Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana
Keperawatan Keluarga
Berencana
Kelompok 10
●
Ageng Rezky Ridhowati
●
Arif Hendra Nurhidayat
Fiqi Nur Annisa
●
Ika Juwita ●
Oktavia Risky
●
●
Prischa Ambar S.P
Siti Fatimah
●
Venny Floranssia
●
Defenisi
●
Bersikaplah terbuka, berikanlah konseling tanpa menghakimi dengan
penuh membina hubungan saling percaya. Jika memungkinkan, ketika
Anda memberikan pendidikan kesehatan tentang KB, usahakan
kehadiran pasangan atau orang yang memegang keputusan.
Jenis-Jenis KB
1. METODE ALAMI
•
Spermisida.
•
Infeksi penyakit menular seksual.
•
Terkena vaginitis.
d. Senggama terputus Senggama terputus merupakan kontrasepsi
paling tua yang telah diketahui sejak dulu. Senggama terputus
adalah mengeluarkan penis dari vagina selama senggama sebelum
ejakulasi (McCan, 2004). Senggama terputus mencegah terjadinya
kehamilan karena sperma diejakulasikan di luar vagina
2. Metode Farmakologi
a. Kontrasepsi Oral
1) Pil kombinasi Pil
ini mengandung estrogen dan progesteron, diminum 1 tablet setiap
hari, dan harus dimulai pada hari ke 5 (lima) saat menstruasi,
dan diminum selama 20 (dua puluh) atau 21 (dua puluh satu)
hari.
2) Mini pil Pil
jenis ini merupakan pil tunggal yang hanya mengandung
progesteron saja, dan diberikan setiap hari. Cara kerja pil ini
ialah dengan meningkatkan kekentalan lerdir serviks uteri
sehingga sperma menjadi sulit untuk bergerak.
Cara kerja pil
Efek pil kontrasepsi untuk dapat mencegah kehamilan adalah merupakan kerja aktif dari
komponen–komponen yang ada dalam pil tersebut. Pada pil kombinasi, komponen estrogen dan
komponen progesteron bekerja sama untuk menghambat terjadinya ovulasi
c. Susuk
Alat kontrasepsi bawah kulit atau implant adalah kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit.
Preparat yang terdapat saat ini adalah implant dengan nama dagang "NORPLANT" maupun
"IMPLANON".
Dosis
Efektifitasnya
Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalannya teoritis 0,2%, dalam praktek 1–3%.
Kontraindikasi
1) Hamil atau diduga hamil.
2) Tumor.
3) Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis.
Efek samping
Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu.
1) Gangguan haid.
2) Jerawat.
3) Perubahan libido.
4) Keputihan.
5) Perubahan berat badan
Cara kerja:
1) Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
2) Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus
kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
b. Diafragma
Diafragma adalah kontrasepsi menyerupai kubah yang diletakkan pada mulut rahim sebelum
berhubungan seksual. Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini digunakan bersamaan dengan
spermisida. Alat ini harus tetap dipakai sampai setidaknya enam jam setelah berhubungan
seksual.
c. Spermisida
Spermisida dapat berbentuk busa, jeli, atau krim yang berfungsi membunuh sel sperma. Bahan
ini ditempatkan dalam vagina sebelum berhubungan seksual, beberapa di antaranya dilakukan
30 menit sebelumnya.
4. Metode Lainnya
a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Adalah suatu alat kontrasepsi yang dimaksukkan ke
dalam rahim yang bentuknya bermacam–macam, terdiri dari plastik (polietiline). Ada yang
dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak, tetapi adapula yang dililit dengan tembaga bercampur
perak (Ag).
Cara Kerjanya:
1) Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai ke rahim,
endometrium belum siap untuk menerima nidasi hasil konsep (blastokista).
2) Menimbulkan reaksi jaringan, sehingga terjadi serbukan sel darah putih (lekosit), yang
melarutkan blastokista.
3) Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.
Kontraindikasi
1) Kehamilan.
2) Gangguan perdarahan.
3) Peradangan alat kelamin.
4) Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin.
5) Tumor jinak rahim.
6) Kelainan bawaan rahim.
b. MOW (Metode Operasi Wanita)
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka
waktu yang tidak terbatas.
Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau
tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau
tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat
dibuahi oleh sperma.
c. MOP
MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi. Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda
Operasi Pria) atau vasektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar
sperma tidak keluar dari buah zakar. Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan
sperma.
Metode Farmakologi
Kontrasepsi Diafragma
Metode Lainnya
A. Metode Alami
•
2. Kontrasepsi suntik/injeksi
Keuntungan: -Tidak mengganggu produksi ASI
- Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Kerugian: -Tubuh mengalami kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan. Tak hanya itu membuat lendir rahim
menjadi tipis sehingga menstruasi menjadi sedikit, bahkan beberapa wanita tidak mengalami mentruasi sama sekali.
