Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair
Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair
Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair
Reni Desmiarti
senyawa organik
Memudahkan dalam mengkategorikan dan melaksanakan pengolahan sesuai dengan beban dan kandungan suatu air limbah.
Dilute wastewater
Scren and grit removal Equalization and storage Oil seperation Neutralization Chemical addition & coagulation Flotation Activated sludge Anaerobic lagoons Trickling filter Aerated lagoons Stabilization basin Rotating biological contactor Anaerobic contactors & filter Sedimentation Neutralization Equalization &storage Filtration Lagooning or drying bed Incineration Sedimentation Coagulation& Sedimentation Filtration Carbon adsorption Ion exchange Digestion or wet combustion Incineration Receiving waters Controlled or transportated discharge Ocean
Surface applications or groudwater seepage
Sedimentation
Filtration
Membrane
Landfill
Evaporation inceneration
pH antara 6-9 total padatan tersuspensi < 125 mg/l minyak dan lemak < 15 mg/l sulfida < 50 mg/l logam-logam berat < 1 mg/l
2. Ekualisasi
Mengurangi variasi laju alir dan konsentrasi air limbah, agar mencegah pembebanan tiba-tiba (shock load). Kolam dengan/tanpa pengaduk
3. Netralisasi
Dicapai dengan mencampurkan asam atau basa dengan air limbah. Disarankan menggunakan sistim netralisasi dua atau tiga tingkat dengan pengendalian pH yang otomatis 4. Sedimentasi Menghilangkan zat padat yang tersuspensi (sebagai flocculant atau discrete).
Pengolahan Biologis
Tujuan : Menghilangkan atau mengurangi kandungan senyawa organik atau anorganik dalam suatu air buangan.
Mikroorganisma sangat tergantung pada zat organik yang terdapat dalam air buangan. Apabila zat organik yang tersedia kurang mencukupi, maka mikroorganisma akan menopang hidupnya dengan mengkonsumsi protoplasma (respirasi endogen / endogenous respiration). Jika kekurangan zat organik ini berlangsung terus, mikroorganisma akan mati kelaparan atau mengkonsumsi seluruh protoplasma hingga yang tersisa adalah residu organik yang relatif stabil.
limbah organik
energi
CO2 + H2O
sintesis
respirasi endogenous
Pengolahan Biologis
Proses biologis dapat dikelompokkan
Ditinjau dari pemanfaatan oksigennya, proses biologis untuk mengolah air buangan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok utama, yaitu :
proses anoksid dan kombinasi antara proses aerobik dengan salah satu proses di atas.
sistem pertumbuhan tersuspensi sistem pertumbuhan yang menempel pada media inert yang diam atau kombinasi keduanya.
Proses biologis dapat pula dikelompokkan atas dasar proses operasinya. Ada tiga macam proses yang termasuk dalam cara pengelompokan ini, yaitu :
proses kontinu dengan atau tanpa daur ulang proses batch proses semi batch
Proses kontinu biasa digunakan untuk pengolahan aerobik air limbah kota dan industri, sedangkan proses batch atau semi batch lebih banyak digunakan untuk sistem anaerobik.
Lumpur Aktif
influent aeration tank settler efluent
waste sludge
mikroorganisme hidup berkoloni menyerupai lumpur dapat menyerap dan mereduksi substrat
Activated Sludge
Lumpur Aktif
Ciri-ciri sistem lumpur aktif :
1. Menggunakan lumpur mikroorganisma yang dapat
mengkonversi zat organik terlarut dalam air buangan menjadi biomassa baru dan zat anorganik
2. Memungkinkan terjadinya pengendapan sehingga
tangki pengendap ke reaktor aerasi, kecuali pada reaktor aliran yang teraduk baik (continuous stirred tank), kadangkadang mikroorganisma tidak perlu didaur ulang
4. Kinerja pengolahan dengan lumpur aktif bergantung pada
waktu tinggal sel rata-rata di dalam reaktor (mean cell residence time).
dan luas hingga beberapa hektar Penambahan oksigen dilakukan dengan pengadukan atau difusi udara Kebutuhan energi antara 14 ~ 20 hp/sejuta gallon
oleh mikroorganisme anaerobik di dasar kolam, produknya dioksidasi oleh mikroorganisme yang tumbuh di atasnya Kebutuhan energi antara 4 ~ 10 hp/sejuta gallon
AERO BIK
FAKULTATIF
PENGENDAPAN
air limbah
effluent
pencampuran sempurna
sisa lumpur
Laguna aerobik mendegadrasi organik terlarut, tetapi menambah konsentrasi biomassa/mikroorganisma. Waktu tinggal hidraulik dalam laguna aerobik sekitar 1-3 hari. Laguna fakultatif mengurangi BOD yang tersisa dan sebagian besar dari padatan tersuspensi dengan waktu tinggal sekitar 3-6 hari. Bila padatan tersuspensi dari aliran keluar harus lebih kecil dari 50 mg/l, maka diperlukan sebuah laguna pengendapan.
Sistem laguna mempunyai efisiensi pengurangan zat organik yang tidak kalah bila dibandingkan dengan proses lumpur aktif. Sistem laguna mempunyai kelebihan yaitu tidak diperlukan pengeluaran lumpur dari sistem. Tetapi kelemahan yang nyata adalah memerlukan tanah yang relatif luas.
