B02 HENDRAWATI LAHAMUDDIN, S, PD
B02 HENDRAWATI LAHAMUDDIN, S, PD
B02 HENDRAWATI LAHAMUDDIN, S, PD
HENDRAWATI LAHAMUDDIN,S.Pd
NDH: 02
i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fak. 3125905
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ,PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OLEH: HENDRAWATI
LAHAMUDDIN,S.Pd
NDH: 02
COACH, MENTOR,
HARIANTO,S.Sos KAMIRUDDIN,S.Pd
Nip. 19681031 199112 1 001 Nip. 19720728 199304 1 001
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fak. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ,PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OLEH: HENDRAWATI
LAHAMUDDIN,S.Pd
NDH: 02
COACH, MENTOR,
PENGUJI,
Mengetahui,
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN,SE
Pembina Utama Muda Gol.IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat
dan nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatul
Sipil Negara” yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama
mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terimakasih yang sebesarnya kepada :
1. Bapak Muhammad Ridwan Zakaria selaku Bupati Kabupaten Buton Utara.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3. Bapak Hamiruddin,S.Pd.SD selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton
Utara.
4. Bapak Kamiruddin,S.Ps selaku Kepala Sekolah dan mentor yang telah
meluangkan waktunya dalam memberikan arahan dan bimbingan.
5. Bapak Harianto, S.Sos, selaku coach yang telah meluangkan waktunya
dalam memberi arahan dan bimbingan.
6. Bapak selaku penguji Rancangan Aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan terkait materi-materi Latsar
8. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS dan evaluator serta
seluruh pihak yang telah menyelengarakan kegiatan Latsar.
9. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CXIII.
10. Kedua orang tua, saudara-saudara dan keluarga besar ku yang telah
memberikan motivasi dan doa selama Latsar
11. Rekan kerja di SDN 1 LANOSANGIA atas saran dan dukungannya
kepada penulis dalam menjalankan Latsar ini.
ii
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah
banyak membantu penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat mencapai
tujuan, sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan.................................................................................................. 56
B Saran ............................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA
5
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ..... 7
6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelajaran PJOK, rendahnya kesadaran siswa dalam menerapkan protokoler
kesehatan. Pengamatan dilakukan sehari-hari selama penulis terangkat sebagai
CPNS di sekolah ini.
Sebagai seorang guru, kondisi yang diharapkan yaitu peningkatan
pemahaman siswa terhadap materi yang di berikan terkhusus pada materi gerak
dasar dan atletik kids. namun untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang optimal
tentunya harus ada dukungan dari sekolah untuk menyediakan sarana penunjang
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Indikator utama yang harus dimiliki
setiap Sekolah Dasar termasuk SD Negeri 1 Lanosangia adalah indikator
peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini peningkatan mutu melalui ketersediaan
sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang pembelajaran serta minat dan
bakat peserta didik.
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dalam
kegiatan pembelajaran berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya yaitu dalam
kegiatan belajar mengajar lebih sering melakukan praktek diluar kelas. Namun
selama ini kegiatan pembelajaran PJOK belum berjalan secara optimal dikarenakan
belum ada guru mata pelajaran PJOK yang sesuai dengan bidangnya dan juaga
dikarenakan sarana penunjang untuk pembelajaran PJOK masih kurang.
Analisa dampak isu jika isu atau masalah di atas tidak segera di carikan
pemecahan masalahnya yaitu akan berdampak negatif dimana kegiatan
pembelajaran tidak akan ada peningkatan sesuai standar KKM mata pelajaran
terutama dalam pelajaran PJOK, kemudian akan berdampak bagi peserta didik,
dimana tingkat pemahaman siswa terhadap materi PJOK akan sangat kurang,
kemudian motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PJOK akan semakin
rendah yang di akibatkan dari pembelajaran yang tidak menyenangkan dan semua
itu akan berdampak bagi hasil belajar siswa. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama
untuk mencari solusi atau gagasan pemecahan masalah agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan dan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan secara optimal
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai agar pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran meningkat juga.
