Oomycetes
Oomycetes
Oomycetes
Oleh
Ahdatu Uli Khikamil M
:120210103024
Muhammad Rizqi : 120210103085
Klasifikasi:
Filum :Heterokontophyta
Kelas: : Oomycetes
Ordo : Lagenidiales
Leptomitales
Peronosporales
Pythiales
Rhipidiales
Saprolegniales
Sclerosporales
Pengertian Oomycota
Oomycetes adalah kelompok protista ber sel tunggal yang berfilamen .
Anggota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi (jamur), sehingga
organisme ini pernah dimasukkan sebagai anggota fungi, bahkan
hingga sekarang kajian biologinya masih dimasukkan ke dalam
mikologi (ilmu tentang biologi fungi).
Ciri – Ciri Oomycota
• Habitat oomycota ( jamur air) terdapat di tempat yang lembab seperti air .
• Dapat berupa saprofit maupun parasit
• Benang-benang hifa penyusun tubuhnya tidak bersekat, di dalamnya terdapat inti
yang jumlahnya banyak
• Dinding selnya tersusun oleh zat selulosa
• Cabang hifa bersifat sama dengan induknya dan tumbuh anyam-menganyam, arah
tumbuh hifa mengikuti khemotropi, yaitu mengarah ke sumber zat hara organic
Hifa oomycota
Tubuh
Hifa Oomycetes
atau Menyerupai
cabang talus
Keunikan:
Jamur air pada awalnya dikelompokkan sebagai fungi,
tetapi sekarang diketahui telah berkembang terpisah
dan menunjukkan banyak perbedaan.
Dinding sel mereka tersusun atas selulosa, bukan chitin.
Juga dalam reproduksi vegetatif,
mereka memiliki nuklei diploid,
sedangkan fungi memiliki nuklei haploid.
Jadi,,,!!!
Oomycota bukan hewan, bukanTumbuhan, dan juga bukan
fungi
Cara Reproduksi Oomycota
• Berumah satu
• Bereproduksi secara seksual maupun aseksual
• Seksual = pembentukan oospora dari pertemuan gamet jantan +
betina
• Aseksual = pembentukan zoospora oleh sporangium
• Alat kelamin yaitu Oogonium = betina, anteridium = jantan
Reproduksi Aseksual
• Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang
terbentuk dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam sporangium
tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut zoospora (2n). Ketika
zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan
tumbuh menjadi mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak
memungkinkan, maka Zoospora ini kemudian membentuk sista (2n) untuk
bertahan hidup.
Reproduksi Seksual
• Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur,
sedangkan di dalam anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat
banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan
menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan
menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur)
menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi
yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan. Zigot akan
berkembang menjadi oospora. Setelah mengalami fase istirahat, intinya
mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Dimana
individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi selanjutnya berinti banyak.
Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya
pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk
menghasilkan individu-individu lainnya.
Sporulasi seksual di Oomycota
http://www.fungionline.org.uk/7sexual/3oomycota.html
Pembentukan oogonium dan antheridia:
http://www.fungionline.org.uk/7sexual/3oomycota.html
Pembentukan oogonium dan antheridia:
http://www.fungionline.org.uk/7sexual/3oomycota.html
Aseksual Sporulasi di Oomycota
Aseksual Sporulasi di Oomycota
Contoh spesies:
Phytophthora Infestan
miselliumnya yang tidak
bersekat
Warna misellium putih
Jika tua mungkin agak coklat
kekuning – kuningan
sporangium yang berbentuk
bulat telur
kebanyakan sporangium
berwarna kehitam – hitaman
Morfologi Phytophthora Infestan
Daur Hidup Phytophthora Infestan
Jamur Phytophthora infestans termasuk salah satu jamur yang dapat
merusak lingkungan