Terdiri dari tumpukan batu atau bahan plastik sebagai medium penunjang (support medium) pertumbuhan lapisan mikroorganisma aerobik (biofilm) di permukaannya. Tinggi media batu adalah 1 hingga 3 m, dengan ukuran media antara 6 -10 cm. Media plastik dapat ditumpukkan hingga ketinggian 13 m dan dapat beroperasi dengan laju 4 gal/ft2.minute. Hal ini disebabkan hilang-tekan (pressure drop) dari bahan plastik lebih rendah dibandingkan dengan media batu. Saringan percik tidak dapat mengurangi kandungan BOD lebih dari 85% secara ekonomis. Sistem ini lebih mudah dan murah untuk dioperasikan dibandingkan dengan proses lumpur aktif.
biofilm
waste water
recycle effluent
Trickling Filter
Sebagian dari aliran dapat disirkulasikan balik ke dalam sistem untuk mendapatkan aliran keluar dengan kualitas yang baik
Sekitar 40% dari volumenya terendam dalam tangki yang berisi air limbah.
Piringan adalah tempat pertumbuhan mikroorganisma (biofilm), dengan ketebalan 1 ~ 4 mm. Piringan-piringan umumnya terbuat dari high density polyethylene dengan luas permukaan sekitar 37 ft2/ft3. Suatu unit dapat berukuran hingga diameter 4 m dan panjang 8 m dengan luas permukaan 10.000 m2 dengan jumlah piringan mencapai ratusan. Kinetika pengurangan BOD dilaksanakan secara bertahap. akan lebih baik bila
plastic-disc media
waste water
treated effluent
Suatu sistem kontaktor biologis biasanya terdiri dari 2-4 unit dipasang seri. Kelebihan utama dari sistem ini dibandingkan dengan proses lumpur aktif adalah energi yang diperlukan relatif rendah, sehingga ongkos operasinya lebih murah.
sehingga senyawa pencemar itu tidak berbahaya lagi baik untuk lingkungan fisik dan biotik maupun untuk kesehatan manusia.
Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan pengubahan : 1. Jenis senyawa pembantu yang digunakan dalam proses 2. Jenis peralatan proses 3. Kondisi operasi 4. Keseluruhan proses produksi itu sendiri
Pemilihan tingkat kerja (actions) itu selalu
dikaitkan dengan penilaian ekonomik seluruh produksi. Hal yang menyulitkan adalah proses produksi yang berada di bawah lisensi.
Alat pemisah debu atau pengumpul debu dapat dipilah sebagai : 1. Pemisahan secara mekanis 2. Pemisahan dengan cara penapisan 3. Pemisahan dengan cara basah 4. Pemisahan secara elektrostatik
Upaya pembersihan aliran gas/udara sebelum dibebaskan
ke lingkungan dapat dihubungkan dengan kebutuhan proses produksi, perolehan produk samping, atau perlindungan lingkungan. Seringkali merupakan bagian integral suatu proses, jika sasaran utama adalah penghilangan gas yang beracun atau mudah terbakar.
komposisi kimia, densitas (true, apparent, bulk density), daya kohesi, sifat higroskopik dan lainlain.
Variabel yang aneka ragam ini mengakibatkan
bahwa pemilihan alat dan sistem pengendalian pencemaran udara oleh debu dan gas harus berhubungan dengan sasaran masalah pembersihan gas dan watak kinerja alat di samping penilaian ekonomik
2. Penapisan
Deretan penapis atau penapis kantung (filter bag) dapat
menghilangkan debu hingga ukuran diameter 0,1 mikron. Penapis ini dibatasi oleh pembebanan yang rendah, karena pembersihan membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi. Susunan penapis dapat digunakan untuk gas buang yang mengandung minyak atau debu higroskopik. Temperatur gas buang dibatasi oleh komposisi bahan penapis.
4. Pengumpul sentrifugal
Pemisahan debu dari aliran gas didasarkan atas gaya sentrifugal
yang dibangkitkan oleh bentuk saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar (vortex) sehmgga debu akan menempel di dinding serta terkumpul di dasar alat Alat yang menggunakan prinsip ini dapat digunakan untuk pemisahan partikel besar dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron atau lebih.
2. Siklon basah
Menangani gas yang berputar lewat percikan air. Butiran air yang mengandung gas yang terlarut akan
dipisahkan dengan aliran gas utama atas dasar gaya sentrifugal. Slurry dikumpulkan di bagian bawah siklon. Lebih efektif daripada menara percik. Rentang ukuran diameter debu yang dapat dipisahkan adalah 3 ~ 5 mikron.
justifikasi biaya yang akan dikeluarkan jumlah limbah di masa yang akan datang
Pengolahan on-site membutuhkan tenaga tetap (in-
house staff) yang menangani proses pengolahan pertimbangan sumber daya manusia
Peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan
pemerintah di masa yang akan datang teknologi terpilih tetap dapat memenuhi baku mutu
Teknologi pengolahan setempat (on-site) dapat dilaksanakan dengan menggunakan satu atau beberapa teknologi berikut :
perlakuan lumpur dan chemical conditioning
incineration solidification (stabilisasi)
Teknologi pengolahan limbah padat B-3 oleh pihak ketiga dilaksanakan dengan menggunakan sekaligus beberapa teknologi-teknologi tersebut.