Askep Gerontik Yulia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN RHEUMATOID
ARTHRITIS DI PUSKESMAS LUBUKLINGGAU

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

1. Fitriyadi
2. Poningsih
3. Sumali
4. Tri Damayanti
5. Ulfa Khusniah
6. Yulia Windari

Dosen Pengajar : Ns. Ardiana Podesta, S.Kep, M.Kep


Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA BENGKULU

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan
Gerontik ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.A Dengan Rheumatoid
Arthritis Di Puskesmas Lubuklinggau”.

Tujuan pembuatan Asuhan Keperawatan ini adalah untuk memenuhi salah


satu persyaratan tugas dalam perkulihan. Penulis menyadari dalam pembuatan tugas
ini masih banyak terdapat kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki oleh kami. Namun berkat bantuan dan bimbingan serta arahan dari
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan ini tepat
pada waktunya.

Dalam pembuatan tugas ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan dengan tangan terbuka kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Lubuklinggau, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….3


A. Definisi..........................................................................................................3
B. Etiologi..........................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis.........................................................................................4
D. Patofisiologi..................................................................................................5
E. Pathway.................................................................................................................6
F. Pemeriksaan Penunjang...............................................................................8
G. Penatalaksanaan...........................................................................................9

BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................19


A. Pengkajian Keperawatan............................................................................19
B. Analisa data...............................................................................................31

C. Diagnosa keperawatan...............................................................................32
D. Intervensi keperawatan...............................................................................33
E. Implementasi dan evaluasi.........................................................................35

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................36


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi non-bakterial yang
bersifat sistemik, progresif, cenderung akut dan kronik serta mengenai sendi dan
jaringan ikat sendi secara simetris (Nurarif,2015). Rheumatoid Arthritis (RA)
adalah penyakit yang menyebabkan nyeri, kekakuan, pembengkakan dan
keterbatasan gerak serta fungsi dari banyak sendi, dan pada rheumatoid arthritis
biasanya terjadi kekakuan paling sering dipagi hari (Hardiani,2011).
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit kelainan pada sendi yang
menimbulkan nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang,
jaringan ikat dan otot) ,Penyakit ini utamanya mengenai otot-otot skelet, tulang,
ligamentum, tendon dan persendian pada laki-laki maupun wanita dengan segala
usia Hal yang paling ditakuti dari penyakit rheumatoid arthritis ini bila tidak
diobati dengan benar adalah akan menimbulkan kecacatan baik ringan seperti
kerusakaan sendi maupun berat badan seperti kelumpuhan. dan masalah yang
disebabkan oleh penyakit rheumatoid arthritis tidak hanya berupa keterbatasan
yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas sehari-hari tetapi juga efek
sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ dan
kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah,
perubahan citra diriserta gangguan tidur (Aqila, 2010).
Pada pasien rheumatoid arthritis masalah yang sering dialami oleh
penderita yaitu timbulnya nyeri secara mendadak. Biasanya terjadi kekakuan
atau nyeri pada pagi dan malam hari, namun biasanya yang paling terburuk
terjadi pada pagi hari, rasa nyeri terasa berdenyut dan sangat sakit, serta
bertambah meskipun hanya sedikit bergerak. Keluhan nyeri yang timbul dapat
mengganggu lansia sehingga dapat menyebabkan immobilisasi dan penurunan
rentang gerak pada lansia, penderita tidak dapat beraktivitas dengan baik dan
juga tidak dapat merasakan kenyamanan dalam hidup.
B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis


merumuskan “Bagaimana asuhan keperawatan Gerontik pada pasien dengan
Rheumatoid Arthritis di Puskesmas Lubuklinggau”

C. Tujuan

1. Tujuan umum
Tujuan dari asuhan kperawatan ini adalah Mempelajari dan memberikan
pemahaman tentang asuhan keperawatan Gerontik pada pasien dengan
Rheumatoid Arthritis di Puskesmas Lubuklinggau.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan asuhan keperawatan ini yaitu penulis mampu :
a) Melakukan pengkajian pada pasien Rheumatoid Arthritis
b) Merumuskan diagnosa yang muncul pada Rheumatoid Arthritis
c) Menentukan intervensi keperawatan pada pasien Rheumatoid Arthritis
d) Melakukan implementasi keperawatan pada pasien Rheumatoid Arthritis
e) Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien Rheumatoid
Arthritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Rheumatoid Arthritis


Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi non-bakterial yang
bersifat sistemik, progresif, cenderung akut dan kronik serta mengenai sendi dan
jaringan ikat sendi secara simetris (Nurarif,2015).
Rheumatoid arthritis /rematik merupakan penyakit inflamasi sistemik

kronis yang menyerang beberapa sendi, sinovium, yang terjadi pada proses

peradangan yang menyebabkan kerusakan pada tulang sendi (Khitchen 2011).

