Aisa Susanti
Aisa Susanti
Aisa Susanti
SKRIPSI
Oleh,
AISA SUSANTI
NIM. 07.16.2.0872
Skripsi ini berjudul, “Analisis Kesulitan Belajar pada Mata Pelajaran PAI
Siswa SDN No. 162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara”,
yang ditulis oleh Aisa Susanti, NIM 07.16.2.0872, Jurusan Tarbiyah Program Studi
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika kemudian
hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, atau dibuat atau dibantu orang lain
secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya,
Penulis,
AISA SUSANTI
NIM. 07.16.2.0872
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat
pada waktu yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu menyertai Muhammad
Rasululah beserta keluarganya yang disucikan oleh Allah untuk dijadikan sebagai
Selesainya skripsi ini karena dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
kepada berbagai pihak yang turut memberikan andil baik secara langsung maupun
1. Prof. Dr. H. M. Nihayah M., M.Hum selaku Ketua STAIN Palopo beserta
2. Prof. Dr. H.M. Said Mahmud, Lc., M.A. selaku mantan Ketua STAIN Palopo
periode 2006-2010.
3. Drs. Hasri, M.A. dan Drs. Nurdin K, M.Pd., selaku Ketua dan Sekretarus
Jurusan Tarbiyah STAIN Palopo beserta stafnya yang telah memimpin Jurusan
(PAI) yang telah banyak membimbing penulisa dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Staf Pengajar dan tata usaha pada Jurusan Tarbiyah STAIN Palopo yang
dengan ikhlas melayani dan mengarahkan penulis sejak dari awal hingga saat-saat
selesainya studi.
pengorbanan, jerih payah, serta kasih sayangnya kepada penulis dan segala
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak sempat disebutkan satu
Akhir kata, semoga Allah swt melimpahkan rahmat-Nya dan memberi imbalan
yang berlipat ganda sesuai dengan janji-janji-Nya kepada semua pihak yang telah
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Aisa Susanti, 2010. “Analisis Kesulitan Belajar dalam Mata Pelajaran PAI Siswa
SDN No. 162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara”,
Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah.
Pembimbing (I) Drs. Masmuddin, M.Ag. Pembimbing (II) Taqwa, S.Ag.,
M.Pd.I.
Skripsi ini mengkaji tentang kesulitan belajar siswa terhadap mata pelajaran
PAI di SDN No. 162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara.
Penelitian ini mengangkat permasalahan 1) Bagaimana prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN No. 162 Minanga Tallu
Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara, 2) Kesulitan-kesulitan apa yang
dihadapi oleh siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN No. 162
Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara, 3) Apa alternatif
pemecahan kesulitan belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN
No. 162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara.
Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan deskritif kualitatif yang
jumlah populasinya meliputi seluruh siswa SDN No. 162 Minanga Tallu Kecamatan
Sukamaju Kabupaten Luwu Utara dengan sampel 60 siswa orang yang diambil secara
acak. Instrumen yang digunakan adalah catatan observasi, pedoman wawancara, dan
daftar angket. Teknik analisis datanya induktif, deduktif, komparatif dan persentase.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa: 1) Prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN No. 162 Minanga Tallu Kec.
Sukamaju Kabupaten Luwu Utara termasuk berkategori "tinggi" sebab antara 76%-
100% siswa memperoleh nilai atau angka antara 6-10 dalam buku rapornya. Hal ini
ditunjang oleh penguasaan terhadap mata pelajaran, sikap siswa ketika guru mengajar
dan ketika guru memberikan tugas, dan rutinitas kegiatan belajar siswa berjalan
cukup baik. 2) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar
Pendidikan Agama Islam PAI) di SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju Kab.
Luwu Utara pada umumnya berupa a) kurang rajinnya siswa mengulang pelajaran di
rumah, b) kurangnya kesadaran dan minat siswa, c) metode mengajar guru yang
kurang tepat/kurang baik, d) kurang lengkapnya buku-buku agama Islam di
perpustakaan. 3) Alternatif Pemecahan Kesulitan Belajar Siswa dalam Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju yakni
dengan a) meningkatkan frekuensi kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, b)
memberikan bimbingan khusus secara kontinyu, c) meningkatkan kemampuan
profesional guru, d) melibatkan masyarakat secara langsung, e) menyiapkan dan
melengkapi alat media pendidikan.
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Belajar dalam Mata Pelajaran PAI
Siswa SDN No. 163Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara”
yang disusun oleh saudari Aisa Susanti, NIM. 07.16.2.0872, Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Palopo, yang telah dimunaqasyahkan pada hari Rabu, 28 Juli 2011
M, bertepatan dengan 30 Dzulhijjah 1430 H telah diperbaiki sesuai dengan catatan
dan permintaan Tim Penguji, dan diterima sebagai syarat memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) dengan beberapa perbaikan.
