Lembar Persetujuan Evaluasi Rancangan Aktualisasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 51

LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN V PUSAT PENGEMBANGAN SUMB


DAYA MANUSIA KEMENTRIAN DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGITAHUN 2021

NAMA : FAJARRIANI RAHAYU.K, Amd.Keb


NIP : 19950926 201902 2 005
INSTANSI : KABUPATEN KARIMUN
JABATAN : BIDAN TERAMPIL
NO ABSEN : A7.2.27

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PUBLIKASI TENTANG KESEHATAN
JIWA MELALUI MEDIA INFORMATIF
DI UPT PUSKESMAS BURU”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan


DasarGolongan III Angkatan V Pusat Pengembangan Sumber DayaManusia
Kementrian Dalam Negeri Regional Bukittinggi tahun 2021.

Bukittinggi, 11 Juni 2021


Menyetujui,
Coach Mentor

RONALD EFULISA S, S.IP dr. DAPOT NAINGGOLAN


NIP.19810103 201001 1 006 NIP.19691011 200604 1 011

Mengetahui,
Koordinator

DEFRIMEN, M.Si
NIP. 19740902 200801 1 001
LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V PUSAT


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTRIAN
DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGITAHUN 2021

NAMA : FAJARRIANI RAHAYU.K, Amd.Keb


NIP : 19950926 201902 2 005
INSTANSI : KABUPATEN KARIMUN
JABATAN : BIDAN TERAMPIL
NO ABSEN : A7.2.27

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PUBLIKASI TENTANG KESEHATAN
JIWA MELALUI MEDIA INFORMATIF
DI UPT PUSKESMAS BURU”
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Evaluator,Coach, d
Mentor pada tanggal … Juni 2021.

Bukittinggi, Juni 2021


Menyetujui,
COACH EVALUATOR

RONALD EFULISA S, S.IP YANISON MN, SE., MM


NIP.19810103 201001 1 006

Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini dengan tepat waktu.
Rancangan aktualisasi ini terlaksana dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan rancangan ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak H. Sarjayadi,SS Kepala PPSDM Kemendagri Regional
Bukittinggi
2. Bapak Dr. M.S. Sudarmadi, S.Pd, MM selaku Kepala BKPSDM
Kabupaten Karimun
3. Bapak Drs. Rachmadi, Apt selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Karimun
4. Bapak dr. Dapot Nainggolan selaku Kepala UPT Puskesmas Buru
dan mentor.
5. Seluruh tim fasilitator PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi
6. Bapak Ronald Efulisa, S.IP selaku pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam menulis dan menyusun
rancangan aktualisasi
7. Bapak Yanison MN, SE., MM selaku penguji
8. Kedua orang tua Saya Bapak Khairulnas (Alm) dan Ibu Yanti yang
memberi nasihat, kasih sayang dan do’a keduanya tidak pernah
berhenti hingga mengantarkan saya pada fase ini.
9. Teman – teman seperjuangan pelatihan dasar CPNS golongan II
Tahun 2021 yang memberi dukungan kepada penulis.
10. Seluruh staff UPT Puskesmas Buru yang sangat mendukung dan
membantu penulis

i
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan
rancangan aktualisasi ini kedepannya. Semoga rancangan aktualisasi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Karimun, Juni 2021
Peserta Latsar,

Fajarriani Rahayu.K, Amd.Keb


19950926 201902 2 005

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
BAB I.......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 1
B. PROFIL INSTANSI........................................................................... 6
1. GAMBARAN UMUM ..................................................................... 6
2. VISI DAN MISI ORGANISASI ..................................................... 10
3. NILAI-NILAI ORGANISASI ......................................................... 14
C. ROLE MODEL................................................................................ 15
BAB II ....................................................................................................... 17
PERUMUSAN GAGASAN ....................................................................... 17
A. IDENTIFIKASI ISU ......................................................................... 17
B. DESKRIPSI ISU ............................................................................. 18
C. PENETAPAN CORE ISU ............................................................... 19
D. RUMUSAN ISU .............................................................................. 20
E. PENYEBAB ISU ............................................................................. 20
F. GAGASAN AKTUALISASI ............................................................. 22
BAB III ...................................................................................................... 23
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI ................................................... 23
A. Matrik Rancangan Aktualisasi ........................................................ 23
B. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS ....... 33
C. Matrik Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi ...................................... 35
D. Matrik Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS ................ 36
BAB IV ..................................................................................................... 37
PENUTUP ................................................................................................ 37
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ..................................... 38
DAFTAR REFERENSI ............................................................................ 42

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketenagaan UPT Puskesmas Buru tahun 2020 ..................... 7

Tabel 2.1 Analisis APKL ........................................................................ 20

Tabel 2.2 Analisis penyebab isi berdasarkan USG ............................... 22

Tabel 3.1 Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................ 23

Tabel 3.2 Matrik rekapitulasi rencana habituasi nilai-nilai dasar PNS .... 33

Tabel 3.3 Matrik Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi .............................. 35

Tabel 3.4 Matrik Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS ........ 36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Role Model ........................................................................ 15

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut UU ASN No. 5 Tahun 2014, ASN (Aparatur Sipil Negara)

adalah profesi bagi Pegawai Negri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN

diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam

suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai negeri adalah

pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh

pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,

atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Salah satu usaha Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk

menciptakan ASN yang memiliki kompetensi unggul dan selaras dengan

dinamika perkembangan zaman adalah melalui pendidikan dan pelatihan

prajabatan yang harus diikuti oleh semua calon ASN atau yang biasa kita

kenal dengan sebuatan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Pendidikan

dan Pelatihan Prajabatan yang harus diikuti oleh semua Calon ASN atau

Calon PNS bertujuan membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS yang

karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu

melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan

1
masyarakat. Nilai dasar yang dimaksud adalah akuntabilitas, nasionalisme,

etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut, maka

diharapkan CPNS dapat menjadi bibit-bibit ASN yang mampu membawa

perubahan bagi lingkungan kerja dan juga lingkungan sosialnya sehingga

dapat meningkatkan mutu pelaksanaan tugas jabatannya yang akhirnya

akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PNS. Melalui

serangkaian pembelajaran yang dilakukan, diharapkan para calon birokrat

ini akan memiliki wawasan kebangsaan, memiliki etika dan budaya kerja

yang baik, seluruh kegiatannya dapat dipertanggungjawabkan, memiliki

komitmen terhadap mutu dan bebas korupsi serta menyadari pentingnya

memberikan pelayanan prima.

Maka dari itu sebagai ASN yang berkerja di UPT Puskesmas Buru perlu

membuat rancangan aktualisasi dan kegiatan aktualisasi dengan

menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) khususnya di bidang pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Buru.