Arthritis rheumatoid merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan

manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organtubuh.

Terlibatkan sendi pada pasien arthritis reumatoid terjadi setelah penyakit ini

berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresivitasnya. Pasien dapat pula

menunjukkan gejala konstitusional berupa kelemahan umum, cepat lelah, atau

gengguan nonartikular lain (Aspiani, 2014).

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit kronis yang menyebabkan nyeri,

kekakuan,pembengkakan dan keterbatasan gerak serta fungsi dari banyak sendi.

Pada rheumatoid arthritis kekakuan paling sering terburuk di pagi hari (Hardiani,

2011)

B. Etiologi
Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang

dikemukakan mengenai penyebab rheumatoid arthritis,yaitu :

1) Infeksi streptokukus hemolitikus dan streptokukus non-hemolitikus

2) Endokrin

3) Autoimun

4) Metabolic
5) Faktor genetic serta faktor pemicu linkungan

Pada saat ini, rheumatoid arthritis diduga disebabkan oleh facktor

autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; factor

injeksi mungkin disebabkan oleh virus dan organisme mikroplasma atau group

difteroid yang menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang rawan sendi

penderita (Nurarif ,2015).

C. Manifestasi Klinis

Gejala awal terjadi pada beberapa sendi sehingga disebut dengan poli

arthritis rheumatoid. Persendian yang paling sering terkena adalah sendi tangan,

pergelangan tangan, sendi lutut ,sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu serta

sendi panggul dan biasanya bersifat simetris/bilateral. Tetapi kadang-kadang

hanya terjadi pada satu sendi yang disebut dengan arthritis rheumatoid mono-

artikular (Nurarif,2015).

Ada beberapa tanda dan gejala sistemik pada arthritis rheumatoid antara lain

Lemah, demam, takikardi, berat badan turun, anemia,dan anorexia. Serta terdapat

juga tiga stadium pada arthritis rheumatoid :

1) Stadium sinovitis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai

dengan adanya hiperemi,edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat

maupun pada saat bergerak, bengkak dan kekakuan.

2) Stadium destruksi

Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga

pada jaringan sekitarnya yang ditandai dengan adanya kontraksi tendon. Selain

tanda dan gejala tersebut bisa juga terjadi karena perubahan bentuk pada

tangan yaitu bentuk swan-neck.


3) Stadium deformitas

Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,

deformitas dan gangguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi

diawali dengan adanya sinovitis, sampe berlanjut pada pembentukan pannus,

ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang.

D. Patofisiologi

Rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun sistemik yang menyerang

sendi. Reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Kerusakan sendi mulai

terjadi dari proliferasi makrofag dan fibrolas sinovial. Limfosit menginfiltrasi

daerah perivaskular dan terjadi proliferasi sel-sel endotel kemudian terjadi

neovaskularisasi. Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh

bekuan kecil atau sel-sel inflamasi. Terbentukknya pannus akibat terjadinya

pertumbuhan yang ireguler pada jaringan sinovial yang mengalami inflamasi.

Pannus kemudian menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang, respon

imunologi melibatkan peran sitokin, interleukin proteinase, dan faktor

pertumbuhan. Respon ini mengakibatkan destruksi sendi dan komplikasi sistemik

(Surjana,2009).
E. Woc

Sistem mekanik Proses penuaan Reaksi faktor antibody, infeksi

sendi

Elastisitas kartilago

Menurun Perubahan pelumasan

Kartilago Artropi kompresi antara permukaan

Sendi meningkat

Klasifikasi dengan

ligamentum pelumasan menurun

Efusi sendi Degenerasi sendi

Sinovitis Sekunder

REMATIK

Peradangan pada sendi komplek antibodi dan antigen

Komplek antibodi synovial menebal pembentukan leuukosien dan

dan antigen prostaglandin

panus

Reaksi inflamasi erosi kartilago

kerusakan kartilago dan tulang

Bengkak, Adhesi permukaan sendi

Edema Tendon ligmen lemah

kekuatan sendi menurun

MK : Nyeri
Hilang nya Kekuatan otot
Mk : Gangguan Mobilitas
Fisik
MK:Resiko
Cidera

kurang informasi

Mk:Defisit
pengetahuan

Brunner & Suddart 2013


F. Pemeriksaan Penunjang

1) Faktor Reumatoid, Fiksasi lateks, reaksi-reaksi aglutinasi

2) Laju endap darah umumnya meningkat pesat (80-100 mm/h) mungkin

kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat.