Tim Penguji :
Mengetahui,
PENDAHULUAN
makhluk atau alam dengan pencipta-Nya (Tuhan). Hakekat keberadaan inilah yang
menjadi dasar sekaligus sasaran pendidikan, harkat, nilai dan martabat manusia dapat
dipisahkan antara satu lembaga dengan lainnya. Hal ini dapat di lihat dari fenomena
di era globalisasi perkembangan sain dan tekhnologi dewasa ini yang salah satu
ilmu pengetahuan. Sehubungan dengan hal di atas para siswa atau peserta didik
umum, sangat dibutuhkan pendidik atau guru yang mampu mengemban peran guru
Belajar Mata Pelajaran Matematika pada SDN no. 162 Minanga Tallu Kecamatan
1
2
Sukamaju Kabupaten Luwu Utara". SDN No. 162 Minanga Tallu merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang bergerak pada bidang pengajaran. Lembaga tersebut
bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa. Untuk mencapai prestasi yang lebih baik perlu
adanya bimbingan dalam proses belajar mengajar terutama para peserta didik yang
banyak hal yang harus diperhatikan oleh guru atau pengajar. Salah satunya adalah
metode pengajaran yang dapat meransang siswa untuk belajar secara aktif dan
Untuk mecapai hasil yang lebih baik, tentu saja dilakukan proses balajar
mengajar oleh peserta didik, sehubungan dengan hal di atas Allah Swt berfirman
ِ …ﻗُ ْﻞ ﻫ َْﻞ َﻳ ْﺴﺘَ ِﻮﻯ ﱠﺍﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥَ َﻭ ﱠﺍﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﻻَ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥَ ﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ َﻳﺘَﺬَ ﱠﻛ ُﺮﺍُﻭﻟُﻮﺍﺍْﻻَ ْﻟ َﺒ
ﺐ
Artinya :
Guru sebagai salah seorang pelaksana utama pendidikan dan pengajaran serta
1
Departeman Agama R.I, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta : Yayasan
Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, 1994), h. 747
3
bidang matematika. Upaya tersebut secara aktif maupun pasif, guru membutuhkan
sikap positif para siswa terhadap proses pembelajaran Matematika agar nantinya out
put yang dihasilkan manpu memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan matematika.
Akan tetapi melihat kenyataan pada SDN No. 162 Minanga Tallu, tidak
seperti yang diharapkan, khususnya dalam mata pelajaran matematika. Siswa kurang
Berkenaan dengan hal tersebut, sebagian besar siswa SDN No. 162 Minanga
Tallu mengalami kesulitan dalam belajar bidang studi Matematika, baik yang
disampaikan melalui kegiatan belajar di kelas, maupun di luar kelas sehingga penulis
tersebut melalui skripsi ini, dengan harapan semoga dapat menjadi acuan dalam
B. Rumusan Masalah
masalah sebagai berikut: Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa dalam bidang Studi
Utara?
dialami oleh siswa SDN no. 162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju
C. Hipotesis
maka berikut ini penulis akan memberikan jawaban atas ke tiga permasalahan
ditingkatkan
5
3. Adapun alternatif pemecahan kesulitan belajar siswa SDN no. 162 Minanga
D. Pengertian Judul
terkandung dalam judul ini, maka penulis mengemukakan pengertian kata-kata yang
dengan lingkunngannya antara keinginan dan kenyataan "das solen dan das sein".2
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet. II
; Jakarta : Balai Pustaka, 1990), h. 860.
6
Belajar adalah peroses interaksi antara diri manusia dan lingkungannya yang
berwujud pribadi fakta atau teori, juga berarti perubahan yang terjadi dalam diri
bahwa judul skripsi ini adalah : Adanya kesulitan dalam belajar pada siswa SDN no.
162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara terhadap bidang
studi Matematika di mana hal tersebut belum ada pemecahan sebagaimana yang
diharapkan.
1. Untuk mengetahui kesulitan apakah yang dihadapi oleh siswa dalam belajar
3
Abdurrahman, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. VI ; Ujung Pandang : CV. Bintang
Selatan, 1994), h. 52
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op.cit, h.28
7
siswa SDN no. 162 Minanga Tallu Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu
2. Dengan melalui penelitian ini dapat berguna bagi guru yakni memberikan
terutama pada sumber belajar di sekolah. Minimal menjadi arsip dan dokumen
yang menjadi bahan acuan untuk pengembangan sarana dan prasarana belajar
TINJAUAN PUSTAKA
Kesulitan adalah suatu kesukaran atau kesusahan yang dialami dalam proses
dan tingka laku. Kesulitan merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan ciri-ciri
dalam hambatan dalam kegiatan untuk mencapai tujuan, sehingga diperlukan usaha
Kesulitan adalah suatu hal yang berada di luar kekuasaan manusia atau tidak
dapat dihindari pada seorang pun yang tidak dijumpainya dalam kehidupan. Besar
kecilnya kesulitan itu sangat relatif dan tergantung kepada individu yang
mengalaminya.
Kata kesulitan berasal dari akar kata sulit yang berarti susah dan banyak
sebagai kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan suatu masalah yang bersifat
adalah :
"Adanya perbedaan antara prilaku yang diharapkan dengan prilaku yang telah
dicapai secara nyata, juga berarti bahwa anak diharapkan oleh orang tua disekolah
8
9
supaya ia behasil tidak hanya dalam berbagai jenis mata pelajarannya yang
formal, tetapi juga dalam kebiasaan belajar dan prilaku sosialnya".1
"…Kesulitan Belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh
adanya hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan mungkin pula tidak disadari
oleh siswa yang mengalaminya. Mereka dapat pula bersifat psikologis, sosiologis,
atau pun dalam keseluruhan proses belajarnya. Dalam hal mengalami dan
menghayati setiap isi dari mata pelajaran di sekolah, sehingga prestasi yang
dicapainya berada di bawah yang semestinya."2
kemajuan belajarnya".3
Jadi kesulitan belajar ditekankan pada segi proses yaitu terjadinya beberapa
hambatan yang dapat berpengaruh negatif terhadap proses belajar sehingga proses
1
H. Koesteor Partosastro dan A.Hadi Suparto, Diagnosa Pemecahan Kesulitan Belajar,
(Jakarta : Erlangga, 1978), h. 74
2
M. Syukur Hak dan Hidayah Qurais, Diagnostik Kesulitan Belajar, (Diktat Bahan Kuliah
Jurusan KTP Unismuh Makassar, Ujung Pandang, 1985). H 7-8
3
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, (Bandung : Tarsito, 1975), h. 139
10
hambatan yang menyebabkan siswa tidak dapat berhasil mencapai prestasi yang baik
Guru dan siswa dapat mencapi tujuan pendidikan yang efektif, jika seorang
Faktor intern yang dimaksud adalah faktor intern yang terjadi pada diri siswa
sekolah, dan yang mempengaruhi belejar siswa. Adapun faktor yang terpenting dalam
proses belajar mengajar antara guru dan siswa adalah sebagai berikut :
3) Faktor Kelelahan
Siswa yang bagaimana pun pintar dan rajinnya kalau tiba-tiba mengalami
Karena itu diperlukan kandungan gizi yang memadai, latihan jasmani dan waktu
Oleh karena itu kesehatan jasmani mutlak diperlukan, karena pada jasmani
Dari segi kognitif, pada umumnya guru menyukai bahwa murid diharapkan
memperoleh prestasi belajar yang memadai kalau memiliki tingkat kecerdasan umum
dan bakat yang memadai. Selain teks-teks buku yang khusus dipersiapakan untuk
mengukur kedua jenis kemampuan potensi murid, juga ditandai dengan melihat
4
H. Koestoer Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, (Jakarta :
Erlangga, 1982), h. 29
5
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,
1995), h. 5
12
proses balajar mengajar, termasuk pada pembawaan siswa sebagai faktor dasar yang
mempengaruhi proses belajar mengajar. Proses belajar merupakan kegiatan inti dalam
proses pendidikan antara peserta disatu pihak dan gurua dipihak lain.
