Makalah Rematik
Makalah Rematik
Makalah Rematik
REMATIK
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“REMATIK” Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
KEPERAWATAN DEWASA, Program Studi Keperawatan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai layanan
internet. Oleh karena itu, Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi untuk sayamaupun untuk semuanya.
Penulis
Kelompok II
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.................................................................................
b. Rumusan Masalah............................................................................
c. Tujuan
a. Defenisi............................................................................................
b. Etiologi.............................................................................................
c. Klasifikasi........................................................................................
d. WOC………………………………………………………………
e. Manifestasi Klinis...........................................................................
f. Patofisiologi.....................................................................................
g. Penatalaksanaan.............................................................................
h. Pemeriksaan Penunjang................................................................
i. Asuhan Keperawatan Rematik.....................................................
a. Kesimpulan...................................................................................
b. Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arthritis Reumatoid (AR) adalah suatu penyakit sistematik yang bersifat progresif, yang
cenderung menjadi kronis dan menyerang sendi serta jaringan lunak. Arthritis rheumatoid
adalah suatu penyakit autoimun dimana, secara simetris persendian ( biasanya sendi tangan dan
kaki) mengalami peradangan sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan, nteri, dan
seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi. Karakteristik artritis rheumatoid
adalah radang cairan sendi yang persistem , biasanya menyerang sendi-sendi perifer dengan
penyebaran yang simetris (Junaidi, 2013).
Prevalensi penyakit sendi atau rematik di Indonesia berdasarkan diagnosis sebesar 11,9% dan
berdasar diagnosis atau gejala sebesar 24,7%. Prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan tertinggi berada di Bali yaitu berjumlah 19,3 % dan terendah di Daerah Istimewa
Yogyakarta yaitu sebesar 5,6%. Sedangkan prevalensi penyakit sendi d provinsi Sumatera
Selatan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 8,4% dan berdasarkan diagnosis atau
gejala sebesar 15,6% (Riskesdas,2013).
Dampak dari penyakit rematik adalah terganggunya aktivitas karena nyeri, tulang menjadi
keropos,terjadi perubahan bentuk tulang. Dari 100 jenis rematik, diketahui Artritis Reumatoid
yang dapat menyebabkan kecacatan yang paling parah pada penderitanya. Asupan makanan
yang kurang sehat, kurangnya berolahrga ,stress dan lain sebagai diketahui sebagai faktor
pencetus terjadinya rematik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Agar mahasiswa/mahasiswi mengetahui tentang penyakit Arthritis Reumatoid (AR)
atau biasa disebut dengan rematik.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Klasifikasi
3. Riwayat Keluarga.
Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit artritis
Reumatoid maka anda kemungkinan besar akan terkena juga.
4. Merokok.
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid.
D. WOC
Inflamasi non-bakterial disebapkan oleh
usia,infeksi,endokrin,autoimun,metabolik,dan faktor
genetik,serta lingkungan
Artritis reumatoid
Reaksi peradangan
nyeri
Gangguan citra tubuh Tendon dan ligamen melemah
Hilangnya
E. Manifestasi Klinis kekuatan otot
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
1. Gerakan menjadi terbatas
2. Adanya nyeri tekan
3. Deformitas bertambah pembengkakan
4. Kelemahan
5. Depresi
Gejala Extraartikular :
E. Patofisiologi
F. Penatalaksanaan
G. Pemeriksaan Penunjang
4. Aktivitas/istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi;
kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris.
Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan,
keletihan.
Tanda : Malaise
Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi.
5. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat intermitten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).
6. Integritas ego
Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,
faktor-
faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan)
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya
ketergantungan
pada orang lain).
7. Makanan/ cairan
Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan
adekuat:
mual, anoreksia Kesulitan untuk mengunyah
Tanda : Penurunan berat badan\ Kekeringan pada membran mukosa.
8. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi.
Ketergantungan
9. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.
Gejala : Pembengkakan sendi simetris
10. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak
pada
sendi).
11. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan
dalam
ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga.Demam ringan
menetap
Kekeringan pada mata dan membran mukosa.
12. Interaksi social
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran;
isolasi.
13. Riwayat Psiko Sosial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi
apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karena ia merasakan
adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi
berubah. Perawat dapat melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya
aspek body image dan harga diri klien.
B. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi jaringan oleh
akumulasi‘ cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
C. Intervensi keperawatan
Nyeri akut berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
Nyeri akut1. Setelah dilakukn2. Observasi Observasi
b.d agen tindakan 3x24 jam 1. Kaji nyeri, 1 untuk Membantu
pencedera; diharapkan pasien catat lokasi dalam menentukan
distensi dengan kriteria hasil: dan intensitas kebutuhan
jaringan oleh a. Menunjukkan (skala 0-10). manajemen nyeri
akumulasi nyeri hilang/ dan keefektifan
cairan/ terkontrol, 3. Terapeutik program
proses b. Terlihat rileks,4. 1. . Catat faktor-
inflamasi, dapat faktor yang Terapeutik
destruksi tidur/beristiraha mempercepat dan 1. Untuk
sendi t dan tanda-tanda rasa mengetahui
berpartisipasi sakit pada pasien. faktor-faktor
dalam aktivitas5. 2. Berikan matras/ yang
sesuai kasur keras,bantal memperberat dan
kemampuan. kecil,. tannda-tanda
c. Mengikuti 6. 3.Tinggikan tempat rasa sakit pada
program tidur sesuai pasien
farmakologis kebutuhan 2. Matras yang
yang 7. 4 membantu pasien lembut/ empuk,
diresepkan, untuk sering bantal yang
mengubah posisi,. besar akan
Dan Bantu untuk memberikan
bergerak di tempat rasa nyaman
tidur, pada tubuh
8. 5. Anjurkan pasien pasien
untuk mandi air 3. Agar pasien
hangat. merasa nyaman
9. 6. Sediakan waslap 4. Agar pasien
hangat untuk merasa lebih
mengompres sendi- nyaman dan
sendi yang sakit. mencegah
Dilakukan 3 kali terjadinya
sehari. dekubitus.
10.. 5. Untuk
mengurangi
kekakuan sendi
6. Untuk
mengurangi rasa
sakit pada sendi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik
yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi
penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang
bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta
jaringan ikat sendi secara simetris (Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu
Bedah Orthopedi, hal. 165).
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang
menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001).
Gejala utama rematik biasa terjadi pada otot dan tulang, termasuk
didalamya sendi dan otot sendi. Gangguan nyeri yang terus berlangsung
menyebabkan aktivitas sehari-hari terhambat. Oleh karena itu,penyakit ini
memiliki manifestasi klinis yang bervariasi. Pertama gejala-gejala
konstitusional,poliarrhtritis simetris, kekauan dipagi hari selama lebih dari
jam dan arthritis erosive
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca, khususnya
mahasisa-mahasiswi STIKes Maluku Husada dalam memahami tentang
penyakit Reumatoid Arthritis (RA) dan bagaimana cara penanganannya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/40855161/Lp_rematik