Askep Ridat DHF MG 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN

KEBUTUHAN SYSTEM IMUN DAN HEMATOLOGI (DHF)

DI RUANG TULIP 2 RSUD KOTA BOGOR

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Umur : 31 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kp. Pasirgaok, Rt 04/03, Kel. Pasirgaokm, Kec. Rancabungur

Status : Menikah

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Ruma Tangga

Tanggal masuk RS : 04 Juni 2024

Tanggal pengkajian : 04 Juni 2024

Diagnosa medis : Dengue Hemoragic Fever ( DHF )

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. B

Umur : 43 Tahun

Jenis kelamin : Laki - laki

Alamat : Kp. Pasirgaok, Rt 04/03, Kel. Pasirgaokm, Kec. Rancabungur

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pekerja lepas/Buruh


C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Demam
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke RSUD Kota Bogor pada tanggal 04 Juni 2024 dengan keluhan
bab sudah 2 hari dengan frekuensi 3x sehari, pasien mengatakan keluhan diawali
dengan pusing sudah 7 hari, pasien mengatakan demam sudah 5 hari disertai mual
dan muntah, pasien mengatakan sakit saat menelan dan merasa tenggorokan nya
kering. Pasien mengatakan lemas. Pemeriksaan fisik : BB : 57 kg, TB : 160 cm.
Tanda – tanda vital : TD : 110/70, N : 80, S : 38 ºC, RR : 20 x/m, Spo² : 100 % room
air, CRT 2<, GCS 15 ( Mata 4, Verbal 5, Motorik 6 ).
3. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
5. Riwayat pekerjaan / kebiasaan :
Pasien mengatakan kebiasaan nya mengurus pekerjaan rumah
6. Riwayat alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan makanan
7. Pengkajian sistem tubuh :
a. Sistem Pernapasan
Inspeksi : pasien tidak terpasang oksigen,hidung simetris tidak ada sinusitis,
pengembang dada simetris, tidak Nampak penggunaan otot bantu napas, bentuk
dada simetris . RR : 20x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada dada
Perkusi : Suara paru sonor, tidak ada penumpukan cairan
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan, bunyi vasikuler
b. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, irama teratur, TD 110/70
MmHg, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada edema
Palpasi: Tidak terdapat benjola, nadi teraba kuat, frekuensi nadi 80 x/menit.
Perkusi : Bunyi pekak
Auskultasi : Suara jantung normal, tidak ada suara jantung tambahan seperti
mur-mur (-) dan gallop (-), BJ I : Lup, BJ II : Dup
c. Sistem Persyarafan/sensori persepsi
Kesadaran compos mentis GCS E4V5M6
- N I (Olfaktorius) : pasien dapat membedakan bau
- N II (Optikus) : ketajaman penglihatan baik
- N III (Okulomotorius) N IV (Troklearis), N VI (Abbusen) : pupil bereaksi
terhadap cahaya(miosis), isokor kanan dan kiri, bola mata bisa mengikuti objek,
reflek kornea mata ada
- N V (Trigeminus) : otot mengunyah tidak gangguan, sensasi wajah : pasien dapat
merasakan saat disentuh dengan tangan, dapat menggigit dan menggerakkan
rahang
- N VII (Fasialis) : dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka
mata, dapatmengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat mengangkat
alis dan membedakan rasa
- N VIII (Akustikus) : bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengaran baik
- N IX (Glosoparingeal), N X (Vagus) : suara tidak paru, sakit saat menelan dan
merasa tenggorokan nya kering
- N XI (Aksesoris) : dapat menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan, dapat
mengangkat bahu
- N XII (Hipoglosus) : pasien dapat menjulurkan lidah, membuka mulut,
sensibilitas normal
d. Sistem Perkemihan
Inspeksi : pasien tidak terpasang kateter ( DC )
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, simpisis pubis
e. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Mukosa bibir tampak pucat, tidak ada kelainan pada abdomen (supel),
BU (+)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen bagian atas, Tidak terdapat
pembesaran hepar
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristatik
f. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : aktivitas pasien normal. ekstremitas atas dan bawah bisa digerakan
dengan normal hanya saja lemas
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada bagian ekstremitas
5555 5555

