Seminar Kasus CHF Iccu
Seminar Kasus CHF Iccu
Seminar Kasus CHF Iccu
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Menyetujui :
Preceptor Institusi Pendidikan Preceptor Lahan Praktik
ii
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas karunia Allah SWT, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah seminar kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruangan ICCU RSUD dr.
M. Yunus Bengkulu” dengan baik. Penulis menyadari penyusunan makalah ini
tidak akan terselesaikan tanpa kerja sama anggota kelompok, pembimbing
akademik dan pembimbing lahan yang telah memberikan bimbingan selama
kegiatan Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Gadar dan Kritis.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat tentang inovasi
intervensi yang dapat dilakukan di ruang rawat inap khususnya pada klien dengan
masalah keperawatan Congestive Heart Failure (CHF).
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER
..........................................................................................................................
I
KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Tujuan Penulisan................................................................................3
C. Manfaat Penulisan..............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR TEORI CONGESTIVE HEART FAILURE
1. Definisi ...............................................................................................5
2. Anatomi ..............................................................................................6
3. Etiologi...............................................................................................11
4. Manifestasi.........................................................................................13
5. Klasifikasi..........................................................................................14
6. Patofisiologi ......................................................................................15
7. Woc ...................................................................................................18
8. Pemeriksaan Penunjang ....................................................................19
9. Penatalaksanaan Medis......................................................................20
10. Komplikasi ........................................................................................
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN CONGESTIVE HEART
FAILURE
1. Pengkajian Keperawatan ...................................................................20
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................22
3. Intervensi Keperawatan.....................................................................23
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL PRAKTIK
A. Pengkajian kasus............................................................................29
B. Diagnosa..........................................................................................36
iv
C. Intervensi.........................................................................................38
D. Implementasi dan Evaluasi..............................................................42
BAB V PENUTUP.
A. Kesimpulan........................................................................................58
B. Saran..................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................60
v
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh penyakit tidak menular yaitu sebanyak 39,5 juta dari
56,4 juta kematian. Dari seluruh kematian akibat Penyakit Tidak
Menular (PTM) tersebut, 45% disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah dengan total 17,7 juta dari 39,5 juta kematian
(WHO,2015).
1
jantung tertinggi yaitu Provinsi Kalimantan Utara 2,2%, Daerah
Istimewa Yogyakarta 2%, dan Gorontalo 2%. Selain itu 8 provinsi
lain juga memliki prevalensi lebih tinggi dibandingkan prevalensi
nasional, salah satunya Provinsi Kalimantan Timur yaitu 1,8%
(Kemenkes RI, 2018).
2
penurunan curah jantung, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak
efektif, perfusi perifer tidak efektif, intoleransi aktivitas, hipervolemia,
nyeri, ansietas, defisit nutrisi, dan resiko gangguan integritas kulit
(Aspani, 2016).
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien yang mengalami gagal
jantung kongestif (CHF).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Definisi
5
2. Anatomi dan Fisiologi Jantung
a.Anatomi jantung
6
kiri daripada ke kanan. (lihat Gambar 2.2).
7
Gambar 2.3 katup-katup jantung
8
septum.
3. Fisiologi jantung
(a) Pre-load adalah keadaan ketika serat otot ventrikel kiri jantung
memanjang atau meregang sampai akhir diastole. Pre-load adalah
jumlah darah yang berada dalam ventrikel pada akhir diastole.
9
(b) Volume darah yang berada dalam ventrikel saat diastole ini
tergantung pada pengambilan darah dari pembuluh vena dan
pengembalian darah dari pembuluh vena ini juga tergantung
pada jumlah darah yang beredar serta tonus otot.
2) Daya kontraksi
3) Beban akhir
10
(b) Hal ini terutama ditentukan oleh tahanan pembuluh darah perifer
dan ukuran pembuluh darah. Meningkatnya tahanan perifer
misalnya akibat hipertensi artau vasokonstriksi akan
menyebabkan beban akhir.
