Urinary System Modul Anatomy - Yudaherdantoproduction PDF
Urinary System Modul Anatomy - Yudaherdantoproduction PDF
Urinary System Modul Anatomy - Yudaherdantoproduction PDF
MODUL
ANATOMY
URINARY
SYSTEM
yudaherdantoproduction
RENAL
Ginjal terletak retroperitoneal pada bagian posterior dinding abdomen, dengan skeletopi:
Ren sinister: T12-L2
Ren dexter: L1-L3 (lebih inferior dibanding ren sinister karena tertekan oleh hepar)
Ukuran ginjal adalah P x l x t = 10 cm x 5 cm x 2,5 cm
PEMBUNGKUS RENAL!
Capsula fibrosa / capsula renalis
o Lapisan ginjal paling dalam
Lemak perirenal / capsula adiposum
o Merupakan derivate dari lemak extraperitoneal
Fascia renalis
o Septum (jar.fibrosa) yang memisahkan antara glandula suprarenales & ren
o Fascia renalis akan berlanjut menjadi permukaan inferior diafragma (fascia
diafragma)
o Melekat pada hillum renalis, vasa renalis & ureter mencegah penyebaran pus
Lemak pararenal
o Lapisan ginjal paling luar
o Terdapat dominan pada aspek posterior dari ginjal
yudaherdantoproduction
PERMUKAAN RENAL!
Facies anterior (tampak lebih banyak lekukan dari lobus-lobus ginjal)
Facies posterior (tampak lebih datar)
Polus superior (lebih halus dan datar, karena ditekan oleh glandula suprarenalis)
Polus inferior (lebih runcing)
Margo medialis (lebih konkaf)
Margo lateral (lebih konveks)
SEGMENTUM RENALIS
Segmentum superius
Segmentum anterius superius & Segmentum anterius inferius
Segmentum inferius
Segmentum posterius
IMPRESSIO RENALIS!
Renalis Dexter Anterior
Polus Superior Impressio glandula suprarenalis
2/3 Superior Impressio hepar (ruangan antara hepar & ginjal, recessus hepatorenalis)
1/3 Inferior Impressio Flexura coli dextra
Polus Inferior Impressio Jejunum
Margo medialis Impressio Duodenum pars descendens
Renalis Sinister Anterior
Polus Superior Impressio Glandula suprarenalis
1/3 Superior Impressio Gaster
1/3 Medial Impressio Pankreas
1/3 Inferior Impressio Jejunum
2/3 Supero-lateral Impressio Spleen
1/3 Infero-lateral Impressio colon descendens / Felxura coli sinistra
Renalis Dexter-Sinister Posterior
Medial Impressio M.Psoas major
Intermediate Impressio M.Quadratus lumborum
Lateral Impressio M.Transversus abdominis
Costa 11 & 12 (ren sinister), costa 12 (ren dexter)
Impressio diafragmatica
BATAS-BATAS GINJAL!
Pada aspek supero-medial terdapat glandula suprarenales
Aspek superior berhubungan dengan diafragma
Aspek inferior berhubungan dengan M.Quadratus Lumborum
yudaherdantoproduction
STRUKTUR RENAL!
Cortex renalis
Medula renalis
Pyramis renalis menunjukkan 1 lobus (1 lobus = 1 pyramis)
Basis renalis
Apex renalis
Papilla renalis
Area cribrosa
Columna renalis
Sinus renalis (ruangan pada ginjal yang diisi oleh lemak perirenal)
Hillum renalis, terdapat beberapa struktur:
V. Renalis terletak paling anterior
A. Renalis terletak diantara v.renalis & pelvis renalis
Pelvis renalis (nantinya akan menjadi ureter) terletak paling posterior
Calyx renalis minor
Calyx renalis major
VASKULARISASI RENAL!
Oleh A.Renalis yang keluar dari aorta setinggi discus intervertebralis antara L1 & L2.
Aorta abdominalis A.Renalis A.Segmentalis A.Lobaris (terlihat pada calyx
major) A.Interlobaris (columna renalis) A.Arcuata (basis pyramis)
A.Interlobularis (cortex renalis) Arteriole afferent Glomerulus Arterola efferent
Kapiler renalis
A.RENALIS!