3) Protein C-reaktif positif selama masa eksaserbasi.

4) Sel darah putih meningkat pada waktu timbul proses inflamasi

5) Haemoglobin umumnya menunjukkan anemia sedang

6) Sinar x dari sendi yang sakit menunjukkan pembengkakan pada jaringan

lunak, erosi sendi dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan

awal) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi

dan sublukasio.

7) Scan radionuklida mengidentifikasi peradangan sinovium

8) Artroskopi langsung, aspirasi cairan sinovial

9) Biopsi membran sinovial, menunjukkan perubahan inflamasi dan

perkembangan panas (Nurarif,2015).

G. Penatalaksanaan

Kekurangan terapi farmakologi dari golongan analgesik dan antinflamasi

seperti non teroidal anti iflamatory drugs (NSAID) dan disease modifyng

antirhematoid drug (DMARD) dapat meperberat kondisi osteoatritis/Artritis

Rheumatoi karena komsumsi dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor

penyebab ,morbiditas dan mortalitas utama (Brunner & Suddart, 2013).

NSAID tidak memiliki khasiat yang dapat melindungi rawan sendi dan tulang

efek analgesik, lemah, tidak menghentikan kerusakan musuloskeletal

(WHO,2010). Kekurangan terapi NSAID pada sistem organ yang lain dapat

menyebabkan erosi mukosa lambung, raum atau erupsi kulit, menimbuklan


nekrosis papilar ginjal, gangguan fungsi trombosit dan meningkatkan tekanan

darah (Brunner & Suddart, 2013)

H. Konsep Asuhan keperawatan pada pasien Rheumatoid arthritis

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan suatu proses pengumpulan data secara

sistematis yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional

pada pasien dengan saat ini dan pada riwayat sebelumnya (Potter,2013 dan

Lestari,2016).Pengkajian keperawatan terdiri dari 2 tahap yaitu tahap

verifikasi dan pengumpilan data dari sumber primer dan sukender dan yang

kedua adalah menganalisis seluruh data sebagai dasar untuk menegakkan

diagnosa keperawatan. Pada asuhan keperawatan gerontik, pengkajian menjadi

hal komponen yang esensial dan kompleks dalam proses keperawatan

(Miller,2012 dan Lestari,2016).

Pengkajian geriatri pada lansia menjadi khas pada pengkajian

keperawatan gerontik. Status kesehatan pada lansia dikaji secara komprehesif,

akurat, dan sistematis, informasi yang dikumpulkan selama pengkajian harus

dapat dipahami dan didiskusikan dengan anggota tim, keluarga klien, dan

pemberi pelayanan interdispliner. Tujuan melakukan pengkajian ini adalah

menentukan kemampuan klien dalam memelihara diri sendiri, melengkapi

data dasar untuk membuat rencana keperawatan, serta memberi waktu pada

klien untuk dapat berkomunikasi. Pengkajian ini meliputi aspek, fisik, psikis,

dan spiritual dalam melakukan kegiatan pengumpulan data melalui

wawancara, observasi, dan pemeriksaan (CGA : Comprehensive Geriatric

Assesment). Pengkajian pada lansia yang ada dikeluarga dilakukan dengan

melibatkan keluarga sebagai orang terdekat yang mengetahui masalah


kesehatan lansia. Sedangkan pengkajian pada kelompok lansia dipanti atau

masyarakat pun dilakukan dengan melibatkan penanggung jawab kelompok

lansia, kultural, tokoh masyarakat, serta petugas kesehatan.

Maka dari itu didapatkan format untuk pengkajian yang digunakan

adalah format pengkajian pada lansia yang dikembangkan minimal terdiri

atas : data dasar (Identitas, alamat, usia, pendidikan, pekerjaan, agama, dan

suku bangsa). Data biopsikososial berupa spiritual, lingkungan, status

fungsional, fasilitas penunjang kesehatan yang ada serta pemeriksaan fisik

(Sunaryo,2016).

1. Identitas

Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, alamat, pekerjaan,

penanggung jawab.