a). Intelegensi
belum dapat menggunakan intelegensinya itu dalam bentuk konkrit, maka anak dapat
dalam belajar. Intelegensi merupakan kecerdasan yang dibawa anak sejak lahir,
sehingga setiap anak tidak sama tingkat intelegensinya. Karena itu perlu guru perlu
b). Perhatian
Perhatian menurut Al-Ghazali adalah: "Keaktifan jiwa yang timbul giat belar
atau kemauan jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau
sekumpulan objek".
13
Untuk menjamin hasil belajar yang maksimal, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak suka belajar. Agar
siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan selalu menarik perhatian
dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan bakatnya.6
c). Minat
"Bila bahan pelajaran tidak sesuai minat atau keinginan,anak juga mereka tidak
akan belajar sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan
belajar. Minat seringkali timbul bila ada perhatian. Berhubungan dengan hal itu,
maka juga untuk menimbulkan minat kita sebaiknya guru menimbulkan
perhatian".8
d). Bakat
Potensi kecakapan yang di bawah anak sejak lahir, umunnya dalam bidang-
bidang tertentu sehingga sering orang yang berbakat belajar sesuai dengan minatnya
6
Ibid, h 56
7
Ibid, h 57
8
Sitti Rohayu Haditono, Kesukaran-kesukaran dalam Belajar, (Yogyakarta : Yayasan
Peneribitan Fakultas Psikologi, UGM, 1972 ). h. 72
14
sehingga mudah ia palajari bahan tersebut dan ia cepat sukses. Anak yang berbakat
Sebaliknya anak yang tidak berbakat akan sulit mempelajari sesuatu dan tidak sesuai
dengan bakatnya.
yang tertentu. Dalam hal ini Flangan membatasi bakat itu sebagai berikut : "…Bakat
pendidikan".9
The Capaciy to learn", dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk
belajar, kemampuan itu baru akan terelisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar atau berlatih.10
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Bakat siswa dapat diperkirakan prestasi belajar
mereka yang dicapai. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik, karena ia senang belajar dan pastilah
e) Faktor Kelelahan
Kelelahan adalah salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi proses
belajar mengajar siswa. Kelelahan pada seseorang sulit untuk dipisahkan dengn
9
Andi Syamsu Alam, Diktat Bahan Mata Kuliah Psikolog Pendidikan, (Sengkang : STAI
As'adiyah Sengkang, 1997), h.15
10
Slameto, op.cit, h. 57.
15
kegiatan manusia tetapi dapat dibedakan atas dua macam yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani 11
untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan subtansi sisa
pembakaran dalam tubuh, sehingga darah tidak lancar pada bagian-bagian tertentu.
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini
sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit berkonsentrasi
belajar. Siswa dapat belajar dengan baik, harus berusaha menghindari jangan sampai
terjadinya kelelahan dalam bekerja, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas
dari kelelahan.
1). Tidur
2). Istirahat
11
Ibid, h 13
16
6.). Olah raga secara terus dan menyeimbanagkan makan dengan makanan yang
sempurna
Pelaksanaan Matematika yang dimaksud dalam uraian sub bab berikut ini
mengajar.
Kegiatan mengajar harus merupakan suatu rangkaian kegiatan yang utuh dari
setiap tahapan mengajar. Maksudnya tahap demi tahap harus tampak secara
Menurut Nana Sudjana, “ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru
Secara umum ada tiga tahapan pokok dalam strategi mengajar yakni tahap
12
Ibid, h. 60
13
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Cet. V ; Bandung : Sinar Baru
Algesindo, 2000), h. 147
17
tindak lanjut. Ketiga tahap ini harus ditempuh pada setiap pelaksanaan pengajaran
guru pada saat ia memulai proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh guru pada saat ia memulai proses belajar mengajar antara lain,
menanyakan kegiatan siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir, bertanya kepada
pada siswa tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengulang kembali pelajaran yang lalu
secara singkat, tapi mencakup semua aspek yang telah dibahas sebelumnya.
mengukapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya dan
memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum
dapat di identifikasikan beberapa kegiatan dalam tahap ini yaitu; menjelaskan kepada
siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai, menuliskan pokok materi yang akan
dibahas, membahas pokok materi yang telah dituliskan, setiap pokok materi yang
penjelasan yang diberikan kapada siswa yang ditulis dipapan tulis secara singkat.
