Neurofisiologi Edit
Neurofisiologi Edit
Neurofisiologi Edit
Dr. Nurhidayati
STIKES Mataram
JARINGAN SARAF
SISTEM SARAF
ANATOMI FUNGSIONAL
SOMATIS OTONOM
VISERO VISERO
SOMATO SOMATO
MOTORIK SENSORIK
MOTORIK SENSORIK
• EKSTEROSEPTOR • ENTROSEPTOR
• PROPRIOSEPTOR
SIFAT-SIFAT DASAR “NS”:
Iritabilitas
Konductivitas
Afferen = sensoris
Efferen = motoris
Bagian Bagian
Aferen Sistem Saraf Perifer Eferen
Parasimpat Simpatis
is
Organ EFEKTOR
ANATOMI SISTEM SARAF
Suatu neuron:
* Soma/perikaryon.
* Setruktur didalamnya.
* Tonjolan protoplasma: dendrit,
dan axon.
Bagian-bagian yang lebih detail
dipelajari pada histologi.
Pembagian Morfologi Neuron:
1. Ukuran Perikaryon
Besar, Sedang, Kecil
Variasinya: 4-120 mikron
Neuron terdiri
atas :
Dendrit
Badan Sel
(soma)
Axon
NEUROGLIA
Astroglia
Oligodendroglia
Mikroglia
Ependym
Sel Satelit
Sel Schwan
SYNAPSIS
Tempat sambungan antara neuron;
impuls ditransmisikan dari membran
presinap ke membran post sinap.
Sinap biasanya muncul antara axon
dengan axon, atau dendrit atau soma.
Gambar ini tentang cara kerja
neurotransmitter eksitasi.
Synapsis
Umum/Luas:
Neuron-neuron;
Neuro-Alat efektor;
Antara serat otot.
+ 3 TYPE :*Interneuronal.
*Neuromuskular.
*Neuroglandular.
Gambar 5.
VARIASI DAN FUNGSI NEURON
Receptor Membran Pascasinaps
B. PEPTIDA HIPOFISE
ACTH, BETHA ENDORFIN, ALPHA MSH, PROLACTIN, LH,
THYROTROPIN, GH, VASOPRESIN, OKSITOSIN
1. MEKANORESEPTOR
2. TERMORESEPTOR
3. NOCISEPTOR
4. RESEPTOR
ELEKTROMAGNETIK
5. KEMORESEPTOR
Extroceptive:
GOLGI TENDON
Memberi informasi tentang tegangan otot dan
kecepatan perubahan tegangan otot
FUNGSI SISTEM SARAF
Membran terpolarisasi
atau menghasilkan
potensial membran
istirahat
Disebut istirahat karena
membran dalam keadaan
tidak terstimulasi atau
istirahat.
Faktor apa yang mempengaruhi
adanya potensial membran?
ABSOLUTE
Setelah potensial aksi, bila ada stimuluis
kedua tidak akan menimbulkan potensial
aksi yang baru. Bagaimanapun kuatnya
stimuluis itu.
Terjadi pada saat saluran na terbuka.
RELATIVE
PROSES
TRANSDUKSI RESEPTOR
RESPONS
Perubahan Kegiatan Listrik Membran Reseptor
Faktor:
1. Banyak reseptor membran menjadi tidak aktif
2. Lambatnya difusi ion dengan kadar abnormal -
inhibisi
SENSASI NYERI DAN SUHU
Nervi Cranialis
Nervi Spinalis/Nervi Segmentales
Berdasarkan sifatnya :
Sistem Saraf Visceral/ ANS
(Autonomic Sistim Saraf) :
Sympathicus dan
Parasympathicus
II. Susunan Saraf Pusat/SSP/CNS:
A. Encephalon/ Otak
Dalam cavum Cranium
B. Medulla Spinalis
Dalam Canalis vertebralis
Batang Otak / Truncus Encephalicus /
Brainstem:
Mesencephalon
Pons
Medulla oblongata
Bagian Bagian
Aferen Sistem Saraf Perifer Eferen
Parasimpat Simpatis
is
Organ EFEKTOR
Simpatis
Parasimpatis
DAERAH UTAMA FUNGSI SSP
TINGKAT MEDULA SPINALIS
GERAKAN MELANGKAH DAN BERJALAN, R.REGANG, R.