2. Keluhan utama

Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit Rematik

adalah klien mengeluh nyeri

a) Riwayat penyakit sekarang

Berupa uraian pada mengenal penyakit yang diderita oleh klien dari mulai

timbulnya keluhan yang dirasakan.

b) Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit kesehatan yang dulu sperti riwayat penyakit

musculoskeletal sebelumnya

c) Riwayat penyakit keluarga

Yang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang

sama.
3. Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum

Keadaan umum klien lansia yang mengalami gangguan musculoskeletal

biasanya lemah

b) Kesadaran

Kesadaran klien biasanya composmentis

c) Tanda- tanda vital

Berupa Tekanan darah, Suhu, Nadi, serta Pernafasan

4. Pemeriksaan Review Of System

a) System pernafasan (B1 : Breathing)

Dapat ditemukan peningkatan frekuensi nafas atau masih dalam batas

normal.

b) System sirkulasi (B2 : Bleeding)

Kaji adanya penyakit jantung, frekuensi nadi apika;, sirkulasi perifer,

warna dan kehangatan.

c) System persarafan (B3 : Brain)

Kaji adanya hilangnya gerakan / sensai, spasme otot, terlihat

kelemahan / hilang fungsi. Pergerakan mata / kejelasan melihat, dilatasi

pupil.

d) System perkemihan(B4 : Bleder)

Perubahan pola perkemihan, seperti disuria, distensi kandung kemih,

warna dan bau urin.

e) System pencernaan (B5 : Bowel)

Konstipasi, konsistensi feses, frekuensi eliminasi, auskultasi bising usus,

anoreksia, adanya distensi abdomen, nyeri tekan abdomen.


f) System musculoskeletal (B6 : Bone)

kaji adanya nyeri berat tiba-tiba/mungkin, terlokasi pada area jaringan,

dapat berkurang pada imobilisasi, kekuatan, otot, kontraktur, atrofi oto,

laserasi kulit dan perubahan warna.

5. Pola fungsi kesehatan

a) Pola persepsi dan tata laksana pola hidup sehat

b) Pola nutrisi

Mengambarkan masukan nutrisi, balance cairan, nafsu makan, pola

makan, diet, kesulitan menelan, mual/muntah dan makanan kesukaan.

c) Pola eliminasi

Menggambarkan pola fungsi ekskresi, kandung kemih, defekasi, ada

tidaknya masalah defekasi, masalah nutrisi.

d) Pola istirahat tidur

Menggambarkan pola tidur, istirahat dan persepsi terhadap energy,

jumlah tidur malam dan siang, masalah tidur.

e) Pola hubungan dan peran

Menggambarkan dan mengetahui hubungfan peran klien terhadap

anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal, pekerjaan, tidak punya

rumah, masalah keuangan. Pengkajian APGAR keluarga.

f) Pola sensori kognitif

Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif. Pola sensori meliputi

pengkajian pengelihatan,pendengaran, perasaan, pembau. Pengkajian

ststus mental menggunakan Tabel Short Portable Mental Status

Quesionare (SPMSQ).
g) Pola persepsi dan konsep diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap

kemampuan konsep diri. Konsep diri menggambarkan gambaran diri,

harga diri, peran, identitas diri. Manusia sebagai system terbuka dan

mahkluk bio psiko sosio cultural spiritual, kecemasan, ketakutan, dan

dampak terhadap sakit. Pengkajian tingkat Depresi menggunakan Tabel

Inventaris Depresi Back.

h) Pola seksual dan reproduksi

Menggambarkan kepuasan masalah terhadap seksualitas

i) Pola mekanisme koping

Menggambarkan kemampuan untuk menangani strees

j) Pola nilai dan kepercayaan

Menggambarkan dan menjelaskan pola nilai keyakinan termasuk

spiritual (Aspiani, 2014).

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis

keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,

keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.

(PPNI,2016).

Diagnosa keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia

(SDKI,2016).
1) Nyeri akut/kronis berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

(Misalnya inflamasi, iskemia, neoplasma)

2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

3) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan menurut Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

(SIKI,2018)

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

a) Tujuan

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama diharapkan masalah

nyeri menurun dengan kriteria hasi :

SLKI : Tingkat Nyeri

Kriteria Hasil :

1. Keluhan nyeri Menurun

2. Klien Meringis Menurun

3. Klien gelisah Menurun

4. Kesulitan tidur Menurun

b) Intervensi Keperawatan

SIKI : Manajemen nyeri

Observasi

1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas

nyeri.

2) Identifikasi skala nyeri

3) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri


Terapeutik

4) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri, yaitu

dengan Latihan gerak dengan melakukan senam ergonomis

5) Fasilitasi istirahat dan tidur

c) Rasional

1) Untuk mengetahui kebutuhan nyeri dan keefektifan program atau untuk

mengetahui PQRST.