(d) Dalam keadaan normal isi sekuncup ini akan berjumlah ±70ml
sehingga curah jantung diperkirakan ±5 liter. Jumlah ini tidak cukup
tetapi dipengaruhi oleh aktivitas tubuh.
3. Etiologi
a. Disfungsi miokard
3) Disaritmia
11
Menurut Smeltzer (2012) dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal -
Bedah, gagal jantung disebabkan dengan berbagai keadaan seperti:
b. Aterosklerosis koroner
12
aritmia baik itu aritmia atrial maupun aritmia ventrikel.
e. Faktor sistemik
4. Manifestasi Klinik
13
4) Sputum berbusa, banyak dan berwarna pink (berdarah).
3) Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi
akibat pembesaran vena dihepar.
5) Kelemahan
14
Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak
menyebabkan dipsnea napas, palpitasi atau
Kelas 1
keletihan berlebihan
Sumber : (Aspiani,2016)
6. Patofisiologi
15
jantung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini
pada keadaan normal.
16
sinkron, maka kegagalan salah satu ventrikel dapat mengakibatkan
penurunan perfusi jaringan .
17
7. Patway
18
8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan kasus gagal jantung
kongestive di antaranya sebagai berikut :
c. Ekokardiografi
19
respiratory ringan (dini) atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2
(akhir)
9. Penatalaksanaan
a. Terapi farmakologi :
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Primer
a. Airway
1) Sumbatan atau penumpukan secret
2) Whezzing atau krekles
b. Breating
1) Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
2) RR lebih dari 24x/mnt, irama irregular dangkal
20
3) Ronci, krekles
4) Ekspansi dada tidak penuh
5) Penggunaan otot bantu pernapasan
c. Circulation
1) Nadi lemah, tidak teratur
2) Takikardi
3) Td meningkat/ menurun
4) Edema
5) Gelisah
6) Akral dingin
7) Kulit pucat, sianosis
8) Output urine menurun
Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan
1) Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat)
2) Palpitasi atau berdebar-debar
3) Paroxysmal Noctunar Dyspnea (PND) atau ortopnea
4) Tidak nafsu makan, mual dan muntah
5) Letargi (kelesuan) atau fatigue (kelelahan)
6) Kaki bengkak dan bb bertambah
7) Jumlah urine menurun
2. Riwayat Penyakit
Hipertensi renal, agina, infark miokard kronis, DM, bedah jantung, dan
distritmia.
3. Riwayat Diet :intake gula, garam, lemak, kafein, cairan dan alcohol
4. Riwayat Pengobatan : toleransi obat-obatan penekan fungsi jantung,
steroid, jumlah cairan per-IV, alergi terhadap obat tertentu.
5. Pola eliminasi urine : oliguria, nok turia
6. Faktor Predisposisi dan Presipitasi : Obesitas, asma, atau COPD yang
merupakan factor pencetus peningkatan kerja jantung dan mempercepat
perkembangan CHF.