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2014,

Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang

secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut

menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja

secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Pelayanan Kesehatan Jiwa bagi setiap orang dan jaminan hak Orang

2
Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa

(ODGJ) belum dapat diwujudkan secara optimal. Hak ODMK dan ODGJ

sering terabaikan, baik secara sosial maupun hukum. Secara sosial masih

terdapat stigma di masyarakat sehingga keluarga menyembunyikan

keberadaan anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Hal ini

menyebabkan terbatasnya akses ODMK dan ODGJ terhadap layanan

kesehatan.

Selain itu, belum optimalnya pelayanan Kesehatan Jiwa secara tidak

langsung memengaruhi tingkat keberhasilan pembangunan kesehatan.

Sebagian besar ODGJ mengalami penurunan kesehatan secara fisik yang

akhirnya menurunkan produktivitas, baik dalam bekerja maupun dalam

beraktivitas sehari-hari. Secara keseluruhan gangguan Kesehatan Jiwa

memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan

meningkatkan beban dana sosial untuk kesehatan masyarakat.

Pelayanan Kesehatan Jiwa dimaksudkan untuk menjamin setiap orang

dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan kejiwaan

yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat

mengganggu Kesehatan Jiwa; menjamin setiap orang dapat

mengembangkan potensi kecerdasan; memberikan pelindungan dan

menjamin pelayanan Kesehatan Jiwa bagi ODMK dan ODGJ berdasarkan

hak asasi manusia; memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi,

komprehensif, dan berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif; menjamin ketersediaan dan keterjangkauan

3
sumber daya dalam Upaya Kesehatan Jiwa; meningkatkan mutu Upaya

Kesehatan Jiwa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi; dan memberikan kesempatan kepada ODMK dan ODGJ untuk

dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara

Indonesia.

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

nomor 54 tahun 2017 tentang penanggulangan pemasungan pada orang

dengan gangguan jiwa Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya

disingkat ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran,

perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan

gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat

menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang

sebagai manusia

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

43 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan bahwa

setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar, selain itu pelayanan kesehatan

terhadap ODGJ termasuk dalam indikator keluarga sehat untuk mendukung

program Indonesia sehat melalui pendekatan keluarga.

Kesehatan jiwa dan kemiskinan berinteraksi dalam siklus negatif.

Kemiskinan meningkatkan risiko gangguan jiwa dengan peningkatan stres,

pengucilan sosial, malnutrisi, kekerasan, dan trauma. Sementara,

gangguan jiwa meningkatkan risiko kemiskinan melalui peningkatan

4
pengeluaran kesehatan, penurunan produktivitas, stigma, dan kehilangan

pekerjaan.

Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma,

diskriminasi dan marginalisasi. Stigma dapat mengakibatkan penderita

tidak mencari pengobatan yang sebenarnya sangat mereka butuhkan atau

mereka akan mendapatkan pelayanan yang bermutu rendah. Marginalisasi

dan diskriminasi dapat meningkatkan risiko kekerasan pada hak-hak

individu, hak politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Beberapa tahun yang lalu di wilayah kerja UPT Puskesmas Buru

tepatnya di kelurahan Buru, telah terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan

oleh seorang ODGJ pada abang kandungya dengan menggunakan benda

tajam. ODGJ tersebut menggunakan parang mencelakai tangan korban

sehingga tangan korban harus diamputasi. Sampai saat ini ODGJ tersebut

masih terus dalam tahap pengobatan. Berdasarkan data yang diperoleh

dari laporan P2 kesehatan jiwa, jumlah kasus kesehatan jiwa di UPT

Puskesmas Buru tahun 2020 adalah 41 orang, sementara itu jumlah kasus

ODGJ berat di UPT Puskesmas Buru pada tahun 2020 adalah 13 orang.

UPT Puskesmas Buru merupakan fasilitas pelayanan kesehatan di

Kecamatan Buru. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang

digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Melalui media

informatif tentang kesehatan jiwa diharapkan mampu meningkatkan

5
pengetahuan masyarakat dan pasien ODGJ dapat terdeteksi secara dini.

Berdasarkan data di atas, maka penulis tertarik untuk meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa melalui media informatif

UPT Puskesmas Buru.

B. PROFIL INSTANSI
1. GAMBARAN UMUM
UPT Puskesmas Buru merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat

pertama yang terletak di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. UPT

Puskesmas Buru berlokasi di Jalan M. Rasip-Kandis RW 009 RT 001,

Kelurahan Buru, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun. Wilayah kerja UPT

Puskesmas Buru terdiri dari 2 kelurahan, 2 desa, 29 RT, dan 63 RW.

Kelurahan Buru dan Kelurahan Lubuk Puding terletak di Pulau Buru,

sedangkan Desa Tanjung Batu Kecil dan Desa Tanjung Hutan terletak di

Pulau Gunung Papan.

Secara geografis wilayah Kerja UPT Puskesmas Buru Kecamatan Buru

terletak antara N 0o53’52.854” dan E 103o29’56.3532” . Dengan luas

wilayah 7.265 Ha dan luas perairan 1.135 Ha. yang terdiri dari 2 Kelurahan,

2 Desa, 29 RW dan 64 RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Pulau Pandan dan Pulau Parit

(KecamatanTg.Balai)

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Pulau Belat (Kecamatan

Tg.Berlian).

6
Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Papan (Kecamatan Tg.

Berlian).

Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Durian (Kecamatan Moro).

b. Sumber Daya Puskesmas

Data ketenagaan UPT Puskesmas Buru 2020 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Ketenagaan UPT Puskesmas Buru Tahun 2020


NO JENIS KETENAGAAN JLH
PNS PTT CPNS HK BOK NS TKS
Dokter
1
Dokter Umum 4 2 1 1
Dokter Gigi 1 1
2 Keperawatan
S 1 Ners
S1
D III 6 5 1
SPK 1 1
Perawat Gigi 1 1
3 Bidan
D III 18 7 2 4 5
P2B
4 Farmasi
Apoteker
Asisten Apoteker 1 1
5 Kesmas 1 1
6 Kesling 1 1
7 Gizi 2 1 1
8 Keterapian Fisik
9 Keteknisan Medis
Analis :
Labor : 1 1
AKL :
10 Lain – lain

7
Administrasi
Perkantoran :
S 1 / D III 2 1 1
SMA/SMU 3 1 2
SLTP
SD
Sopir :
SMA/SMU 1 1
SLTP
SD
Rumah Tangga :
Cleaning Servis
SMA/SMU 2 2
SLTP 1 1
SD
Satpam :
ABK Kapal :
JUMLAH TOTAL 46 11 4 8 18 3 1 1
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah status sumber daya manusia
kesehatan di Puskesmas Buru sebagai berikut :
1. PNS : 19 Orang
2. PTT : 4 Orang
3. Honor Daerah : 0 Orang
4. Honor Kontrak : 18 Orang
5. Nusantara Sehat : 1 Orang
6. TKS : 1 Orang
7. BOK : 3 Orang
Jumlah Total : 46 Orang

c. Program Puskesmas

Program/ upaya kesehatan yang dijalankan oleh UPT

Puskesmas Buru adalah:

1) Upaya kesehatan masyarakat (UKM)

