Jurnal Siti Fatimah
Jurnal Siti Fatimah
Jurnal Siti Fatimah
SITI FATIMAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya
Jl. Ahmad Yani 114 Surabaya, Indonesia
e-mail : [email protected]
ABSTRACT
Jalan Pegiriian – Undaan Kulon Surabaya is a 4/2T road section with an asphalt road pavement type
and a road body width of 5 meters. If visually observed on the Pegiriian – Peneleh road experienced
several types of damage such as crocodile skin cracks, shrinkage cracks, and potholes. The PCI
method provides pavement conditions only at the time the survey is conducted, but cannot provide a
predictive picture of the future. In Bina Marga 2017 mentions the types of damage to bending
pavements, there are 3 types of damage, namely grain release, cracks, grooves. In Bina Marga 2017, it
provides proposed solutions to road repairs, namely overlays for crocodile skin crack damage, a thin
layer of asphalt concrete (ltba) for groove damage (rutting), an asphalt slurry cover layer for grain
removal damage. On the Pegirian - Undaan Kulon Road section, the type of damage obtained is
Crocodile Skin Cracks, Grain Release, Longitudinal Cracks, Transverse Cracks, Holes and Cracks of
boxes, The PCI value obtained on the Pegirian - Undan kulon road section is 45.06% which is
included in the poor category. According to Bina Marga, the handling carried out refers to the
Practical Manual for Road Routine Maintenance (1992) in the form of Slurry seals for STA 0+00 –
1+000 with a PCI value of 44.7% which is included in the poor category, Microsurfacing for STA
1+000 – 2+000 with a PCI value of 50.8% which is included in the poor category, Patching for STA
2+000 – 3+100 with a PCI value of 68.64% which is included in the fair category. Based on the data
above, the road must be repaired or maintained immediately before the damage gets worse.
1. Jalan Pegiriian – Undaan Kulon Surabaya merupakan ruas jalan 4/2T dengan tipe perkerasan
jalan aspal serta lebar badan jalan 5 meter. Jika diamati secara visual di jalan Pegiriian –
Peneleh mengalamai beberapa macam jenis kerusakan seperti retak kulit buaya, retak susut,
dan jalan berlubang. Metode PCI memberikan kondisi perkerasaan hanya pada saat survey
dilakukan, tapi tidak dapat memberikan gambaran prediksi di masa mendatang. Dalam Bina
Marga 2017 menyebutkan jenis kerusakan pada perkerasaan lentur terdapat 3 jenis kerusakan
yaitu pelepasan butiran, retak, alur. Pada Bina marga 2017, memberikan solusi usulan
terhadap perbaikan jalan, yaitu overlay untuk kerusakan retak kulit buaya, lapisan tipis beton
aspal(ltba) untuk kerusakan alur (rutting), lapisan penutup bubur aspal untuk kerusakaan
pelepasaan butir.
2. Pada Ruas Jalan Pegirian - Undaan Kulon didapatkan Jenis kerusakan Retak Kulit Buaya,
Pelepasan Butiran, Retak Memanjang, Retak Melintang, Lubang dan Retak kotak – kotak,
Nilai PCI yang didapatkan pada ruas jalan Pegirian – Undan kulon adalah 45,06% yang masuk
kedalam kategori poor (jelek). Menurut Bina Marga Penanganan yang dilakukan mengacu
kepada buku Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan (1992) berupa Slurry seal untuk STA
0+00 – 1+000 dengan nilai PCI 44,7% yang masuk pada kategori poor (jelek ),
Microsurfacing untuk STA 1+000 – 2+000 dengan nilai PCI 50,8% yang masuk pada kategori
poor(jelek),Patching untuk STA 2+000 – 3+100 dengan nilai PCI 68,64% yang masuk pada
kategori fair (sedang). Berdasarkan data di atas jalan tersebut harus segera dilakukan
perbaikan atau pemeliharan sebelum kerusakan semakin parah.
3.
4.
5. Kata Kunci :Kerusakaan jalan, Pavement Condition Index(PCI), tingkat Kerusakaan,
6. PENDAHULUAN
7. Kerusakan jalan dapat terjadi oleh beberapa faktor antara lain beban kendaraan yang
berlebihan (overloading), keadaan iklim yang berubah-ubah, kurang baiknya sistem drainase
yang menyebabkan genangan air, beban lalulintas yang tinggi, perencanaan yang kurang
tepat,pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana yang ada, dan kurangnya pengawasaan
kondisi jalan (Agah,Heddy R,2009). Pada dasarnya perencanaan umur perkerasan jalan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lalu lintas yang ada, umumnya didesain dalam
kurun waktu 10-20 tahun, yang artinya jalan diharapkan tidak mengalami kerusakan pada
tahun pertama.
