Dr. M. Erwin, M.kes, SP.S Neuro Fisioligi I & II
Dr. M. Erwin, M.kes, SP.S Neuro Fisioligi I & II
Dr. M. Erwin, M.kes, SP.S Neuro Fisioligi I & II
IRFAN IDRIS
MOCH. ERWIN RACHMAN
Part 1
Motto : The Physiology Of To-day Is The Medicine
Of Tomorrow
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah kuliah ini mahasiswa akan dapat :
• Memahami fungsi sistem saraf baik secara umum
dan khusus (sensorik,motorik,otonom,SSP).
• Mengetahui proses-proses pada sistem saraf.
• Memahami proses biolistrik
• Memahami transmisi sinaps
• Merangkaikan dengan gejala-gejala klinis pada
gangguan Neuropsikiatri.
OTAK DAN FUNGSINYA
Susunan saraf :
- sistim mengatur berbagai fungsi organ
- secara terintegrasi
- menerima berbagai informasi dari dalam dan
luar tubuh
- mengolah/menyimpan informasi
- mengkoordinasi semua aktifitas organ di dalam
tubuh kita.
Struktur Sistem Saraf
A. Sistem Saraf Pusat
B. Sistem Saraf Perifer :
1. Sist.Sensorik (afferens)
2. Sist. Motorik (efferens)
3. Sist.Saraf Otonom (SSO):
a. Simpatis
b. Parasimpatis
Tingkatan Sistim Saraf Pusat :
1. Tingkat medulla spinalis
Seluruh respons motoris medula spinalis bersifat
otomatis dan segera, dan respons ini terjadi
menurut pola yang disebut refleks.
2. Tingkat otak bagian bawah
Bagian ini termasuk medulla oblongata, pons,
mesenchepalon, hipothalamus, thalamus, ganglia
basalis dan serebellum..
3. Tingkat kortikal
Korteks serebri merupakan tempat penyimpanan
informasi. Salah satu fungsi yang penting dari
korteks adalah proses berfikir.
Komponen sistim saraf terdiri dari :
1. Reseptor sensoris
2. Informasi : melewati serabut aferent (sensoris) dan
eferent (motorik) serta SSP
3. Efektor
Beberapa istilah :
Informasi : adalah segala sesuatu yang mempunyai
arti seperti pengetahuan, fakta-fakta, nilai-nilai
kuantitatif, intensitas sakit, cahaya, temperatur dan
sebagainya.
Impuls : adalah informasi yang telah diubah menjadi
bentuk yang dapat dihantarkan melalui sistim saraf
Sinyal : adalah suatu pola dari seluruh impuls-
impuls yang dihantarkan oleh seluruh serabut saraf.
Misalnya sinyal motorik, sinyal visual dan sebagainya.
Gambar 1. Anatomi Otak
PREFRONTAL CORTEX
Location of some of the areas that in the categorical hemisphere are concerned with language
functions.
Cerebrum
• Lobus Parietal berhubungan
dengan proses sensor perasaan
seperti tekanan, sentuhan dan rasa
sakit.
• Lobus Frontal,
berhubungan dengan
kemampuan membuat
alasan, kemampuan gerak,
kognisi, perencanaan,
penyelesaian masalah,
memberi penilaian,
kreativitas, kontrol perasaan,
kontrol perilaku seksual dan
kemampuan bahasa secara
umum
Lobus Temporal, berhubungan
dengan kemampuan pendengaran,
pemaknaan informasi dan bahasa
dalam bentuk suara.
• Lobus Occipital,
berhubungan dengan
rangsangan visual yang
memungkinkan manusia
mampu melakukan
interpretasi terhadap
objek yang ditangkap
oleh retina mata
NEURON
SEL SATELIT
1) Sel neuroglia, pada susunan saraf pusat yang
terdiri atas oligodendrosit, astrosit dan mikroglia.
2) Sel Schwann yang pada saraf perifer akan
membentuk selubung mielin.
