Metode Perangkap Jebak
Metode Perangkap Jebak
Metode Perangkap Jebak
LAPORAN PRAKTIKUM
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi
yang dibimbing oleh Dr. Fatchur Rohman, M.Si. dan Dra. Hj.Hawa Tuarita, M.S.
Kelompok 5
Offering B
Anggota:
Auliyah Shofiyah
Dinar Valentin D.A.M.P.P.
Firmanya Marsudi W.
Lenny Masitoh
Sri Wahyuni Umar L.
130341614790
130341614791
130341614810
130341614806
130341603398
A. Topik
fenologi,
kelimpahan
dan
aktivitas
diurnal
spesies
dan
untuk
dan
daerah
pegunungan.
Sedangkan
menurut
Odum
(1994),
keanekaragaman jenis cenderung akan rendah dalam ekosistem yang secara fisik
terkendali yaitu yang memiliki faktor pembatas fisika kimia yang kuat dan akan
tinggi dalam ekosistem yang diatur secara alami.
Indeks diversitas adalah hasil dari kombinasi kekayaan dan kesamaan
spesies. Ada nilai indeks diversitas yang sama didapat dari komunitas dengan
kekayaan yang rendah dan tinggi kesamaan jika suatu komunitas yang sama
didapat dari komunitas dengan kekayaan tinggi dan kesamaan rendah. Jika
hanya memberikan nilai indeks diversitas, tidak mungkin untuk mengatakan apa
pentingnya relatif kekayaan dan kesamaan spesies. Diversitas dipresentasikan oleh
Hill (1973 b) dengan lebih mudah secara ekologi. Keanekaragaman spesies
meningkat dengan kompleksitas habitat. Keragaman ini menganggap baik
kekayaan dan kemerataan spesies. Kemerataan adalah ukuran kelimpahan relatif
spesies yang berbeda yang membentuk kekayaan daerah. Kemerataan ini
merupakan komponen penting dari indeks keanekaragaman (Leinster dan
Cobbold, 2012), dan mengungkapkan kemerataaan distribusi individu di antara
spesies yang berbeda (Bibi dan Ali, 2013).
H = - (Pi LnPi)
Pi = n/N
Keterangan:
N = total jumlah individu seluruh spesies
n = jumlah spesies tertentu
Pi = ukuran individu (atau biomas, dll) yang dimiliki oleh satu spesies.
Kriteria komunitas lingkungan berdasarkan indeks
Keanekaragaman
Jenis
menurut Lee et al. (1978) dalam Soegianto (1994) disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Komunitas Lingkungan Berdasarkan Indeks Keanekaragaman
Indeks Keanekaragaman Jenis
> 2,0
Tinggi
2,0
Sedang
< 1,6
Rendah
< 1,0
Sangat rendah
Nilai indeks kemerataan jenis dapat menggambarkan kestabilan suatu
komunitas. Nilai indeks kemerataan (E) berkisar antara 0-1. Semakin kecil
nilai E atau mendekati nol, maka semakin tidak merata penyebaran
organismee dalam komunitas tersebut yang didominansi oleh jenis tertentu
dan sebaliknya semakin besar nilai E atau mendekati satu, maka organismee
dalam komunitas akan menyebar secara merata (Krebs, 1989). Rumus dari
indeks keseragaman Pielou (E) menurut Pielou (1966) dalam Odum (1994)
yaitu sebagai berikut :
E= H / lnS
Keterangan :
E = Indeks Keseragaman
H = Indeks Keanekaragaman
S = Jumlah spesies
Sebaran fauna seimbang atau merata apabila mempunyai nilai indeks
kemerataan jenis yang berkisar antara 0,6 - 0,8 (Odum, 1994). Berikut
disajikan tabel kondisi suatu komunitas perairan berdasarkan nilai indeks
kemerataan menurut Krebs (1989) pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria Komunitas Lingkungan Berdasarkan Indeks Kemerataan
Nilai Indeks Kemerataan (E) Kondisi Komunitas
0,00 < E 0,50
Komunitas berada pada kondisi tertekan
0,50 < E 0,75
Komunitas berada pada kondisi labil
0,75 < E 1,00
Komunitas berada pada kondisi stabil
Indeks kekayaan spesies (S), yaitu jumlah total spesies dalam satu
komunitas. S tergantung dari ukuran sampel (dan waktu yang diperlukan u
ntuk mencapainya), inidibatasi
sebagai
indeks
komperatif.
Karena
itu,
Ketarangan:
N = total jumlah individu seluruh spesies
n = jumlah spesies tertentu
S = jumlah spesies
Tabel 3. Kriteria Komunitas Lingkungan Berdasarkan Indeks Kemerataan
Indeks Kekayaan Jenis
>4,0
2,5 4,0
< 2,5
Kriteria
Baik
Moderat
Buruk