8. Untuk menjaga agar kondisi jalan tetap pada kualitas yang layak dalam melayani berbagai
moda transportasi perlu adanya evaluasi permukaan jalan untuk mengetahui jalan tersebut
apakah masih dalam kondisi yang baik atau perlu adanya program peningkatan pemeliharaan
rutin atau pemeliharaan berkala. Metode yang sering dipakai untuk memperbaiki kerusakan
jalan adalah metode Pavement condition index(PCI). Metode ini didasarkan dari masing-
masing index segmen jalan untuk selanjutnya di ketahui nilai index kerusakaan jalan.
Sedangkan metode Bina Marga sebagai solusi perbaikan jalan.
9. Metode PCI memberikan kondisi perkerasaan hanya pada saat survey dilakukan, tapi tidak
dapat memberikan gambaran prediksi di masa mendatang. Dalam Bina Marga 2017
menyebutka jenis kerusakan pada perkerasaan lentur terdapat 3 Jenis kerusakan yaitu
pelepasan butiran, retak, alur. Sedangkan pada perkerasaan kaku terdapat 5 jenis kerusakaan
yaitu retak memanjang,retak melintang,gompal pada sambungan,pecah sudut,dan pumping.
Metode ini menggunakan data lalulintas harian (LHR) dari masing-masing ruas jalan yang
selanjutnya di gunakan untuk perhitungan nilai kondisi jalan.
10. TEORI
Perkerasaan jalan adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan agregat dan aspal
atau semen sebagai bahan ikatanya sehingga lapis kontruksi tertentu yang memiliki ketebalaan,
kekuatan, dan kesetabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas ketanah dasar
secara aman. Fungsi utama dari perkerasaan sendiri adalah untuk menyebarkan beban roda ke
area permukaan tanah dasar yang lebih luas sehingga mereduksi tegangan maksimum yang
terjadi pada tanah dasar. Perkerasan jalan di bagi menjadi tiga yaitu perkerasaan lentur (flexible
pavement), perkerasaan kaku (rigrid pavement), dan perkerasaan komposit
11. METODE
Menurut tata cara penyusunan program pemeliharaan jalan kota (1990) cara untuk
mencari nilai kerusakan jalan serta menetapkan program pemeliharaan yang akan digunakan
pada suatu jalan adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan jenis jalan dan kelas jalan
2. Hitung LHR untuk jalan yang disurvei dan tetapkan nilai kelas jalan dengan;
dengan cara membagi luas kerusakan (Ad) dengan luas sampel unit ( As) untuk setiap
100m panjang jalan , didapatkan nilai untuk STA 0+00 s/d 0+100 adalah sebagai berikut:
16. 1500
17. Lubang : 1,44 x 100% = 9,6%
18. 1500
19. Retak memanjang : 3,5 x 100% = 23,3%
20. 1500
21. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Pegirian – Undaan Kulon STA 0+000 –
3+100. Pada STA 0+00 s/d 1+000 di dapatkan nilai PCI 44,7% yang masuk pada kategori
poor (jelek) dengan jenis kerusakaan Lubang,Retak Memanjang,Retak Kotak-kotak,Retak
Kulit Buaya, dan Pelepasan Butiran. Pada STA 1+000 s/d 2+000 didapatkan nilai PCI
50,8% yang masuk kategori poor (jelek) dengan jenis kerusakan Retak Kulit
Buaya,Pelepasan Butiran, Retak Memanjang, Retak Melintang, dan Lubang. Pada STA
2+000 s/d 3+100 di dapatkan nilai PCI 68,64% yang masuk pada kategori fair (sedang)
dengan jenis kerusakan Lubang dan Retak Kulit Buaya.
2. Berdasarkan jenis kerusakan perkerasan yang ditinjau maka cara perbaikan yang
digunakan berdasarkan Petunjuk Bina Marga 2017 yaitu Penambalan Aspal (slurry seal)
Pada STA 0+00 s/d 1+000 dengan jenis kerusakan retak buaya, retak kotak, retak
memanjang dan melintang.Lapisan Permukaan Mikro (Microsurfacing) Pada STA 1+000
s/d 2+000 dengan jenis kerusakan retak buaya, retak kotak - kotak, retak memanjang dan
melintang. Penambalan (patching) pada STA 2+000 s/d 3+100 dengan jenis kerusakan
lubang dan retak kulit buaya.
3. .
REFERENSI
Astm d6433.2007. Standar practice for roads and parking lots pavement condition index surveys,
ASTM Internasional, West conshohocken
Dinas Pekerjaan Umum. 1983. Manual Pemeliharaan Jalan Bina Marga
No. 03/MN/B/1983. Direktorat Jendral Bina Marga. Jakarta
Dinas Pekerjaan Umum. 1997. Tata Cara Perencanaan geometrik jalan antar kota no
038/TBM/1997 Direktorat Jendral Bina Marga. Jakarta
Dinas Pekerjaan Umum. 2017. Manual perkerasaan jalan no. 04/SE/Db/2017 Direktorat Jendral
Bina Marga
Hardiyatmo, H. C., 2015. Pemeliharaan Jalan Raya Edisi Kedua. Gadjah Mada Univercity Press.
Yogyakarta
Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung.243 hlm