Tanaman Kailan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No.

2337- 6597
Vol.2, No.4 : 1584 - 1588, September 2014

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica Oleraceae L.) pada


Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia Diversifolia
(Hemsl.) Gray )

Growth and production response of mustard (Brassica oleraceae L.) on the application of liquid
organic fertilizer of paitan (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray )

Posma Sinaga, Meiriani*, Yaya Hasanah

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155


*Corresponding author : E-mail : [email protected]

ABSTRACT

The objective of the research was to determine the growth and production of mustard with
application of liquid organic fertilizer from paitan . Paitan has the potencial as the nutrition adder
for plant because it can be rapidly decomposed and has many nutrients. Therefore, the application
of liquid organic fertilizer from paitan is hoped to increase the growth and yield of mustard. This
research conducted in Screen House, Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan
on November 2013 to January 2014. The research used non-factorial randomized block design
namely of liquid organic fertilizer treatment (4, 8,12,7, 14 and 21 ml/plant/aplication). Variable
observed were leaf greeness scale, net assimilation rate, relative growth rate and fresh weight per
plant. The result showed that the application of liquid organic fertilizer from Tithonia diversifolia
significantly did not effect the growth and production of mustard. The best result showed by giving
8 ml/plant/application liquid organic fertilizer.

Keywords : liquid organik fertilizer, mustard, paitan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi kailan terhadap pemberian
berbagai dosis pupuk organik cair paitan. Paitan memiliki potensi sebagai penambah unsur hara
bagi tanaman karena cepat terdekomposisi dan memiliki unsur hara yang tinggi. Oleh karena itu,
pemberian pupuk organik cair paitan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi
kailan. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan pada November 2013-Januari 2014, menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial
dengan faktor perlakuan dosis pupuk organik cair yaitu (4, 8, 12, 7, 14 dan 21ml/tanaman/aplikasi).
Parameter yang diamati adalah klorofil daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan relatif dan
produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk organik
cair paitan berpengaruh tidak nyata pada semua parameter yang diamati. Hasil yang terbaik
diperoleh pada pemberian pupuk organik cair 8ml/tanaman/aplikasi.

Kata kunci : kailan, paitan, pupuk organik cair

PENDAHULUAN
alami seperti pupuk kimia, pestisida sintetis
Gaya hidup sehat atau kembali ke serta hormon pertumbuhan dalam produksi
alam (back to nature) telah menjadi tren baru pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek
masyarakat. Masyarakat semakin menyadari negatif terhadap kesehatan manusia dan
bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tidak lingkungan (Pranata, 2010). Umumnya residu
1584
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.2, No.4 : 1584 - 1588, September 2014

pestisida pada produk pertanian sangat tinggi, panen. Hal ini dilakukan untuk menghindari
karena masih banyak petani yang sering gagal panen karena serangan hama
menyemprotkan pestisida hingga menjelang dan penyakit tanaman.
Sayuran merupakan merupakan pertumbuhan akar tanaman, serta
sumber esensial vitamin dan mineral, di meningkatkan daya serap air yang lebih lama
dalam sayuran mengandung vitamin A,B, C, oleh tanah (Murbandono, 2000).
zat kapur, dan zat besi yang diperlukan untuk Penelitian mengenai pemanfaatan
pertumbuhan tulang, gigi dan mempelancar paitan (Tithonia diversifolia) sebagai pupuk
peredaran darah serta alat pencernaan. organik cair belum banyak dilakukan.
Dewasa ini kesadaran masyarakat akan Penelitian terdahulu kebanyakan membahas
pentingnya sayuran organik semakin mengenai pemanfaatannya sebagai pupuk
meningkat, untuk itu peningkatan produksi hijau dan kompos. Paitan yang lebih dikenal
sayuran organik perlu dilakukan. Sayuran sebagai tanaman liar yang kurang
organik adalah sayuran yang cukup aman bila dimanfaatkan ternyata dapat berfungsi
dikonsumsi, mengingat dalam budidayanya sebagai pupuk organik cair. Dari hasil analisis
lebih mengandalkan bahan-bahan alami, fermentasi yang telah dilakukan diperoleh
seperti menggunakan pupuk organik dan tidak kandungan N yang cukup tinggi yaitu 1,46 %
menggunakan pestisida kimia. Salah satu pada 9 hari fermentasi, sehingga penulis
sayuran yang umum dibudidayakan organik tertarik melakukan penelitian untuk
adalah kailan. Hampir semua bagian tanaman mengaplikasikan pupuk organik cair cair dari
kailan dapat dikonsumsi yaitu batang dan paitan pada tanaman kailan..
daunnya. Dalam 100 gram bagian kailan yang Budidaya kailan yang menggunakan
dikonsumsi mengandung 7540 IU vitamin A, pupuk organik diharapkan dapat memperbaiki
115 mg vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe sifat fisik tanah,kimia dan biologi tanah,
(Irianto, 2012). selain itu pupuk organik juga dapat
Dalam budidaya kailan organik meningkatkan cita rasa kailan menjadi lebih
diperlukan pupuk organik cair. Pupuk organik renyah, serta mampu menjaga kesehatan.
cair adalah salah satu jenis pupuk organik Selain itu, budidaya kailan organik juga
yang mengandung unsur hara makro dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi
mikro, serta dapat melengkapi dan menambah untuk dikomersilkan di pasaran oleh petani.
ketersediaan bahan organik dalam tanah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
Bahan organik tersebut memberikan beberapa penulis tertarik untuk melakukan penelitian
manfaat yaitu menyediakan unsur hara makro yang bertujuan untuk mengetahui
dan mikro bagi tanaman, menggemburkan pertumbuhan dan produksi kailan pada
tanah, memperbaiki tekstur dan struktur pemberian berbagai dosis pupuk organik cair
tanah, meningkatkan porositas, aerase dan paitan.
komposisi mikroorganisme tanah, membantu

BAHAN DAN METODE EM4, daun paitan, polibek berukuran 5 kg,


Alat yang digunakan adalah timbangan
Penelitian dilaksanakan di rumah kasa analitik, cangkul, gembor, meteran, hand
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera sprayer, gelas ukur, leaf area meter, oven,
Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 kalkulator, pacak sampel, alat tulis, SPAD
meter di atas permukaan laut. Penelitian klorofilmeter dan label. Penelitian
dilasanakan mulai bulan November 2013 menggunakan rancangan acak kelompok
sampai dengan Januari 2014. Bahan yang (RAK) nonfaktorial dengan 6 taraf perlakuan
digunakan adalah benih tanaman kailan pemberian dosis pupuk organik cair paitan,
(Brassica oleraceae Var. Tropica sensation) , yaitu : K1 (4ml/tan/aplikasi), K2
media tanam yaitu top soil, pasir dan kompos (8ml/tan/aplikasi), K3 (12ml/tan/aplikasi), K4
dengan perbandingan 3:1:1, pestisida organik, (7 ml/tan/aplikasi), K5 (14ml/tan/aplikasi),

1585
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.2, No.4 : 1584 - 1588, September 2014

dan K6 (21 ml/tan/aplikasi) dengan 3 kali pada berbagai dosis belum mampu memenuhi
ulangan. Data yang berpengaruh nyata setelah kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
dianalisis maka dilanjutkan dengan uji jarak kailan. Hal ini menunjukkan dosis pupuk
berganda Duncan. Parameter yang diamati organik cair belum mampu mengimbangi
adalah kehijauan daun, laju asimilasi bersih, unsur hara seperti yang terdapat dalam pupuk
laju pertumbuhan relatif dan produksi kimia karena unsur hara yang ada dalam
tanaman. pupuk organik relatif kecil dan lambat
Pelaksanaan penelitian dimulai tersedia bagi tanaman sehingga pertumbuhan
dengan pembuatan pupuk organik cair paitan. dan perkembangan tanaman kailan terhambat.
Fermentasi dilakukan selama 9 hari, Hal ini sesuai dengan literatur Damanik, dkk
kemudian air saringan diambil untuk (2011) yang menyatakan beberapa kelemahan
diaplikasikan. Pengolahan tanah dilakukan dari pupuk organik adalah sebagai berikut: 1)
dengan membuat plot dengan ukuran kandungan haranya rendah; 2) relatif sulit
100 cm x 100 cm. Dibuat parit drainase memperolehnya dalam jumlah yang banyak;
dengan jarak antar polibek 20 cm dan jarak 3) lambat tersedia bagi tanaman dan 4)
antar plot 30 cm. Penanaman dilakukan pengangkutan dan aplikasinya mahal karena
dengan memindahkan bibit dari persemaian dibutuhkan dalam jumlah banyak.
ke polibek dan dilakukan 14 hari setelah Unsur N merupakan unsur penting
tabur. Pemupukan dilakukan tujuh hari bagi tanaman kailan. Hara N sangat
setelah pindah tanam dan dilakukan seminggu dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
sekali untuk perlakuan K1, K2 dan K3 karena membantu proses fotosintesis. Melalui
sedangkan untuk perlakuan K4,K5dan K6 unsur hara nitrogen akan terjadinya proses
dilakukan dua minggu sekali. Pengaplikasian fotosintesis dengan adanya klorofil. Dengan
dilakukan dengan cara disiram ke tanah meningkatnya hasil fotosintesis maka
sampai tanah menjadi lembab. Pemeliharaan semakin meningkat pula jumlah klorofil daun,
tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, dimana klorofil diperoleh dari unsur nitrogen.
penyiangan, dan pengendalian hama dan Hal ini sesuai dengan pernyataan Pranata
penyakit. Panen dilakukan pada umur 40 hari (2010) nitrogen berperan dalam pembentukan
setelah pindah tanam, dilakukan dengan zat hijau daun atau klorofil. Klorofil sangat
membelah polibek secara hati-hati agar tidak berguna untuk membantu proses fotosintesis.
merusak akar tanaman. Demikian juga dengan laju asimilasi
bersih dan laju pertumbuhan relatif tanaman,
HASIL DAN PEMBAHASAN semakin tercukupi unsur nitrogen maka
semakin banyak jumlah klorofil yang
Hasil analisis menunjukkan pemberian dihasilkan dan semakin luas daun tanaman
berbagai dosis pupuk organik cair paitan yang akan meningkatkan hasil fotosintesis.
berpengaruh tidak nyata terhadap kehijauan Dengan demikian maka semakin tinggi
daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan tanaman menghasilkan asimilat yang
relatif dan produksi tanaman kailan pada digunakan untuk perkembangan bagian tubuh
pemberian berbagai dosis pupuk organik cair tanaman sehingga berat awal tanaman
paitan (Tabel 1). meningkat yang dapat digunakan untuk
Pemberian pupuk organik cair menghasilkan bahan baru tanaman. Hal ini
8 ml/tanaman/aplikasi menunjukkan hasil sesuai dengan literatur Agriculture Syllabus
yang lebih baik pada parameter laju asimilasi (2009) menyatakan bahwa laju tumbuh relatif
bersih, laju pertumbuhan relatif dan produksi mengindikasikan produktivitas (efisiensi)
tanaman. Hal ini diduga pemberian dengan biomasa awal tanaman, yang berfungsi
dosis 8 ml sebanyak 5 kali aplikasi sebagai modal dalam menghasilkan bahan
memberikan hara yang cukup untuk baru tanaman.
pertumbuhan tanaman kailan. Namun secara Unsur nitrogen yang sedikit dalam
keseluruhan pemberian pupuk organik cair pupuk organik cair paitan tidak mendukung

1586
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.2, No.4 : 1584 - 1588, September 2014

proses pembentukan tubuh tumbuhan yang yang tinggal setelah aplikasi. Hal ini sesuai
akan dipanen sebagai produksi. Bagian dengan pernyataan yang terdapat di dalam
tanaman kailan yang dipanen sebagai Damanik dkk (2011) yang menyatakan bahwa
produksi adalah bagian vegetatif tanamannya pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua
yaitu daun. Hal ini seperti yang dijelaskan faktor penting yaitu faktor genetis dan faktor
oleh Damanik, dkk (2011) yakni secara lingkungan. Faktor lingkungan diartikan
umum kebutuhan tanaman akan pupuk sebagai gabungan semua keadaan dan
ditentukan oleh macam bagian-bagian pengaruh luar yang memengaruhi kehidupan
tanaman atau produksi yang diharapkan. dan perkembangan suatu organisme. Diantara
Produksi tanaman yang diharapkan dalam sekian banyak faktor lingkungan yang
bentuk panenan berbeda-beda. Misalnya mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
tanaman yang diusahakan untuk diambil tanaman antara lain: 1) temperatur, 2)
daunnya, seperti tanaman sayur-sayuran, atau kelembaban, 3) energi radiasi (cahaya
tanaman yang diambil bagian vegetatifnya matahari), 4) susunan atmosfer, 5) struktur
memerlukan pupuk yang banyak mengandung tanah dan susunan udara tanah, 6) reaksi
Nitrogen. Pada pemberian pupuk organik cair tanah (pH), 7) faktor biotis, 8) penyediaan
paitan kekurangan unsur N menyebabkan unsur hara dan 9) ketiadaan bahan pembatas
produksi tanaman tidak maksimum. pertumbuhan tanaman.
Selain daripada unsur hara yang relatif Hal ini didukung pula oleh pernyataan
kecil dan kurang tersedia bagi tanaman, suplai (Apricio et al.,2008) yang mengatakan
unsur hara juga terhambat dari akar ke tubuh aplikasi irigasi dan curah hujan merupakan
tanaman disebabkan karena kondisi faktor yang mempercepat terjadinya
lingkungan yang lembab selama penelitian kehilangan N pada zona perakaran dalam
yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi tanah melalui proses leaching yang bergerak
dimana pada pengaplikasian pertama hingga melalui zona tidak jenuh air. Tingkat
ketiga tercuci oleh hujan yang turun begitu kehilangan nitrat (nitrate loss) berhubungan
pengaplikasian selesai, sehingga secara signifikan dengan jumlah aplikasi
menyebabkan unsur nitrogen yang ada dalam pupuk nitrogen dan proses infiltrasi air dalam
pupuk organik cair tersebut tercuci karena tanah dan nitrat yang hilang tersebut
sifat nitrogen itu sendiri yang sangat mobile. dihasilkan oleh proses mineralisasi pada
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis tanah bahan organik. Faktor imbuhan air dari curah
sebelum aplikasi dimana kandungan N total hujan ataupun aplikasi irigasi berperan
terdapat sebesar 0,22 % dan setelah aplikasi sebagai media pembawa, sehingga proses
hanya terdapat kandungan N total sebesar leaching nitrat semakin cepat menuju ke zona
0,26 %. Ini menunjukkan terjadinya yang lebih dalam.
pencucian karena hanya sedikit unsur hara
Tabel 1. Kehijauan daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan relatif dan produksi tanaman
kailan pada pemberian berbagai dosis pupuk organik cair paitan
Laju Laju
Produksi
Kehijauan daun asimilasi pertumbuhan
tanaman
Perlakuan bersih relatif
(unit/6 mm²) (g.cm-2.hari-1) (g.g.-1hari-1) (g)
K1 (POC 4
ml/tan/aplikasi) 45,60 0,0010 0,136 8,19
K2(POC 8
ml/tan/aplikasi) 41,23 0,0012 0,150 11,36
K3(POC 12
ml/tan/aplikasi) 44,83 0,0010 0,135 8,07
K4(POC 7
ml/tan/aplikasi) 42,13 0,0011 0,138 7,36
1587
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.2, No.4 : 1584 - 1588, September 2014

K5(POC 14
ml/tan/aplikasi) 43,07 0,0011 0,132 7,66
K6(POC 21
ml/tan/aplikasi) 43,67 0,0010 0,130 7,93

SIMPULAN
Pemberian berbagai dosis pupuk
organik cair paitan belum nyata meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman kailan.
Hasil terbaik dari penelitian ini diperoleh
pada pemberian pupuk organik cair 8
ml/tanaman/aplikasi.
Perlu dilakukan pengaplikasian ulang
bila hujan turun setelah selesai
pengaplikasian, dan perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan dosis yang
lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
Agriculture Syllabus. 2009. The Role of
Nitrogen in Agriculture Production
Systems. Charles Sturt University,
Australia. Hal 114-115.
Apricio V Costa J L Zamora M. 2008.
Nitrate Leaching Assessment in a
Long-term Experiment Under
Supplemantary Irrigation in Humid
Argentina. Agricultural Water
Management (95) : 361-372.
Damanik B M M Bachtiar E H Fauzi
Sarifuddin Hamidah H. 2011
Kesuburan Tanah dan Pemupukan.
USU Press, Medan. Hal 20-25.
Irianto, 2012. Pertumbuhan Dan Hasil Kailan
(Brassica oleraceae) Pada Berbagai
Dosis Limbah Cair Sayuran. Skripsi.
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Jambi. Jambi.
Hal 19-23.
Murbandono, 2000. Manfaat Bahan Organik
bagi tanaman. Puslit Biologi, LIPI,
Bogor. Hal 20-21.
Pranata A S. 2010. Meningkatkan Hasil
Panen Dengan Pupuk Organik.
Agromedia Pustaka. Jakarta. Hal 51.

1588

Anda mungkin juga menyukai