Artikel Jalan Lingkungan
Artikel Jalan Lingkungan
Artikel Jalan Lingkungan
Jalan aspal saat ini masih menjadi primadona dan digunakan pada mayoritas jalan di
Indonesia. Karakteristiknya serta biaya konstruksi sangat berbdeda dengan jalan
tanah. Kelebihan jalan aspal adalah sebagai berikut:
a) Lebih mulus, halus serta tidak bergelombang alhasil berkendara lebih nyaman
b) Warnanya mempengaruhi psikologi pengguna jalan menjadi lebih nyaman dan
teduh
c) Biaya pembangunan lebih murah dibandingkan konstruksi jalan beton
d) Perawatan lebih mudah yakni mengganti area rusak saja dengan baru.
Namun juga memiliki kekurangan yaitu tidak tahan terhadap genangan air sehingga
drainase harus berfungsi optimal saat hujan atau banjir. Apabila struktur tanah buruk
akan terlihat jelas dan harus diperbaiki struktur tanahnya terlebih dahulu sebelum
memperbaiki konstruksi jalan.
C. Perkerasan Jalan Kaku Menggunakan Beton (Rigid Pavement)
Perkerasan kaku menggunakan bahan beton semen ini menggunakan plat (slab)
beton semen sebagai pondasi dan lapisan lapisan pondasi bawah atau bisa juga
berada di atas tanah dasar. Konstruksi model ini, plat beton disebut sebagai lapisan
pondasi karena kadangkala memungkinkan ditambah lapisan aspal beton di atasnya
untuk bagian permukaan.
Perkerasan beton kaku ini mempunyai modulus elastisitas tinggi sehingga akan
mendistribusikan beban pada bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian
terbesar dari kapasitas struktur ini didapat dari plat beton. Cara ini beda dengan
perkerasan lebtur yang kekuatan perkerasan dari tebal pondasi lapis bagian bawah,
lapis pondasi serta lapis permukaan.
Pada pengerasan jalan lingkungan kaku dengan beton ini harus mengetahui kapasitas
struktur yang akan menahan beban agar perencanaan beban tebal beton bisa
dilakukan untuk kekuatan yang optimal. Sedangkan daya dukung dan kapasitas
struktur tanah hanya berpengaruh kecil terhadap awet dan tidaknya jalan beton.
Lapisan jalan beton memiliki kelebihan yaitu menahan beban kendaraan berat, tahan
genangan air saat hujan, biaya perawatan lebih murah dari pada aspal, bisa
digunakan pada struktur tanah buruk, material lebih mudah diperoleh. Sedangkan
kekurangannya yaitu kualitas sangat dipengaruhi oleh proses pelaksanaan yaitu:
Pengeringan yang terlalu cepat bisa mengakibatkan keretakan, sehingga
ditambahkan dengan zat kimia pada campuran beton dan ditutup dengan kain
basah.
Pada jalan raya dengan kapasitas berat terlalu tinggi, pembuatan jalan beton
lebih mahal dibandingkan aspal, namun lebih murah saat perawatan.
Kehalusan serta gelombang sangat ditentukan proses pengecoran dan harus
diawasi dengan ketat.
Perbaikan jalan harus dilakukan dengan meninggikan elevasi tanah, sehingga
berpengaruh terhadap ketinggian jalan.
Warna beton terlihat lebih gersang dan keras dan pengendara kurang
nyaman.