21
Pemeriksaan Fisik :
2. Diagnosa Keperawatan
b. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas ( kelemahan otot
pernapasan)
22
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SLKI)
(SIKI)
1. Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan SLKI : Perawatan Jantung
perubahan kontraktilitas selama 3 x 24 jam diharapkan pasien
Observasi
mampu
1. Identifikasi tanda/ gejala primer penutunan
SLKI : Curah Jantung menurun
curah jantung
1. Meningkat 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan
curah jantung
2. Cukup Meningkat
3. Monitor tekanan darah
3. Sedang
4. Monitor intake dan output cairan
4. Cukup Menurun 5. Manitor saturasi oksigen
6. Monitor keluhan nyeri dada
5. Menurun
7. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
Kriteria Hasil:
8. Monitor fungsi alat pacu jantung
23
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
3. Pucat (5)
2. Berikan diet jantung yang sesuai
4. Gambaran EKG aritmia (5)
3. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
memodifikasi gaya hidup sehat
4. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
stress, jika perlu
5. Berikan dukungan emosional dan spriritual
Edukasi
24
2. Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Manajemen Jalan Napas
hambatan upaya napas selama 3 x 24 jam diharapkan
Observasi
(kelemahan otot pernapasan)
SLKI : Pola Napas menurun
1. Monitor pola napas
1. Meningkat 2. Monitor bunyi napas tambahan
2. Cukup meningkat 3. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Sedang 4. Posisikan sem-fowler atau fowler
4. Cukup menurun 5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
5. Menurun detik
Kriteria Hasil : 6. Berikan oksigen, jika perlu
1. Dispnea (5)
2. Penggunaan otot bantu napas (5) Edukasi
3. Ortopnea (5)
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
perlu
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
25
asupan cairan selama 3x24 jam diharapkan Observasi
Edukasi
26
dan haluaran cairan
3. Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
27
28
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Tn. S
Jenis kelamin : Laki - laki
Usia/tanggal lahir : 66 tahun/ 14-05-1956
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : suku minang muko-muko
Pendidikan : SD
Bahasa yang digunakan : Bahasa daerah
Pekerjaan : wira Swasta
Alamat : Sibak Muko-Muko
Nama penanggung jawab : Ny. J
Alamt penanggunng jawab : Sibak Muko-Muko
29
2. Keluhan utama dan kronologis masuk ruang HCU/ICU/ICCU
Hari/tanggal/jam HCU/ICU/ICCU : Selasa/ 15 – 02 – 2022/ WIB
Pasien mengeluh nyeri dada dan sesak napas.
(A) Airway Jalan napas paten. Tidak ada sumbatan jalan napas. Tidak ada
obstruksi jalan napas.
(B) Breathing Terlihat pasien dispnea, RR : 27Xmenit, ekspansi paru simetris,,
Jika tidak terdapat otot bantu pernafasan, irama napas tidak teratur, pola
menggunakan napas takipnea dan penggunakan oksigen nasal canule 3LPM.
ventilator
jalaskan mode
yang
digunakan
(C) Circulation Tekanan darah : 149/107 mmHg, nadi 84x/m, nadi teraba kuat, CRT
< 3 detik, Tidak ada nyeri dada saat di kaji, suhu tubuh : 36.5 ºC.
30
Hasil dari ECHO CARDIOGRAPHY :
- Dimensi ruang jantung : LV dilatasi
- Kontraktilitas LV menurun , EF 30-34 %
- Analisa segmental : Hipokinetik berat anterior,
anterolateral, lateral.
(D) Disability Pengkajian kesadaran
Skor GCS : E24 V5 M 6
GCS 15
Pupil 2/2
Reflek cahaya +/+
Non verbal :
Score CPOT : 0 (Tidak ada nyeri)
Pengkajian resiko decubitus : resiko ringan
Score braden scale : 6 (resiko tinggi)
Pengkajian resiko jatuh
Score morse scale : 0 (tidak ada resikojatuh)
(E) Eliminas Intake ( sebelumnya ) 24 jam
Infus : Oral/ngt ; 3550 cc
60 x 24 jam :
1440 cc/ 24 jam Output
Urine ; 1850
Status nutrisi :
Berat badan : 73 kg, tinggi badan 170 cm, IMT : 25,0 kg/cm
Hitung kebutuhan nutrisi actual :
Laki – laki :
66 + (13,7 x BB) + (15 x BB) – (6,8 x usia )
: 66 + (13,7 x 73) + (15 x 73 ) – (6,8 x 66)
31
: 66 + 1.000,1 + 1095 – 448,8
: 713,200,71kkal
D. PEMERIKSAAN FISIK
(inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi, olfaksi)
Kepala & leher Inspeksi : bentuk kepala simetris kanan dan kiri, rambut
berwarna hitam, tidak ada perdarahan, tidak terdapat edema,
tidak terdapat distensi vena jugulari, tidak terdapat sianosis,
tidak terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
Abdomen Inspeksi :
Abdomen tampak bulat, tidak ada memar/lesi, warna kulit
merata
Auskultasi :
Bising usus 15 x/m
Perkusi :
32
Timpani pada keempat kuadran abdomen
Palpasi :
Tidak terdapat pembesaran hepar dan liver
Palpasi :
Akral hangat, turgor kulit < 3 detik, nadi teraba kuat
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemerikasaan Nilai normal Satuan Hasil Tanggal
pemeriksaan pemeriksaan
Hemoglobin 13 – 19 g/dl 12,5 15-02-22
Hematokrit 37 - 49 Vol% 37 15-02-22
Leukosit 4000 - 10.000 /ul -
Trombosit 150.000 - /ul 156.000 15-02-22
450.000
Ureum 20 - 40 Mg/dl 28 15-02-22
Creatinin 0.5 - 1.2 Mg/dl 1.1 15-02-22
Natrium 135 – 145 Mmol/l
Kalium 3.4 – 5.3 Mmol/l
Clorida 50 - 200 Mmol/l
GDS <160 Mg/dl 97 15/02/22
pH 7.35 – 7.45
33
pCO2 71 - 104
34
jantung
9. Spironolactone Oral 1 x 25 mg Untuk membantu menurunkan
tekanan darah tinggi
10. Aptor Oral 1x1 gr Menurunkan demam, pereda
nyeri seperti sakit kepala
11. Domperidone Oral 3x 1 gr Meredakan mual dan muntah
ANALISA DATA
DO :
- Pasien tampak dispnea
- RR : 27x/mnt
- Irama napas tidak teratur
- Polanapas takipnea
- Terpasang Nassal canule 3 LPM
- Spo2 : 96%
2. DS : Perunahan fterload Resiko Penurunan
- Pasien mengatakn ada riwayat dan Perubahan Curah Jantung
penyakit jantung sejak 30 tahun Kontraktilitas
yang lalu
- Pasien mengetakan tekanan
35
darahnya tinggi
- Pasien mengtakan memang ada
keturunan penyakit jantung,
yaitu dari ayah kandung pasien.
DO :
- TD : 149/ 107 Mmhg
- Dx. Medis pasien masuk CHF
- Hasil dari Echo Cardiography :
Dimensi ruan jantung LV
dilatasi, kontraktilitas LV
menurun, EF 30-34 %, analisa
segmental : hipokinetik berat
anterior, anterior lateral.
36
37
PERENCANAAN KEPERAWATAN
38
2. Anjurkan teknik batuk efektif
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1. Ortopnea
Objektif :
1. Pernapasan pursed-lip.
2. Pernapasan cuping hidung.
3. Diameter thoraks anterior-
posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah
39
Subjektif SLKI : Curah Jantung Menurun ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea,
1. Perubahan irama jantung : peningkatan CVP)
Palpitasi Dengan Kriteria Hasil : 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan
2. Perubahan preload : 1. Palpitasi menurun curah jantung (meliputi peningkatan berat bada,
Lelah 2. Takikardia menurun hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi,
3. Perubahan afterload: 3. Lelah menurun ronkhi basah, uligaria, batuk, kulit pucat)
Dispnea 4. gambaran EKG aritmia menurun 3. Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
4. Perubahan kontraktilitas: 5. edema menurun ortotastik, jika perlu)
Otopnea 6. distensi vnea jugularis menurun 4. Monitor intake dan output cairan
Batuk 7. dyspnea menurun
Paroxysmal nocturnal 8. oliguria menurun Terapeutik
dyspnea (PND) 9. pucat/sianosis menurun 1. Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler
Objektif 10. batuk menurun dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
1. Perubahan irama jantung : 2. Berikan diet jantung yang sesuai (mis. batasi
– Bradikardial / Takikardia. asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan
– Gambaran EKG aritmia tinggi lemak)
atau gangguan konduksi. 3. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi
2. Perubahan preload : gaya hidup sehat
– Edema, 4. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres,
– Distensi vena jugularis, jik perlu
– Central venous pressure 5. Berikan dukungan emosional dan spiritual
(CVP) meningkat/menurun, 6. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
40
– Hepatomegali. oksigen >94%
3. Perubahan afterload. Edukasi
– Tekanan darah 1. anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
meningkat / menurun. 2. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
– Nadi perifer teraba lemah.
– Capillary refill time > 3
detik
– Oliguria.
– Warna kulit pucat dan /
atau sianosis.
4. Perubahan kontraktilitas
– Terdengar suara jantung
S3 dan /atau S4.
– Ejection fraction (EF)
menurun.
41
LEMBAR IMPLEMENTASI DAN MONITORING KEPERAWATAN KRITIS
Frek. Nafas 27 24 20 20 22
Kesadaran CM CM CM CM CM
Irama EKG ST ST ST ST ST
pH
pCO2
HCO3
SaO2/PO2
42
GCS 2/2/4
2/2/4 2/2/4 2/2/4 2/2/4 2/2/4
Parental 60/60
60/120 60/180 60/240 60/300 60/360
IWL 46,8/46,8
46,8/93,6 46,8/104,4 46,8/187, 46,8/234 46,8/208,8
2
Drain
Dx. I
dx. 2
43
- Memberikan pasien diet jantung yang sesuai
- Menganjurkan pasien dan keluarga untuk memodifikasi gaya hidup sehat
- Memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada pasien
- Mengajurkan pasien beraktivitas fisik sesuai toleransi
- Menganjurkan pasien beraktivitas fisik secara bertahap
44
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KRITIS TERINTEGRITAS
Airway Ds : pasien mengatakan tidak ada batuk Ds : pasien mengatakan tidak ada batuk
Do : jalan napas paten , tidak ada batuk, tidak Airway Do : jalan napas paten , tidak ada batuk,
ada obstruksi jalan napas tidak ada obstruksi jalan napas
Breathing Ds : pasien mengeluh sesak napas Ds : pasien mengatakan sudah tidak sesak
Do : pasien tampak dispnea, frekuensi napas Breathing Do : frekuensi napas 20x/mnt, irama napas
27x/menit, pola napas takipnea, irama napas teratur , spo2 98%
45
tidak teratur, spo2 94%
Disability Ds : pasien mengatakan tidak ada nyeri dada Ds : pasien mengatakan tidak ada nyeri
Do : terlihat pasien tidak gelisah, kesadaran Disability dada
compos mentis, GCS : E4V5M6, ukuran pupil Do : terlihat pasien tidak gelisah, kesadaran
2/2, reflek cahaya +/+ compos mentis, GCS : E4V5M6, ukuran pupil
2/2, reflek cahaya +/+
Eliminas Ds : pasien mengatakan buang air kecil dan Ds : pasien mengatakan buang air kecil dan
buang air besar lancar Eliminas buang air besar lancar
Do : pasien tidak terpasang kateter Do : pasien tidak terpasang kateter
Analisis - Pola napas, berada pada level (1) - Pola napas, berada pada level (5)
meningkat Analisis menurun
- Curah jantung, berada pada level (1) Curah jantung, berada pada level (4)
meningkat. cukup meningkat
46
manajemen jalan napas dan perawatan jantung Planning manajemen jalan napas dan perawatan
dilanjutkan jantung dilanjutkan.
47
LEMBAR IMPLEMENTASI DAN MONITORING KEPERAWATAN KRITIS
Frek. 92 83 82
Nadi
Frek. 20 22 18
Nafas
Kesadaran Cm Cm Cm
Irama ST ST ST
EKG
GCS 4/5/6
4/5/6 4/5/6
48
Parental
Med. Drip
100/100
Urine
100/200
IWL
Drain
dx. 2
siki perawatan jantung
49
50
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KRITIS TERINTEGRITAS
Airway Ds : pasien mengatakan tidak ada batuk Ds : pasien mengatakan tidak ada batuk
Do : jalan napas paten , tidak ada batuk, tidak Airway Do : jalan napas paten , tidak ada batuk,
ada obstruksi jalan napas tidak ada obstruksi jalan napas
Breathing Ds : pasien mengeluh sesak napas Ds : pasien mengatakan sudah tidak sesak
51
Do : pasien tampak dispnea, frekuensi napas Breathing Do : frekuensi napas 18x/mnt, irama napas
22x/menit, pola napas takipnea, irama napas teratur , spo2 99%
tidak teratur, spo2 95%
Disability Ds : pasien mengatakan tidak ada nyeri dada Ds : pasien mengatakan tidak ada nyeri
Do : terlihat pasien tidak gelisah, kesadaran Disability dada
compos mentis, GCS : E4V5M6, ukuran pupil Do : terlihat pasien tidak gelisah, kesadaran
2/2, reflek cahaya +/+ compos mentis, GCS : E4V5M6, ukuran pupil
2/2, reflek cahaya +/+
Eliminas Ds : pasien mengatakan buang air kecil dan Ds : pasien mengatakan buang air kecil dan
buang air besar lancar Eliminas buang air besar lancar
Do : pasien tidak terpasang kateter Do : pasien tidak terpasang kateter
52
Analisis - Pola napas, berada pada level (3) - Pola napas, berada pada level (5)
sedang Analisis menurun
- Curah jantung, berada pada level (1) - Curah jantung, berada pada level (5)
meningkat. menurun
53
BAB IV
SOP
Deep Breathing Exercise Dan Aktivitas
Bertahap
54
3 INDIKASI a. Pasien dengan Congestive Heart Failure
55
7. Menganjurkan pasien melakukan secara mandiri
dan memberikan kesempatan pasien untuk
bertanya.
8. Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak
diharapkan atau perubahan pada klien
8 HASIL 1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
56
C. Hasil Penerapan EBN
1. Tanggal dan jam dilakukan
Penerapan EBN Latihan deep breathing exercise dan aktivitas bertahap yang
dilakukan pada Tn. S dilakukan pada hari Rabu tanggal 16 Februari 2022 dan
kegiatan ini berlangsung kurang kebih selama 30 menit yaitu dari jam 10.00-10.30.
2. Respon Klien
Selama kegiatan berlangsung klien menunjukkan ada perubahan frekuensi napas,
peningkatan saturasi, dan tingkat kenyamanan pasien
3. Hasil
a. Meningkatkan ventilasi pasien dalam semenit
b. Meningkatkan saturasi oksigen
c. Memaksimalkan ventilasi pada pasien guna memenuhi kebutuhan oksigen pada
pasien dan memberikan efek relaksasi pada pasien
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan gawat darurat dan kritis adalah pelayanan professional keperawatan
yang diberikan pada pasien dengan kebutuhan urgent dan kritis. Factor yang
mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi kegawatan seringkali
tidak terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang dating keruang gawat
darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan yang sangat
tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja diruang gawat darurat. Salah satu contoh
dari kasus kegawatdaruratan kritis ialah Congestive Heart Failure (CHF) yang merupakan
CHF adalah sebuah kondisi dari kardiovaskuler dimana jantung tidak bisa memompa
darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dari jaringan tubuh.
Menurut Smeltzer & Bare, (2013) terjadinya dyspnea pada pasien CHF
diakibatkan oleh gangguan kemampuan kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah
jantung menjadi lebih rendah dari curah jantung normal sehingga darah yang dipompa
pada setiap kontriksi menurun dan menyebabkan penurunan darah keseluruh tubuh.
58
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini oleh
karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar
penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca bagi umumnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, A., Afiyanti, Y., & Ilmi, B. (2017). Pengalaman Pasien Gagal
Jantung Kongestif Dalam Melaksanakan Perawatan Mandiri. Healthy-
Mu Journal, 1(1), 6. https://doi.org/10.35747/hmj.v1i1.63
60