SIKAP TUBUH (POSTURAL REFLEX)
C. Batang otak
1. Korpora quadrigemina - visual reflex &
stasiun relay informasi auditorius.
2. Asal dari 2 nervus cranialis (III or
oculomotor & IV or trochlear)
D. Talamus
Stasiun relay impuls sensorik
E. Hypothalamus
1. Kontrol SSO
2. Menghubungkan antara Sistim Saraf &
endocrine system
3. Kontrol temperatur tubuh
4. Regulasi makan
5. Pusat haus
6. bagian dari sistim limbik (emosi dan agresi)
F. Cerebelum
Berfungsi koordinasi, mempertahankan postur
dan keseimbangan
SEREBELUM
BERPERAN DALAM:
TIMING, SEQUENCING, & MONITORING
GERAKAN OTOT
KEHALUSAN SAAT TERJADI PERUBAHAN
GERAKAN
INTENSITAS KONTRAKSI OTOT
KONTROL KONTRAKSI OTOT AGONIS-
ANTAGONIS
SEREBELUM
MENERIMA 2 JENIS SINYAL: INPUT &
OUTPUT
AREA FUNGSIONAL TERDIRI DARI:
VERMIS
ZONA INTERMEDIATE HEMISFER SEREBELI
ZONA LATERAL HEMISFER SEREBELI
LOBUS FLOKULONODULAR
SEREBELUM
SEREBELUM
UNIT FUNGSIONAL:
SEL PURKINYE
PROFUNDUS
SEREBELUM
SEREBELUM
SEREBELUM
Susunan saraf otonom
Fungsi SSO:
1. SS Simpatis
Menyiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik
yang berhubungan stress. Respon ini sering
disebut dengan 'fight-or-flight' response
2. SS Parasimpatis
Meregulasi fungsi tubuh seperti pencernaan
dan menormalkan fungsi tubuh setelah 'flight-
or-flight' response ('rest & digest')
CORTEX CEREBRI
PIKIRAN
Teori Holistik: Hasil dari pola
perangsangan berbagai bagian SS
pada saat bersamaan dan dalam
urutan yg.pasti dimana mungkin
terutama yg. melibatkan cortex
cerebri, thalamus, sistem limbik dan
bagian atas formatio reticularis
Kesadaran Manusia
PELATIHAN “ TRAINING ”
Proses sistematis yg.dilakukan berulang ulang
……..dst.
INGATAN
Simpanan pengetahuan, ilmu dan teknologi
untuk sewaktu waktu dipanggil kembali
Jejak Ingatan “memory traces” – hasil
perubahan penjalaran sinaptik sebagai akibat
aktivitas neuron sebelumnya
Memori
KLASIFIKASI
1) INGATAN JANGKA PENDEK
SIMPANAN INGATAN
JANGKA PANJANG
Biasanya hanya sementara Penggalian kembali yg.lebih
waktu tidak bisa mengakses lambat, kecuali ingatan yg
simpanan sepenuhnya telah mendarah
daging cepat diperoleh kembali
INGATAN JANGKA PENDEK
TIPE TIDUR
Insomnia
REM SLEEP
Tidur paradoksal dianggap tidur paling dalam karena sulit
dibangunkan / tidur yg paling ringan karena mudah terbangun
sendiri
Karakteristik
- EEG – serupa EEG orang terjaga atau
waspada
- Aktivitas motorik – inhibisi tonus otot secara mendadak tidak ada
gerakan
- Denyut jantung, tekanan darah,pernafasan – tidak teratur
- Mimpi – sering (perpanjangan pikiran saat terjaga, teringat
kembali
saat terjaga
- Tk. Keadaan bangun (arousal) – sulit dibangunkan, mudah
terbangun sendiri
- Persentase waktu tidur – 20 %
- Karakteristik lain – gerakan mata cepat
ALIRAN DARAH CEREBRAL(CBF), CAIRAN
CEREBROSPINAL(CSF/LCS), METABOLISME OTAK
Hypotoni.
Hyporeflexi.