2
Pada unit kerja di SD Negeri 1 Lanosangia teridentifikasi masalah “yaitu masih
rendahnya pemahaman siswa dalam melakukan gerak dasar dan atletik kids pada
mata pelajaran PJOK”
pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Mengingat materi
pembelajaran ini penting untuk meningkatkan kemampuan dasar peserta didik,
maka penulis mengangkat isu “ yaitu masih rendahnya pemahaman siswa dalam
melakukan gerak dasar dan atletik kids pada mata pelajaran PJOK”
3
non akademik dengan mengikuti olimpiade olahraga siswa nasional cabang atletik
tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar.
4
1. Konsultasi dengan mentor dan coach
2. Menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP)
3. Membuat media pembelajaran yaitu media petak lompat, tangga
berantai, dan lari zig-zag
4. Melaksanakan proses pembelajaran PJOK dengan menggunakan media
yang telah di sediakan yaitu petak lompat, tangga berantai, dan lari zig-
zag
5. Melakukan penilaian dalam pembelajaran PJOK
6. Membuat laporan aktualisasi
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI – NILAI
DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN
ASN DAN PENETAPAN ISU
6
4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan
sekolah.
Nilai Organisasi
Tabel 2.1 Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No Nilai-Nilai Indikator
a. Konsisten dan teguh dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai kebenaran dalam tindakan
b. Jujur dalam segala tindakan
Memiliki Integritas c. Menghindari benturan kepentingan
1. “Keselarasan antara pikiran, d. Berpikiran positif, arif, dan bijaksana
perkataan dan perbuatan” dalam melaksanakan tugas dan fungsi
e. Mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku
7
No Nilai-Nilai Indikator
a. Responsif melayani kebutuhan stakeholder
Inisiatif b. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan
“Kemampuan seseorang organisasi
3. untuk bertindak melebihi c. Memiliki dorongan untuk
yang dibutuhkan atau yang mengidentifikasi masalah atau peluang dan
dituntut dari pekerjaan” mampu mengambil tindakan nyata untuk
menyelesaikan masalah
a. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu
menambah dan memperluas wawasan,
Pembelajar pengetahuan dan pengalaman
“Selalu berusaha untuk b. Mengambil hikmah dan menjadikan
4. mengembangkan pelajaran atas setiap kesalahan
kompetensi dan c. Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan
profesionalisme” rekan kerja
8
Gambar 1.1 Struktur Organisasi SDN 1 Lanosangi
Unit Perpustakaan
Tata Usaha
Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI
Wa Rita, S.Pd Erni, S.Pd Asman, S.Pd Nursalim, S.Pd,M.Pd Masruddin, S.Pd
PENJAGA
SISWA
9
2.1.5. Tugas dan Fungsi Jabatan
Sesuai dengan Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan
fungsionalguru dan angka kreditnya, pasal 13, tugas dan fungsi Guru Mata Pelajaran
yaitu:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian danevaluasi
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan nasional
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi
k. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran
l. Melaksanakan pengembangan diri
m. Melaksanakan publikasi ilmiah, dan
n. Membuat karya inovatif.
10
karakter PNS yang professional sesuai bidang tugas. Kompetensi tersebut diukur
berdasarkan kemampuan menjunjung sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya
serta mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Berikut ini penjelasan mengenai nilai-nilai dasar PNS
adalah sebagai berikut :
2.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus di capai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah. Adapun indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yaitu :
Tabel 2.2 Nilai dan Indikator Akuntabilitas
No Nilai Dasar Indikator / Contoh Perilaku
1 Kepemimpinan 1) Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula
3) Terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan
kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan
sumber daya
2 Transparansi 1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal
2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
3) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan
3 Integritas 1) Menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
11
2) Mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yang berlaku
4 Tanggungjawab 1) Responsibilitas institusi memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga
2) Responsibilitas perseorangan ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat
5 Keadilan 1) Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang
2) Landasan utama dari akuntabilitas sehingga harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan kepada unit organisasinya
6 Kepercayaan 1) Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
kemudian akan melahirkan akuntabilitas
2) Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak
dapat dipercaya
7 Keseimbangan 1) Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja
2) Setiap individu yang ada dilingkungan kerja harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja
8 Kejelasan 1) Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan
2) Kejelasan merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas
9 Konsistensi 1) Sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.
2) Sebuah usaha yang konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur,
sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi
12
2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme dipahami sebagai implementasi nilai-nailai dasar Pancasila.