2) Untuk mengetahui skala nyeri pada klien

3) Untuk mengetahui faktor yang memperberat dan memperingan klien

4) Untuk mengurasi nyeri pada klien

5) Untuk membantu klien mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

a) Tujuan

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama diharapkan

masalah Gangguan mobilitas fisik meningkat dengan kriteria hasil :

SLKI : Mobilitas fisik

Kriteria Hasil :

1) Pergerakan ekstremita Meningkat

2) Kekuatan otot Meningkat

3) Rentang gerak (ROM) Meningkat

b) Intervensi Keperawatan

SIKI : Dukungan Mobilisasi

Observasi

1) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya

2) Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan


Terapeutik

3) Fasilitasi melakukan pergerakkan

Edukasi

4) Jelaskan tujuan dari prosedur mobilisasi

5) Ajurkan melakukan mobilisasi dini

c) Rasional

1) Untuk mengetahui rasa nyeri dan mengetahui ada tidaknya

keluhan fisik

2) Untuk mengurasi rasa nyeri pada klien

3) Untuk meningkat fungsi sendi, kekuatan pada otot dan stamina

tubuh.

4) Agar klien mengetahui tentang tujuan melakukan mobilisasi

5) Untuk memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan

mobilitas fisik.

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

a) Tujuan

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama diharapkan

masalah Defisit pengetahuan meningkatdengan kriteria hasi :

SLKI : Tingkat pengetahuan

Kriteria Hasil :

1) Kemampuan pengetahuan tentang penyakit Meningkat

2) Perilaku sesuai dengan pengetahuan penyakit Meningkat

3) Persepsi terhadap penyakit Meningkat


b) Intervensi keperawatan

SIKI : Edukasi kesehatan

Observasi

1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

2) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik

3) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

Edukasi

4) Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

5) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

c) Rasional

1) Untuk mengetahui apakah pasien dapat menerima informasi

2) Untuk mengetahui yang dapat meningkatkan dan menurunkan

motivasi perilaku hidup bersih dan sehat pada klien

3) Untuk sarana dalam memberikan informasi pada klien

4) Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

klien

5) Untuk memberikan rasa nyaman pada klien


BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama/Inisial : Ny.A

Umur : 71 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat : Dusun 7 desa L Sidorejo Lubuklinggau

Penanggung Jawab

Nama : Tn.B

Umur : 77 tahun

Hubungan dengan klien : Suami

Pekerjaan : Buruh

2. Alasan Masuk

Klien datang ke puskemas dengan keluhan kaki terasa nyeri klien

mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu mengalami penyakit

rematik dan dirasakan pada bagian pinggang dan

kaki, timbulnya dirasakan pada malam hari saat cuaca dingin dan

banyak beraktivitas sehingga membuat klien sulit untuk tidur

karena menahan sakit dan nyeri.


Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan sakit dirasakan pada bagian pinggang dan

menjalar ke kaki sakit timbul pada malam hari saat cuaca

dingin dan banyak beraktivitas.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan tidak ada mengalamai penyakit lain

seperti : hipertensi, diabetes melitus dan lain-lain, hanya

penyakit rematik yang dialami klien saat ini.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang

mengalami penyakit keturunan seperti : hipertensi dan

diabetes melitus.

A. Pola Kebiasaan Sehari – Hari

1. Nutrisi

Frekuensi Makan : 3 x Sehari

Nafsu Makan : Baik

Jenis Makanan : Makan Nasi Sayur + Lauk Pauk


Kebiasaan Sebelum Makan : Berdoa
Makanan Yang Tidak Disukai: -

2. Eliminasi

a. BAK

Frekuensi dan Waktu : 5x Sehari

Warna : kuning jernih


Bau : pesing

Kebiasaan BAK pada malam hari : Sekali-


kali Kesulitan: Tidak ada
b. BAB

Frekuensi dan Waktu : 1x Sehari Kebiasaan


BAB pada malam hari : Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada
c. Personal Higine

Mandi : 3x Sehari

Oral Higini : 1x Sehari

Cuci Rambut : 1x Sehari

Kuku Dan Tangan : 2x Sehari

Istirahat dan Tidur

Lama Tidur Malam : 6 Jam

Tidur siang : Tidak Ada

Keluhan: Tidak Ada

d. Kebiasaan Mengisi Waktu Luang

Olahraga : Tidak Ada

Tidur Siang : Sekali- kali

Kebiasan Yang Mempengaruhi Kesehatan : Tidak ada

e. Status Kesehatan

1. Status Kesehatan Saat ini


Klien mengeluh nyeri pada daerah lutut,kaki dan pinggang

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

a. Penyakit yang pernah diderita :-

b. Riwayat alergi : Tidak ada


c. Riwayat kecelakaan : Tidak ada

d. Riwayat dirawat dirumah sakit : Tidak ada

e. Riwayat pemakaian obat : Tidak ada

3. Pemeriksaan Fisik
TD:130/80 mmhg, RR: 22x/mnt, T: 36C

a. Head to too

1. BB / TB : 55 kg / 165 cm

2. Rambut : sudah beruban dan bersih

3. Mata : simetris ki / ka

kunjungtiva tidak

anemis

4. Telinga : simetris kiri / kan antidak ada


serumen

5. Mulut, gigi, dan bibir : mulut bersih, mukosa bibir


kering,

mulut berbaun, gigi

tidak lengkap, caries

gigi (+)