5555 5555
g. Sistem Endokrin
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar linva normal
Auskultasi : pasien mengatakan tidak ada gangguan menelan
h. Sistem Integument
Inspeksi : wajah pasien tampak pucat, kulit kepala bersih, warna kulit sawo
matang, warna kuku normal
Palpasi : turgor kulit lembab, akral teraba hangat CRT 2 <.
i. Sistem imun dan Hematologi
Inspeksi : Leukosit 2.6 ( 4.79 – 11.3 ) : Rendah, trombosit 84 ( 216 – 451 ) :
Rendah
j. Sistem Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah.
8. Pengkajian Fungsional
a. Oksigenasi
Sebelum sakit : pernafasan pasien normal, tidak menggunakan bantuan alat
Saat sakit : pernafasan pasien normal, tidak menggunakan bantuan alat
b. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih 2 Ltr/hari
Saat sakit : pasien mengatakan minum air putih 1,5 Ltr/hari
c. Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan selalu habis 3x sehari, BB : 60 kg
Saat sakit : pasien mengatakan makan dari RS dalam ½ porsi tidak habis,
dikarenakan selalu merasa mual saat masuk makanan. BB : 57 kg
d. Aman dan nyaman
Sebelum sakit : pasien mengatakan merasa aman dan nyaman jika berada
dirumah
Saat sakit : pasien mengatakan tidak nyaman karena jauh dari keluarga dan tidur
terganggu sering terbangun karena lingkungan yang asing
e. Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan bak dan bab normal tidak ada gangguan
Saat sakit : pasien mengatakan bak 2 kali dan pasien mengatakan belum bab
selama di RS
f. Aktivitas dan Istirahat
Sebelum sakit : pasien melakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain,
tidur pasien normal selama 7-8 jam
Saat sakit : pasien melakukan aktivitas sendiri dan kadang di bantu oleh
suaminya, tidur pasien normal selama 6-7 jam saja dan sering terbangun
g. Psikososial
Sebelum sakit : pasien mudah bergaul dan ramah kepada siapapun
Saat sakit : pasien ramah dengan pasien lain dan perawat, aktif dalam menjawab
pertanyaan saat pengkajian
h. Komunikasi
Sebelum sakit : pasien dapat berkomunikasi dengan baik
Saat sakit : pasien dapat berkomunikasi dengan baik
i. Seksual
Tidak dikaji
j. Nilai dan keyakinan
Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu menjalankan ibadah 5 waktu
Saat sakit : pasien mengatakan ibadah tetap dilakukan namun diatas tempat tidur
k. Belajar
Sebelum sakit : pasien mengatakan belum mengetahui banyak tentang penyakit
nya
Saat sakit : pasien mengatakan pengetahuan terkait penyakit nya bertambah
karena dijelaskan langsung oleh dokter dan perawat
9. Pemeriksaan penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal interprestasi
04/06/2024 Darah rutin ( Hb. Ht.
Leuko. Trombo )
Hemoglobin 14.3 10.8 – 14.9 Normal
Hematokrit 39.7 34.0 – 45.1 Normal
*Leukosit 2.6 4.79 – 11.3 Normal
*Trombosit 84.0 216 – 451 Rendah
Hitung jenis
Basofil 0.0 0.0 – 1.0 Normal
*Eosinofil 0.0 0.7 – 5.4 Rendah
*Neutron batang 72.3 42.5 – 71.0 Tinggi
Limfosit 23.0 20.4 – 44.6 Normal
Monosit 4.7 3.6 – 9.9 Normal
GD Sewaktu
Gula darah sewaktu 103.0 60 – 199 Normal
Widal
S. typhi O Negatif - -
S. typhi H Negatif - -
S. paratyphi AH Negatif - -
b. Pemeriksaan Diagnostik

Hasil pemeriksaan radiografi toraks dalam proyeksi AP :

- Jantung kesan tidak membesar

- Aorta dan mediastinum superior tidak melebar

- Corakan bronkovaskular normal, tidak tampak infitrat maupun nodul kedua


paru

- Kedua hemidiafragma dan sinus kostofrenikus normal

- Tulang – tulang kesan masih intak.