8
Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM)

adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,kelompok,dan

masyarakat. Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 (dua)

kelompokyaitu UKM esensisal dan UKM pengembangan

a. UKM esensial

1) Promosi kesehatan dan UKS

2) Kesehatan lingkungan

3) KIA/KB yang bersifat UKM

4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM

5) Pencegahan dan pengendalian penyakit

6) Perawatan kesehatan masyarakat

d. UKM Pengembangan

1) Posyandu Lansia

2) Posbindu penyakit tidak menular (PTM)

3) Program kesehatan jiwa

4) Program yankestrad

5) Program Upaya Kesjaor

6) Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

7) Program Usaha Kesehatan Gigi masyarakat Desa

(UKGMD)

9
2. Upaya kesehatan perorangan (UKP)

Merupakan suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan

pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan

pencegahan dan penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan

perorangan. UKP di UPT Puskesmas Buru dilaksanakan dalam

bentuk rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan

kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA-KB (yang bersifat

UKP), pelayanan gizi yang bersifat UKP, pelayanan kefarmasian

dan pelayanan laboratorium.

c. Tugas Pokok Bidan

Berdasarkan keputusan menteri pendayagunaan aparatur Negara

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 36 tahun 2019 tentang

jabatan fungsional bidan menyebutkan bahwa Jabatan Fungsional Bidan

adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan

wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan asuhan kebidanan.

2. VISI DAN MISI ORGANISASI


a. Visi
Gambaran masa depan masyarakat Kabupaten Karimun yang ingin dicapai

adalah KARIMUN SEHAT melalui visi UPT Puskesmas Buru yaitu

“Terwujudnya kecamatan Buru yang sehat melalui pelayanan

Kesehatan yang Optimal”, artinya masyarakat Kabupaten Karimun

10
khususnya wilayah kerja UPT Puskesmas Buru harus hidup dalam

lingkungan yang sehat, mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS), mampu memilih, menjangkau, dan memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga memiliki derajat

kesehatan yang optimal.

b. Misi
Misi mencermikan peran, fungsi, dan kewenangan seluruh jajaran

organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kecamatan Buru yang

bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan kesehatan Kecamatan Buru. Untuk mewujudkan visi

tersebut ada 3 (Tiga) misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas

kesehatan di UPT Puskesmas Buru, yaitu :

1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

2) Memelihara dan meningkatkan pelayanan yang bermutu, merata dan

terjangkau.

3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

a. Sasaran

Sasaran pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan Karimun

Sehat adalah :

a) Meningkatnya kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan,

kontribusi positif sektor lain terhadap kesehatan, upaya penanggulanan

dampak negatif terhadap kesehatan serta meningkatnya perilaku dan

11
lingkungan hidup yang kondusif bagi terwujudnya masyarakat yang

sehat

b) Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan

memperbaiki keadaan kesehatannya serta menjangkau pelayanan

kesehatan yang layak sesuai kebutuhan

c) Meningkatnya upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM), swasta

serta jumlah anggota masyarakat yang memanfaatkan upaya

kesehatan.

d) Meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan diri, melahirkan

ditolong oleh tenaga kesehatan, jumlah bayi yang memperoleh

imunisasi lengkap, ASI eksklusif, jumlah anak balita ditimbang setiap

bulan, jumlah PUS peserta KB, jumlah penduduk dengan makanan

beraneka ragam, jumlah penduduk yang buang air besar di jamban,

jumlah penduduk yang memperoleh air bersih, jumlah rumah yang

memenuhi syarat kesehatan, jumlah penduduk berolahraga dan

istirahat teratur, jumlah keluarga yang menjalankan komunikasi dengan

baik, jumlah keluarga yang menjalankan ajaran agama dengan baik,

jumlah penduduk yang tidak merokok dan tidak minum minuman

keras/obat dan zat adiktif lainnya, jumlah keluarga yang tidak

berhubungan seks bebas serta penduduk yang menjadi peserta JPKM

e) Meningkatnya budaya lingkungan sehat yaitu antaranya TTU sehat,

rumah dan bangunan sehat, sarana sanitasi, air minum, pembuangan

limbah, lingkungan sosial termasuk pergaulan sehat, kemanan

12
lingkungan serta berbagai standar dan peraturan perundang-undangan

yang mendukung lingkungan sehat.

f) Meningkatnya jumlah sarana kesehatan yang bermutu dan terjangkau,

cakupan pelayanan kesehatan, penggunaan obat generik, penggunaan

obat secara rasional, pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif

serta ketersediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan

g) Meningkatnya sistem informasi pembangunan kesehatan dan keluarga

berencana serta kemampuan daerah dalam pelaksanaan

desentaralisasi pembangunan kesehatan, kepemimpinan dan

manajemen kesehatan serta peraturan perundang-undangan yang

mendukung pembangunan kesehatan

h) Meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi

dan ibu, menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit, menurunnya

angka kecacatan dan ketergantungan, meningkatnya status gizi

masyarakat dan menurunnya angka fertilitas

b. Strategi

a) Pemantapan manajemen kesehatan di kecamatan

b) Konsolidasi seluruh sumber daya yang ada termasuk budaya kerja

sumber daya manusia

c) Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan

keluarga menuju kemandirian masyarakat yang bertumpu pada potensi

yang ada

13
d) Pemantapan kapasitas dan mutu pelayanan kesehatan melalui

pendayagunaan potensi seluruh sumber daya yang ada dengan

pendekatan paradigma sehat

e) Meningkatkan advokasi dan kemitraan kepada seluruh stakeholder

dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

f) Memantapkan sistem informasi manajemen, sehingga setiap

pengambilan keputusan selalu berdasarkan fakta

g) Mengembangkan sistem pembiayaan yang serasi dan sesuai

kemampuan bayar masyarakat

3. NILAI-NILAI ORGANISASI
Adapun moto atau nilai yang dipegang oleh puskesmas adalah BURU.

1) Bersih dari kepentingan pribadi

2) Unggul Berkompeten dalam melaksanakan tugas sebagai fasilitas

kesehatan tingkat pertama

3) Rajin dan konsisten dalam melayani masyarakat

4) Akuntabilitas Bertanggung jawab dalam melayani masyarakat

14
C. ROLE MODEL

Gambar 1.1 Role Model

Tokoh yang menjadi role model peserta yaitu dr. Dapot

Nainggolan. Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari

kata role model adalah teladan. Peserta memilih dr. Dapot

Nainggolan sebagai role model atau panutan peserta yang patut

diteladani dalam menjalani fungsi peran dan kedudukan sebagai

Aparatur Sipil Negara. dr. Dapot Nainggolan merupakan Kepala UPT

Puskesmas Buru yang sudah menjabat kurang lebih selama 17

tahun.

