477-File Utama Naskah-1432-1-10-20191208
477-File Utama Naskah-1432-1-10-20191208
477-File Utama Naskah-1432-1-10-20191208
e-ISSN: 2656-0887
2012
JESBIO Vol. VIII No. 2, November 2019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik limbah cangkang kerang darah (Anadara
granosa) terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea) serta mengetahui konsentrasi pupuk organik
limbah kulit kerang darah (Anadara granosa) yang efektif untuk pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4
ulangan yaitu konsentrasi pupuk 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Parameter yang diamati yaitu Tinggi Tanaman
(cm), Jumlah Daun (helai), Lebar Daun (cm), Berat Basah (Kg). Analisis data menggunakan ANAVA dengan
uji lanjutan Duncan. Hasil penelitian didapatkan bahwa Pupuk organik limbah cangkang kerang darah (Anadara
granosa) berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brasica juncea) yaitu pada tinggi
tanaman, jumlah daun, lebar daun dan berat basah tanaman sawi. Konsentrasi pupuk organik limbah cangkang
kerang (Anadara granosa) yang efektif untuk pertumbuhan tanaman sawi (Brasica juncea) adalah konsentrasi
pupuk 50%.
26
p-ISSN: 2302-1705
e-ISSN: 2656-0887
2012
JESBIO Vol. VIII No. 2, November 2019
polybag yaitu 20 Polybag sebagai perlakuan mencabut gulma yang tumbuh. Pemberantasan
penelitian dan 10 polybag sebagai cadangan gulma bertujuan agar tidak ada persaingan
penelitian. Setelah polybag diisi tanah dengan berat 5 dalam penyerapan unsur hara pada tanaman
kg lalu diberi label perlakuan dan disusun sesuai sawi.
dengan rancangan percobaan. d. Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman
Pengendalian organisme pengganggu tanaman
Persemaian dilakukan dengan cara mekanik yaitu mengambil
Persemaian dilakukan dengan menggunakan langsung hama pengganggu dengan tangan.
polybag ukuran 35 x 35 cm sebanyak 5 polybag.
Tiap polybag disemaikan sekitar 10 benih sawi. Pengamatan Tanaman
Persemain dilakukan selama 14 hari. Pengamatan tanaman yang dilakukan meliputi:
a. Tinggi Tanaman (cm)
Penanaman Pengamatan tinggi tanaman diukur mulai dari
Bibit sawi yang telah berumur 14 hari dan permukaan tanah sampai pada ujung tanaman
sudah memiliki 3-4 helai daun kemudian tertinggi dengan menggunakan penggaris.
dipindahkan ke tempat media tanam yang sudah di Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
persiapkan. Pemindahan dilakukan pada sore hari berumur 7, 14, 21, 28, 35 dan 42 HST.
agar dapat mengurangi tingkat penguapan. b. Jumlah Daun (helai)
Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara sebagai Pengamatan jumlah daun dihitung pada daun
berikut: tanaman yang telah membuka sempurna.
a. Menyiapkan polybag ukuran 30 x 30 sebanyak 30 Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
polybag yang telah diisi tanah berumur 7, 14, 21, 28, 35 dan 42 HST.
b. Permukaan tanah dalam polybag dilubangi c. Lebar Daun Terlebar (cm)
sedalam 3 cm. Pengamatan lebar daun terlebar dilakukan
c. Mengeluarkan bibit sawi beserta tanahnya dari dengan mengukur daun terlebar dari setiap
dalam polybag semai lalu memindahkannya pada tanaman. Pengukuran dilakukan pada saat
media tanam perlakuan. tanaman berumur 7, 14, 21, 28, 35 dan 42 HST.
d. Setiap polybag ditanami bibit sawi yang siap d. Berat Basah Tanaman (gr)
tanam yaitu sekitar 2 minggu setelah Pengamatan berat basah tanaman dilakukan
penyemaian, masing-masing polybag diisi dengan cara menimbang tanaman yang sudah
satu tanaman sawi. dibersihkan dari tanah.
Gambar 2 Jumlah daun tanaman sawi setelah 42 hari Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf 5%.
masa tanam.
Tabel 6 Uji Normalitas Jumlah Daun Tanaman Sawi Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan dengan
taraf 5% dapat dilihat bahwa permberian pupuk
organik limbah cangkang kerang darah (Anadara
granosa) terhadap pertumbuhan jumlah daun
tanaman sawi (Brasica juncea) dengan konsentrasi
yang terbaik adalah pada perlakuan P2 yaitu
konsentrasi pupuk 50%. Hal ini dikarenakan
kebutuhan Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman
untuk pertumbuhan daun terkandung dalam cangkang
kerang. Cangkang kerang memiliki kimposisi
Hasil Uji Normlalitas uji Shapiro-Wilk dapat mineral terdiri dari gabungan kalsium karbonat
disimpulkan bahwa Jumlah Daun tanaman sawi pada dan lebih dari 98,7% dari total kandungan mineral
seluruh perlakuan berdistribusi normal. Selanjutnya Mg, N, P, K, Na sekitar 1,3% (Fe, Cu, Ni, B, Zn, dan
uji Homogenitas varians dengan uji Levene. Hasil Si) (Maslim, 2013).
rangkuman uji homogenitas jumlah daun Tanaman Unsur Magnesium (Mg) berfungsi membantu
Sawi disajikan pada Tabel 7 berikut: proses transportasi pospat dalam tanaman, dan
mempercepat pembentukan daun. Natrium (Na)
Tabel 7 Uji Homogenitas Jumlah Daun Tanaman berfungsi memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila
Sawi tanaman yang dimaksud menunjukan gejala
Levene Statistic df1 df2 Sig. kekurangan kalsium. Seng (Zn) berfungsi sebagai
0,262 4 15 ,898 pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji atau
buah, membentuk hormon. Dan protein yang
Hasil uji homogentis dapat dilhat bahwa berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Serta Fosfor
Jumlah Daun Tanaman Sawi pada setiap perlakuan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, dan
memiliki varians yang sama atau homogen. analisis mempecepat pembungaaan (Sutejo dan Masriah,
data dilanjutkan dengan uji analisis varians 2007).
(ANAVA) dengan kriteria pengujian yaitu tolak H0 Pertumbuhan daun pada tanaman sangat
jika nilai sig. < 0,05. Hasil uji ANAVA pada Jumlah dipengaruhi oleh ketersediaan unsur Nitrogen bagi
Daun Tanaman Sawi dapat dilihat Tabel 8 berikut: tanaman. Menurut Sutejo dan Masriah, 2007 fungsi
Nitrogen untuk tanaman sayuran yaitu sebagai
Tabel 8 Uji ANAVA Terhadap Jumlah Daun penyusun protein, untuk pertumbuhan pucuk tanaman
Tanaman Sawi dan menyuburkan pertumbuhan vegetatif sehingga
sesuai untuk tanaman sayuran daun seperti sawi.
Menurut Jumin (2002), bahwa adanya unsur nitrogen
akan meningkatkan pertumbuhan bagian vegetatif
seperti daun. Hal ini sesuai pendapat Lingga dan
Marsono (2007), bahwa peranan utama nitrogen bagi
tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa untuk secara keseluruhan khususnya batang, cabang, dan
Jumlah Daun Tanaman sawi diperoleh nilai F hitung daun. Sejalan dengan hasil penelitian (Ngantung,
sebesar 7,985 dan nilai signifikan sebesar 0,001. Hal 2018) yang menyatakan bahwa Tanaman mampu
ini berarti bahwa nilai sig < α= 0,05 maka H0 ditolak menyuplai unsur nitrogen sesuai jumlah yang
dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan
nyata pemberian pupuk organik limbah cangkang perkembangan pada tanaman sawi hijau, disebabkan
kerang darah (Anadara granosa) terhadap unsur hara nitrogen sangat berperan dalam
29
p-ISSN: 2302-1705
e-ISSN: 2656-0887
2012
JESBIO Vol. VIII No. 2, November 2019
pertumbuhan vegetatif tanaman misalnya tinggi Tabel 10 Uji Normalitas Lebar Daun Tanaman Sawi
tanaman dan jumlah daun tanaman sawi hijau.
Bagian tanaman sawi yang bernilai ekonomis
adalah daun. Salah satu unsur hara yang sangat
berperan pada pertumbuhan daun adalah Nitrogen.
Nitrogen ini berfungsi untuk meningkatkan
pertumbuhan vegetatif, sehingga daun tanaman
menjadi lebih lebar, berwarna lebih hijau dan lebih
berkualitas (Wahyudi, 2010). Menurut (Wahid,
Syamsuddin dan Bahrudin, 2015) Dalam proses
pertumbuhan organ vegetatif daun, tanaman Tabel 11 Uji Homogenitas Lebar Daun Tanaman
membutuhkan unsur nitrogen yang lebih banyak Sawi
karena nitrogen merupakan unsur hara membentuk Levene Statistic df1 df2 Sig.
asam amino dan protein sebagai bahan dasar tanaman ,708 4 15 ,599
dalam menyusun daun. pemberian perlakuan yang
berbeda dapat memberikan hasil jumlah daun yang Dari Tabel 11 diperoleh nilai signifikan
berbeda pula dan pemberian perlakuan yang tepat sebesar 0,599 sehingga dapat disimpulkan bahwa
menyebapkan hasil produksi lebih tinggi. Lebar Daun Tanaman Sawi pada setiap perlakuan
memiliki varians yang sama atau homogen. Analisis
Lebar Daun data dilanjutkan dengan uji analisis varians
Berdasarkan data pada Gambar 3 dapat dilihat (ANAVA) dengan kriteria pengujian yaitu tolak H0
bahwa pertumbuhan lebar daun tanaman sawi jika nilai sig. < 0,05. Hasil uji ANAVA pada Lebar
menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pada setiap Daun Tanaman Sawi dapat dilihat Tabel 12 berikut:
konsentrasinya. Pada masa panen yaitu terlihat bahwa
pertumbuhan lebar daun tanaman yang paling tinggi Tabel 12 Uji ANAVA Terhadap Lebar Daun
terdapat pada konsentrasi pupuk 50%. Untuk Tanaman Sawi
memperkuat pernyataan, dilanjutkan dengan uji
statistik Anava.
30
p-ISSN: 2302-1705
e-ISSN: 2656-0887
2012
JESBIO Vol. VIII No. 2, November 2019
lebar daun tanaman sawi (Brasica juncea) dengan
konsentrasi yang terbaik adalah pada perlakuan P2
yaitu konsentrasi pupuk 50%.
Hasil uji lanjut duncan dapat dilihat bahwa
Lebar Daun tanaman sawi menunjukkan lebar daun
tertinggi dihasilkan oleh perlakuan P2 yaitu
pemberian pupuk organik limbah cangkang kerang
darah (Anadara granosa) dengan konsetrasi pupuk
50%. Berbeda dengan perlakuan P0 (Kontrol) yaitu
perlakuan tanpa menggunakan pupuk terlihat
pertumbuhan lebar daun tanaman terlihat lebih
lambat dibandingkan dengan pertumbuhan lebar daun
tanaman yang diberikan pupuk organik limbah
cangkang kerang darah (Anadara granosa). Hal ini
diduga karena pemberian pupuk organik dapat Gambar 4 Berat basah tanaman sawi 42 hari setelah
mensuplai kebutuhan unsur hara tanaman sehingga tanam
dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman.
Selain itu dengan pemberian perlakuan p2 yaitu Tabel 14 Uji Normalitas Berat Basah Tanaman Sawi
pemberian pupuk dengan konsetrasi 50% sebagai
pupuk organik merupakan konsentrasi terbaik
sehingga tidak merusak pH tanah.
Hal ini disebabkan pupuk organik limbah
cangkang kerang mengandung sejumlah unsur hara
dan bahan organik yang dapat memperbaiki sifat
kimia, fisik dan biologi tanah sehingga pertumbuhan
tanaman melaju dengan cepat. Sifat fisik berguna
memperbaiki struktur tanah, sifat kimia berguna
memperbaiki keasaman tanah sedangkan sifat biologi Tabel 15 Uji Homogenitas Berat Basah Tanaman
dapat menggemburkan tanah. Menurut Barbarick Sawi
(2006) pupuk organik tidak mengandung unsur hara Levene Statistic df1 df2 Sig.
dalam jumlah yang besar namun penambahan bahan ,845 4 15 ,518
organik kedalam tanah dapat berpengaruh positif
terhadap defisiensi Nitrogen pada tanaman. Dengan Dari Tabel 15 diperoleh nilai signifikan
berkurangnya defisiensi Nitrogen, maka serapan sebesar 0,518. Nilai signifikan berat basah Tanaman
Nitrogen akan lebih efektif, sehingga kebutuhan Sawi lebih besar dari taraf signifikan α= 0,05
Nitrogen pada fase vegetatif akan tercukupi dan hasil sehingga dapat disimpulkan bahwa pada berat basah
tanaman sawi akan meningkat. Pemberian pupuk Tanaman Sawi pada setiap perlakuan memiliki
organik juga diharapkan dapat meningkatkan kadar varians yang sama atau homogen. Aanalisis data
bahan organik tanah. dilanjutkan dengan uji analisis varians (ANAVA)
dengan kriteria pengujian yaitu tolak H 0 jika nilai sig.
Berat Basah < 0,05. Hasil uji ANAVA pada berat basah Tanaman
Berdasarkan data pada Tabel 14 dapat dilihat Sawi dapat dilihat Tabel 16.
bahwa berat basah tanaman sawi menunjukkan
pertumbuhan yang berbeda pada setiap Tabel 16 Uji ANAVA Terhadap Berat Basah
konsentrasinya. Pada masa panen yaitu pada 42 Hari Tanaman Sawi
Setelah Tanam terlihat bahwa berat basah tanaman
yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu
konsentrasi pupuk 50%. Untuk memperkuat
pernyataan, dilanjutkan dengan uji statistik Anava.
Sebelum data di uji dengan Anava, terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat Normalitas dan
Homogenitas terhadap masing-masing perlakuan. Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa untuk berat
Hasil uji Normalitas di sajikan pada Tabel 14. basah Tanaman sawi diperoleh nilai F hitung sebesar
Hasil Uji Normlalitas uji Shapiro-Wilk dapat 5,295 dan nilai signifikan sebesar 0,007. Hal ini
disimpulkan bahwa berat basah tanaman sawi pada berarti bahwa nilai sig < α= 0,05 maka H0 ditolak dan
seluruh perlakuan berdistribusi normal. Selanjutnya Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang nyata
melakukan uji Homogenitas varians dengan uji pemberian pupuk organik limbah cangkang kerang
Levene. Hasil rangkuman uji homogenitas berat darah (Anadara granosa) terhadap pertumbuhan
basah Tanaman Sawi disajikan pada Tabel 15. (berat basah) tanaman sawi (Brasica juncea). Uji
31
p-ISSN: 2302-1705
e-ISSN: 2656-0887
2012
JESBIO Vol. VIII No. 2, November 2019
lanjut yang di gunakan adalah uji lanjut Duncan. mencapai optimal serta memungkinkan adanya
Hasil rangkuman uji lanjut Duncan terdapat pada peningkatan kandungan air tanaman yang optimal
Tabel 17. pula. Sebagian besar bobot segar tanaman disebabkan
oleh kandungan air. Air sangat berperan dalam
Tabel 17 Uji Lanjut Duncan Pada Berat Basah turgiditas sel sehingga sel-sel daun akan membesar.
Tanaman Sawi
SIMPULAN
33