3) Beberapa fungsi dari neuroglia sebagai berikut :
a. Pembentukan jaringan parut
b. Fungsi fagisitosis
c. Fungsi perbaikan dan regenerasi pada,
kerusakan serabut saraf dan sinaps
d. Menghasilkan sejumlah faktor pertumbuhan
(NGF)
e. Sekresi GABA dan asetilkolin
f. Fungsi nutrisi
g. Membentuk sawar darah otak
SERABUT SARAF
Klasifikasi menurut neuron sensoris
KONSENTRASI (MMOL/L)
1. Tahap Istirahat
2. Tahap Depolarisasi
3. Tahap Repolarisasi
KARAKTERISTIK AKSI POTENSIAL
* konduksi orthodromic
(kesatu arah), pada
hubungan sinaptik.
* konduksi antidromik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEBARAN AKSI POTENSIAL
- Gap junction
- Berlangsung cepat (tidak ada delay)
- Transmisi bidireksional
TRANSMISI SINAPTIK KIMIAWI
- Neurotransmitter
- Ada delay
- Transmisi unidireksional
- Merupakan sinaps yang dominan
NEUROTRANSMITTER
• Pembagian berdasarkan • Pembagian berdasarkan
struktur : distribusi :
– Neurotransmitter molekul – Susunan saraf tepi :
kecil : • Adrenaline/noradrenaline
• Asam amino • Asetilkolin
– glutamat – Susunan saraf pusat :
– у aminobutyric acid
(GABA) • Eksitatorik utama : glutamat
– glisin • Inhibitorik utama : GABA
• Amine biogenik : • Lain-lain : amine biogenik seperti
– Serotonin noradrenalin, serotonin dan
– Histamin dopamin.
– katekolamin (dopamin
dan norepeinefrin)
– Neuropeptida
MEMBRAN POTENSIAL ISTIRAHAT
GATING PROCESS
• VOLTAGE GATED
• LIGAND GATED
• PHOSPHORYLATION GATED
• STRECTC (MECHANICAL) GATED
SUMASI DAN INTEGRASI NEURONAL
• Sumasi :
– Temporal : Bila sinaps
tunggal menghantarkan sinyal
untuk EPSP secara berturut-
turut aksi potensial
• Integrasi neuronal :
Input berbagai sinaps integrasi
neuronal memproses dan
menyimpan informasi
ASPEK KLINIS
• Glutamat • GABA
– Eksitatorik utama di SSP – Inhibitorik Utama di SSP
– Sintesa : α ketoglutarat – Sintesa : Glutamat
di presinaps (Glutamic acid
– Reseptor : decarboxylase)
• Ionotropik : AMPA, – Reseptor :
Kainat, NMDA • GABAA (Cl)
• Metabotropik • GABAB (K)
– Terminasi : Reuptake + – Terminasi : Reuptake +
Difusi sederhana Difusi sederhana
– Aspek Klinik : – Aspek Klinik :
• Epilepsi • Epilepsi
• Eksitotoksik • Anxietas
ASPEK KLINIS
• Dopamin
• Neuropeptida – Tuberoinfundibular syst
– Modulasi neural – Nigrostriatal/mesolimbic
syst.
