Juwantara Sepriwan Askep Stemi
Juwantara Sepriwan Askep Stemi
Juwantara Sepriwan Askep Stemi
Oleh:
JUWANTARA SEPRIWAN
NIM : 2022207209508
3. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri dada bagian bawah (ulu hati)
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat di lakukan pengkajian tanggal 24-11-2023 pukul 09.00 WIB, klien
mengeluh nyeri dada, nyeri bertambah jika klien bergerak, nyeri saat miring ke
kiri dan ke kanan, dan nyeri berkurang saat di istirahatkan, nyeri dada di rasakan
seperti di tindih benda berat, nyeri di rasakan di daerah dada bagian bawah (ulu
hati )tidak ada penyebaran, skala nyeri 3 (1-10), nyeri dirasakan hilang
timbul/sewaktu-waktu.
b. Riwayat Kesehatan dahulu
Sekitar 7 tahun yang lalu klien menderita penyakit Hipertensi, riwayat
memiliki kolesterol tinggi. Diabetus klien mengatakan tidak ada (tidak
pernah periksa GD).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam anggota keluarga nya tidak ada yang menderita penyakit
yang sama dengan yang di derita klien saat ini, dan tidak ada penyakit menular
seperti TBC, hepatitis serta tidak mempunyai penyakit keturunan seperti asma
d. Riwayat Psikologi
Pada saat di kaji keadaan psikologis pasien sedikit terganggu karena penyakit
yang di derita nya
e. Riwayat social
Pada saat di kaji keadaan social klien baik karena dapat berinteraksi dengan baik
dengan keluarga dan perawat
f. Riwayat spiritual
Keadaan spiritual pasien baik karena mempunyaikeyakinan untuk sembuh
5. Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan sistem – sistem tubuh
a. Sistem neurologis
1) Status mental: orientasi baik, respon pasien baik
2) Kesadaran pasien yaitu komposmentis dengan GCS : 456
3) Reflex
a) Reflex patella: tungkai berkontraksi ketika di ketuk
b) Reflex palntar: saat di ketuk tangan pasien fleksi
c) Reflex bisep: pasien dapat melakukan plantar fleksi
4) Nervus Cranial
a) N1 Olfaktorius: fungsi penciuman klien baik dan dapat mengenal
aroma
b) N2 Optikus: klien dapat melihat dengan baik, lapang pandang baik dan
dapat membaca nametag perawat
c) N3 Okulomotorius: pasien dapat membuka kelopak mata, dapat
mengikuti benda yang di gerakkan
d) N4 Trochlearis: pasien dapat mengikuti arah benda yang di gerakkan
e) N5 Trigeminus: Pasien dapat merasakan sentuhan jari di pipinya dan
dapat mengunyah
f) N6 Abdusen: pasien dapat mengikuti arah benda yang di gerakkan
dengan mata nya kea rah lateral
g) N7 Facialis: pasien dapat menggerakan wajahnya dan dapat merasakan
rasa manis, asam dana sin
h) N8 Vestibulokoklearis: Pendengaran klien baik, dapat menjawab
pertanyaan dengan jelas
i) N9 Glosofaringeal: refleks menelan baik
j) N10 Aksesorius: klien tidak dapat mengangkat bahu nya dan dapat
melawan tekanan tetapi sedikit
k) N11 Hipoglosus: klien dapat menjulurkan lidahnya
b. Sistem pernapasan
Resprasi 24x/mnt
1) inspeksi : Gerakan dada simetris, retraksi intercosta normal
2) Palpasi : tidak ada pembengkakan di dada, vocal fremitus kuat dan
simetris.