Di mata peserta beliau adalah sosok yang memiliki karakter yang

ramah, sopan dan santun, memiliki disiplin yang tinggi, komitmen,

tanggung Jawab, integritas, dan kepedulian. Teladan yang beliau

tunjukkan sebagai pemimpin sejalan dengan nilai-nilai dasar ASN

yaitu nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

15
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang tercermin dalam kinerja

beliau. Sebagai seorang ASN, beliau adalah sosok yang berjiwa

kepemimpinan, taat pada aturan, berorientasi mutu, profesional

ketika memberikan pelayanan, dan tanggung jawab untuk

melakukan perubahan dalam organisasi. Pembawaan pribadi beliau

yang sederhana dan hangat namun menunjukkan totalitas dan

kualitas dalam bekerja turut menjadikan beliau sebagai salah satu

sosok yang pantas untuk diteladani.

Oleh karena itu peserta bertekat dan berkomitmen untuk

menjalankan fungsi, tugas dan peran ASN dalam keseharian dengan

mengimplentasikan sikap dan perilaku yang dr. Dapot Nainggolan

miliki.

16
BAB II
PERUMUSAN GAGASAN

A. IDENTIFIKASI ISU
Analisis isu merupakan masalah yang terjadi di dalam suatu organisasi

atau pelayanan publik yang belum ditemukan pemecahan masalahnya. Isu

menunjukkan suatu kesenjangan antara praktik organisasi maupun layanan

publik terhadap harapan-harapan para stakeholder. Secara garis besar isu

dapat diartikan sebagai suatu hal yang terjadi baik di dalam ataupun di luar

organisasi yang jika tidak ditangani segera dengan efektif dan efisien akan

menimbulkan masalah terhadap organisasi tersebut. Adapun tujuan dari

dilakukan analisis isu adalah laporan aktualisasi.

Berdasarkan dengan rancangan isu di lingkungan kerja peserta selama

2 (dua) tahun 2 (dua) bulan, berdasarkan kegiatannya dengan Manajemen

ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik peserta

menemukan beberapa isu sebagai berikut :

1. Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa

2. Ketidakpatuhan minum obat pada pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa

(ODGJ) berat

3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan tradisional di UPT Puskesmas

Buru

17
B. DESKRIPSI ISU
1. Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan P2 kesehatan jiwa,

jumlah kasus kesehatan jiwa di UPT Puskesmas Buru tahun 2020 adalah

41 orang, sementara itu jumlah kasus ODGJ berat di UPT Puskesmas Buru

pada tahun 2020 adalah 13 orang. Seseorang dengan gangguan jiwa

berhadapan dengan stigma, diskriminasi dan marginalisasi. Upaya

pelayanan kesehatan jiwa di UPT Puskesmas Buru sudah cukup baik,

namun masih belum ada media informatif tentang kesehatan jiwa untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa sehingga

pasien ODGJ dapat terdeteksi secara dini. Masalah tersebut berkaitan

dengan Pelayanan Publik. Jika masalah ini tak terselesaikan akan

mengakibatkan stigma, diskriminasi dan marginalisasi di masyarakat.

2. Ketidakpatuhan minum obat pada pasien Orang Dengan Gangguan

Jiwa (ODGJ) berat

Melalui upaya kesehatan jiwa pasien ODGJ berat akan didata dan

diberikan pengobatan rutin. Pasien ODGJ diberikan obat melalui

Puskesmas dan atau di rujuk ke RSUD. Pasien akan mendapatkan obat

rutin perbulannya untuk mengontrol kesehatan jiwanya. Namun, di

lapangan saat monitoring banyak sekali ditemukan kendala keluarga pasien

yang tidak bisa memberikan obat rutin kepada pasien karna kondisi dari

pasiennya. Sehingga obat yang diberikan tidak tepat dosis dan tepat waktu.

Obat yang seharusnya habis dalam sebulan terkadang masih bersisa.

Sehingga pengobatan untuk penyembuhan pasien menjadi tidak maksimal.

18
Masalah tersebut berkaitan dengan Pelayanan Publik. Jika masalah ini tak

terselesaikan maka pengobatan pada pasien ODGJ tidak maksimal.

3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan tradisional di UPT Puskesmas

Buru

Pelayanan kesehatan tradisional di UPT Puskesmas Buru masih belum

berjalan semestinya. Pelayanan kesehatan tradisional salah satunya

pelayanan akupresure belum ada di gedung maupun diluar gedung. Begitu

juga pemanfaatan TOGA belum berjalan. Masyarakat belum mendapatkan

pelayanan akupresure dan pemanfaatan TOGA. Masalah tersebut

berkaitan dengan Pelayanan Publik dan Manajemen ASN. Jika masalah ini

tak terselesaikan maka masyarakat tidak bisa menyelesaikan masalah

kesehatan ringan yang seharusnya bisa diselesaikan secara mandiri oleh

masyarakat.

C. PENETAPAN CORE ISU


Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, maka akan

dilakukan analisis isu berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur

menggunakan metode APKL. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan

metode APKL ini adalah Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/

Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan.

Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks

sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan

artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya

isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.

Analisis APKL mengunakan rentang nilai berupa matrik skor yaitu 1-5 yang

19
menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat

mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.

Dengan menggunakan metode APKL tersebut, diperoleh hasil analisis

isu sebagai berikut:

Tabel 2.1 Analisis APKL

NO ISU FAKTOR TOTAL


A P K L
1 Kurang optimalnya publikasi tentang 5 5 4 4 18
kesehatan jiwa
2 Ketidakpatuhan minum obat pada 4 4 4 4 16
pasien Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) berat
3 Belum optimalnya pelayanan 4 4 3 4 15
kesehatan tradisional di UPT
Puskesmas Buru
pelayanan

Berdasarkan analisis APKL yang telah dilaksanakan , terlihat bahwa isu

mengenai “Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa“ memiliki

peringkat tertinggi dengan skor 18 point.

D. RUMUSAN ISU
Berdasarkan hasil analisis prioritas masalah yang telah dilakukan,

maka isu yang diangkat menjadi prioritas untuk diselesaikan adalah

“Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa di UPT Puskesmas

Buru Tahun 2021”.

E. PENYEBAB ISU
“Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa di UPT

Puskesmas Buru Tahun 2021”

Disebabkan Oleh :

20
1. Kurangnya media informatif tentang kesehatan jiwa

2. Kurangnya sosialisasi tentang kesehatan jiwa

3. Karakter masyarakat mengkaitkan dengan mistis

Berdasarkan isu “Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa

di UPT Puskesmas Buru Tahun 2021” maka diidentifikasi penyebab isu

lebih lanjut menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Metode USG menitikberatkan pada beberapa penilaian, yaitu:

a. Urgency (U) berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan masalah. Semakin mendesak suatu masalah

untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.

b. Seriousness (S) berkaitan dengan dampak dan pengaruh dari masalah

yang ada. Dampak yang menimbulkan kerugian, seperti menurunnya

produktivitas atau terancamnya keselamatan jiwa manusia. Semakin

besar dampak suatu masalah maka semakin serius masalah tersebut.

c. Growth (G) berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan

memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani.

