Editorialdinamika,+7 +Artikel+Fitri+Afriani+Okey
Editorialdinamika,+7 +Artikel+Fitri+Afriani+Okey
Editorialdinamika,+7 +Artikel+Fitri+Afriani+Okey
ABSTRACT
The aim of this work is to find out effect of several Liquid Organic Fertilizers (POC) based on
their concentration and to obtain the best POC on the growth and production of mustard plants during
two plantings. This research was carried out at the Experimental farm of the Faculty of Agriculture,
Riau University from February to April 2020. This study was conducted at then experimental method
with a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 repetitions, namely
tofu water with a concentration of 25% (250 ml of tofu + 750 ml water), 25% banana peel
concentration (250 ml banana peel + 750 ml water). 25% concentration of rice washing water (250 ml
of rice washing water + 750 ml of water), 25% concentration of eggshell (250 ml of eggshell + 750 ml
of water), a mixture of tofu POC (62.5 ml) + banana peel POC (62,5 ml) + POC of rice washing water
(62.5 ml) + POC of eggshell (62.5 ml). Parameters observed were plant height, number of leaves, leaf
area, fresh plant weight, fresh plant weight per plot. The observational data were analyzed and
continued with Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at a 5% level. The results showed that
the treatment of several types of POC had the same effect to each other. However, presenting POC of
tofu wastewater showed that fresh yield was generally superior in terms of leaf number, fresh plant
weight, and plant weight per plot.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis Pupuk Organik Cair (POC)
berdasarkan konsentrasinya dan untuk mendapatkan POC terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi selama 2 kali penanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas
Pertanian Universitas Riau pada bulan Februari sampai April 2020. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 perlakuan dan 4
ulangan yaitu air tahu dengan konsentrasi 25% (250 ml air tahu + 750 ml air), konsentrasi 25% kulit
pisang (250 ml kulit pisang + 750 ml air). 25% konsentrasi air cucian beras (250 ml air cucian beras +
750 ml air), 25% konsentrasi cangkang telur (250 ml cangkang telur + 750 ml air), campuran POC air
tahu (62,5 ml) + POC kulit pisang (62,5 ml) + POC air cucian beras (62,5 ml) + POC cangkang telur
(62,5 ml). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar
tanaman, berat segar tanaman per plot. Data pengamatan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji
Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan beberapa jenis POC memberikan pengaruh yang sama satu sama lain. Namun pemberian
POC air limbah tahu menunjukkan hasil yang cenderung lebih baik pada jumlah daun, bobot segar
tanaman, dan bobot segar tanaman per plot.
Kata kunci: Konsentrasi, Pupuk Organik Cair, Sawi
149
Dinamika Pertanian Agustus 2021
mg P, 2,9 mg Fe, 1,940 mg vitamin A, 0,09 mg Limbah air cucian beras mengandung N
vitamin B, 102 mg vitamin C (Haryanto et al, 1008 mg/l, P 12 mg/l, K 124 mg/l, Mg 84 mg/l,
2007). Menurut Margiyanto (2008) manfaat Ca 1800 mg/l, S 93 mg/l (Purniawati et al,
sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa 2015). Hasil penelitian Hairuddin dan Mawardi
gatal di tenggorokan pada penderita batuk, (2015) menunjukkan bahwa pemberian air
menyembuhkan sakit kepala, bahan pembersih cucian beras konsentrasi 20 ml/liter air
darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memberikan pengaruh pada tinggi tanaman
memperbaiki dan memperlancar pencernaan. dan jumlah daun sawi.
Kesadaran masyarakat meningkat POC kulit pisang mengandung C-Organik
terhadap pentingnya konsumsi sayuran yang 0,55%, N-total 0,18%, K_2 O 1,137%, C/N
merupakan sumber vitamin dan mineral 3,06% dan pH 4,5 (Manurung, 2011). Hasil
esensial yang baik untuk tubuh. Tanaman sawi penelitian Mahdalena dan Sari (2013)
dikonsumsi masyarakat karena sawi salah satu menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos
sayuran yang memiliki manfaat baik untuk cair kulit pisang kepok konsentrasi 250 ml
kesehatan. Permintaan masyarakat terhadap menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman
sawi semakin meningkat, untuk memenuhi kacang tanah terbaik dibandingkan dengan
kebutuhan sawi tersebut perlu dilakukan konsentrasi 150 ml.
peningkatan produksi. Salah satu upaya Cangkang telur mengandung N 0,18%,
peningkatan produksi sawi dapat dilakukan kadar P 7%, kadar K 8%, zat C-Organik 5,2%,
dengan pemupukan. Pemupukan dapat C/N 30% (Rahmanida dan Pima Sari, 2017).
dilakukan secara organik dan anorganik Hasil penelitian Huda (2020) menunjukkan
Berdasarkan bentuknya, pupuk organik bahwa pemberian pupuk organik cair cangkang
dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk cair dan telur ayam broiler konsentrasi 60%
pupuk padat (Hadisuwito, 2012). Pupuk menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman,
organik cair mengandung unsur hara makro panjang akar dan berat basah tanaman selada.
dan mikro yang cukup tinggi dan aman Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
terhadap lingkungan serta manusia (Taufika, pengaruh konsentrasi dari beberapa jenis POC
2011). Penggunaan pupuk organik merupakan dan mendapatkan POC terbaik terhadap
alternatif yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi untuk
kesuburan tanah karena dapat memanfaatkan 2 kali penanaman.
limbah dan bersifat ramah lingkungan. Pupuk .
organik yang dapat digunakan salah satunya METODE PENELITIAN
yaitu pupuk organik cair. Menurut Duaja
Penelitian ini telah dilaksanakan di
(2012) menyatakan pemakaian POC lebih
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
efisien dibandingkan dengan pemakaian pupuk
Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km
organik padat karena pemakaian POC lebih
12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, Riau.
cepat diserap tanaman.
Lokasi penelitian berada pada ketinggian 10
Beberapa jenis limbah dapat digunakan
mdpl dan penelitian berlangsung selama 3
sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair.
bulan dimulai dari bulan Februari sampai April
Limbah yang digunakan diantaranya sisa-sisa
2020.
tanaman, limbah sayuran, limbah usaha
Bahan yang digunakan dalam
industri (limbah cair tahu), limbah rumah
penelitan ini adalah benih sawi hijau varietas
tangga, diantaranya: limbah air cucian beras,
Shinta, air tahu, kulit pisang, air cucian beras,
limbah kulit pisang, dan limbah cangkang telur
cangkang telur, EM4, pupuk NPK, botol aqua
dan lainnya.
1500 ml, toples plastik, gula pasir, pelepah
Limbah cair tahu mengandung N 1,24%,
daun sawit, air, dan gelas aqua ukuran 500 ml.
P2 O5 5,54%, K 2 O 1,34%, dan C-Organik
Alat yang digunakan adalah cangkul,
5,803% yang merupakan unsur hara essensial
parang, gembor, meteran, timbangan digital,
yang dibutuhkan tanaman (Asmoro, 2008).
blender, kayu, tali, gergaji, ember, shading net,
Hasil penelitian Rosada (2018) menunjukkan
penggaris, pena, gelas ukur,oven, kain serat
bahwa pengaruh pemberian air tahu dosis 1000
tipis dan kamera.
ml/tanaman terhadap tanaman sawi
Penelitian ini dilakukan secara
memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi
eksperimen dengan menggunakan Rancangan
tanaman, jumlah helai daun, dan berat segar
Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang
tanaman sawi.
150
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.)
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman sawi (cm) dengan pemberian POC pada penanaman pertama dan
kedua.
Penanaman
Perlakuan
Ke-1 Ke-II (+/- (%))
POC cangkang telur 37,46 a 35,66 a (-4,80)
POC (air tahu+ kulit pisang +air cucian beras
37,40 a 35,56 a (-4,92)
+ cangkang telur)
POC air tahu 35,20 a 33,32 a (-5,34)
POC air cucian beras 34,99 a 33,06 a (-5,51)
POC kulit pisang 34,66 a 32,92 a (-5,02)
Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji lanjut Duncan
pada taraf 5%.
nyata terhadap jumlah daun baik pada
Data Tabel 1 menunjukkan bahwa
penanaman pertama dan penanaman kedua.