3) Perkusi : suara paru resonan
4) Auskultasi : tidak ada suara tambahan
c. Sistem pengindraan
a) Mata : bentuk simetris, refleks pupil normal
b) Hidung: Bentuk Simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
c) Telinga: Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
d. Sistem kordiovaskuler
TD 82/66 mmHg, Nadi: 98 x/menit
1) Inspeksi: konjungtiva anemis
2) Palpasi: akral hangat, CRT kembali dalam 2 detik
3) Perkusi: Dullnes
4) Auskultasi: Bj s1 & s2 tunggal, gallop tidak ada
e. Sistem gastrointestinal
1) Inspeksi: Mukosa mulut kering, tidak ada benjolan di daerah abdomen
2) Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen
3) Perkusi: perut tidak kembung
4) Auskultasi: bising usus 10x/menit
f. System perkemihan
Tidak ada distensi kandung kemih,
g. Sistem integument
Tamapak pucat, akral teraba hangat dan perifer kaki/tangan teraba dingin,
h. Sistem muskuloskeletal
Adanya keterbatasan aktivitas akibat kelemahan,
i. Genetalia
klien tidak mengalami kelainan pada genitalia
BAB BAB
Frekwensi 1 x sehari, BAB spontan, sudah 2 hari
spontan tiap pagi hari belum BAB
Warna : kuning Konsistensi Tidak ada keluhan
lunak
Kesulitan tidak ada
3. tidur-istirahat Jumlah 6-8 jam Siang jarang Malam sering terbangun
tidur Malam 6-8 jam karena nyeri daerah paha
Kesulitan : tidak ada dan sesak napas
4. Aktivitas Pasien sebagai IRT, Bedrest total, posisi semi
mengerjakan pekeraan fowler
rumah seperti memasak,
kadang membantu
membersihkan rumah,
mengajak cucu bermain
7. Penunjang diagnostik
8. Therapy
Injeksi: Injeksi:
Lavenox : 2 x 0,4 mg Lavenox : 2 x 0,4 mg
Cefriaxon : 1 x 2 gr Cefriaxon : 1 x 2 gr
Norfoz : 3 x 1 gr Norfoz : 3 x 1 gr
pethidin : 25 mg (k/p) pethidin : 25 mg (k/p)
IV line IV line
Nacl ; 300 cc/jam Nacl ; 3000 cc loading
Dobutamin ; 250 mg (50 Dobutamin ; 250 mg (50 cc) 20 µg
cc) 20 µg (12cc/jam) (12cc/jam)
Dopamin ; 34 cc (5 micro) 3,7 Dopamin ; 200mg (50 cc) 20 µg (3,7
cc/jam Oksigen :4 cc/jam) Dan diobservasi ketat
lt/mnt
Oksigen ; 4 lt/mnt
Diet; Diet;
BB saring ,minum bebas Lunak,ren gara da lema , Ka 175
dah m n k l 0
kcal/hari
Seluler hipoksia
Metabolism anaerob
Nyeri
Kontraktilitas turun
COP turun
Intoleransi aktivitas
resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan curah jantung b.d aterosklerosis dan kontraksi arteri koronaria
2. Nyeri akut b.d iskemik jaringan miokard
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d menurunnya suplai oksigen ke otot
4. Intoleran aktivitas b.d kelemahan
5. Resiko infeksi b.d luka puncture dari Intervensi non bedah (PCI)
C. Intervensi
Dx Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau irama dan frekuensi 1. Takikardia dan disritmia
aterosklerosis dan kontraksi selama 1x24 jam, curah jantung jantung dengan Auskultasi dapat terjadi saat jantung
arteri koronaria kembali normal, dengan kriteria bunyi jantung. Perhatikan berupaya untuk
hasil: jarak / tonus jantung, meningkatkan curahnya
TTV dalam rentang murmur, gallop S3 dan S4. berespon terhadap
normal demam. Hipoksia, dan
TD: 100/80 mmHg asidosis karena iskemia.
N: 80x/mnt 2. Berikan posisi nyaman 2. Posisi semifowler untuk
R: 22x/mnt fowler/semifowler memepermudah
S: 36,50C pernafasan
Tidak ada sesak nafas 3. Berikan tindakan 3. Menurunkan beban kerja
Irama nadi reguler kenyamanan misalnya jantung, memaksimalkan
Nyeri akut b.d iskemik jaringan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital
miokard selama 1x24 jam, nyeri merupakan pedoman
berkurang, dengan kriteria terhadap perubahan pada
hasil: kondisi klien dan
1. Klien dapat abnormalitas pada
mentoleransi nyeri kondisi klien
2. Skala nyeri 1 (1-10) 2. Observasi skala nyeri, 2. Memberikan informasi
3. Nyeri pada daerah perhatikan lokasi dan untuk membantu dalam
penusukan berkurang intensitas nyeri menentukan intervensi
dan untuk mengetahui
perubahan skala nyeri
3. Pilih dan lakukan penanganan 3. Nafas dalam dan tekhnik
nyeri non farmakologi relaksasi mengurangi
( latihan nafas dalam dan nyeri secara bertahapdan
relaksasi progresif ) dapat di lakukan secara
mandiri
4. Kontrol lingkungan yang 4. Untuk memberikan
dapat mempengaruhi nyeri perasaan rileks
seperti suhu ruangan ,
pencahayaan dan kebisingan