Kesan :

Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan kedua paru


10. Program Terapi
Obat Cara Kerja
IVFD RL / 6 Jam Ringer Lakat bekerja sebagai sumber air dan
elektrolit tubuh serta untuk meningkatkan diuresis
(penambah cairan kencing). Obat ini juga memiliki
efek alkalis, dimana ion laktat dimetabolisasi
menjadi karbondioksida dan air yang
menggunakan hidrogen kation sehingga
menyebabkan turunnya keasaman.
Dexametason 2x1 amp IV menurunkan peradangan, menghambat respons
sistem kekebalan tubuh terlebih yang memicu
peradangan.
Paracetamol 2x1 gr IV obat ini diketahui dapat menurunkan suhu tubuh
seseorang yang mengalami demam dengan bekerja
pada pusat pengaturan suhu yang ada pada otak.
Paracetamol juga dapat meredakan nyeri dengan
cara menghambat pembentukan prostaglandin.
Omeprazole 2x40 mg IV Omeprazole menurunkan asam lambung dengan
cara menghambat pompa proton yang berperan
besar dalam produksi asam lambung
Ondansetron obat yang digunakan untuk mencegah serta
mengobati mual dan muntah yang bisa disebabkan
oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau
operasi
B Kompleks 3 x 1 mg PO prekursor pada berbagai proses metabolisme asam
amino dan karbohidrat. Obat ini berfungsi sebagai
profilaksis terhadap efek samping obat dan terapi
defisiensi vitamin B
ANALISA DATA

Hari/Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem

Selasa, DS : Proses penyakit Hipertermi


04/06/2024 • Pasien mengatakan diawali
dengan pusing sudah 7 hari Reaksi immunologi
• Pasien mengatakan demam kompleks virus dengue
15.45 WIB sudah 5 hari
• Pasien mengatakan lemas Pelepasan pirogen
DO :
• Wajah pasien tampak pucat Pelepasan asam

• akral teraba hangat arakidonat pada

• Suhu : 38 °C hipotalamus

N : 80x/menit
RR : 20x/menit Pireksia

TD : 110/70 mmHg
• Hasil lab :
- Leukosit 2.6 ( 4.79 – 11.3 ) :
Rendah
- trombosit 84 ( 216 – 451 ) :
Rendah
• Program terapi :
- IVFD RL/6 Jam
Selasa, DS : Pembesaran getah bening Defisit nutrisi
04/06/2024 • pasien mengatakan makan Hepatomegali
dari RS ½ porsi tidak habis, Splenomegali
dikarenakan selalu merasa
16.30 WIB mual saat masuk makanan Penekanan daerah gaster
• pasien mengatakan sakit saat
menelan dan merasa Mual, muntah, anoreksia
tenggorokan nya kering.
• Pasien mengatakan lemas Ketidakmampuan

• Pasien mengatakan nafsu menelan makanan

makan menurun
• Pasien mengatakan mual dan
muntah
• pasien mengatakan sakit saat
menelan dan merasa
tenggorokan nya kering
DO :
• BB Sebelum sakit : 60 kg
Saat sakit : 57 kg
• Bising usus (+)
• Keadaan umum : Normal
• Kesadaran : Compos mentis
• Wajah pasien tampak pucat
• Program terapi :IVFD RL/6
Jam
• TTV : Suhu : 38 °C
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
TD : 110/70 mmHg
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d proses penyakit d.d pasien mengatakan demam sejak 5 hari yang lalu

( D. 0130 )

2. .Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d pasien mengatakan sakit saat

menelan dan merasa tenggorokan nya kering. ( D. 0019 )


INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Umur : 31 tahun No. Dokumen RM : 287774

Ruang : Tulip 2 Kelas : 3 (tiga) Tanggal : 04 Juni 2024

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan
Selasa, Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan (l.15506) Manajemen hipertermia
04/06/2024 2x24 jam masalah Termoregulasi dapat Observasi
teratasi dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi penyebab hipertermia
( L. 14134 ) 2. Monitor suhu tubuh
21 : 00 WIB Indikator Kaji Target Terapeutik
Pucat 3 5 3. Sediakan lingkungan yang nyaman
Suhu Tubuh 3 5
Suhu kulit 3 5 4. Longgarkan atau lepas pakaian
5. Ganti linen setiap hari jika mengalami
keringat berlebihan
6. Berikan kompres hangat
Edukasi
7. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena
Selasa, Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan (l.03119) Manajemen nutrisi
04/06/2024 2x24 jam masalah Status nutrisi teratasi Observasi
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi status nutrisi
( L. 03030 ) 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
21 : 15 WIB Indikator Kaji Target 3. Monitor asupan makanan
Porsi makanan 3 5 4. Monitor berat badan
yang dihabiskan
Berat badan 3 5 Terapeutik
Nafsu makan 3 5 5. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Frekuensi makan 3 5
Edukasi
6. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(antiemetik), jika perlu
8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan Jenin nutrien yang dibutuhkan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Umur : 31 tahun No. Dokumen RM : 287774

Ruang : Tulip 2 Kelas : 3 (tiga) Tanggal : 05 Juni 2024 sampai 06 Juni 2024

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
Rabu, 05/06/2024 Hipertermi 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia 1. Adanya pelepasan pirogen yang
19:15 WIB 2. Memonitor suhu tubuh disebabkan oleh reaksi imunologi
3. Menyediakan lingkungan yang nyaman kompleks virus dengue
4. Melonggarkan atau lepas pakaian 2. Suhu tubuh: 38, 5°c
5. Memberikan kompres hangat 3. Pasien mengatakan suhu
6. Menganjurkan tirah baring lingkungan sudah standar dan
7. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit nyaman
intravena 4. Pakaian pasien sudah tampak
8. Kolaborasi pemberian obat paracetamol longgar
5. Pasien sudah diberikan kompres
hangat pada bagian dahi dan
ketiak
6. Pasien mengatakan mengerti
anjuran dari perawat
7. Pasien sudah terpasang infus RL
30tpm
8. Pasien sudah diberikan
Paracetamol 2x1 gr IV
Rabu, 05/06/2024 Defisit nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1. pasien mengatakan nafsu makan
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan menurun karena mual, muntah
20:20 WIB 3. Memonitor asupan makanan 2. keluarga pasien mengatakan tidak
4. Memonitor berat badan memiliki alergi makanan
5. Menganjurkan posisi duduk, jika mampu 3. pasien mengatakan makanan
6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan yang masuk dalam seporsi tidak
(antiemetik), jika perlu habis hanya 2-3 sendok
7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan 4. BB : 57 kg
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan 5. Pasien tampak mampu duduk saat
makan
6. Pasien diberikan iv bolus
ondansetron dan Omeprazole
2x40 mg IV
7. Makanan yang disiapkan sudah
sesuai kalori dan nutrient yang
dibutuhkan
Kamis,06/06/2024 Hipertermi 1. Memonitor suhu tubuh 1. Suhu tubuh : 37,3 °C
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman 2. Pasien mengatakan lingkungan
10 : 00 WIB 3. Mengganti linen setiap hari jika mengalami yang diberikan sudah nyaman
keringat berlebihan 3. Keluarga pasien mengatakan
4. Menganjurkan tirah baring pasien banyak berkeringat dan
5. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit ingin dibantu mengganti linen
intravena 4. Pasien masi tampak tirah baring
5. Pasien terpasang infus RL 30 tpm
Kamis,06/06/2024 Defisit nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1. Pasien mengatakan nafsu makan
2. Memonitor asupan makanan sedikit meningkat karena mual
10 : 30 WIB 3. Memonitor berat badan muntah menurun
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan 2. pasien mengatkan makanan yang
(antiemetik), jika perlu masuk sudah habis ½ porsi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan 3. BB : 57 kg
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan 4. Obat yang diberikan Omeprazole
2x40 mg IV dan ondansetron
5. Makanan yang disiapkan sudah
sesuai kalori dan nutrient yang
dibutuhkan
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Umur : 31 tahun No. Dokumen RM : 287774

Ruang : Tulip 2 Kelas : 3 (tiga) Tanggal : 05 Juni 2024 sampai 06 Juni 2024

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi TTD


Keperawatan
Rabu, 05/06/2024 Hipertermi S:.
19:15 WIB • Pasien mengatakan suhu lingkungan sudah standar dan nyaman
• Pasien mengatakan sudah diberikan kompres hangat pada bagian dahi dan ketiak
• Pasien mengatakan mengerti anjuran dari perawat
O:
• Suhu tubuh: 38,5 °c
• Pakaian pasien sudah tampak longgar
• Pasien sudah terpasang infus RL 30tpm
• Pasien sudah diberikan paracetamol 2x1 gr IV
A : Masalah hipertermi belum teratasi
Indikator Kaji Target
Pucat 3 5
Suhu Tubuh 3 5
Suhu kulit 3 5

P : Intervensi dilanjutkan
Rabu, 05/06/2024 Defisit nutrisi S:
19: 35 WIB • pasien mengatakan nafsu makan menurun karena mual, muntah
• pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan
• pasien mengatakan makanan yang masuk dalam seporsi tidak habis hanya 2-3 sendok
O:
• BB : 57 kg
• Pasien tampak mampu duduk saat makan
• Pasien diberikan iv bolus ondansetron dan omeprazole 2x40 mg IV
• Makanan yang disiapkan sudah sesuai kalori dan nutrient yang dibutuhkan

A : Masalah defisit nutrisi belum teratasi


Indikator Kaji Target
Porsi makanan 3 5
yang dihabiskan
Berat badan 3 5
Nafsu makan 3 5
Frekuensi makan 3 5

P : Intervensi dilanjutkan
Kamis,06/06/2024 Hipertermi S:
• Pasien mengatakan lingkungan yang diberikan sudah nyaman
10 : 15 WIB • Keluarga pasien mengatakan pasien banyak berkeringat dan ingin dibantu mengganti
linen
O:
• Suhu tubuh : 37, 3 °C
• Pasien masi tampak tirah baring
• Pasien terpasang infus RL 30 tpm

A : Masalah hipertermi sudah teratasi


Indikator Kaji Target
Menggigil 5 5
Pucat 4 5
Suhu tubuh 4 5

P : Intervensi dihentikan
Kamis,06/06/2024 Defisit nutrisi S:
• Pasien mengatakan nafsu makan sedikit meningkat karena mual muntah menurun
10 : 45 WIB • pasien mengatakan makanan yang masuk sudah habis ½ porsi
O:
• BB : 57 kg
• Obat yang diberikan omeprazole 2x40 mg IV dan ondansetron
• Makanan yang disiapkan sudah sesuai kalori dan nutrient yang dibutuhkan

A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian


Indikator Kaji Target
Porsi makanan yang 3 5
dihabiskan
Nyeri abdomen 4 5
Berat badan 3 5
Nafsu makan 3 5
Frekuensi makan 3 5

P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai