Laporan Kasus Rematik-1ji
Laporan Kasus Rematik-1ji
Laporan Kasus Rematik-1ji
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun Oleh :
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
laporan yang berjudul “REMATIK”, dengan tepat waktu.Atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka kami mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan Keluarga.
Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi lanjutan dan
bermanfaat bagi pembacanya. Mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan
laporan ini. Terima Kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN TEORI.......................................................................................................5
2.1 Definisi Rematik..........................................................................................................5
2.2 Jenis-Jenis Rematik.....................................................................................................5
2.3 Etiologi Rematik..........................................................................................................6
2.4 Tanda dan Gejala Rematik..........................................................................................7
2.5 Patofiologi Rematik.....................................................................................................8
2.6 Penatalaksanaan...........................................................................................................9
2.7 Pencegahan................................................................................................................11
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................................12
3.1 Pengkajian.................................................................................................................12
3.2 Analisa Data..............................................................................................................18
3.3 Prioritas Masalah.......................................................................................................18
3.4 Rencana Keperawatan Keluarga................................................................................20
3.5 Implementasi.............................................................................................................24
3.6 Evaluasi.....................................................................................................................29
BAB 4 PENUTUP....................................................................................................................32
4.1 Kesimpulan................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................33
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk menganalisis asuhan
keperawatan pada keluarga rentan dengan
2. TujuanKhusus
Tujuan khusus dalam makalah ini adalah untuk :
a. Memaparkan tentang rematik dan implikasinya
b. Memaparkan tentang rematik dan implikasi rematik dalam keluarga
c. Menguraikan asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan dan
prioritas, rencana intervensi) pada keluarga rentan dengan rematik sesuai
kasus
d. Menganalisa asuhan keperawatan pada keluarga rentan dengan rematik
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Reumatik
2.6 Penatalaksanaan
1. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh
karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan.
Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus
mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses
patologis osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang
baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian
tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu
diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus menjadi
program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat
mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang
menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin
menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk memakai
alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
5. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang
belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter
karena biasanya pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi
pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian panas
yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan.
Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan
dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti
Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi
dari pancuran panas. Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi
dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan
isometric lebih baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi.
Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul
karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-
otot periartikular. memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi
dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut adalah penting
7. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi
yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang
dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau
ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan
sendi, pebersihan osteofit.
2.7 Pencegahan
1. Hindari kegiatan tersebut apabila sendi sudah terasa nyeri ,sebaiknya berat badan
diturunkan , sehingga bila kegemukanmnegakibatkan beban pada sendi lutut atau
tulang pinggul terlalu berat.
2. Istrahat yang cukup pakailah kaus kaki atau sarung tangan sewaktu tidur pada
malam hari dan kurangi aktivitas berat secara perlahan lahan.
3. Hindari makanan dan segala sesuatu secara berlebihan atau terutaman segala
sesuatu yang mencetus reumatik. Kurangi makanan yang kaya akan purin misalnya
daging , jeroan
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. B
b. Umur :50 tahun
c. Alamat :Pasar Anyar Rt/Rw 01/06 Sumberrejo,
Mertoyudan
d. Pekerjaan : Swasta
e. Pendidikan : SLTA
f. Agama : Islam
g. Suku bangsa : Jawa
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hubungan dg Umur Pendidika Agama Pekerjaan
KK n
1. Tn. B L Suami/Kepala 50 th SLTA Islam Swasta
Keluarga
1. Ny. S P Istri 48 th SLTP Islam Pedagang
2. An. T L Anak 24 th SLTA Islam Swasta
3. An. S P Anak 7 th SD Islam Pelajar
i. Genogram
An. S
An. T
7 th
Keterangan: 24 th
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
j. Tipe keluarga
Keluarga Tn. B merupakan the nuclear family atau keluarga keluarga inti
dengan anggota keluarga 7 orang yang terdiri atas 2 (ayah dan ibu) dan 2 orang
anak.
k. Aktivitas rekreasi
Keluarga tidak mengadakan acara rekreasi secara khusus, hanya kadang-kadang
saja dengan waktu yang tidak tentu bertemu dengan keluarga besarnya jika ada
moment tertentu mereka anggap sebagai jalan-jalan dengan keluarga. Di rumah
menonton TV dianggap sebagai aktivitas hiburan bagi keluarga.
Data Obyektif:
1. Skoring
Jumlah 4 2/3
3.4 Rencana Keperawatan Keluarga
Tindakan Pertama
Penanganan Nyeri
Rematik
1. Mengangkat salah
satu kaki lurus keatas
(posisi berdiri)
2. Mengangkat badan
untuk berdiri dari posisi
duduk tegak dengan
tangan disilangkan di
dada
3. Mengangkat salah
satu kaki dan lutut
ditekuk, usahakan tumit
menyentuh bokong
(posisi berdiri)
Manfaat Berkunjung
ke Pelayanan
Kesehatn Terdekat :
Mendapatkan pelayanan
kesehatan pengobatan
Rematik
3.5 Implementasi
4.1 Kesimpulan
Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat
dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas,
pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang
menanggung beban.
Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik dengan
manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya
sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut
sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa
kelemahan umum cepat lelah.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria lebih
sering terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan
dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria dan wanita, tetapi
diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak wanita dari pada pria hal ini
menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
DAFTAR PUSTAKA
Kalim, Handono. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :Balai Penerbit FKUI.
Mansjoer, Arif, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculaapius FKUI.
Prince, Sylvia Anderson. 1999. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed.
4.Jakarta: EGC.