahasiswa telah menempuh mata kuliah seminar Auditing, Seminar
topic khusus, Seminar Akuntansi Manajemen. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah
yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan akuntansi dan semester akhir
yang dinilai telah memiliki pengetahuan mengenai program profesi akuntansi.
Berdasarkan populasi tersebut, maka selanjutnya akan dipilih untuk dijadikan sebagai
sampel penelitian, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dengan menggunakan metode survey yaitu melalui kuisioner.
Untuk menjawab permasalahan pertama, yaitu mengenai factor yang menyebabkan
rendahnya minat mengikuti program PPA dilihat dari profil mahasiswa maupun lulusan
dengan menggunakan analisis secara deskriptif.
Untuk menjawab permasalahan kedua yaitu mengenai factor-faktor penting yang
mendorong calon mahasiswa program PPA untuk memilih PPAk Universitas X, data akan
dianalisis dengan analisis faktor yang merupakan bagian dari statistik multivariat.
Sebagaimana diketahui bahwa analisis faktor merupakan teknik analisis yang menyangkut
10
interdependensi antar variabel yang pada dasarnya mencoba melakukan penyederhanaan
permasalahan untuk mempermudah interpretasi melalui penggambaran pola hubungan
ataupun reduksi data (Zikmund, 1997).
Pemberian nilai atau skor untuk setiap jawaban responden menggunakan skala Likert
(Sugiyono:2000). Teknik analisis data untuk menguji perbedaan secara nyata factor dominan
yang berpengaruh terhadap minat mengikuti program PPAk antara mahasiswa dengan alumni
menggunakan teknik analisis diskriminan.
Teknik analisis data untuk menguji perbedaan secara nyata faktor dominan yang
berpengaruh terhadap minat mengikuti program PPAk antara mahasiswa dengan alumni
menggunakan teknik statistik uji beda (uji t).
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Analisis Faktor yang Dominan Mempengaruhi Rendahnya Minat Mahasiswa Untuk
Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Hasil Deskripsi Profil Responden
Jenis Kelamin
Dari data responden yang dikumpulkan antara alumni dengan mahasiswa menunjukan jenis
kelamin laki-laki pada kelompok alumni lebih sedikit dibanding dengan jenis kelamin
perempuan, dan hal ini berbanding terbalik yang terjadi pada kelompok mahasiswa.
Usia Responden
Untuk usia responden kelompok alumni berkisar antara 21 sampai dengan 25 tahun
sedangkan untuk kelompok mahasiswa dari usia 20 sampai dengan 25 tahun.
Pekerjaan Orang Tua Responden
Mayoritas pekerjaan orang tua responden baik untuk alumni maupun mahasiswa dapat dilihat
yaitu sebagai karyawan, pegawai negeri sipil dan wiraswasta.
11
12
Penghasilan Orang Tua
penghasilan orang tua responden di bawah yang paling banyak baik alumni maupun
mahasiswa adalah berpenghasilan
Rp 2.000.000 s.d. Rp 5.000.000 yaitu untuk alumni
sebesar 52% sedangkan untuk mahasiswa 96%.
Mengetahui Program Pendidikan Profesi Akuntansi
Dalam hal mengetahui adanya program pendidikan profesi akuntansi, baik alumni maupun
mahasiswa sebagian besar menunjukan mengetahui akan adanya program ini, namun masih
terlihat pada responden mahasiswa meskipun prosentasenya sangat kecil yaitu 6%.
Keberminatan Mengikuti Program PPA
Tingkat keberminatan antara alumni dengan mahasiswa menunjukan prosentase yang tinggi
yaitu 91,75% dan 91,97%, sedangkan yang tidak berminat relatif kecil hal ini terkait dengan
table berikutnya yang menunjukan alasan atau rencana pilihan responden setelah lulus
S1yaitu berkarir dan melanjutkan studi ke jenjang S2.
Alasan Melanjutkan Ke Program PPAk
Adapun alasan responden setelah lulus S1 melanjutkan ke Program PPAk adalah bagi alumni
maupun mahasiswa prosentase terbesar karena keinginan untuk mendalami bidang akuntansi
yaitu sebesar 70,10% dan 27,74%.
Institusi Pilihan Responden
Dilihat dari institusi yang akan dipilih oleh responden apabila mengambil program PPAk dari
pilihan yang diberikan, PPAk Universitas X menjadi pilihan terbanyak baik oleh alumni
maupun oleh mahasiswa dibanding dengan Universitas Negeri di Bandung dengan alasan
bagus.
Mengenal PPAk Universitas X
Cara yang dilakukan oleh pihak Universitas X untuk mempromosikan program PPAk yang
dinilai paling banyak menghasilkan atau efektif adalah melalui brosur dan Poster di kampus.
13
Dan rata-rata mengenal Universitas X sudah lebih dari tiga tahun. Dengan pandangan bahwa
Universitas X merupakan Universitas yang berorientasi pada kualitas serta berkembang maju.
Biaya Pendidikan PPAk
Dilihat dari biaya yang dikenakan oleh PPAk Universitas X responden berpendapat biaya
yang sedang tidak terlalu murah dan mahal dibandingkan dengan beberapa universitas
penyelenggara PPAk lainnya.
Dorongan Memilih PPA Universitas X
Calon mahasiswa PPA yang berasal dari alumni dan mahasiswa mereka jika akan
melanjutkan dengan mengambil program PPA karena didorong oleh anjuran orang tua.
Dorongan atau ajakan dari teman agak dominan dibandingkan dengan keinginan sendiri.
Hasil Analis Faktor
Dari 59 indikator faktor-faktor penting yang mendorong calon mahasiswa program
PPA untuk memilih PPAk Universitas X diperoleh pengelompokan faktor melalui analisis
faktor sebanyak 14 faktor. Adapun hasil pengolempokan indikator faktor-faktor penting yang
mendorong calon mahasiswa program PPA untuk memilih PPAk Universitas X adalah
sebagai berikut :
Faktor pertama terdiri atas 11 indikator yaitu Fasilitas laboratorium, perpustakaan,
ruang kuliah, gedung serba guna,kemampuan dan kualifikasi karyawan, kemampuan dan
kualifikasi dosen, student center, fasilitas umum, image universitas, pemberian beasiswa,
suasana lingkungan kampus.
Faktor kedua terdiri atas 10 indikator yaitu kecepatan proses pelayanan, fasilitas
kantin, kemudahan mendapat informasi, fasilitas perparkiran, karyawan yang ramah, fasilitas
olahraga, , biaya kuliah, prosedur pendaftaran, tempat ibadah.
14
Faktor ketiga terdiri atas 4 indikator yaitu informasi di internet, kecepatan
pengumuman USM, informasi di surat kabar, sertifikasi ISO.
Faktor keempat terdiri atas 5 indikator yaitu kegiatan mahasiswa, penampilan dosen,
biaya pendaftaran USM, fasilitas wartel, seminar-seminar dan kegiatan ilmiah.
Faktor kelima terdiri atas 3 indikator yaitu jumlah dosen tetap, penampilan karyawan,
jumlah dosen tidak tetap. Faktor keenam terdiri atas 3 indikator yaitu lokasi kampus, lokasi
tempat pembayaran biaya kuliah, lokasi penjualan form pendaftaran. Faktor ketujuh terdiri
atas 4 indikator yaitu kejelasam status akreditasi, jumlah lulusan yang diserap lapangan kerja,
kurikulum dan materi perkuliahan, evaluasi hasil studi yaitu mekanisme pemberian nilai
akhir.
Faktor kedelapan terdiri atas 3 indikator yaitu pelayanan administrasi akademik,
layanan dosen/konseling, biaya sumbangan. Faktor kesembilan terdiri atas 2 indikator yaitu
fasilitas bank dan internet. Faktor kesepuluh terdiri atas 2 indikator yaitu kerjasama dengan
lembaga-lembaga tingkat nasional dan internasional, keringanan biaya kuliah. Faktor
kesebelas
terdiri atas 3 indikator yaitu pelaksanaan ujian, rasiopendaftar dengan yang
diterima, pengabdian masyarakat yang dilaksanakan.