Tingkat urgency, seriousness dan growth ini kemudian diukur dengan

rentang nilai 1-5 dengan ketentuan sebagai berikut :

1 = sangat kecil
2 = kecil
3 = sedang
4 = besar
5 = sangat besar
Hasil analisis penetapan kriteria menggunakan metode USG dapat

diliat melalui table analisis berikut

21
Tabel 2.2 Analisis penyebab isu berdasarkan USG
No Masalah U S G Jumlah Ranking
.
1. Kurangnya media informatif 4 5 4 13 I
tentang kesehatan jiwa

2. Kurangnya sosialisasi tentang 4 4 3 11 II


kesehatan jiwa

3. Karakter masyarakat 4 3 3 10 III


mengkaitkan dengan mistis

Berdasarkan nilai USG yang tertinggi pada tabel di atas, maka

penyebab isu yang dipilih adalah: “Kurangnya media informatif tentang

kesehatan jiwa”

F. GAGASAN AKTUALISASI
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan
jiwa
Gagasan inovatif Pemecahan Isu : “Optimalisasi publikasi tentang

kesehatan jiwa melalui media informatif di UPT Puskesmas Buru”

22
BAB III
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
A. Matrik Rancangan Aktualisasi
a. Unit Kerja : UPT Puskesmas Buru

b. Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya publikasi tentang kesehatan jiwa


c. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi publikasi tentang kesehatan jiwa melalui media informatif di UPT

Puskesmas Buru

Tabel 3.1 Matrik Rancangan Aktualisasi


Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
Organisasi
1 Konsultasi kepada 1. Menyiapkan bahan Bahan bahan Peserta menyiapkan rancangan 1. Kegiatan konsultasi 1. Kegiatan
pimpinan terkait konsultasi berupa konsultasi dan jadwal kegiatan dengan terkait optimalisasi konsultasi
pelaksanaan kegiatan rancangan dan jadwal (rancangan dan cermat dan teliti dalam publikasi tentang optimalisasi
optimalisasi publikasi kegiatan yang akan jadwal menyiapkan bahan semua data kesehatan jiwa publikasi tentang
tentang kesehatan jiwa dilaksanakan kegiatan) dengan mandiri dan kerja keras melalui media kesehtan jiwa
melalui media serta tidak memanipulasi data, informatif di UPT melalui media
informatif di UPT dan menyampaikan semua data Puskesmas Buru informatif di UPT
Puskesmas Buru apa adanya (Anti Korupsi) sesuai dengan visi Puskesmas Buru
puskesmas untuk dilakukan dengan

23
23
2. Melakukan konsultasi Bertemu Peserta menemui pimpinan memberikan benar dan
dan meminta pimpinan sesuai waktu yang disepakati pelayanan kesehatan bertanggung
persetujuan dibuktikan (Akuntabilitas) dan yang optimal kepada jawab dengan
pelaksanaan aktualisasi dengan foto- menyampaikan rancangan dan mayarakat. moto puskesmas
di UPT Puskesmas foto kegiatan jadwal kegiatan kepada 2. Kegiatan konsultasi yakni menjadi
Buru (dokumentasi) pimpinan dengan sopan dan terkait optimalisasi puskesmas yaitu
Konsultasi santun (Etika Publik) Pada saat publikasi tentang Rajin dan
dilakukan peserta melaksanakan konsultasi kesehatan jiwa Akuntabilitas
dibuktikan dengan atasan tentang melalui media 2. Pelaksanaan
dengan pemantapan rencana kegiatan informatif di UPT kegiatan yang
lembaran denngan musyawarah Puskesmas Buru benar dan jujur
catatan (nasionalisme) rencana kegiatan sejalan dengan misi sejalan dengan
konsultasi secara efektif dan efisien dengan puskesmas untuk moto puskesmas
Mendapat (Komitmen mutu) Membuat meningkatkan untuk bekerja
persetujuan notulen selama konsultasi kesehatan individu dengan Bersih
pimpinan berlangsung, Mencatat poin- maupun masyarakat
dibuktikan dengan poin penting hasil diskusi
lembar
persetujuan
pelaksanaan
aktualisasi yang
telah
ditandatangai oleh
Pimpinan

2 Membuat media 1. Menyusun dan Draft standing Peserta menyusun draft standing 1. Kegiatan Membuat 1. Kegiatan
informasi berupa mendesain draft banner banner dengan tanggung jawab media informasi Membuat media
standing banner tentang standing banner dan berintegritas (Akuntabilitas) berupa standing informasi berupa
kesehatan jiwa dengan kembali Mempelajari banner tentang standing banner
materi kesehatan jiwa dari kesehatan jiwa tentang
sumber yang valid sejalan dengan visi kesehatan jiwa

24
Mencantumkan referensi dalam UPT Puskesmas sejalan dengan
menyiapkan bahan semua data Buru yaitu moto atau nilai
dengan mandiri dan kerja keras memberikan yang dipegang
serta tidak memanipulasi data, pelayanan kesehatan UPT Puskesmas
dan menyampaikan semua data yang optimal Buru yaitu
apa adanya (Anti Korupsi). 2. Kegiatan Membuat Unggul
Medesain standing banner media informasi berkompeten
dengan efektif dan efisien berupa standing dalam
(Komitmen mutu) dengan banner tentang melaksanakan
menampilkan point- point kesehatan jiwa tugas sebagai
penting dari materi, isi materi sejalan dengan misi fasilitas
standing banner yang singkat UPT Puskesmas kesehatan tingkat
padat dan jelas serta menarik Buru yaitu pertama
menodorong 2. Kegiatan
2. Meminta izin dengan Bertemu Peserta menemui pimpinan kemandirian Membuat media
atasan pembuatan pimpinan sesuai waktu yang disepakati masyarkat untuk informasi berupa
standing banner dibuktikan (Akuntabilitas) dengan sopan hidup sehat standing banner
dengan foto- dan santun (Etika Publik) peserta 3. Kegiatan Membuat tentang
foto kegiatan kerjasama dan konsultasi dengan media informasi kesehatan jiwa
(dokumentasi) atasan tentang pemantapan berupa standing sejalan dengan
standing banner (Nasionalisme) banner tentang moto atau nilai
kesehatan jiwa yang dipegang
Konsultasi sejalan dengan misi UPT Puskesmas
dilakukan UPT Puskesmas Buru yaitu
dibuktikan Buru yaitu Akuntabilitas
dengan memilihara dan bertanggung
lembaran meningkatkan jawab dalam
catatan kesehatan individu, melayani
konsultasi keluarga dan masyarakat

25
3. Mencetak standing Standing banner Peserta bekerja sama dengan masyarakat beserta
banner ke tempat reklame yang sudah dicetak pihak reklame saling lingkungannya
menghormati dan menghargai
mitra kerja untuk mencetak
Dokumentasi saat standing banner yang
mencetak standing berkualitas (Nasionalisme)
banner

4. Memasang standing Dokumentasi Peserta memasang standing


banner sesuai lokasi standing banner banner di tempat yang efektif
yang telah ditentukan yang telah dipasang yaitu ruang tunggu UPT
Puskesmas Buru (Komitmen
mutu)

3 Membuat media 1. Mencari dan Materi yang sudah Peserta menyusun draft leaflet 1. Kegiatan Membuat 1. Kegiatan
informasi berupa leaflet mempelajari materi diperoleh dan siap dengan tanggung jawab dan media informasi Membuat media
tentang kesehatan jiwa kesehatan jiwa untuk dipelajari berintegritas (Akuntabilitas) berupa leaflet informasi berupa
dengan kembali Mempelajari tentang kesehatan leaflet tentang
materi kesehatan jiwa dari jiwa sejalan dengan kesehatan jiwa
sumber yang valid visi UPT Puskesmas sejalan dengan
Mencantumkan referensi dalam Buru yaitu moto atau nilai
menyiapkan bahan semua data memberikan yang dipegang
2. Mendesain draft leaflet Draft leaflet Mendesain leaflet dengan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas
mandiri dan kerja keras serta yang optimal Buru yaitu
tidak memanipulasi data, dan 2. Kegiatan Membuat Unggul
menyampaikan semua data apa media informasi berkompeten
adanya (Anti Korupsi). berupa leaflet dalam
Medesain leaflet dengan tentang kesehatan melaksanakan
inovatif, efektif dan efisien jiwa sejalan dengan tugas sebagai
(Komitmen mutu) dengan misi UPT fasilitas
menampilkan point- point Puskesmas Buru

26
penting dari materi, isi materi yaitu menodorong kesehatan tingkat
leaflet yang singkat padat dan kemandirian pertama
jelas serta menarik) masyarkat untuk 2. Membuat media
hidup sehat informasi berupa
3. Meminta izin kepada Bertemu Peserta menemui pimpinan
3. Kegiatan Membuat leaflet tentang
atasan untuk pimpinan sesuai waktu yang disepakati
media informasi kesehatan jiwa
pembuatan leaflet dibuktikan (Akuntabilitas) dengan sopan
berupa leaflet sejalan dengan
dengan foto- dan santun (Etika Publik) peserta
tentang kesehatan moto atau nilai
foto kegiatan kerjasama dan konsultasi dengan
jiwa sejalan dengan yang dipegang
(dokumentasi) atasan tentang pemantapan
misi UPT UPT Puskesmas
Konsultasi leaflet yang telah dibuat
Puskesmas Buru Buru yaitu
dilakukan (Nasionalisme)
yaitu memilihara Akuntabilitas
dibuktikan dan meningkatkan bertanggung
dengan kesehatan individu, jawab dalam
lembaran keluarga dan melayani
catatan masyarakat beserta masyarakat
konsultasi lingkungannya
4. Mencetak leaflet Leaflet tentang Peserta bekerja sama dengan
kesehatan jiwa pihak percetakan saling
yang sudah dicetak menghormati dan menghargai
mitra kerja untuk mencetak
leaflet yang berkualitas
(Nasionalisme)
5. Meletakkan leaflet di Dokumentasi saat Peserta bekerja sama dengan
bagian informasi membagikan leaflet rekan kerja dibagian pendaftaran
puskesmas dan untuk membagikan leaflet
membagikan leaflet (Nasionalisme) membagikan
kepada masyarakat leaflet dengan efisien kepada
yang berkunjung ke pasein yang berkunjung
Puskesmas Buru (Komitmen mutu)

27
4 Menampilkan/memutar 1. Mencari dan Video learning Peserta mencari dan 1. Kegiatan 1. Kegiatan
video learning mempelajari materi kesehatan jiwa mempelajari materi pada video Menampilkan/memu Menampilkan/me
kesehatan jiwa pada TV kesehatan jiwa dalam dengan tanggung jawab dan tar video learning mutar video
ruang tunggu UPT bentuk video berintegritas (Akuntabilitas) kesehatan jiwa pada learning
Puskesmas Buru dengan kembali Mempelajari TV ruang tunggu kesehatan jiwa
materi kesehatan jiwa dari UPT Puskesmas pada TV ruang
sumber yang valid Buru yaitu tunggu sejalan
Mencantumkan referensi dalam memberikan dengan moto atau
menyiapkan bahan semua data pelayanan kesehatan nilai yang
dengan mandiri dan kerja keras yang optimal dipegang UPT
serta tidak memanipulasi data, 2. Kegiatan Puskesmas Buru
dan menyampaikan semua data Menampilkan/memu yaitu Unggul
apa adanya (Anti Korupsi). tar video learning berkompeten
kesehatan jiwa pada dalam
2. Meminta izin kepada Bertemu Peserta menemui pimpinan TV ruang tunggu melaksanakan
atasan untuk memutar pimpinan sesuai waktu yang disepakati UPT Puskesmas tugas sebagai
video learning dibuktikan (Akuntabilitas) dengan sopan Buru yaitu fasilitas
kesehatan jiwa di TV dengan foto- dan santun (Etika Publik) peserta menodorong kesehatan tingkat
ruang tunggu UPT foto kegiatan kerjasama dan konsultasi dengan kemandirian pertama
Puskesmas Buru (dokumentasi) atasan tentang video yang telah masyarkat untuk 2. Kegiatan
Konsultasi dipilih (Nasionalisme) hidup sehat Menampilkan/me
dilakukan 3. Kegiatan mutar video
dibuktikan Menampilkan/memu learning
dengan tar video learning kesehatan jiwa
lembaran kesehatan jiwa pada pada TV ruang
catatan TV ruang tunggu tunggu sejalan
konsultasi UPT Puskesmas dengan moto atau

28
3. Bekerja sama dengan Dokumentasi saat Peserta bekerja sama dengan Buru yaitu nilai yang
rekan kerja untuk bermusyawarah rekan kerja saling menghormati memilihara dan dipegang UPT
memutar video dengan rekan kerja dan menghargai mitra kerja meningkatkan Puskesmas Buru
learning kesehatan untuk memutar video learning kesehatan individu, yaitu
jiwa di ruang tunggu kesehatan jiwa (Nasionalisme) keluarga dan Akuntabilitas
UPT Puskesmas Buru masyarakat beserta bertanggung
lingkungannya jawab dalam
4. Memutar video Dokumentasi Peserta memutar video learning melayani
learning kesehatan pasien sedang kesehatan jiwa dengan efisien masyarakat
jiwa di TV ruang menonton video yaitu video yang singkat padat
tunggu UPT learning kesehatan jelas dan menarik di ruangan
Puskesmas pada pasien tunggu berobat (Komitmen
berkunjung ke UPT mutu)
Puskesmas Buru
5 Mempublikasikan 1. Mencari dan Materi berkaitan Peserta mencari materi dengan 1. Kegiatan 1. Kegiatan
informasi tentang mempelajari materi tentang kesehatan tanggung jawab dan Mempublikasikan Mempublikasikan
kesehatan jiwa melalui kesehatan jiwa jiwa berintegritas (Akuntabilitas) informasi tentang informasi tentang
facebook UPT (termasuk leaflet) dengan kembali Mempelajari kesehatan jiwa kesehatan jiwa
Puskesmas Buru materi kesehatan jiwa dari melalui facebook melalui facebook
sumber yang valid UPT Puskesmas UPT Puskesmas
Mencantumkan referensi dalam Buru yaitu Buru sejalan
menyiapkan bahan semua data memberikan dengan moto atau
dengan mandiri dan kerja keras pelayanan kesehatan nilai yang
serta tidak memanipulasi data, yang optimal dipegang UPT
dan menyampaikan semua data 2. Kegiatan Puskesmas Buru
apa adanya (Anti Korupsi). Mempublikasikan yaitu Unggul
Memabagikan postingan materi informasi tentang berkompeten
kesehatan jiwa dengan efektif kesehatan jiwa dalam
dan efisien (Komitmen mutu) melalui facebook melaksanakan
dengan menampilkan point- UPT Puskesmas tugas sebagai