– Sintesis : protein
prekursor di badan sel – Sintesis : Tirosin
– Reseptor : metabotropik ( dopamin β hydroxylase)
– Terminasi : Degradasi – Reseptor : metabotropik
enzim protease – Terminasi : Reuptake +
– Aspek klinik : degradasi enzim intraselular
• Sistem nyeri sentral • Aspek klinik :
(endorfin/enkefalin)
– Penyakit Parkinson
– Schizofrenia
ASPEK KLINIS
• Asetilkolin
– Neurotransmitter utama sistem saraf otonomik parasimpatis dan
neuromuscular junction (NMJ)
– SSP : neuromodulator
– Sintesis : kolin ( enzim kolin O asetiltransferase)
– Reseptor :
• Nikotinik : NMJ +ganglia otonom + SSP
• Muskarinik : postsinaps parasimpatis + SSP
– Terminasi : Degradasi enzim
– Aspek klinik :
• SSP : Penyakit Alzheimer’s
• NMJ : Myasthenia Gravis
• NMJ + parasimpatis : Botulism
RINGKASAN
• Transmisi sinaptik kimiawi adalah cara neuron untuk berkomunikasi
dengan neuron lain/organ efektor melalui neurotransmitter
Acetyl choline
Adrenaline/nor
adrenaline
Transmisi Neurohormonal
ANATOMI SSO
Susunan Saraf Otonom Perifer
Serabut pyramidal
melewati pedunkulus di
tepi atas midbrain
menempati 2/3 bag tengah
pendulus
Serabut corticobulbar
meninggalkan serabut
corticospinalis didaerah
brainstem berhub dgn inti
nervus crakranialis
Serabut kortiko spinalis
Serabut bergabung
membentuk pyramid di
depanmedulla
• 75-90% decussation
pyramidal diatas medulla
cord juction sbg traktus
cortikospinalis lateral
•10-25% yg tdk
menyilang berjalan
dianterior medula
spinalis sbg traktur
Serabut kortikobulbar
Serabut pyramidal
melewati pedunkulus di
tepi atas midbrain
menempati 2/3 bag
tengah pendulus
Serabut corticobulbar
meninggalkan serabut
corticospinalis didaerah
brainstem berhub dgn
inti nervus crakranialis
Ser berjalan bersama ser
cortikospinalis sebagian
Serabut kortiko bulbar
meninggalkan
pyramidal diatas
nukleus yg dituju dan
berjalan di area
lemniskus medialis
Sebagian berakhir di
nukleus retikula
formation dan
menggunakan retikular
formation, fasikulus
longitudinal medial,
•Serbut yg menyilang
lemniskus medialis
maupun yg
mecapai tidak
nukleus
menyilang menuju
kranialis
nukleus ambigus
Traktus Corticobulbar
Susunan ekstrapyramidal
• Kumpulan traktus, inti-inti
dan sirkuit feedbacknya yg
menyusun ekstrapyramidal
mpengaruhi aktiv motor
somatis dari otot2 volunter
kec pyramidal
• Secara fungsional
berhubungan dgn tr.
Pyramidal
• Dimulai dari korteks, basal
ganglia, subcortikal nukleus
scr tdk langsung ke spinal
cord mll multisynap
conection
Lintasan sirkuit pertama
Lingkaran yg disusun
oleh jaras penghubung
berbagai inti melewati
korteks piramidalis (area
4), area 6, oliva inferior,
inti2 pontis, korteks
cerebelli, nukleus
dentatus, nukleus
rubber, nukleus
ventrolateral talami,
korteks pyramidalis dan
extrapiramidalis
Lintasan sirkuit pertama
• Peranan: mberikan
FEEDBACK kepada korteks
pyramidalis dan
ekstrapiramidalis yg berasal
dari korteks cerebellum
• Gangguan feedback lintasan
ini timbul
– Ataksia
– Dismetria
– Tremor sewaktu gerakan
volunter berlangsung
Lintasan sirkuit kedua
• Menghubungkan korteks
area 4S dan area ^ dengan
korteks motorik piramidalis
dan ekstrapiramidalis mll
substansia nigra, globus
pallidus, nukleus
ventrolateralis talami
• Tujuan pengelolaan impuls
piramidalis dan
ekstrapiramidalis agar
gerakan volunter yg bangkit
memiliki ktangkasan yg
sesuai
Lintasan sirkuit kedua
• Gangguan pd
substansia nigra
menimbulkan
– Tremor sewaktu
istrahat
– Gejala2 motorik lain
• Sering ditemukan
pada sindrom
parkinson
Lintasan sirkuit ketiga
• Lintasan impul yg dcetuskan di
area 8 dan area 4S utk diolah
secara berturut2 oleh nukleus
kaudatus, globus palidus dan
nucleus ventrolateralis talami.
Hasil pengolahan ini dengan
dicetuskan impuls oleh nukleus
ventrolateral talami yg
dipancarkankanya ke korteks
piramidalis dan
ekstrapiramidalis (area 6)
• Impuls terakhir ini melakukan
tugas inhibisi. Sebagian impuls
ini disampaikan oleh globus
palidus kepada nukleus luysii.