pemberian beberapa jenis POC pada
Hasil uji lanjut Duncan pada taraf 5% dapat
penanaman pertama dan penanaman kedua
dilihat pada Tabel 2.
memberikan hasil yang berbeda tidak nyata
Tabel 2. menunjukkan bahwa
terhadap tinggi tanaman sawi. Hasil penelitian
pemberian beberapa jenis POC pada
menunjukkan tinggi tanaman sawi penanaman
penanaman pertama dan penanaman kedua
pertama cenderung lebih baik dibandingkan
memberikan hasil yang berbeda tidak nyata
dengan penanaman kedua.
terhadap jumlah daun tanaman sawi. Hasil
Jumlah daun penelitian menunjukkan jumlah daun sawi
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penanaman pertama cenderung lebih baik
pemberian beberapa POC berpengaruh tidak dibandingkan dengan penanaman kedua.
151
Dinamika Pertanian Agustus 2021
Tabel 2. Rata-rata jumlah daun sawi (helai) dengan pemberian berbagai POC pada penanaman
pertama dan kedua
Penanaman
Perlakuan
Ke-1 Ke-II (+/- (%))
POC cangkang telur 21,25 a 18,31 a (-13,83)
POC (air tahu+ kulit pisang +air cucian beras
20,31 a 17,69 a (-12,09)
+ cangkang telur)
POC air tahu 20,19 a 17,31 a (-14,26)
POC air cucian beras 19,1 a 17,12 a (-10,36)
POC kulit pisang 18,12 a 16,12 a (-11,03)
Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji lanjut Duncan
pada taraf 5%.
pertama dan penanaman kedua. Hasil uji lanjut
Luas daun
Duncan pada taraf 5% dapat dilihat pada
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
Tabel 3.
pemberian beberapa POC berpengaruh tidak
nyata terhadap luas daun baik pada penanaman
Tabel 3. Rata-rata luas daun sawi (cm2) dengan pemberian berbagai POC pada penanaman pertama
dan kedua.
Penanaman
Perlakuan
Ke-1 Ke-II (+/- (%))
POC cangkang telur 229,72 a 211,33 a (-8,00)
POC (air tahu+ kulit pisang +air cucian beras
229,56 a 209,38 a (-8,79)
+ cangkang telur)
POC air tahu 223,27 a 204,11 a (-8,58)
POC air cucian beras 220,36 a 199,82 a (-9,32)
POC kulit pisang 213,62 a 191,50 a (-10,35)
Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji lanjut Duncan
pada taraf 5%.
152
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.)
jumlah daun (Tabel 2), Luas daun (Tabel 3), tanah dan keragaman mikroba tanah. Semakin
berat segar tanaman (Tabel 4), dan berat segar tinggi populasi dalam media tanam
tanaman per plot (Tabel 5). menyebabkan proses dekomposisi meningkat
Pemberian POC pada tanaman sawi sehingga unsur hara dalam tanah menjadi
menunjukkan hasil yang sama antar perlakuan tersedia bagi tanaman. Thabrani (2011),
yang diberikan. Namun secara statistik menyatakan unsur hara akan terpenuhi secara
menunjukkan tidak adanya perbedaan maksimal sejalan dengan peningkatan jumlah
pemberian POC terhadap tanaman sawi. Hal bahan organik pada tanah yang berperan dalam
ini diduga faktor tanah penelitian yang meningkatkan jumlah mikroorganisme di
digunakan saat penelitian sudah tersedia unsur dalam tanah dan berperan dalam proses
hara yang dibutuhkan tanaman sawi. Hasil dekomposisi.
penelitian Gea (2019) hasil analisis tanah yang Pemberian POC air tahu dapat
dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah meningkatkan bahan organik di dalam tanah
Fakultas Pertanian Universitas Riau dan membantu aktifitas mikroorganisme di
menunjukkan bahwa tanah penelitian dalam tanah. Hal ini dikarenakan C-Organik
(Inceptisol) mengandung hara N-Total 0,25%, POC air tahu lebih tinggi dibandingkan dengan
P-Total 21,25 me/gr, K-Total 17,85 me/gr, C- POC lainnya yaitu 5,803%. C-Organik
Organik 4,17%. Kondisi tanah yang kaya akan berperan sebagai bahan organik di dalam tanah
unsur hara maka akan berpengaruh langsung yang merupakan sumber energi dan karbon
terhadap pertumbuhan dan perkembangan bagi mikroorganisme. Mikroorganisme
tanaman itu sendiri. Wibisono dan Basri berperan dalam memperbaiki struktur tanah
(1993) menyatakan bahwa tanaman dapat sehingga menjadi lebih baik dan unsur hara
tumbuh dan berproduksi dengan sempurna bila tersedia terutama N dan P dapat diserap
unsur hara yang diperlukan cukup. tanaman dengan baik untuk pertumbuhan
Data hasil penelitian menunjukkan tanaman. Lingga (2003), menyatakan bahan
bahwa POC air tahu cenderung lebih baik organik mampu memperbaiki struktur tanah
diantara POC lainnya. Hal ini di duga dengan butiran tanah yang lebih besar oleh
kandungan POC air tahu mengandung hara senyawa perekat yang dihasilkan
yang lebih tinggi diantara perlakuan lainnya. mikroorganisme yang terdapat pada bahan
Kandungan hara N POC air tahu yakni 1,24 % organik.
lebih tinggi dibandingkan POC lainnya. Kandungan hara N pada air tahu lebih
Dimana kita ketahui bahwa unsur N berperan tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya
dalam pembentukan daun. Lingga (2001) yakni sebesar 1,24%. N berperan dalam
menyatakan bahwa N dalam jumlah yang pembentukan klorofil. Semakin tinggi
cukup berperan dalam mempercepat kandungan klorofil yang terdapat pada daun
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, maka penyerapan cahaya matahari yang
khususnya batang dan daun. Unsur N berperan diterima oleh daun semakin tinggi. Dengan
dalam pembentukan sel, jaringan dan organ demikian fotosintesis akan semakin maksimal
tanaman. dan menghasilkan fotosintat yang digunakan
Unsur hara N, P, dan K yang sebagai energi untuk pertumbuhan tanaman.
terkandung dalam POC air tahu juga Hasil fotosintesis akan dirombak melalui
meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. proses respirasi yang akan menghasilkan
POC air tahu meningkatkan produksi tanaman energi untuk pembelahan dan pembesaran sel
yang ditunjukkan dengan jumlah daun yang daun tanaman yang menyebabkan daun
lebih banyak (Tabel 2) dibandingkan dengan menjadi panjang mencapai panjang dan luas
perlakuan lainnya. Hara yang diserap tanaman tertinggi. Lukikariati (1996) menyatakan luas
akan dimanfaatkan untuk proses metabolisme daun yang besar dapat meningkatkan laju
yang hasilnya dimanfaatkan untuk fotosintesis sehingga fotosintat yang dihasilkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman meningkat.
termasuk jumlah daun (Tabel 2), berat segar Hasil akhir dari pertumbuhan dan
tanaman (Tabel 4) dan berat segar tanaman per perkembangan sel tanaman dapat dilihat
plot (Tabel 5) berdasarkan berat segar tanaman dan berat
Pemberian POC air tahu pada tanah layak konsumsi. Berat segar tanaman sawi dan
memberikan pengaruh terhadap biologi tanah berat segar per plot merupakan berat segar
yaitu meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang dapat dikonsumsi tanpa menyertakan
153
Dinamika Pertanian Agustus 2021
akar dan daun yang rusak. Besarnya hasil yang terkandung di dalam POC air tahu menjadikan
diperoleh dari berat tanaman yang dikonsumsi lahan semakin subur sehingga dapat
disebabkan oleh jumlah daun yang lebih meningkatkan jumlah produksi tanaman serta
banyak, berat segar dan berat per plot yang dapat menjaga kestabilan produksi hasil
lebih besar dari perlakuan POC air tahu tanaman sawi. Kondisi lahan yang merupakan
menunjukkan hasil cenderung lebih baik tanah berjenis Inceptisol dimana memiliki
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. struktur, tekstur, dan aerasi yang baik, karena
Penggunaan beberapa jenis POC yang tanah secara terus -menerus diberikan bahan
diberikan ke medium tumbuh tanaman sawi organik sehingga tidak ada residu yang
pada penanaman pertama dan kedua tertinggal yang dapat merusak kesuburan tanah
menunjukkan terjadinya penurunan. Penurunan serta memiliki ketersediaan unsur hara yang
tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar cukup untuk pertumbuhan tanaman sawi,
per plot terendah terjadi pada perlakuan sehingga pemberian limbah tahu dan perlakuan
campuran POC air tahu + kulit pisang + air lainnya berbeda tidak nyata terhadap semua
cucian beras + cangkang telur dan kulit pisang parameter yang diamati.
(Tabel 1, 2 dan 5). Penurunan luas daun (Tabel Menurut Young (1989) bahan organik
3) dan berat segar tanaman (Tabel 4) terendah tanah memiliki peran dan fungsi yang sangat
terjadi pada perlakuan air cucian beras dan air penting dalam memperbaiki sifat-sifat tanah,
tahu. Perlakuan POC air tahu menunjukkan yang meliputi sifat fisika, kimia dan biologi
hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan tanah. Selain itu, Stevenson (1992)
lainnya untuk parameter pengamatan jumlah menyatakan bahwa bahan organik merupakan
daun, berat segar tanaman dan berat segar per sumber energi bagi aktivitas mikrobia tanah
plot. dan dapat memperbaiki berat volume tanah,
Berdasarkan data yang diperoleh struktur tanah, aerasi serta daya mengikat air.
selama penelitian, peningkatan tertinggi pada
tanaman sawi didapat dari perlakuan air tahu. KESIMPULAN DAN SARAN
Hal ini disebabkan kandungan hara pada air
tahu mempengaruhi produksi tanaman sawi. Kesimpulan
Kandungan bahan organik POC air tahu Berdasarkan hasil penelitian yang telah
lainnya seperti karbohidrat, protein dan asam dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
amino dirombak menjadi unsur hara yang 1. Pemberian berbagai POC berpengaruh
tersedia bagi tanaman. Semakin banyak proses tidak nyata terhadap semua parameter
dekomposisi oleh mikroorganisme dikomposer pengamatan yakni tinggi tanaman, jumlah
maka ketersediaan unsur hara dalam tanah juga daun, luas daun, berat segar tanaman dan
meningkat sehingga akan berpengaruh berat segar tanaman per plot.
terhadap produksi tanaman. 2. Pemberian POC air tahu menunjukkan
Penggunaan EM4 dalam fermentasi hasil cenderung lebih baik dibandingkan
limbah cair tahu berpotensi dalam POC lainnya pada penanaman pertama
meningkatkan kesuburan tanah baik fisik, maupun penanaman kedua.
kimia dan biologi tanah. Mikroorganisme yang Saran
terdapat dalam limbah cair tahu berperan Berdasarkan hasil penelitian
dalam proses dekomposisi. Semakin banyak disarankan untuk menggunakan POC air tahu
proses dekomposisi oleh mikroorganisme karena mampu meningkatkan pertumbuhan
dekomposer, maka ketersediaan unsur hara dan produksi tanaman sawi
dalam media tanam akan meningkat sehingga
akan berpengaruh terhadap produksi tanaman. UCAPAN TERIMAKASIH
Dwijoseputro (1988) menyatakan bahwa Puji dan syukur Penulis ucapkan
ketersediaan unsur hara dalam keadaan cukup kepada Allah swt yang telah memberikan
maka proses fotosintesis akan dapat berjalan anugerah-Nya, sehingga Penulis dapat
dengan lancar, sehingga asimilat dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman Konsentrasi Pemberian Pupuk Organik Cair
dan pada akhirnya terjadi peningkatan berat terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi
segar tanaman. (Brassica juncea L.)”.
Lengkapnya kandungan Dalam menyelesaikan skripsi ini,
mikroorganisme dan unsur hara yang Penulis telah banyak mendapatkan bantuan,
154
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.)
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak Lingga, P. dan Marsono, 2007. Petunjuk
baik secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi
Teristimewa kepada kedua orangtua Penulis Penebar Swadaya. Jakarta
yang selalu mendoakan dan mendukung, Lukikarti, S., L. P. Indriyani., A. Susilo dan M.
kepada Bapak Ir. Islan M.Sc dan Ibu Sri J. Anwaruddinsyah. 1996. Pengaruh
Yoseva S.P., M.P selaku Dosen Pembimbing naungan konsentrasi indo butirat
yang selalu membimbing dengan sabar dan terhadap pertumbuhan batang awash
memberikan arahan kepada Penulis, serta manggis. Balai Penelitian Tanaman
teman-teman seperjuangan yang selalu Buah Solok. Solok dalam Jurnal
bersedia membantu Penulis. Holtikultura 6(3): 220-226
Terimakasih untuk segala yang telah Mahdalena, V. M Rambitan dan Sari P.M,
diberikan kiranya skripsi ini bermanfaat bagi 2013. Pengaruh pupuk kompos cair
para pembaca baik di masa kini maupun di kulit pisang kepok (Musa paradisiaca
masa mendatang. L.) terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang tanah (Arachis
DAFTAR PUSTAKA hypogaea L.) sebagai penunjang
praktikum fisiologi tumbuhan. Jurnal
Asmoro, Y. 2008. Pemanfaatan limbah tahu EduBio Tropika 1(1): 1−60
untuk peningkatan hasil tanaman petsai Manurung, H. 2011. Aplikasi bioaktivaktor
(Brassica chinensis). Jurnal (effective microorganisme dan
Bioteknologi. vol 5(2): 51 – 55. orgadec) untuk mempercepat
Duaja. 2012. Pengaruh bahan dan dosis pembentukan komposisi limbah kulit
kompos cair terhadap pertumbuhan pisang kepok (Musa paradisiaca L.)
selada (Lactuca sativa sp.). E-Jurnal Jurnal Bioprospek 8(2) 1-10
Agroekoteknologi. 1(1): 10-18
Margiyanto, E. 2008. Budidaya Tanaman
Dwijosaputro, D. 1988. Dasar - Dasar Fisiologi Sawi. Penebar Swadaya. Jakarta
Tanaman. Gramedia. Jakarta Purniawati, D. I., Sampurno, dan Armaini.
Gea Berkat H, J. 2019. Pengaruh pemberian 2015. Pemberian air kelapa muda dan
pupuk hayati dan pupuk NPK air cucian beras pada bibit karet
terhadap pertumbuhan dan produksi (Hevea brasiliensis) stum mata tidur.
tanaman cabai merah (Capsicum JOM Faperta, 7(2), 493– 510.
annum L.). Skripsi Fakultas Pertanian Rahmanida dan Pima sari E. T. 2017.
Universitas Riau. ( Tidak pemanfaatan limbah cangkang telur,
dipublikasikan) kulit bawang dan daun kering melalui
Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat Pupuk
proses sains dan teknologi sebagai
Cair. PT. Ago Media Pustaka. Jakarta alternatif penghasil produk yang ramah
Hairudin ,R, dan Mawardi, R. Efektifitas lingkungan. Jurnal Klorofil 1(1):
pupuk organik air cucian beras
48−55
terhadap pertumbuhan tanaman sawi
Rosada, A. 2018. Pengaruh pemberian limbah
hijau (Brassica juncea .L). Jurnal
cair tahu terhadap pertumbuhan
Perbal 3(3) 1-8
tanaman sawi hijau. Skripsi
Haryanto B, Suhartini T, Rahayu E, dan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Sunarjo. 2007. Sawi dan Selada. Edisi
Syaifuddin, Jambi. (Tidak
Revisi Penebar Swadaya. Jakarta.
dipublikasikan)
Huda Nurul. 2020. Efektivitas pupuk organik
Stevenson, F, J. 1992. Humus Chemistry :
cair cangkang telur ayam boiler
Genesis, Composition, Reactoin. 2 nd
terhadap pertumbuhan selada (lactuca
ed. John Willey and Sons, New York
sativa) secara hidroponik sebagai
Thabrani, A. 2011. Pemanfaatan kompos
penunjang praktikum fisiologi
ampas tahu untuk pertumbuhan bibit
tumbuhan. Skripsi Fakultas Tarbiyah
kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
dan Keguruan Universitas Islam
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas
Negeri Ar-Raniry. ( Tidak
Riau, Pekanbaru. (Tidak
dipublikasikan).
dipublikasikan)
Lingga, P. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Penebar Swadaya. Jakarta.
155
Dinamika Pertanian Agustus 2021
156