6. Dada

Inspeksi : Retraksi dada sama ki/ka,

Tidak menggunakan otot bantu

pernafasan

Palpasi : Taktil

Fremitus Teraba ki/ka

Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler

7. Abdomen

Inspeksi : L1 Kuadran abdomen

simetris ki/ka, bentuk

abdomen datar

Auskultasi :

Bising Usus

(-) Perkusi :

Thympani

Palpasi : Tida ada nyeri tekan dan lepas

8. Kulit : Berwarna sawo matang, Struktur Kulit Keriput

9. Ekstermitas
Atas : inspeksi : tidak ada fraktur deformitas
Palpasi : tida ada nyeri pembengkakan pada sendi
55555555
44444444

Bawah : inspeksi : tidak


ada fraktur, lesi (-)
Palpasi : tidak ada
pembengkakan

4. Hasil Pengkajian Khusus

a. Masalah Kesehatan Kronis : Penyakit Rematik

b. Status Fungsional : Tingkat Kesadaran Penuh

c. Status Psikologis : Klien kooperatif, tidak mengalami

psikologis
d. Dukungan Keluarga : Klien tinggal dengan istri sehari-

hari, dirawat oleh istri

5. Lingkungan Tempat Tinggal

1. Kebersihan dan kerapian ruangan : Ruangan bersih dan rapi

2. Penerapan dan sirkulasi udara : Sirkulasi udara baik

3. Keadaan kamar mandi dan WC : Kamar mandi bersih dan

tidak berbau

4. Pembuangan air kotor :Pembuangan melalui


selokan

5. Sumber air minum :Air minum

yang

digunakan

air sumur di

rebus

6. Pembuangan sampah :Tempat

pembuangan

sampah ada

7. Sumber pencemaran :-
8. Penata halaman : Halaman bersih dan rapi
9. Privasi : Baik
10. Resiko injuri : Tidak ada resiko injuri
6. Masalah Kesehatan Kronis

Keluhan Kesehatan atau Gejala yang Selalu Sering Jarang T-


dirasakan Klien dalam waktu 3 bln ( 3) ( 2) (1) Pernah
terakhir fungsi-fungsi (0)
Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan Kabur 0
2. Mata Berair 1
3. Nyeri pada Mata 0
Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran Berkurang 0
5. Telingan Berdenging 0
Fungsi Paru ( Pernafasan)
6. Batuk lama disertai keringat 1
malam
7. Sesak nafas 0
8. Berdahak / sputum 1
Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-debar 0
10. Cepat lelah 1
11. Nyeri dada 0
Fungsi Pencernaan
12. Mual / muntah 1
13. Nyeri ulu hati 1
14. Makan / minum banyak ( 0
berlebihan )
15. Perubahan kebiasaan buang air 0
besar ( mencret / sembelit)
Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan 2
17. Nyeri pingang atau tulang 2
belakang
18. Nyeri persendiaan atau 2
Bengkak
G. Fungsi Persarapan
19. Lumpuh atau kelemahan pada 0
kaki dan tangan
20. Kehilangan rasa 1
21. Gemetar / tremor 0
22. Nyeri / pegal pada daerah
tekuk 2
H. Fungsi Saluran Perkemihan
1
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil 2
0
25. Pengeluaran air kemih
( gompol)

jumlah : 18 point

7. Fungsi Kognitif
No Item Pertanyaan Benar Salah
1. Jam Berapa Sekarang : 09.35wib 1
2. Kapan Tn. M Lahir : 27 agustus 1
1936
3. Tahun Berapa Sekarang : 2016 1
4. Berapa Umur Tn. M : 80 thn 1
5. Dimana Alamat Tn. M Sekarang : 1
koto baru batu basa
6. Berapa jumlah anggota keluarga 1
yang tinggal bersama Tn.M : 7
Orang
7. Siapa nama anggota keluarga yang 1
tinggal bersama Tn. M : Ny. A dan
anak yang lainnya
8. Tahun bepara hari kemerdekaan 1
Indonesia : 17 Agustus 1945
9. siapa nama presiden republic 1
Indonesia sekarang : Bpk Jokowi
10. Coba hitung angka terbalik dari 1
angka 20 ke 1 : 19 18, 17, 16, 15,
14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3,
2, 1