Sirkuit lintasan ketiga
• Bila area 4S dan 6 tidak
dikelola oleh impuls tsb
maka timbul gerekan
involunter (gerakan
spontan yg tdk dapat
dikendalikan
– Khorea
– Atetosis
keduanya akibat lesi di
Nukleus Kaudatus dan
globus pallidua
– Balismus akibat lesi di
nukleus Luysii
Peranan/ aktivitas susunan
ekstrapiramidal
• Mengurus regulasi dan
integrasi gerakan
sekutu/mengurus
komponen tonik dari
gerekan volunter
• Mengintegrasi aktivitas
cerebellum dalam
perencanaan utk
mcetuskan impuls
motorik involunter dan
volunter
Gangguan pergerakan UMN
mberikan gejala berupa
• Parese/paralisis
• Spastik, tonus
meninggi dan clonus
• Hiperreflesia
• Refleks patologi
• Tdk ada atropi td bisa
terdapat diffuse atropi
Lower Motor Neuron
• Neuron susunan
neuromuskular yg lgs
berhubungan dengan otot
• Dapat dijumpai dibatang
otak sbg sel2 motorik dari
inti saraf kranial dan di
med spin sbg sel2 motorik
di kornu anterior
• Gg pergerekan LMN tjd
apabila tdpt lesi pada
motorneuron, neuroaxix
(axon), motor end plate
dan otot
Lower motor neuron
• Gejala2 berupa
– Parese/ paralisis yg
sifatnya flaccid
– Areflesia
– Tdk ada refleks
patologis
– Timbul aatrofi
Perbedaan UMN dan LMN
UMN LMN
Kekuatan Paresis Paresis
Tonus Meningkat/spasti Menurun-flaccid
k, clonus (+)
neospinothalamikus
- Slow pain : nyeri tekan/tumpul, nyeri kronik, serabut tipe
C, lintasan paleospinothalamikus
- Lintasan nyeri : serabut afferent, medula spinalis, traktus a
anterolateralis
neospinothalamikus
Thalamus
paleospinothalamikus
korteks
RESEPTOR NYERI (NOSISEPTOR)
- Terdiri dari : mekanoreseptor, termoreseptor dan
khemoreseptor
- Umumnya berupa Free Nerve Ending
- Tidak dapat beradaptasi hiperalgesia
- Fast pain : reseptor mekanik dan termal
- Slow pain : reseptor kimiawi
PENYEBAB NYERI
- Iskemia
- Spasme
- Kimiawi : bradikinin, histamin, prostaglandin
- P faktor
- Perangsangan reseptor suhu pada suhu kurang dari 10oC
dan suhu diatas 45oC
ANALGESIA
- Periaquaductal Sylvii nuclei mesencephalon
- Raphe magnus di Pons
- Cornu post. Med. Spinalis
PAIN GATING
- Perangsangan saraf sensoris perifer (mekanoreseptif) yang
besar
- Perangsangan kortikofugal
- Morfin endogen : beta-endorphin, dynorphin, enkephalin
JENIS NYERI
- Nyeri visceral asli (true visceral) dan nyeri
visceral palsu (parietal)
- Nyeri parietal : Fast pain, free nerve ending
- Nyeri visceral asli : slow pain kadang fast
pain (simpatis), referred pain, sulit
dilokalisir
- Nyeri visceral asli disebabkan : iskemia,
spasme, overdistensi, dan rangsangan kimia
Part 2
FUNGSI LUHUR
FUNGSI LUHUR
Terdiri dari :
1. Berfikir
2. Berbahasa
3. Menulis
Area Assosiasi
Ad. Suatu daerah yang menerima impuls yang
telah dianalisa dari berbagai daerah
korteks dan subkorteks , serta mempunyai
mempunyai karakteristik tersendiri.