R.Anterior
A.Segmentalis Superior
A.Segmentalis Inferior
A.Segmentalis Antero-Superior
A.Segmentalis Antero-Inferior
R.Posterior A.Segmentalis posterior
A.ASESORIA RENALIS!
Pada saat ginjal embrional naik, ginjal divaskularisasi oleh pembuluh darah dari inferior
& superior. Selanjutnya pembuluh darah dari inferior akan mengalami obliterasi pada
perkembangannya.
yudaherdantoproduction
Kondisi dimana pembuluh darah dari inferior tidak dapat berdegenerasi /obliterasi,
akan menyebabkan adanya A. / V. Asesoria renalis
Bisa masuk menuju hillum renalis (A.Asesoria renalis) atau bisa masuk menuju polus
renalis (A.Polaris renalis).
INERVASI RENAL!
Berasal dari Plexus renalis (Ganglion aorticorenalis)
Simpatis
o Pre-sinaps N.Splanchnicus minimus (segmen T12)
o Ganglion Ganglio Aorticorenalis
o Plexus renalis (Memiliki efek vasokonstriksi arteriole aferen, menurunkan GFR
oligouria)
Parasimpatis N.Vagus (Plexus renalis)
LIMFONODI RENAL!
Lnn.aortici (lnn.lumbales)
KLINIS GINJAL!
Agenesis renal
Horse-shoe kidney
o Fusi ginjal pada polus inferior, area yang mengalami fusi tersebut disebut
isthmus.
o Akibat ginjal tidak bisa berputar pada masa embriologis, sehingga pelvis renalis
didaerah depan (normalnya dibelakang).
o Ginjal juga tidak bisa terletak pada posisi seharusnya, karena tersangkut pada
A.Mesenterica Inferior dan terletak pada L3-L5.
o Kondisi ini dapat menyebabkan obstruksi UPJ, dan menyebabkan:
Hydronephrosis
Nephrolithiasis
Renal pelvic ectopic
o Kondisi dimana ginjal embrional tidak mampu naik kedalam cavitas abdomen,
dan berada pada anterior sacrum.
o Ginjal akan mendapatkan suplai dari A.Illiaca communis.
o Berbeda dengan nephroptosis, renal ectopic memiliki ginjal dengan panjang
ureter yang abnormal. Dapat menyebabkan kekusutan ureter (ureter kinks) yang
ditandai dengan nyeri intermittent pada region renalis (biasa akibat traksi vasa
renalis, dan dapat menghilang jika berbaring)
o Kondisi ini dapat mengakibatkan obstruksi atau cedera pada ibu hamil karena
letaknya pada cavum pelvis.
Nephrolithiasis
o obstruksi oleh batu pada ginjal, dapat menyebabkan colic renal (nyeri saat
peristaltic pada Costo-Vertebral Angular)
Nyeri berasal dari afferent T11 L2
yudaherdantoproduction
Dinetralisir dengan obat anti-spasmodik
o Komplikasi: ureterolithiasis
Flank region
o Batas:
Linea axilla anterior
Linea axilla posterior
Crista illiaca (batas inferior)
Costa 8-10 (batas superior)
o Menjadi lokasi pembedahan / incisi otot, untuk menemukan ginjal. Otot yang
diincisi adalah
M.Transversus abdominis
M.Serratus posterior inferior
M.Latissimus dorsi
o Apabila ingin memperluas area paparan ginjal saat operasi, maka dilakukan
pemotongan terhadap lig.costovertebral.
o Komplikasi incisi otot adalah rupture pleura
Hydronephrosis
o Akumulasi cairan pada ginjal, dapat disebabkan karena komplikasi
nephrolithiasis.
o Pada pemeriksaan USG, akan tampak cortex renalis menipis & mendesak
jaringan parenkim.
o Derajat hydronephrosis:
Grade I (blunting)
Grade II (flattening)
Grade III (clubbing)
Grade IV (ballooning)
Polycystic Renal Disease kondisi ketika calyx minor & papilla renalis tidak
menyambung, sehingga menyebabkan penumpukan cairan dan membentuk kista.
Abses perinephric penyebaran pus dari abses / darah, yang masuk ke dalam pelvis
diantara fascia pelvic lapisan anterior & posterior.
Nephroptosis
o Gangguan pergerakan ginjal yang menyebabkan ginjal turun lebih dari 3cm pada
posisi erect.
o Hal ini akibat fascia renalis tidak mampu menahan dengan kuat kearah inferior.
o Pada saat ginjal turun, kelenjar suprarenal tidak mengalami penurunan karena
kelenjar suprarenal terikat kuat pada diafragma.
Nyeri regio pararenal
o Akibat inflamasi pada region pararenal, hal ini berhubungan dengan letak ginjal
dan M.Psoas Major.
o Pada ekstensi panggul dapat meningkatkan nyeri.
Pelvis renalis bifida
o Terjadi akibat gangguan pembelahan diverticulum metanephric / ureteric bud
Supernumenary kidney Memiliki banyak ginjal
yudaherdantoproduction
TINDAKAN!
Retroperitoneal pneumography prosedur radiologis dimana udara dimasukkan ke
dalam jaringan lemak pre-sacral, lemak retroperitoneal & masuk ke dalam fascia
renalis. Melalui prosedur ini dapat diketahui batas ginjal & kelenjar suprarenal. (sudah
ditinggalkan sejak ditemukan CT, MRI, USG)
Nephropexy untuk nephroptosis
Nephroscope melalui insisi kecil dan memasukkan instrument, untuk observasi dan
membuang batu ureter.
Nephrostomy penyambungan ginjal keluar kulit untuk pengeluaran urin
Nephrectomy pengambilan ginjal
Transplantasi ginjal ginjal transplantasi diletakkan pada fossa illiaca pelvis major,
yang selanjutnya vaskularisasinya melalui A.Illiaca. Mengapa transplantasi ginjal pada
fossa illiaca? Hal ini karena pada regio lumbar, ginjal tidak memiliki penyokong pada
bagian inferior, dan juga karena ketersediaan pembuluh darah. Indikasi pada Chronic
Renal Failure.
GLANDULA SUPRARENALIS
Terletak pada aspek supero-medial dari ginjal. Dilapisi oleh perpanjangan fascia
renalis yang berlanjut menyatu dengan diafragma. Fungsi endokrin kelenjar suprarenal adalah
untuk mensuplai darah cukup untuk vaskularisasi renal.
yudaherdantoproduction
VASKULARISASI GLANDULA SUPRARENALIS!
Arteri
o A.Suprarenalis superior (cabang A.Phrenica inferior)
o A.Suprarenalis medius (cabang aorta abdominalis)
o A.Suprarenalis inferior (cabang A.Renalis)
Vena V.Suprarenalis, dimana:
o Pada kelenjar suprarenal dexter akan bermuara pada vena cava inferior
o Pada kelenjar suprarenal sinister akan bersatu dengan vena phrenica inferior
dan bermuara pada vena renalis sinistra
Serabut syaraf simpatis presinaps ini bermyelinisasi, dimana berasal dari cornu lateral
medulla spinalis, yang terdistribusi menuju sel kromafin
URETER
Ureter terletak retroperitoneal dan memiliki panjang 25-30cm. Setengah bagian superior
terletak pada abdomen, dan setengah bagian inferior terletak pada cavum pelvis.
PERJALANAN URETER!
Ureter berjalan postero-inferior pada dinding lateral pelvis, pada sisi luar terhadap
peritoneum parietal pelvis & didepan terhadap arteri illiaca interna. Kemudian ureter akan
melengkung antero-medial, tepat diatas M.Levator Ani, dan selanjutnya masuk ke dalam vesica
urinaria dengan sudut postero-superior.
Pada pria, ureter terletak postero-lateral terhadap ducztus deferens. ductus deferens
melintasi bagian diantara ureter & peritoneum. Pada wanita, ureter melintasi pada medial dari
A.Uterine, lalu melalui bagian lateral dari fornix vagina.
MIKROSTRUKTUR URETER!
Tunica mucosa
Tunica muscularis berfungsi sebagai efek peristaltic, pada kondisi ureterolithiasis
dapat memicu ureteric colic (nyeri pada saat peristaltic)
o M.Longitudinalis Interna
o M.Circularis
o M.Longitudinalis Externa
Tunica serosa
yudaherdantoproduction
BAGIAN URETER!
Ureter pars abdominalis menempel terhadap peritoneum parietal
Ureter pars pelvica
Ureter pars intramuralis (saat ureter menembus vesica urinaria)
PENYEMPITAN URETER!
Ureter mengalami penyempitan di 3 lokasi, yaitu:
UreteroPelvico Junction (UPJ) penyempitan ketika peralihan dari pelvis renalis
menuju ureter
Abdomino-Pelvico Junction, ada 3 teori penyempitan tentang ini, yaitu:
Peralihan saat ureter pars abdominalis dengan ureter pars pelvica
Peralihan saat memasuki pelvis minor
Persilangan pada bifurcatio A.Illiaca communis
UreteroVesico Junction (UVJ) penyempitan pada saat masuknya ureter menuju
vesica urinaria.
VASKULARISASI URETER!
Ureter pars abdominalis A.V.Renalis
Ureter pars pelvic A.V.Testicularis / A.V.Ovarian, A.Illiaca interna, A.Illiaca
communis
Ureter pars intramuralis A.V.Uterine/A.V.Vesicalis inferior
pada ujung distal ureter akan tampak dikelilingi oleh plexus vena vesica
INERVASI URETER!
Ureter proximal plexus renalis
Ureter distal plexus vesicalis
Visceral afferent T11-L2 (mengikuti serabut simpatis, menghantarkan nyeri ureteric)
o Nyeri dialihkan menuju dinding abdomen anterior pada quadran ipsilateral
inferior & pada groin.
Selain itu, ada juga inervasi dari plexus hypogastricus superior & inferior, dan plexus
aorticus
LIMFONODI URETER!
Ureter pars abdominalis Lnn.Aortici (lumbales) & Lnn.Illiaca communis
Ureter pars pelvic Lnn.Illiaca interna/externa/communis
KLINIS URETER!
Ureterolithiasis / ureteric calculi
o Batu pada ureter yang terkumpul pada penyempitan ureter
o Ditandai dengan ureteric colic / colicky pain (sharp & stabbing pain) yang
dialihkan menuju cutaneus sehingga menyebabkan nyeri pinggang/loin (flank
pain) hingga selangkangan/groin. Dan dapat mencapai scrotum/labia major atau
paha bagian medial. (Nyeri terjadi tergantung letak batu ureter)
o Dapat diidentifikasi dengan abdominal radiograph atau urogram intravena.
yudaherdantoproduction
Hydroureter penumpukan cairan pada ureter, biasanya akibat ureterolithiasis. Dan
dapat menyebabkan hydronephrosis.
Cedera ureter (transeksi, kusut, ligasi, devaskularisasi, robek) biasanya akibat operasi
ginekologi (radikal histerektomi). Lokasi paling sering:
o Pelvic brim, dimana ureter terletak di medial terhadap A.Ovarium
o Lokasi persilangan A.Uterina terhadap ureter disebelah bagian cervix.
Ureter bifida
o Terdapat dua ureter yang bercabang dari 1 pelvis renalis
o Pembelahan tidak sempurna ureteric bud
Duplicated ureter
o Gangguan perkembangan metanephric blastema
o Ditandai dengan dua ureter yang keluar dari hillum renalis
Retrocaval ureter ureter yang keluar dari ginjal, berjalan melalui bagian posterior
dari vena cava inferior.
TINDAKAN!
Endourology memasukkan cytoscope melalui uretra, untuk mengambil batu.
Lithotripsy merupakan ultrasonic-probe yang dimasukkan melalui ureteroscope,
memiliki efek shock-wave untuk memecah batu ureter menjadi fragmen-fragmen kecil.
Ureterosigmoidostomy prosedur menghubungkan ureter - colon sigmoid
Ureteroscopy endoscopy ureter
Ureterostomy pembuatan stoma untuk ureter
VESICA URINARIA
Ketika kosong memiliki bentuk tetra-hedral (dewasa) & fusiform (bayi)
Vesica urinaria dalam posisi bebas didalam jaringan lemak subkutan extraperitoneal, kecuali
bagian cervix vesicae dimana terikat oleh:
Ligamentum puboprostatic pada pria
Ligamentum pubovesical (medial & lateral) pada wanita
yudaherdantoproduction
PENGGANTUNG VESICA URINARIA!
Plica umbilicalis mediana berisi Lig. Umbilicale mediana, merupakan sisa dari
urachus
Plica umbilicalis mediale berisi Lig. Umbilicale mediale, merupakan sisa dari
A.Umbilicalis
Plica umbilicalis laterale berisi A.Epigastrica Inferior
REFLEKS MIKSI!
Akibat system parasimpatis
Reseptor: M.Detrusor, yang dirangsang akibat pergangan tunica mucosa & tunica
muscularis vesica urinaria saat vesica urinaria sudah terisi sekitar 250-300cc
Efek: Kontraksi M.Detrusor vesicae & Relaksasi M.Sphincter uretra interna
yudaherdantoproduction
REFLEKS HAMBATAN MIKSI!
Akibat system simpatis
Efek: kontraksi M.Levator Ani & M.Sphincter uretra interna
yudaherdantoproduction
PROSTAT
STRUKTUR PROSTAT!
Basis prostat (didekat cervix vesicae urinaria)
Apex prostat (bersinggungan dengan fascia pada aspek superior dari sfingter uretra &
M.Perineal Profundus)
Facies anterior (berbatasan dengan lemak retroperitoneal)
Facies posterior (berbatasan dengan ampulla rectum)
Facies inferolateral (berhubungan dengan M.levator ani)
LOBUS PROSTAT!
Isthmus
Lobus posterior
Lobus lateral dextra et sinistra
Lobus medius
o Bagian yang ditembus oleh uretra & ductus ejaculatorius
o Dapat membesar pada BPH, jika membesar akan menekan uvula vesicae
ZONA PROSTAT!
Zona peripheral
Zona central
Zona transitional
VASKULARISASI PROSTAT!
A.Vesicalis Inferior
Plexus prostaticus venosus, V.Illiaca interna
LIMFONODI PROSTAT!
Lnn.Illiaca interna & Lnn.Sacral
yudaherdantoproduction
INERVASI PROSTAT!
Simpatis Plexus hypogastricus inferior
Parasimpatis N.Splanchnicus pelvicus (S2-S4)
KLINIS PROSTAT!
Hipertropi prostat
o Dapat menekan uvula vesica, selain itu terjadi pembesaran lobus medius dapat
mengobstruksi orificium urethra interna.
o Pemeriksaan: Digital Rectal Examination (pada saat vesica urinaria penuh), yaitu
pada lobus lateral & posterior
o Tanda: nocturia, dysuria, urgency miksi
o Treatment:
Resectoscope (instrument yang dimasukkan melalui orificium urethra
externa hingga urethra pars prostatica)
Prostatectomy
Kanker prostat
o Biasanya pada lobus posterior
o Sel biasanya bermetastasis pada Lnn.Illiaca interna & Lnn.Sacral
PENIS
STRUKTUR PENIS!
Lig. Fundiforme
Lig. Suspensorium penis merupakan kondensasi dari fascia profundal dari
permukaan anterior simfisis pubis.
Radix Penis terletak pada superficial perineal pouch. Diantara membrane perineal &
fascia perineal profundus.
o Bulbus penis
o Crus penis
o M.Bulbospongiosus
o M.Ischiocavernosis
Corpus spongiosum penis
Corpus cavernosum penis
Preputium penis
Frenulum preputii
Corona glans penis
Glans penis
VASKULARISASI PENIS!
A.Dorsalis penis & A.Profundal penis (cabang dari A.Pudenda interna)
V.Dorsalis penis profunda et superficial
yudaherdantoproduction
LIMFONODI PENIS!
Lnn.Inguinal superficial
INERVASI PENIS!
N.Dorsalis penis (lanjutan dari N.Pudendus Segmen S2-S4)
N.Illioinguinal somatis afferent radix penis
KLINIS PENIS!
Epispadia orificium urethrae externum terletak dibagian dorsal penis.
Hypospadia orificium urethrae externum terletak dibagian ventral penis, akibat plica
urethralis (dexter-sinister) / plica urogenital tidak melekat
Phimosis
Paraphimosis
Peyronies disease fibrosis corpus cavernosum sehingga penis membengkok
URETHRA
Urethra pria memiliki panjang 18-20cm, dimana pada kondisi flaccid (non-erect)
memiliki 2 buah kurvatura.
Urethra wanita memiliki panjang 4 cm dan diameter 6 mm, berjalan antero-inferior dari
orificium interna. Terdapat kelenjar urethral (pada bagian superior urethra), pada bagian
samping urethra terdapat kelenjar paraurethral.
yudaherdantoproduction
GLANDULA URETHRALES!