29
point penting dari materi, yang Buru yaitu fasilitas kesehatan
singkat padat dan jelas serta menodorong tingkat pertama
menarik kemandirian 2. Kegiatan
masyarkat untuk Mempublikasikan
hidup sehat informasi tentang
3. Kegiatan kesehatan jiwa
Mempublikasikan melalui facebook
informasi tentang UPT Puskesmas
kesehatan jiwa Buru sejalan
melalui facebook dengan moto atau
2. Meminta izin kepada Bertemu Peserta menemui pimpinan UPT Puskesmas nilai yang
atasan untuk pimpinan sesuai waktu yang disepakati
Buru yaitu dipegang UPT
membagikan informasi dibuktikan (Akuntabilitas) meminta izin
memelihara dan Puskesmas Buru
tentang kesehatan jiwa dengan foto- kepada pimpinan dengan sopan meningkatkan yaitu
melalui akun facebook foto kegiatan dan santun (Etika Publik) Pada pelayanan yang Akuntabilitas
UPT Puskesmas Buru (dokumentasi) saat peserta melaksanakan bermutu, merata dan bertanggung
Konsultasi konsultasi dengan atasan dengan terjangkau jawab dalam
dilakukan diskusi (Nasionalisme) 4. Kegiatan melayani
dibuktikan Mempublikasikan masyarakat
dengan informasi tentang
lembaran kesehatan jiwa
catatan melalui facebook
konsultasi UPT Puskesmas
3. Berkerjasama dengan Dokumentasi saat Peserta bekerja sama dengan Buru yaitu
rekan kerja (admin) berdiskusi dengan rekan kerja saling menghormati memilihara dan
akun facebook UPT rekan kerja dan menghargai mitra kerja meningkatkan
Puskesmas Buru untuk memposting materi yang kesehatan individu,
telah disepakati (Nasionalisme) keluarga dan

30
4. Membagikan informasi Screenshoot Peserta memposting informasi masyarakat beserta
tentang kesehatan jiwa Postingan facebook yang benar tidak memanipulasi lingkungannya
melalui postingan akun UPT Puskesmas data, dan menyampaikan semua
facebook UPT Buru mengenai data apa adanya (Anti Korupsi).
kesehatan jiwa Membagikan materi yang
inovatif, efektif dan efisien
(Komitmen mutu) dengan
menampilkan point- point
penting dari materi, isi materi
leaflet yang singkat padat dan
jelas serta menarik)
Menunjukkan sikap peduli (Anti
korupsi) dengan menjawab
pertanyaan secara jelas tanpa
membedakan (Akuntabilitas)
jika ada yang memberikan
pertanyaan pada kolom
komentar dengan kalimat yang
santun dan ramah (Etika public)

6 Menyusun laporan 1. Mengumpulkan dan Draft data dan Peserta menyusun laporan dan 1. Dengan melakukan 1. Dengan
kegiatan mengolah data laporan mengolah data dengan tanggung pembuatan laporan melakukan
kegiatan jawab dan berintegritas kegiatan akan pembuatan
(Akuntabilitas) mandiri dan berkontribusi dalam laporan kegiatan
kerja keras serta tidak mewujudkan visi diharapkan dapat
memanipulasi data, dan UPT Puskesmas mewujudkan
menyampaikan semua data apa Buru yaitu moto atau nilai
adanya (Anti Korupsi). Laporan terwujudnya yang dipegang
kegiatan hasil berkonsultasi kecamatan Buru UPT Puskesmas
dengan atasan (Nasionalisme) yang sehat melalui Buru yaitu bersih
laporan kegiatan yang jujur dari kepentingan

31
tanpa ada rekayasa, profesional pelayanan kesehatan pribadi, unggul,
dan tanggung jawab (Etika yang optimal rajin,
publik) yang efektif dan efisien 2. Dengan melakukan Akuntabilitas dan
(Komitmen mutu) dengan pembuatan laporan bertanggung
menampilkan point- point kegiatan akan jawab
penting dari materi, isi materi berkontribusi dalam
standing banner yang singkat mewujudkan misi
padat dan jelas serta menarik UPT Puskesmas
Buru yaitu
2. Mencetak laporan Laporan kegiatan Peserta mencetak laporan memelihara dan
kegiatan aktualisasi yang efektif, efisien, agar dokumen meningkatkna
sudah dicetak yang jelas untuk dibaca dan foto pelayanan yang
yang peserta ambil jelas untuk bermutu, merata dan
dilihat. terjangkau

3. Pemaparan hasil Dokumentasi saat Peserta mempresentasikan


kegiatan kepada atasan mempresentasikan kegiatan aktualisasi dengan
hasil kegiatan dengan tanggung jawab,
kepada atasan transparan dan berintegritas
(Akuntabilitas) dengan sopan
dan santun (Etika Publik) mulai
dari awal hingga akhir secara
teliti, baik kegiatan tersebut
terlaksana ataupun tidak yang
hasilnya akan peserta laporkan
ke atasan secara jujur dan
tanggung jawab (Anti korupsi)

32
B. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 3.2 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS

KEGIATAN KEGIATAN
NILAI KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V
NO INDIKATOR NILAI I VI TOTAL
DASAR
I II I II III IV I II III IV V I II III IV I II III IV I II III
Transaparan 1
Keadilan 1
1. Akuntabilitas Tanggung Jawab 11
Integritas 6
Kejelasan 3
Kerjasama 8
Konsultasi 5
2 Nasionalisme Saling menghormati 4
Menghargai orang
lain 4
Diskusi 1
Ramah 1
Sopan 6
3. Etika Publik
Santun 7
Jujur 1
Efektif 8
Komitmen Efisien 9
4.
Mutu Kreatif 1
Inovatif 2
5. Anti Korupsi Tanggung Jawab 2