Terdapat 3 daerah assosiasi yang penting :
1. Parieto-occipitotemporalis
2. Prefrontalis
3. Limbik
Ass. Parieto-occipitotemporalis
Letaknya sebelah anterior korteks sensoris, posterior
korteks visualis, dan lateral korteks auditorius.
Terdapat 4 subarea :
1. Bagian superior korteks parietal sampai superior korteks
oksipitalis , berfungsi menganalisa koordinat ruang dari
tubuh dan sekitarnya.
2. Korteks auditorius dibagian posterior lobus temporalis
superior (area wernicke), berfungsi fungsi pemahaman /
intelektual.
3. Girus angular lobus oksipitalis , berfungsi menerima
impuls visual untuk membaca (proses visual sekunder)
4. Lateral lobus oksipitalis dan posterior lobus temporalis,
berfungsi memberi nama kepada suatu obyek (naming
obyek).
Ass.Prefrontalis
• Berfungsi :
- merencanakan gerakan yang kompleks,
- proses berpikir yang terperinci dan men-
dalam,
- membentuk kata-kata (area Broca yang
terletak pada sebagian premotoris dan
sebagian prefrontalis).
Ass. Limbik
• Berfungsi dalam mengatur tingkah laku,
emosi, dan motivasi.
• Terletak daerah kutub anterior lobus
temporalis, bagian ventral lobus frontalis
dan pada girus singulatus permukaan
hemisferium serebri.
Hemisfer Dominan
• Sebagian besar manusia (95%) sisi tubuh bagian
kanan yang bergerak lebih tangkas dan terampil
dari pada sisi bagian kiri, dengan adanya hemisfer
dominan sebelah kiri, bahkan pada bayi baru
lahirpun area wernicke hemisfer kiri 50 % lebih
besar dibandingkan hemisfer kanan.
• Area Wernicke dan daerah yang mengatur fungsi
pembicaraan dan motorik , biasanya berkembang
lebih baik pada salah satu hemisfer serebri
dibandingkan dari hemisfer lainnya.
Hemisfer Dominan
• Daerah motorik hemisfer kiri juga berkembang
lebih baik, sehingga sebagian besar manusia
adalah “ Right-handedness” dan sebagian kecil
“Left-handedness”.
• Namun daerah non-dominan kemampuan
interpertatif lainnya (selain fungsi bahasa) juga
berkembang lebih baik, seperti : interpretasi
musik, bahasa tubuh dan pengenalan intonasi
suara.
Teori 2 hemisfer otak (Serry RW)
Hemisfer kanan Hemisfer kiri
• Irama • Bahasa: kata, simbil
• Kesadaran spasial: dimensi, • Nomor dan angka
gambaran menyeluruh • Logika: urutan, daftar,
(global) analisis, waktu, asosiasi,
• Imajinasi: lamunan, matematika
visualisasi
• Warna
• Kreatifitas
Proses Komunikasi
* Ada 2 aspek komunikasi :
1. Aspek sensoris : mata dan telinga
2. Aspek motoris : Vokalisasi dan pengaturannya.
& KESADARAN
* DAN MEMORI
Berpikir ?
• Merupakan hasil dari pola stimulasi berbagai
susunan saraf pada saat yang sama dan dalam
urutan yang jelas terutama melibatkan korteks
serebri, thalamus, sistem limbik dan formasio
retikularis batang otak (teori holistik).
• Stimulasi korteks akan menentukan ciri berpikir
yg lain, seperti lokasi sensasi pada tubuh dan
obyek pada lapang pandang.
• Stimulasi sistim limbik, thalamus dan formasio
retikularis batang otak akan menentukan proses
berfikir, perasaan senang, tak senang, sakit, rasa
nyaman dan beberapa karakteristik lainnya.
Figure 16-1. Drawings of PET scans of the left cerebral hemisphere showing areas of greatest neuronal activation
when subjects performed various activities. A: Looking at words activated the primary visual cortex and part of the
visual association cortex. B: Listening to words activated an area at the junction of the temporal and the parietal
cortex. C: Speaking words activated Broca's area and the adjacent frontal lobe. D: Thinking about words activated
large areas, including much of the frontal lobe. (Based on PET scans in Kandel ER, Schwartz JH, Jessell TM:
Essentials of Neural Science and Behavior. McGraw-Hill, 1995 )
Kesadaran ?