Faktor keduabelas terdiri atas 1 indikator yaitu penempatan kerja bagi lulusan. Faktor
ketigabelas terdiri atas 2 indikator yaitu system komputerisasi pelayanan perkuliahan dan
fleksibilitas waktu pelunasan biaya kuliah. Faktor keempatbelas terdiri atas 1 indikator yaitu
Mahasiswa/teman yang bias diajak diskusi.
Hasil Analisis Deskriminan Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Dan Alumni Saat Memilih Pendidikan Profesi Akuntansi
Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi minat mahasiswa dan alumni
saat memilih Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas X dilakukan analisis deskriminan
dengan 14 faktor hasil analisis faktor :
15
Pengujian Fungsi Deskriminan
Dari empat belas faktor yang telah dimampatkan terdapat lima faktor yang
signifikan mempengaruhi minat mahasiswa dan alumni saat memilih program PPAk yaitu
faktor ke empat, faktor ke tujuh, faktor ke sebelas, faktor keduabelas, dan faktor ketiga belas.
Dari data yang diperoleh ini kemudian di cari bobot faktor dengan R² untuk melihat dari
dimensi-dimensi tersebut yang paling dominan menjadi penting bagi alumni dan mahasiswa
untuk mengikuti program PPAk.
Faktor keempat terdiri atas 5 indikator menunjukan dimensi yang paling dominan
menjadi penting bagi alumni dan mahasiswa untuk mengikuti program PPAk adalah B13
yaitu kegiatan mahasiswa yang termasuk pada variabel product.
Faktor ketujuh terdiri atas 4 indikator menunjukan dimensi yang paling dominan
menjadi penting bagi alumni dan mahasiswa untuk mengikuti program PPAk adalah B5 yaitu
kejelasan status akreditasi yang termasuk pada variabel product.
Faktor kesebelas terdiri atas 3 indikator menunjukan dimensi yang paling dominan
menjadi penting bagi alumni dan mahasiswa untuk mengikuti program PPAk adalah B54
yaitu pelaksanaan ujian-ujian yang termasuk pada variabel process.
Faktor keduabelas terdiri atas 1 indikator menunjukan dimensi yang penting bagi
alumni dan mahasiswa untuk mengikuti program PPAk adalah B12 yaitu penempatan kerja
bagi lulusanyang termasuk pada variabel product.
Faktor ketigabelas terdiri atas 2 indikator menunjukan dimensi yang paling dominan
menjadi penting bagi alumni dan mahasiswa untuk mengikuti program PPAk adalah Sistem
komputerisasi pelayanan perkuliahan yang termasuk pada variabel process.
16
Hasil Uji Beda Skor Faktor Antara Kelompok Mahasiswa Dan Kelompok Alumni
a.
Uji Beda Skor faktor keempat antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni
Nilai statitik uji t untuk uji perbedaan rata-rata skor faktor keempat antara kelompok
mahasiswa dan kelompok alumni hasil yang diperoleh tidak adanya perbedaan yang
signifikan rata-rata skor faktor keempat antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni.
b. Uji Beda skor faktor ketujuh antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni
Nilai statitik uji t untuk uji perbedaan rata-rata skor faktor ketujuh antara kelompok
mahasiswa dan kelompok alumni hasil yang diperoleh adanya perbedaan yang signifikan
rata-rata skor faktor ketujuh antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni.
c.