Gl.Paraurethral (didalam trabeculae corpus cavernosum)
Gl.Lacunae (didalam epitel, pada dinding dorsal fossa navicularis)
Gl.Bulbourethralis (didalam diafragma urogenital)
VASKULARISASI URETHRAE!
Pria,
Pars Pre-prostatica & Prostatica A.V.Vesicalis Inferior & A.V.Rectalis Medius
Pars Membranacea & Spongiosa A.V.Urethralis (Cabang A.Pudenda interna)
Wanita,
A.V.Pudenda interna & A.V.Vaginalis
INERVASI URETHRAE!
Simpatis N.Pudendus
Parasimpatis N.Splanchnicus Pelvici
Serabut afferent N.Splanchnicus pelvicus
LIMFONODI URETHRAE!
Pria,
Pars prostatica & membranacea Lnn.Illiaca interna
Pars spongiosa Lnn.Inguinal profundus
Wanita,
Lnn.Illiaca interna & Lnn.Sacral
KLINIS URETHRAE!
Rupture urethra anterior (akibat straddle injury, cedera pada saat bersepeda sepeda
pada bagian selangkangan)
o Rupture pada uretra pars spongiosa
o Biasanya menyebabkan ekstravasasi urin menuju bulbus penis bahkan hingga
spasium perineal superficial (diantara fascia scarpa)
Rupture urethra posterior (akibat fraktur pelvis)
o Rupture urethra biasanya terjadi pada urethra pars membranacea karena paling
sempit rupture akibat fraktur pelvis, sehingga terjadi separasi simfisis pubis
dan lig.puboprostatic
o Ekstravasasi pada abdomen fascia transversalis & peritoneum parietal
o Derajat rupture COLLAPINTO
Derajat 1 peregangan uretra
Derajat 2 Floating prostat
Derajat 3 Floating prostat + Ruptur diafragma urogenital
Stricture urethra adanya jaringan parut dalam urethra akibat trauma external pada
penis atau infeksi dalam urethra. Untuk mendilatasi stricture urethra, digunakan urethral
sound atau businasi
Urethrolithiasis batu pada urethra, biasanya pada pelebaran urethra pars spongiosa
yudaherdantoproduction
Kateterisasi urethra prosedur untuk membantu mikturisi, irigasi vesica urinaria &
mendapatkan sample vesica urinaria yang belum terkontaminasi, melalui pemasukan
instrument yang dikenal sebagai kateter.
FASCIA PELVIC
Fascia pelvic adalah jaringan ikat yang melapisi rongga diantara peritoneum membranosa
& dinding otot pelvis & lantai pelvis.
Pertemuan antara fascia parietal & fascia visceral membentuk Arcus Tendinosa Fascia
Pelvica. Memiliki bagian:
Bagian anterior Lig.Puboprostatic & Lig.Pubovesical
Bagian posterior Lig.Sacrogenital
o Lig.Uterosacaral
o Lig.Rectoprostatica
Fascia Denonvillier duplicated fascia antara rectum & prostat, berguna sebagai biological
barrier cancer
DINDING PELVIS!
Dinding anterior Corpus os pubis, Ramus os pubis, Simfisis pubis
Dinding lateral Pelvis, Foramen obturatorius (dilapisi oleh membrane obturator),
M.Obturatorius internus
o Pada sisi medial M.Obturatorius internus terdapat N.Obturatorius, A.Illiaca
interna.
o M.Obturatorius meninggalkan pelvis minor melalui incisura ischiadica minor
Dinding posterior Os Sacrum, Os Coccygea, M.Piriformis
o Pada sisi medial M.Piriformis terdapat plexus sacralis
o M.Piriformis meninggalkan pelvis minor melalui incisura ischiadica major
yudaherdantoproduction
M.Levator ani otot paling penting dalam diafragma pelvis (menyokong viscera
abdominopelvic & viscera pelvis, meningkatkan tekanan intraabdomen)
o M.Puborectalis
o M.Pubococcygeus
Otot ini melapisi urethra, vagina, canalis analis
Otot yang dapat mengalami cedera saat persalinan
o M.Illiococcygeus
M.Coccygeus
Fascia superior et inferior (pelapis otot)
Diafragma pelvis membentuk tendo bersama pada Arcus Tendinosa M.Levator Ani
SPATIUM PELVIS!