• Ad. Arus pemikiran yang terus menerus mengenai
keadaan disekitar kita , atau pengintegrasian
impuls efferent dan afferent.
• Pengalaman sadar kita terorganisir melalui
interaksi daerah korteks dan subkorteks melalui
mekanisme yang dinamis.
• Derajat kesadaran bervariasi antara awas waspada
sampai ke keadaan koma.
Memori ?
• Ad. Kemampuan untuk mengingat pengalaman
yang telah lalu , baik secara sadar maupun
secara tidak sadar.
• Memori disebabkan oleh perubahan kapabilitas
satu neuron ke neuron berikutnya akibat suatu
aktifitas neuronal terbentuknya jejak ingatan
(memori trace).
• Kumpulan dari perubahan neural yang
berhubungan dengan memori disebut Engram.
Memori Trace
• Memori trace dapat terjadi pada semua
tingkatan susunan saraf, termasuk medulla
spinalis , namun yang berperanan paling
penting adalah korteks cerebri.
• Selain korteks cerebri , sistem limbik dan
hipothalamus juga memegang peranan
penting dalam proses memori.
Belajar?
• Ad. Kemampuan untuk mengubah tingkah
laku berdasarkan pengalaman yang lalu.
• Memori mempunyai peranan yang sangat
penting dalam proses belajar.
• Selain memori , proses belajar juga
tergantung dari kemampuan bebabahasa
dan tulis menulis.
Proses Memori
1. Habituasi :
- Merupakan bentuk sederhana dari proses belajar,
dimana bila suatu informasi yang masuk
berulang-berulang dan diterima oleh otak lama-
kelamaan responsnya akan semakin berkurang .
- Hal ini terjadi karena adanya kemampuan unik
dari otak untuk mengabaikan informasi yang
tidak bermanfaat., melalui mekanisme inhibisi
pada transmisi sinaptik.
Proses Memori
2. Sensitasi
- Merupakan kebalikan dari proses habituasi.
- Informasi yang dianggap penting dan diulang
terus-menerus, akan menyebabkan otak secara
otomatis menyimpan dan memacu memori
tersebut. Hal ini terjadi melalui proses fasilitasi
pada transmisi sinaptik.
- Daerah limbik yang menentukan apakah suatu
informasi penting atau tidak dan membuat
keputusan secara tidak sadar untuk menyimpan
atau mengabaikan.
Klasifikasi Memori
1. Memori Segera (Immediate memory)
disebabkan oleh adanya potensiasi
sinaptikyang mengaktifkan transmisi sinaptik,
OK adanya akumulasi ion Ca dalam jumlah
besar pada terminal presinaptik.
2. Memory jangka pendek (Short-term memory)
Akibat dari perubahan kimia atau fisik pd
membran oresinaptik dan postsinaptik yang
bersifat sementara.
3. Memory jangka panjang (Long-term memory)
diakibatkan oleh adanya perubahan struktur
pada sinaps.
KONSOLIDASI MEMORI
• Immediate memory dapat diubah menjadi memori
jangka pendek atau memori jangka panjang yg
dapat dipanggil kembali (recall) dalam beberapa
minggu atau tahun, harus mengalami konsolidasi.
• Proses konsolidasi minimal butuh waktu 5-10
menit dan maksimal beberapa jam.
• Pada amnesia proses konsolidasi dapat
berlangsung beberapa tahun tergantung integritas
susunan saraf yg rusak.
Gangguan Memori
• Amnesia anterograde jk. Seseorang sulit
mengulang kembali informai yang baru saja
tersimpan beberapa menit, jam,atau
beberapa hari yang lalu ( memori jangka
pendek /Recent memori)
• Amnesia retrograde ketidakmampuan
seseorang untuk mengingat peristiwa yang
telah berlangsung (memori jangka panjang)
Part 2
@ SISTIM LIMBIK
& HIPOTHALAMUS
Sistem Limbik
• Komponen limbik: hipotalamus,
thalamus, amigdala,
hipocampus dan korteks limbik.
• berfungsi menghasilkan
perasaan, mengatur produksi
hormon, memelihara
homeostasis, rasa haus, rasa
lapar, dorongan seks, pusat rasa
senang, metabolisme dan juga
memori jangka panjang.
• Menyimpan banyak informasi
yang tak tersentuh oleh indera.
SISTIM LIMBIK
• Ad. Semua struktur saraf yang terlibat di
dalam emosi,tingkah laku, dan motivasi.
• Mengatur Emosi , tingkah laku, motivasi,
dan afektif (rasa senang / kecewa,
penghargaan/penghukuman).
• Sistim limbik terdiri dari : Hipothalamus,
amigdala , hippokampus , dan nukleus
septal.
Hipothalamus
• Fungsi Vegetatif: Suhu tubuh, osmolalitas
cairan tubuh, selera makan, dan pengaturan
berat badan.
• Fungsi pengaturan tingkah laku.
• Fungsi endokrin.
Irama Neurobiologis
• Ad. Fluktuasi dalam pertumbuhan atau
aktifitas pada suatu makhluk hidup yang
langsung maupun tak langsung diatur oleh
sistem saraf.
• Irama biologis (irama sirkadian), seperti :
siklus tidur- bangun, siklus homonal
wanita, dan siklus molekular yang mengatur
pertumbuhan dan perkembangan sel.
SARA
• Pusat bangun terdapat pada Sistem Aktifasi
Retikularis Ascendens (SARA) di Formasio
Retikularis.
• Sistim Aktifasi Retikularis (SAR) merupakan jalur
polisinaps yang sangat kompleks , dimana serabut-
serabut kolateralnya berhubungan dengan serabut
sensoris, sistim auditorius, sistim visualis , sistim
olfaktorius dan sistim trigeminalis.
• SAR mempunyai hubungan erat dengan aktifitas
listrik korteks serebri.
Tidur ?
• Tidur bukanlah gangguan kesadaran, tetapi
keadaan fisiologis yang ditentukan oleh aktifitas
bagian-bagian tertentu dari formasio retikularis.
• Pada keadaan tidur , semua aktifitas aktifitas
neurofosiologis mengalami perubahan. Tonus otot
dan reaksi refleks menurun,metabolisme menurun,
denyut jantung , TD dan pernapasan menurun.
Tidur ?
• Tidur terjadi jika ada aktifitas yang
menghambat SARA
• Pusat tidur terletak pada : diensephalon
(zona hipnogenik) , medulla oblongata
(zona sinkronisasi) dan otak depan bagian
basal (zona tidur).
Tidur ?
• Ada 2 jenis tidur :
1. Rapid Eye Movement (REM) Sleep
pada waktu tidur mata bergerak cepat
deep sleep, Paradoksikal sleep.
2. Non-Rapid Eye Movement (NREM) Sleep
Tidur gelombang lambat.
• Selama tidur , seseorang akan mengalami kedua
jenis tidur ini saling bergantian satu sama lainnya.
• Sebagian besar waktu tidur setiap malam
merupakan tidur jenis NREM.
Tidur ?
• Tidur REM baru akan terjadi sesudah memasuki
stadium yg lebih dalam dari NREM, bisanya
timbul 90 menit setelah seseorang tidur dan
berlangsung singkat (5-10 menit) dan terjadi
sekitar 4 sampai 6 kali , yang menyelangi tidur
NREM.
• Sebagian besar mimpi terjadi pada tidur REM,
dimana sifat mimpinya masih dapat diingat
kembali.
Efek Tidur
• Proses “Rezeroing”
• Dengan tidur yang cukup , maka makhluk
hidup memelihara kesegarannya, kebutuhan
dan metabolisme seluruh tubuhnya
sepanjang masa.
• Fungsi tidur : mengembalikan
keseimbangan alamiah berbagai aktifitas
susunan saraf.
Waktu Tidur