•
3. Susuk/implant
Keuntungan: -Tidak menekan produksi ASI
- Praktis dan efektif
- Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan.
- Masa pakai panjang
Kerugian: -Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih.
- Petugas kesehatan harus dilatih khusus.
- Implant mahal
- Implant sering mengubah pola haid.
- Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit.
•
C. METODE PENGHALANG/BARRIER
•
1. Kondom Pria
•
Keuntungan: - Tidak menekan produkasi ASI.
- Praktis dan efektif
- Tidak ada faktor lupa
- Masa pakai panjang
- Membantu mencegah anemia
Kekurangan: - Petugas kesehatan harus yang terlatih.
•
2. Diafragma
•
Keuntungan: - Bebas hormon.
- Harganya relatif terjangkau.
- Dapat dipakai ulang setelah dicuci.
Kekurangan: - Spersimisida yang digunakan bersamaan dengan diafragma dapat menimbulkan iritasi jaringan vagina.
- Pengguna memerlukan waktu sebelum tau cara menggunakan diafragma dengan efektif.
- Tidak melindungi penggunanya dari infeksi menular seksual (LMS)
•
3. Spermisida
•
Keuntungan: - Mudah digunakan dan harganya relatif terjangkau.
- Spermisida juga paling sering digunakan bersamaan dengan metode kontrasepsi lain.
Kerugian: Dapat meningkatkan risiko IMS dan infeksi iritasi.
•
D. METODE LAINNYA
•
1. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
•
Keuntungan: -Efektifitasnya tinngi. 0,6-0,8 kehaliman per 100 perempuan yang menggunakan IUD
- Akan segera efektif begitu terpasang di rahim ibu.
- Ibu tidak perlu mengingat-ingat ataupun melakukan kunjungan ulang untuk menyuntik ibu.
Kerugian: - Terjadi perubahan siklus haid.
- Bisa merasakan pembengkalan di pinggul.
- Pemasangannya membutuhkan prosedur medis
•
2. MOW
•
Keuntungan: - Sangat efektif dan permanen.
- Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
- Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
- Tidak mempengaruhi proses menyusui.
Kerugian: - Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
- Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan.
•
3. MOP
•
Keuntungan: - Sangat efektif dan permanen.
- Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
- Tidak menganggu hubungi seksual
- Tindakan bedah yang aman dan sederhana.
Kerugian: Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak dan harus ada tindakan pembedahan
minor
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA
1. Pengkajian
- Wawancara
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan psikososial
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D. 0073) Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan Edukasi Keluarga Berencana (I.
dibuktikan dengan kegagalan penggunaan alat keperawatan selama 3 x 24 jam 12381)
kontrasepsi penerimaan Kehamilan (L.07057) pada
pasien dapat meningkat dengan kriteria Observasi
hasil :
1. Identifikasi kesiapan dan
1. Menyusun perencanaan kehamilan kemampuan menerima
meningkat informasi
2. Kemampuan menyesuaikan diri dengan 2. Identifikasi pengetahuan tentang
kehamilan meningkat alat kontrasepsi
3. Upaya mencari informasi kehamilan
meningkat Terapeutik
Edukasi
2. Defisit Pengetahuan Tentang Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan Edukasi Kesehatan (I. 12383)
Seksualitas (D.0111) berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam Tingkat
ketidaktahuan menemukan sumber informasi Observasi
Pengetahuan (L. 12111) pada pasien dapat
ditandai dengan menanyakan masalah yang
Identifikasi kesiapan dan kemampuan
dihadapi, menunjukkan persepsi yang keliru meningkat dengan kriteria hasil :
1.
menerima informasi
terhadap masalah, dan menunjukkan perilaku Perilaku sesuai anjuran meningkat
1.
Edukasi
ketakutan kehamilan ditandain Seksual ( L. 07056) pada pasien dapat Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah
1.
dengan mengungkapkan aktivitas membaik dengan kriteria hasil : sistem reproduksi, masalah seksualitas dan
penyakit menular seksual
seksual berubah, orientasi seksual Menunjukkan pendirian seksual yang
1.
Edukasi
Terapeutik
Intervensi
Edukasi
Resiko pendarahan Dx 4
S:
•
Ibu merasa tidak nyaman karena ada
pendarahan
O:
•
Masih terdapat pendarahan
•
Tekanan darah belum stabil
•
Kelembaban membran mukosa
belom baik
A: Masalah belum teratasi
P:
•
Lanjutkan
intervensi
•
Monitor tanda dan
gejala pendarahan
•
Monitor tanda –
tanda vital
ortostatik anjuran
•
Anjurkan
meningkatkan
asupan makanan
gizi seimbang dan
vitamin K
TERIMA KASIH