Sebagai aparatur negara, tentunya ASN harus memiliki jiwa dan semangat
nasionalisme yang luas berdasarkan Pancasila, dengan mengedepankan
kepentingan nasional di atas segala-galanya. Ada lima nilai dasar dari nasionalisme
yang harus diperhatikan, yaitu:
13
Tabel 2.3 Nilai Dasar dan Indikator Nasionalisme
No Nilai Dasar Indikator / Contoh Perilaku
1 Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
14
2.2.3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma menentukan
baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Melihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepa, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
15
Tabel 2.4 Nilai Dasar dan Indikator Komitmen Mutu
16
2.2.5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku korupsi ini diantaranya: suap-
menyuap, merugikan uang negara, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai
dasar anti korupsi meliputi:
Tabel 2.5 Nilai Dasar dan Indikator Anti Korupsi
Indikator / Contoh
No Nilai Dasar
Perilaku
1 Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pengadaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
pengawasann proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
inventarisasi aset milik Negara
2 Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang inventaris san kekayaan instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara yang
sedang dilakukan penanganan berwajib
3 Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusan
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apapun
pada petugas atau pejabat yang telah melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya
3) Tidak bergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4 Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan yang melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
17
No Nilai Dasar Indikator / Contoh Perilaku
18
2.3. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
2.3.1. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan
excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang
memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider
problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat
dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi
New Public Service (NPS). Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya
2) Transparan : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesarbesarnya untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah;
3) Responsif : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan
19
tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai
klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen
4) Tidak diskriminatif : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti: status sosial,
pandangan politik, enisitas, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual,
difabel, dan sejenisnya
5) Mudah dan Murah : Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya
berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini
perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
6) Efektif dan Efisien : Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan
mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka
panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah
7) Aksesibel : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan
lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya
dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
8) Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
20
negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung-jawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara
vertikal) akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun
elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut
sebagai social accountability.
9) Berkeadilan : Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara
yang lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang
kuat.
21
dan lain sebagainya.
2) Pelayanan Jasa : Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan, dan lainnya.
3) Pelayanan Barang : Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga massyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik,
air bersih, dan seterusnya.
4) Pelayanan Regulatif : Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.
22
2.4 Identifikasi Dan Penetapan Isu
2.4.1 Identifikasi Isu
Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat
mempengaruhi proses kegiatan di lingkungan sekolah. Adapun isu-isu aktual yang
terjadi di SDN 1 Lanosangia, saat ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PJOK
2. Rendahnya pemahaman pembelajaran siswa terutama pada materi gerak
dasar dan atletik kids mata pelajaran PJOK
3. Kurangnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PJOK
4. Rendahnya budaya literasi siswa
5. Kurangnya kesadaran siswa dalam menerapkan protokoler Kesehatan
Pelaksanan
Tugas Atau Kondisi Kondisi Isu Deskripsi
Fungsi Saat Ini Yang Teridentifik Keterkaitan Dengan
No Pegawai Diharap asi Agenda III
Yang Belum kan
Optimal
23
Pelaksanan
Tugas Kondisi Kondisi Isu Deskripsi
Atau SaatIni Yang Teridentifik Keterkaitan
No Fungsi Diharap asi Dengan Agenda III
Pegawai kan
Yang
Belum
Optimal Whole Of
Government Didalam
membuat
pengembanga n
program
pembelajaran
diperlukan
kemampuan
kolaboratif
dalam organisasi
Pelayan public
Dalam
memberikan
pelayanan, ASN
harus
memberikan pelayanan
yang
partisipasif
Yaitu
merencanakan,
melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil
kerja siswa.
24
Pelaksanan
Tugas Atau Kondisi Kondisi Isu Deskripsi
Fungsi SaatIni Yang Teridentifik Keterkaitan
No Pegawai Diharap kan asi Dengan
Yang Agenda III
Belum
Optimal
3 Melaksanakan Siswa memili Hasil belajar Rendahnya Manajemen
. kegiatan ki hasil siswa mening hasil belajar ASN
penilaian belajar yang kat siswa pada dalam
proses belajar rendah pada pembelajaran
mata pelajara PJOK memberikan
n PJOK pelayanan
ASN harus
bersikap
profesional,
diantaranya
melakukan
kerja sama.
Whole Of
Government
Didalam
membuat
pengembang
an program
pembelajaran
diperlukan
kemampuan
kolaboratif
dalam
organisasi
Pelayan public
Dalam
memberikan
pelayanan,
ASN harus
memberikan
pelayanan
yang
partisipasif
yaitu
merencanaka,
melaksanak
an, dan
mengevalua
sihasilnya
25
Pelaksanan
Tugas Atau Kondisi Kondisi Isu Deskripsi
Fungsi SaatIni Yang Teridentifik Keterkaitan
No Pegawai Diharap kan asi Dengan
Yang Agenda III
Belum
Optimal
dan
responsif
yaitu
memenuhi
tuntutan
masyarakat
dalam
organisasi
26
Selanjutnya penetapan Isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Penetapan Prioritas Isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL. (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).
Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat pada table berikut :
Dari Identifikasi isu kemudian dilakukan assesment dengan mengaitkan isu
yang sudah ada dengan 4 kriteria analisis penilaian isu, yaitu aktualitas,
problematika, kekhalayakan, dan layak (APKL). Aktual artinya isu tersebut benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan
artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu
tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya secara komperehensif, dan Layak artinya Isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Teknik APKL
KRITERIA
No Isu Total
A P K L
1 Rendahnya Hasil Belajar Siswa pada
5 5 5 4 19
mata pelajaran PJOK
2 Rendahnya pemahaman siswa dalam
melakukan gerak dasar dan atletik kids 5 5 5 4 19
mata pelajaran PJOK
3 Kurangnya Motivasi Belajar Siswa pada
4 4 4 3 15
mata pelajaran PJOK
4 Rendahnya budaya literasi siswa 4 5 4 3 16
5 Kurangnya Kesadaran siswa dalam
5 5 4 3 17
menerapkan protokoler Kesehatan
Keterangan :
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
Kemudian dilakukan analisis lanjutan untuk menentukan penetapan isu
27
prioritas yaitu menggunakan alat analisis USG, yang meliputi kriteria:
a. Urgency : Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindak
lanjuti
b. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut harus dibahas dan dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
c. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Keterangan :
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
28
2.4.2 Penyebab Masalah
Matherial Man/SDM
Money
Kurangnya
Minat Belajar Belum
Optimalnya
Pembelajaran
Siswa pada
materi gerak
dasar dan
Penggunaan
Atletik kids
Media Belajar
mata pelajaran
Kurangnya sarana PJOK
Penggunaan
dan prasarana
Metode
29
Gambar 2.1 Analisis Penyebab Masalah Menggunakan Fishbone
Waktu Pelaksanaan
Juli Agustus
NO KEGIATAN
(Minggu Ke-) (Minggu Ke-)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Konsultasi Dengan Mentor
2 Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3 Pembelajaran menggunakan metode petak lompat
4 Pembelajaran menggunakan metode permainan Tangga berantai
5 Pembelajaran menggunakan metode permainan lari zig zag
6 Evaluasi Hasil Aktualisasi
Tabel 2.10 Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
Memililiki Inegritas
Keterkaitan Terhadap Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Visi Misi dan Tata Nilai Total
1 2 3 4 5 6
Nilai Kreatif dan inovatif 6
Organisasi Inisiatif 6
Pembelajar 4
Menjunjung meritrokasi 1
Terlibat aktif 0
Tanpa pamrih 3
Keterkaitan Dengan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Kedudukan Dan Peran Total
1 2 3 4 5 6
ASN
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
Whole Of Government
Tempat dan
Nilai Bela Indikator Sikap dan
No Aksi Waktu Output Dokumentasi
Negara Perilaku
Pelaksanaan
Cinta tanah air Mencintai, menjaga Membersihkan kelas Di lingkungan Lingkungan Foto Kegiatan
dan melestarikan membuang sampah sekolah dan yang bersih
1 Lingkungan hidup pada tempatnya waktunya setiap
hari sebelum
Tempat dan
Nilai Bela Indikator Sikap dan
No Aksi Waktu Output Dokumentasi
Negara Perilaku
Pelaksanaan
mulai
pembelajaran
Mencintai produk Menggunakan pakaian Di sekolah dan Meningkatkan Foto Kegiatan
lokal batik waktunya setiap kecintaan
hari rabu terhadap produk
lokal
Sadar Menghargai dan Mengingatkan kepada Di semua tempat Meningkatkan Foto Kegiatan
Berbangsa dan menghormati rekan kerja saat dan waktunya kesadaran dan
Bernegara keanekaragaman suku, memasuki waktu terus menerus bisa
2 agama, ras dan antar ibadah menggunakan
golongan Belajar bahasa daerah bahasa daerah
dari rekan kerja yang
berasal dari suku lain
Setia kepada Meyakini Pancasila Berdoa saat memulai Di sekolah dan Meningkatkan Foto Kegiatan
Pancasila sebagai dasar negara dan mengakhiri waktunya terus keimanan
serta Menjadikan pembelajaran menerus
3
Pancasila sebagai
pemersatu bangsa dan
negara
Rela berkorban Menyumbangkan Menolong teman Di semua tempat Kerja sama Foto Kegiatan
untuk bangsa tenaga, pikiran, apabila membutuhkan dan waktunya
dan negara kemampuan untuk bantuan terus menerus
4
kepentingan
masyarakat, kemajuan
bangsa dan negara
Tempat dan
Nilai Bela Indikator Sikap dan
No Aksi Waktu Output Dokumentasi
Negara Perilaku
Pelaksanaan
Memiliki Senantiasa menjaga Melakukan olah raga Di semua tempat Kebugaran Foto Kegiatan
kemampu an kesehatan sehingga secara teratur dan dan waktunya tubuh
5 awal bela memiliki kesehatan terukur terus menerus
negara fisik dan mental yang Menjaga pola makan
baik yang sehat
Semangat Mempraktekkan Clean Menyelesaikan tugas Di semua tempat Kedisiplinan Foto Kegiatan
Mewujudkan and Good Governance tepat waktu dan waktunya
6 Negara yang dalam bermasyarakat terus menerus
berdaulat, adil berbangsa dan
dan Makmur bernegara
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Dengan adanya rancangan Aktualisasi ini maka diharapkan organisasi
sekolah lebih memperhatikan sarana dan prasarana pembelajaran agar kualitas
dan mutu pendidikan menjadi lebih baik dan di harapkan kepada teman sejawat
guru agar lebih mnekankan penerapan media pembelajaran sesuai materi yang
di ajarkan kepada siswa.
TERIMAH KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Fatima, Elly dkk. 2017. “Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen Aparatur Sipil
Negara”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, Wahyudi dkk. 2015. “Modul Pendidikan dan Pelatihan
PrajabatanGolongan III :Etika publik”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Kusumasari, Bevaola dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III : Akuntabilitas”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Latief, Yudi dkk. 2015.Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III:
Nasionalisme”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan dkk. 2017. “Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : PelayananPublik”.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dkk. 2017. “Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole Of
Government”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penyusun Modul Komisi Pemberantasan Korupsi. 2014. “Mata Diklat : Anti
Korupsi”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Yuniarsih, Tjutju dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III :Komitmen Mutu”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun2021 Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)