Spatium retro-pubicum / Pre-vesicae (Cavum Retzius) merupakan ruangan potensial
Pada pria, Excavatio recto-vesicalis
Pada wanita, Excavatio vesico-uterina & excavation recto-uterina (cavum Douglas)
KLINIS PELVIS!
Inkontinensia urin / dribbling urin Cedera dinding pelvis, yang menyebabkan
cedera M.Levator ani (M.Pubococcygeus). Biasa akibat proses persalinan.
Fraktur pelvis:
o Ramus os pubis Straddle injury
o Acetabulum
o Ala os ilium
o Regio sacroiliaca
PERINEUM
Perineum terletak dibagian inferior dari appertura pelvic inferior, dan dipisahkan oleh
diafragma pelvis. Perineum memiliki bentuk diamond (apabila paha di-abduksi).
BATAS PERINEUM!
Anterior Simfisis pubis
Antero-lateral Ramus pubis inferior & ramus ischiadicus
yudaherdantoproduction
Lateral Tuberositas ischiadica
Postero-lateral Ligamentum sacrotuberalis
Posterior Sacrum & Coccygea
PEMBAGIAN PERINEUM!
Garis transversal yang menghubungkan kedua ujung anterior tuberositas ischiadica
pada aperture pelvic inferior, membagi perineum menjadi 2, yaitu:
Trigonum urogenital area yang terdapat didepan garis transversal, berisi radix
scrotum, radix penis (pria) & genitalia externa (wanita). Terdiri atas:
o Fascia diafragmatica urogenitalis superior et inferior
o M.Transversus perinei profundus
o M.Sfingter uretra externa
Trigonum analis area yang terdapat dibelakang garis transversal
Membrane perineal / diafragma urogenital terletak diantara 2 sisi arcus pubicus dan
melapisi bagian anterior dari aperture pelvic inferior.
Corpus perineal merupakan titik tengah dari garis tranversal, sebagai tempat perlekatan
otot-otot perineal. Yaitu:
M.Bulbospongiosus
M.Sfingter anal external
M.Transversus perineal profundus & superficial
Pada wanita, corpus perineal sangat penting untuk menyokong viscera pelvis, sehingga
mencegah terhadinya prolapsed vagina, rectocele, dll.
FASCIA PERINEUM!
Fascia perineum profundus (Fascia Balaudet)
o Akan membentuk fascia Buck pada penis
o Akan membentuk lig.suspensorium penis
Fascia perineum superficialis
o Akan membentuk fascia Colles pada penis
o Akan membentuk fascia Scarpa pada abdomen
o Akan membentuk tunica Dartos pada scrotum
SPASIUM PERINEUM!
Spasium perineum superficialis (diantara fascia Colles & fascia diafragmatica
urogenital inferior)
o Terdapat Gl.Vestibularis major (wanita)
Spasium perineum profundal (diantara fascia diafragmatica urogenital inferior &
M.Levator ani)
o Terdapat Gl.Cowper (pria)
yudaherdantoproduction
Tentang Penulis
Nama:
Nama Dwi Yuda Herdanto
Nickname:
Nickname Yuda Danto Dantox
Agama:
Agama Islam
Kelamin: Laki-Laki
Jenis Kelamin
Golongan Darah:
Darah B Dwi Yuda Herdanto
TTL:
TTL Yogyakarta, 27 Januari 1990
Alamat:
Alamat Jalan Prof. Dr. Soepomo 131 RT 35 RW 09 Warungboto
UmbulharjoYogyakarta Indonesia
E-Mail:
Mail [email protected]
Website:
Website www.yudaherdanto.com
HP: + 62 8586 8 2727 87
Nomor HP
Riwayat Pendidikan:
Pendidikan
TK PEMBINA Yogyakarta
TK TUNAS HARAPAN Sub Unit Dharma Wanita
Pertamina Pangkalan Susu, Sumatera Utara
SD 2 Dharma Patra YKPP Pangkalan Susu, Sumatera Utara
SD Dharma Patra 1 YKPP Rantau, Aceh Timur
SD GLAGAH 1 Yogyakarta
SMP N 4 Yogyakarta
SMAN 3 Yogyakarta
UNIVERSITAS GADJAH MADA 2006
[PENDIDIKAN DOKTER 2006]
yudaherdantoproduction