18
Indikator terakhir dari strategi belajar mengajar adalah tahap evaluasi atau
Kegiatan tahap ini antara lain : mengajukan pertanyaan mengenai semua pokok
materi yang telah dibahas pada tahap kedua baik secara lisan maupun tulisan dan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian yang di lakukan langsung pada tempat penelitian terhadap suatu fenomena
yang teliti. Dalam hal ini yang diteliti adalah bagaimana kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa SDN No. 162 Minanga Tallu Kecamatan Luwu Utara.
B. Pendekatan Penelitian
dari jiwanya. Dengan kata lain penelitian skripsi ini dilihat dari sudut
psikologi.
yang relevan yang dalam hal ini penelitian tentang analisis kesulitan belajar.
19
20
1. Populasi
penulis memberikan beberapa pengertian populasi menurut para ahli. sebagai berikut:
"Populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri dari obyek yang mempunyai
kuantitas dan krakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya."3
dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Matematika dan seluruh siswa yang
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, (Cet. V ; Jakarta : Bina
Aksara, 1998), h.102
2
Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru, 1989),
h 84
3
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Cet VII ; Bandung : CV. Alfa Beta,
2000), h. 57
21
berjumlah 205 orang siswa. yang dalam terbagi ke dalam beberapa kelas yakni mulai
2. Sampel
Adapun yang dimaksud sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau
diambil dari suatu populasi.4 Dengan kata lain, sampel adalah sebahagian atau wakil
populasi yang diteliti.5 Oleh karna itu, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah
beberapa hal diantaranya yakni faktor dana, waktu, fasilitas penelitian yang terbatas.
Konsekuensi logis yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel adalah apakah
sampel tersebut memiliki ciri atau sifat yang terdapat dalam populasi.
siswa termasuk kategori besar, maka penulis menggunakan teknik random sampling.
Sehingga penulis mengambil secara acak sebanyak 10 siswa mulai dari kelas IV
sampai pada kelas VI. Jadi keseluruhan sampel adalah sebanyak 30 sampel.
informasi atau data dari sampel yang dianggap representative dalam menggambarkan
4
Muhammad Arif Tiro, Dasar-dasar Statistika, (Makassar: State University Press, 2000), h. 3.
5
Suharsimi Arikunto, op. cit., h.115.
22
obyek penelitian skripsi ini. Adapun sampel yang diambil dari teknik purposive
Penelitian ini menggunakan dua metode data yaitu library research (studi
2. Field research (studi lapangan) yakni mengumpulkan data dengan cara turun
teknik yakni:
a. Kuisioner (angket)
logis berhubungan dengan objek penelitian.6 angket adalah alat pengumpulan data
mendapatkan data yang berhubungan dengan objek penelitian. angket yang diberikan
penelitian dalam proses yang lebih lama. Angket yang diberikan kepada responden
6
Muh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 246.
23
menjadi dasar analisis bagi penulis untuk meneliti tentang supervisi pendidikan yang
b. Wawancara
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka
wawancara.7 Salah satu metode pengumpulan data adalah wawancara baik yang
dilakukan secara individu antara peneliti dengan responden maupun dengan cara
wawancara, seorang peneliti menggunakan dua model yaitu wawancara bebas dan
pengumpulan data adalah peneliti bisa secara langung mendapatkan data dan
c. Observasi
pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang tampak pada objek yang sedag
diteliti.8 Observasi adalah suatu teknik pengambilan data dengan cara melakukan
7
Ibid., h. 246.
8
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 158.
24
langsung pada objek penelitian yang dimaksud. Tetapi, kadang-kadang juga peneliti
d. Dokumentasi
keterangan tertulis yang berisi data dan imformasi yang ada kaitannya dengan
masalah yang sedang diteliti. Dokumentasi berasal dari dokumen yan berarti bukti di
atas benda yang tertulis.9 Dari keterngan tersebut bisa dipahami bahwa dokumentasi
adalah alat dalam suatu penelitian yang dimaksudkan sebagai bukti nyata atau
penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini skripsi ini, keberadaan suatu instrumen dalam suatu
penelitian sangat diperlukan dan menentukan suatu keberhasilan suatu penelitian hal
ini disebabkan karena untuk menguji hipotesis atau permasalahan yang dikemukakan,
berikut ini :
9
Amir Taat Nasution, Kamus Kata dan Politik, (Media: Andalas, 1950), h. 43.
25
mengumpulakan data yang telah diperoleh dalam observasi di SDN No. 162
lembaran pertanyaan kepada responden dalam hal ini siswa SDN No. 162
Minanga Tallu .
tentang pendidikan dan nilai siswa yang ada, nilai rapor para siswa, serta nilai
belajar para siswa yang ada di SDN No. 162 Minanga Tallu .
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dengan menggunakan
10
Nana Sudjana, op.cit, h.97
26
1. Deduksi yaitu metode analisis data yang bertitik tolak dari pengetahuan dan
khusus.11
2. Induksi adalah metode analisis yang bertitik tolak dari pengetahuan dan fakta-
fakta yang bersifat khusus kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat umum.12
3. Komparatif adalah analisis yang bertitik tolak dari pengetahuan dan fakta-
dalam mengolah data yang berasal dari hasil sebaran angket (questioner). Adapun
Persentese
f Keterangan :
P = x 100
N - P = Angka Persentase
11
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid III, (Jogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1993), h.
36.
12
Ibid., h. 42.