33
Jujur 8
Peduli 1
Mandiri 6
Kerja Keras 6

34
C. Matrik Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
Tabel 3.3 Matrik Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
I II III IV V VI TOTAL
Terwujudnya kecamatan Buru yang sehat
Visi
melalui pelayanan Kesehatan yang Optimal 6
Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat 4
Memelihara dan meningkatkan pelayanan
Misi yang bermutu, merata dan terjangkau. 2
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya. 5
Bersih dari kepentingan pribadi 2
Unggul Berkompeten dalam melaksanakan
tugas sebagai fasilitas kesehatan tingkat
Tata Nilai pertama 5
Organisasi Rajin dan konsisten dalam melayani
masyarakat 2
Akuntabilitas Bertanggung jawab dalam
melayani masyarakat 6

35
D. Matrik Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS
Tabel 3.4 Matrik Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS

Keterkaitan Dengan
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
Kedudukan Dan TOTAL
I II III IV V VI
Peran ASN

Manajemen ASN 6

Pelayanan Publik 6

Whole of Government (WOG) 5

36
BAB IV
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini akan diinternalisasikan pada saat


habituasi di UPT Puskesmas Buru sebagai penerapan nilai-nilai dasar ASN.
Demikianlah Rancangan Aktualisasi ini saya buat, Semoga Rancangan
Aktualisasi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman terkhusus
untuk pelaksanaan kegiatan nantinya ditempat saya bertugas dan saya
dapat mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA), serta Nilai-Nilai tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
yaitu sebagai pelayan publik, penjamin terwujudnya nilai-nilai publik dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Jika salah satu dari kegiatan yang dirancang tidak tercapai atau tidak
terlaksana akan saya koordinasikan dengan mentor dan coach.

37
RENCANA JADUAL KEGIATAN AKTUALISASI
Juni Juli
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
III IV V I II III IV V
1 Konsultasi kepada 1. Menyiapkan bahan konsultasi Bahan bahan konsultasi
pimpinan terkait berupa rancangan dan jadwal (rancangan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan kegiatan)
optimalisasi publikasi
tentang kesehatan jiwa 2. Melakukan konsultasi dan meminta Bertemu pimpinan dibuktikan
melalui media informatif persetujuan pelaksanaan aktualisasi dengan foto-
di UPT Puskesmas Buru di UPTPuskesmas Buru foto kegiatan (dokumentasi)
Konsultasi dilakukan
dibuktikan dengan lembaran
catatan
Konsultasi
Mendapat persetujuan
pimpinan dibuktikan dengan
lembar persetujuan pelaksanaan
aktualisasi yang telah
ditandatangani oleh
pimpinan
2 Membuat media informasi 1. Menyusun dan mendesain draft Draft standing banner
berupa standing banner standing banner
tentang kesehatan jiwa

38
2. Meminta izin dengan atasan Bertemu pimpinan dibuktikan
pembuatan standing banner dengan foto-
foto kegiatan (dokumentasi)
Konsultasi dilakukan
dibuktikan dengan lembaran
catatan konsultasi
3. Mencetak standing banner ke Standing banner yang sudah
tempat reklame dicetak
Dokumentasi saat mencetak
standing banner
4. Memasang standing banner sesuai Dokumentasi standing banner
lokasi yang telah ditentukan yang telah dipasang

3 Membuat media informasi 1. Mencari dan mempelajari materi Materi yang sudah diperoleh dan
berupa leaflet tentang kesehatan jiwa siap untuk dipelajari
kesehatan jiwa
2. Mendesain draft leaflet Draft leaflet

3. Meminta izin kepada atasan untuk Bertemu pimpinan dibuktikan


pembuatan leaflet dengan foto-
foto kegiatan (dokumentasi)
Konsultasi dilakukan
dibuktikan dengan lembaran
catatan konsultasi
4. Mencetak leaflet Leaflet tentang kesehatan jiwa
yang sudah dicetak

39
5. Meletakkan leaflet di bagian Dokumentasi leaflet yang
informasi puskesmas dan diletakkan di bagian informasi
membagikan leaflet kepada dan dokumentasi saat
masyarakat yang berkunjung ke membagikan leaflet
Puskesmas Buru

4 Menampilkan/memutar 1. Mencari dan mempelajari materi Video learning kesehatan jiwa


video learning kesehatan kesehatan jiwa dalam bentuk video
jiwa pada TV ruang tunggu
UPT Puskesmas Buru 2. Meminta izin kepada atasan untuk Bertemu pimpinan dibuktikan
memutar video learning kesehatan dengan foto-
jiwa di TV ruang tunggu UPT foto kegiatan (dokumentasi)
Puskesmas Buru Konsultasi dilakukan
dibuktikan dengan lembaran
catatan
Konsultasi
3. Bekerja sama dengan rekan kerja Dokumentasi saat
untuk memutar video learning bermusyawarah dengan rekan
kesehatan jiwa di ruang tunggu UPT kerja
Puskesmas Buru

4. Memutar video learning kesehatan Dokumentasi pasien sedang


jiwa di TV ruang tunggu UPT menonton video learning
Puskesmas pada pasien berkunjung kesehatan
ke UPT Puskesmas Buru

5 Mempublikasikan 1. Mencari dan mempelajari materi Materi berkaitan tentang


informasi tentang kesehatan jiwa kesehatan jiwa
kesehatan jiwa melalui (termasuk leaflet)
facebook UPT Puskesmas

40
Buru 2. Meminta izin kepada atasan untuk Bertemu pimpinan dibuktikan
membagikan informasi tentang dengan foto-
kesehatan jiwa melalui akun foto kegiatan (dokumentasi)
facebook UPT Puskesmas Buru Konsultasi dilakukan
dibuktikan dengan lembaran
catatan
Konsultasi
3. Berkerjasama dengan rekan kerja Dokumentasi saat berdiskusi
(admin) akun facebook UPT dengan rekan kerja
Puskesmas Buru
4. Membagikan informasi tentang Screenshoot Postingan facebook
kesehatan jiwa melalui postingan UPT Puskesmas Buru mengenai
akun facebook UPT kesehatan jiwa

6 Menyusun laporan 1. Mengumpulkan dan mengolah data Draft data dan laporan
kegiatan kegiatan

2. Mencetak laporan kegiatan Laporan kegiatan aktualisasi


yang sudah dicetak
3. Pemaparan hasil kegiatan kepada Dokumentasi saat
atasan mempresentasikan hasil kegiatan
kepada atasan

41
DAFTAR REFERENSI

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Keputusan menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor Permenkes
No.36 tahun 2019 Tentang Jabatan fungsional bidan
Lembaga Administrasi Negara 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Calon Negeri Sipil Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2015. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Negeri Sipil Golongan III. Jakarta :
LembagaAdministrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2021. Antikorupsi . Modul Pembelajaran
Mandiri Pelatihan Dasar Cpns Agenda 2 – Nilai-Nilai Dasar Pns
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2015. Komitmen Mutu. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi (PERKALAN) No. 12 tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesi Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Purwanto Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno Yogi, dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

42
43

Anda mungkin juga menyukai