Materi Post Test 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Materi Post Test

1. Ciri sehat jiwa


CIRI CIRI JIWA SEHAT (WHO)
1) Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif
2) Dapat memperoleh kepuasan diri dari perjuangannya
3) Merasa lebih puas memberi daripada menerima
4) Relatif terbebas dari rasa cemas dan ketegangan
5) Dapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong
6) Dapat menerima kekecewaan sebagai Pelajaran
7) Mempunyai rasa kasih saying yg besar
8)
2. 5 Aksis
a) Aksis 1 : gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin menjadi fokus
perhatian klinis.
b) Aksis 2 : gangguan kepribadian dan retardasi mental.
c) Aksis 3 : kondisi medis secara umum.
d) Aksis 4 : masalah lingkungan dan psikososial.
e) Aksis 5 : penilaian fungsi secara global.
3. Model stress adaptasi stuart

a) Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang menjadi sumber terjadinya stres
yang memengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk menghadapi stres baik
yang biologis, psikososial, dan sosiokultural.
- Biologi: latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan biologis,
kesehatan umum, dan terpapar racun.
- Psikologis: kecerdasan, keterampilan verbal, moral, personal,
pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis,
dan kontrol.
- Sosiokultural: usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi, posisi
sosial, latar belakang budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial,
dan tingkatan sosial.
b) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah stimulus yang mengancam individu. Waktu
merupakan dimensi yang juga memengaruhi terjadinya stres, yaitu berapa
lama terpapar dan berapa frekuensi terjadinya stres.
c) Penilaian terhadap Stresor
Penilaian terhadap stresor meliputi penentuan arti dan pemahaman terhadap
pengaruh situasi yang penuh dengan stres bagi individu. Penilaian terhadap
stresor ini meliputi respons kognitif, afektif, fisiologis, perilaku, dan respons
sosial.
d) Sumber Koping
Sumber koping meliputi aset ekonomi, kemampuan dan keterampilan, teknik
pertahanan, dukungan sosial, serta motivasi.
e) Mekanisme Koping
Koping mekanisme adalah suatu usaha langsung dalam manajemen stres. Ada
tiga tipe mekanisme koping, yaitu sebagai berikut.
- Mekanisme koping problem focus
Mekanisme ini terdiri atas tugas dan usaha langsung untuk mengatasi
ancaman diri. Contoh: negosiasi, konfrontasi, dan mencari nasihat.
- Mekanisme koping cognitively focus
Mekanisme ini berupa seseorang dapat mengontrol masalah dan
menetralisasinya. Contoh: perbandingan positif, selective ignorance,
substitution of reward, dan devaluation of desired objects.
- Mekanisme koping emotion focus
Pasien menyesuaikan diri terhadap distres emosional secara tidak
berlebihan. Contoh: menggunakan mekanisme pertahanan ego seperti
denial, supresi, atau proyeksi.
Mekanisme koping dapat bersifat konstruktif dan destruktif. Mekanisme
konstruktif terjadi ketika kecemasan diperlakukan sebagai sinyal peringatan
dan individu menerima sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah.
Mekanisme koping destruktif menghindari kecemasan tanpa menyelasaikan
konflik.
4. Rentang respon konsep diri

a) Respon Adaptif
Respon adaptif adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapinya.
 Aktualisasi diri adalah penyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat
diterima.
 Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman
yang positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif
maupun yang negatif dari dirinya.
b) Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu ketika dia tidak
mampu lagi menyelesaikan masalah yang dihadapi.
 Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai
dirinya yang negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
 Keracunan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas
sehingga tidak memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan.
 Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu
mempunyai kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan
dengan orang lain secara intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak
dapat membina hubungan baik dengan orang lain.

5. Rentang respon sosial

a) Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara yang
dapat diterima oleh norma masyarakat.
- Solitude (menyendiri)
Merupakan respon yang dilakukan individu untuk merenungkan apa
yang telah terjadi atau dilakukan dan suatu cara mengevaluasi diri
dalam menentukan rencana- rencana.
- Autonomy atau otonomi
Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan
menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
- Mutuality atau kebersamaan
Merupakan kemampuan individu untuk saling pengertian, saling
memberi, dan menerima dalam hubungan interpersonal.
- Interdependen atau saling ketergantungan
Merupakan suatu hubungan saling ketergantungan, saling tergantung
antar individu dengan orang lain dalam membina hubungan
interpersonal.
b) Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah
dengan cara yang bertentangan dengan norma agama dan masyarakat.
- Merasa sendiri (loneliness)
Kondisi dimana seseorang merasa sendiri, sepi, tidak adanya perhatian
dengan orang lain atau lingkungannya.
- Menarik Diri
Kondisi dimana seseorang tidak dapat mempertahankan hubungan
dengan orang lain atau lingkungannya.
- Ketergantungan
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan
yang dimiliki.
- Manipulasi
Merupakan gangguan sosial dimana individu cenderung berorientasi
pada diri sendiri.
- Impulsif
Merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai
subyek yang tidak dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak mampu
merencanakan, tidak mampu untuk belajar dari pengalaman, dan
miskin penilaian.
- Narsisisme
Respon sosial ditandai dengan Individu memiliki tingkah laku
egosentris, harga diri yang rapuh, terus menerus berusaha mendapat
penghargaan dan mudah marah jika tidak mendapat dukungan dari
orang lain.
- Isolasi sosial
Adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
6. Rentang respon neurobiology
Rentang respons neorobiologi yang paling adaptif adalah adanya pikiran logis dan
terciptanya hubungan sosial yang harmonis. Rentang respons yang paling maladaptif
adalah adanya waham, halusinasi, termasuk isolasi sosial menarik diri. Berikut adalah
gambaran rentang respons neorobiologi.
7. Rentang respon NAPZA

a) Eksperimental adalah kondisi penggunaan tahap awal, yang disebabkan rasa


ingin tahu.
b) Rekreasional adalah penggunaan zat adiktif pada waktu berkumpul dengan
teman sebayanya. Penggunaan ini bertujuan untuk rekreasi bersama teman
sebayanya.
c) Situasional merupakan penggunaan zat yang merupakan cara untuk melarikan
diri atau mengatasi masalah yang dihadapi.
d) Penyalahgunaan adalah penggunaan zat yang sudah bersifat patologis, sudah
mulai digunakan secara rutin, paling tidak sudah berlangsung selama 1 bulan,
sudah terjadi penyimpangan perilaku, serta mengganggu fungsi peran di
lingkungan sosialnya, pendidikan, dan pekerjaan. Walaupun pasien menderita
cukup serius akibat menggunakan, pasien tersebut tidak mampu untuk
menghentikan.
e) Ketergantungan adalah penggunaan zat yang sudah cukup berat, sehingga
telah terjadi ketergantungan fisik dan psikologis.

Anda mungkin juga menyukai