BAB IV
SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju adalah salah satu diantara
Hasil wawanacara penulis dengan Kepala Sekolah SDN No. 162 Minanga
"Pada dasarnya SDN No. 162 Minanga berdiri disebabkan karena situasi dan
kondisi masyarakat pada waktu itu kebutuhan akan sekolah dasar sanagt
mendesak. Olehnya itu sangat mengharapkan kepada pemerintah setempat dan
pusat pendidikan suatu sekolah dasar yang berstastus negeri"1
adanya sekolah dasar yang dekat dengan lokasi mereka. Dengan demikian para murid
memperoleh peluang untuk bersekolah dengan jarak yang lebih dekat dibanding ke
sekolah lainnya.
Guru sebagai salah satu komponen dalam pendidikan merupakan sosok yang
1
Abdullah, S.Pd., Kepala Sekolah SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju Kab. Luwu
Utara, Wawancara, pada tanggal 8 Februari 2010
48
49
kurikulum di kelas pada proses belajar mengajar. Peranan guru besar terhadap
keberhasilan atau kegagalan anak pada pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu
setiap lembaga pendidikan dituntut akan peranan guru pada suatu bidang yang sesuai
Keadaan tenaga edukatif SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju yang
terdiri atas 19 orang tenaga pengajar dan pegawai tata usaha 3 orang. Tenaga
pengajar merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan kurikulum pada
Pembagian tugas para pegawai pada tabel dibawah ini dapatlah diketahui
lengkap, tetapi jumlah kapasitas yang melampaui jumlah siswa yang ada, maka hal
merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar dikelas. Sebab sarana dan prasarana yang lengkap adalah akan turut
membantu para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Demikian juga
2
Profil Guru SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju Kec. Luwu Utara Tahun Ajaran
2009/ 2010
50
sebaliknya keadaan sarana dan prasarana yang kurang lengkap dalam sekolah adalah
merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi menurunnya minat guru dalam
Untuk mengetahui secara jelas tentang keadaan sarana dan prasarana yang
SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju, maka dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Keadaan Sarana dan Prasarana SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju
Dari sarana dan prasarana yang tergambar dalam tabel di atas, maka dapat
dijelaskan bahwa kondisi sarana dan prasarana tersebut dapat membantu proses
B. Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
di SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju Kabupaten Luwu Utara
Tingkat keberhasilan seorang siswa atau sering disebut dengan prestasi belajar
dapat dilihat antara lain pada nilai rapornya, daya serapnya, dan perilakunya.
Mengenai nilai rapor siswa SDN No. 52 Lerekang, selama ini dapat dianggap
berkategori "tinggi" sebab antara 76%-100% siswa memperoleh nilai atau angka
3
Hasil dokumentasi penulis terhadap buku rapor siswa kelas IV-VI SDN No. 162 Minanga
Tallu Kec. Sukamaju.
52
Tabel 2
Penguasaan terhadap Mata Pelajaran
Responden
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Menguasai/Memahami 35 58,33
2 Kurang menguasai 20 33,33
3 Tidak menguasai 5 26,66
Jumlah 60 100%
Sumber Data : Hasil Kuisioner No. 1
No. 162 Minanga Tallu selama ini mampu menguasai dan atau memahami mata
dalam arti rata-rata mereka menjawab dengan baik dan benar pertanyaan yang
disampaikan kepada mereka. Hal seperti ini merupakan salah satu indikator
bahwa bila siswa telah menguasai sebagian besar mata pelajaran yang diajarkan,
berarti siswa tersebut telah memiliki prestasi belajar yang tinggi.5 Bila pernyataan
ini dikaitkan dengan hasil wawancara dengan St. Khadijah6, dan dikaitkan pula
dengan data-data dalam tabel 2 di atas, maka dapat dirumuskan bahwa prestasi
siswa SDN No. 162 Minanga Tallu dalam semua mata pelajaran termasuk dalam
kategori tinggi.
kesukaannya, ada yang menyatakan karena pelajaran tersebut sangat menarik cara
4
Ahmad Kamaruddin, Guru Kelas VI SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju,
Wawancara, tanggal 8 Februari 2010.
5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Jakarta: Rineka
Cipta, 1996), h. 201.
6
St. Khadijah, Guru Kelas V SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju, Wawancara,
tanggal 8 Februari 2010
54
Tabel 3
Sikap Siswa ketika Guru Mengajar di Kelas
Responden
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Memperhatikan apa yang dijelaskan guru 50 83,33
2 Kurang memperhatikan 10 16,66
3 Tidak memperhatikan - 0,00
Jumlah 60 100%
Sumber Data : Hasil Kuisioner No. 2
pelajaran yang dijelaskan oleh guru ketika terjadi proses pembelajaran di kelas. 10
responden atau 16,66% kurang memperhatikan. Dari sini dipahami bahwa hampir
semua murid SDN No. 162 Minanga Tallu memperhatikan apa yang dijelaskan guru-
guru mereka, praktis bahwa prestasi belajar mereka di kelas tergolong tinggi.
materi pelajaran yang dijelaskan kepada mereka. Indikatornya antara lain dapat kita
lihat, mereka dengan antusias mengikuti pelajaran dengan baik, pandangan mereka
7
Aswar, Amrullah Hasan, Muh. Ikbal, Hamriana, Rukayyah Daud, siswa-siswa SDN No. 162
Minanga Tallu Kec. Sukamaju, Hasil Wawancara, tanggal 9 Februari 2010.
55
selalu tertuju pada guru ketika guru menerangkan, atau pandangannya tertuju pada
papan tulis, bila guru menulis di papan tulis. Bahkan jika ada yang mereka belum
mengerti, mereka menyatakan hal tersebut kepada guru, kemudian guru menjelaskan
Dari penjelasan di atas dipahami bahwa selama ini memang siswa selalu
memperhatikan penjelasan guru, dan bila ada sesuatu yang belum dimengerti, mereka
lalu menanyakannya kepada guru yang bersangkutan. Hal inilah yang mungkin alasan
kuat sehingga siswa-siswa SDN No. 162 Minanga Tallu berprestasi dalam kegiatan
memberikan tugas kepada siswa, dalam rangka lebih memacu prestasi mereka.
Tabel 4
Sikap Siswa ketika Guru Memberikan Tugas
Responden
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Selalu mengerjakannya dengan baik 37 61,66
2 Kadang mengerjakannya dengan baik 29 48,33
3 Tidak pernah mengerjakannya dengan baik 4 6,66
Jumlah 60 100%
Sumber Data : Hasil Kuisioner No. 3
8
Abd. Rahman, A.Ma, Guru Kelas IV SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju,
Wawancara, tanggal 8 Februari 2010.
56
atau 6,66% yang memang pernah mengerjakannya dengan baik. Dari sini dipahami
bahwa rata-rata siswa SDN No. 162 Minanga Tallu selalu mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru, dan hasil pekerjaan mereka pun dianggap baik dalam arti
dikerjakan di kelas, tugas berupa kuis untuk mereka jawab, dan selainnya. Hal ini
pemahaman siswa, dan tentunya bertujuan untuk lebih dapat meningkatkan prestasi
satu bentuk upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar di SDN No. 162
dengan baik. Dari sini, kemudian dapat diprediksi bahwa kemampuan dalam
mengerjakan tugas oleh karena mereka rajin belajar, sebagaimana dalam tabel berikut
9
Ratna, Guru Honorer SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju, Wawancara, tanggal 8
Februari 2010.
57
Tabel 5
Rutinitas Kegiatan Belajar Siswa
Responden
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat rajin 50 83,33
2 Kurang rajin 10 16,66
3 Tidak rajin - 0,00
Jumlah 60 100%
Sumber Data : Hasil Kuisioner No. 4
83,33% yang menyatakan rajin belajar. 10 responden atau 16,66% yang menyatakan
kurang rajin belajar. Kebanyakan siswa menyatakan bahwa mereka rajin belajar
dalam rangka menjadi anak yang pintar, mendapat nilai yang tinggi, lulus dalam
ujian. Kemudian mereka juga menyatakan rajin belajar di rumah pada malam hari,
yakni dengan cara membaca ulang materi yang telah dipelajari di sekolah di bawah
salah satu hal yang penting diimplementasikan bagi diri siswa. Rajin belajar artinya,
demikian memrupakan salah satu penting bagi siswa untuk mencapai prestasi yang
tinggi dalam kegiatan belajar. Dengan cara yang demikian pula, maka hasil belajar
yang diperolehnya, misalnya dalam bentuk angka/nilai hasil dari pelajarannya akan
10
Hamriana, Nahdiah khaerul Nisa, Mutmainnah, Muhiddin, Muh. Ikbal, Husein Mannan,
siswa-siswa SDN No. 162 Minanga Tallu, Hasil Wawancara, tanggal 9Februari 2010.
58
mencapai angka yang tinggi pula. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel 6
Kualifikasi Nilai/Angka Hasil Belajar Siswa
Responden
No Kategori Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Tinggi 37 61,66
2 Sedang 29 48,33
3 Rendah 4 6,66
Jumlah 60 100%
Sumber Data : Hasil Kuisioner No. 5
61,66% siswa yang selalu mendapatkan nilai tinggi. 29 responden atau 48,33% siswa
yang selalu mendapatkan nilai sedang. Selebihnya, 4 responden atau 6,66% siswa
yang selalu mendapatkan nilai rendah. Dari data ini diperoleh gambaran bahwa rata-
rata siswa SDN No. 162 Minanga Tallu selalu mendapatkan nilai sedang. Yakni, nilai
atau angka sedang dari hasil belajarnya, baik dalam bentuk nilai dari hasil pekerjaan
rumahnya, nilai dari hasil tugas-tugas yang dikerjakan di sekolah, maupun nilai dari
Nilai tinggi yang dimaksudkan di atas, adalah skor antara 8 sampai 10, nilai
sedang adalah antara 6 sampai 7, dan nilai rendah adalah angka 5 ke bawah. Dalam
pandangan penulis bahwa walaupun siswa rata-rata mendapatkan nilai sedang, yakni
59
sebanyak 15 siswa, ini tidak jauh selesihnya dengan nilai rata-rata tinggi sebanyak 10
siswa. Sementara itu hanya sebagian kecil saja di antara mereka yang memperoleh
nilai rendah. Dengan data seperti ini, maka dapat dipahami bahwa siswa-siswa SDN
No. 52 Lerekang masih dianggap berprestasi dalam belajar. Sebab pretasi itu dapat
dilihat dari berbagai segi, dan segi-segi itu sudah terpenuhi misalnya sebagamana
dalam data-data tabel berikunya, yakni mereka rata-rata menguasai mata pelajaran,
selalu memperhatikan apa yang dijelaskan guru mereka, selalu mengerjakan tugas-
tugasnya dengan baik, serta rata-rata kegiatan belajar mereka selama dalam kategori
rajin.
kegiatan yang paling vital. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pendidikan
banyak ditentukan pada proses belajar penyajian siswa. Namun demikian dalam
belajar sering siswa gagal karena ada yang bias mengahambat kemajuan belajar.
Kesulitan belajar terjadi pada siswa karena adanya faktor yang mempengaruhi siswa.
Pada bab terdahulu telah diuraikan secara teoritis mengenai faktor terjadinya
kesulitan belajar. Uraian tersebut berdasar pada pandangan ahli pendidikan tentunya
bersifat umum dan memungkinkan dialami oleh setiap siswa pada setiap sekolah.
60
studi Pendidikan Agama Islam di SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju adalah
sebagai berikut :
Siswa sebagai subyek didik, yang berfungsi sebagai tujuan utama proses
pembelajaran, merupakan penentu dalam hal usaha belajar itu termasuk metode
mengajar guru. Kelengkapan fasilitas belajar dan lain sebagainya. Namun bila siswa
malas mengikuti pelajaran disekolah, dan mengulangi pelajaran di rumah, berarti sulit
mereka dan nilai merosok tajam. Penyebab mereka malas mengikuti pelajaran bagi
siswa juga mempunyai dorongan orang tua, suasana sekolah dan lingkungan
sekitarnya.
Dari penjelasan di atas, penulis dapat melihat bahwa siswa malas dalam
mengulang pelajaran pendidikan agama Islam di rumah seperti pada tabel berikut:
Tabel 7
Tanggapan Rajinnya Siswa dalam Mengulangi Pelajaran di Rumah
atau 58,33% siswa rajin dalam mengulangi pelajaran di rumahnya. Di lain pihak
menyatakan kurang rajin sebanyak 20 responden atau 33,33% siswa, dan yang
disekolah harus ada minat belajar yang tinggi dari siswa. Faktor pendorong yang
penting yang akan meransang belajar yang baik, sehingga siswa dapat berhasil
mencapai prestasi yang baik. Kurangnya minat siswa terhadap suatu bidang studi atau
perhatian dan motivasi belajar kurang. Kalau hal ini sampai terjadi pada siswa sudah
barang tentu merupakan suatu kesulitan belajar bagi mereka di masa yang akan
datang.
terhadap suatu bidang studi, secara umum dapat dilihat dalam sikap anak mengikuti
kelengkapan buku-buku dan alat yang diperlukan untuk belajar.Hal ini dapat dilihat
Tabel 8
Tanggapan Minat Siswa terhadap Materi Pendidikan Agama Islam
Dari tabel 7 di atas, penulis berasumsi bahwa tanggapan siswa terhadap minat
terhadap materi pendidikan agama Islamcukup baik, hal ini terlihat dari mereka yang
menyatakan berminat 35 responden atau 58,33% siswa. Dan yang menyatakan kurang
berminat sebanyak terdapat 20 responden atau 33,33% siswa, serta yang menyatakan
Tabel 9
Tanggapan Siswa dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
Angka-angka di atas, penulis uraikan bahwa 35 orang atau 58,33% siswa yang
menyatakan senang terdapat 20 responden atau 33,33% siswa, dan yang menyatakan
63
kurang senang sebanyak 5 responden atau 26,66% siswa. Secara keseluruhan hasil
angket No. 8 ini diketahui bahwa rata-rata siswa senang belajar pendidikan Agama
Islam.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan oleh guru dalam menyampikan
materi pelajaran terhadap siswa. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar
mengajar dapat terwujud.. Metode mengajar guru dapat menjadi penyebab kesulitan
belajar, bilamana metode belajar tidak mencerminkan problem silving dalam arti
menggunakan satu metode saja tanpa memadukan metode yang lain atau metode
tidak menarik, tidak sesuai dengan situasi, tidak menumbuhkan motivasi dapat
mengajar. Sebab salah satu cara yang dapat menentukan prestasi belajar siswa dapat
meningkat, yaitu apabila guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan
dapat dilihat pada hasil wawancara berikut dengan guru PAI SDN No. 162 Minanga
“pada umumnya para guru di sini menggunkaan termasuk saya sendiri dalam
mengajar menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, tanya jawab,
demonstrasi dan sebagainya. Penggunaan metode tersebut tergantung dari
materi pelajaran pa yang diajarkan kepada siswa-siswi. Namun kendalanya,
daya serap siswa tidak merata, ada yang menonjol di kelas ada juga yang
64
ceramah merupakan metode yan paling sering namun para guru juga metode
penggunaan metode mengajar tersebut perlu dilihat bagaimana sikap para siswa
Tabel 10
Tanggapan Siswa terhadap Metode yang Digunakan dalam Mengajar
Berdasarkan tabulasi angket di atas, penulis ketahui bahwa siswa yang senang
dengan metode yang digunakan guru sebanyak 50 responden atau 83,33% siswa.
Dipihak lain menyatakan kurang senang sebanyak 10 responden atau 16,66% siswa.
11
Jamaluddin, S.Ag., Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN No. 162 Minanga Tallu Kec.
Sukamaju, Wawancara, tanggal 8 Februari 2010.
65
metode yang tepat dan efektif siswa cepat memahami materi yang disajikan
Walaupun masih ada sebagian kecil yang kadang memahami materi yang disajikan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah guru memilih dan menetapkan suatu
metode yang efektif dalam menyajikan meteri pada peserta didik. karena masing-
masing siswa memiliki kemempuan yang berbeda., kecerdasan, dan karakter antara
berkaitan erat dangan faktor kemampuan ekonomi keluarga, Dalam kelurga yang
kurang mampu, siswa tidak dapat membeli atau melengkapi buku-buku pelajarannya.
dalam usaha melengkapi pengetahuan sisiwa agar materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru disekolah. Dengan demikian kalau seorang siswa hanya menyandarkan
dirinya kepada materi pelajaran yang disajikan oleh guru, berarti pengetahuan siswa
perpustakaan yang relevan dengan materi Pendidikan Agama Islam yang dipelajari di
Tabel 11
Tanggapan Siswa terhadap Kelengkapan Buku-Buku Perpustakaan,
Khususnya Buku Pendidikan Agama Islam
mereka menyatakan lengkap sebanyak 35 responden atau 58,33% siswa. Dilain pihak
menyatakan kurang lengkap sebanyak 20 responden atau 33,33% siswa, dan yang
Pendidikan Agama Islam. setiap lembaga pendidikan yang ingin meningkatkan mutu
Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala SDN No. 162 Minanga Tallu Kec.
Sukamaju, bahwa :
67
pemecahan kesulitan dalam belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk
kegiatan tatap muka perlu ditingkatkan baik jumlah maupun bobotnya. Sepanjang
tidak memberatkan siswa dan membosankan siswa. Jenis-jenis tugas yang diberikan
perlu diusahakn agar tetap menarik dan mendorong siswa mengetahui lebih banyak,
lebih luas dan lebih dalam tentang permasalahan yang disuguhkan kepadanya
aspek kegiatan sekolah. Maksudnya sedapat mungkin semua kegiatan sekolah dapat
diselipkan program dan kegiatan Pendidikan Agama Islam seperti kegiatan semester
agar diikut sertakan pula kegiatan seperti lomba menghafal surah-surah pendek,
12
Abdullah, S.Pd., Kepala Sekolah SDN No. 162 Minanga Tallu Kec. Sukamaju Kec. Bajo
Kab. Luwu, Wawancara, pada tanggal 8 Februari 2010.
68
lombah menghafal bacaan Shalat, cerdas cermat pengetahuan agama dan kegiatan
Pendidikan Agama Islam dapat mengidentifikasi bakat dan minat belajar siswa.
Menyangkut identifiksi bakat dan minat siswa, guru selalu mendorong dan
menjadi kendalanya dan tugas yang diberikan harus sesuai dengan kesanggupan
siswa.
biasa membakitkan gairah dan minat siswa. Karena metode tersebut siswa diajak
untuk aktif secara bebas melakukan kegiatan belajar tanpa merasa ditekan oleh guru.
Selain itu, lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat perlu diciptakan komunikasi
yang lebih dialogis. Dengan demikian problematika belajar yang dihadapi peserta
guru harus membimbing dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan
Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para guru dalam menjalankan tugas dan
tugasnya.
c. Merasa terpanggil.
Ketiga hal tersebut saling berkaitan. Karena guru merasa terpanggil hati
nuraninya untuk mendidik, maka ia harus mencintai peserta didik dan menyadari
sepenuhnya apa yang akan dilakukan. Begitu juga karena ia mencitai peserta didik
serta merasa bertanggung jawab secara penuh atas keberhasilan pendidikan, sehingga
teguh oleh guru dalam upaya mendidik dan membimbing para siswa.
a. Mengintesifkan pelatihan bagi guru-guru agama SDN No. 162 Minanga Tallu
Kec. Sukamaju
Pertemuan secara berkala, merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru-
guru agama secara khusus guru-guru agama SDN No. 162 Minanga Tallu Kec.
Sukamaju maupun dengan guru-guru agama SD dalam wilayah yang lebih luas.
70
pendidikan, pengajaran, dan faktor lainnya yang dapat meningktakan efesiensi dan
efektifitas proses belajr mengajar. Pertemuan itu diharapakan menjadi wadah bagi
dengan sebaik-baiknya tentu tidak akan berhasil, olehnya itu gairah kerja guru harus
Faktor gairah kerja dan kedisiplinan ini hendakanya lahir dari kesadaran guru
itu sendiri dengan penuh keihlasan yang dilandasi jiwa pengabdian yang tulus.
tidak temporer dantidak karena pamrih apa-apa. Sehingga tanpa pengawasan urusan
adanya dukungan simpatik dan sikap terbuka dalam mendorong kelancaran jalannya
kegiatan.
yang sesuai dengan hasil belajar siswa di sekolah, bahkan yang dapat membantu
kehidupan agama yang belum jelas, belum dihayati siswa dalam kelas akan dialami
71
dan dirasakan siswa dalam kehidupan masyarakat. Pendekatan seperti ini dapat
Adapun alat dan media pendidikan untuk bidang studi Pendidikan Agama
Islam yang sangat mendesak untuk diadakan sekarang ini sebagai berikut :
a) Buku-buku teks yang sesuai dengan kurikulum SD yang berlaku, baik teks
lainnya.
b) Alat-alat peraga sesuai dengan pokok bahasan atau sub pokok bahasan dan
materi pelajaran.
c) Alat-alat praktek khusus untuk bidang studi pendidikan Agama Islam yang
Alam, Andi Syamsu. Diktat Bahan Mata Kuliah Psikolog Pendidikan, Sengkang :
STAI As'adiyah Sengkang, 1997.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid III, Jogyakarta: Fak. Psikologi UGM,
1993.
Hak, M. Syukur, dan Hidayah Qurais, Diagnostik Kesulitan Belajar, Diktat Bahan
Kuliah Jurusan KTP Unismuh Makassar, Ujung Pandang, 1985.
Hamalik, Oemar., Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung : Tarsito, 1975.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Nasution, Amir Taat. Kamus Kata dan Politik, Media: Andalas, 1950.
Sudjana, Nana. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru, 1989.
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Cet VII ; Bandung : CV. Alfa Beta, 2000.
Sujana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Cet. V ; Bandung : Sinar Baru
Algesindo, 2000.
PROPOSAL
Untuk menyusun Skripsi pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Palopo
Oleh:
AISA SUSANTI
NIM 07.16.2.0872
BAB I PENDAHULUAN
A. Desain Penelitian
B. Pendekatan dalam Penelitian
C. Prosedur Pengumpulan Data
D. Populasi dan Sampel
E. Jenis dan Sumber Data
F. Teknik Analisa Data
G. Instrumen Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... vi
PROPOSAL
Diajukan pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo
Oleh,
AISA SUSANTI
NIM. 07.16.2.0872