Uji Beda skor faktor sebelas antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni
Nilai statitik uji t untuk uji perbedaan rata-rata skor faktor sebelas antara kelompok
mahasiswa dan kelompok alumni hasil yang diperoleh adanya perbedaan yang signifikan
rata-rata skor faktor sebelas antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni.
d. Uji Beda skor faktor dua belas antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni
Nilai statitik uji t untuk uji perbedaan rata-rata skor faktor dua belas antara
kelompok mahasiswa dan kelompok alumni hasil yang diperoleh adanya perbedaan yang
signifikan rata-rata skor faktor dua belas antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni.
e. Uji Beda skor faktor tiga belas antara kelompok mahasiswa dan kelompok alumni
Nilai statitik uji t untuk uji perbedaan rata-rata skor faktor tiga belas antara
kelompok mahasiswa dan kelompok alumni hasil yang diperoleh tidak adanya perbedaan
yang signifikan rata-rata skor faktor tiga belas antara kelompok mahasiswa dan kelompok
alumni.
Hasil diatas dari analisis faktor terlihat dari variabel product dan process merupakan
faktor yang dominan mempengaruhi yang dianggap penting dalam mentukan pilihan (minat)
untuk menempuh/memilih Pendidikan Profesi Akuntansi, sedangkan dari perhitungan uji
17
beda memberikan informasi bahwa terdapat dua persamaan dan tiga perbedaan faktor yang
dominan mempengaruhi yang dianggap penting dalam mentukan pilihan (minat) untuk
menempuh/memilih Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas X. Faktor yang sama antara
kelompok mahasiswa dan alumni yaitu faktor ke empat dan faktor ketigabelas, sedangkan
faktor yang berbeda yaitu pada faktor ketujuh, kesebelas, dan keduabelas.
KESIMPULAN
Dari pengujian yang dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan
maka dapat
disimpulkan :
1.
a. Faktor yang dominan dan mempengaruhi rendahnya minat mahasiswa untuk
mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) baik bagi mahasiswa
maupun alumni dilihat dari analisis deskriptif profil yaitu adanya rencana setelah
menyelesaikan studi S1 pilihannya adalah berkarir dan melanjutkan studi ke jenjang
S2 sehingga mengikuti program pendidikan profesi akuntansi menjadi pilihan
terakhir.
b. Dari hasil analisis faktor, variabel yang mempengaruhi minat mahasiswa maupun
alumni untuk mengikuti program PPAk dilihat dari marketing mix adalah dimensi
product yang antara lain meliputi kegiatan mahasiswa, kejelasan status akreditasi,
dan penempatan kerja bagi lulusan serta process yang antara lain meliputi
pelaksanaan ujian dan system komputerisasi pelayanan perkuliahan.
2.
Dari hasil uji beda antara faktor-faktor penting yang dominan dan menjadi penentu
pilihan calon mahasiswa PPAk dalam memilih Universitas X hasil yang diperoleh jika
dilihat dari kelompok respoden yang diteliti terlihat ada perbedaan faktor yang
berpengaruh dalam mentukan pilihan (minat) dalam menempuh/memilih Pendidikan
Profesi Akuntansi Universitas X dilihat dari alumni atau mahasiswa.
18
Berdasar pada kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka disarankan beberapa
hal berikut:
1.
a. Upaya untuk pengenalan dan pencerahan mengenai pentingnya program pendidikan
profesi akuntansi dari pihak institusi masih sangat diperlukan bagi para mahasiswa S1
program studi akuntansi agar mahasiswa dan alumni mengikuti program pendidikan
profesi akuntansi ini merupakan rencana utama/pilihan pertama setelah mereka lulus
S1.
b. Media promosi saat ini yang paling diketahui adalah dari brosur yang dibagikan serta
pada even-even yang diselenggarakan oleh Universitas sendiri tentunya hal ini paling
efektif untuk pihak intern, agar lebih dikenal oleh pihak ekstern maka media promosi
lainnya harus lebih ditingkatkan lagi.
c. Melihat dari hasil analisis faktor memberikan informasi bahwa dalam mentukan
pilihan (minat) dalam menempuh/memilih Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas
X secara umum ada 2 faktor yang dominan mempengaruhi responden yaitu penilaian
tentang variabel product dan process maka hendaknya pengurus ataupun pihak
penyelenggara program pendidikan profesi akuntansi tetap memperhatikan hal-hal
yang berkenaan dengan product dan process agar tetap menjadi pilihan konsumen
dalam hal ini alumni dari program S1 akuntansi khususnya dari Utama dan umumnya
bagi institusi penghasil lulusan program S1 Akuntansi
- Dari hasil uji t terlihat adanya beberapa hal perbedaan pandangan yang dianggap
sangat penting bagi kosumen dalam hal ini alumni program S1 akuntansi dan
mahasiswa, perbedaan ini diharapkan akan menjadi masukan antara lain
penyelenggara program untuk lebih mensosialisasikan dan meningkatkan kejelasan
status akreditasi, jumlah lulusan yang diserap lapangan kerja, kurikulum dan materi
perkuliahan, evaluasi hasil studi yaitu mekanisme pemberian nilai akhir, pelaksanaan
19
ujian, rasio pendaftar dengan yang diterima, pengabdian masyarakat yang
dilaksanakan, dan penempatan kerja bagi lulusan.
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi Hadibroto, 2005. Sambutan dalam Seminar Nasional, ”Arah Pendidikan Profesi
Akuntansi”, Hotel Borobudur, Jakarta
Boyd Walker & Larreche, 2000. “Marketing Management”, McGraw Hill, International
Edition
Hadibroto, H.S., 1999. “Indonesia Menyatukan Dua Pola Pendidikan Akuntansi”,
Media Akuntansi, Edisi 05
Erly Sherlita, H.M. Alam Jayaatmaja, Rachmat Hidayat, 2007. “Faktor-faktor yang
menyebabkan Ketidaktepatwaktuan Studi Mahasiswa S1 di Universitas
Widyatama”. Bandung, UTama
Harahap, Sofyan Safri, 1991. “Auditing Kontemporer”, Edisi Pertama, Jakarta
Howard, Buyer, 1994. “Behaviour in Marketing Strategies”, Second Edition, London,
Prentice Hall
Keputusan Mendiknas No. 179/U/2001
Kotler Philip & Gary Amstrong, 2000. “Principles of Marketing”, Ninth Edition, New
Jersey, Prentice Hall
Kotler Philip, 2003. “Marketing Management”, Eleventh Edition, New Jersey , Prentice
Hall International
Lamb, Charles W., Hair Joseph F. Jr., Mc. Daniel, Carl, (Alih Bahasa Oleh David
Octarevia), 2001. “Pemasaran”, Jakarta, Salemba Empat
Mohammad Nazir, 1999. “Metode Penelitian”, Jakarta, Galia
Mudrajad Kuncoro, 2003. “Metode Kuantitatif”: Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis &
Ekonomi, Yogyakarta, UPP YKPN
Olson Gerald, 1979. “Advance in Consumer Research”, Vol. 7, Proceedings of The
Conference, San Francisco
Regar, Moenaf H., 2003. Kilas Sorot Perkembangan Akuntansi di Indonesia: “Akuntansi
Indonesia di Tengah Kancah Perubahan”, Pustaka LP3S, Jakarta
Sekaran Uma, 2003. “Research Method For Business”, A Skill Building Approach. Fourt
20
Edition, New York, John Willey & Son Inc.
Sugiyono, 2000. “Metode Penelitian Bisnis”, Edisi ke 6, Alfabeta, Bandung
Suharsimi Arikunto, 2002. “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek”, Jakarta,
Rineka Cipta
Taufik Rachim, Irma Nilasari, Rachmat Hidayat, 2006. “Analisis Profil Dan FaktorFaktor Penentu Pilihan Calon Mahasiswa Universitas Widyatama”, Bandung,
UTama
Undang-undang No. 34 Tahun 1945 Tentang Pemakaian Gelar Akuntan
Zeithaml, Valarie A & Bitner, Mary Jo., 2003. “Service Marketing : Integrating Customer
Focus Across The Firm”, Third Edition, New York, McGraw Hill
Zikmund, William G., 1997. “Business Research Method”, Fifth Edition, Orlando, FL,
USA, The Dryden Press
21