Jumlah : 10 Tidak ada gangguan


Analisa Hasil
Skor Benar : 8 – 10 Tidak
ada gangguan Skor Benar :
0 – 7 Ada gangguan

8. Fungsi Fungsional
No Aktivitas Mandiri Tergantung
( nilai 1) ( 0)
membersihkan ruangan
1. Mandi dikamar mandi ( mengosok, 1
12. Berbelanja untuk kebutuhan sehari 1
membersihkan, dan mengeringkan
dan kebutuhan keluarga
badan)
13. mengelola keuangan ( menyiapkan 1
2. menyiapkan pakian, membuka dan 1
dan menggunakan uang sendiri )
mengenakan
14. menggunakan sarana transfortasi 1
3. memakan makanan yang telah 1
umum untuk berpergian
disiapkan
15. Menyiapkan obat dan meminum 1
4. memelihara kebersihan diri untuk 1
obat sesuai aturan
penampilan diri ( menyisir rambut,
16. Merencanakan dan mengambil 1
mencuci rambut, mengosok gigi)
keputusan untuk kepentingan
5. Buang air besar di WC ( 1
keluarga dalam penggunaan uang,
membersihkan dan mengeringkan
aktivitas social yang dilakukan dan
daerah bokong )
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
6. Dapat mengontrol pembuangan feses 1
17. melakukan aktivitas diwaktu luang ( 1
(tinja)
kegiatan keagamaan, social, rekreasi,
7. Buang air kecil dikamar mandi ( 1
olahraga, dan menyalurkan hobi.
membersihkan dan mengeringkan
daerah kemaluan.
Jumlah : 17 dapat melakukan
8. Dapat mengontrol pengeluaran air 1
aktivitas secara mandiri
kemih.
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal 1
atau keluar ruangan tanpa alat bantu
seperti tongkat
10. menjalankan ibadah sesuai 1
kepercayaan yang dianut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti 1
merapikan tempat tidur, mencuci
pakaian, memasak dan
Analisa Hasil
Point : 13 – 17 Mandiri
Point : 0- 12 ketergantungan
9. Status Psikologis
No Apakah bapak dalam satu minggu Jawaban
Terakhir
1. menyenangkan
Merasa sekarang
puas dengan kehidupan yang Ya 0
16. Dijalani
Sering kali merasa merana Tidak 0

217. Banyak
Merasa kurang bahagia kesenangan /
meninggalkan Tidak 00
Tidak
18. minat
Sangatdalam
khawatir terhadap
aktivitas andamasa lalu Tidak 0
19 Merasa
3. Merasakanbahwa
bahwa kehidupan
hidup ini sangat
anda Ya Tidak 01
Mengairahkan
Hampa
20. Sering
4. Merasamerasa
berat untuk
bosangmemulai sesuatu Tidak 00
Tidak
5. hal yangPengharapan
Penuh baru akan masah Ya 0
21. Depan
Merasa dalam keadaan penuh Ya 1

6. Semangat
Mempunyai semangat yang baik Ya 0
22. setiap
Berfikir bahwa kehidupan anda tida
waktu Tidak 0

7. ada harapan
Diganggu oleh pikiran yang tidak Tidak 0
23. dapat
Berfikir bahwa banyak orang yang
di ungkapkan Tidak 1

8. lebih baikbahagia
Merasa dari padadisebagian
anda besar Ya 0
24. Waktu
Sering kali menjadi kesal dengan hal Tidak 0

9. yang spela
Merasa takut sesuatu terjadi pada Tidak 0
25. Anda
Sering kali merasa ingin menangis Tidak 0
26. Sering
10. Marasakali
sulitmerasa
untuk tidak
berkonsentrasi
berdaya Tidak 00
Tidak
27. Sering
11. Menikmati tidur
merasa gelisah dan gugup Ya Tidak 01
28. Memilih
12. Memilih tinggalmenghindar dari
dirumah dari pada Tidak 00
Tidak
perkumpulan
pergi Sosial sesuatu yang
melakukan
29. bemanfaat
Mudah mengambil keputusan Ya 0
30 Sering
13. mempunyai
kali pikiran
merasa yang jernih akan
khawatir Ya Tidak 00
masa depan
14. Jumlah : 5mempunyai
Merasa Normal lebih banyak Tidak 0
masalah dengan daya ingat
dibandingkan orang lain
15. Berfikir bahwa hidup ini sangat Ya 1

ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : rematik Nyeri akut
- Ny.A Mengatakan nyeri
pada bagian
pinggang,lutut dan kaki peradangan pada sendi
Do :
k/u tampak meringis
komplek antibody dan
P : nyeri karena penyakit
antigen
rematik
Q : 1 – 5 menit
reaksi inplamasi
R : pada bagian
pingang, lutut, dan kaki
T : timbul pada malam bengkak,edema
hari
S : skala nyeri 6
Nyeri
2 Ds : Ny.A Mengatakan Rematik Gangguan Mobilitas
kaki terasa nyeri ketika Fisik
beraktifitas
komplek antibody dan
Do : antigen
k/u tampak gelisah
TD : 130/80 Mmhg
pembentukan leukosien
dan prostaglandin

erosi kartilago

Adhesi permukaan sendi

kekuatan sendi menurun

Gangguan Mobilitas Fisik

3 Ds : Rematik Defisit pengetahuan


Ny.A mengatakan tidak
tahu tentang penyakit
yang dideritanya Kurang informasi

Do : Defisit pengetahuan
k/u tampak bingung
dengan penyakitnya

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut B.d agen pencedera biologis


2. Gangguan mobilitas fisik B.d Nyeri
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIANGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan SIKI : Managemen
agen pencedera keperawatan selama 1x24 jam di Nyeri
biologis harapkan : 1) Observasi
SLKI a) Identifikasi lokasi,
Kriteria Hasil: karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
Keluhan 1 2 3 4 5 intensitas nyeri.
1. Keluhan 5 b) Identifikasi skala
nyeri
nyeri
2. meringis 5 2) Terapeutik
Berikan teknik
3. gelisah 5 nonfarmakologis
Ket : untuk mengurangi
1 : meningkat rasa nyeri
3) Edukasi
2 : cukup meningkat a) jelaskan
3 : sedang penyebab,periode,
dan pemicu nyeri
4 : cukup menurun 4) Kolaborasi
5 : menurun a) Kolaborasi
pemberian analgetik

2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan SIKI : Dukungan


mobilitas fisik b.d keperawatan selama 1x24 jam di Mobilisasi
nyeri harapkan 1) Observasi
SLKI : a ) Identifikasi
Kriteria Hasil : adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
b) Identifikasi
Keluhan 1 2 3 4 5 toleransi fisik
1. Pergerakan 5 melakukan
pergerakan
ekstremitas 2) Terapeutik
2. Kekuatan 5 a) Fasilitasi
melakukan
otot pergerakkan
3. Rentang 5 3) Edukasi
a) Jelaskan tujuan
gerak dari prosedur
mobilisasi
b) Ajurkan
melakukan mobilisasi
dini

Ket :
1 : menurun
2 : cukup menurun
3 : sedang
4 : cukup meningkat
5 : meningkat

3 Defisit Setelah dilakukan asuhan SIKI : Edukasi


pengetahuan keperawatan selama 1x24 jam di Kesehatan
berhubungan harapkan 1) Observasi
dengan kurang SLKI : a) Identifikasi
terpapar informasi Kriteria Hasil : kesiapan dan
Keluhan 1 2 3 4 5 kemampuan
1.Pengetahuan 5 menerima informasi
b) Identifikasi faktor-
kemampuan faktor yang dapat
tentang meningkatkan dan
menurunkan motivasi
penyakit perilaku hidup bersih
2.persepsi 5 dan sehat
2) Terapeutik
terhadap a) Sediakan materi
penyakit dan media
pendidikan kesehatan
3) Edukasi
a) Jelaskan faktor
Ket : resiko yang dapat
mempengaruhi
1 : menurun kesehatan
2 : cukup menurun b) Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
3 : sedang sehat
4 : cukup meningkat
5 : meningkat

IMPLEMENTASI

N DIAGNOSA KEPERAWAN IMPLEMENTASI


O
1 Nyeri akut b.d agen pencedera SIKI : Managemen Nyeri
biologis a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
b) Identifikasi skala nyeri
c) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
d) jelaskan penyebab,periode, dan pemicu
nyeri
e) Kolaborasi pemberian analgetik

2 Gangguan mobilitas fisik b.d SIKI : Dukungan Mobilisasi


nyeri a ) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
fisik lainnya
b) Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
c) Fasilitasi melakukan pergerakkan
d) Jelaskan tujuan dari prosedur mobilisasi
e) Ajurkan melakukan mobilisasi dini
3 defisit pengetahuan b.d kurang SIKI : Edukasi Kesehatan
terpapar informasi a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
b) Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
c) Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
d)Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
e) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

PPNI. (2017). Buku Stanar Diagnosa Keperawatan Indonesia :Definisi Dan Indikator
Diagnostik Keperawatan Edisi 1.Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. (2018). Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Kriteria Hasil
Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. (2018). Buku Standar Intervensi keperawatan Indonesia : Definisi Dan


Tindakan Keperawatan Edisi 1.Jakarta : DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai